Anda di halaman 1dari 6

Materi Dokter Kecil Tingkat SD

Apa itu pengertian imunisasi?


Usaha memberikan kekebalan kepada seseorang terhadap suatu penyakit
dengan jalan memasukkan sesuatu zat ke dalam tubuh dengan tujuan
mencegah terjadinya penyakit tertentu

Kekebalan Tubuh
1. Kekebalan Pasif
a. Bawaan
b. Didapat
2. Kekebalan Aktif
a. Bawaan
b. Didapat

Kekebalan Tubuh
1. Non Spesifik
a. Fisis dan Mekanis
b. Biokimia
c. Humoral
d. Seluler

2. Spesifik
Penyakit Yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi
1. Poliomielitis
2. Campak
3. Difteri
4. Pertusis
5. Tetanus
6. Tuberculosis
7. Hepatitis B

Imunisasi Polio
1. Virus Yang dilemahkan
2. Diteteskan melalui mulut, 2 tetes
3. Diberikan 4x usia 0-11 bulan, dengan jarak 1 bulan sekali.
4. Imunisasi Campak
5. Virus yang dilemahkan
6. IM
7. 1x, mulai usia 6 bulan

Imunisasi BCG
1. Bakteri hidup yang dilemahkan
2. Intrakutan
3. 1x, usia 0 – 11 bulan
4. Imunisasi Hepatitis B
5. Virus Hepatitis B yang telah dimurnikan
6. SK
7. 1x usia 0-7 hari, dilanjutkan usia 2,3,4 bulan

Imunisasi DPT
1. Diptheri
2. Toxin yang dilemahkan
3. Pertusis
4. Bakteri yang dimatikan
5. Tetanus
6. Toxin yang dilemahkan
7. Diberikan 3x, usia 2-11 bulan selang 4 minggu
Imunisasi TT
1. Diberikan pada :
2. Calon pengantin wanita
3. Ibu hamil mulai trimester 2 (kehamilan usia 4 bulan)
4. Anak usia 8, 9 tahun( Kelas 2 dan 3 SD)
5. Imunisasi DT
6. Diberikan usia 7 tahun (kelas 1 SD)
7. Sasaran Imunisasi
8. Bayi 0-11 bulan : BCG, Polio, DPT, Campak dan Hepatitis B
9. Anak Kelas 1 SD : DT
10. Anak kelas 2 dan 3 SD : TT
11. Calon Pengantin Wanita : TT
12. Ibu Hamil : TT
13. Siapa saja Beresiko
14. tinggi dan belum
15. imunisasi saat bayi : Hepatitis B

PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR


1. Cara Penularan Penyakit
2. Udara : TBC, Influensa, Diptheri
3. Makanan dan Minuman : Diare, Cacingan, Typus
4. Binatang : Malaria, Demam Berdarah
5. Air : Penyakit kulit
6. Kontak langsung : Gudig, Kudis
7. Kontak tidak langsung : Gatal

Scabies (Gudig, Kudis)


1. Penyebab : Parasit
2. Penularan : Kontak langsung
3. Gejala : Gatal, luka bernanah terutama lipatan jari, siku, paha, pantat,
telapak tangan
4. Pencegahan : Menghindari kontak langsung dengan penderita
5. Tindakan : Mandi bersih, keringkan, dan diberikan pengobatan

Borok (Ulcus tropicum)


1. Penyebab : Bakteri
2. Penularan : Kontak langsung
3. Gejala : Luka kotor, bernanah, darah dan cairan kekuningan meleleh
dan sangat berbau (khas)
4. Pencegahan : Menghindari kontak, makan makanan bergizi, luka
segera diobati
5. Tindakan : Cuci borok dengan air matang dan bersih, kemudian dengan
kapas yang dibasahi rivanol, kemudian kompres dengan rivanol 1/1000
dan dibalut.

Campak (Morbili) / Gabagen


1. Penyebab : Virus
2. Penularan : udara, droplet melalui dahak/ingus
3. Gejala : Panas, lemas, batuk, selaput mata merah
4. Timbul bercak putih dimulut (Koplik spot)
5. Timbul bercak kemerahan mulai dibelakang telinga, muka, leher, dada
dan seluruh badan.
6. Pencegahan : Anak diliburkan dan menghindari kontak dengan
penderita
7. Tindakan : Beri penurun panas kemudian bawa ke puskesmas /
pelayanan kesehatan.
8. Cacar Air (Varicella)/Cangkrang
9. Penyebab : Virus
10. Penularan : Air liur, cairan dari gelembung yang mengandung virus,
melalui kontak langsung maupun udara.
11. Gejala : Panas, timbul bercak merah lalu menjadi bintik kecil berisi
cairan jernih kemudian keruh, mulai timbul di dada, muka, bahu
kemudian anggota gerak
12. Pencegahan : menghindari berdekatan dengan penderita
13. Tindakan : Beri penurun panas kemudian bawa ke puskesmas /
pelayanan kesehatan.

