Anda di halaman 1dari 8

VOLUME 3 NOMOR 1 APRIL 2022

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN PERAWAT


DALAM PEMILAHAN LIMBAH MEDIS DI RUANG RAWAT INAP KELAS 3 RSUD
PURI HUSADA TEMBILAHAN

Eliza Fitria1*, Betty Nia Rulen2, Dessy Srikandi3

STIKes Tengku Maharatu

*e-mail: fitria_eliza@yahoo.co.id

ABSTRAK

Limbah medis merupakan bahan infeksius dan berbahaya yang harus dikelola dengan benar, agar
tidak menjadi sumber infeksi baru bagi masyarakat di sekitar fasilitas kesehatan maupun bagi
tenaga kesehatan yang ada di fasilitas kesehatan itu sendiri. RSUD Puri Husada menghasilkan
limbah medis sebanyak 3.750 kg/bulan (±125 kg/hari). Tujuan penelitian ini untuk menganalisis
faktor - faktor yang berhubungan dengan dengan tindakan perawat dalam pemilahan limbah
medis di Ruang Rawat Inap Kelas 3 Rumah Sakit Umum Daerah Puri Husada Tembilahan.
Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan pada
tanggal 03 September – 05 Oktober 2021. Sampel pada penelitian ini berjumlah 65 orang dengan
menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian ini menyimpulkan tidak ada hubungan
masa kerja p value 0,542 terhadap tindakan perawat dalam pemilihan limbah medis. ada
hubungan yang signifikan antara pengetahuan p value 0,013, sikap p value 0,049 dan
ketersediaan fasilitas p value 0,003 dengan tindakan perawat dalam pemilahan limbah medis.
Penelitian merekomendasikan pengawasan terhadap tindakan pemilahan sampah medis agar
pelaksanaan SOP dapat diterapkan di lapangan kerja serta memberikan pelatihan kepada petugas
mengenai pengelolaan sampah medis secara rutin, dan diharapkan dari pihak rumah sakit
memperbaiki fasilitas tempat pembuangan limbah medis agar lebih sesuai dengan peraturan
menteri kesehatan.

Kata kunci: Masa kerja, Pengetahuan, Sikap, Ketersediaan Fasilitas Rumah Sakit

1
VOLUME 3 NOMOR 1 APRIL 2022

ABSTRACT

Medical waste is an infectious and hazardous material that must be managed properly, so as
not to become a new source of infection for the community around the health facility or for
health workers in the health facility itself. The purpose of this study was to analyze the factors
related to the actions of nurses in sorting medical waste in the Class 3 Inpatient Room at the
Puri Husada Tembilahan Regional General Hospital. The research design used is a cross
sectional study. The results of this study concluded that there was a significant relationship
between knowledge (p = 0.013, attitude (p = 0.049) and availability of facilities (p = 0.003)
with nurses' actions in sorting medical waste (p value < 0.05). with the actions of nurses in
sorting medical waste (p value > 0.05). The study recommends monitoring the action of
sorting medical waste so that the implementation of SOPs can be applied in the workplace
and providing training to officers on routine medical waste management, and it is hoped that
the hospital will improve facilities medical waste disposal sites to be more in line with the
regulations of the minister of health.
Key Words : Knowledge, Attitude, Availability of Puri Husada General Hospital Facilities

