Anda di halaman 1dari 9

Digital Subscriber Line ( DSL )

Pendahuluan

Perkembangan internet yang sangat cepat sejak adanya World Wide Web tidak saja membawa perubahan terh
penyebaran informasi tetapi juga membawa perubahan terhadap infrastruktur telekomunikasi. Tetapi kecepata
pertambahan jumlah pengguna internet serta jumlah aliran data (informasi) lebih cepat dibandingkan dengan
perkembangan infrastruktur telekomunikasi. Dengan semakin banyaknya informasi dan data yang akan diaks
dengan bentuk multimedia semakin memunculkan tuntutan akan kecepatan akses data dan informsi tersebut.

Bagi suatu perusahaan kecepatan akan komunikasi data yang tinggi sangat diperlukan untuk implementasi pa
multimedia real-time seperti konferensi video, hubungan dengan kantor cabang, dan jasa layanan informasi la
Untuk mendapatkan kualitas yang lebih baik maka ditawarkanlah solusi dengan ISDN (Integrated Service Dig
Network). Dengan teknologi digital kecepatan pengiriman data dapat dilakukan sampai dengan 64kbps untuk
kanal, karena basic ISDN dapat menyediakan dua kanal maka secara keseluruhan bisa didapatkan kecepatan a
sampai 128kbps. Akan tetapi kendala utama dari teknologi ISDN ini adalah diperlukannya jaringan telekomu
Sehingga tidak semua orang dapat menikmati keunggulan teknologi ini. Di Indonesia terdapat layanan jasa
telekomunikasi yang menggunakan teknologi ini,yaitu pasopati tetapi layanan jasa ini baru terbatas di bebrap
Banyak ragam yang digunakan oleh operator telekomunikasi untuk memberikan layanan broadband akses ke
Dari sisi media yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua yaitu teknologi wireline (kabel) dan teknologi w
(tanpa kabel). Dari kategori teknologi wireline dapat digunakan teknologi DSL (Digital Subscriber Line), kab
HFC ,maupun optik. Sedangkan dari kategori wireless dapat memanfaatkan teknologi wireless LAN, BWA (B
Wireless Access) maupun teknologi terbaru WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access).
Dengan berbagai solusi di atas, sebagian operator memanfaatkan teknologi DSL (kabel) dan BWA (untuk wir
operator telekomunikasi yang incumbent di suatu negara, contoh TELKOM untuk Indonesia dimana telah me
kabel sekitar 6 juta line maka akan memanfaatkan teknologi DSL guna meng-enhanced jaringan fisiknya untu
menyalurkan data kecepatan tinggi ke pelanggan. Sedangkan bagi operator baru tentunya sangat sulit dan mah
menggelar jaringan broadband dengan DSL. Alternatifnya memanfaatkan teknologi wireless (BWA). Dengan
teknologi wireless terbaru (WiMAX) maka dapat dijadikan sebagai pengganti atau alternatif untuk menyalurk
layanan broadband ke pelanggan.

Bila dilihat dari segmen pasarnya, maka antara WiMAX dan DSL memiliki kesamaan yaitu sama-sama dituju
MAN (Metro Area Network) dimana jarak ke pelanggan sekitar 10 km.
Kemudian muncul pemikiran untuk tetap menggunakan infrastruktur yang ada guna membangun sambungan
tinggi, ini didasari dengan mahalnya investasi baru dan besarnya permintaan kebutuhan akan akses yang cepa
solusinya adalah dengan teknologi DSL (Digital Subscriber Line) yang merupakan teknologi baru.
Digital Subsriber Line (DSL) adalah teknologi akses dengan perangkat khusus pada central office dan pelang
memungkinkan transmisi broadband melalui kabel tembaga, teknologi ini sering disebut juga dengan istilah t
suntikan atau injection teknologi Contoh operator yang telah menggelar DSL di Indonesia adalah PT TELKO
Produknya dinamai SPEEDY. Sehingga kabel telepon biasa yang telah ada dapat dipakai untuk menghantark
dalam jumlah yang besar dan dengan kecepatan yang tinggi. Telepon hanya menggunakan sebagian frekwens
mampu dihantarkan oleh kabel tembaga. Sedangkan DSL memanfaatkan lebih banyak frekwensi dengan mem
(splitting), frekwensi yang lebih tinggi untuk data dan frekwensi yang lebih rendah untuk suara dan fax. Jarak
CO menentukan kecepatan DSL. Makin jauh jarak pemakai, kecepatan makin rendah.

