Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMK VETERAN 1 TULUNGAGUNG


Mata Pelajaran : Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Kelas/Semester : XI / GANJIL
Materi Pokok : Memahami jenis-jenis kabel fiber optic
Alokasi Waktu : 4 X 45 MENIT

A. Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Jaringan pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik Komputer dan
Jaringan. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung

B. Kompetensi Dasar (KD)

3.5 Memahami jenis-jenis kabel fiber optic


4.5 Memilih kabel fiber optic

D. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.5.1 Mengumulkan informasi berkiatan dengan jenis-jenis kabel fiber optikyang umum digunakan
dalam pekerjaan
3.5.2 Mengidentifikasi jenis-jenis kabel fiber optik
3.5.3 Mengaplikasikan pengetahuan tentang jenis-jenis kabel fiber optik
4.5.1 Menunjukkan jenis-jenis kabel fiber optic
4.5.2 Menunjukkan jenis konstruksi kabel fiber optic
4.5.3 Menunjukkan jenis konektor fiber optic

E. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan jenis-jenis kabel fiber optik yang
umum digunakan dalam pekerjaan
2. Siswa mampu mengidentifikasi jenis-jenis kabel fiber optic
3. Siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan tentang jenis-jenis kabel fiber optic
4. Siswa mampu menunjukkan jenis-jenis kabel fiber optic
5. Siswa mampu menunjukkan jenis konstruksi kabel fiber optic
6. Siswa mampu menunjukkan jenis konektor fiber optic

F. Materi Pembelajaran
A. Jaringan Fiber Optic
a. FTTx
FTTx (fiber to the x) merupakan istilah umum bagi semua arsitektur jaringan pita lebar (broadband)
berbasis serat optik yang menyediakan akses data ke pelanggannya. Dalam praktiknya, FTTx dibagi
dalam dua kelompok, yakni FTTP/FTTH/FTTB (koneksi serat optik sampai ke tempat pelanggan) dan
FTTC/N (koneksi serat optik yang hanya mencapai kabinet atau titik distribusi tertentu, sedangkan
koneksi ke pelanggan menggunakan kabel tembaga). FTTx terdiri dari:

b. FTTP (fiber-to-the-premises):
koneksi data berbasis serat optik sampai ke tempat pelanggan. Istilah ini dipakai untuk
menggambarkan koneksi serat optik bagi FTTH dan FTTB.

c. FTTH (fiber-to-the-home):
koneksi data berbasis serat optik yang mencapai rumah pelanggan, biasanya berupa kotak yang
dipasang di dinding luar rumah. Atau bisa juga sampai ke dalam rumah tempat di mana ONU
(optical network unit)/ONT (optical network terminal) berada. Jaringan serat optik pasif dan dan
point-topoint Ethernet merupakan arsitektur yang menggunakan FTTH untuk menyajikan tiga
layanan sekaligus (telepon, akses internet, dan TV berbasis IP) dalam serat optik tunggal.

d. FTTB (fiber-to-the-building, -business, or -basement):


koneksi data berbasis serat optik yang mencapai gedung. Dari situ, akses ke pelanggan di ruangan
dalam gedung dilangsungkan menggunakan media lain, bisa berupa kabel ethernet, kabel TV, atau
kabel telepon.

e. FTTdp (fibre to the distribution point):


koneksi data berbasis serat optik yang hanya mencapai kotak distribusi yang terletak beberapa
meter dari lokasi rumah atau gedung pelanggan.

f. FTTN/FTTLA (fiber-to-the-node, -neighborhood, or -last-amplifier):


koneksi data berbasis serat optik hanya sampai ke titik distribusi yang biasanya terletak di pinggir
jalan. Kotak distribusi ini terletak beberapa meter sampai beberapa kilometer dari lokasi pelanggan.
Dari sini, data akan diteruskan ke pelanggan menggunakan kabel tembaga. FTTN seringkali
merupakan langkah awal dari implementasi FTTH (fiber-tothe-home).
f. FTTC/FTTK (fiber-to-the-curb/ kerb, -closet, or -cabinet):
koneksi data berbasis serat optik sampai ke panel distribusi berupa lemari kecil di pinggir jalan.
Metode ini mirip seperti FTTN, namun FTTC/ FTTK biasanya lebih dekat dengan lokasi pelanggan
(biasanya hanya berjarak kurang dari tiga ratus meter). Dari sini, data akan disebar ke pelanggan
menggunakan kabel Ethernet, kabel listrik, atau Wi-Fi. FTTC kadang-kadang juga disebut FTTP (fiber-
to-the-pole), sehingga sering bertumpang-tindih dengan fiber-to-the-premises.

