Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

HYBRID FIBER COAX (HFC)


Disusun untuk memenuhi tugas perancangan jaringan akses

Disusun oleh
1 Bilal Al Doni (6101619105)
2 Hetty Marintan Purba (6101419082)
3 Indah Budiyanto (6101419096)
4 Khansa Hersa Putri (6101419071)

D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI
INTITUT TEKNOLOGI TELKOM JAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


HFC (Hybrid Fiber Coax) HFC (Hybrid Fiber Coax) merupakan salah satu
teknol merupakan salah satu teknologi jaringan akses yang ogi jaringan akses
yang dibentuk atas dasar kombinasi jaringan optik dan koaksial. Awalnya,
teknologi HFC banyak digunakan oleh operator TV kabel untuk menyalurkan
layanan TV secara broadcast melalui kabel. Namun, seiring perkembangan
jaman, teknologi HFC lebih berkembang dalam fitur-fitur layanannya secara
sekaligus, yaitu TV kabel itu sendiri, telepon, internet, dan Video on Demand.
Fitur-fitur tersebut memungkinkan dikirimkan sekaligus menggunakan jaringan
HFC, yang memiliki kemampuan penyediaan bandwidth yang besar dan
kecepatan transmisi data yang tinggi, tidak dipengaruhi interferensi gelombang
elektromagnetik, bebas korosi dan menyediakan rugi-rugi minimal untuk
transportasi data. Sekarang ini kebanyakan dari backbone jaringan telah
dikonstruksikan dengan fiber optic.

Jaringan HFC dapat diterapkan melalui pemanfaatan jaringan cable TV


yang sudah luas seperti di Amerika Serikat sudah luas seperti di Amerika Serikat
ataupun denga ataupun dengan membangun infrastruktur cable n membangun
infrastruktur cable TV yang baru dengan teknologi HFC Dalam perlombaan untuk
memenuhi keinginan pelanggan (consumer) akan servis Internet yang lebih
cepat dan murah, suatu faktor yang memainkan peran yang penting adalah
bandwidth (lebar pita) . Sebagai perbandingan, jaringan kabel telepon memiliki
bandwidth yang rendah sehingga mempunyai kecepatan yang rendah sedangkan
jaringan cable TV menyediakan bandwidth yang sangat lebar sehingga
menawarkan kecepatan yang lebih tinggi. Dengan memanfaatkan keunggulan
dari jaringan cable TV ini , pemakai Internet dapat memperoleh kecepatan
sambungan 500-1000 kali lebih cepat daripada modem dial-up biasa dan 100-200
kali lebih cepat daripada sambungan ISDN yang ada saat ini. File-file yang
biasanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk di-download dapat
dilakukan dalam waktu yang jauh lebih singkat. Hal ini menunjukkan
potensi besar yang dimiliki jaringan untuk penyediaan pelayanan multimedia
secara real time. Hybrid Fiber

1.2 Tujuan Penulisan


1 Apa itu HFC (H Apa itu HFC (Hybrid Fiber Coax)? ybrid Fiber Coax)?
2 Apa kelebihan jaringan HFC?
3 Bagaimana topologi dan sistem jaringan HFC?
4 Apa contoh aplikasi layanan HFC?

1.3 Rumusan Masalah


1 Untuk mengetahui dan memahami teknologi HFC.
2 Untuk mengetahui kelebihan jaringan HFC.
3 Untuk mengetahui topologi dan sistem jaringan HFC.
4 Untuk mengetahui aplikasi layanan HFC

1.4 Batasan Masalah


1 Hanya membahas Hybrid Fiber Coax (HFC).
2 Tidak membahas fiber optic secara mendalam.
3 Tidak membahas perangkat RF.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi HFC

HFC adalah singkatan dari Hybrid Fiber Coax. Pada dasarnya HFC adalah
suatu perangkat yang digunakan untuk jaringan telekomunikasi dan
merupakan penggabungan dari teknologi fiber optic, dan teknologi kabel coaxial
tradisional sehingga merupakan suatu teknologi ³hybrid´. Saat ini penggunaan HFC
dalam jaringan telekomunikasi mendapat perhatian yang besar karena secara
teoritis memungkinkan penyediaan berbagai service secara sekaligus
(multiservice) seperti telephony, internet, cable TV dan Video-On-Demand (VOD)
dengan janji kecepatan transmisi data yang lebih tinggi dan harga yang terjangkau
oleh pemakai. Jaringan HFC dapat diterapkan melalui pemanfaatan jaringan cable
TV yang sudah luas seperti di Amerika Serikat ataupun dengan membangun
infrastruktur cable TV yang baru dengan teknologi HFC.