Dilihat dari sisi teknis teknologi DSL menggunakan basis data paket sementara komunikasi suara berbasis sam
(circuit-switch). Untuk komunikasi data yang berbasis sambungan , sambungan dengan lebar bandwith terten
tetap dipertahankan walaupun tidak ada data yang lewat. Untuk komunikasi suara yang singkat waktu yang ti
tidak begitu menimbulkan masalah, tetapi untuk komunikasi data yang lama akan memboroskan sumber daya
dimiliki oleh PSTN. Sementara komunikasi data yang berbasis paket akan memungkinkan penggunaan bandw
optimum, karena bisa dimanfaatkan untuk lebih dari satu sambungan secara efisien dan ekonomis.
DSL bekerja menggunakan kabel telepon standar yang terbuat dari tembaga, saat ini kabel telepon jenis terseb
banyak tersambung dan tersedia luas ke rumah-rumah atau kantor-kantor. Teknologi DSL ini membawa kedu
analog serta digital pada satu kabel. Sinyal digital untuk komunikasi data sementara sinyal analog untuk suara
halanya yang digunakn telepon sekarang yang disebut sebagai POTS (Plain Old Telephone System). Kemamp
memisahkan sinyal suara dan data ini adalah merupakan suatu keuntungan. DSL akan mengkoneksikan dan m
sinyal digital untuk komunikasi data dan bekerja dengan menggunakan modem khusus (disebut modem DSL)
membaca (encode) data tersebut dan kemudian mengirimkannya melalui frekuensi yang tidak terpakai pada k
tersebut. DSL memanfaatkan frekwensi tinggi untuk mengirim data dan frekwensi rendah untuk menyalurkan
/faximili. DSL menjadi penting dan menjadi pilihan, pada saat pengguna mulai mencari kecepatan akses untu
internet. Tanpa harus pusing dan bosan menunggu bermenit-menit hanya untuk membuka satu halaman intern
dapat menikmati layanan multimedia melalui internet, seperti menyaksikan layanan video, konferensi melalui
(kamera) atau layanan online lainnya dan harganya bisa murah Jaringan PSTN (Public Switch Telephone Net
ada dirancang untuk komunikasi suara yang hanya berlngsung sebentar sekitar tiga sampai lima menit.

Karena hal ini maka sambungan yang sama bisa digunakan secara bergantian sehingga tidak diperlukan peny
sambungan telepon yang sama banyak denga jumlah saluran teleponnya. Tetapi untuk komunikasi data umum
pelanggan menggunakan waktu yang leih lama, terutama dengan adanya intrenet, maka akibatnya tingkat keb
penyambungan mengalami penurunan karena sebagian besar saluran telepon terpakai dalam jangka waktu yan
Perkembangan lalu lintas data yang sangat cepat ini akan membebani jaringan telepon publik (PSTN) yang ad
pilihan yang bisa diambil penyelenggara jasa telekomunikasi untuk mengatasi hal ini yang pertama adalah me
jaringan PSTN untuk menangani permintaan komunikaais data dan suara yang bertambah dan yang kedua me
lalu litas data ke jaringan yang terpisah yang dirancang khusus untuk komunikasi data. Dilihat dari sisi teknis
DSL menggunakan basis data paket sementara komunikasi suara berbasis sambungan (circuit-switch).