KiB
KiB merupakan singkatan dari kibibyte. Kibibyte merupakan satuan berbasis bilangan biner dalam
dunia informasi digital. Awalan kibi berarti 210 atau 1024. Karena itu, satu kibibyte sama dengan
1024 byte. KiB diperkenalkan oleh International Electrotechnical Commission (IEC) pada tahun 1998,
dan telah banyak dipakai oleh organisasi standar internasional. Satuan ini juga telah menjadi bagian
dari International System of Quantities. Satuan kibibyte dirancang untuk menggantikan satuan
kilobyte. Satuan kilobyte ini awalnya dimaksudkan untuk menyatakan kelipatan 1024 byte. Namun,
penggunaan kilobyte untuk menyatakan kelipatan 1024 byte ternyata menimbulkan kerancuan
dengan definisi International System of Units (Système international d’unités/ SI) terhadap awalan
kilo. Definisi SI ini menyatakan bahwa awalan kilo dipakai untuk menyatakan kelipatan seribu
(1.000). Dengan penggunaan KiB ini, kerancuan tersebut dapat dihilangkan dan setiap satuan akan
bisa menyatakan nilai sesuai peruntukannya

B. Jenis-Jenis Kabel Fiber Optik

Ini termasuk pemahaman yang perlu ditekankan dan setelah kita paham tentang definisi dari serat
optik. Setidaknya ada 2 garis besar dalam mengklasifikasikan jenis fiber optik. Jenis ini berdasarkan
prinsip mode transmisi. Demikian selengkapnya lihat dibawah:

1. Fiber Optik Mode Tunggal


Kabel fiber optik mode Tunggal (single) persis sesuai penamaannya, jenis serat optik ini hanya
memancarkan satu mode cahaya. Dengan kata lain, ia hanya dapat membawa satu panjang
gelombang cahaya dalam suatu waktu. Panjang gelombang tersebut sekitar 1310 nm atau 1550 nm.

Apakah karena memancarkan 1 mode cahaya akan membuat Fiber optik Mode Single
kemampuannya dalam mentransfer data jadi lebih sedikit? Nyatanya tidak demikian, pada fiber
optik tipe tunggal kemampuannya jauh lebih baik daripada serat optik multimode karena memiliki
bandwidth lebih banyak dan kekurangannya lebih sedikit dibanding multimode. Dari segi
kecepatannya, tak tertandingi.

Ada juga hal yang menarik, keberadaan Fiber mode Tunggal muncul sesudah Fiber optik jenis
Multimode. Selain itu, karena cahaya dalam mode tunggal bergerak dalam arah lurus, berakibat ada
lebih sedikit minusnya dibanding multimode, dan itu dapat digunakan dalam aplikasi yang
membutuhkan koneksi jarak jauh.
Kekurangan dari Mode Tunggal ini diantarnya lebih sulit pada saat proses instalasi pemasangan.

2. Fiber Optik Multimode


Sesuai dengan namanya, jenis fiber optik yang satu ini memungkinkan terjadinya beberapa mode
cahaya untuk melakukan perjalanan di sepanjang porosnya.

Secara fisik dibandingkan Mode single, Multimode fiber optic memiliki diameter inti yang lebih
tebal. Panjang gelombang cahaya dalam serat multimode berada dalam spektrum yang terlihat
mulai 850 hingga 1300 nm.

Refleksi gelombang di dalam fiber multimode terjadi pada sudut yang berbeda untuk setiap mode.
Akibatnya, berdasarkan sudut-sudut ini, jumlah refleksi dapat bervariasi.

