Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Strata-1 dalam Ilmu Sejarah
Disusun oleh:
Oon Yudha Mahendra
NIM 13030112130040
Dengan ini saya, Oon Yudha Mahendra, menyatakan bahwa karya ilmiah/skripsi
ini adalah asli hasil karya saya sendiri dan karya ilmiah ini belum pernah diajukan
sebagai pemenuhan persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan baik Strata
Satu (S1), Strata Dua (S2), maupun Strata Tiga (S3) pada Universitas Diponegoro
maupun perguruan tinggi lain.
Semua informasi yang dimuat dalam karya ilmiah ini yang berasal dari
penulis lain baik yang dipublikasikan maupun tidak telah diberikan penghargaan
dengan mengutip nama sumber penulis secara benar dan semua isi dari karya
ilmiah/skripsi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya pribadi sebagai
penulis.
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Dipersembahkan untuk:
Bapak Jajang Rubianto, Ibu Sumiati.
iii
Disetujui oleh:
Pembimbing,
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Hanya atas kuasa dan kehendak-Nya, skripsi yang berjudul “Biografi
Handry TM: Sastrawan Semarang 1973-2017” dapat terselesaikan sebagai syarat
utama untuk menyelesaikan studi pada Program Sarjana Strata-1 Departemen
Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro.
Melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih atas bantuan,
bimbingan, dan petunjuk, baik berupa material maupun spiritual kepada yang
terhormat: Dr. Nurhayati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro dan Dr. Dhanang Respati Puguh, M. Hum., selaku Ketua
Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, yang
berkenan memberikan izin dan kemudahan bagi penulis dalam penulisan skripsi
ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Mahendra P.
Utama, S.S., M. Hum., selaku dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan
bekal keilmuan, pengarahan, dan bimbingan selama penulis menyelesaikan skripsi
ini. Terima kasih juga kepada selaku dosen wali Dra. Titiek Suliyati, M.T., yang
telah memberikan perhatian terhadap perkembangan akademik penulis.
Terima kasih penulis ucapkan kepada segenap pengajar Departemen Sejarah
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro yang tidak dapat penulis sebutkan
satu per satu atas bekal ilmu pengetahuan yang telah diberikan. Terima kasih juga
penulis ucapkan untuk segenap staf administrasi Departemen Sejarah Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Diponegoro yang telah memberikan pelayanan yang
maksimal. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada para
informan: Handry TM, Timur Sinar Suprabana, Eko Tunas, dan Anto Galon yang
telah membantu dan memberikan sumber data, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada kedua orang tua, Jajang
Rubianto dan Sumiati, yang telah memberikan kasih sayang, dukungan, dan
dorongan yang begitu besar kepada penulis.
vi
Selanjutnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh teman-
teman Program Studi Sejarah angakatan 2012. Selain itu, penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Komunitas Parlente Sejarah 2012, antara lain
Syauqi Patria, Byan Seiga, Gifar Yuan Tahta, dan Debby Rizky yang senantiasa
memberikan dorongan dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
Sebagai peneliti pemula, skripsi ini tentu tidak luput dari kesalahan. Oleh
karena itu, semua saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi kepentingan akademik dan pembelajaran.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN iii
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI viii
DAFTAR SINGKATAN iix
DAFTAR ISTILAH x
DAFTAR GAMBAR xii
ABSTRAK xiii
ABSTRACT xiv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang dan Permasalahan 1
B. Ruang Lingkup 4
C. Tujuan Penelitian 6
D. Tinjauan Pustaka 6
E. Kerangka Pemikiran 9
F. Metode Penelitian 9
G. Sistematika Penulisan 14
BAB II HANDRY TM MENGENAL DUNIA KEPENULISAN 16
A. Latar Belakang Keluarga dan Masa Kecil Handry TM 16
B. Pendidikan Formal Handry TM 19
C. W.S. Rendra: Tokoh Inspirasi bagi Handry TM. Memasuki Dunia
Sastra 25
BAB III PERJALANAN HANDRY TM SEBAGAI SEORANG
SASTRAWAN 34
A. Aliran Sastra Handry TM. Ciri-ciri Kesastraan Handry TM 34
B. Lika-Liku Perjalanan sebagai Sastrawan 41
C. Sastrawan sebagai Profesi 45
D. Karya-karya Handry TM 47
BAB IV KIPRAH HANDRY TM DALAM LEMBAGA SASTRA 52
A. Handry TM dan Keluarga Penulis Semarang 52
B. Dewan Kesenian Jawa Tengah 57
C. Dewan Kesenian Semarang (DeKaSe) 60
BAB V SIMPULAN 68
DAFTAR PUSTAKA 70
DAFTAR INFORMAN 72
DAFTAR LAMPIRAN 73
viii
DAFTAR SINGKATAN
ix
DAFTAR ISTILAH ∗
∗
Pengertian dalam daftar istilah ini disusun berdasar pada pendapat
para ahli dalam kamus, referensi, dan pendapat pribadi.
