Anda di halaman 1dari 15

BAB III

DIGITAL SUBSCRIBER LINE (DSL)

SASARAN BELAJAR
Mahasiswa mampu memahami jaringan akses telekomunikasi dan teknologinya.

SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan dapat memahami teknologi
Digital Subscriber Line (DSL).

METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran pada bab ini menggunakan metode kuliah (ceramah) dan
diskusi (collaborative learning) dan kerja individual selama 300 menit.

INDIKATOR PENILAIAN DAN BOBOTNYA


3. 1. Kejelasan pemahaman teknologi Digital Subscriber Line (DSL)
2. Kerjasama
Kreativitas
Bobot pada bab ini adalah 10.

III.1. PERKEMBANGAN DAN SEJARAH DSL

Ketika permintaan lebarpita yang besar mulai meningkat pada tahun 1980-an,
perusahaan penyedia layanan telekomunikasi dihadapkan pada masalah yang
sulit: jalur kawat dari sentral lokal ke tempat pelanggan memiliki keterbatasan
untuk menangani rangkaian rangkaian yang berkecepatan tinggi. Hal ini
disebabkan saluran kawat tembaga bersifat menurunkan kualitas sinyal pada jarak
tertentu.

Oleh sebab itu, pada jarak tertentu diperlukan pengulang-pengulang (repeater)


yang berfungsi untuk menguatkan dan mengembalikan kualitas sinyal menjadi
seperti semula. Pada jaringan T1 (Amerika) maupun E1 (Eropa) sekarang ini
(yang masing-masing berkecepatan 1,544 Mbps dan 2,048Mbps), peralatan-

III-1
peralatan tersebut harus dipasang pada setiap 3000 sampai 4000 kaki (900 meter
sampai 1,2 Km), Hal ini jelas akan mengakibatkan boros waktu dan biaya.
Pada tahun 1980-an itulah, Bellcor (Bell Communication Research) mulai
melakukan percobaan dengan suatu metode baru pada jaringan T1/E1 yang dapat
mengurangi jumlah pengulang dan menyederhanakan keseluruhan penyebaran
jaringan yang mempunyai lebarpita besar.

Dari usaha tersebut, lahirlah spesifikasi HDSL. Setelah ditemukan oleh Bell,
kemudian diterapkan oleh AT&T Paradyne di awal tahun 1990-an dan
dimanufaktur oleh Westell dari Oswego, Illnois. Perusahaan yang lain, Amati
Communication menemukan teknologi alternatifnya dengan bantuan John Cioffi
dari Stanford University.

Dengan penemuan HDSL, laju bit tinggi melalui kawat tembaga mulai marak.
Walaupun sistem transportasi T1 kini tidak dipandang sebagai bagian dari DSL,
namun kesuksesannya memicu teknologi lain, yang kurang berkaitan, yakni
modem-modem dial-up.Empat tahun dari usaha tersebut telah terlihat peluncuran
ADSL, VDSL dan SDSL. Dalam waktu singkat setengah lusin pembuat DSL telah
menggunakan beberapa teknologi digital yang saling berbeda.

III.2. PENGERTIAN TEKNOLOGI DSL

Jaringan telepon dari sentral lokal ke pelanggan secara umum dapat dikatakan
semuanya masih menggunakan pasangan kawat tembaga pilin (twisted pair
copper), sementara itu layanan jasa telekomunikasi saat ini tidak hanya terbatas
pada suara (telepon) saja. Penggantian saluran kawat tembaga dari sentral ke
pelanggan dengan saluran fiber (fiber optik) untuk transmisi multimedia dirasa
masih sangat mahal, bahkan untuk sepuluh tahun mendatang. Oleh sebab itu,
peningkatan layanan ke pelanggan masih tetap diusahakan dengan
mengoptimalkan saluran kawat tembaga, yakni dengan teknologi DSL (digital
subscriber line; jalur pelanggan digital).

