TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 2.1 Ilustrasi perbedaan kabel tembaga dengan kabel fiber optic [8]
Universitas Trisakti
4
Universitas Trisakti
Simulasi dan analisis jaringan fiber to the home (ftth) untuk
optimasi kapasitas penggunaan jaringan di jakarta barat
Fatimah, 2019
5
Universitas Trisakti
Universitas Trisakti
Universitas Trisakti
Universitas Trisakti
Universitas Trisakti
FTTH / dan menggunakan setidaknya satu layanan koneksi ini dan didukung
dengan kontrak komersial.
Universitas Trisakti
Universitas Trisakti
Universitas Trisakti
Universitas Trisakti
Universitas Trisakti
Universitas Trisakti
Universitas Trisakti
Universitas Trisakti
Dimana :
Pe = Probabiliti Error
Q = Quantum Noise
Ne = jumlah bit yang error
Nt = jumlah bit yang dikirim
VL = threshold bawah
VH = threshold atas
σx = standar deviasi
2.6 Optisystem
Optisystem adalah sebuah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk
melakukan simulasi suatu jaringan fiber optik mulai dari sentral sampai end-
user, perangkat lunak ini dikembangkan oleh perusahaan bernama Optiwave
Company. Optisystem diciptakan untuk memenuhi kebutuhan penelitian para
ilmuwan, insinyur telekomunikasi optik, system integrator, mahasiswa dan
berbagai pengguna lainnya.[5] Banyak hal yang bisa dilakukan dalam perangkat
lunak ini seperti desain jaringan, menghitung parameter, melakukan evaluasi
performansi sistem dan lainnya[3]
Universitas Trisakti
Pada software ini terdapat sebuah library yang di dalamnya terdapat banyak
jenis perangkat yang dapat gunakan misalnya alat ukur OPM untuk melihat loss di
setiap poin, Optical Time Domain Reflector (OTDR) untuk mengidentifikasi fault
location atau mendiagnosa dari keseluruhan serat optik apabila ada sambungan atau
konektor pada saat instalasi yang kurang baik, dan masih banyak lagi perangkat
yang lan.[6] Optisystem menyediakan berbagai layanan pada sistem komunikasi
serat optik mulai dari CATV, WDM, GPON, SONET/SDH hingga free space
optic.[5]
Universitas Trisakti
2. ITU-T G.957
Rekomendasi ITU-T G.657 mengenai karakteristik bending loss dari single mode
fiber optic dan kabel, Serat ITU-T G.652.D digunakan, sekarang dengan
karakteristik lentur yang ditingkatkan. Biasanya kabel G.652.D di gunakan untuk
di dalam dalam rumah atau gedung, titik terminasinya dari ODP hingga ke ONT
(Pelanggan) saja, karena bentuknya yang lentur membuat mudah para teknisi untuk
melakukan instalasi menggunakan kabel tersebut (15)
Peluncuran jaringan fiber-to-the-home (FTTH) telah menjadi global penting sejak
awal 2000-an, membutuhkan single mode khusus Rekomendasi kabel fiber.
Operator dan produsen bersama-sama bekerja pada pengenalan cepat. Rekomendasi
ini pada tahun 2006 dan pembaruannya pada tahun 2009 dan 2012.Sejak
diperkenalkan, ITU-T G.657 kabel serat optik telah melihat adanya peningkatan
yang stabil di pasar kabel serat optik total. (15)
3. ITU-T G.984.1
Karakteristik umum sistem G-PON dijelaskan dalam Rekomendasi ITU-T G.984.1
sistem G-PON dicirikan, secara umum, dengan OLT dan ONU atau ONT,ODN
menghubungkan semuanya menjadi suatu jaringan. Bagian optik dari sistem
jaringan akses lokal dapat aktif atau pasif, dan arsitekturnya dapat berupa point-to-
point atau point-to-multipoint. Arsitektur yang dipertimbangkan adalah pada
dasarnya FTTC, FTTB dan FTTH.(17)
4. ITU-T G.984.2
Gigabit-capable Passive Optical Networks (G-PON), Spesifikasi layer Physical
Media Dependent (PMD). Rekomendasi ini menggambarkan jaringan akses serat
optik fleksibel yang mampu mendukung persyaratan bandwidth bisnis dan layanan
perumahan, dan dilakukan amadement rekomendasi ITU-T G.984.2 untuk
mendukung optik lapisan pengawasan dan baru OLT spesifikasi antarmuka optik
(C +) itu dapat mengaktifkan ekstensi anggaran kerugian sebesar 4 dB. Juga,
modifikasi ke 2.488 Gbit / s hilir rasio kepunahan dibuat, untuk membawanya
sesuai dengan ITU-T Recommendation G.957, dan untuk menambahkan beberapa
teks mengenai pengaturan waktu jaringan.(17)
Universitas Trisakti