Fiber optic Multi mode ini terbagi lagi menjadi dua jenis yaitu:
 Fiber optik multimode stepped index
 Fiber optik multimode graded index.

C. Tipe Kabel Optical Fibers dan speknya


Diantara yang beredar dan banyak diketahui, entah itu yang diterapkan secara pribadi pada sebuah
komponen tertentu atau yang sering dijumpai dalam suatu keumuman yang ada, dibawah ini akan
diterangkan tipe kabel fiber optik.

Multimode Fiber
a. OM1

Warna Pembungkus Kabel - Oranye


Size Inti - 62.5um
Kecepatan Rata-Rata Data - 1Gb @ 850nm panjang gelombang
Jarak - mencapai 300 meter
Diaplikasikan pada - Jaringan jarak pendek, Jaringan Area Lokal (LAN) & jaringan pribadi

b. OM2

Warna Pembungkus Kabel - Oranye


Size Inti - 50um
Kecepatan Rata-Rata Data - 1Gb @ 850nm panjang gelombang
Jarak - mencapai 600 meter
Diaplikasikan pada - Jaringan jarak pendek, Jaringan Area Lokal (LAN) & jaringan pribadi
Umumnya digunakan untuk jarak yang lebih pendek. Jangkauan jaraknya 2X lebih panjang dari
OM1

c. OM3 - Multimode yang Dioptimalkan Laser

Warna Pembungkus Kabel - Aqua


Size Inti - 50um
Kecepatan Rata-Rata Data - 10Gb @ 850nm panjang gelombang
Jarak - mencapai 300 meter
Menggunakan lebih sedikit mode cahaya, memungkinkan peningkatan kecepatan
Mampu menjalankan 40GB atau 100GB hingga 100 meter menggunakan konektor MPO
Diaplikasikan pada - Jaringan Pribadi Yang Lebih Besar

d. OM4 - Multimode yang Dioptimalkan Laser

Warna Pembungkus Kabel - Aqua


Size Inti - 50um
Kecepatan Data - 10G @ 850nm panjang gelombang
Jarak - mencapai 550 meter
Mampu menjalankan 100GB hingga 150 meter menggunakan konektor MPO
Diaplikasikan pada - Jaringan Berkecepatan Tinggi, Pusat Data, Pusat Keuangan, Korporasi dan
Kampus

e. OM5 - Multimode Fiber terbaru dan terhebat

Warna Pembungkus Kabel - Hijau Kapur


Sifatnya kompatibel dan mampu dipasangkan dengan kabel OM3 dan OM4
Kemampuan rentang panjang gelombang yang lebih luas antara 850nm dan 953nm
Dirancang untuk mendukung Short Wavelength Division Multiplexing (SWDM)
Dapat mentransmisi dikisaran 40GB/detik dan 100GB/detik
Diaplikasikan pada - Jaringan dan data center high-speed yang memerlukan jarak sinergi lebih
besar dan kecepatan yang jauh lebih tinggi.

Single Mode Fiber


a. Kabel Mode Tight Buffered OS1

Setiap fiber memiliki lapisan pelindung sebanyak dua lapis (diberi kode warna untuk identifikasi).
Satu lapisan berupa plastik dan lapisan lainnya berupa acrylate tahan air.

Diaplikasikan pada - Penggunaan Dalam Ruangan, loop lokal telco jarak menengah, LAN dan
sambungan point-to-point di kota, bangunan, pabrik, taman, kantor atau kampus. OS1 dapat
mendukung kecepatan hingga 10G dan jarak hingga sekitar 10 km (6 mil).

b. Kabel Mode Loose Tube OS2

Semua fiber tanpa pembungkus selain lapisan luarnya. Setiap serat memiliki lapisan berwarna
untuk identifikasi. Selain tahan abrasi, fiber kabel ini biasanya diisi dengan gel optik yang
melindungi serat dari kelembaban. Terminasi konektor membutuhkan kit kipas.

Diaplikasikan pada - Penggunaan Luar Ruangan, jumlah serat tinggi, tulang punggung telco dan
jalur backhaul jarak jauh, aplikasi penanaman langsung di sepanjang jalan dan jalur kereta api.
OS2 dapat mendukung kecepatan hingga 100G dan jarak hingga 200km (124 miles).