III-2
DSL (Digital Subscriber Line) adalah satu set teknologi yang menyediakan
penghantar data digital melewati kabel yang digunakan dalam jarak dekat dari
jaringan telepon setempat. DSL dapat disimpulkan dalam dua buah penjelasan
yaitu:
1. Digital Subsriber Line (DSL) adalah teknologi akses dengan perangkat khusus
pada central office dan pelanggan yang memungkinkan transmisi broadband
melalui kabel tembaga.
2. DSL ( Digital Subscriber Line ) adalah satu set teknologi yang menyediakan
penghantar data digital melewati kabel yang digunakan dalam jarak dekat dari
jaringan telepon.

Berikut pula yang menjadi dasar pada system xDSL untuk penerapan pada jenis-
jenis DSL :
1. XDSL dapat menyalurkan akses broadbandmelalui jaringan telepon. Dengan
xDSL pelanggan dapat mengakses aplikasi broadband, seperti streaming
video, online gaming, multimedia applications, high speed internet accessdan
telecommuting.
2. XDSL selalu "always-on". Tidak seperti modem dial-up, xDSL tidak perlu
logging on/offatau menunggu dial tone. Dengan xDSL, koneksi 24 jam.
Sebagai tambahan, dengan xDSL (ADSL, VDSL) hubungan telepon masih
dapat tetap berlangsung.
3. Bandwidth xDSL dedicated. Tidak seperti halnya sistem pada cable
modem(HFC) atau wireless LAN, xDSL memberikan bandwidth yang tetap
besarnya. Bandwidth tidak dibagi-bagi jika ada penambahan pelanggan yang
akses (log on).
4. XDSL Secure. Dikarenakan koneksi xDSL bersifat point-to-point, bukan point-
to-multipointataupun share bandwidth, maka faktor keamanan jaringan
menjadi lebih handal.

III-3
III.3. MEKANISME KERJA DSL

DSL bekerja menggunakan kabel telepon standar yang terbuat dari tembaga, saat
ini kabel telepon jenis tersebut sudah banyak tersambung dan tersedia luas ke
rumah-rumah atau kantor-kantor. Teknologi DSL ini membawa kedua sinyal
analog serta digital pada satu kabel. Sinyal digital untuk komunikasi data
sementara sinyal analog untuk suara seperti halanya yang digunakn telepon
sekarang yang disebut sebagai POTS (Plain Old Telephone System).
Kemampuan untuk memisahkan sinyal suara dan data ini adalah merupakan
suatu keuntungan. DSL akan mengkoneksikan dan membawa sinyal digital untuk
komunikasi data dan bekerja dengan menggunakan modem khusus (disebut
modem DSL) untuk membaca (encode) data tersebut dan kemudian
mengirimkannya melalui frekuensi yang tidak terpakai pada kabel telepon
tersebut. DSL memanfaatkan frekuensi tinggi untuk mengirim data dan frekwensi
rendah untuk menyalurkan suara /faximili. DSL menjadi penting dan menjadi
pilihan, pada saat pengguna mulai mencari kecepatan akses untuk koneksi
internet. Tanpa harus menunggu bermenit-menit hanya untuk membuka satu
halaman internet apalagi dapat menikmati layanan multimedia melalui internet,
seperti menyaksikan layanan video, konferensi melalui video (kamera) atau
layanan online lainnya dan harganya bisa murah Jaringan PSTN (Public Switch
Telephone Network) yang ada dirancang untuk komunikasi suara yang hanya
berlngsung sebentar sekitar tiga sampai lima menit.

Karena hal ini maka sambungan yang sama bisa digunakan secara bergantian
sehingga tidak diperlukan penyedian sambungan telepon yang sama banyak
dengan jumlah saluran teleponnya. Tetapi untuk komunikasi data umumnya para
pelanggan menggunakan waktu yang lebih lama, terutama dengan adanya
intrenet, maka akibatnya tingkat keberhasilan penyambungan mengalami
penurunan karena sebagian besar saluran telepon terpakai dalam jangka waktu
yang lama.

