SKRIPSI
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Oleh:
NUR ROFIAH
NIM. T20171114
SKRIPSI
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Oleh :
NUR ROFIAH
NIM. T20171114
ii
3
4
MOTTO
Artinya :Karena itu serulah (mereka beriman) dan tetaplah (beriman dan
berdakwah) sebagaimana diperintahkan kepadamu (Muhammad) dan
janganlah mengikuti keinginan mereka dan katakanlah, “aku beriman
kepada kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan agar berlaku
adil diantara kamu. Allah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami
perbuatan kami dan bagi kamu perbuatan kamu. Tidak (perlu) ada
pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan
kepada-Nyalah(kita) kembali.” (QS.As-Syura: 15) 1
1
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemah (Bandung:Jabal,2010), 484.
iv
5
PERSEMBAHAN
haus akan pengetahuan, dan saya persembahkan kepada orang-orang yang selalu
memberikan do‟a dan dukungan agar saya selalu semangat dalam menjalani hidup
waktu yang sangat berharga untuk sekedar memberikan sebuah inspirasi baru
1. Ayahanda tercinta pahlawan paling nyata dalam hidup saya Kambang Nyowo
Lubis dan ibunda tersayang Wiyatur Rosidah yang selalu sabar membimbing,
merawat, dan mendoakan saya agar menjadi orang yang berguna bagi
saya, Nur Waqi‟ah dan Naila Afkarina, juga tak lupa pula kakak ipar saya
3. Semua sahabat seperjuangan, keluarga besar PAI A3, orang-orang yang telah
merubah cara saya berfikir dan terimakasih atas segenap proses yang kita lalui
hidup saya dan terimakasih atas segenap proses yang kita lalui bersama yang
v
6
KATA PENGANTAR
dapat menyelesaikan tugas dan kewajiban akademik dalam bentuk skripsi. Dan
shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada insan kamil Nabi besar
kita yaitu Nabi Muhammad SAW, sebagai pembawa rahmat untuk seluruh alam.
JEMBER.” Skripsi ini merupakan upaya dan daya pemikiran untuk menggali
khazanah keilmuan yang lebih dalam. Walau dalam pembahasan dan penulisan
jauh dari kata sempurna oleh karena itu penulis membutuhkan kritikan dan saran
1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM. selaku Rektor Universitas Islam
2. Ibu Prof. Dr. H. Mukni‟ah, M.Pd.I., Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
vi
7
islam Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq Jember yang telah banyak
4. Bapak Dr. Khoirul Faizin, M.Ag., Selaku Dosen Pembimbing, beliau yang
mahasiswa.
mendalami ilmu agama dan merasa bahagia menjadi salah satu santrinya.
kebaikan mereka. Harapan penulis, semoga karya sangat sederhana ini mampu
vii
8
Pendidikan Agama Islam dan berguna untuk Agama, Bangsa dan Negara
NUR ROFIAH
T20171114
viii
9
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara yang terdiri dari banyak pulau dan terdapat
keberagaman didalamnya, baik suku bangsa, budaya, agama, ras, golongan, dan
juga adat istiadat.Keragaman bangsa Indonesia ini tidak hanya terlihat dari
beragamnya jenis suku, etnik, budaya, ras dan juga golongan tetapi keberagaman
ini juga tampak dari perbedaan agama yang dianut oleh penduduk bangsa
Indonesia. Toleransi merupakan hal yang penting untuk diterapkan agar dapat
memandang perbedaan sebagai sumber kekuatan bukan alasan perpecahan.
Maka dengan ini fokus penelitian yaitu: (1) Apa nilai-nilai toleransi
beragama yang diinternalisasikan kepada jamaah masjid Al-Barokah dan Vihara
Pay Lien San di Desa Glagahwero, Panti, Jember?, (2) Bagaimana cara
menginternalisasikan nilai-nilai toleransi beragama tersebut?, (3) Bagaimana hasil
dari penginternalisasian nilai-nilai toleransi tersebut?
Tujuan penelitian ini (1) Mendeskripsikan nilai-nilai toleransi beragama
yang diinternalisasikan kepada jamaah masjid Al-Barokah dan Vihara Pay Lien
San di Desa Glagahwero, Panti, Jember, (2) Mendeskripsikan cara
menginternalisasikan nilai-nilai toleransi beragama tersebut, (3) Mendeskripsikan
hasil dari penginternalisasian nilai-nilai toleransi beragama tersebut.
Adapun pendekatan penelitian dalam skripsi ini adalah kualitatif dengan
jenis penelitian fenomenologi. Teknik pengumpulan data mengggunakan tiga
metode yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan pengecekan
keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Sesuai dengan hasil analisis, maka dalam internalisasi toleransi beragama
di masjid Al-Barokah dan vihara Pay Lien San adalah (1) Nilai-nilai toleransi
beragama yang diinternalisasikan kepada jamaah masjid Al-Barokah dan vihara
Pay Lien San di desa Glagahwero, Panti, Jember adalah nilai kerukunan, nilai
saling menghargai, dan nilai gotong royong, (2) Cara menginternalisasikan nilai-
nilai toleransi beragama tersebut ialah ditanamkan dan diajarkan sejak kecil,
mempererat persatuan antar sesama umat beragama, tidak saling mengganggu,
memandang toleransi sebagai perintah agama, dan saling berbuat kebaikan dan
saling membantu, (3) Hasil dari penginternalisasian nilai-nilai toleransi beragama
tersebut adalah mencakup tiga aspek yaitu yang pertama tanggung jawab, kedua
kebebasan dan ketiga keadilan.
ix
10
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................ ii
MOTTO ..................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ...................................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................. ix
B. Fokus Penelitian............................................................................. 8
E. Definisi Istilah................................................................................ 10
x
11
B. Lokasi Penelitian........................................................................... 36
C. Subyek Penelitian.......................................................................... 37
G. Tahap-tahap Penelitian.................................................................. 48
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
12
DAFTAR TABEL
No Uraian
4.1Temuan Penelitian....................................................................................... 87
xii
13
DAFTAR GAMBAR
No Uraian
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
golongan, dan juga adat istiadat. Di samping itu, Indonesia juga tergolong
negara yang cukup besar, baik dipandang dari sudut pandang wilayah yang
terdiri atas lima pulau besar seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan
Irian Jaya beserta pulau kecil sebanyak 17.508 maupun dari sudut jumlah
jenis suku, etnik, budaya, ras dan juga golongan tetapi keberagaman ini juga
tampak dari perbedaan agama yang dianut oleh penduduk bangsa Indonesia.
ini dapat terwujud sebab adanya sikap kesadaran terhadap keragaman juga
2
Muhammad Saleh Tajuddin,et al., “Berbagai Kasus Konflik Di Indonesia: Isu Nonpribumi, Isu
Agama, Hingga Isu Kesukuan”, Jurnal Wawasan Keislaman, Vol 10, No 1 ( 2016): 63-64.
1
2
tersebut maka dapat dipahami bahwa toleransi adalah sikap mampu untuk
menerima perbedaan yang ada diluar diri individu itu sendiri. Sehingga
dia tidak lagi memandang bahwa perbedaan adalah sesuatu yang harus
tampak begitu banyak perbedaan yang telah ditakdirkan oleh Allah dan juga
agar manusia dapat saling mengenal dan menghargai perbedaan itu sendiri.
3
https://www.google.com/amp/s/kbbi.web.id/toleran.htm. (diakses tanggal 10 Desember 2020)
4
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an Dan Terjemahannya Al-Hikmah (Bandung:
CV Deponegoro,2010), 517.