Dalam perlombaan untuk memenuhi keinginan pelanggan (consumer)


akan servis Internet yang lebih cepat dan murah, suatu faktor yang memainkan
peran yang penting adalah bandwidth (lebar pita) . Sebagai perbandingan,
jaringan kabel telepon memiliki bandwidth yang rendah sehingga mempunyai
kecepatan yang rendah sedangkan jaringan cable TV menyediakan bandwidth
yang sangat lebar sehingga menawarkan kecepatan yang lebih tinggi. Dengan
memanfaatkan keunggulan dari jaringan cable TV ini , pemakai Internet dapat
memperoleh kecepatan sambungan 500- 1000 kali lebih cepat daripada modem
dial-up biasa dan 100-200 kali lebih cepat daripada sambungan ISDN yang ada
saat ini. File-file yang biasanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk di-
download dapat dilakukan dalam waktu yang jauh lebih singkat. Hal ini
menunjukkan potensi besar yang dimiliki jaringan untuk penyediaan pelayanan
multimedia secara real ti pelayanan multimedia secara real time.
B. Perbandingan kabel Coaxial dan Fiber Optik
1 Kelebihan dan kekurangan kabel Coaxial
a Kekurangan
Di Amerika Serikat jaringan CATV (singkatan yang umum digunakan untuk
cable TV) tersebar pada lebih dari 60 juta rumah. Dengan segala keunggulan
tersebut beberapa hambatan yang dihadapi pada implementasi jaringan
CATV sebagai multiservice provider adalah kebanyakan CATV
menggunakan sistem full coaxial cable dengan kelemahan-kelemahan
berikut:
Rentan terhadap berbagai macam gangguan seperti stasiun radio
AM/FM, radio CB, dll.
Umur dan perubahan temperatur secara terus-menerus (temperature
fluxes) menyebabk menyebabkan retakan pada isolasi trunk
sehingga kabel beruba etakan pada isolasi trunk sehingga kabel
berubah menjadi suatu njadi suatu antena raksasa.
Semua noise di atas dapat di-pick up oleh penguat dan merambat
kepada nodenode yang ada pada jaringan.
Bila jaringan CATV pada suatu daerah tertentu melayani
banyak pelanggan/rumah maka pada daerah tersebut akan timbul
suatu medan elektromagnet yang kuat sehingga dapat
mempengaruhi perangkat elektronik pada pesawat terbang yang
melalui daerah tersebut.

b Kelebihan
Adapun kelebihan kabel Coaxial adalah sebagai berikut :
Bandwidth yang lebar 1000 MHz
Harga murah

2 Kelebihan dan kekurangan kabel Fiber Optik


a Kekurangan kabe ekurangan kabel Fiber
Harga mahal jika digunakan untuk jumlah pelanggan yang sedikit
Bila terjadi kerusakan dampak yang akan diterima
b Kelebihan kabel Fiber Optik adalah sebagai berikut
Lebih efisien untuk melayani jumlah pelanggan yang banyak
Bandwidth yang besar
Tahan terhadap radiasi electromagnetic
Kebutuhan repeater yang lebih sedikit
Diameter yang kecil dapat mengcover pelanggan yang banyak
Memiliki rugi-rugi minimal pada transportasi data
Berdasarkan hal tersebut maka masing-masing keunggulan yang dimiliki
oleh masingmasing kabel digabung sehingga menghasilkan metode
penyaluran yang lebih baik dan memiliki nilai ekonomis yang lebih murah.

c Kelebihan jaringan HFC adalah sebagai berikut :


Bandwidth yang besar
Layanan yang terintegrasi
Efisiensi perangkat yang sudah dimiliki Operator
Menciptakan jenis layanan baru kepada Menciptakan jenis layanan
baru kepada pelanggan pelanggan
Alternatif sarana telekomunikasi kepada pelanggan
Saling mengisi menutupi sisi lemah dari masing-masing kabel (antara
fiber optic dan coaxial)

