MANAJEMEN RISIKO
LOGO
Sistematika
Risiko yang potensial dan diterapkan terhadap semua unit /
bagian / program / kegiatan mulai dari penyusunan rencana
strategis, penyusunan dan pelaksanaan program dan anggaran,
pertanggungjawaban dan monitoring dan evaluasi serta
pelaporan.
Patient care Medical Staff
Related Related Risks
Risks
Hosp
Other Risk Employee
Risks Mgt Related
Risks
Financial Property
Risks Related
Risks
PPI
ICRA ICRA
DAFTAR PROGRAM RENOVASI
I
RISIKO
• Target kinerja ditetapkan bukan sebagai nilai tunggal, melainkan sebagai rentang,
SELERA RISIKO / RISK APPETITE
www.thmemgallery.com
10% selera risiko ditentukan 10% dari selera risiko adalah 80% dari selera risiko adalah
oleh UU dan Regulasi, kesepakatan Dewas / Board dan reward trade-off risiko untuk
bukan diatur, manajemen keputusan tertentu
• Dewas / Rep pemilik
• Seringkali selera risiko berperan dalam
Dewas membuat keputusan
diwajibkan / dipaksakan pengawasan dan membantu
berdasarkan laporan yang
oleh Regulator, Pasar, menetapkan arah dan
transparan dengan
tidak diatur oleh batasan pengambilan
memilih alternatif yang
Organisasi. keputusan manajemen -
mempertimbangkan
• Mis.nya termasuk zero risk appetite.
keseimbangan risiko yang
tolerance untuk • Mis. persetujuan paling sesuai dengan
keselamatan pasien kesepakatan pada batas seleranya
atau penyuapan dan tertentu harus oleh Dewas,
korupsi, polusi, sanksi, batas petty cash,, dll.
privasi dll
Company Logo
Keputusan alternatif terhadap batas efisien.
SELERA RISIKO
5 5 10 15 20 25 SANGAT TINGGI
D 4 4 8 12 16 20 TINGGI
A
M
PAK
3
2
3
2
6
4
9
6
R 12
8
15
10
SEDANG
RENDAH
1 1 2 3 4 5 - - - - - - - = SELERA RISIKO
1 2 3 4 5
PROBABILITAS
9
6
Kriteria Tingkat Risiko, Selera risiko, Toleransi risiko dan Tindakan Eskalasi
Sedang Rendah Risiko tidak dapat diterima Risiko tidak dapat diterima Pengendalian cukup oleh
namun perlakuan pengendalian tapi dapat ditolerir. Perlakuan Manajer sesuai Kebijakan
hanya dilakukan jika manfaat risiko bersifat ALARP (as long dan Prosedur (SOP) yang
lebih besar dari biayanya as reasonably practicable) berlaku
Rendah Risiko dapat diterima sehingga Risiko dapat diterima dan Pertahankan pengendalian
tidak perlu perlakuan cukup ditolerir sehingga tidak perlu yang ada dan memonitor
dengan control yang ada, tapi perlakuan cukup dengan peningkatan keterjadian risiko
perlu dimonitor oleh risk owner control yang ada, tapi perlu untuk pemberian perlakuan
dimonitor oleh risk owner risiko.
TOLERANSI RISIKO / RISK TOLERANCE
• Sejumlah dampak risiko yang berani diambil oleh organisasi untuk mencapai tujuan.
• Jumlah risiko maksimum yang dapat di terima / ditoleransi organisasi untuk mencapai
tujuannya.
• Setelah Risiko ditoleransi, maka Risiko akan diterima dan tidak dilakukan tindakan
penanganan terhadap risiko tsb.