3
plural atau beragam. Hal ini dapat kita lihat bahwa sejarah telah memberikan
banyak pelajaran kepada kita, tidak sedikit konflik yang terjadi dimasa lalu
atau bahkan saat ini. Konflik yang berwujud kerusuhan di berbagai wilayah di
serta pihak asing yang dapat berupa tujuan politik, ekonomi dan agama.5
salah satu konflik yang pernah terjadi adalah konflik antar etnis yaitu konflik
tahun 1995 dipicu oleh seorang etnis tionghoa bernama Yoe Sing Yoeng
November 1995.6 Peristiwa ini tentu bukan hal yang mudah diterima oleh
orang muslim yang merasa bahwa kitab suci yang diyakini di dalam agama
Islam di robek oleh orang nonmuslim dan dianggap pelecehan terhadap agama
Islam.
dilihat oleh beberapa orang, salah satunya adalah Alwi dan Esah yang
jiwa dan belum lama keluar dari rumah sakit jiwa. Penyobekan tersebut terjadi
di Jalan Hayam Wuruk tepat di depan toko Sinar Matahari Jl Hayam Wuruk
toko, massa mendobrak pintu toko hingga berlubang. Konflik yang terjadi ini
baru UKDW yang menampilkan foto wanita berhijab, Januari 2017, sejumlah
7
Miftahul Aliyah, “Konflik Sosial Antara Pribumi Dengan Non Pribumi (Cina) Di Pekalongan
Jawa Tengah Tahun 1995” (Skripsi, Universitas Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta,2008), 79.
5
yang bersangkutan nonmuslim yang mana waktu itu Bupati Bantul, Suharsono
nasional revormasi 500 tahun gereja Tuhan oleh Stephen Thong Evangelistic
tertentu dan ini juga dapat menyebabkan memudarkan persatuan antar warga
perpecahan dan ini juga bertentangan dengan dasar Negara (pancasila) pada
jaminan untuk melakukan kerja sama yang baik dan erat dalam kehidupan
budaya.
yang berhubungan dengan akidah yaitu sikap lapang dada untuk memberi
8
Furqon Ulya Himawan, “ Diusir Dari Desa Karena Agama, Bagaimana Mencegah Intoleransi Di
Tingkat Warga ?” BBC News Indonesia, April 3, 2019,
Https://Www.Google.Com/Amp/S/Www.Bbc.Com/Indonesia/Indonesia-47801818.Amp.
(Diakses Tanggal 08-04-2021).
6
menjaga persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia dan keberagaman yang ada
di bagian timur pulau Jawa. Surabaya menjadi ibu kota dari Jawa Timur. Jawa
terdapat beragam kelompok etnik dengan latar belakang budaya berbeda yang
toleransi atau kerukunan diantara perbedaan yaitu kerukunan antar umat yang
berbeda agama yaitu agama Islam dan agama Kong Hu Cu. Hal ini dibuktikan
dengan adanya dua tempat ibadah yang letaknya tidak berjauhan yaitu masjid
Al-Barokah dan vihara Pay Lien San. Pasalnya vihara itu hanya berjarak lima
meter dengan masjid Al-barokah yang sering digunakan umat muslim untuk
salat berjamaah.10
9
Lely Nisvilyah, “Toleransi Antarumat Beragama Dalam Memperkokoh Persatuan Dan Kesatuan
Bangsa (Studi Kasus Umat Islam dan Kristen Dusun Segaran Kecamatan Dlanggu Kabupaten
Mojokerto)”, dalam Kajian Moral dan Kewarganegaraan, Vol 2, Nomor 1, (2013), 384.
10
Yudi Indrawan “Berkast Gus Dur, Vihara dan Masjid di Jember Ini Rukun Berdekatan”
Bangsaonline.Com, Januari 25,2020, Https://M.Bangsaonline.Com/Berita/68360/%E25805
7
menerima dengan tangan terbuka adanya tempat ibadah dari agama yang
berbeda. Masyarakat dapat menerima para jamaah vihara yang mana mereka
bukan dari golongan masyarakat wilayah ini, mereka para jamaah datang
berdampingan di satu wilayah ini sebab para jamaah yang datang berasal dari
luar wilayah.
Kerukunan ini juga tampak pada perayaan hari raya Imlek yaitu terjadi
suasana yang tak biasa di tempat ibadah Tri Darma (TITD) Pay Lien San
pada hari sabtu biasanya pengunjung yang datang hanya dari kalangan umat
Kong Hu Cu, Taoisme dan Budha untuk beribadah. Namun, di hari raya Imlek
ini, umat agama lain datang seperti muslim, Kristen, Katolik, Hindu, aliran
sebaliknya dapat menciptakan kerukunan. Dan ini merupakan salah satu hal
yang menarik dimana ditempat atau beberapa wilayah yang berbeda tidak
masjid Al-barokah dan vihara Pay Lien San desa Glagahwero kecamatan
Al-Barokah dan Vihara Pay Lien San Desa Glagahwero Kecamatan Panti
Kabupaten Jember”.
B. Fokus Penelitian
berikut:
masjid Al-Barokah dan Vihara Pay Lien San di Desa Glagahwero, Panti,
Jember?
tersebut?
C. Tujuan Penelitian
berikut:
12
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu
Keguruan IAIN Jember, 2020), 45.
9
kepada jamaah masjid Al-Barokah dan Vihara Pay Lien San di Desa
beragama tersebut.
beragama tersebut.
D. Manfaat Penelitian
kegunaan yang bersifat teoritis dan kegunaan praktis, seperti kegunaan bagi
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat praktis
a. Bagi Peneliti
mengenai penulisan karya tulis ilmiahyang baik dan benar. Serta dapat
13
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan, 45.
10
perbedaan di dalamnya.
waktu selanjutnya.
c. Bagi Masyarakat
secara harmonis.
E. Defisini Istilah
1. Internalisasi nilai
doktrin atau nilai yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku.14 Sedangkan
nilai adalah suatu yang bersifat abstrak, ideal, nilai bukan benda konkret,
bukan fakta, tidak hanya persoalan benar dan salah yang menuntut
14
https://www.google.com/amp/s/kbbi.web.id/internalisasi.html.(Diakses tanggal 13-04-2021)
11
disekitarnya.
2. Toleransi beragama
sikap atau sifat dari seseorang untuk membiarkan kebebasan kepda orang
suatu perbedaan yang timbul di luar individu. Toleransi adalah sikap yang
15
Chabib Toha, Kapita Selekta Pendidikan Islam (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 1996), 61.
16
Jamil, “Toleransi Dalam Islam”, Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam, vol 1, no.2, (2018): 241.
17
Bustanul Arifin, “Implikasi Prinsip Tasamuh (Toleransi) Dalam Interaksi Antar Umat
Beragama”, Jurnal Kajian Agama, Social dan Budaya, vol 1,no.2, (2016): 398.
12
menghargai dan menerima segala perbedaan dan hal ini adalah salah satu
di dalamnya.
penelitian ini adalah suatu upaya atau tindakan yang dilaksanakan di Masjid
Al- Barokah dan Vihara Pay Lien San dalam penanaman tentang pemberian
18
Muhammad Rifqi Fachrian, Toleransi Antarumat Beragama Dalam Al-Qur’an (Telaah Konsep
Pendidikan Islam), (Depok: PT Raja Grafindo Persada,2018),28.
13
Jember.
F. Sistematika Pembahasan
skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup. Format
bukan seperti pada daftar isi.19 Sistematika dalam penelitian ini yaitu:
berisi hal- hal yang menjadi tujuan dalam penelitian ini, manfaat penelitian
terbagi menjadi dua yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis, definisi
titik perhatian peneliti dalam judul dan apabila tidak didefinisikan akan bias
2. Bab dua berisi kajian kepustakaan. Dalam bab ini penulis menguraikan
19
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan,91.