x
sastra pop : sastra yang unsurnya memberikan rasa senang serta
menghibur pembaca, dengan penyampaian yang
sederhana.
sewoe : seribu, nominal, hitungan jumlah dalam bahasa jawa.
setting : latar.
support : pendukung.
vocal : vokal.
walk out : meniggalkan. keluar
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
ABSTRAK
xiii
ABSTRACT
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni dapat diartikan sebagai hasil karya manusia yang mengandung keindahan
dan dapat diekspresikan melalui suara, gerak ataupun ekspresi lainnya. Beberapa
jenis kesenian antara lain seni suara (vocal), seni lukis, seni tari, seni peran, dan
seni patung. 1 Seni dapat dilihat dari cara penyampaiannya, yaitu dapat dilihat,
didengar, diraba, dan dirasakan, karena seni merupakan simbol dari perasaan yang
ada pada diri manusia apa pun bentuknya. Melihat seni bisa diibaratkan dengan
seseorang yang sedang berkomunikasi, dalam artian seorang seniman akan
menuangkan apa yang ia ingin sampaikan melalui media karya seninya, dengan
harapan makna yang ingin disampaikan oleh seniman tersebut dapat diterima oleh
penikmat seni.
Salah satu bentuk dari hasil karya seni adalah karya sastra. Dalam bahasa-
bahasa Barat, istilah sastra secara etimologis diturunkan dari bahasa Latin
literatura (Iittera: huruf atau karya tulis). Istilah itu dipakai untuk menyebut tata
bahasa dan puisi. Terdapat istilah-istilah lain yaitu istilah Inggris adalah
Literature, istilah di Jerman adalah literatur, dan istilah di Perancis adalah
litterature yang memiliki arti sama yaitu segala macam pemakaian bahasa dalam
bentuk tertulis. Dalam bahasa Indonesia, kata sastra diturunkan dari bahasa
Sansekerta (Sas- artinya mengajar, memberi petunjuk atau instruksi,
mengarahkan; sedangkan akhiran –tra biasanya menunjukkan instruksi atau
pengajaran. 2
Jika membahas mengenai sastra, Semarang memiliki beberapa nama
sastrawan yang karyanya sudah dikenal secara luas, salah satunya adalah Handry
1
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi (Jakarta: Rineka Cipta,
1990), hlm 45.
2
Yoseph Yapi Taum, Pengantar Teori Sastra, (Bogor: Mardiyuana, 1997),
hlm. 11.
1
2
3
Wawancara dengan Handry TM pada 21 Agustus 2019.
4
Dalam KBBI, sponsor adalah orang atau perusahaan yang
mengusahakan (memelopori, memprakarsai, mengusulkan,
menyelenggarakan) suatu kegiatan (siaran, pertunjukan, dan sebagainya).
5
Wawancara dengan Handry TM pada 21 Agustus 2019.
3
Ricek, Planet Badminton, Autobiz, dan Soccer Style, sebelum akhirnya mendirikan
Ezzpro Media tempatnya sampai sekarang. 6
Berdasarkan uraian di atas, penulis akan mencoba untuk menggali
kehidupan Handry TM secara lebih mendalam. Pembahasan dilakukan dengan
mengungkap apa saja kegiatan dan bagaimana perjalanan hidup Handry TM.
Dalam hal ini, penulis akan mencoba untuk membuat sebuah kajian ilmiah dalam
bentuk biografi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), biografi adalah
riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain. Biografi atau catatan
tentang hidup seseorang itu, meskipun sangat mikro, menjadi bagian dalam
mosaik sejarah yang lebih besar. 7
Dalam penelitian ini, penulis mencoba untuk melihat sudut pandang
Handry TM dalam memandang sastra itu sendiri. Sastra dalam kehidupan Handry
TM dipandang sebagai suatu kegemaran yang dapat dijadikan sebagai lahan
pekerjaan. Sejak SMA pun ketika ia masih magang di Suara Merdeka, hingga
akhirnya ia kuliah di Universitas Katolik Soegijapranata (UNIKA), ia selalu
mengambil keuntungan ketika mendapatkan tawaran. Namun hal itu juga yang
membuatnya tidak dapat menyelesaikan kuliahnya. Beberapa kali setiap ujian
berlangsung, Handry TM juga mendapatkan tawaran tugas dari kantornya di
Suara Merdeka untuk melakukan liputan ke luar negeri. Salah satu negara yang ia
ingat sekali saat itu mendapat tawaran adalah ke London dan Handry pun lebih
memilih untuk mengambil tugas tersebut dan tidak mengikuti ujiannya. 8 Selain
itu, ketika ingin menikahi pacarnya saat itu yang sekarang sudah menjadi istrinya,
ia memanfaatkan lomba cerpen yang diadakan oleh Dewan Kesenian Jakarta.
