Erwin Jayadi D1a117078
Erwin Jayadi D1a117078
JURNAL ILMIAH
Oleh :
ERWIN JAYADI
D1A117078
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2021
ii
HALAMAN PENGESAHAN
JURNAL ILMIAH
Oleh :
ERWIN JAYADI
D1A117078
Menyetujui,
ERWIN JAYADI
D1A117078
I. PENDAHULUAN
Berkontrak di mana para pihak dapat menentukan secara bebas keinginannya lalu
perjanjian dapat mencakup objek, hak dan kewajiban para pihak dan lainnya.
orang tertentu saja yang tidak cakap untuk membuat perjanjian sebagaimana yang
diatur dalam Pasal 1330 KUHPerdata. Namun, lebih lanjut dalam Pasal 1331,
diatur bahwa seseorang yang membuat perjanjian dengan pihak yang dianggap
tidak cakap sebagaimana dalam Pasal 1330 tersebut, maka perjanjian itu tetap sah
hukum yang mengikat bagi para pihak yang melakukan perjanjian.Pada Pasal
1
Suharnoko, Hukum Perjanjian Teori dan Analisa Kasus, Prenada media, Jakarta, 2004,
hlm.2
ii
1338 KUH Perdata juga diatur bahwa semua perjanjian yang dibuat secara sah
dapat diartikan bahwa membuat perjan jian sama dengan membuat undang-
Salah satu kasus yang menarik untuk dikaji adalah perjanjian kerjasama
yang terjadi pada kawasan kabupaten Lombok timur tepatnya pada wilayah
terdapat kesepakatan yang dibuat oleh kedua belah pihak yakni pihak pertama
yang dalam hal ini memiliki sebidang tanah dengan luas 30 are yang berada di
Keruak. Perjanjian ini pada dasarnya merupakan jenis perjanjian lisan yang dibuat
para pihak atas dasar kesepakatan bersama bahwa akan dibuat ruko dengan total 7
ruko diatas tanah 30 are tersebut yang ketentuannya mengenai bagi hasil
keuntungan bahwa pihak pemilik modal akan mendapatkan keuntungan dari hasil
penyewaan 4 ruko yang dibangun dan pihak pemilik lahan akan mendapatkan
untung dari penyewaan 3 ruko yang akan dibangunnya. Para pihak sebenarnya
muncul ketika bangunan ruko telah mencapai pembangunan 60% dimana pada
waktu itu pihak ketiga yang mengklaim dirinya juga memiliki hak atas tanah yang
sedang dilakukan pembangunan ruko tersebut. Sehingga pada kasus ini terdapat
permasalahan hukum wanprestasi dengan tidak adanya itikad baik yang dimiliki
iii
oleh pihak pertama ketika melakukan perjanjian dengan pemilik modal yakni
pihak kedua.
pihak kedua yang menjadi pemilik modal tentunya akan merasa terancam,terlebih
apabila pada waktu melakukan perjanjian pihak pertama memang tidak memiliki
pemodal dengan pemilik lahan ? dan bagaimana penyelesaian sengketa para pihak
sosiologis.4
2
Amirrudin dan Zainal Asikin, Penghantar Metode Penelitian Hukum, Cet. 1, Ed. 8,
PT.Raja Grafindo persada, jakarta, 2014, hlm.133
3
Zaenuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2013, hlm. 17
4
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta, 2009, hlm. 97
iv
II. PEMBAHASAN
kerjasama antara pihak pemilik lahan dengan pemilik modal ini lahir akibat dari
pihak pemilik modal ingin memiliki usaha ruko namun tidak memiliki tanah
dengan seorang pemilik lahan yang bersepakat untuk diajak bekerjasama untuk
selaku pemilik lahan dengan Bapak Hannan selaku pemilik modal. Bapak Hannan
yang memang merupakan sahabat baik sehingga timbulkan kesepakatan atas dasar
membangun 7 unit kamar ruko bertingkat 2 dengan luas masing-masing ruko 3x7
M2 di atas tanah milikBapak Mustiadi dengan luas 3000 M2 yang jika diitung
5
Hasil Wawancara Dengan Mustiadi, Pemilik Lahan, Wawancara Dilakukan Pada Dusun
Selebung Desa Selebung Ketangga Kecamatan Keruak Tanggal Rabu 20 Januari 2021 Pukul 17:30
WITA.
v
Mengenai subjek dan objek hukum yang ada pada perjanjian kerjasama ini
tentunya tidak dapat dipisahkan dengan ketentuan Pasal 1320 KUHPerdata yang
yang harus dipenuhi oleh para pihak sebelum melakukan suatu perjanjian.