14
dan kajian teori membahas tentang masalah penelitian yang sesuai dengan
topic penelitian yang akan dilaksanakan terkait dengan focus dan tujuan
penelitian. Bab ini berfungsi untuk mengukur relevansi dari penelitian yang
penelitian. Fungsi bab ini sebagai acuan dalam tahap-tahap dan cara
4. Bab empat berisi penyajian data dan analisis data.Dalam bab ini dijelaskan
pembahasan temuan. Fungsi bab empat ini adalah untuk memaparkan atau
5. Bab lima ialah penutup yang didalamnya membahas kesimpulan dan saran.
Bab lima ini berfungsi sebagai rangkungan dari semua pembahasan yang
telah dipaparkan pada bab empat dan juga berisi penyampaian saran kepada
KAJIAN KEPUSTAKAAN
A. Penelitian Terdahulu
terpublikasikan (skripsi, tesis, disertasi, artikel yang dari setiap dimuat pada
terhadap peserta didik yang beraneka ragam (budaya, agama, suku dan
20
Tim Penyusun,Pedoman Penulisan, 46.
15
16
terdapat satu orang guru yang berbeda agama untuk mengajarkan kitab
beragama yang baik, kebijakan sekolah yang toleran dan kesadaran siswa
Tabel 2.1
Persamaandan Perbedaan Penelitian
tiga penelitian yang terdahulu ialah focus kajian yang hendak diteliti adalah
B. Kajian Teori
1. Toleransi
a. Pengertian toleransi
dalam hidup.
21
Eko Digdoyo,“Kajian Isu Toleransi Beragama, Budaya, dan Tanggung Jawab Social Media”,
dalam Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Vol 3,
No 1,(2018): 46.
22
Muawanah, “Pentingnya Pendidikan untuk Tanamkan Sikap Toleran di Masyarakat”,dalam
Jurnal Vijjacariya, Vol 5, Nomor 1,( 2018), 62.
23
Digdoyo, “Kajian Isu Toleransi Beragama”, 46.
21
social budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang
dimana yang telah diketahui bahwa setiap individu yang satu dengan
yang lain tentu memiliki perbedaan namun, satu hal yang perlu tetap
26
Qowaid, “Gejala Intoleransi Beragama di Kalangan Peserta Didik dan Upaya
Penanggulangannya Melalui Pendidikan Agama Islam di Sekolah”, dalam Dialog Penelitian dan
Kajian Keagamaan, Nomor 1, (2013), 73.
27
Lely Nisvilyah, “Toleransi Antarumat Beragama dalam Memeperkokoh Persatuan dan Kesatuan
Bangsa (Studi Kasus Umat Islam dan Kristen Dusun Segaran Kecamatan Dlanggu Kabupaten
Mojokerto)”, dalam Kajian Moral dan Kewarganegaraan, Vol 2, Nomor 1, (2013), 384.
23
berikut :
a. Tanggung jawab
bentuk intoleransi.28
b. Kebebasan
kata dasar dari bebas yang artinya lepas sama sekali (tidak
28
Fachrian, Toleransi Antarumat Beragama, 23.
24
c. Keadilan
29
https://kbbi.web.id/bebas.( diakses tanggal 15-01-2021).
30
Fachrian, Toleransi Antarumat Beragama, 25.
25
dan loba.31
c. PentingnyaToleransi
perpecahan.
31
Fachrian, Toleransi Antarumat Beragama, 25.
26
rasa egois pada tiap individu agar tidak terjadi konflik atas nama
d. Manfaat Toleransi
menimbulkan rasa kasih sayang satu sama lain dan tercipta rasa
toleransi ini juga akan memberikan rasa tenang dalam diri seseorang
32
Muawanah, “Pentingnya Pendidikan Untuk Tanamkan Sikap Toleransi”, 66.
33
Muawanah, “Pentingnya Pendidikan Untuk Tanamkan Sikap Toleransi”, 62.
27
merupakan dua bentuk yang tak terpisahkan satu sama lain, ada
diterapkan.
34
Bustanul Arifin, “Implikasi Prinsip Tasamuh (Toleransi) Dalam Interaksi Antar Umat
Beragama,” Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya, Vol 1, No 2, (Desember, 2016): 396.
28
perpecahan tetapi agar manusia saling kenal mengenal dan juga dapat
merupakan hal baru tetapi hal telah terjadi atau berlangsung sejak
zaman dahulu.
35
Arifin, “Implikasi Prinsip Tasamuh”, 398.
36
Ahwan Fanani, Fiqh Hubungan Damai Antarumat Beragama Dalam Risalah-Risalah Sayyid
Uthman Betawi (Semarang: Walisongo Press,2011), 45.
29
dan yang lainnya adalah umat yang satu dengan kaum muslim. Mereka
dianggap sama, tidak ada yang dapat dijadikan tolak ukur atas
meyakini dan mengimani semua Nabi dan Rosul yang diutus oleh
al-qur‟an laa ikraaha fi al-diin yang berarti tidak ada paksaan dalam
37
Arifin, “Implikasi Prinsip Tasamuh”, 402.
38
Arifin, “ Implikasi Prinsip Tasamuh”, 409.
30
ini merupakan upaya islam untuk menjaga para pemeluknya agar tidak
berbuat baik dan saling menghargai dan menghormati umat agama lain
natal atau menghadiri undangan prosesi perayaan hari raya orang non-
saat ini di Indonesia diakui enam agama yaitu: Islam, Kristen, Katolik,
41
Taslim Hm, Yasin, Herman Saputra, “Toleransi Beragama Perspektif Islam Dan Kong Hu Cu”,
Jurnal Studi Agama-Agama 1, no.1 ( Maret 2021): 44,
https://jurnal.ar.raniry.ac.id/index.php/abrahamic/article/view/9442. (Diakses tanggal 06 Juni
2021)
42
Taslim,Yasin, Saputra, “Toleransi Beragama”, 45.
32
1) Cinta kasih (Jien) ajaran ini merupakan suatu inti pokok dari
bernegara.
dan bernegara. Sikap ini harus dimilki oleh setiap insan pemeluk
keadilan, maka jelas bahwa adil dan bijaksana ini merupakan salah
3) Susila dan sopan santun (Tie), sikap susila dan sopan santun ini
harus pula dimiliki oleh setiap insan dan semua pemimpin Negara.
harus memiliki sikap cerdas dan waspada. Kedua sikap ini saling
semua insan mempunyai sikap semua usaha dan kerja sama baik
33
dengan baik.43
untuk hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Di antara ajaran atau
lima sifat yang mulia (Wu Chang) yang dipandang sebagai konsep
adalah :
a) Ren/ Jin, cinta kasih, tahu diri, halus budi pekerti, tenggang-rasa
memebela kebenaran.
c) Li/ Lee yaitu sikap sopan santun, tata krama dan budi pekerti.
e) Sin yaitu kepercayaan, rasa untuk dapat dipercaya oleh orang lain
43
Taslim,Yasin,Saputra, “Toleransi Beragama”, 46-47.
44
Taslim,Yasin, Saputra, “Toleransi Beragama”, 47-48.
34
45
Taslim,Yasin, Saputra,”Toleransi Beragama”, 49.
BAB III
METODE PENELITIAN
tidak mungkin disebut penelitian ilmiah jika tanpa melakukan prosedur kerja yang
logis dan sistematis. Dalam penelitian, prosedur kerja disebut juga dengan
prosedur penelitian.
Jadi metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
memperoleh data atau informasi yang tepat secara terpadu melalui tahapan-
tahapan yang disusun secara ilmiah untuk mencari, menyusun serta menganalisis
yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
46
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2011),
2.