Harapan Handry adalah jika berhasil menang, ia akan menggunakan uang tersebut
untuk menikahi pacarnya. Pada akhirnya, Handry berhasil menang saat itu dan
langsung menggunakan uang tersebut untuk melamar pacarnya. Menurut Handry,
hobi dan kegiatannya sebagai penulis selain untuk menyalurkan kegemarannya
6
Wawancara dengan Handry TM pada 21 Agustus 2019.
7
kbbi.kemdikbud.go.id/, di unduh pada 11 September 2019.
8
Wawancara dengan Handry TM pada 21 Agustus 2019
4
B. Ruang Lingkup
Sebagai studi sejarah skripsi ini perlu pembatasan ruang lingkup baik spasial,
maupun keilmuan. Dengan melakukan pembatasan ruang lingkup pembahasan
dalam skripsi ini akan terhindar dari hal-hal yang tidak relevan dengan
9
Wawancara dengan Handry TM pada 21 Agustus 2019.
10
https://jatengtoday.com/handry-tm-wakili-pertemuan-sastrawan-se-
asia-tenggara-di-malaysia-14326 di unduh pada 25 Agustus 2019.
5
permasalahan yang ditulis. 11 Jika piranti ini tidak digunakan, pembahasan yang
dihasilkan tidak terfokus dan analisisnya bersifat lemah.12 Hal ini diperlukan oleh
peneliti untuk menemukan langkah-langkah penelitian agar memiliki arah yang
jelas. Dengan pembatasan ruang lingkup ini dimaksud agar pembahasan lebih
praktis dan mempunyai kemungkinan untuk dikaji secara empiris serta dapat
dipertanggung jawabkan secara metodologis. 13
1. Ruang Lingkup Temporal.
Ruang temporal skripsi adalah tahun 1973-2017. Tahun 1973 dipilih
karena pada tahun tersebut tepatnya saat Handry TM berusia 11 tahun, ia sudah
menunjukkan ketertarikannya terhadap dunia sastra. Hal ini ditunjukkan dengan
keikutsertaan Handry TM dalam mengikuti lomba-lomba menulis puisi. Tahun
2017 dipilih sebagai batas akhir pembahasan karena pada tahun tersebut
merupakan tahun puncak karier dari Handry TM, beliau dipercaya untuk menjadi
ketua panitia event Pazaar Seni 2017 “Im Creativity”.
2. Ruang Lingkup Spasial
Lingkup spasial adalah batasan yang didasarkan pada kesatuan wilayah
geografis atau wilayah administratif tertentu, misalnya desa, kecamatan,
kabupaten atau provinsi. 14 Pembatasan ruang lingkup dalam sebuah penelitian
merupakan hal yang sangat penting. Pembatasan ini guna menghindari terjadinya
pembahasan yang terlalu luas. Namun dalam penelitian ini tidak digunakan ruang
lingkup spasial atau batasan wilayah penelitian yang dikaji penulis. Oleh karena
biografi merupakan suatu unit sejarah, maka studi ini tidak menetapkan ruang
11
G. Tan Melly, “Masalah Perencanaan Penelitian”, dalam Koentjaraningrat,
editor, Metode-Metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: Gramedia, 1977), hlm.
17-18.
12
Taufik Abdullah, Ilmu Sejarah dan Historiografi: Arah dan Perspektif
(Jakarta: Gramedia, 1985), hlm. xii.
13
Taufik Abdullah, Sejarah Lokal Indonesia (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 1985), hlm. 10.
14
Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
Semarang, Pedoman Penulisan Skripsi Sejarah (Semarang: Departemen Sejarah
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang, 2018), hlm. 19.