tahunnya. Rata-rata jumlah limbah medis


per bulan tahun 2020 di RSU Puri Husada
PENDAHULUAN
yaitu 3750 kg/bulan (±125 kg/hari).
Rumah Sakit Umum (RSU) Puri
Limbah tajam ± 694 kg/bulan (± 20,5
Husada dengan Kelas C berlokasi di jalan
kg/hari). Sedangkan limbah covid ± 2.208
Pangeran Hidayat Tembilahan Kabupaten
kg/bulan (± 74 kg/hari). Proses
Indragiri Hilir. Rumah sakit didukung
pengelolaam limbah infeksius padat
jumlah perawat sebanyak 342 orang dan di
dimulai dari pengumpulan limbah setiap
ruang rawat inap kelas III 65 orang terdiri
hari pada waktu pagi, siang dan sore hari.
dari perawat berstatus Pegawai Negeri Sipil
Kemudian dilanjutkan dengan pemilihan
42 orang dan perawat berstatus honoer 23
jenis limbah padat dan selanjutnya dipilah
orang. Rumah sakit memiliki 186 tempat
untuk dimasukkan ke dalam Tempat
tidur dan ruang rawat inap terdiri dari VIP,
Penyimpanan Sementara (TPS)(RSUD Puri
Kelas I, Kelas II, Kelas III, ICU, NICU dan
Husada, 2017)
PICU yang semuanya berlaku bagi pasien
Hasil survey awal peneliti pada
BPJS dan KIS(RSUD Puri Husada, 2017)
bulan Januari 2021, di Ruang Rawat Inap
RSUD Puri Husada memiliki izin
Kelas III RSUD Puri Husada diperoleh
lingkungan berupa Upaya Pengelolaan
hasil jumlah perawat yang bertugas di
Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
rawat inap kelas III yaitu 65 orang.
Lingkungan (UPL). Rumah sakit
Kemudian peneliti melakukan wawancara
memproduksi limbah medis setiap
2
VOLUME 3 NOMOR 1 APRIL 2022

kepada perawat yang bertugas, didapati Faktor yang Berhubungan dengan


informasi 4 orang pernah mengalami Tindakan Perawat dalam Pemilahan
kontak tanpa sengaja dengan limbah Limbah Medis di Ruang Rawat Inap
infeksius yaitu sampah umum tisu, kapas Kelas 3 Rumah Sakit Umum Daerah
yang infeksius, dibuang didalam tempat Puri Husada Tembilahan”.
sampah yang tidak limbah infeksius
METODOLOGI
(digabung dengan sampah biasa), pada saat
Penelitian ini menggunakan
perawat lain membuang sampah, maka
pendekatan kuantitatif dengan desain
perawat lain mengalami kontak dengan tisu
penelitian Cross Sectional. Penelitian
dan kapas limbah medis, sehingga perawat
cross sectional adalah suatau penelitian
tersebut mengalami diare, ada juga perawat
untuk mempelajari dinamika korelsi
yang mengalami demam dan batuk..
antara faktor-faktor risiko dengan efek,
Kemudian didapati ada perawat yang tidak
dengan cara pendekatan, observasional,
menggunakan masker dan sarung tangan
atau pengumpulan data. Penelitian cross
saat memilah limbah dan tidak mencuci
sectional hanya mengobservasi sekali saja
tangan. Ada juga perawat mencuci tangan
dan pengukuran dilakukan terhadap
tidak menggunakan sabun anti septik.
subjek pada saat peneltian (Sokidjo
Perawat lain tidak menegur petugas yang
Nootoadmojo, 2012). Penelitian ini
tidak lengkap menggunakan alat pelindung
bertujan untuk mengetahui faktor yang
diri dan tidak menerapkan sanksi kepada
mempengaruhi tindakan perawat dalam
petugas tenaga kesehatan yang tidak
pemilahan limbah medis di ruang rawat
membuang limbah medis sesuai warna
inap kelas 3 Rumah Sakit Umum Daerah
tempat sampah. Limbah medis yang
Puri Husada Tembilahan.
mengandung bahan beracun berbahaya
apabila terjadinya kontak dapat Lokasi dan Waktu Penelitian
mengakibatkan berbagai penyakit yang bisa Tempat penetian adalah ruang rawat
tertular, misalnya Aids dan HIV, penyakit inap kelas 3 Rumah Sakit Umum Daerah
homogen lainnya. Berbeda dengan limbah Puri Husada Tembilahan. Waktu
infeksius cair, di mana rumah sakit telah Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03
memiliki sistem pengelolaan limbah cair september sampai 05 Oktober 2022.
dengan sistem pengendapan. Jenis dan Metode Pengambilan Data
Berdasarkan uraian di atas, maka Jenis penelitian ini adalah survei
peneliti tertarik untuk meneliti “Faktor- analitik dengan pendekatan cross