Demam Berdarah Dengue (DBD)


1. Penyebab : Virus
2. Penularan : Gigitan nyamuk Aides aegypti
3. Gejala : Panas 2-7 hari, bercak merah di tubuh, perdarahan gusi,
hidung, saluran cerna, bila tidak ditangani kesadaran bisa menurun
dan terjadi kematian.
4. Pencegahan : Mencegah gigitan nyamuk Menghilangkan sarang
nyamuk dan mencegah adanya sarang nyamuk.
5. Tindakan : Beri penurun panas kemudian bawa ke puskesmas /
pelayanan kesehatan.

Diare/Mencret/Berak berak
1. Penyebab : Bakteri/Virus/Keracunan Makanan
2. Penularan : Makanan yang terkontaminasi
3. Gejala : Sering berak tanpa darah dan lendir, nyeri perut, badan terasa
lemas dan mual.
4. Pencegahan : Cuci tangan dengan sabun sebelum makan, makan
makanan yang bersih dan sehat
5. Tindakan :Berikan oralit kemudian bawa ke puskesmas / pelayanan
kesehatan

Radang Selaput Mata (Conjungtivitis)


1. Penyebab : Bakteri atau virus
2. Penularan : Kontak langsung
3. Gejala : Mata merah berair, keluar kotoran seperti berpasir, perih dan
sakit, silau bila kena sinar
4. Pencegahan : Jaga kebersihan mata
5. Tindakan : Cuci mata dengan boorwater beri obat tetes mata dan bawa
ke puskesmas / pelayanan kesehatan
6. Influenza
7. Penyebab : Virus
8. Penularan : Udara
9. Gejala : Demam, sakit kepala, bersin, keluar ingus encer kemudian
kental kehijauan
10. Pencegahan : Bila batuk/bersin menutup mulut dan hidung, jangan
membuang ingus disembarang tempat
11. Tindakan : Istirahat, beri obat penurun panas, vitamin C, bawa ke
puskesmas atau pelayanan kesehatan bila gejala tidak berkurang

Diphteri
1. Penyebab : Bakteri
2. Penularan : udara, droplet
3. Gejala : Panas tinggi, sakit tenggorokan timbul selaput putih disekitar
tenggorokan
4. Pencegahan : Imunisasi DPT, menghindari berdekatan dengan
penderita
5. Tindakan : Bawa ke puskesmas / pelayanan kesehatan

Pertusis (Batuk Rejan)


1. Penyebab : Bakteri
2. Penularan : Udara/droplet
3. Gejala : Batuk, pilek, panas tidak nafsu makan, batuk panjang diselingi
tarikan napas panjang dan bunyi melengking kemudian muntah
dengan air ludah kental
4. Pencegahan : Imunisasi DPT
5. Tindakan : Bawa ke puskesmas / pelayanan kesehatan

Tonsilitis (Amandel)
1. Cara pemeriksaan : Mulut dibuka lebar, lidah ditekan dengan spatel
lidah akan tampak benjolan sebesar kelereng/duku/bakso disebelah
kanan kiri tenggorokan.
2. Pencegahan : Mengurangi gorengan yang mengandung banyak
minyak, menjaga kebersihan mulut dan gigi.
3. Gangguan karena tonsilitis : Sering batuk, pilek , pusing, sulit
konsentrasi.
4. TBC (Tuberculosa)
5. Penyebab : Bakteri Mycobacteium tuberculosa
6. Penularan : udara/droplet
7. Gejala : Batuk > 2 minggu, demam, keringat dingin waktu malam,
berat badan menurun, nafsu makan menurun, sesak nafas kadang
disertai batuk darah
8. Pencegahan : Ventilasi rumah/sekolah cukup, memasang genting kaca,
jangan meludah sembarang tempat, Vaksinasi BCG pada anak
9. Tindakan : bawa ke puskesmas / pelayanan kesehatan
Typus
1. Penyebab : Bakteri
2. Penularan : Makanan yang terkontaminasi
3. Gejala : Demam lebih dari satu minggu
4. Minggu pertama demam sore hari
5. kedua demam terus menerus
6. ketiga panas berangsur turun
7. Gangguan pada saluran pencernaan
8. Bau mulut tak sedap, bibir kering, lidah kotor keputihan, perut sakit.
9. Gangguan kesadaran
10. Gelisah
11. Pencegahan : Berak di WC, jaga kebersihan