47
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Rosda Karya, 2017), 6.
35
36
sebagai subjek penelitian, namun bebas dari unsur syak swangka atau
subjektivitas peniliti.48
Vihara Pay Lien San sehingga mereka mampu untuk menerima perbedaan
yang ada yang dalam hal ini perbedaan keyakinan (agama) sehingga mereka
B. Lokasi Penelitian
h]peristiwa, teks dan sebagainnya), dan unit analisis.49 Adapun lokasi yang
dijadikan objek peneliti adalah masjid Al-Barokah dan Vihara Pay Lien San
berdirinya dua tempat ibadah yang saling berdekatandan jamaah kedua tempat
48
Ismail Nurdin dan Sri Hartati, Metodologi Penelitian Social (Surabaya: Media Sahabat, 2019),
84.
49
Tim Penyususn, Pedoman, 47.
37
C. Subyek Penelitian
Pada bagian ini dilaporkan jenis data dan sumber data. Uraian tersebut
meliputi data apa saja yang diperoleh, siapa yang dijadikan informan atau
dapat dijamin.
yang sesuai dengan topik penelitian.Oleh karena itu peneliti mengambil jenis
data atau informasi yang diperoleh dari informan lebih dapat dipahami oleh
2. Bapak Miroso, jamaah masjid Al-barokah dan petugas penjaga vihara Pay
Pay Lien San. Narasumber dipilih agar dapat mempermudah peneliti untuk
mengetahui terkait toleransi beragama yang terjadi antara jamaah masjid Al-
8. Bapak Hendro Mulyono, jamaah vihara Pay Lien San. Narasumber dipilih
9. Ibu Widarini , jamaah Vihara Pay Lien San. Narasumber dipilih untuk
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
menjawab pertanyaan dan mencapai tujuan penelitian. Oleh karena itu, data
menentukan kualitas hasil penelitian. Data diperoleh dari suatu proses yang
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
50
Sugiyono.Metode Penelitian, 224.
40
1. Observasi
a. Observasi Partisipatif
hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber
melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan
peneliti.
perilaku dari jauh tanpa ada interaksi dengan subjek yang sedang
diteliti.53
51
Sugiyono, Metode Penelitian, 226.
52
Sugiyono, Metode Penelitian, 227.
53
Djam‟an Satori, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014), 119.
41
dan sesuai dengan keadaan yang ada tanpa adanya asumsi dari peneliti
Adapun data yang diperoleh melalui observasi ini adalah kondisi objek
2. Wawancara
situasinya.
di kedua tempat ibadah tersebut, strategi atau upaya yang dilakukan untuk
54
Moleong, Metodologi Penelitian , 186.
42
masjid Al-Barokah maupun Vihara Pay Lien San, dan hasil dari adanya
dimaksud.
3. Dokumentasi
sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber
meramalkan.56
Lien San, denah lokasi, foto-foto atau gambar mengenai kegiatan yang
E. Analisis Data
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi
yang penting, dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga
55
Satori, Metodologi Penelitian, 148.
56
Moleong, Metodologi Penelitian, 217.
43
Huberman dan Salda yaitu menganalisis data dengan tiga langkah: kondensasi
sesuai teori Miles, Huberman dan Salda akan diterapkan sebagai berikut:57
sebagai berikut:
57
Miles, Matthew B dan A. Michael Huberman.Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang
Metode Baru, (Jakarta:Penerbit Universitas Indonesia, 2014), 20.
58
Miles, Matthew B dan A. Michael Huberman.Analisis Data Kualitatif, 20.
44
a. Selecting
b. Focusing
beragama.
45
c. Abstracting
dirasakan baik dan jumlah data sudah cukup data tersebut dapat
2. Penyajian data
59
Miles, Matthew B dan A. Michael Huberman.Analisis Data Kualitatif , 17.
46
F. Keabsahan Data
semua pihak perlu diadakan pengecekan keabsahan data. Dalam penelitian ini
60
Miles, Matthew B dan A. Michael Huberman.Analisis Data Kualitatif ,19.
47
kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh
data yang diperoleh ke bawahan yang dipimpin, ke atasan yang menugasi, dan
ke teman kerja yang merupakan kelompok kerja sama. Data dari ketiga
berbeda, dan mana spesifik dari tiga sumber tersebut. Data yang telah
yang sama.62 Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu di cek dengan
dengan cara mengecek data dengan sumber yang sama dengan teknik yang
61
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014), 241.
62
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2021), 125.
48
melakukan diskusi lebih lanjut kepda sumber data yang berbeda-beda, maka
peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan
atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar, atau
hasil dari data-data tersebut. Hal ini dilakukan peneliti untuk mengetahui
wawancara sama atau tidak dengan hasil observasi dan dokumentasi yang
peneliti lakukan.
G. Tahap-tahap Penelitian
Tahap penelitian ini terdiri pula atas tahap pra lapangan, tahap
lapangan penelitian. Kegiatan dalam tahap pra lapangan antara lain yaitu:
63
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014), 274.
49
PAI, sesuai dengan syarat yang ditentukan oleh Institut. Setelah tiga
latar belakang dan focus penelitian sesuai dengan judul yang telah
susunan proposal.
b. Studi eksplorasi
yakni Masjid Al- Barokah dan Vihara Pay Lien San. Dengan tujuan
c. Perizinan
2. Tahap pelaksanaan
a. Pengumpulan data
dokumentasi.
b. Pengelolaan data
c. Analisis data
3. Tahap pelaporan
Masjid Al-Barokah dan Vihara Pay Lien San sesuai dengan teknis analisis
a. Masjid Al-Barokah
Gambar 4.1
Masjid Al-Barokah
Al-Azhar. Musolla Al-Azhar ini adalah milik salah satu tokoh agama
64
Sucipto diwawancarai oleh Nur Rofiah., Jember, 27 November 2021.
52
53
Wilayah karang asem ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu karang
asem timur, karang asem tengah dan karang asem barat. Setiap wilayah
sendiri sebagai tempat ibadah untuk masyarakat sekitarnya dan juga jarak
yang cukup jauh antara setiap masjid yang ada maka kemudian
ahzar tadi menjadi masjid yang saat ini dikenal dengan nama masjid Al-
Barokah ini. Pembangunan ini terjadi pada tahun 2001 dengan dana
anggaran yang besumber dari dana bersama atau dana umat sehingga
perseorangan.
kegiatan agama seperti solat berjamaah lima waktu, solat jum‟at dan
peringatan hari besar Islam contohnya seperti hari raya idhul fitri, hari
raya idhul adha, maulid Nabi Muhammad SAW, isra‟ mi‟raj, peringatan
Gambar 4.2
Vihara Pay Lien San
Vihara Pay Lien San berdiri sekitar tahun 50-an. Vihara ini
sembahyang pribadi yang dimiliki oleh seorang yang bernama Thon Hua
mengungkapkan,
dibangunlah tempat ibadah ini agak besar bernama vihara Pay Lien San
semakin hari dan semakin lama umat semakin banyak lagi akhirnya
65
Hery Nofem diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 19 November 2021.