Untuk komunikasi data yang berbasis sambungan , sambungan dengan lebar bandwith tertentu harus tetap dip
walaupun tidak ada data yang lewat. Untuk komunikasi suara yang singkat waktu yang tidak terpakai tidak be
menimbulkan masalah, tetapi untuk komunikasi data yang lama akan memboroskan sumber daya yang dimili
PSTN. Sementara komunikasi data yang berbasis paket akan memungkinkan penggunaan bandwith yang opti
karena bisa dimanfaatkan untuk lebih dari satu sambungan secar efisien dan ekonomis. Yang juga merupakan
lain dari teknologi DSL adalah pengguanan kabel tembaga yang sudah ada dimana jaringannya sudah mencap
kantor dan rumah-rumah sehingga pembangunan infrastruktur yang diperlukan menjadi tidak terlalu mahal. T
penggunaan kabel yang sudah ada ini harus memperhatikan beberapa hal yang berhubungan dengan sinyal da
atenuasi, crosstalk, dan derau (noise). Atenuasi adalah melemahnya sinyal yang diakibatkan oleh adanya jarak
semakin jauh yang harus ditempuh oleh suatu sinyal dan juga oleh karena makin tingginya frekuensi sinyal te
Karena faktor jarak dan frekuensi ini maka jarak terjauh yang masih mungkin adalah sekitar 5,5 km dengan b
sekitar 1 MHz. Crosstalk akan mungkin dtimbulkan oleh adanya pasangan kabel telepon yang digunakan.

Gangguan ini bisa timbul karena sinyal dengan kecepatan yang sama dari masing-masing kabel bisa saling
mempengaruhi, bila gangguan ini lebih tinggi dibandingkan dengan sinyal data maka akna timbul banyak erro
memperlambat kecepatan aliran data. Untuk menghindari efek crosstalk dapat dibuat untuk setiap kabel satu a
sehingga sinyal pada masing-masing kabel tidak saling memepengaruhi.
Konfigurasi DSL

Gambar 1 Konfigurasi DSL Sistem

Jenis-jenis DSL

Terdapat beberapa jenis teknologi DSL berdasarkan perbedaan kecepatan data dan jarak maksimum yang dise
usaha untuk meningkatkan kecepatan pengiriman data dengan menggunakan jaringan telepon yang ada. Jenis
digunakan tergantung dari kebutuhan pelanggan serta layanan yang dapat disediakan di daerahnya :

1. IDSL (ISDN Digital Subscriber Line)

Teknologi yang berbasis pada teknologi ISDN BRI (Basic Rate Interface). IDSL menawarkan layanan seperti
dengan kecepatan kirim (uplink) dan terima (downlink) yang sama sebesar 144 kbps, tetapi dengan perangkat
murah. IDSL hanya menawarkan layanan komunikasi data tidak untuk komunikasi suara pada jalur yang sam

2. SDSL (Symmetric Digital Subscriber Line)

Teknologi ini menggunakan kecepatan data 784 kbps, baik untuk kirim (uplink) atau terima (downlink). Sepe
IDSL, SDSL hanya menawarkan komunikaais data saja. SDSL merupakan solusi yang cocok untuk kalangan
untuk digunakan sebagai komunikasi antar cabang atau hubungan situs web ke internet. SDSL sangat cocok d
untuk mengakses internet kecepatan tinggi untuk perumahan karena memberikan kecepatan atau lebar pita sa
Mbps dan diberikan secara simetris, dengan jarak maksimum sampai 2.4 Km. Sangat cocok untuk akses LAN
(remote LAN), layanan VOD (Video On Demand), residential video converencing dan lain-lain. Adapun con
SDSL dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2 Konfigurasi Koneksi SDSL

3. ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line)