Selera & Toleransi Risiko
• Contoh dari artikulasi kuantitatif selera risiko:
• Batas (Limit): Total kenaikan kerugian risiko operasional tahunan dari kejadian yang
sudah
diperkirakan dan belum diperkirakan, tidak melebihi xyz Juta;
• Ambang (Threshold) :
259
SELERA RISIKO & TOLERANSI RISIKO
TAHUN DEPAN
TARGET
Jumlah kunjungan
Pasien rawat jalan 5000
RISK APETITE
Risk Risiko dapat diterima jika
kunjungan paling rendah
Performance
Risk Tolerance
Apetite 4800 dan paling tinggi
Risk 5200
Universe
RISK TOLERANCE
kunjungan 4500 -6000,
Time
RISK UNIVERSE
Jika kunjungan <4500
dan
>6000, maka harus
diambil tindakan segera
SELERA RISIKO &
TOLERANSI RISIKO
Score risk TAHUN DEPAN
1 Minor Risk apetite
2 Moderate Risk TARGET
tolerance Jumlah kunjungan
Pasien rawat jalan
3 Major Risk 5000
tolerance
4 Severe Risk RISK APETITE
Universe Risiko dapat diterima
5 Catastropi Risk Risk jika kunjungan paling
c Universe rendah 4800 dan
Performance
Risk Tolerance
Apetite paling tinggi 5200
Risk
Universe
RISK TOLERANCE
Jika kunjungan 4500 -
Time 6000,
RISK UNIVERSE
Jika kunjungan < 4500 dan
> 6000, maka harus
Arjaty/RMCovid19/2020 diambil tindakan segera
Selera Risiko
Contohnya :
1. Kepala unit memiliki kewenangan dan bertanggung jawab untuk mengelola risiko RISK OWNER
2. Kepala unit bertanggung jawab mengelola risiko tetapi wenangan mengeluarkan biaya terbatas
limit tertentu, maka
kepala unit - RISK CONTROL OWNER. Dan Kepala Instalasi / Departemen RISK OWNER .
1. Pemilik risiko (risk owner) adalah pemilik sasaran .
2. Bila pemilik sasaran tidak memiliki kewenangan yang cukup, maka pemilik risiko (risk owner) akan naik ke
tingkat di atasnya dan pemilik sasaran akan menjadi pengendali risiko (risk control owner).
HIRARKI RISK OWNER
RISIKO STRATEGIS
DITURUNKAN SECARA CASCADING
Selera
Objective
Accountability
risiko
Director Directors
Objective
Responsibility
Department Department Head
Objective
21
Setiap Proses bisnis memiliki risiko yang berbeda
IMRK 2023
Ilustrasi Tata Kelola Manajemen Risiko menggunakan
Three Lines Model
GOVERNING BODY
Accountability to stakeholders for organizational oversight
• Direktur Keuangan : menghitung bahwa untuk memperoleh NPATI 10% maka RS harus
memperoleh LABA KOTOR (Gross Margin) : 17%, yaitu: dari seluruh pendapatan dari penjualan
(Sales Revenue) dikurangi Biaya Operasional ditambah biaya-biaya tetap (overhead) lainnya.
• Direktur Pemasaran: menghitung untuk mendapatkan laba kotor 17%, maka tiap tahun RS
harus bisa meningkatkan kunjungan pasien dari berbagai jenis pelayanan. Diperlukan 1% untuk
promosi, dll. Direktur Pemasaran bersama timnya merumuskan strategi pemasaran.
menetapkan sasaran kinerja dan rencana pemasaran;
• Para Kepala Unit menetapkan Sasaran Kinerja sesuai arahan BOD di Unitnya dan bertanggung
jawab dalam pencapaiannya. Selanjutnya, dimonitor dan diukur serta evaluasi capaian
kinerjanya. 27
HUBUNGAN RENSTRA, KPI DAN ANALISA
RISIKO STRATEGIS DI FASYANKES
VISI MISI
• ANALISA Persepektif BSC
CAPAIAN KPI
SEBELUMNYA ANALISA SWOT, 1. Pelanggan
• BENCHMARK 2. Bisnis proses
• MASUKAN TOWS 3. Keuangan
STAKEHOLDER
TUJUAN / SASARAN 4. Learning and Growth
STRATEGIS (BSC)
ACTION PLAN
(RENCANA KEGIATAN &
ANGGARAN)
SASARAN TARGET
PERSPEKTIF KPI PROGRAM TAHUN …… KEGIATAN TAHUN……
STRATEGIS thn ……
Terwujudnya Cost Indeks Kinerja Keuangan Peningkatan utilitas unit (1) Menghitung dan mengevaluasi pendapatan dan
Effectiveness dalam pelayanan dan efisiensi biaya efisiensi biaya setiap unit layanan.