III-4
Perkembangan lalu lintas data yang sangat cepat ini akan membebani jaringan
telepon publik (PSTN) yang ada. Ada dua pilihan yang bisa diambil penyelenggara
jasa telekomunikasi untuk mengatasi hal ini yang pertama adalah meningkatkan
jaringan PSTN untuk menangani permintaan komunikaais data dan suara yang
bertambah dan yang kedua memindahkan lalu litas data ke jaringan yang terpisah
yang dirancang khusus untuk komunikasi data. Dilihat dari sisi teknis teknologi
DSL menggunakan basis data paket sementara komunikasi suara berbasis
sambungan (circuit-switch).

Untuk komunikasi data yang berbasis sambungan , sambungan dengan lebar


bandwith tertentu harus tetap dipertahankan walaupun tidak ada data yang lewat.
Untuk komunikasi suara yang singkat waktu yang tidak terpakai tidak begitu
menimbulkan masalah, tetapi untuk komunikasi data yang lama akan
memboroskan sumber daya yang dimiliki oleh PSTN. Sementara komunikasi data
yang berbasis paket akan memungkinkan penggunaan bandwith yang optimum,
karena bisa dimanfaatkan untuk lebih dari satu sambungan secar efisien dan
ekonomis. Yang juga merupakan kelebihan lain dari teknologi DSL adalah
pengguanan kabel tembaga yang sudah ada dimana jaringannya sudah mencapai
kantor-kantor dan rumah-rumah sehingga pembangunan infrastruktur yang
diperlukan menjadi tidak terlalu mahal. Tetapi penggunaan kabel yang sudah ada
ini harus memperhatikan beberapa hal yang berhubungan dengan sinyal data.
Seperti atenuasi, crosstalk, dan derau (noise). Atenuasi adalah melemahnya
sinyal yang diakibatkan oleh adanya jarak yang semakin jauh yang harus
ditempuh oleh suatu sinyal dan juga oleh karena makin tingginya frekuensi sinyal
tersebut. Karena faktor jarak dan frekuensi ini maka jarak terjauh yang masih
mungkin adalah sekitar 5,5 km dengan bandwith sekitar 1 MHz. Crosstalk akan
mungkin dtimbulkan oleh adanya pasangan kabel telepon yang digunakan.

Gangguan ini bisa timbul karena sinyal dengan kecepatan yang sama dari
masing-masing kabel bisa saling mempengaruhi, bila gangguan ini lebih tinggi
dibandingkan dengan sinyal data maka akna timbul banyak error yang
memperlambat kecepatan aliran data. Untuk menghindari efek crosstalk dapat

III-5
dibuat untuk setiap kabel satu arah, sehingga sinyal pada masing-masing kabel
tidak saling memepengaruhi.

III.4. KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN DSL

Keuntungan DSL :
DSL memberikan banyak keuntungan. Karena memakai jaringan tembaga yang
telah tersedia berarti tidak perlu memasang prasarana lagi sehingga DSL menjadi
lebih murah. Selain itu DSL adalah layanan langsung yang selalu terhubung
dengan ISP dan tidak membayar per menit.
Adapun keuntungan dari DSL adalah:
1. Koneksi yang simultan antara internet dengan suara/fax melalui kabel telepon
2. Kecepatan akses yang tinggi dan selalu online
3. Harga penggunaan murah terutama untuk perumahan
4. Keamanan data terjaga baik

DSL dapat memenuhi kebutuhan akan transmisi data dengan kecepatan tinggi
serta ragam layanan tapi pengadaan dan pemeliharaan layanan DSL tidak selalu
mudah. Masalah yang ada antara lain keterbatasan jarak jangkauan, pelayanan
serta dukungan teknis purna jual yang kurang baik untuk pelanggan. Yang juga
merupakan kelebihan lain dari teknologi DSL adalah penggunan kabel tembaga
yang sudah ada dimana jaringannya sudah mencapai kantor-kantor dan rumah-
rumah sehingga pembangunan infrastruktur yang diperlukan menjadi tidak terlalu
mahal