Teknologi ini mempunyai kecepatan data yang berbeda untuk kirim (uplink) dan terima (downlink).Teknolog
cocok digunakan untuk mengakses internet dan menjadi pilihan pengguna. Untuk uplink bisa mencapai 8 Mb
sementara untuk downlink bisa mencapai 1 Mbps dengan jarak kabel maksimum samapi dengan 5,5 km. Sasa
teknologi ini adalah terutama pelanggan pribadi yang lebih banyak menerima data daripada mengirim data, se
contoh adalah untuk mengakses internet. Kelebihan ADSL dibanding yang lain adalah kecepatannya yang ter
dengan jarak yang memadai dan bisa mendukung layanan komunikasi suara. Kedua layanan komunikasi data
diberikan melalui dua kanal yang terpisah , tetapi tetap satu kabel yang sama. Sementara teknologi DSL yang
menggunakan dua kabel yang terpisah untuk bisa memberikan kedua layanan komunikasi tersebut.

Karena berbagai kelebihan yang dimiliki oleh teknologi ADSL ini maka teknologi ini berkembang sangat cep
Pengiriman data melalui ADSL dilakukan dengan beberapa tahap. Modem memodulasi dan mengkodekan (en
digital dari PC dan kemudian digabungkan dengan sinyal telepon untuk dikirimkan ke kantor telepon. Di kan
sinyal telepon dipisahkan dari sinyal digital ADSL untuk kemudian dimodulasikan dan di-encode. Melalui jar
komunikasi data sinyal ini dikirimkan ke pihak yang dituju, seperti ISP atau kantor lain . jaringan data yang d
ini tergantung dari penyelenggara jasa ASDL, bisa frame relay atau ATM (Asynchronous Transfer Mode).

Sementara sinyal digital dari ISP atau jaringan perusahaan lain dimodulasi dan di-encode menjadi sinyal ASD
telepon. Kemudian modem menggabungkan nya dengan sinyal telepon sebelum dikirimkan ke pelanggan, per
pemisah (splitter) memisahkan sinyal telepon dari sinyal digital. Sinyal digital dimodulasi dan di-decode kem
dikirimkan ke PC. Sinyal telepon yang digabungkan dengan sinyal ASDL dalam satu kabel tetap di beri daya
perusahaan telepon. Meskipun jalur ADSL tidak berfungsi atau PC tidak dihidupkan jalur telepon tetap dapat
seperti biasa. Terdapat dua teknik modulasi berbeda yang diterapkan pada ADSL. Teknik modulasi yang pert
menerapkan teknik modulasi CAP (Carierless Amplitude and Phase). CAP menggabungkan sinyal data upstre
downstream, kemudian memisahkannya pada modem penerima dengan teknik echo cancellation. Teknik mod
lain adalah DMT (Discrete Multitone), yang memisahkan sinyal upstream dari sinyal downstream dengan pita
(carrier band) yang terpisah. Di masa yang akan datang produk-produk ADSL akan menggunakn teknik modu

4. VDSL (Very high-bit-rete Digital Subscriber Line)

Teknologi VDSL bersifat asimetrik. Rentang operasinya terbatas pada 1.000 sampai 4.500 kaki (304 meter-1,
tetapi ia dapat menangani lebar pita rata-rata 13Mbps sampai 52 Mbps untuk downstream dan 1,5 Mbps samp
untuk upstream-nya melalui sepasang kawat tembaga pilin. Lebar pita yang tersisa memungkinkan perusahaa
telekomunikasi memberikan program layanan HDTV(high-definition television) dengan menggunakan tekno
Teknologi ini dapat pula mengirimkan data dengan kecepatan 1,6 Mbps dan menerima data dengan kecepatan
dengan jarak maksimum sampai 900 meter. Karena kecepatannya yang tinggi maka teknologi imi memerluka
serat optik yang kemampuannya lebih tinggi daripada memakai kabel tembaga yang ada.