Pada perjanjian yang dilakukan oleh pihak Bapak Mustiadi selaku pemilik
lahan dengan Bapak Hannan selaku pemilik modal tentunya dilakukan oleh subjek
hukum dan bukan merupakan orang yang berada dibawah pengampuan dengan
melihat bahwa Bapak Mustiadi merupakan seorang laki-laki yang sudah menikah
dan telah berusia 48 Tahun yang dibuktikan dengan memiliki Kartu Tanda
Penduduk (KTP) dan Bapak Hannan juga seorang laki-laki yang sudah menikah
Bapak Mustiadi selaku pemilik lahan dengan Bapak Hannan tidak bertentangan
dengan salah satu syarat sahnya perjanjian yaitu kecakapan untuk membuat suatu
perikatan. Ini dapat dilihat bahwa para pihak yang akan melakukan perjanjian
kerja sama ini harus memenuhi syarat dan ketentuan yang sesuai dengan
Dalam hal suatu sebab tertentu yang merupakan objek dari perjajian kerja
sama yang diperjanjian adalah pembangunan ruko diatas lahan milik Bapak
Hannan. Perjanjian kerjasama yang dilakukan oleh para pihak ini dilakukan
tentunya demi memperoleh keuntungan bersama yakni pihak pemilik modal akan
mendapatkan keuntungan dari harga sewa atas ruko yang dibangunnya dan pihak
vi
pemilik modal juga mendapatkan keuntungan dari ruko yang beridiri di atas
tanahnya tersebut. Hal hal ini tentunya tidak melanggar syarat sah perjanjian
dalam hal suatu sebab tertentu dikarenakan objek yang jelas yang ada dalam
selaku pemilik lahan dengan Bapak Hannan selaku pemilik modal menggunakan
bentuk perjanjian lisan.Akibat hukum dalam perjanjian lisan yang digunakan para
pihak ini memang tidak berbeda dengan ketentuan perjanjian tertulis yakni sama-
sama menimbulkan hak dan kewajiban yang mengikatkan dirinya pada perjanjian
Mustiadi selaku pemilik lahan dengan Bapak Hannan selaku pemilik modal. Maka
yang dilakukan oleh kedua belah pihak menggunakan jenis perjanjian lisan yang
hanya didasarkan pada perkataan sepakat untuk membangun sebuah ruko diatas
akan menimbulkan terikatnya kedua belah pihak baik itu pihak pemilik lahan
maupun pihak yang memiliki modal yang nantinya akan melahirkan hak dan
kewajiban para pihak. Pada perjanjian kerjasama yang dilakukan para pihak ini
6
Ibid.
vii
menyiapkan sejumlah tanah dengan luas 30 are yang berada di Jln.Raya Keruak,
tanah miliknya selama perjanjian berlangsung. Untuk hak pemilik lahan sendiri
adalah menerima bagi hasil uang sewa dari bangunan ruko yakni harga sewa 3
ruko untuk pemilik lahan dan harga sewa 4 ruko untuk pemilik modal.7
2 dengan luas masing-masing ruko 3x7 M2 diatas atas tanah seluas 30 are yang
diperjanjikan pembangunannya selesai pada bulan Mei tahun 2019 dengan design
yang telah diperjanjikan. Untuk hak pemilik modal yakni menerima pembagian
hasil sewa 4 kamar ruko dan berhak atas jaminan tanah yang akan dibangunnya
kamar ruko tersebut merupakan milik sah dari pemilik lahan yakni bapak
dengan akta autentk, hanya saja para pihak akan mengikatkan perjanjian
kerjasama yang dibuatnya tersebut pada waktu ruko telah selesai dibangun.
sesuai dengan keinginan kedua belah pihak yakni pihak pemodal membangun
7
Hasil Wawancara Dengan Mustiadi,Op.Cit.