3
VOLUME 3 NOMOR 1 APRIL 2022

sectional study. Populasi dalam penelitian digunakan telah diketahui sebelumnya


ini adalah seluruh perawat yang bekerja di harus dicantumkan acuannya.
Ruang Rawat Inap Kelas 3 Rumah Sakit Analisa bivariat dilakukan untuk
Umum Daerah Puri Husada Tembilahan mengetahui apakah ada pengaruh anatara
sebanyak 65 orang. Teknik pengambilan variabel independen dengan variabel
sampel pada penelitian ini adalah Total dependen. Untuk mengetahui pengaruh
Population antara variabel indepenen dan variabel
dependen dilakukan uji bivariat dengan
Metode Analisis
menggunakan uji chi-square, dengan cara
Analisis data yang digunakan dalam
membandingkan setiap kategori variabel
penelitian ini yaitu analisis univariat untuk
independen dengan variabel dependen
mengetahui karakteristik responden
dengan batas derajat kemaknaan 95%
variabel kategori pendidikan dan masa
(α=0,05).
kerja responden. Selain itu untuk
mengetahui Faktor-faktor yang Diuraikan HASIL DAN PEMBAHASAN
secara rinci dan jelas mengenai lokasi dan Analisis Univariat
waktu penelitian, bagaimana data diperoleh Analisis univariat penelitian dapat
dilihat pada Tabel 1 berikut :
dan sumbernya serta bagaimana metode
analisis datanya, jika metode yang

Tabel 1
Distribusi Frekuensi Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Tindakan Perawat Dalam
Pemilihan Limbah Medis

No. Variabel Frekuensi Persentase (%)


1. Tindakan Perawat
Kurang Baik 36 55,4
Baik 29 44,6
2. Pendidikan Perawat
Rendah (SPK/Setara SMA) 2 3,1
Tinggi (Diploma 3/Perguruan 63 96,9
Tinggi)
3. Masa Kerja
Baru (Bekerja < 6 Tahun di RSUD) 32 49,2
Lama (Bekerja < 6 Tahun di RSUD) 33 50,8
4. Pengetahuan
Kurang 39 60
Baik 26 40
5. Sikap
Tidak setuju 18 27,7
Setuju 47 72,3
6. Ketersediaan Fasilitas
Tidak 23 35,4
Ya 42 64,6
Total Responden 65 100

4
VOLUME 3 NOMOR 1 APRIL 2022

Tabel 1 menunjukkan mayoritas ketersediaan fasilitas sebanyak 42 orang


tindakan perawat kurang baik sebanyak (64,6).
36 orang (55,4%), pendidikan tinggi B. Hasil Analisa Bivariat
sebanyak 63 orang (96,9%), masa kerja
lama sebanyak 33 orang (50,8%), Analisis bivariat menggunakan uji
Chi-square didapatkan hasil sebagai
pengetahuan kurang sebanyak 39 orang berikut :
(60%), sikap setuju 47 orang (72,3%),

Tabel 2
Faktor-faktor yang Berhubungan Terhadap Tindakan Perawat dalam Pemilihan Limbah
Medis di RSUD Puri Husada Tembilahan
Kurang Baik Baik Total
Masa Kerja P Value
n % n % N %
Masa Kerja
Baru (< 6 th) 16 50 16 50 32 100 0,542
Lama (≥ 6 th) 20 60,6 13 39,4 33 100

Pengetahuan
Tinggi 16 50 16 50 32 100 0,013
Rendah 20 60,6 13 39,4 33 100

Sikap
Tidak Setuju 14 77,8 4 22,2 18 100 0,049
Setuju 22 46,8 25 53,2 47 100

Ketersediaan Fasilitas
Tidak 19 82,6 4 17,4 23 100 0,003
Ya 17 40,5 25 59,5 42 100

Sedangkan variabel masa kerja diketahui


Tabel 2 menunjukkan hasil
tidak berhubungan dengan tindakan
analisis statistik dengan uji chi square
perawat dengan nilai p = 0,542 (p>α).
dengan tingkat signifikansi α=0,05
diperoleh variabel yang berhubungan
PEMBAHASAN
dengan tindakan perawat dalam
Hasil penelitian memperlihatkan
pemilahan limbah medis yaitu
bahwa terdapat hubungan pengetahuan,
pengetahuan dengan p = 0,013 (p < α),
sikap dan ketersediaan fasilitas dengan
sikap dengan p = 0,049 (p < α),
tindakan perawat dalam pemilahan limbah
ketersediaan fasilitas p = 0,003 (p < α)
medis di ruangan rawat inap kelas III
Nilai p < α, artinya ada hubungan antara
RSUD Puri Husada, sedangkan variabel
pengetahuan, masa kerja dan
masa kerja tidak memiliki hubungan
ketersediaan fasilitas dengan tindakan
dengan tindakan perawat.
perawat dalam pemilahan limbah medis.
5
VOLUME 3 NOMOR 1 APRIL 2022

