Anda di halaman 1dari 5

ANNISA ARIWIDYA INTAN NURFADILA

05/1941160080

2E JTD

UTS PANCASILA

Menganalisis konten dalam video di YouTube

Link : (2) Agama Musuh Pancasila? Passion atau Uang? Bincang Kehidupan | Interview
Eksklusif w/ Sudjiwo Tejo - YouTube

P : Keluar karena tidak merasa cocok. Kehidupan milenial yang


membingungkan, dulu mbah sujiwo keluar karena ttidak cocok. Bagaimana
untuk teman-teman yang tidak nyaman dengan pekerjaan atau jurusan yang
diambil? Mengikuti kata hati atau bertahan disitu?

N : mengikuti kata hati.

P : berarti harus keluar ya?

N : belum tentu harus keluar. Mengikuti kata hari belum tentu harus keluar.

Dalam pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara, narasumber memberikan


jawaban yaitu dengan mengikuti kata hati. Dengan contoh studi kasus mengenai
seseorang memasuki jurusan yang awalnya bukan merupakan bakatnya atau hal
yang diminatinya, namun lambat laun akan dirasa cocok seiring berjalannya
waktu. Banyak berbagai cara untuk mencari dimana hati nurani ini dimana
seharusnya ditempatkan. Lalu narasumber memberikan contoh studi kasus
kedua mengenai pernikahan. Bila pada awalnya pernikahan didasari
keterpaksaan, namun lambat laun akan tumbuh rasa cinta antar pasangan
tersebut. Hal ini tidak berlaku bagi semua orang. Tergantung kepribadian masing-
masing. Sebagai manusia kita harus mendalami bagaimana hati nurani ingin
melakukan apa.

P : dulu mbah sujiwo mengatakan bahwa di masa umur 35 diusahakan mencari


hal yang disukai untuk menjadi ciri khas walau ekstrimnya tidak digaji.

N : fresgraduate itu bekerja sesuai passion. Ekstremnya tidak dibayarpun tidak


apa-apa. Namun setiap manusia berbeda. Kalau begitu usahakan bahwa disela-
sela pekerjaan rutin itu masih mengulik hal yang dia suka malam hari atau sore
hari. Bila ada kemauan pasti ada jalan. Yang paling bagus yang dari awal
mengerjakan yang dia suka dengan gaji yang sesuai dengan kebutuhan bukan
sesuai keinginan. Bila seorang freshgraduate pada umur sekitar 22 tahun terus
mengerjakan sesuatu yang dia suka, umur 35 tahun akan menjadi sukses. Bila
sampai umur 35 tahun kamu masih mencari uang berarti bukan uang yang cari
kamu tapi kamu yang cari uang.

Umur 35 tahun merupakan umur yang sudah dewasa, dimana seseorang dapat
memutuskan bagaimana harus memilih diantara beberapa pilihan yang ada.
Kamu bisa benar-benar mengerti potensi senyaman dan sesukses yang akan
dihadapkan masa depan nanti di saat sebelumnya kamu memutuskan tindakan
untuk memulai yang kamu impikan. Setiap pilihan memiliki risiko dan imbalannya
tersendiri. Pilihan yang tepat akan membawa lebih cepat dalam melaju di proses
kesuksesan. Dengan mencari tahu minat atau passion harus dilakukan sejak
masih sekolah atau kuliah. Cara paling mudah untuk menemukan minat itu
adalah dengan melihat dalam hal apa yang paling disukai. Contohnya jika selama
di sekolah menyukai pelajaran computer, maka kemungkinan besar itulah minat.
Minat sesorang dapat terlihat jika orang tersebut tidak pernah merasa kesulitan
atau terbebani untuk mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan bidang
yang disukainya. Dan bila memang menyukai satu bidang tersebut, apapun
kesulitan yang dihadapi, maka tidak akan mudah menyerah dalam
mengerjakannya.

P : agama musuh terbesar pancasila? Apakah bisa diluruskan lagi?

N : agama adalah musuh terbesar pancasila mengiyakan karena aku berpikir


orang yang beragama pasti pancasila, pasti dia berketuhanan, pasti dia
berkemanusiaan, mementingkan persatuan, mengutamakan dialog atau
musyawarah, mengutakaman keadilan itukan agama. Nilai murni dari agama.
Ritual-ritual agama kan dari situ. Sehingga musuh terbesar panacasila adalah
dirinya sendiri dimana dirinya sendiri adalah agama. Agama adalah diri sendiri.
Pancasila adalah diri sendiri.

Agama bukan sarana untuk menyombongkan diri sendiri, namun untuk


mengagungkan Tuhan. Nah itulah yang menjadi musuh. Makna pancasila
merupakan esensi nilai-nilai pancasila yang berfungsi sebagai inspirasi, pedoman
dan panduan tingkah laku segenap masyarakat Indonesia dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Disini dapat dipahami bahwa makna pancasila
meliputi arti nilai yang menjadi pedoman hidup dan kehidupan khususnya
kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada wawancara tersebut yang dimaksud
dengan Agama Musuh Terbesar Pancasila adalah pancasila itu sendiri. Karena
dalam pancasila juga mengandung unsur keagamaan yaitu dengan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pancasila semata-mata bukan merupakan hal
patut digunjing mengenai agama. Orang-orang yang agamis pasti memiliki unsur-
unsur pancasila dalam dirinya karena unsur-unsur tersebut merupakan nilai
murni dari agama dan juga mengandung isi pancasila.

