Kc = [ H 2 ][ I 2 ]
¿¿
9. Pembahasan
Kc = ¿ ¿
8 = ¿¿
2
8=
[ H 2 ] [1]
H2 = 2/8 = 0,25
Jawaban E
10.
11.
12. Pembahasan
2NH3(g) ↔ N2(g) + 3H2(g)
−7
1,6 x 10
Kc = [ N 2 ] ¿ ¿ = [ 0,02 ] ¿ ¿ = = 1 x 10-4
1,6 x 10−3
Jawaban C
13.
14.
15.
16.
17. Pembahasan
18. Pembahasan
Untuk reaksi kesetimbangan yang jumlah partikel sebelum reaksi sama dengan
jumlah partikel sesudah reaksi. Perubahan tekanan tidak akan menggeser letak
kesetimbangan.
N2(g) + O2(g) ↔ 2NO(g)
Jumlah koefisien reaksi di sebelah kanan sama dengan jumlah koefisien reaksi
disebelah kiri yaitu 2.
19.
20.
21.
22.
23.
24. Pembahasan
R = 0,082 L atm mol-1 K-1
T = 300 K (27oC + 273)
2AB(g) ↔ A2(g) + B2(g)
Nilai ∆ n = koefisien ruas kanan – koefisien ruas kiri
= 2–2=0
Kp = Kc x (RT)0
= 0,5 x[ (0,082 L atm mol-1 K-1) (300 K)]0
= 0,5 x 1
= 0,5
Jawaban C
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33. Pembahasan
34.
35. Pembahasan
2Z ↔ X + Y
Reaksi dibalik dan dibagi dua. K =
√ 1
0,16
= 2,5
Jawaban C
36. Pembahasan
Pengan penambahan volume sistem dari 200cm3 menjadi 1000cm3 membuat
volume larutan menjadi dua kali lebih besar, maka konsentrasi masing-masing
komponen akan mengalami perubahan. Oleh karena suhu nya tetap, apabila
volume sistem diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke rah rua yang
mempunyi koefisien yang besar. Untuk mendapatkan K1=K2, konsentrasi 2SO3
akan bekurang dan disertai dengan pertambahnya konsentrasi SO2 dan O2 .
Jawaban C
37. Pembahasan
Jika pada suhu tetap volume sistem diperbesar, maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah ruas yang mempunyai jumlah partikel atau koefisiennya yang
besar. Pada reaksi dibawah ini, kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri dengan
koefisien 4. Sehingga CO dan H2 bertambah.
CO(g) + 3H2(g) ↔ CH4(g) + H2O(g)
Jawaban B
38. Pembahasan
Jika temperatur dinaikkan maka sistem akan mengadakan reaksi dengan cara
menyerap kalor, sehingga kesetimbangan bergeser ke arah reaksi endoterm atau
ke arah kiri. Untuk itu ksetimbangan akan bergeser ke gas HBr apabila suhu
dinaikkan.
2HBr(g) ↔ H2(g) + Br2(g) ∆ H = +72 kJ
Jawaban A
39. Pembahasan
2SO2(g) + O2(g) ↔ 2SO3(g) ∆ H = -191 kJ
Ditambahkan V2O5 sebagai katalis.
Pengaruh V2O5 sangat besar, sehingga dalam reaksi kesetimbangan katalis tidak
menggeser kesetimbangan, tetapi hanya mempercepai tercapainya keadaan
setimbang.
Jawaban C
40.
41. Pembahasan
Reaksi 2A + B ↔ A2B
M 4 4 -
R 2 1 1+
S 2 3 1
[ 1]
Kc = ¿ ¿ = = 1/12
¿¿
Jawaban B
42.
43. Pembahasan
A(g) + B(g) ↔ 2C(g) ∆ H = +a kJ
Perubahan suhu dapat mengubah jumlah zat dan juga konstanta kesetimbangan.
Jika suhu dinaikkan maka reaksi yang lebih cepat adalah yang bersifat
endotermik. Akibatnya, kesetimbangan bergeser kekiri sehingga jumlah A dan B
bertambah.
Jawab B
44. Pembahasan
R = 0,082 L atm mol-1 K-1
T = 300 K (27oC + 273)
PCl5(g) ↔ PCl3(g) + Cl2(g)
Nilai ∆ n = koefisien ruas kanan – koefisien ruas kiri
= 2–1=1
Kp = Kc x (RT)1
= 0,04 x[ (0,082 L atm mol-1 K-1) (300 K)]0
= 0,984
Jawaban D
45. Pembahasan
R = 0,082 L atm mol-1 K-1
T = 773 K (500oC + 273)
CO(g) + H2O(g) ↔ CO2(g) + H2(g)
Nilai ∆ n = koefisien ruas kanan – koefisien ruas kiri
= 2–2=0
Kp = Kc x (RT)0
= 6 x[ (0,082 L atm mol-1 K-1) (773 K)]0
=6x1
=6
Jawaban D
46.
47.
48. Pembahasan
4,8 mol
[NO] = = 4,8 M
1liter
0,5 mol
[CO2] = = 0,5 M
1 liter
0,2 mol
[NO2] = = 0,2 M
1 liter
0,2 mol
[CO] = = 0,2 M
1 liter
Reaksi NO(g) + CO2(g) ↔ NO2(g) + CO(g)
M 5 0,7 - -
R 0,2 0,2 0,2 0,2 +
S 4,8 0,5 0,2 0,2
[ N O2 ] [CO] [ 0,2 ] [0,2] 0,04
Kc = = = = 0.016
[ NO ] [CO 2 ] [ 4,8 ] [0,5] 2,4
Jawaban A
49. Pembahasan
0,4
Mula-mula HCl = = 0,1
4
0,2
H2 = = 0,05
4
Kc = [ H 2 ] [Cl ]
¿¿
2 = [ 0,05 ] [Cl ]
¿¿
0,02 = 0,05Cl
Cl = 0,4 M
Jawaban C
50. Pembahasan
kesetimbangan reaksi harus bergeser ke kanan, jika tekanan di perkecil maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah yang jumlah koefisiennya yang reaksi yang
lebih besar (kekanan). Untuk memperoleh SO3 sebanyak mungkin diperlukan
tekanan reaksi yang rendah.
Jawaban A