Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PEMBENTUKAN KELOMPOK ASUHAN


MANDIRI TOGA DAN AKUPRESUR

PUSKESMAS KRIAN
TAHUN 2022
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PEMBENTUKAN KELOMPOK ASUHAN MANDIRI TOGA DAN AKUPRESUR
TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN
Undang-Undang Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal
47 menyebutkan bahwa upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan
pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu,
menyeluruh, dan berkesinambungan. Selanjutnya, dalam pasal 48 ayat (1) menyatakan
bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan,salah satunya dilaksanakan melaui kegitan
pelayanan Kesehatan Tradisional. Selanjutnya pada pasal 59 ayat (1) menyebutkan bahwa
berdasarkan cara pengobatanya,pelayanan kesehatan Tradisional terbagi menjadi
pelayanan kesehatan tradisional yang menggunakan ramuan dan ketrampilan.
Pelayanan kesehatan tradisional yang menggunakan ramuan salah satunya adalah
jamu, yang diperoleh melalui pemanfaatan Krianan Obat Keluarga (TOGA), sedang
pelayanan kesehatan tradisional ketrampilan dapat dilakukan dengan menggunakan teknik
manual, alat/teknologi, dan terapi olah pikir.Pengembangan pelayanan kesehatan tradisional
dipuskesmas ditekankan pada upaya promotif dan preventif yang dilaksanakan melaui upaya
pemberdayaan masyarakat dalam kemampuanya melakukan asuhan mandiri pemanfaatan
toga dan akupresur.
Dalam rangka pelaksanaan Kerangka Acuan Kegiatan ini dipandu oleh adanya visi,
misi, dan tata nilai puskesmas. Visi Puskesmas Krian mengacu pada visi Kabupaten Sidoarjo
yaitu Kabupaten Sidoarjo Yang Inovatif, Mandiri, Sejahtera dan Berkelanjutan. Misi
Puskesmas Krian mengacu pada misi Kabupaten Sidoarjo yang ke tiga yaitu meningkatnya
kualitas dan standar pelayanan pendidikan dan kesehatan. Adapun motto Puskesmas Krian
yaitu anda sehat kami bangga, anda sakit kami peduli, dan tata nilainya adalah PRIMA, yaitu
Profesional : memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan
yang terbaik. Ramah : memiliki sikap yang sopan dan santun kepada seluruh masyarakat
dan rekan kerja. Inisiatif : memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dengan ide-ide kreatif.
Malu : memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan tugas dengan sebaik baiknya, Amanah:
bertanggung jawab menjalankan tugas.

II. LATAR BELAKANG


Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggaakan UKM
dan UKP tingkat 1 dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan peventif untuk mencapai
deajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya diwilayah kerjanya.Prinsip
penyelenggaraannya salah satunya dengan kemandirian masyarakat.Puskesmas