5. HDSL (High data rate Digital Subscriber Line)

HDSL sangat cocok digunakan untuk gedung-gedung perkantoran atau kompleks perkantoran, karena membe
kecepatan atau lebar data sampai 10 Mbps dan dapat dibagi-bagi kepada seluruh pengguna akhir. Infrastruktu
dibutuhkan untuk koneksi HDSL ini dapat menggunakan jalur PBX yang dimiliki gedung, tanpa harus mengi
pembangunan jaringan komputer. Jarak maksimum cukup panjang mencapai 1 Km. HDSL memakai dua pasa
cable yang akan membawa data dengan kecepatan 1,544Mbps upstream (dari pelanggan ke jaringan) dan dow
(dari jaringan ke pelanggan). Selain itu teknologi HDSL juga juga menggunakan tiga pasang twisted cable de
kecepatan 2,048Mbps dengan data rate hingga 12 kaki.
Adapun contoh gambar koneksi HDSL sebagai berikut:

Gambar 3 Konfigurasi Koneksi HDSL

6. RDSL (Rate Adaptive Digital Subscriber Line)

RDSL merupakan salah satu teknologi DSL, dimana teknologi ini dapat bekerja pada data rate yang berbeda t
pada panjang kabel dan jaraknya.
Kelebihan dan Kekurangan DSL

Kelebihan DSL :

DSL memberikan banyak keuntungan. Karena memakai jaringan tembaga yang telah tersedia berarti tidak pe
memasang prasarana lagi sehingga DSL menjadi lebih murah. Selain itu DSL adalah layanan langsung yang s
terhubung dengan ISP dan tidak membayar per menit.

Adapun keuntungan dari DSL adalah:

1. Koneksi yang simultan antara internet dengan suara/fax melalui kabel telepon
2. Kecepatan akses yang tinggi dan selalu online
3. Harga penggunaan murah terutama untuk perumahan
4. Keamanan data terjaga baik

DSL dapat memenuhi kebutuhan akan transmisi data dengan kecepatan tinggi serta ragam layanan tapi penga
pemeliharaan layanan DSL tidak selalu mudah. Masalah yang ada antara lain keterbatasan jarak jangkauan, p
serta dukungan teknis purna jual yang kurang baik untuk pelanggan. Yang juga merupakan kelebihan lain dar
DSL adalah penggunan kabel tembaga yang sudah ada dimana jaringannya sudah mencapai kantor-kantor dan
rumah sehingga pembangunan infrastruktur yang diperlukan menjadi tidak terlalu mahal

Kekurangan DSL :

Terdapat tiga hambatan yang dihadapi saat ini yaitu panjang kabel telepon tembaga ke pelanggan, adanya loa
bridged taps, serat optik yang digunakan untuk beberapa jalur telepon.
Ketiga hambatan tersebut adalah :

1. Panjang kabel tembaga dari CO ke pelanggan. Contoh : jika panjang kabel tembaga lebih dari 18.500
layanan signal to noise ratio terlalu rendah dan penguatan sinyal menjadi terlalu besar untuk dapat dib
pada kecepatan yang sewajarnya. Jika pelanggan berada dalam 18.500 feet itu pun belum tentu menja
yang baik dan memuaskan karena belum termasuk cabang-cabang kabel tembaga ke berbagai pelangg
2. Adanya load coils dan bridged taps. Local Exchange Carriers (LEC s) menggunakan load coil untuk m
layanan telepon di daerah-daerah yang memerlukan peralatan tambahan atau instalasi loop tembaga. L
adalah peralatan induksi yang menggeser frekwensi pembawa suara ke atas. Ini adalah kompensasi un
kapasitansi kabel khususnya untuk jangkauan lebih dari 18.000 feet. Sayangnya, frekwensi suara terge
frekwensi yang biasa digunakan untuk DSL sehingga mengakibatkan interferensi yang tidak dapat dit
Sehingga metoda ini membuat jalur tersebut tidak cocok untuk ADSL. Bridged tap adalah bagian kabe
tidak berada pada jalur yang langsung dari pelanggan ke CO. Bridged tap ini memudahkan LEC untuk
menyediakan loop tembaga tanpa membuat jalur yang baru sepanjang jarak pelanggan ke CO. Bila jum
sedikit masih memungkinkan jalur tersebut menggunakan DSL. Namun gema dan noise tambahan yan
ditimbulkan karena adanya bridged tap dapat membuat DSL tidak dapat dipertahankan. Beberapa LEC
memindahkan peralatan-peralatan ini tapi akan perlu waktu yang cukup lama untuk membersihkan sel
3. Hambatan ketiga adalah serat optik. DSL adalah layanan digital yang dibuat untuk dibawa dengan salu
yaitu kabel tembaga. Oleh karena itu sinyal tidak dapat dikirim melalui media yang menggunakan tran
digital seperti serat optik. Biasanya serat optik digunakan untuk Digital Loop Carrier (DLC) atau Subs
Carrier (SLC). Daerah yang menggunakan serat optik ini tidak dapat dilayani DSL. Untuk mengatasi m
perusahaan telepon menguji serta memakai sebuah alat yang disebut mini-Remote Access Multiplexer
RAMs) yang akan memfasilitasi layanan DSL bagi pelanggan di belakang DLC serta dapat menyediak
saluran dengan layanan DLS. Tapi alat ini juga memiliki keterbatasan jangkauan karena panjang kabe
bukan diukur dari pelanggan ke CO tapi dari mini-RAM ke pelanggan. Selain itu, belum diketahui de
di mana dan kapan mini-RAMs harus dipasang.