55
kurang lebih 75 tahun dan di masa lalu tidak mudah menemukan alat
awalnya hanya berupa cetiya (tempat ibadah yang kecil) berubah menjadi
vihara ini diresmikan sebagai tempat ibadah Tri Darma (TITD). Vihara
ini diakui sebagai tempat ibadah dari tiga ajaran yaitu Taoisme,
tetapi jamaah yang datang berasal dari berbagai daerah seperti Jember,
jamaah yang datang bukan hanya beragama Kong Hu Cu tetapi juga ada
B. Penyajian Data
Panti, Jember
Perbedaan adalah suatu hal yang lumrah untuk ada dan terjadi hal
ini tidak dapat dihindari lagi. Perbedaan yang ada dapat menimbulkan dua
yang terjadi dengan membawa nama agama sehingga dengan hal ini
artinya berbeda-beda namun tetap satu jua. Dari semboyang tersebut telah
sebagai warga Negara yang baik tentu kita harus dapat mengamalkan
di Indonesia antara lain Budha, Hindu, Kristen, Katolik, Islam dan Kong
Hu Cu.
masing. Setiap agama memiliki tata cara beribadahh, kitab suci, dan
masing.
yaitu agama Islam, agama Buddha, agama Thou, agama Hindu dan agama
sebab menerapkan rasa toleransi antara satu dengan yang lain. Adapun
nilai-nilai toleransi yang ditanamkan kepada para jamaah di desa ini antara
lain adalah
58
a. Kerukunan
mengatakan:
66
Sucipto diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 27 November 2021.
59
Gambar 4.3
Masjid Al-Barokah dan Vihara Pay Lien San
Yang SalingBerhadapan
bahwasannya,
67
Misoro diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember , 01 Desember 2021.
60
Hal ini diperkuat oleh penjelasan bapak Faisol Hasan yang juga
merupakan salah satu dari takmir masjid Al-Barokah juga selaku ketua
RT mengatakan,
keyakinan sekaligus.
68
Suryo diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember 03 Januari 2022.
69
Faisol Hasan diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 30 November 2021.
70
Hery Nofem Stadiono diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 21 November 2021.
61
tetapi kerukunan yang dimaksud dalam konteks ini adalah mereka para
memanggil salah satu jamaah yang waktu itu sedang sembayang dan
tuju tadi.
b. Saling menghargai
nilai pada setiap keyakinan yang ada di luar individu satu dengan yang
dimilki oleh orang lain. Rasa menghargai harus ada dan diterapkan
dalam kehidupan sebab manusia diciptakan dengan dua hal yang harus
social yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri dan juga
seperti yang dilakukan oleh para penganut agama di desa Glagah Wero
Gambar 4.4
Wawancara Bersama Bapak Faisol Hasan Selaku Wakul Ketua Takmir
Masjid Al-Barokah Sekaligus Ketua RT
mengatakan,
71
Faisol Hasan diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 30 November 2021
72
Bayjuri diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 04 Januari 2022.
64
mengatakan bahwa:
Saya ini kan orang islam dan kerja diklenteng ketika itu saya
bersih-bersih karena akan ada acara besar jadi ada banyak yang
perlu untuk dibersihkan dan ketika itu ada adzan dari masjid,
saya sama mereka (jamaah klenteng) disuruh berhenti dulu
untuk solat baru nanti ngelanjutkan bersih-bersih lagi. Dan
mereka itu ketika jadwal sembayang bareng sama jadwal solat
biasanya solat isya‟ atau maghrib ya mereka menunda dulu
sembayangnya dan sembayang setelah masjid selesai.73
mengatakan bahwa,
warga Negara.
adalah pak sugik yang beragama islam tetapi bekerja di klenteng tidak
73
Miroso diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 01 Desember 2021
74
Hery Nofem Stadiono diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 21 November 2021.
65
warga tetap bersikap baik kepada pak sugik seperti ketika peneliti
c. Gotong royong
agama yang diyakini berbeda untuk dapat hidup damai dan tentram
sesama.
Syaihon, ia mengatakan,
Gambar 4.5
Wawancara Bersama Bapak Miroso/Bapak Sugik Salah Satu
Jamaah Masjid Al-Barokah Juga Bekerja Di Vihara Pay Lien San
Dari sini dapat dipahami bahwa jamaah dari dua tempat ibadah
ini saling terbuka untuk dapat membantu satu sama lain baik berupa
mengatakan,
75
Syaihon, diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 03 Januari 2021.
76
Faisol Hasan diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 01 Desember 2021.
67
klenteng pun saya juga turut membantu dan ketika itu masjid
Hal lain yang juga menunjukkan sikap gotong royong ini juga
bahwasannya:
atau sikap kerja sama yang terjalin diantara jamaah dari kedua tempat
ibadah tersebut yaitu dimana bapak sugik yang beragama islam bekerja
untuk TITD dan TITD juga memberikan imbalan atas pekerjaan yang
yang waktu itu sedang sibuk untuk mengadakan acara tetapi bersedia
lainnya.
individu dengan individu lain yang telah diatur dengan baik dan jelas di
dalam agama islam. Mengenai toleransi ini juga dapat dipelajari di dalam
yang harus dapat diterapkan atau dilakukan oleh setiap orang. Dalam
agama islam hal ini juga sudah diatur dengan sangat baik sebab manusia
Allah SWT dari sekian banyak makhluk ciptaan-Nya dengan akal pikiran
baru terjalin namun telah terjadi dalam jangka waktu yang lama, toleransi
bukanlah hal mudah yang dapat terjadi dalam waktu sehari, dua hari, satu
minggu, satu bulan atau satu tahun. Setiap masyarakat telah memahami
untuk saling menyayangi satu sama lain menghargai dan dapat menerima
adanya perbedaan.
di desa ini dapat terjadi salah satunya karena telah ditanamkan dan
diajarkan sejak dulu. Sehingga adanya perbedaan ini adalah hal yang
mengatakan,
Gambar 4.6
Wawancara Bersama Bapak Sucipto Selaku Salah
Satu Takmir Masjid Al-Barokah
toleransi beragama ini bukan hal yang baru terjadi atau bukan pada
masa beradaptasi dengan perbedaan yang ada tetapi toleransi ini telah
terjadi dalam waktu yang cukup lama karena telah terjadi sejak masa
Hal ini serupa dengan yang dikatakan oleh bapak Faisol Hasan
Terkait toleransi ini yang terjadi didesa ini sebenarnya saya itu
bukan orang asli sini saya pendatang saya pindah kesini karena
ikut istri sekitar tahun 2000-an saya baru pindah kesini tetapi
dari bertahun-tahun saya disini saya bisa merasakan toleransi
agama ini ya memang tidak ada kegiatan-kegiatan khusus untuk
menanamkan atau mengajarkan tapi semua masyarakat sudah
terbiasa dengan ini karena sudah sejak dulu juga terjadinya
toleransi ini.81
80
Sucipto diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 27 November 2021.
81
Faisol Hasan diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 30 November 2021.
71
Kalau toleransi ini ya sudah sejak dulu saya lahir sudah ada kok
toleransi ini, orang cina pendiri klenteng itu kan menikah
dengan orang sini jadi kan ya secara otomatis dulu itu berbaur
dengan warga sini jadi yang memang sudah dianggap hal yang
wajar dan biasanya meskipun berbeda kepercayaan meskipun
sekarang jamaah klenteng itu gak ada dari orang sini yang gak
ada masalah sebab ini kan ya sudah terjadi sejak dulu.82
mengungkapkan,
mengatakan bahwa:
82
Miroso diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 01 Desember 2021.
83
Suryo diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 03 Januari 2022.
72
84
Hery Nofem Stadiono diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 21 November 2021.
85
Syaihon, diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember 03 Januari 2022.
73
86
Faisol Hasan diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 30 November 2021.
87
Sucipto diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 27 November 2021.
88
Miroso diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 01 Desember 2021.
74
yang ada di desa ini dan juga dapat menumbuhkan kerukunan atau
mengungkapkan pendapatnya,
salah satu upaya untuk dapat terus menjalin sikap toleransi adalah
89
Hery Novem diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 18 Desember 2021.
75
bersama-sama.
Suryo yaitu
90
Bayjuri diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 04 Januari 2022.
91
Suryo diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 03 Januari 2022.