pelayanan
(2) Menyusun tarif sesuai unit cost dengan
mempertimbangkan tarif Rumah Sakit sekelas
Terwujudnya RS X Jumlah perusahaan/ Peningkatan kerjasama dengan (1) RTD dengan perusahaan penjamin / Asuransi
FINANCIAL
sebagai Profit Centre asuransi penjamin yang asuransi dan perusahaan
baru penjamin
Persentase Kenaikan Pemenuhan sarana dan (1) Melakukan optimalisasi penggunaan kapasitas
Revenue prasarana dan sumber daya TT
dalam rangka peningkatan
volume pelayanan
Terwujudnya Tingkat kepuasan staf Peningkatan kepuasan staf (1) Survei kepuasan karyawan
kepuasan
stakeholder
(3) Tersedianya pelayanan psikologis buat
CUSTOMER
karyawan
Persentase Kepuasan Peningkatan promosi RS (1) Melaksanakan promosi RS melalui iklan,
Pasien talkshow dan seminar
(2) Survei kepuasan pasien
Terwujudnya Sistem Akreditasi rumah sakit Evaluasi Hasil Akreditasi (1) Evaluasi Hasil akreditasi
manajemen rumah (2) Tindak lanjut Perbaikan dari hasil survey
sakit yang handal
dan bermutu
Pengembangan sistem dan (1) Fire Drill departemen pemadaman kebakaran
implementasi penanganan
bencana
INTERNAL (2) Simulasi evakuasi bencana (kebakaran dan
BUSINESS gempa)
PROCESS Perbaikan Sistem dan Monitoring (1) Monitoring dan perbaikan sistem pengelolaan
Pengendalian infeksi di RS linen
(2) Monitoring dan perbaikan sistem dan
monitoring pembuangan Limbah RS
(3) Monitoring Sistem Isolasi untuk pasien
Infeksius
Pencapaian BOR Optimalisasi bed management (1) Melaksanakan bed management dengan efektif
dan efisien (ICU, ruang rawat inap )
Terwujudnya budaya Perilaku aman untuk Peningkatan pemahaman dan (1) Mengidentifikasi perilaku yang tidak diinginkan
Keselamatan menunjang budaya penerapan nilai-nilai budaya (perilaku sembrono)
Learning &
keselamatan keselamatan
Growth (2) Analisa dan Tindak lanjut perlaku yang tidak diingnika
Integrasi ERM dengan RENSTRA
Hubungan Manajemenrisiko Hubungan Manajemen risio dengan
Ke RENSTRA 4 Program kerja Instalasi / Unit
TUJUAN STRATEGIS
1 FASYANKES Cascading Process Instalasi Program #
Gawat Operational Objectives,
Indicators
2 PROGRAM
StTRATEGI darurat
Instalasi Rawat
Jalan Service C
3 Kaskade &
Selaraskan Tujuan
Operational Objectives,
Indicators
Strategis dan KPI Instalasi
IMP-RS Rawat Inap
(~ Unit #
RENSTR KPI Instalasi Operational Objectives,
A)
Indicators
Penunjang
Bagian
medis/ Unit
RISK REGISTER
RISIKO STRATEGI
RS RISIKO OPERASIONAL
Strategic Plan
RISIKO INHEREN (INHERENT RISK)
DAN SISA RISIKO (RESIDUAL RISK)
• Saat menilai risiko, penting untuk menentukan apakah menilai risiko
inherent, risiko residual atau keduanya.
Tingkat risiko
Pengendalian risiko
KATEGORI RISIKO
Law & Financial Human
Strategic Operational Regulation Capital
Tecnology
Arjaty/RMCovid19/2020
Struktur Organisasi Manajemen risiko
MFK 3 .c
Rumah sakit telah membuat pengkajian risiko secara proaktif terkait
keselamatan di rumah sakit setiap tahun yang didokumentasikan dalam
daftar risiko / risk register.
MFK 4.c
Rumah sakit telah membuat pengkajian risiko secara proaktif terkait
keamanan di rumah sakit setiap tahun yang didokumentasikan dalam daftar
risiko/risk register.
MFK 5.b
Rumah sakit telah membuat pengkajian risiko secara proaktif terkait
pengelolaan B3 di rumah sakit setiap tahun yang didokumentasikan dalam
daftar risiko/risk register.
MFK 6. a
Rumah sakit telah melakukan pengkajian risiko kebakaran secara proaktif
meliputi poin a) – i) dalam maksud dan tujuan setiap tahun yang
didokumentasikan dalam daftar risiko/risk register.
MFK 7.a
Rumah sakit telah melakukan pengkajian risiko peralatan medik
secara proaktif setiap tahun yang didokumentasikan dalam daftar
risiko/risk register
MFK 8.b
Rumah sakit telah melakukan pengkajian risiko sistim utilitas dan
komponen kritikalnya secara proaktif setiap tahun yang
didokumentasikan dalam daftar risiko/risk register.
MFK 9 .b
Rumah sakit telah mengidentifikasi risiko bencana internal dan
eksternal dalam analisis kerentanan bahaya/Hazard Vulnerability
Analysis (HVA) secara proaktif setiap tahun dan diintegrasikan ke
dalam daftar risiko/risk register dan profil risiko.
Terima Kasih
LOGO
Manajemen risiko IMRK
Arjaty
manajemenrisiko.imrk
arjaty_daud