C. Topologi dan sistem jaringan HFC

Pada sistem Pada sistem HFC penem HFC penempatan titik term patan
titik terminasi antara k inasi antara kabel fiber d abel fiber dan kabel coaxial
dibedakan berdasarkan area kerjanya. K abel fiber optik digunakan
untuk penyaluran d penyaluran dari headend/ sentral ari headend/ sentral
telekomunikasi telekomunikasi menuju sebuah optik node ju sebuah optik node,dari
optik ,dari optik node digunakan kabel coaxial sebagai media penyalur ke
pelanggan namun penempatan titik konversi optik /optik node ini berbeda-beda
tergantung kepadatan pelanggan yang dilayani oleh operator telekomunikasi yang
bersangkutan. Jaringan kabel Serat Optik mempunyai bentuk topologi Star atau
Ring. Jaringan kabel Coaxial mempunyai bentuk topologi Tr topologi Tree/Branch
ee/Branch.
Komponen - komponen penyusun utama jaringan HFC
• Mater Headend, sebagai pusat layanan informasi dari jaringan HFC, dimana
sinyal dari berbagai sumber (seperti sinyal satelit, sinyal off air) diterima dan
diubah menjadi bentuk transmisi sinyal RF.
• Distribution Hub, pusat distribusi jaringan akses yang menuju rumah-
rumah pelanggan. Dapat dianalogikan dengan STO pada PSTN.
• Fiber Node, terdiri atas Fiber Node, terdiri atas optoelektronik dan power i
optoelektronik dan power inserter, berfungsi untuk nserter, berfungsi untuk
mengubah mengubah sinyal optik menjadi sinyal elektrik, kemudian
didistribusikan ke jaringan koaksial atau sebaliknya.
• Express Amplifier, sebagai penguat level sinyal yang turun akibat redaman
transmisi pada kabel express yang bertujuan untuk memperluas jangkauan
pelayanan fiber node.
• Feeder Amplifier, sebagai penguat pada jaringan kabel koaksial yang menuju
ke pelanggan.
• Tap, adalah gabungan dari splitter dan directional couplers, sebagai komponen
pasif untuk mencabangkan sinyal dari kabel koaksial ke rumah-rumah
pelanggan secara efektif.
• Splitter, merupakan komponen pasif yang digunakan untuk membagi suatu
sinyal input ke dua kabel output dengan sama besar.
Komponen lengkap penyusun HFC beserta fungsinya :
1) Headend
Headend merupakan bagian terpenting dari sistem HFC. Pada headend,
sinyal dari bermacam-macam sumber (seperti sinyal satelit, sinyal off-air)
diterima dan diubah menjadi bentuk pengantaran sinyal yang semestinya.
Pada saat sinyal-sinyal telah siap untuk diantarkan, sinyal-sinyal tersebut
digabungkan dalam sebuah kabel single dan siap untuk dikirim melalui
jaringan. Headend ini terdiri atas beberapa bagian, antara lain adalah
receiver, adalah receiver, demodulato demodulator/decoder, r/decoder,
modulator dan combiner.
• receiver
Receiver Fungsi receiver disini adalah sebagai penerima sinyal yang
berasal dari stasiun bumi sebelum diteruskan ke modulator.
Sedangkan fungsi stasiun bumi ialah menangk menangkap sumber
siny sumber sinyal yang al yang berasal dari berasal dari satelit. Pada
m satelit. Pada masing-masing asing-masing receiver ini terjadi
pemilahan sinyal untuk memilih satu channel yang diinginkan karena
sinyal yang diterima dari satelit masih terdiri dari banyak channel.
Sinyal tersebut kemudian diteruskan ke modulator.

• Demodulator / Decoder
Demodulator / Decoder U ntuk sumber sinyal yang merupakan sinyal
off-air , sebelum sinyal RF broadcast yang diterima oleh antena
tersebut dimasukkkan ke Hybrid Fiber modulator maka sinyal tersebut
dipisah tersebut dipisah terlebih di terlebih dahulu berdas ahulu
berdasarkan channelnya. arkan channelnya. Pemisahan ini dilakukan
oleh alat ini sendiri.