Kekurangan DSL :
Terdapat tiga hambatan yang dihadapi saat ini yaitu panjang kabel telepon
tembaga ke pelanggan, adanya load coils dan bridged taps, serat optik yang
digunakan untuk beberapa jalur telepon.
Ketiga hambatan tersebut adalah :

III-6
1. Panjang kabel tembaga dari CO ke pelanggan. Contoh : jika panjang kabel
tembaga lebih dari 18.500 feet maka layanan signal to noise ratio terlalu rendah
dan penguatan sinyal menjadi terlalu besar untuk dapat dibawa ADSL pada
kecepatan yang sewajarnya. Jika pelanggan berada dalam 18.500 feet itu pun
belum tentu menjamin layanan yang baik dan memuaskan karena belum
termasuk cabang-cabang kabel tembaga ke berbagai pelanggan.
2. Adanya load coils dan bridged taps. Local Exchange Carriers (LEC’s)
menggunakan load coil untuk memberikan layanan telepon di daerah-daerah
yang memerlukan peralatan tambahan atau instalasi loop tembaga. Load coil
adalah peralatan induksi yang menggeser frekwensi pembawa suara ke atas.
Ini adalah kompensasi untuk kapasitansi kabel khususnya untuk jangkauan
lebih dari 18.000 feet. Sayangnya, frekwensi suara tergeser ke frekwensi yang
biasa digunakan untuk DSL sehingga mengakibatkan interferensi yang tidak
dapat ditolerir. Sehingga metoda ini membuat jalur tersebut tidak cocok untuk
ADSL. Bridged tap adalah bagian kabel yang tidak berada pada jalur yang
langsung dari pelanggan ke CO. Bridged tap ini memudahkan LEC untuk
menyediakan loop tembaga tanpa membuat jalur yang baru sepanjang jarak
pelanggan ke CO. Bila jumlahnya sedikit masih memungkinkan jalur tersebut
menggunakan DSL. Namun gema dan noise tambahan yang ditimbulkan
karena adanya bridged tap dapat membuat DSL tidak dapat dipertahankan.
Beberapa LEC memindahkan peralatan-peralatan ini tapi akan perlu waktu
yang cukup lama untuk membersihkan seluruh jalur.
3. Hambatan ketiga adalah serat optik. DSL adalah layanan digital yang dibuat
untuk dibawa dengan saluran analog, yaitu kabel tembaga. Oleh karena itu
sinyal tidak dapat dikirim melalui media yang menggunakan transmisi digital
seperti serat optik. Biasanya serat optik digunakan untuk Digital Loop Carrier
(DLC) atau Subscriber Loop Carrier (SLC). Daerah yang menggunakan serat
optik ini tidak dapat dilayani DSL. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan
telepon menguji serta memakai sebuah alat yang disebut mini-Remote Access
Multiplexers (mini-RAMs) yang akan memfasilitasi layanan DSL bagi
pelanggan di belakang DLC serta dapat menyediakan delapan saluran dengan
layanan DLS. Tapi alat ini juga memiliki keterbatasan jangkauan karena

III-7
panjang kabel tembaga bukan diukur dari pelanggan ke CO tapi dari mini-
RAM ke pelanggan. Selain itu, belum diketahui dengan pasti di mana dan
kapan mini-RAMs harus dipasang.

III.5 JENIS – JENIS DSL

Teknologi DSL memang berkembang cukup cepat. Dari perkembanganya itu,


teknologi DSL terbagi-bagi menjadi lebih dari satu tipe. Semua tipe tersebut
memiliki ciri khas dan keunggulannya masing-masing. Berikut ini adalah tipe-tipe
koneksi broadband mengadopsi teknologi DSL yang umum digunakan saat ini:

Asymmetric DSL (ADSL)


Asymmetric DSL adalah teknologi ini memberikan kecepatan transfer data yang
berbeda antara proses pengiriman data (upload) dan penerimaan data
(download). Karena ketidaksamaan inilah, maka diberikan istilah Asymmetric
untuk teknologi ini. Biasanya kecepatan downloading data akan lebih besar
daripada uploading, mengingat lalu-lintas data Internet khususnya untuk level
pengguna akhir lebih banyak men-download.