8
Hasil Wawancara Dengan Bapak Hannan, Pemilik Modal, Wawancara Dilakukan Pada
kediaman bapak hannan di jln. Arjuna Nomor 20x kecamatan cakranegara kota mataram, Mataram
Tanggal Sabtu 06 Februari 2021 Pukul 20:00 WITA.
viii
ruko dengan model dan konsep dari dirinya dan pemilik lahan hanya memenatau
klaim bahwa tanah yang telah dibangun ruko tersebut merupakan tanah miliknya
karena pihak pemilik modal tidak mengingikan dirinya diseret ke ranah hukum
dan mengingat kesalahan ini bukan berasal dari dia melainkan dari itikad tidak
baik dari pemilik lahan yang awalnya menyatakan bahwa tanah seluas 30 are
bersepakat untuk membanguna 7 unit kamar ruko diatas tanah milik pemilik lahan
seluas 30 are dengan persentasi keuntungan harga sewa 3 kamar ruko menjadi
milik pemilik lahan dan harga sewa 4 kamar ruko menjadi milik pemilik modal.
dengan Bapak Hannan seperti perjanjian pada umumnya yakni pada awalnya
berjalan sesuai dengan keinginan para pihak yakni pihak pemilik lahan yakni
Bapak Mustiadi membiarkan tanah seluas 30 are miliknya dibangun sebuah ruko
dengan 7 kamar ruko seluas 3x7 M2 lengkap dengan area parkir yang luas bagi
ix
ruko yang ditafsirkan mencapai Rp.470.000.000 ( empat ratus tujuh puluh juta
rupiah).9
sebenarnya berasal kesalahan itikad buruk dari pihak pemilik lahan, yakni telah
pihak lahan mengenai alasan pemilik lahan tetap melakukan perjanjian padahal
bahwa ketidaktahuan jika anak dari adik kandunganya akan menggugatnya karena
kerjasama yang dilakukan oleh pihak pemilik modal karena telah hilangnya
yakni mengenai pembangunan ruko yang telah mencapai 60% pengerjaan yang
apabila ditafsirkan berkisar Rp.350.000.000 (tiga ratus lima puluh juta rupiah).
Dari hasil penelitian didapatkan data bahwa dalam perjanjian kerja sama
pihak pemilik lahan dengan pihak pemilik modal telah terjadi masalah
wanprestasi yang disebabkan oleh pihak pemilik lahan yang telah dengan sengaja
sebenarnya atas tanah yang menjadi miliknya tersebut. Sehingga dalam hal ini
jelaslah bahwa pihak pemilik lahan telah melakukan penipuan atas masalah
9
Ibid.
x
tersebut dan pihak pemilik modal selaku pihak yang dirugikan dapat menuntut
pihak pemilik lahan dengan pihak pemilik modal memilih menggunakan metode
negosiasi.10
negosiasi antara kedua belah pihak yang bersangkutan untuk mendapatkan solusi
bersama. Hasil dari negosiasi tersebut memberikan jalan keluar bagi para pihak
negosiasi tersebut pada perjanjian tertulis yang ditandatangani oleh kedua belah
pihak dua orang saksi dari masing-masing pihak tersebut. Adapun hasil dari pada
negosiasi tersebut berbunyi: Pihak pertama dan pihak kedua bersepakat untuk
ruko yang telah mencapai 60% dengan tafsiran Rp.350.000.000 ( tiga ratus lima
puluh juta rupiah) sepenuhnya diganti oleh pihak pertama dan menjadi
penanggung jawab pribadi oleh pihak pertama; Jaminan yang diberikan untuk
penggantian ini berupa sertifikat tanah milik pihak pertama seluas 20 are yang
Apabila Pihak pertama yang tidak dapat mengganti biaya pembangunan ruko
10
Ibid.