1
mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat.Penerapan program Pelayanan Kesehatan Tradisional dipuskesmas melalui
kegiatan salah satunya adalah pemberdaaan masyarakat kelompok Asuhan Mandiri.
Pemerintah bertanggung jawab memberdayakan dan mendorong peran aktif masyaakat
dalam upaya pengembangan kesehatan tradisional.Hal ini, diarahkan aga masyarakat dapat
melakukan perawatan kesehatan secara mandiri (ASMAN) dan benar.Melalui pemanfaatan
krian obat keluarga dan ketrampilan (Akupressure).
Asuhan pemanfaatan TOGA dan Akupressur adalah upaya memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan mengatasi masalah gangguan kesehatan
ringan secara mandiri oleh individu dalam keluarga, kelompok / masyarakat dengan
memanfaatkan TOGA dan Akupressure.
Pengertian TOGA adalah sekumpulan tanaman berkhasiat obat untuk kesehatan
keluarga yang ditata menjadi sebuah krian dan memiliki nilai keindahan.Sedangkan
Akupressur adalah salah satu jenis / cara perawatan kesehatan tradisional yang dilakukan
melalui titik-titik akupuntur dengan menggunakan jari / bagian tubuh lain / alat bantu berujung
tumpul untuk tujuan perawatan kesehatan.
Asuhan pemanfaatan TOGA dan Akupressur adalah upaya memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan mengatasi masalah gangguan kesehatan
ringan secara mandiri oleh individu dalam keluarga, kelompok/ masyarakat dengan
memanfaatkan TOGA dan Akupressure. Dari hasil KS desa Jemundo kecamatan Krian
Keluarga mengikuti Program KB 84,98%, Persalinan ibu di fasilitas pelayanan kesehatan
75%, Bayi mendapatkan Imunisasi dasar lengkap 86,67, Bayi mendapatkan ASI
Eksklusif55,56%, Pertumbuhan Balita di pantau 82,82%, Penderita TB Paru yang berobat
sesuai standar 16,67%.
Penderita Hipertensi yang berobat teratur 13,69% Penderita gangguan jiwa berat,
diobati dan tidak ditelantarkan 54,55%. Anggota keluarga tidak merokok 43,4%. Keluarga
menjadi anggota JKN 43,31%. Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih
88,19%. Keluarga memiliki akses/ menggunakan jamban keluarga 87,79%, Khususnya hasil
capaian survey KS 2018 khusunya desa Jemundo hanya 13,69 % untuk upaya dari
pelaksana program Batra membentuk suatu inovasi pembentukan “ASMARA DI HATI“
( Asuhan Mandiri Ramah dan Peduli Hipertensi)

III. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Agar masyarakat dapat melakukan perawatan kesehatan secara mandiri (Asuhan
Mandiri)
2. TUJUAN KHUSUS
a. Mendorong keluarga binaan untuk memanfaatkan TOGA dan Akupressur
b. Kelompok Asman melaksanakan kegiatan tesebut secara berkesinambungan

2
c. Mendorong keluarga binaan untuk berperan aktif membentuk kelompok-
kelompok baru

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. KEGIATAN POKOK
a. Sosialisasi/Advokasi
b. Identifikasi masalah, kebutuhan, harapan serta potensi
c. Mengajukan rencana anggaran melalui Musrenbang
d. Orientasi kader tentang asman
e. Fasilitasi kader dalam pembentukan /pengemb asman
f. Pendampingan kader

2. RINCIAN KEGIATAN
a. Forming
Kader memfasitasi keluarga binaan untuk saling mengenal lebih dekat, mis
menceritakan pengalaman masing-masing dalam pemanfaatan TOGA dan
informasi tentang tanaman obat yang dimiliki masing-masing
b. Storming
Kader memfasilitasi anggota kelompok untuk membicarakan rencana kegiatan
kelompok, semua anggota kelompok diberi kesempatan berbicara dan
memberikan ide
c. Norming
Kader bersama anggota kelompok bersama-sama membuat struktur organisasi,
pembagian tugas dan tata tertib bersama
d. Performing
Setiap orang merasa saling tergantung dan saling membutuhkan
e. Setiap keluarga dalam kelompok Asman mempelajari dan melaksanakan Asman
TOGA pemilihan benih, penanaman, pemeliharaan, pemanenan; dan akupresur
mandiri
f. Kader didampingi fasilitator Puskesmas dan mitra mengajarkan keluarga binaan
ttg pengolahan & pemanfaatan hasil TOGA menjadi produk yg dimanfaatkan
sendiri atau utk me(+) penghasilan keluarga
g. Kader dan atau didampingi fasilitator melatih keluarga binaan tentang akupresur
utk diterapkan dalam keluarga ketika sakit ringan
h. Setiap keluarga dalam kelompok asman saling berbagi pengetahuan tentang
TOGA dan keterampilan
i. Setiap keluarga mencatat penggunaan TOGA dan akupresur dalam rumah
tangganya
j. Kader merekap setiap bulan catatan keluarga binaan