• Modulator
Modulator sinyal-sinyal sumber di headend yang berbentuk sinyal
baseband, sebelum dikirim ke combiner harus dimodulasikan dulu ke
dalam sinyal pembawa RF. Oleh karena itu s RF. Oleh karena itu
sinyal-sinyal sumber ini sinyal-sinyal sumber ini harus dilewatkan arus
dilewatkan ke sebuah ke sebuah modulat modulator yang
menempatkan komponen baseband yang menempatkan komponen
baseband audio dan audio dan video pada video pada
sinyal pembawa RF.

• Combiner
Combiner mengacu pada proses dari penempatan berbagai sinyal-
sinyal RF dalam sebuah kabel tunggal untuk p sebuah kabel tunggal
untuk pendistribusian melalui endistribusian melalui
jaringan.Sebelum sinyal±siny jaringan.Sebelum sinyal - sinyal
tersebut digabungkan terlebih dahulu dilakukan terjadi proses
“scrambling” (pengacakan) sinyal untuk mencegah akses dari pihak-
pihak yang tidak diinginkan serta dilakukan proses penyisipan iklan.
Metode lan.Metode penggambung penggambungan yang an yang
paling umum digunakan dalam sistem broadband RF adalah a
pairing -off sequence dimana grup-grup yang terdiri dari dua buah
sinyal digabungkan digabungkan pada waktu yang bersamaan,
kemudian grup-grup hasil penggabungan tersebut digabungkan lagi.
Proses Ini berlanjut sampai semua sinyal berada dalam kabel yang
sama. Untuk mendukung proses penggabungan, digunakan
rangkaian mini yang disebut splitter.

• Cable Router
Cable Rou Cable Router berfungsi sebag ter berfungsi sebagai
interface antara tipe n interface antara tipe network stand etwork
standar (PSTN) (PSTN) dengan HFC headend distribution point ,
mengontrol penggunaan bandwidth dan spektrum dalam komunikasi
data di HFC dan mengatur semua cable modem terhubung
padanya.Cable Telephony be adanya.Cable Telephony berfungsi
sebag rfungsi sebagai interface ai interface antara jaringan antara
jaringan PSTN dengan HFC headend distribution point untuk
menyalurkan layanan telephony dalam komunikasi dua arah.
• Optoelektronik
Optoelektronik Sinyal yang dilewatkan melalui fiber adalah dalam
bentuk optik (berupa cahaya). Cahaya adalah sebuah bentuk radiasi
elektromagnetik dengan frekuensi yang sangat tinggi dengan rentang
frekuensi dalam orde TeraHertz (THz). Seperti sinyal pembawa RF,
sinyal pembawa gelombang cahaya juga dapat membawa informasi.
Oleh karena sinyal yang keluar dari combiner masih berupa sinyal
listrik (RF) maka sinyal ini harus diubah dulu menjadi sinyal optik
(cahaya) dengan menggunakan optoelektronik yang mengubah
sinyal listrik menjadi sinyal cahaya dan juga sebaliknya.Pengantaran
sinyal melalui sebuah link optikal mencakup dua komponen utama
yaitu :
✓ Optical Transm Optical Transmitter pada bagian optoelektronik
di headend adalah titik i headend adalah titik dimana
optoelektronik menerima sinyal pembawa RF dari combiner.
Sinyal yang masuk ke optical transmitter berupa sinyal
pembawa RF yang berbentuk sinyal listrik, karena itu untuk
dapat dilewatkan pada saluran fiber optic sinyal ini harus
diubah dulu ke bentuk cahaya. Transmitter inilah
yang bertanggung jawab untuk mengubah input sinyal listrik
menjadi sinyal optik dan mengirimkan sinyal optik dan
mengirimkan sinyal optik tersebut ke saluran fi tersebut ke
saluran fiber optik

✓ Optical Receiver pada bagian optoelektronik di headend


adalah titik dimana optoelektronik menerima sinyal optik dari
saluran fiber optic yang merupakan sinyal upstream dari
pelanggan. Sinyal memasuki receiver dalam bentuk cahaya
(optik). Fungsi receiver ini adalah untuk mengambil kembali
sinyal RF asli dari pembawa gelombang cahayanya (lightwave
carrier). Receiver akan mengkonversi sinyal optik yang
diterima menjadi output listrik RF. Bagian-bagian utama dari
optical receiver yang terlibat dalam proses konversi
adalah focusing lens (lensa pemfokus), phot odiode
(fotodioda) dan R F ampli f ier (penguat RF).

