05/1941160080
2E JTD
1.
DSL (Digital Subscriber Line)
Digital subscriber line (disingkat DSL) adalah teknologi yang menyediakan
penghantar data digital melewati kabel yang digunakan dalam jarak dekat dari
jaringan telepon setempat. Biasanya kecepatan unduh dari DSL berkisar dari
128 kb/d sampai 24.000 kb/d tergantung dari teknologi DSL tersebut. Di ujung
pelanggan memerlukan sebuah modem DSL. Alat ini mengubah data dari
sinyal digital yang digunakan oleh komputer menjadi sebuah sinyal voltase
dalam jangkauan frekuensi yang sesuai dan kemudian disalurkan ke jalur
telepon. Implementasi DSL dapat menciptakan jembatan jaringan atau
perutean. Dalam konfigurasi jembatan jaringan, kelompok komputer pengguna
terhubungkan ke subnet tunggal. Implementasi awal menggunakan DHCP
untuk menyediakan detail jaringan seperti alamat IP kepada peralatan
pengguna, dengan otentikasi melalui alamat MAC atau memberikan nama
host. Kemudian implementasi sering kali menggunakan PPP melalui Eternet
atau asynchronous transfer mode (PPPoE atau PPPoA).
koaksial digunakan antara tulang punggung dan pengguna individu (seperti yang ada
di perusahaan kecil atau lingkungan perguruan).
3.
DS – 0 = Pada DS - 0 terdapat 24 channel yang masing – masing
channel mempunyai bit rate sebesar 64 Kbps.
DS – 1 = Pada DS - 1 terdapat 4 channel yang masing – masing
channel mempunyai bit rate sebesar 1,544 Mbps, yang didapat dari 64
Kbps * 24 channel DS - 0 = 1536 Kbps + 8 Kbps untuk sinkronisasi =
1544 Kbps atau 1,544 Mbps. Jadi setiap channel mempunyai 2 Kbps
untuk sinkronisasi, nilai ini didapat dari 8 Kbps ÷ 4 channel DS - 1 = 2
Kbps. Dan dapat kita sebut dengan 24 DS – 0, karena DS – 1 terdiri
dari 24 DS – 0.
DS – 2 = Pada DS-2 terdapat 7 channel yang masing – masing channel
mempunyai bit rate sebesar 6,312 Mbps, yang didapat dari 1536 Kbps
* 4 channel DS - 1 = 6144 Kbps + 168 Kbps untuk sinkronisasi = 6312
Kbps atau 6,312 Mbps. Jadi setiap channel mempunyai 24 Kbps untuk
sinkronisasi, nilai ini didapat dari 168 Kbps ÷ 7 channel DS - 2 = 24
Kbps. Dan dapat kita sebut dengan 4 DS – 1karena terdiri dari 4 DS – 1
(terdapat 4 channel) atau 96 DS – 0 karena terdiri dari 24 DS – 0 * 4
channel DS – 1 = 96 DS – 0.
DS – 3 = Pada DS – 3 terdapat 6 channel yang masing – masing
channel mempunyai bit rate sebesar 44,376 Mbps, yang didapat dari
6144 Kbps * 7 channel DS – 2 = 43008 Kbps + 1368 Kbps untuk
sinkronisasi = 44376 Kbps atau 44,376 Mbps. Jadi setiap channel
mempunyai 228 Kbps untuk sinkronisasi, nilai ini didapat dari 1368
Kbps ÷ 6 channel DS – 3 = 228 Kbps. Dan dapat kita sebut dengan 7
DS – 2 karena terdiri dari 7 DS – 2 (terdapat 7 channel) atau 28 DS – 1
karena terdiri dari 7 DS – 2 * 4 DS – 1 = 28 DS – 1 atau 672 DS – 0
karena terdiri dari 24 DS – 0 * 4 DS – 1 * 7 DS - 2 = 96 DS – 0.
DS – 4 = Pada DS – 4 terdapat 1 channel yang mempunyai bit rate
sebesar 274,176 Mbps, yang diperoleh dari 43008 Kbps * 6 channel DS
– 3 = 258048 Kbps + 16128 kbps untuk sinkronisasi = 274176 Kbps
atau 274,176 Mbps. Dan dapat kita sebut dengan 6 DS – 3 karena
terdiri dari 6 DS – 3 (terdapat 6 channel) atau 42 DS – 2 karena terdiri
dari 7 DS – 2 * 6 DS – 3 = 42 DS – 2.
T – 1 line untuk multiplexing telepon mempunyai 24 channels, per channel
mempunyai sampling 8000 sample per detik yang menggunakan 8 bits per
sample. Jadi tiap channel mempunyai bit rate sebesar 64 Kbps yang diperoleh
dari 8000 sample per detik * 8 bits per sample = 64000 bps atau 64 Kbps. T –
1 line 1,544 Mbps didapatkan dari 24 channel * 64 Kbps + 8 Kbps untuk
sinkronisasi = 1544 Kbps atau 1,544 Mbps.
1 frame ada beberapa channel ditambah 1 bit untuk sinkronisasi, Ada 24
channels masing-masing 8 bits sehingga 24 channel * 8 bits + 1bits = 193 bits.
Karena di gambar mengirimkan 8000 frame/s maka 8000 * 193bps = 1544
Kbps atau 1,544Mbps.