Penggunaan Kabel Serat Optik Pada Dunia Industri

Dunia komunikasi jaringan telah sepenuhnya direvolusi oleh kabel fiber optik, sejak dibuat
hampir 40 tahun yang lalu. Beberapa penggunaan yang biasa dijumpai untuk kabel fiber optik
tercantum di bawah ini:
 Internet
Disebabkan kemampuannya mentransmisikan data dalam jumlah besar dengan kecepatan tinggi,
kabel fiber optik menjadi tumpuan utama dan meninggalkan kawat tembaga tradisional. Kabel
serat optik lebih fleksibel, lebih ringan, lebih tebal, dan dapat membawa lebih banyak data.
 Telepon
 Dalam dunia telekomunikasi fiber optik mampu memberikan koneksi lebih cepat dan
percakapan lebih jelas tanpa menimbulkan delay yang menjenuhkan.
 Televisi Kabel
Kemampuannya mentransmisi bandwidth berukuran besar dalam waktu yang cepat
membuatnya sempurna untuk mentransmisikan sinyal untuk TV HD.
 Dunia Kedokteran (Gigi dan Bedah)
Termasuk Penelitian Mikroskopis dan Biomedis. Kabel serat optik banyak digunakan dalam
bidang kedokteran dan penelitian ilmiah lainnya.
 Jaringan komputer
Pada suatu sistem jaringan komputer diperlukan kecepatan, kabel serat optik mampu
mengakomodir kebutuhan tersebut.
 Industri Otomotif
Dimana kabel serat optik memainkan peran keamanan yang sangat penting dalam kendaraan
modern saat ini. Kabel ini banyak digunakan untuk penerangan eksterior dan interior kendaraan.
Dan, kabel serat optik menjadi sangat berharga dalam penggunaan aplikasi keamanan seperti
airbag dan kontrol traksi. Alasan untuk ini adalah kenyataan bahwa sinyal dapat ditransmisikan
antara berbagai bagian kendaraan dengan kecepatan kilat.
 Sistem Pencahayaan dan Dekorasi
Karena kabel serat optik memberikan solusi yang ekonomis, sederhana, dan menarik untuk
sebuah sistem pencahayaan.
 Aplikasi Antariksa dan Militer
Tingkat keamanan data yang sangat tinggi diperlukan dalam aplikasi luar angkasa dan militer, dan
kabel serat optik memberikan solusi ideal atasi masalah itu.
 Inspeksi Mekanis
Dimana kabel serat optik digunakan untuk memeriksa tempat-tempat yang sulit dijangkau,
misalnya tukang pipa yang memeriksa pipa, dan inspeksi lokasi oleh para insinyur.

D. Komponen Fiber Optik


1. Inti (Core)

Inti atau core , yang membawa cahaya, adalah bagian terkecil dari serat optik. Inti fiber optik
seringnya dibuat dari kaca, walaupun beberapa terbuat dari plastik. Kaca yang digunakan pada
intinya adalah silikon dioksida (SiO2) yang sangat murni, bahan yang sangat jernih sehingga Anda
dapat melihatnya sejauh 5 mil seolah-olah Anda melihat melalui jendela rumah.

Core serat optik diproduksi dalam diameter yang berbeda untuk aplikasi yang berbeda. Ukuran inti
yang umum digunakan dalam telekomunikasi adalah 9um, 50um, dan 62.5um.

2. Cladding (Kelongsong/selubung)

Cladding ini disebut juga Kelongsong atau selubung pembungkus. Dimana posisinya mengelilingi inti
dan memberikan indeks bias yang lebih rendah untuk membuat serat optik bekerja. Ketika selubung
kaca digunakan, selubung dan inti diproduksi bersama dari bahan berbasis silikon dioksida yang
sama dalam keadaan menyatu secara permanen.

Seperti core-nya,  cladding diproduksi dengan diameter standar. Dua diameter yang paling umum
digunakan adalah 125um dan 140um. Cladding 125um biasanya mendukung ukuran inti 9um,
50um, 62.5um, dan 85um. Cladding 140um biasanya memiliki inti 100um.