76
Kalau orang klenteng itu sama kami masyarakat disini kita tidak
pernah saling menggangu jadi hari jum‟at itu dulu pernah ada
pernikahan terus ternyata lama sampek orang-orang disini mau
melakukan solat jum‟at jadi dari situ sekarang di klenteng tidak
pernah mengadakan acara pernikahan karena takut bentrok
sama solat jum‟atnya orang islam.92
salah satu upaya yang dilakukan agam dapat terjalin sikap toleransi
Mulyono mengungkapkan,
vihara Pay Lien San adalah setiap jamaah dari kedua tempat ibadah
92
Sugik diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 01 Januari 2022.
93
Hendro mulyono diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 07 Januari 2022.
77
lain yang mana disini antara satu umat dengan umat yang lain memilki
Suryo selaku kepala desa juga salah satu jamaah dari masjid Al-
barokah yaitu
94
Suryo diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 03 Januari 2022.
78
akidah.
95
Bayjuri diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 03 Januari 2022.
96
Sucipto diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 03 Januari 2022.
97
Widarini diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 07 Januari 2022.
79
ini diperkuat oleh hasil dokumentasi dan juga observasi bahwa masing-
lain.
lain sama halnya yang terjadi diantara jamaah masjid al-barokah dan
jamaah vihara pay lien san ini. Hal ini sesuai yang disamapaikan oleh
98
Suryo diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 03 Januari 2022.
99
Syaihon diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 04 Januari 2022.
80
Kita saling membantu kalau ada yang bisa dibantu seperti dulu
pas acara besar yang pemuda disekitar klenteng itu yang
menjaga keamanannya juga klenteng juga baik kadang juga
memberikan bantuan untuk warga sekitar yang seperti itu
mereka baik kita juga harus baik dan sebaliknya.100
mereka saling berbuat baik dan juga menolong antar sesama. Hal ini
saling berbuat baik dan saling membantu yang dapat dilihat oleh
vihara pay lien san yaitu bapak Sugik merupakan salah seorang yang
lakukan.
menjadi salah satu upaya yang dilakukan untuk dapat menerapkan atau
100
Bayjuri diwawancarai oleh Nur Rofiah, Jember, 03 Januari 2022.
81
yang harmonis dan dinamis serta damai di antara sesama umat beragama.
Hubungan antara sesama umat satu agama dan berbagai agama serta antara
kepentingan orang lain. Masyarakat di desa ini dapat hidup rukun dan
damai, saling menghargai antara sesama umat beragama. Hal ini dilakukan
sebagai makhluk ciptaan Tuhan untuk dapat hidup saling berbuat baik
antara umat beragama sekalipun tidak ada paksaan dari kebudayaan untuk
mengungkapkan,
Hal ini setara dengan yang disampaikan oleh bapak Faisol Hasan
yatu:
umat dari agama yang ada mereka melakukan toleransi atau menerima
adanya keberadaan mereka namun tidak ikut atau turut serta dalam acara-
acara keagamaan yang ada bagi mereka yang muslim mereka melakukan
101
Sucipto diwawancarai oleh Nur Rofiah , Jember, 05 Desember 2021.
102
Faisol Hasan diwawancarai oleh Nur Rofiah , Jember, 02 Desember 2021.
83
kewajibannya.
rezekinya untuk warga sekitar dan warga sekitar dengan lapang dada
bersedia untuk menerima kebaikan dari jamaah TITD. Jamaah TITD juga
tidak pernah berupaya atau memaksa warga untuk meyakini ajaran agama
103
Faisol Hasan diwawancarai oleh Nur Rofiah , Jember, 02 Desember 2021.
104
Hery Nofem Stadiono diwawancarai oleh Nur Rofiah , Jember, 21 November 2021.
84
Hal lain yang menunjukkan toleransi di desa ini adalah dulu ketika
wafatnya Gus Dur para jamaah TITD Pay Lien San mengadakan peringan
40 hari dan 100 hari wafatnya Gus Dur dan mengundang para warga
sekitar yang beragama muslim untuk melakukan tahlil hal ini disampaikan
Hal yang menarik yang pernah terjadi adalah dulu klentang pernah
mengadakan peringatan meninggalnya gus dur pada hari ke 40 dan
ke 100 harinya, mereka mengundang kami dan mereka
mempersilahkan kami untuk memimpin tahlil jadi yang mimpin ya
orang sini, dan tahlil itu dilakukan bukan ditempat sembayangan
mereka tetapi ditempat parkir yang belakang ada tempat luas dan los
jadi kami tahlil disana.105
jamaah TITD mengadakan peringatan gus dur yang mana beliau adalah
sebagai mana cara orang muslim disini berarti antara kedua jamaah
mengungkapkan bahwasannya,
Saya pindah kesini mulai tahun 2000 dan selama ini saya tidak pernah
menyaksikan adanya permasalahan atau pertengakaran antara orang
masjid sama orang klenteng dan saya tidak pernah mendengar ada
105
Faisol Hasan diwawancarai oleh Nur Rofiah , Jember, 02 Desember 2021.
106
Sucipto diwawancarai oleh Nur Rofiah , Jember, 05 Desember 2021.
85
Terkait toleransi yang dilakukan atau terjadi di desa ini bapak Hery
Nofem ia mengatakan,
Gambar 4.7
Wawancara Dengan Bapak Hery Nofem Stadiono Selaku
Wakil Ketua Vihara Pay Lien San
107
Faisol Hasan diwawancarai oleh Nur Rofiah , Jember, 02 Desember 2021.
108
Hery Nofem Stadiono diwawancarai oleh Nur Rofiah , Jember, 21 November 2021.
109
Faisol Hasan diwawancarai oleh Nur Rofiah , Jember, 02 Desember 2021.
86
itu sudah menjadi peristiwa yang terjadi pada beberapa tahun silam namun
beberapa hal yang peneliti saksikan secara langsung pada saat observasi
antara lain adalah warga yang beragama muslim tidak ikut terlibat pada
Pay Lien San adalah setiap jamaah dari dua tempat ibadah tersebut
untuk beribadah kapanpun mereka inginkan dan juga setiap jamaah dari
C. Pembahasan Temuan
berikut:
Tabel 4.1
Temuan Penelitian
TITD Pay Lien San kemudian dianalogikan dengan teori menurut Eko
Digdoyo, yaitu toleransi dalam konteks social budaya dan agama yang
bahwa para jamaah sesuai dengan teori yang dipaparkan yaitu mampu
110
Eko Digdoyo,“Kajian Isu Toleransi Beragama, Budaya, dan Tanggung Jawab Social Media”,
dalam Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Vol 3,
No 1,(2018): 46.
89
a. Kerukunan
masjid dan TITD yang sangat berdekatan dan hubungan baik yang
sesama manusia.111
111
Bustanul Arifin, “Implikasi Prinsip Tasamuh (Toleransi) Dalam Interaksi Antar Umat
Beragama,” Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya, Vol 1, No 2, (Desember, 2016): 396.
90
b. Saling menghargai
adalah sikap untuk saling menerima antara satu dengan yang lain,
sikap yang tidak hanya memandang dirinya yang paling baik dan
bahwa semuanya sama tidak ada yang lebih tinggi ataupun lebih
rendah.
keberadaan umat agama lain yang mana pada hakikatnya umat islam
Hindu, Buddha, Thou dan Kong Hu Cu) adalah minoritas dan bukan
berperilaku baik kepada salah satu warga yang bekerja di TITD yang
91
masyarakat. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-
kepercayaan masing-masing.114
c. Gotong royong
114
Muhammad Rifqi Fachrian, Toleransi Antarumat Beragama dalam Al-Qur’an; Telaah Konsep
Pendidikan Islam (Depok: PT Raja Granfindo Persada, 2018), 22.