2) Distribution Hub
Distribution Hub (DH) mempunyai fungsi mendistribusikan signal ke
beberapa lokasi dengan media fiber optik. Untuk jaringan HFC yang
kecil cukup menggunakan satu atau dua distribution Hub.Sedangkan
untuk jaringan HFC yang cukup besar, Distribution Hub terbagi atas
Main Hub (MH) dan Sub Hub (SH). Di dalam DH signal yang datang
dikuatkan dan dipecah (splitted) dengan level yang disyaratkan oleh
ODN. Di dalam DH terdapat Penerima optik, Electrical splitter,
Driver Amplifier, dan Optical amplifier.

3) Fiber Node
Sebagaimana yang telah disebutkan diatas, fiber node adalah e adalah
node pada jaringan di node pada jaringan di mana sinyaloptik dari trunk
fiber diubah menjadi sinyal listrik untuk diteruskan ke kabel coax atau
sebaliknya. Fiber node ini terdiri atas alat o pt oelektr onik dan power
inserter . Alat optoelektronik adalah alat yang mengkonversikan sinyal
cahaya ke sinyal listrik atau sebaliknya. Optoelektron sebaliknya.
Optoelektronik pada jaringan HFC ter pada jaringan HFC terdiri atas dua
bagian yaitu:Tra diri atas dua bagian yaitu:Transmitter, nsmitter,
Receiver, Penguat RF. K etiga jenis alat tersebut telah dijelaskan diatas.
• Power Inserter; Power inserter merupakan interface yang
menghubungkan catu daya luar dengan node. Jadi, daya
disalurkan ke dalam node melalui power inserter. Salah satu
feature dari power inserter adalah surge suppression
untuk melindungi kabel dari arus yang naik secara tiba-tiba
(surge) dan tegangan yang berlebih (o berlebih (overvoltage)
vervoltage).

C. Terminal
• C I U (Customer Interface Unit) Merupakan antarmuka antara
terminal pelanggan dengan jaringan kabel koaksial HFC.
Berbasis layanan dengan kemampuan 64 Kbps, pada sisi
pelanggan dapat diadakan layanan POTS, ISDN kanal BRA dan
data secara fleksibel. Dalam perkembangannya tersedia
beberapa tipe perangkat sesuai dengan tingkat kebutuhan
pelanggan. Dapat diletakkan dengan indoor atau outdoor
mounting tergantung sistem pencatuan dayanya.
Sistem pencatuan daya terbagi atas :
[1] Local power untuk masing-masing terminal CIU sebesar
100/240V AC dengan batere cadangan.
[2] Catuan drop dari jaringan koaksial (pada terminal BONU)
sebesar 60 atau 90V AC pada frekuensi 60 Hz.