KESEHATAN MATA

Bagian-bagian Mata
1. Kelopak mata
Melindungi bola mata dari gangguan luar
2. Bulu Mata
Melindungi mata dari air dan debu
3. Selaput lendir mata (Sklera)
Melindungi bola mata
4. Kornea
Tempat masuknya cahaya ke dalam bola mata
5. Iris (Selaput Pelangi)
Terdiri dari selaput halus seperti tirai yang mengandung zat warna,
merupakan bagian yang membentuk pupil yang berguna
Mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk mata
6. Lensa mata
Bagian mata bening, bentuk cembung, tembus cahaya
Untuk memusatkan cahaya yang memasuki mata melalui kornea tepat
pada retina

Tanda Mata Sehat


1. Bagian Sklera benar benar putih
2. Kornea benar benar jernih
3. Pupil benar benar hitam
4. Kelopak mata dapat membuka dan menutup dengan baik
5. Bulu mata teratur dan mengarah keluar
6. Cara Membaca yang Benar
7. Duduk dengan sikap tegak waktu membaca
8. Sinar lampu dari sisi kiri belakang
9. Letak lampu cukup jauh sehingga tidak terjadi bayangan tubuh
10. Bacaan terletak kira kira 25-40 cm dengan sudut 40-70 derajat dari
permukaan meja

Kebiasaan Membaca Yang Salah


1. Cahaya saat membaca terkena langsung mata
2. Memaksakan diri berlebihan untuk membaca, saat mata terasa penat
3. Membaca dengan cahaya kurang
4. Uji Tajam Penglihatan
5. Uji kartu Snellen (Snellen Chart)
Penyakit Mata
1. Menular
a. Conjungtivitis
b. Trachoma
2. Tidak Menular
a. Xerophtalmia
b. Trauma Mata

Conjungtivitis
1. Penyebab : Bakteri atau virus
2. Penularan : Kontak langsung
3. Gejala : Mata merah berair, keluar kotoran seperti berpasir, perih dan
sakit, silau bila kena sinar
4. Pencegahan : Jaga kebersihan mata
5. Tindakan : Cuci mata dengan boorwater beri obat tetes mata dan bawa
ke puskesmas / pelayanan kesehatan

Trachoma
1. Penyebab : Clamidya trachomatis
2. Penularan : Kontak langsung
3. Gejala : Mata merah, silau, terasa gatal, bulu mata melengkung ke
dalam, ketajaman penglihatan menurun.
4. Pencegahan : Tidak menggunakan barang barang bersama penderita
5. Tindakan : Cabut bulu mata yang melengkung, bawa ke puskesmas /
pelayanan kesehatan

Xerophtalmia (Kekurangan Vit A)


1. Penyebab : Kekurangan Vit A
2. Gejala :
3. Awal : Rabun senja
4. Selanjutnya : Bercak bitot (Kekeringan dan penebalan serta keriput dan
keruh dari selaput lendir mata)
5. Kemudian sebagian atau seluruh kornea mengalami tukak
6. Pencegahan : Makan makanan yang banyak mengandung vit A
( berwarna merah dan hijau)
7. Tindakan : Beri Vitamin A segera, tablet Vit A 200.000 IU, bawa ke
puskesmas / pelayanan kesehatan

Trauma Mata
1. Trauma mekanik
2. Trauma Kimia
3. Trauma Radiasi
4. Termis
Tindakan
1. Trauma Kimia :
Mata yang sakit segera dibilas air bersih selama mungkin kemudian bawa
ke puskesmas/RS.
2. Trauma mekanik, radiasi atau termis :
a. Segera bawa ke puskesmas/RS.
b. Pencegahan
c. Jangan bermain dengan benda tajam/ berbahaya.
d. Jangan melihat langsung cahaya yang menyilaukan.
e. Hati hati saat menggunakan zat kimia.

Berikut adalah beberapa materi wajib untuk diberikan pada dokcil terutama
siswa sekolah dasar, anda bisa menjelaskannya melalui layar powerpoint
sehingga materi dapat diterima dengan baik oleh semua siswa. Materi ini
juga merupakan rujukan untuk perlombaan dokcil tingkat kabupaten/ kota
dan propinsi. Semoga bermanfaat untuk anda guru UKS dan tenaga
kesehatan sekalian.

Anda mungkin juga menyukai