93
115
Lely Nisvilyah, “Toleransi Antarumat Beragama dalam Memeperkokoh Persatuan dan
Kesatuan Bangsa (Studi Kasus Umat Islam dan Kristen Dusun Segaran Kecamatan Dlanggu
Kabupaten Mojokerto)”, dalam Kajian Moral dan Kewarganegaraan, Vol 2, Nomor 1, (2013),
384.
94
vihara Pay Lien San yaitu ditanamkan dan diajarakan sejak kecil,
barokah dan vihara pay lien san hal ini dapat dilakukan karena sudah
sampai saat ini. Orang tua para jamaah telah mencontohkan sikap
hari.
95
vihara.
perpecahan.117
persatuan diantara sesama sebab hal ini merupakan salah satu bentuk
masjid al-barokah dan TITD pay lien san telah mengamalkan salah
117
Muawanah, “Pentingnya Pendidikan untuk Tanamkan Sikap Toleran “, 66
97
beragama.
antar umat manusia bisa diakibatkan adanya rasa egois yang terlalu
yang lain merupakan salah satu upaya yang terus diterapkan agar
perbedaan.
118
Muawanah, “Pentingnya Pendidikan Untuk Tanamkan Sikap Toleransi”, 66.
98
Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-hujurat ayat 13,
119
Arifin, “Implikasi Prinsip Tasamuh”, 398.
99
dalam hal akidah atau kepercayaan ini merupakan upaya islam untuk
Oleh karena hasil temuan sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh
satu perintah agama dan ini diterapkan oleh setiap jamaah masjid al-
keberagaman.
vihara pay lien san adalah saling berbuat kebaikan dan saling
kedua tempat ibadah dan orang islam dan juga jamaah vihara yang
selain islam. Kita boleh berbuat baik dan saling menghargai dan
menghormati umat agama lain sebatas apa yang kita lakukan tidak
120
Adeng Muchtar Ghazali, “Toleransi Beragama Dan Kerukunan Dalam Perspektif Islam”,
Jurnal Agama Dan Lintas Budaya, Vol 1, No 1,(September, 2016): 29.
100
keimanan kita.121
ditentukan.122
121
Arifin, “Implikasi Prinsip Tasamuh”, 412.
122
Lely Nisvilyah, “Toleransi Antarumat Beragama dalam Memeperkokoh Persatuan dan
Kesatuan Bangsa (Studi Kasus Umat Islam dan Kristen Dusun Segaran Kecamatan Dlanggu
Kabupaten Mojokerto)”, dalam Kajian Moral dan Kewarganegaraan, Vol 2, Nomor 1, (2013),
384.
101
Vihara Pay Lien San antara lain yaitu setiap jamaah melaksanakan
tidak ada batasan waktu untuk mereka yang ingin melaksanakan ritual
a. Tanggung jawab
b. Kebebasan
c. Keadilan
Fachrian maka hal ini sesuai dengan hasil observasi, wawancara dan
123
Muhammad Rifqi Fachrian, Toleransi Antarumat Beragama, 25.
104
PENUTUP
A. Kesimpulan
dilakukan analisis hasil penelitian yang sesuai dengan focus penelitian, maka
pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari pembahasan dan juga saran-saran
yang dipandang perlu sebagai masukan bagi pihak-pihak yang terkait dalam
antara hasil kajian teoritis dengan hasil penelitian dilapangan dan juga
sebagai berikut:
masjid al-barokah dan vihara pay lien san di desa glagawero, panti, jember
adalah nilai kerukunan, nilai saling menghargai dan nilai gotong royong.
adalah mencakup tiga aspek yaitu yang pertama tanggung jawab ialah
105
106
B. Saran-saran
berikut:
contohnya yang baik dan diharapkan bisa menyebar pada masyarakat yang
C. Rekomendasi
narasumber. Sebab dari banyaknya kendala yang ada sehingga akan lebih baik
107
yang lebih dalam terkait nilai-nilai toleransi beragama yang terjadi di desa
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Sumber Jurnal:
Sumber Website:
Furqon Ulya Himawan,” Diusir Dari Desa Karena Agama, Bagaimana Mencegah
Intoleransi Di Tingkat Warga ?” BBC News Indonesia, April 3,2019,
Https://Www.Google.Com/Amp/S/Www.Bbc.Com/Indonesia/Indonesi
a-47801818.Amp. (Diakses Tanggal 08 April 2021).
Https://Kbbi.Web.Id/Bebas. (di akses tanggal 15 Januari 2021)
Yudi Indrawan “Berkast Gus Dur, Vihara dan Masjid di Jember Ini Rukun
Berdekatan”Bangsaonline.Com,Januari25,2020,Https://M.Bangsaonline
.Com/Berita/68360/%E25805 Berkat-Gus-Dur-Vihara-Dan Masjid-
Dijember-Ini-Rukun-Berdekatan.( diakses tanggal 10 April 2021).
cxi
Lampiran 2
JURNAL PENELITIAN
Lokasi; Desa Glagahwero, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember
cxii
Lampiran 3
Surat Izin
113
Lampiran 4
Suket
114
Lampiran 5
a. Pedoman observasi
1. Situasi lingkungan penelitian desa glagawero panti
2. Letak geografis masjid Al-Barokah dan vihara Pay lien San
3. Keadaan masjid dan vihara
4. Pelaksanaan keagamaan jamaah masjid dan vihara
5. Sikap masyarakat ketika jamaah TITD mengadakan sembahyang
Data Narasumber
Transkip wawancara
1. Nama : Sucipto
Agama : Islam
Usia : 59 Tahun
Pekerjaan : Bengkel Las
Jabatan : Sekertaris di Kepengurusan Takmir Masjid Al-Barokah
115
Pewawancara : Nur Rofiah
Peneliti Kapan dan bagaimana latar belakang atau alasan berdirinya
masjid ?
Bapak sucipto Dulunya masjid ini merupakan musolla namanya musolla Al-
Azhar milik bapak Syamsuri ia merupakan salah satu tokoh
agama disini berhubung waktu itu karang asem tengah sama
karang asem barat sudah punya masjid sedangkan karang asem
timur belum punya masjid sendiri maka setelah itu musolla itu
dibangun jadi masjid kayak sekarang ini.
116
untukku agamaku, jadi dengan ini kami tidak pernah memiliki
masalah apapun karena berjalan masing-masing dalam
mengamalkan ajaran agama. Ya dulu sempat vihara itu
mengadakan selametan untuk memperingati 100 hari
meninggalnya gus dur.yang hadir disana ya kami orang muslim.
2. Nama : Miroso
Agama : Islam
Usia : 58 Tahun
Pekerjaan : Petani
Jabatan : Jamaah Masjid Al-Barokah
Pewawancara : Nur Rofiah
Peneliti Bagaimana sejarah berdirinya masjid dan vihara ?
Bapak miroso Vihara berdiri sekitar tahun 60-an, dulunya itu rumah atau
tempat ibadah khusus milik Thong Hua Sen orang tiongkok
yang menikah dengan orang sini. Setelah lama kelamaan
jamaahnya semakin banyak terus pada pemerintahan gus dur
tempat ibadah itu berubah jadi TITD. Masjid itu dulu musolla
terus tahun 2001 itu ada musyarawoh warga untuk membuat
masjid seperti sekarang ini.
Peneliti Bagaimana masyarakat bisa menerima adanya agama lain (
jamaah klenteng)?
Bapak Miroso Tidak pernah ada permasalahan yang terjadi karena kami
saling berlaku baik, orang masjid berbuat baik begitu juga
sebaliknya orang klenteng selalu berbuat baik kepada orang
masjid sehingga kami tidak pernah bermasalah satu dengan
yang lain.