3. Coating (Lapisan/Pelapis/mantel)

Coating adalah lapisan pelindung dari serat optik. Lapisan ini berfungsi sebagai penyerap
guncangan, goresan, dan juga melindungi dari kelembaban yang berpotensi merusak kelongsong
(cladding). Tanpa coating, fiber optik akan menjadi sangat rapuh.
Diameter luar coating biasanya 250um atau 500um. Umumnya coating ini tidak berwarna. Coating
yang dijumpai dalam fiber optik dipilih untuk jenis kinerja atau lingkungan tertentu. Salah satu jenis
coating yang paling umum adalah akrilat.

4. Strength Member dan Outer Jacket

Prinsipnya tidak berbeda jauh dengan coatingy, yaitu sebagai pelindung. Lapisan ini merupakan
material pembungkus terluar yang senantiasa berhadapan langsung dengan kontak dari luar seperti
gesekan, tarikan, tekanan dan sebagainya.

Prinsip Kerja Fiber Optik


Prinsip kerja serat optik adalah transmisi informasi dalam bentuk partikel cahaya atau foton. Inti
dari fiberglass & cladding memiliki indeks bias khusus untuk memuntir cahaya ke dalam sudut
tertentu.

Kemudian data ditransmisikan dengan kecepatan yang sangat tinggi.


Faktor lainnya yang mempengaruhi efisiensi dari pantulan cahaya itu lebih kepada bahan apa yang
dipakai pada serat optik tsb. Semakin murni bahan penyusun serat optik, cahaya yang diserap makin
minim. Dengan minimnya suatu fiber optik menyerap cahaya, cahaya yang dapat dipantulkan akan
semakin kuat. Hal ini akan membuat kinerjanya makin maksimal.

G. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Problem Based Learning (Problem Based terbimbing)
3. Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, demonstrasi

H. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan
 Berdoa bersama, guru mengucapkan salam 10 menit
 Guru mengabsen siswa
 Guru mereview kembali pelajaran sebelumnya dan
menyampaikan tujuan pembelajaran.
Inti
 Mengidentifikasi masalah;(Mengamati) 135 menit
Guru menampilkan gambar permasalahan dan
memberikan beberapa uraian temuan troubleshooting
thd jaringan
Siswa mengamati gambar tersebut dan memperhatikan
trouble yang di temukan
 Menetapkan masalah melalui berpikir tentang
masalah dan menyeleksi informasi-informasi yang
relevan; (menanya)
Guru meminta siswa membentu kelompok-kelompok
kerja
Siswa berdiskusi mengkalsifikasikan trouble dari
konfigurasi jaringan nirkabel
 Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian
alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek
perbedaan pandang;(mengumpulkan informasi)
Siswa melakukan tanya jawab dari hasil klasifikasi
trouble jaringan nirkabel
siswa melakukan demonstrasi terhadap hasil diskusi.
Siswa melakukan langkah-langkah perbaikan toubleshot
tsb
 Melakukan tindakan strategis, dan(menalar)
Dari diskusi dan tanya jawab siswa menarik kesimpulan
dan di komunikasikan
 Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh
dari solusi yang dilakukan(mengkomunikasikan)
Siswa membuat laporan praktikum yang sesuai dari
hasil diskusi yang telah disampaikan seluruh kelompok
belajar
Penutup
 Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran 20 menit
 Sebelum pembelajaran di akhiri, guru meminta siswa
mengumpulkan Lembar diskusi yang telah didiskusikan
sebagai dokumen penilaian guru terhadap siswa
 Guru memberi tugas rumah kepada siswa
 Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan
salam kepada siswa
I. INSTRUMEN PENILIAN
J. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media Pembelajaran:
LCD, Laptop
2. Sumber Pembelajaran:
Buku teknologi jaringan berbasis luas (WAN), Internet

Mengetahui: Tulungagung, November 2020


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

TEGUH SANTOSO, S.Pd ...........................


NIP.-

Anda mungkin juga menyukai