A
A
Dosen Pengampu :
DISUSUN OLEH:
NAMA : ARNAYANTI
NIM : A1J120042
KELAS :A
25
20
15
Daerah Ternaung
10
Daerah Terdedah
5
0
Plot I Plot II Plot III Plot IV Plot V
Grafik 1. Perbandingan Kepadatan Cacing Tanah di Daerah
Ternaung dan Terdedah
30
20
15
Daerah Ternaung
10
Daerah Terdedah
5
0
Plot I Plot II Plot III Plot IV Plot V
Grafik 2. Perbandingan Kepadatan Relatif Cacing Tanah di Daerah
Ternaung dan Daerah Terdedah
VII. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan bahwa cacing
lebih banyak ditemukan pada daerah ternaung dibanding dengan daerah
terdedah, hal ini dikarenakn habitat cacing adalah pada tanah lembab.
Jumlah individu mempengaruhi kelimpahan cacing sehingga kelimpahan
cacing di daerah ternaung lebih tinggi juga dari daerah terdedah, namum
tidak berbeda jauh. Meskipun kelimpahan cacing di daerah ternaung lebih
tinggi dibanding daerah terdedah namun kelimpahan cacing di tenpat
keduanya termasuk kurang, hal ini diakrenakan tanah di daera tersebut
berpasir dan banyak bebatuan besar.
VIII. SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diakukan diperoleh
simpulan bahwa kelimpahan cacing di daerah ternaung lebih tinggi dari
daerah terdedah
IX. SARAN
Saran untuk praktikum selanjutnya yaitu sebaiknya cara olah data
praktikum dijelaskan lebih detail lagi agar praktikan tidak merasa kesulitan
ketika melakukan olah data.
LAMPIRAN
1. Perbandingan Kepadatan Cacing Tanah di Daerah Ternaung dan Terdedah
Jumlah Bobot Tubuh Kepadatan
Plot Lokasi Kepadatan
Spesies (Gr) Realtif
Pinggir
Plot I 2 0,4281
Sungai 0.16 16
Pinggir
Plot II 3 0,1615
Sungai 0.25 25
Pinggir
Plot III 2 0,1615
Sungai 0.16 16
Pinggir
Plot IV 3 0,1659
Sungai 0.25 25
Pinggir
Plot V 2 0,313
Sungai 0.16 16
Total 12