Penelitian ini sejalan dengan hasil Menurut Nursalam (2009) bahwa


penelitian I Gede Pradnyana dengan judul semakin banyak masa kerja perawat maka
Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan semakin banyak pengalaman perawat
Perilaku Perawat dalam Pengelolaan tersebut dalam memberikan asuhan
Sampah Medis Di Rumah Sakit Daerah keperawatan yang sesuai dengan standar
Mangusada Kabupaten Badung. Dari 61 atau prosedur tetap yang berlaku.
orang (63,5%) memiliki pengetahuan baik, (Nursalam, 2009)
38 orang (39,6 %) memiliki sikap positif pengetahuan wajib dimiliki oleh
dan 59 orang (61,5%) memiliki perilaku perawat dan tenaga kesehatan lainnya
baik. Hasil statistik penelitian tersebut terutama dalam hal pengelolaan limbah di
menunjukkan bahwa ada hubungan antara lingkungan kerja terutama Rumah Sakit
pengetahuan dengan perilaku perawat dan Puskesmas. Salah satu upaya untuk
dengan nilai (CC = 76.011, sig= 0.000) meningkatkan pengetahuan dengan
dan sikap dengan perilaku perawat dengan memberikan pelatihan atau sosialisasi
nilai (CC=15.381, sig=0,000). Dapat secara kontinyu melalui breefing dengan
disimpulkan bahwa ada hubungan antara menanyakan kepada masing-masing
pengetahuan dengan perilaku perawat dan perawat tentang limbah medis sebelum
hubungan antara sikap dengan perilaku perawat melakukan asuhan keperawatan
perawat dalam pengelolaan limbah medis. kepada pasien sehingga perawat
(Pradnyana & Bulda Mahayana, 2020) berperilaku baik dan tepat dalam memilah
Penelitian ini juga sejalan dengan limbah medis sesuai dengan jenisnya.(Di et
penelitian Nurhidayah (2015) dengan judul al., 2016)
Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Faktor sikap dapat mempengaruhi
Ketersediaan Fasilitas dengan Perilaku perawat melakukan pemilahan limbah
Perawat dalam Membuang Limbah Medis medis infeksius dan non infeksius yang
Padat di RS Bhakti Wira Tamtama disebabkan karena tidak ada penerapan
Semarang Tahun 2015. Hasil penelitian sanksi atau teguran dari kepala ruangan
menunjukkan bahwa ada hubungan antara sehingga perilaku perawat memilah limbah
variabel pengetahuan dengan perilaku kurang baik. Kepala ruangan tidak
dengan nilai p 0,00 (<0,05), dan memantau para perawat dalam melakukan
ketersediaan fasilitas dengan perilaku p pemilahan limbah medis karena diyakini
0,044(<0,05) dalam membuang limbah sudah paham dan mengerti tentang tugas
medis padat di Rumah Sakit Bhakti Wira tersebut. Perlunya di masa mendatang
Tamtama Semarang.(Nurhidayah, 2015) manajemen rumat sakit dapat membuat dan
6
VOLUME 3 NOMOR 1 APRIL 2022