• Cable Modem
Cable modem adalah suatu alat yang memungkinkan akses
berkecepatan tinggi ke Internet melalui suatu jaringan CATV.
Cable modem biasanya mempunyai dua sambungan, salah
satunya ke outlet di dinding dan satunya lagi ke komputer (PC).
Kecepatan cable modem ini berbeda-beda. Dalam arah
downstream, (dari network Hybrid Fiber Coax Page 14 ke
komputer) kecepatan dapat mencapai 36 Mbps. Hanya sedikit
komputer yang mampu untuk disambungkan dengan kecepatan
yang demikian tinggi sehingga nilai yang lebih realistis adalah
antara 3 s.d. 10 Mbps. Dalam arah sebaliknya, yaitu upstream,
kecepatan dapat mencapai 10 Mbps, t upstream, kecepatan
dapat mencapai 10 Mbps, tetapi kebanyakan produser modem
kebanyakan produser modem akan memilih kecepatan lebih
optimal antara 200 kbps dan 2 Mbps. Pada awal pemakaian
cable modem maka setup yang asimetris akan lebih banyak
digunakan dimana downstream channel memiliki alokasi
bandwidth yang lebih tinggi daripada upstream. Hal ini adalah
daripada upstream. Hal ini adalah karena aplikasi-aplikasi
internet yang ada saat ini plikasi internet yang ada saat ini
cenderung untuk bersifat asimetris. Kegiatan-kegiatan yang
bersifat downstream seperti World Wide Web (http) mengirim
lebih banyak data ke komputer daripada ke network. Sebenarnya
penggunaan kata “modem” untuk alat ini bisa menyesatkan
karena dapat menimbulkan bayangan terhadap modem telepon
biasa. Kesamaan antara cable modem dan modem biasa adalah
bahwa kedua-duanya melakukan modulasi dan demodulasi
terhadap sinyal. Akan tetapi cable modem jauh lebih kompleks
dibandingkan kakaknya si modem telepon. Cable modem dapat
berperan sebagai modem, tuner, alat untuk
encryption/decryption, bridge, router, ethernet hub dan
sebagainya sesuai dengan service yang dilayani. Biasanya cable
modem menerima dan mengirim data dengan cara yang berbeda.
Pada arah downstream, data digital dimodulasi kemudian
ditumpangkan pada carrier televisi 6 MHz, diantara 42 Mhz dan
750 Mhz. Terdapat banyak cara modulasi tetapi yang dua teknik
yang paling populer digunakan adalah QPSK (sampai dengan 10
Mbps) dan QAM64(sampai dengan 36 Mbps). Sinyal ini dapat
diletakkan dalam kanal 6 MHz pada kedua sisi sinyal TV tanpa
mengganggu sinyal video cable TV. Pada jaringan cable yang
diaktifkan pada kedua arah, transmisi upstream (juga disebut
sebagai reverse path) dilakukan pada frekuensi antara 5 dan 40
MHz. Lingkungan frekeunsi tersebut cenderung mempunyai
banyak derau , dengan gangguan dari radio HAM, radio CB dan
derau impuls dari alat-alat rumah. Sebagai tambahan, derau-
derau lain juga datang dari konektor-konektor yang yang tidak
dipasang secara erat ataupun dari kabel-kabel jelek. Oleh karena
jaringan yang digunakan berbentuk tree and branch maka
semua noise terakumulasi dalam arah upstream. Untuk
mengurangi masalah ini kebanyakan produser menggunakan
QPSK atau metode modulasi yang sejenis yang bersifat lebih
robust, akan tetapi QPSK lebih lambat dibandingkan QAM.
• Set Top Box (STB)
Set Top Box adalah alat yang dipasang di rumah pelanggan untuk
memilih channel, merekam dan menggunakan fasilitas-fasilitas
lain yang disediakan oleh provider. STB antara lain melakukan
proses unscrambling sinyal dari channelchannel yang sudah di-
subscribe oleh pelanggan.

Segmentasi Jaringan HFC


Adapun segmentasi pada jaringan HFC, dapat dikelompokkan
menjadi 4 segmen dengan fungsi yang berbeda, yaitu:
• Segmen 1
Optikal Transport Link atau jaringan transport optik, atau dikenal
dengan jaringan trunk, yaitu hubungan antara headend dengan
distribution hub, baik berupa transmisi analog maupun transmisi
digital. Mampu melewatkan beban penuh sinyal melalui jara k
48 s/d 65 km tanpa mengalami degradasi y tanpa mengalami
degradasi yang berarti. ang berarti. Khususnya untuk hubungan
Jarak Jauh. Mengirimkan sinyal dengan kualitas mendekati
kualitas Headend diperlukan untuk segmen ini untuk melayani
10.000 pelanggan atau lebih bergantung dari link ini.

• Segmen 2
Optikal Distribution Link ( Jaringan Distribusi Fiber ), untuk
menghubungkan antara distribution hub dengan fiber node
menggunakan teknologi optik analog. Link dengan jarak pendek,
biasanya radius sekitar jarak pendek, biasanya radius sekitar 3,2
km, sehi 3,2 km, sehingga link Hub-ke ngga link Hub-ke-Node
mempuny mempunyai rentang 3,2 rentang 3,2 s/d 6,5 km s/d 6,5
km. Penyisipan supl . Penyisipan suplai tegangan (pow ai
tegangan (power inserter) un er inserter) untuk Coaxial tuk
Coaxial Amplifier. Mengirimkan sinyal Analog RF ke Jaringan
Coaxial.
• Segmen 3
Coaxial Distribution Link (Jaringan Distribusi K oaksial), untuk
mendistribusikan sinyal RF yang membawa layanan jaringan
HFC dari fiber node ke lokasi-lokasi pelanggan atau sebaliknya.
Jaringan distribusi koaksial ini membentuk struktur jaringan tree
and branch, jaringan tree and branch, terdiri atas komponen-ko
terdiri atas komponen-komponen jaringan. mponen jaringan.