3
k. Setiap anggota kelompok asman yang sudah dapat mandiri mengajak 5-10 KK
untuk bergabung dan membentuk kelompok asman yang baru.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Penyiapan SDM:
a. TOT (Kemenkes → Tim Pelatih Prov → Tim Pelatih Kab/Kota → Tim Fasilitator
(Puskesmas)
b. Tim Pelatih ditetapkan dengan SK Kadinkes
c. Tim Fasilitator ditetapkan dengan SK Kepala Puskesmas
2. Sosialisasi dan Orientasi kader
a. Sosialisasi LP, LS, PKM oleh Tim Fasilitator melalui lokmin
b. Puskesmas mengembangkan upaya kestrad masyarakat bersama LS terkait.
Fasilitator melakukan orientasi asman pemanfaatan TOGA dan akupresur bagi
kader didampingi Tim Pelatih Kab / Kota (menggunakan modul dan bahan yang
ditetapkan)
3. Pembentukan Kelompok Asman
a. Identifikasi kelompok yang sudah ada di masyarakat (kelompok dasa wisma
kelompok tani tani/kelompok nelayan/kelompok arisan, dsb
b. Sosialisasi Asman Pemanfaatan TOGA dan akupresur
c. Kader membentuk kelompok Asman (5-10 kk/KELOMPOK)

VI. SASARAN
Masyarakat wilayah kerja puskesmas Krian

VII. PERAN TERKAIT


1. LINTAS PROGRAM
a. Bidan penanggung jawab wilayah
Bersama sama mengidentifikasi kelompok masyarakat mana yg mampu dibentuk
menjadi kelompok asuhan mandiri Toga dan akupresur
b. Promkes
Pembinaan dan penyuluhan
c. Program Kesling
1) Pembinaan tentang cara pengolahan pemanfaatan Toga
2) Kepengurusan ijin PIRT untuk olahan pemanfaatan yang dihasilkan oleh
kelompok
d. Program Gizi
Pembinaan tentang komposisi yang terkandung dalam tanaman Toga
e. Program Jiwa

4
2. LINTAS SEKTOR
a. Kecamatan
1) Melakukan pembinaan untuk pengembangan kelompok asuhan mandiri
toga dan akupresur
2) Memfasilitasi untuk penanaman Toga di setiap wilayah kecamatan
Tanggulangin
3) Memfasilitasi untuk pengembangan pengolahan Toga seperti pembuatan
jamu, atau olahan makanan lainnya
4) Membantu pemasaran produk olahan yang dihasilkan oleh kelompok
dengan berkoordinasi dengan bidang ekonomi kecamatan
b. Desa
1) Melakukan pembinaan untuk pengembangan kelompok asuhan mandiri
toga dan akupresur
2) Memfasilitasi untuk penanaman Toga di setiap wilayah desa
3) Memfasilitasi untuk pengembangan pengolahan Toga seperti pembuatan
jamu, atau olahan makanan lainnya
4) Membantu pemasaran produk olahan yang dihasilkan oleh kelompok
dengan menitipkan di koperasi desa

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pembentukan Kader √ √ √ √ √

Pembentukan Kelompok
2
Asman √ √ √

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi kegiatan Program YANKESTRAD dilaksanakan tiap 3 bulan dan akan di
sosialisasikan pada pihak terkait melalui pertemuan lintas program maupun pertemuan
lintas sector. Kegiatan ini dilaksanakan diluar gedung di wilayah Puskesmas Krian.

5
X. PENCATATAN PELAPORAN EVALUASI KEGIATAN
Laporan berupa hasil kegiata dan monitoring kegiatan yang diserahkan kepada
penanggung jawab UKM.

Mengetahui, 15 Januari 2022


Kepala Puskesmas Krian Pelaksana Program Yankestrad

dr. DYAH LAKSMISARI MARSUDI ATIK


NIP. 197404212005012014 NIP. 196903231989032008

Anda mungkin juga menyukai