Teknologi ini mempunyai kecepatan data yang berbeda untuk kirim (uplink)
dan terima (downlink).Teknologi ADSL cocok digunakan untuk mengakses internet
dan menjadi pilihan pengguna. Untuk uplink bisa mencapai 1 Mbps sementara
untuk downlink bisa mencapai 8 Mbps dengan jarak kabel maksimum samapi
dengan 5,5 km. Sasaran teknologi ini adalah terutama pelanggan pribadi yang
lebih banyak menerima data daripada mengirim data, sebagai contoh adalah
untuk mengakses internet.

Tipe DSL seperti ini memang sengaja diciptakan untuk memenuhi kebutuhan
pengguna level perumahan, di mana traffic menerima data lebih besar daripada
melakukan pengiriman. Kondisi seperti ini sangat cocok untuk aplikasiaplikasi
level pengguna akhir seperti misalnya melakukan download musik dan film,

III-8
surfing, online games, menerima e-mail, dan banyak lagi. ADSL menyediakan
koneksi upstream yang relative lambat karena biasanya koneksi ini hanya
digunakan untuk melakukan permintaan data ke Internet. Dengan adanya
spesifikasi seperti ini, harga servis ADSL bisa ditekan semurah mungkin sehingga
terjangkau oleh pengguna rumahan.

Symmetric DSL (SDSL)


Kebalikan dari Asymmetric, Symmetric DSL merupakan koneksi yang memiliki
spesifikasi jalur upload dan download yang sama persis keduanya. Jaringan
dengan spesifikasi seperti ini sangat cocok digunakan untuk keperluan aplikasi
komersial, di mana pengguna akhir juga memiliki kemampuan untuk mengirim
data dalam jumlah besar ke Internet. SDSL sangat cocok digunakan untuk aplikasi
seperti pengiriman e-mail besarbesaran dengan attachment yang besar,
melakukan upload informasi ke Internet, membuat web server, FTP server, dan
banyak lagi. Biasanya servis jenis ini harganya lebih mahal daripada ADSL dan
sangat cocok untuk keperluan perusahaan.

Teknologi ini menggunakan kecepatan data 784 kbps, baik untuk kirim (uplink)
atau terima (downlink). Seperti halnya IDSL, SDSL hanya menawarkan
komunikaais data saja. SDSL merupakan solusi yang cocok untuk kalangan bisnis
untuk digunakan sebagai komunikasi antar cabang atau hubungan situs web ke
internet. SDSL sangat cocok digunakan untuk mengakses internet kecepatan
tinggi untuk perumahan karena memberikan kecepatan atau lebar pita sampai 2.3
Mbps dan diberikan secara simetris, dengan jarak maksimum sampai 2.4 Km.
Sangat cocok untuk akses LAN jarak jauh (remote LAN), layanan VOD (Video On
Demand), residential video converencing dan lain-lain.

G. Symmetric High-speed Digital Subscriber Line (G.SHDSL)


Teknologi DSL yang satu ini dapat melayani penggunanya dengan fitur multi-rate
(kecepatan yang dapat berbeda-beda), multi-service, dengan jarak jangkauan
yang lebih panjang dari teknologi DSL yang lainnya, dan dapat dikuatkan
sinyalnya sehingga dapat berjalan sangat jauh. G.SHDSL ini dapat memberikan

III-9
penggunanya kecepatan transfer mulai dari 192 Kbps sampai dengan 2,3 Mbps.
Teknologi ini diklaim dapat memberikan jarak jangkauan 30 persen lebih besar
daripada teknologi DSL lainnya yang ada saat ini. Teknologi ini diharapkan
nantinya dapat menggantikan implementasi dari SDSL yang ada saat ini.