6
lingkup spasial secara definitif, karena aktivitas tokoh akan melampaui batas-
batas geografis dan wilayah administratif.15
3. Ruang Lingkup Keilmuan.
Dalam kajian ini merupakan studi biografi sastrawan. Pembahasan dalam
tulisan ini difokuskan pada kajian tentang karya- karya Handry TM dan kegiatan -
kegiatannya dalam bidang seni, serta hasil tulisan-tulisannya seperti cerpen, novel
dan, puisi. Penulisan tentang kiprah Handry TM dalam menekuni dunia seni
merupakan sejarah yang membahas tokoh Handry TM dengan karya-karya
Handry TM.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada latar belakang permasalahan dan batasan ruang lingkup di atas,
di dalam penelitian ini dikembangkan beberapa tujuan penelitian untuk
memperjelas fokus analisis sebagai berikut.
1. Menjelaskan ketertarikan dan keterlibatan Handry TM dalam dunia sastra.
2. Menjelaskan kiprah Handry TM dalam dunia sastra.
3. Menjelaskan keterlibatan Handry TM dalam mengembangkan wadah
sastra di Semarang.
D. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka sangat penting dalam penelitian, karena berguna untuk
membantu peneliti dalam memperdalam pemahaman dan pengetahuan tentang
masalah yang akan diteliti, mempermudah penelusuran masalah, melengkapi
kekurangan-kekurangan yang dibutuhkan dalam setiap pembahasan, mengetahui
perkembangan historiografi tentang topik yang dipilih serta menghindari
pengulangan-pengulangan dari suatu penelitian yang pernah dilakukan
sebelumnya.
15
Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi
Sejarah (Jakarta: Gramedia, 1992), hlm.77.
7
16
“Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan “Biografi Pengarang
Rendra Dan Karyanya” (Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan,
1996).
17
Yoseph Yossi Taum, Pengantar Teori Sastra (NTT: Nusa Indah,
1997).
18
Prih Suharto, H.B. Jassin Perawat Sastra Indonesia (Jakarta: Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2018).
9
Pustaka kelima adalah buku yang di tulis oleh Handry TM berjudul Kancing
yang Terlepas. Buku yang bergenre novel tersebut Novel ini tidak menyajikan
romansa picisan yang dibungkus dengan kata-kata penghanyut, tetapi nuansa
romantis yang berbumbu isu politik pada masa Orde Lama juga turut
ditambahkan. Novel tersebut menceritakan kedudukan masyarakat keturunan
totok di Gang Pinggir, daerah Pecinan Semarang diguncang dengan isu-isu
politik “Ganjang Moesoeh dalam Selimoet Boeng Karno”. Halauan kiri terus
didegung-degungkan dan masyarakat Gang Pinggir dituduh sebagai antek
komunis Bung Karno. Kerancuan situasi politik yang dirasakan masyarakat
minoritas diolah sedemikian rupa sehingga pembaca merasakan ketakutan dan
tekanan batin atas ketidakpastian situasi politik. 19 Buku ini dapat dijadikan
penulis sebagai acuan penunjang untuk memahami cara berfikir Handry TM
dalam menulis sastra.
Dengan lima pustaka yang dijadikan tinjauan pustaka tersebut, penulis
berharap dapat menjadikannya suatu acuan dasar dalam meneliti Handry TM
secara lebih detail serta dapat memahami lebih baik mengenai seperti apa biografi
sehingga dapat menyusun hasil penelitian mengenai kesastrawanan Handry TM
dengan baik.
E. Kerangka Pemikiran
Penulisan ini memerlukan pengkajian dan penelitian yang sangat mendalam.
Dalam melakukan kajiannya penulis menentukan kerangka pemikiran untuk
membantu menganalisa objek.
Pendekatan yang relevan diperlukan untuk membantu mempermudah usaha
dalam mendekati realitas masa lampau dalam penelitian sejarah. Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan multidimensional.20 Dalam
penelitian ini digunakan konsep-konsep dari disiplin ilmu lain, yaitu ilmu
sosiologi dan ilmu sosial untuk menganalisis peristiwa yang diteliti. Bantuan dari
19
Handry TM, Kancing yang Terlepas (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2013).
20
Sartono Kartodirdjo, Pemikiran dan Perkembangan Historiografi: Suatu
Alternatif (Jakarta: Gramedia, 1982), hlm. 40.
10
21
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 1996), hlm.202.
22
Sartono Kartodirjo, Kebudayaan Pembangunan Dalam Perspektif
Sejarah (Yogyakarta :Gadjah Mada University Press, 1987), hlm. 171.