Teknologi DSL adalah penggunaan kabel tembaga yang telah ada dimana jaringannya sudah mencapai kantor
rumah-rumah sehingga pembangunan infrastruktur yang diperlukan menjadi tidak terlalu mahal. Tetapi peng
kabel yang sudah ada ini harus memperhatikan beberapa hal yang berhubungan dengan sinyal data. Seperti at
crosstalk, dan derau (noise). Atenuasi adalah melemahnya sinyal yang diakibatkan oleh adanya jarak yang sem
yang harus ditempuh oleh suatu sinyal dan juga oleh karena makin tingginya frekuensi sinyal tersebut.
Karena faktor jarak dan frekuensi ini maka jarak terjauh yang masih mungkin adalah sekitar 5,5 km dengan b
sekitar 1 MHz. Crosstalk akan mungkin dtimbulkan oleh adanya pasangan kabel telepon yang digunakan. Ga
bisa timbul karena sinyal dengan kecepatan yang sama dari masing-masing kabel bisa saling mempengaruhi,
gangguan ini lebih tinggi dibandingkan dengan sinyal data maka akna timbul banyak error yang memperlamb
kecepatan aliran data. Untuk menghindari efek crosstalk dapat dibuat untuk setiap kabel satu arah, sehingga s
masing-masing kabel tidak saling memepengaruhi.

Kesukaran Yang Tersembunyi


Layanan DSL disediakan oleh lebih dari satu perusahaan, sehingga kurang efisien.
Pelanggan memesan layanan DSL melalui ISP yang akan meneruskannya ke LEC untuk kelengkapannya. Ha
memakan waktu sekitar enam sampai delapan minggu sehubungan dengan proposal dan kurangnya komunika
Penundaan seringkali disebabkan oleh sistem kualifikasi telco.
Loop tembaga dinyatakan dapat dipakai DSL dalam Loop Qualification Database (LQD) yang diindeks denga
telepon dan dipelihara oleh telco bukan ISP. Telco memperbarui LQD setiap 30 hari. ISP hanya dapat memes
yang terdapat dalam LQD. Maka perubahan nomor telepon atau penambahan jalur telepon baru akan muncul
hari kemudian, ini pun jika muncul. Jika jalur yang dipesan ISP dinyatakan dapat dipakai DSL, ISP menungg
telco untuk menset-up DSLAM (DSL Access Multiplexer) yang berhubungan dengan loop tadi. Jika terjadi k
akan memerlukan 30 hari lagi untuk memperbaikinya.