Integrated Service Digital Network DSL (IDSL)


Teknologi DSL yang satu ini merupakan perpaduan fitur antara teknologi ISDN
dengan DSL. Seperti halnya ISDN, IDSL menggunakan satu pair kabel untuk
mentransmisikan data secara full duplex dengan kecepatan hingga 144 Kbps.
IDSL pada dasarnya adalah sebuah line ISDN BRI yang digunakan sebagai jalur
leased line, dengan kata lain jalur ISDN BRI yang tidak perlu di-switch
penggunaannya. Jalur IDSL ini tidak memiliki channel signaling seperti ISDN yang
sesungguhnya. Jalur ini dapat dikonfigurasi dengan kecepatan 64 Kbps, 128
Kbps, atau 144 Kbps.

IDSL hanya digunakan untuk membawa komunikasi data saja, tidak seperti
ISDN yang juga bisa digunakan untuk suara. IDSL sangat ideal untuk digunakan
di kantor-kantor cabang karena sinyalnya bisa dikuatkan persis seperti ISDN.
Sistem billing-nya juga tidak seperti ISDN karena IDSL biasanya dibanderol
dengan harga tetap (Flat price).

Very-high-data-rate DSL (VDSL)


Teknologi VDSL bersifat asimetrik. Rentang operasinya terbatas pada 1.000
sampai 4.500 kaki (304 meter-1,37 km), tetapi ia dapat menangani lebar pita rata-
rata 13Mbps sampai 52 Mbps untuk downstream dan 1,5 Mbps sampai 2,3 Mbps
untuk upstream-nya melalui sepasang kawat tembaga pilin. Lebar pita yang
tersisa memungkinkan perusahaan telekomunikasi memberikan program layanan
HDTV(high-definition television) dengan menggunakan teknologi VDSL. Teknologi
ini dapat pula mengirimkan data dengan kecepatan 1,6 Mbps dan menerima data
dengan kecepatan 25 Mbps dengan jarak maksimum sampai 900 meter. Karena
kecepatannya yang tinggi maka teknologi imi memerlukan kabel serat optik yang
kemampuannya lebih tinggi daripada memakai kabel tembaga yang ada.

III-10
High-data-rate DSL (HDSL)
Teknologi HDSL memiliki kecepatan transfer data yang sama dengan jaringan E1
saat ini. Maka dari itu, HDSL memang telah banyak digunkan oleh penyedia jasa
jaringan untuk menggantikan jalur-jalur E1 mereka yang relatif lebih mahal biaya
penyediaannya. HDSL dapat beroperasi melayani penggunanya dalam jarak 3,6
km saja. Namun, repeater atau penguat dapat Anda pasang untuk
memperpanjang jangkauannya.

HDSL sangat cocok digunakan untuk gedung-gedung perkantoran atau


kompleks perkantoran, karena memberikan kecepatan atau lebar data sampai 10
Mbps dan dapat dibagi-bagi kepada seluruh pengguna akhir. Infrastruktur yang
dibutuhkan untuk koneksi HDSL ini dapat menggunakan jalur PBX yang dimiliki
gedung, tanpa harus menginvestasi pembangunan jaringan komputer. Jarak
maksimum cukup panjang mencapai 1 km. HDSL memakai dua pasang twisted
cable yang akan membawa data dengan kecepatan 1,544Mbps upstream (dari
pelanggan ke jaringan) dan downstream (dari jaringan ke pelanggan). Selain itu
teknologi HDSL juga juga menggunakan tiga pasang twisted cable dengan
kecepatan 2,048Mbps dengan data rate hingga12kaki.

SDSL (Single-line Digital Subscriber Line)


Sama dengan HDSL dalam hal memberikan 1,544 Mbps baik untuk downstream
maupun upstream-nya, tetapi pada sepasang kawat tembaga pilin. Penggunaan
sepasang kawat saluran ini membatasi rentang operasi SDSL; dalam praktek,
10.000 kaki (3 Km) merupakan batas aplikasi SDSL. Celah-celah aplikasinya
adalah seperti pada residential video converencing atau akses Lan jarak jauh.

Konfigurasi dasar yang sering digunakan pada setiap jenis-jenis DSL dapat dilihat
pada gambar 3.1.