11
kandungan filosofi dan jika dibaca dapat bermanfaat bagi pembacanya. 23 Sastra
sendiri merupakan kata serapan dari bahasa Sansekerta sastra, yang artinya adalah
“teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar sas yang
berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam penggunaan bahasa Indonesia kata ini
bisa digunakan untuk merujuk kepada “kesusasteraan” atau sebuah jenis tulisan
yang memiliki arti atau keindahan tertentu. 24 Tujuan karya sastra diciptakan
adalah untuk dinikmati, di apresiasi, bahkan di kritik. Setiap sastrawan memiliki
cara dalam mengemukakkan gagasan dan idenya untuk menghasilkan kesan-kesan
tertentu bagi pembacanya.
Dalam penelitian skrispsi ini, penulis akan membahas mengenai Handry TM
sebagai salah satu sastrawan terkemuka khususnya di Semarang, Jawa Tengah.
Pergolakan kehidupan seorang Eko Tunas selama menekuni bidang sastra hingga
akhirnya disebut sebagai sastrawan akan penulis coba untuk ungkapkan lebih
mendalam menjadi sebuah penulisan biografi.
F. Metode Penelitian
Dalam mengasilkan karya sejarah harus menggunakan metode sejarah. Metode
sejarah adalah petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis tentang bahan, kritik dan
penyajian sejarah. 25 Metode sejarah terdiri dari empat langkah, yaitu heuristic,
kritik, interpretasi, dan historiografi atau penulisan sejarah.
Metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah metode sejarah
yang merupakan proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan
peninggalan masa lampau.26 Metode sejarah kritis merupakan sekumpulan
prinsip dan aturan yang sistematis untuk memberikan bantuan secara efektif
23
Wawancara dengan Handry TM, pada 14 Februari 2019.
24
Ratih Mihardja, Buku Pintar Sastra Indonesia (Jakarta: Laskar Aksara,
2012), hlm. 2.
25
Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2003),
hlm. 2.
26
Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, terjemahan Nugroho Notosusanto
(Jakarta: UI Press, 1975),hlm.32.
12
27
Nugroho Notosusanto, Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer
(Jakarta: Idayu, 1978), hlm. 11.
28
Nugroho Notosusanto, Masalah Penelitian, hlm. 36.
13
29
Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat (Jakarta:
Gramedia, 1983), hlm. 29.
30
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2013
), hlm. 100.
14
makna dan hubungan antar fakta, dan menyusun fakta itu dalam uraian yang
rerlevan dan utuh.
Tahap terakhir dari metode sejarah adalah penyusunan hasil penelitian
menjadi suatu tulisan sejarah yang dikenal dengan istilah historiografi.
Historiografi ini berupa penyusunan kembali peristiwa sejarah dalam bentuk
tulisan ilmiah berdasarkan fakta-fakta. Rekonstruksi dilakukan dengan menulis
sebuah kisah yang mendekati kebenaran sejarah. Kisah ini ditulis dengan
mengedepankan kondisi yang sezaman sesuai fakta sehingga pembaca dapat
memahami kondisi ketika peristiwa itu terjadi.
G. Sistematika Penulisan
Secara keseluruhan penulisan skripsi yang berjudul “Biografi Handry TM:
Sastrawan Tahun 1973-2017” ini mengacu pada sistematika penulisan.
Sistematika penulisan ini dibagi menjadi lima bab dan beberapa sub bab yang
tersusun sebagai berikut:
Bab I adalah bab pendahuluan, terdiri dari latar belakang dan permasalahan,
ruang lingkup, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, pendekatan, kerangka teori,
metode penelitian, sistematika penulisan.
Bab II merupakan bagian yang berisi tentang genealogi Handry TM dimulai
dari latar belakang keluarga, lingkungan, pendidikan, dan pernikahannya. Dalam
Bab II, penulis akan menyusun sub bab yaitu, A. Latar Belakang Keluarga dan
Masa Kecil Handry TM, membahas genealogi keluarga Handry TM sejak ia kecil,
B. Pendidikan Formal Handry TM, membahas mengenai pendidikan Handry TM.
baik formal maupun non formal hingga ia memutuskan untuk menikah, C. W.S.
Rendra: Tokoh Inspirasi bagi Handry TM. Memasuki Dunia Sastra, membahas
awal mula Handry TM. mengenal sastra.
Bab III berisi pembahasan tentang Handry TM. Dalam Bab ini mengupas
tentang karya-karya Handry TM, Pemikiran Handry TM, Penghargaan yang
diperoleh dalam dunia sastra. Dalam Bab III, penulis akan menyusun empat sub
bab yaitu, A. Aliran Sastra Handry TM. Ciri-ciri Kesastraan Handry TM, B. Lika-
Liku Perjalanan sebagai Sastrawan, C. Sastrawan sebagai Profesi, membahas
15