P : bagaimana tanggapan anda dengan bangga berkata bahwa anda ini kafir

N : dalam konteks agama yang intinya menutup diri. Bila menutup diri dari
sesuatu, berarti aku kafir terhadap sesuatu itu. Karena menutup diri dengan
hal hal yang tidak perlu. Istilah kafir ini tidak bisa berdiri sendiri.

Konteks yang dibahas pada topic ini mengenai bagaiamana kita melihat dari
sudut pandang sesuatu tersebut. Misalnya dengan melihat dari samping kanan
akan melihat warna biru sedangkan orang lain melihat dari sudut pandang yang
berbeda dengan melihat dari samping kiri berwarna merah. Dengan begitu kita
tidak dapat menyalahkan apa yang orang lain lihat. Sama seperti kafir yang
dmaksud oleh responden adalah bagaimana dia menjauhi sesuatu yang dilarang
oleh agama. Maka beliau kafir terhadap hal yang dilarang tersebut karena
menjauhi hal tersebut.

P : apakah selama ini kita yang masuk dalam agama atau kita memasukkan
gaama kedalam diri kita

N : selama ini agama yang masuk kedalam kita atau kita yang masuk dalam
agama? Seperti baju yang kamu masukkan kedalam badanmu atau badanmu
yang masuk kedalam baju. Agama ageman aji. Agama itu pakaian dalam jiwa.
Intinya aku ingin beragama apapun yang ada dinusantara dengan cara yang
baik bukan yang bergaris keras.

Agama sangat penting untuk menyeimbangkan kehidupan manusia yaitu antara


kehidupan dunia dan akhirat. Agama mengandung unsur ajaran tentang ibadah,
upacara keagamaan tertentu yang harus dilakukan oleh penganutnya, seperti
menyembah Tuhanm berdoa, berkurban, dan lain sebagainya. Totalitas dalam
beragama membuat seorang individu mendedikasikan dirinya kepada agama.
Agama memiliki unsur-unsur yang penting dalam kehidupan. Agama tidak
semata wayang untuk ditulis di kartu tanda penduduk namun dengan beragama,
sebagai rakyat Indonesia merupakan salah satu dari sila di pancasila. Maka dari
itu menjadi insan yang beragama dapat dikatakan insan yang berpancasila juga.

P : lalu, mencinta itu takdir sedangkan menikah itu bisa merencanakan dengan
siapa
N : menikah itu nasib. Mencinta itu takdir. Kau bisa berencana menikah dengan
siapa, tapi tidak bisa kau rencanakan cintamu dengan siapa

P : jika dibenarkan secara hati nurani kita sudah menikah mempunyai suami
dan istri. Namun cinta kita untuk orang lain. Kita tidak tau itu perasaan atau
hati nurani.

N : menikah dan mencintai adalah dua hal yang berbeda. Air putih dengan kopi
masih pilihan. Kalau menikah dan mencintai itu beda. Tidak bisa dibandingkan.
Seperti dengan orang yang tidak suka satu, dipilih gudeg atau sate. Itu
merupakan pilihan.

P : jadi cinta yang memikirkan pengorbanan itu bukan cinta dong karena sudah
hitung-hitungan.

N : jadi konsep hidup linier nanti ada pertanyaan mengenai suami itu didepan
atau dibelakang. Itu merupakan ciri khas orang-orang yang hidup linier.
Problem sekarang terlalu linier. Siapa yang didepan. Yang menyangka itu
berkorban itu orang lain. Jangan dirimu sendiri.

Mencintai bukanlah cara untuk berbahagia. Sebab cinta juga membawa derita
dan luka. Bagaimana pengorbana yang diberikan biarkan lawanmu yang menilai.
Dengan dianggap ada, itu sudah merupakan hal yang patut disyukuri. Dengan
merespon baik, itu telah memberikan semangat pada diri sendiri untuk lebih
mencintai. Tanggung jawab dalam mencintai adalah dengan berkomitmen
dengan diri sendiri.

P : konsep urakan dan kurang ajar. Apakah urakan itu ada batasnya?

N : urakan bukan untuk gaya-gayaan. Kalau kurang ajar itu dilakukan agar
dipuji. Seperti cerita Agus Salim ketika yang lain memakai sendok, beliau
memakai tangan. Atau kisah romeo dan Juliet dimana romeo mencium Juliet.
Hal ini termasuk urakan karena romeo mencium Juliet tidak untuk dipamerkan.

Konteks yang dibahas disini adalah bagaimana cara kita mengekspresikan rasa
kita terhadap sesuatu. Apakah dalam diri kita terdapat narsisme? Dimana ingin
dilihat orang lain ketika melakukan sesuatu. Perumpamaan yang diberikan cukup
memberikan gambaran yang jelas. Bahwa romeo semata-mata tidak ingin pamrih
mencium Juliet. Ia memang mencintai seorang Juliet apapun keadaannya dia
mau mengorbankan.
Analisis Akhir :

Korelasi antara pewawancara dengan responden cukup baik. Responden


memberikan jawaban yang relasi dengan pertanyaan yang diberikan oleh
pewawancara. Kesimpulan yang dapat diambil adalah kehidupan merupakan hal
yang setiap orang miliki. Kehidupan berjalan bagaimana orang tersebut
menjalaninya dengan keputusan-keputusan yang diambil. Seorang seniman
Sujiwo Tedjo yang memiliki banyak pengetahuan dengan diuatarakan pemikiran-
pemikirannya yang luar biasa.

Anda mungkin juga menyukai