III-11
III-12
Dari gambar 3.1. terdapat perangkat DSLAM yang dimana merupakan perangkat
yang paling penting dalam sebuah system konfigurasi pada DSL yang dimana
Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM) muncul dari pemikiran
penggabungan antara beberapa bentuk teknologi xDSL dalam satu perangkat
yang terintegrasi. Dalam suatu DSLAM dapat terdiri atas beberapa tipe teknologi
xDSL. Namun dalam perkembangannya, kapasitas DSLAM dirancang fleksibel
sesuai dengan jumlah demanduntuk setiap coverage areaper DSLAM. Kemudian
muncul yang disebut mini-DSLAM atau DSLAM dengan kapasitas sedang dan
kecil yang hanya memuat satu jenis teknologi xDSL saja.

Komponen DSLAM secara umum terdiri dari:


1. Backbone interfacesebagai antarmuka menuju jaringan transport yang lebih
tinggi. Antarmuka-nya dapat berupa:
 Berbasis ATM dengan interface STM-1 (155 Mbps).
 Berbasis Ethernet dengan interface 10/100 Base-T.
 E1 IMA (nxE1 IMA), seperti konfigurasi 4E1 IMA, 8 E1 IMA, dan lain-lain.
2. LIM (Line Interface Module) sebagai modem xDSL yang akan menuju ke
modem ROT atau CPE pelanggan. Setiap tipe xDSL akan berbeda module.
Kapasitas masing-masing moduleberbeda-beda tergantung produk dari
vendor. Sebagai contoh 1 card moduleADSL terdiri atas 8 port ADSL yang
akan terhubung ke 8 modem CPE.
3. Console module. Setiap subrack DSLAM selalu dilengkapi dengan sistem
manajemen sistem (NMS) untuk pengaturan sistem perangkat dan status
jaringan.
4. POTS splitter module, khusus untuk perangkat ADSL.

III.6. PENUTUP
III-13
Teknologi DSL timbul karena keinginan untuk menemukan suatu metode baru
pada jaringan T1/E1 yang dapat mengurangi jumlah pengulang dan
menyederhanakan keseluruhan penyebaran jaringan yang mempunyai lebarpita
besar. Peningkatan layanan ke pelanggan masih tetap diusahakan dengan
mengoptimalkan saluran kawat tembaga yang telah lama terpasang, yakni dengan
teknologi DSL (digital subscriber line; jalur pelanggan digital). Hingga saat ini telah
berkembang berbagai varian DSL dengan masing-masing spesifikasi teknologinya
untuk kebutuhan pelanggan yang berbeda-beda.

III. 7. CONTOH SOAL

1. Jelaskan pengertian DSL !

JAWAB :

a. Digital Subsriber Line (DSL) adalah teknologi akses dengan perangkat


khusus pada central office dan pelanggan yang memungkinkan transmisi
broadband melalui kabel tembaga.
b. DSL ( Digital Subscriber Line ) adalah satu set teknologi yang menyediakan
penghantar data digital melewati kabel yang digunakan dalam jarak dekat
dari jaringan telepon.

2. Sebutkan keuntungan dari DSL !

JAWAB :

a. Koneksi yang simultan antara internet dengan suara/fax melalui kabel


telepon
b. Kecepatan akses yang tinggi dan selalu online
c. Harga penggunaan murah terutama untuk perumahan

III-14
d. Keamanan data terjaga baik

III.8. SOAL LATIHAN

1. Jelaskan 3 kekurangan DSL !


2. Gambarkan dan jelaskan konfigurasi dasar DSL !
3. Jelaskan jenis-jenis DSL !

III.9. DAFTAR PUSTAKA

1. P. France (Ed.), Local Access Network Technologies, The Institution of


Engineering and Technology, UK, 2004.
2. Thomas Starr, John M. Cioffi, Peter Silverman, Understanding Digital
Subscriber Line, Prentice Hall, 1999.

III-15

Anda mungkin juga menyukai