Anda di halaman 1dari 2

''Melaksanakan Shalat''

Nama: Robinnio A. Mayusta


Kelas: XI IPS 3

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah Swt. yang telah melimpahkan banyak nikmat dan karunianya kepada
kita semua. Mulai dari nikmat sehat, nikmat lapang hingga nikmat yang tiada tara nilainya;
yakni berupa nikmat iman dan Islam. Semoga kita senantiasa diberi hidayah oleh Allah Swt.,
sehingga kita bisa mensyukuri semua nikmat yang Allah berikan kepada kita.

Kedua kalinya, tak lupa semoga selawat serta salam tetap tercurahkan limpahkan kepada
Nabi akhir zaman, Nabi Muhammad saw, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang
telah menuntun umatnya dari zaman jahiliyah kepada zaman yang terang benderang; yakni
addin al Islam wal iman. Semoga kita semua kelak mendapatkan syafaatnya di yaumul
qiyamah. Amin.

Hadirin yang dimuliakan oleh Allah Swt.

Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan ceramah singkat tentang “Salat”. Allah
Swt. dan rasul-Nya telah banyak memberi tahu melalui firman-firman-Nya kepada kita
bahwa mendirikan salat sangatlah penting. Rasulullah saw bersabda yang artinya “salat
adalah tiang agama”. Sabda yang paling sederhana tetapi maknanya sangat besar. Dalam
agama Islam, salat diibaratkan sebagai tiang sebuah bangunan. Jika kita tidak
melaksanakan salat, diibaratkan tiang itu rapuh atau roboh, sehingga bangunannya juga ikut
roboh karena tidak ada lagi penyangga.

Rasulullah saw bersabda, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, yang artinya “Seandainya
mereka tahu pahala salat Subuh dan Asar, niscaya mereka akan mendatanginya meskipun
dengan merangkak”.

Dalam setiap salat Subuh yang kita jalankan, terdapat banyak keutamaan yang bisa kita
dapatkan. salah satunya keutamaan yang bisa didapatkan dengan melaksanakan salat
Subuh yaitu mendapatkan persaksian dari malaikat Subuh. Begitu juga dalam salat wajib
yang lain, Allah selalu menawarkan pahala yang banyak pada hamba-hambanya yang
beriman.

Hadirin yang dirahmati Allah Swt.

Dalam pelaksanaannya, salat tidak hanya menjadi sekadar kewajiban yang harus
dikerjakan. Lebih dari itu, salat merupakan salah satu bukti seseorang beriman terhadap
Allah Swt. Berapa banyak sekarang manusia yang dengan mudahnya bahkan tanpa ada
rasa sesal meninggalkan salat? Berapa banyak orang yang santainya meninggalkan salat
Subuh karena menonton bola semalaman? Berapa banyak pekerja rela meninggalkan salat
demi kebahagiaan dunia semata?
Pertanyaan-pertanyaan di atas sudah seharusnya kita membuktikannya dengan selalu
menjalankan salat wajib dalam keadaan apapun. Dalam sebuah hadis shahih, menjelaskan
bahwa yang membedakan antara orang mukmin dengan kafir adalah salatnya.

Allah Swt. berfirman dalam Q.S. Al-Ma’un ayat 4-5 yang artinya: “Maka celakalah orang
yang salat (4), (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya (5)”.

Dalam surat ini, Allah SWT mengawali kata “celaka” bagi orang-orang yang lalai dalam
salatnya. Karena, kalimat celaka ini seringkali oleh Allah digunakan untuk menasihati orang
kafir. Dengan arti lain, bahwa orang yang lalai terhadap salatnya, maka disejajarkan dengan
orang kafir.

Sehingga tidak heran jika dalam hadis Nabi Muhammad yang telah dijelaskan sebelumnya
bahwa yang menjadi pembeda antara mukmin dan kafir adalah dari salatnya.

Hadirin yang dirahmati Allah Swt.

Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Rasulullah saw dalam hadisnya mengenai
keutamaan salat. Maka sebagai umatnya, melakukan salat wajib lima waktu ini dengan hati
yang lapang adalah sebuah kewajiban. Selain itu, dalam menjalankan salat harus dengan
penuh kesyukuran, keikhlasan dan juga keistikamahan, sehingga kita dapat terhindar dari
golongan orang-orang yang lalai dalam salat.

Sebelum saya menyelesaikan ceramah pada hari ini, mari kita berdoa kepada Allah Swt.
agar kita dijauhkan dari perilaku-perilaku orang yang dengan sengaja dan dengan
mudahnya melalaikan salatt. Semoga kita selalu diberikan kemampuan untuk saling
menasehati dalam kebaikan dan menjauhi segala larangan.

Wassalamualaikum Warahmatullaahi Wabarokaatuh.

Anda mungkin juga menyukai