menerapkan kebijakan tentang sanksi yang lama ataupun baru terhadap


pemilahan limbah medis infeksius dan non pemilahan limbah medis di RSUD Puri
infeksius berupa teguran dan sanksi Husada Tembilahan, karena pemilahan
administrasi dengan menunda gaji berkala limbah medis tersebut sudah menjadi salah
bagi perawat yang tidak patuh memilah satu hal wajib yang harus dilakukan oleh
limbah medis sesuai jenisnya. (Huda et al., petugas kesehatan selama bertugas di
2020) pelayanan kesehatan. Hal ini jelas diatur
Ketersediaan fasilitas pada Rumah dalam UU No 44 Tahun 2009 tentang
Sakit dan Puskesmas sangat dibutuhkan Rumah Sakit, (Undang-Undang RI Nomor
dalam pemilahan limbah medis contohnya 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
seperti diadakannya perbedaan warna Jakarta2009., 2009), Undang-Undang
kantong plastik sehingga memudahkan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009
perawat dalam memilah limbah medis Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan
sesuai jenisnya. Selain itu dibutuhkan box Lingkungan Hidup. Jakarta: Sekretariat
safety berupa kotak berbahan kardus yang Negara, 2009) PP No 101 Tahun 2014
berfungsi sebagai tempat sampah tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya
medis/benda tajam seperti syhiringe, jarum dan Beracun, serta Permenkes No. 7 Tahun
suntik dan sebagainya. 2019 Tentang Kesehatan Lingkungan
Asumsi peneliti adalah bahwa tidak Rumah Sakit.
ada hubungan antara masa kerja perawat

7
VOLUME 3 NOMOR 1 APRIL 2022

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI DAFTAR PUSTAKA


KEBIJAKAN
Di, M., Rawat, R., & Rsud, I. (2016). Hubungan
Tingkat Pengetahuan Perawat denga
Kesimpulan Perilaku perawatdalam Pengeloan sampah
Medis DiRuang Rawat Inap RSUD
Hasil penelitian memperlihatkan
Sikohardjo.
variabel yang berhubungan dengan tindakan
Huda, M. S., Simanjorang, A., & Megawati.
perawat dalam pemilahan limbah medis di (2020). Faktor Yang Memengaruhi
Perilaku Perawat Dalam Pemilahan
ruangan rawat inap kelas III RSUD Puri Limbah Infeksius Dan Non Infeksius Di
Husada, yaitu pengetahuan, sikap dan Ruang Rawat Inap Kelas 3 Rumah Sakit
Umum Haji Medan. Health Care : Jurnal
ketersediaan fasilitas pendukung. Sedangkan Kesehatan, 9(2), 100–106.
https://doi.org/10.36763/healthcare.v9i2.86
variabel masa kerja tidak memiliki hubungan
dengan tindakan perawat dalam proses Nurhidayah, I. (2015). Hubungan Pengetahuan,
Sikap dan Ketersediaan Fasilitas dengan
pemilahan limbah medis. Perilaku Perawat dalam Membuang
Limbah Medis Padat. Jurnal Kesehatan
Masyarakat.
Saran
Nursalam. (2009). Manajemen Keperawatan :
Direkomendasikan kepada Direktur
Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan
RSUD dan Kepala Bagian Kesehatan Profesional. Edisi 2. Salemba Medika,
Jakarta.
Lingkungan untuk dapat melakukan
Pradnyana, I. G. N. G., & Bulda Mahayana, I.
pengawasan terhadap tindakan pemilahan M. (2020). Hubungan Pengetahuan Dan
sampah medis agar pelaksanaan SOP dapat Sikap Dengan Perilaku Perawat Dalam
Pengelolaan Sampah Medis Di Rumah
diterapkan dilapangan kerja serta Sakit Daerah Mangusada Kabupaten
Badung. Jurnal Kesehatan Lingkungan
memberikan pelatihan kepada petugas
(JKL), 10(2), 72–78.
mengenai pengelolaan sampah medis secara https://doi.org/10.33992/jkl.v10i2.1271

rutin, dan diharapkan dari pihak rumah sakit RSUD Puri Husada. (2017). Profil RSUD Puri
Husada.
memperbaiki fasilitas tempat pembuangan
Sokidjo Nootoadmojo. (2012). Metodologi
limbah medis agar lebih sesuai dengan
Penelitian.
peraturan menteri kesehatan Republik
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32
Indonesia No. 1204/menkes/SK/X/2004 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta:
tentang persyaratan kesehatan lingkungan Sekretariat Negara. (2009).
rumah sakit khususnya dalam hal
Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009
pengelolaan limbah medis padat rumah tentang Rumah Sakit. Jakarta2009. (2009).
sakit.

Anda mungkin juga menyukai