xi
tersebut secara keseluruhan pada waktu yang telah ditentukan tersebut, maka
pihak kedua dapat menempuh jalur hukum untuk mendapatkan keadilan. Namun
apabila terdapat kesepakatan lain maka dikembalikan kepada para pihak. Dan
dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan tanpa ada paksaan dari pihak
manapun/orang lain. Dan apabila ada pihak ketiga yang turut campur urusan di
lahan sepakat untuk melakukan pergantian rugi secara sepenuhnya sebesar biaya
Rp.350.000.000. (tiga ratus lima puluh juta rupiah) dengan terlebih dahulu
dengan cara negosiasi yang melibatkan pihak ketiga sebagai penengah tetapi
keputusan penyelesaian sengketa tetap berada pada kedua belah pihak. Proses
keadilan bagi para pihak yang bersengketa, karena hasil akhir berdasarkan
menguntungkan bagi para pihak dengan hasil yang dibuat sendiri oleh para pihak
membuat para pihak merasa puas dengan penyelesaian sengketa melalui jalur non
litigasi apalagi bagi para pelaku usaha atau pembisnis yang apabila ada sengketa
xii
dapat diselesaikan dengan cepat dan biaya murah sehingga tidak banyak
membuang-buang waktu, pikiran, tenaga, dan biaya murah yang paling utama.
xiii
III. PENUTUP
Kesimpulan
oleh pihak pemilik modal ingin melakukan investasi dengan membangun ruko
tetapi tidak memiliki lahan sedangkan pihak pemilik lahan juga ingin membangun
ruko diatas tanah miliknya namun tidak memilik modal sehingga sepakatlah para
1. Perjanjian ini dilakukan oleh Bapak Mustiadi selaku pemilik lahan dengan
Bapak Hannan selaku pemilik modal. Adapun objek dari pada perjanjian ini yakni
akan dibangun 7 kamar ruko diatas tanah seluas 30 are dengan persentasi
keuntungan bahwa uang sewa 3 kamar ruko menjadi milik pemilik lahan dan yang
sewa 4 kamar ruko menjadi milik pemilik modal. Namun pada pelaksanaannya
Penyelesaian sengketa pada kasus ini menggunakan jalur diluar pengadilan (non
litigasi) yakni melalui negosiasi. Hasil dari negosiasi tersebut bahwa masalah
wanprestasi yang terjadi tidak akan dibawa keranah hukum dan pemilik lahan
xiv
tiga ratus lima puluh juta rupiah) dengan terlebih dahulu memberikan sertifkat
tanah tersebut kepada pemilik modal sebagai jaminan. Pelunasan dilakukan paling
telat sampai tanggal 10 Juni Tahun 2019 dan jika pada waktu tersebut belum
kesepakatannya.
Saran
Akhir kata dri penulis mengharapkan adanya manfaat bagi kita semua dan pnulis
Diharapkan kepada para pihak untuk melaksanakan prestasi dengan itikad baik
agar tidak terjadinya wanprestasi yang merugikan pihak lain dan para pihak
hukum bagi kedua belah pihak hendaknya mengikatkan dirinya pada perjanjian
tertulis terlebih apabila nilai perjanjian tersebut sangat besar, sehingga apabila
nanti terdapat wanprestasi dapat diselesaikan sesuai isi perjanjian dan tentunya
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Amirrudin Dan Zainal Asikin, 2020, Penghantar Metode Penelitian Hukum, Cet.
1, Ed. 8, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Peter Mahmud Marzuki, 2009, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta
Suharnoko, 2004, Hukum Perjanjian Teori Dan Analisa Kasus, Prenada Media,
Jakarta.
Zaenuddin Ali, 2013, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta.
HASIL WAWANCARA
Hasil Wawancara Dengan Mustiadi, Pemilik Lahan, Wawancara Dilakukan Pada
Dusun Selebung Desa Selebung Ketangga Kecamatan Keruak Tanggal
Rabu 20 Januari 2021 Pukul 17:30 WITA.
Hasil Wawancara Dengan Bapak Hannan, Pemilik Modal, Wawancara Dilakukan
Pada kediaman bapak hannan di jln. Arjuna Nomor 20x kecamatan
cakranegara kota mataram, Mataram Tanggal Sabtu 06 Februari 2021
Pukul 20:00 WITA.