• Segmen 4
Drop pelanggan, merupakan hubungan terakhir antara sistem
feeder pasif, sistem feeder pasif, yaitu tap ke yaitu tap ke rumah
atau CIU.

❖ Downstream dan Upstream


Sinyal yang dikirim dari Headend ke Pelanggan disebut sinyal
Downstream, sedangkan sinyal yang dikirim dari Pelanggan ke Headend
disebut Upstream (return path).
• Downstream Band frekuensi yang digunakan mengirimkan
informasi (TV analog, TV digital, Telepon, Data, VoD) d Telepon,
Data, VoD) dari Headend ke pelanggan ari Headend ke
pelanggan. Rentang frekuen Rentang frekuensi yang digunakan
si yang digunakan oleh sinyal oleh sinyal downstr downstream
adalah 47/51/71/8 47/51/71/88 - 862 MHz. 862 MHz.
• Upstream Band frekuensi yang digunakan mengirimkan informasi
(telepon, data, Network management) management) dari p
elanggan elanggan ke He adend. Normalnya Normalnya pada
rentang rentang 5 - 42 MHz untuk sistem US dan rentang 5 - 65
MHz untuk sistem Eropa.

❖ Kapasitas Informasi
Kapasitas informasi jaringan HFC adalah sebagai berikut :
• Kanal televisi standar mempunyai spektrum RF 6 M
• Sistem kabel tradisio Sistem kabel tradisional dengan nal dengan
bandwidth down-stream 400 dth down-stream 400 MHz ( 50 - 450
MHz) bisa menyalurkan 60 kanal TV
• Satu kanal Satu kanal TV downstrea TV downstream bisa
digunakan untuk bisa digunakan untuk data kecepatan 27 data
kecepatan 27 Mbps dengan Mbps dengan modulasi 64QAM dan
bisa ditingkatkan sampai kecepatan 36 Mbps dengan modulasi
128QAM
• Kanal upstream bisa mengirim d anal upstream bisa mengirim
data 500 k bps - 10 Mbps dari Mbps dari pelangga pelanggan-
pelangga n-pelanggan menggunakan modulasi 16QAM atau
QPSK (bergantung pada besar spektrum yang dialokasikan
untuk layanan).

D. Aplikasi layanan HFC


Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengklasifikasikan jenis-jenis aplikasi
layanan HFC, antara lain adalah:
1) Layanan video
Diantaranya adalah off air TV, Pay per View, Pay per Channel, Video on
Demand, Game on Demand, Music on Demand.
2) Layanan data, antara lain adalah:
o Portal services
o e-commerce
o telemedicine
o telelearning
o VoIP
o Video conference
o Video streaming
o Audio streaming
3) Layanan suara, berupa layanan telepon dengan teknik packet cable dengan
standar NCS-MGCP yang sekualitas dengan PSTN.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1 Hybrid Fiber Coax merupakan salah satu teknologi jaringan akses yang
dibentuk atas dasar kombinasi jaringan optik dan koaksial.
2 Kelebihan penggun elebihan penggunaan jaringan aan jaringan HFC diantarany
HFC diantaranya Bandwidth yang a Bandwidth yang besar, Layanan Layanan
yang terintegrasi, Efisiensi perangkat yang sudah dimiliki Operator ,
Menciptakan jenis layanan baru kepada pelanggan , Alternatif sarana
telekomunikasi kepada pelanggan, Saling mengisi menutupi sisi lemah dari
masing-masing kabel (antara fiber optic dan coaxial).
3 Kabel fiber optik digunakan untuk penyaluran dari headend/ sentral
telekomunikasi menuju sebuah optik node,dari optik node digunakan kabel coaxial
sebagai media penyalur ke pelanggan namun penempatan titik konversi optik
/optik node ini berbeda-beda tergantung kepadatan pelanggan yang dilayani oleh
operator telekomunikasi yang bersangkutan.
4 Jenis layanan HFC terbagi menjadi 3 bagian yaitu : layanan data, layanan suara,
dan layanan video.

B. Saran
1 Untuk selanjutnya agar dibahas HFC lebih detail dan mendalam.
2 Sebaiknya dilakukan perbandingan antara HFC dengan platform jaringan akses
pita lebar yang lain, seperti ADSL dan SDV .

Anda mungkin juga menyukai