Masalah Pada Penggunaan DSL


1. Panjang saluran telepon ke pelanggan lebih dari 18.000 feet.· Beberapa bagian saluran telepon
menggunakan serat optik
2. Terdapat banyak load coil dan bridged taps pada saluran telepon
3. Pelanggan harus berhubungan dengan lebih dari satu perusahaan untuk mendapat layanan dan
masalah berarti birokrasi yang panjang dan lama.
4. Informasi teknis sukar diperoleh.· Kurang tenaga terlatih untuk memasang perangkatnya
5. Instalasinya hanya mendukung OSs tertentu misal Windows dan MacOS tapi tidak mendukung
6. Interupsi layanan sering terjadi
7. Selalu terhubung dengan LAN sehingga mungkin menimbulkan masalah keamanan.

G. Implementasi (VoDSL)
Kebutuhan pasar akan teknologi seperti DSL turut mendukung perkembangan VoDSL. Kondisi pasar tertent
penentu perkembangan VoDSL, yaitu : telah ada saluran akses DSL dan saluran yang dipakai bersama oleh p
data dan suara, harga yang bersaing untuk bisnis kecil hingga menengah dan kesempatan bagi Competitive Lo
Exchange Carriers (CLECs) untuk menyerang pelanggan utama Incumbent Local Exchange Carriers (ILECs)
meninjau enam kategori bagi layanan VoDSL, yaitu: manajemen jaringan, Cistomer Premises Equipment (CP
pemilihan penyedia jasa, Service Level Agreements (SLAs), billing dan aplikasi masa yang akan datang.
Manajemen Jaringan
NorthPoint mempelopori dengan pengamatan yang proaktif dan pendekatan internal untuk mengatasi masala
bergantung pada kekuatan kelompok pelanggannya. Kebanyakan manajer jaringan tidak akan membereskan m
maka pelanggan atau juga vendor harus bisa mengatasi masalahnya sendiri.
Customer Premises Equipment
Pada arsitektur VoDSL, IAD (Integrated Access Device) memaket suara dan data pada pelanggan ke hubung
berbasis ATM ke pembawa DSLAM yang akan mengirim ke dalam awan data dan melewatkan trafik suara k
gateway yang memaket ulang untuk PSTN. Perangkat IAD harus mudah dipasang dan mudah dipahami oleh
yang awam dan harus cocok dengan perangkat yang lain. Setelah dipasang, perangkat ini harus dapat mem
dirinya sendiri dengan segala konfigurasi dan antar muka yang sesuai dalam jaringannya. Kedua, cari pembaw
perangkat SLA intelligence dan memonitor suara dan data bersama GUI atau antar muka untuk Web yang aka
membawa data ke pemakai. Sebagai tambahan yang perlu diperhatikan pemakai termasuk kecepatan DSL, err
efek layanan suara pada kondisi jaringan dan saluran yang telah tersedia.

Service Level Agreements


SLA ( Service Level Agreements ) untuk VoDSL adalah sama seperti pada umumnya, yaitu 99.999 pe
completion rate, toll quality voice, penundaan yang dapat diterima dan tidak bergema. Jaringan ATM menjam
ini tapi perangkat keras jaringan sulit dijamin.

H. Asal dan jenis standar untuk DSL


Sekitar 80 partisipan yang bekerja dalam bidang DSL dan jaringan telepon hadir dalam pertemuan Question 4
Group 15 (Q4/15) of the International Telecommunications Union yang dipimpin oleh Dick Stuart dari 3Com
kemajuan untuk VDSL (Very-high-rate DSL, berkecepatan sampai dengan 52 Mbit/s) telah dicapai dalam per
Pertemuan ini memperoleh kesepakatan untuk koreksi error, pengacak, interleaver dan struktur dokumen. Nam
saluran belum dapat dipilih (serupa modulasi modem). Dua pilihan kode saluran yaitu single-carrier dan mu
telah diajukan dan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Single carrier line code cocok untuk four band atau kurang. Sedangkan multi-carrier line code lebih cocok u
band frequency. Lingkungan multi-band muncul ketika empat atau lebih pita frekuensi digunakan untuk meng
menerima VDSL untuk menghindari interferensi dari pita frekwensi radio amatir, G.pnt, T1 atau E1 repeatere
dll.
Rabah Hamdi, Compaq, mewakili J. Magill’s, Lucent, sebagai editor untuk G.pnt (phone-line networking tran
G.pnt adalah standar ITU-T yang berdasarkan HomePNA specifications (2.0) yang dikembangkan di konsors
HomePNA. Interferensi antara sistem VDSL dan G.pnt menjadi hal penting dalam pertemuan ini. Interferensi
berkaitan dengan pilihan pita frekwensi VDSL dan kode saluran untuk VDSL. Kesulitan dalam hal ini dapat m
hambatan bagi G.pnt untuk mendapat persetujuannya (determination ).
G.shdsl (Single-pair High speed DSL) dengan editor S. Blackwell, Adtran memperoleh kemajuan yang berart
pertama, penggunaan pengacak HDSL2, trellis encoder, point mapper, and precoder ; kedua, penggunaan uru
HDSL2 yang sama ; dan ketiga penggunaan G.994.1 (handshake) untuk pertukaran informasi dan aktivasi sin
hubungan. Penggunaan G.994.1 ini mungkin tidak langsung cocok untuk T1E1.4 HDSL2 maupun ETSI SDS
diharapkan implementasinya akan menghasilkan kesesuaian yang beragam.
PCTel mempresentasikan makalah yang menarik tentang cara meningkatkan jangkauan pada laju data yang le
Hal ini berguna bagi pengembangan standar untuk ADSL (G.992.1, G.dmt dan G.992.2, G.lite) untuk mempe
kerjanya pada jangkauan yang lebih panjang. Pertemuan ini juga mengembangkan fleksibilitas G.994.1 (hand
perangkat DSL untuk mendukung kinerja terbaik DSL jenis apapun.

Standar baru G.vdsl


VDSL menjangkau pelanggan secara ekonomis melalui jaringan telepon. Diperkirakan (tapi belum disetujui)
downstream dan jarak jangkauan adalah 52 Mbit/s pada 1000ft atau 13 Mbit/s pada 4500ft. Untuk operasi sim
Mbit/s pada 1000 ft dan 13 Mbit/s pada 3000 ft. Pita frekwensi yang sangat besar bagi VDSL akan tersedia pa
pita lebar generasi yang akan datang.
Teknologi modulasi Single carrier dan multi-carrier telah diajukan untuk G.vdsl. Komite ini menghadapi kesu
memilih tekonologi modulasi terbaik dari keduanya ini. G.994.1 (handshake) digunakan G.vdsl agar dapat be
dengan seri G lainnya yang direkomendasikan.
Pita upstream yang besar dan simetris membuat G.shdsl sangat sesuai untuk aplikasi yang sedang berkemban
pesat.
G.shdsl mendukung akses internet dengan kecepatan tinggi, akses LAN, videoconferencing, web-site hosting
gaming. Juga mendukung penggunaan repeater untuk pemakai yang jauh dan remote powering untuk lifeline
G.shdsl dapat juga mendukung komunikasi peer-to-peer dengan kecepatan 2.304 Mbit/s pada kedua arah. Per
juga menyetujui penggunaan Trellis Coded Pulse Amplitude Modulation (TC-PAM) sebagai kode saluran (m
dan parameter pada format frame.
Penggunaan ADSL untuk perumahan dan akses internet pada kantor kecil juga disetujui dalam pertemuan ini
ITU-T untuk ADSL berdasarkan T1.413 issue 2 memungkinkan ADSL beroperasi pada jaringan yang berbed
(ADSL over ISDN ) dan Jepang ( ADSL next to TCM-ISDN ).
G.992.1, ADSL Transceivers (G.dmt) adalah ADSL untuk akses jaringan pada kecepatan 6.144 Mbit/s downs
640 kbit/s upstream memakai Discrete Multitone(DMT) line code.

Anda mungkin juga menyukai