117
Dan mereka itu ketika jadwal sembayang bareng sama jadwal
solat biasanya solat isya‟ atau maghrib ya mereka menunda
dulu sembayangnya dan sembayang setelah masjid selesai.
118
Jabatan ; Wakil Ketua di Kepegurusan Takmir Masjid Al-
Barokah
Pewawancara : Nur Rofiah
Peneliti Kapan masjid berdiri ?
Bapak Faisol Masjid berdiri sekitar tahun 1999/2000 tanahnya itu
Hasan merupakan tanah waqof, karena waktu itu karang asem timur
belum punya masjid kan katanya kalau masjid itu ada jarak
atau ukuran-ukuran gitu ya jadi terus di bangun masjid sendiri
Peneliti Bagaimana warga disini dapat menerima adanya klenteng?
Bapak Faisol Semua orang asli sini dapat menerima mereka (jamaah vihara)
Hasan dan tidak pernah ada komplain tentang itu sejak
pembangunan. Kita yang ada didesa ini bisa hidup rukun
dengan mereka meskipun tidak ada salah satu dari kami yang
memiliki keyakinan (agama) yang sama dengan mereka.
Peneliti Apakah adanya masjid memberikan dampak atau berakibat
pada cara warga mau melaksanakan toleransi ?
Bapak Faisol Masjid tidak menanamkan atau memberikan pengertian
Hasan tentang toleransi tetapi dengan adanya masjid memberikan
dampak positif seperti orang-orang yang dulu tidak solat
berjamaah sekarang sudah solat jamaah, bisa mengadakan
acara rutinan al-qur‟an sebulan sekali dan dapat mempererat
persatuan kami warga karang asem karena kalau ada acara
mulud nabi, tahun baru islam dan isra‟ mi‟raj sama jenang
suro gitu semua melakukan jadi satu selametan di masjid dan
serentak tidak ada yang sendiri-sendiri. Kadang juga masjid
dipakai untuk latihan hadrah sama anak-anak.
119
mengajak atau memaksa mengikuti atau meyakini ajaran
mereka
Peneliti Bagaimana sikap warga terhadap perbedaan agama disini?
Bapak Faisol Kami warga disini semua menghargai mereka meskipun
Hasan mereka bukan dari golongan kami sebab mereka selalu baik
kepada kami, salah satu hal yang juga cukup membuat saya
kaget adalah ketika itu ada salah satu jamaah klenteng yang
datang untuk melakukan sembayang dan tidak lama dari itu
setelah memarkirkan mobilnya ada seorang yang datang ke
masjid ternyata dia adalah sopir dari jamaah klenteng tadi dan
ternyata dia adalah orang yang beragama islam dan tuannya
nyuruh untuk melaksanakan solat di masjid
Peneliti Apakah kalau ada perayaan di klenteng warga yang beragama
islam juga turut serta di dalamnya ?
Bapak Faisol Di hari hari besar meraka semua warga juga menerima dengan
Hasan tangan terbuka untuk mereka melaksanakannya tetapi kami
tidak pernah ikut untuk merayakannya, di acara besar kami
membantu tapi hanya sekedar menjaga keamanan seperti
menjaga parkiran kalau panitianya sendiri tetap dari orang
cina.
120
4. Nama : Hery Nofem Stadiono
Agama : Kong Hu Cu
Usia : 62 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Jabatan : Wakil Ketua vihara Pay Lien San
Pewawancara : Nur Rofiah
Peneliti Kapan dan bagaimana sejarah berdirinya vihara?
Bapak Hery Mengenai sejarah asli warga sekitar dan pengurus, ini rumah
Nofem pribadi orang tiongkok dan menikah dengan orang setempat.
Dari kebiasaan membawa rupang/patung yang merupakan
dewa/dewi yang untuk disembahyangi dengan berjalannya
waktu umat semakin banyak umat Tionghoa pada umumnya
dan semakin lama semakin banyak maka dibuatlah
kepengurusan/ managemen
Peneliti Bagaimana jamaah vihara dapat menerapkan toleransi
beragama ?
Bapak Hery Yang diajarkan konghucu adalah menghormati yang tua dan
Nofem menghargai yang muda dan seluruh penjuru adalah saudara.
Agama thou menganut ajaran bahwa umat itu bisa menilai
mana yang baik dan mana yang buruk dan juga agama Buddha
selalu menganjurkan berbuat baik dan tidak boleh membunuh
apapun.
121
tentang toleransi di vihara ini ?
Bapak Hery vihara tidak mengajarkannya secara langsung tidak ada ritual-
Nofem ritual khusus yang diadakan untuk mengajarkan tentang
toleransi ini sebab setiap orang tua masing-masing sudah
mengajarkan tentang toleransi ini dan kami sudah diajarkan
dan direlakan sejak masih kecil.
Peneliti Menurut bapak bagaimana sikap warga sekitar terkait toleransi
bearagama disini ?
Bapak Hery masyarakat sangat terbuka dan membuka ke dua belah
Nofem tangannya untuk kapanpun kami beribadah toleransi
masyarakat disini sangat tinggi. Kalau secara nasional ya
Indonesia itu toleransi itu kurang greget tapi kalau untuk
warga local itu greget ya seperti disini ini. mungkin ya ada
yang tidak bisa menerima satu dua tapi itukan tidak
berpengaruh karena tidak ada power.
5. Nama : Suryo
Agama : Islam
Usia : 52 Tahun
Pekerjaan : Kepala desa
Jabatan : Jamaah masjid Al-barokah
Pewawancara : Nur Rofiah
Peneliti Bagaimana toleransi ini bisa dilakukan?
Bapak Suryo Kami masyarakat disini rukun dengan jamaah vihara karena
yang dulu kan pendiri vihara itu namanya ayin menikah
dengan orang sini lama kelamaan kan memiliki keturunan dan
tentu juga punya hubungan kekerabatan dengan orang disini
saudaranya banyak akhirnya mengikat dan tidak mungkin
menolak karena sudah saudara jadi ya kan sebenarnya
semuanya sudah jadi family terus juga orang klenteng itu baik
sama masyarakat akhirnya berukunan terjadi dan bersatu
seperti sekarang meskipun kalau sekarang itu kan jamaahnya
tidak ada yang dari masyarakat sini
122
Peneliti Bagaiamana bapak bisa terus melakukan toleransi ?
Bapak Suryo Toleransi ini bisa dilakukan salah satunya sebab sudah jelas
memang karena ajaran turun temurun dilakukan karena kental
diajarkan sama orang-orang tua dulu jika tidak dilakukan
malu karena ini ya sudah diajarkan yang penting tidak
mengganggu jadi tidak saling berbuat permasalahan terutama
terkait akidah atau kepercayaan yang dianut masing-masing
Peneliti Apa salah satu cara yang dilakukan untuk toleransi ini ?
Bapak Suryo Konghucu berbuat kebaikan seperti memberikan bantuan
tidak pernah mengganggu kalau misalnya jum‟at karena
berbarengan dengan orang islam setiap jum‟at tidak ada
peringatan kecuali malam karena kalau jum‟at kami umat
islam kan melaksanakan solat jum‟at. Jadi kalau jumat itu
tidak pernah ada peringatan kecuali malamnya itu
Peneliti Apakah bapak memandang toleransi sebagai perintah agama ?
Bapak Suryo Bagi pandangan saya menghormati agama yang lain dan tidak
mencampurkan akidah didalamnya jadi hanya terkait
hubungan antar sesama (hubungan didunia) kedua-duanya
secara pribadi paling tidak harus ada toleransi. Jadi kan kita
umat umat islam sudah diatur tentang toleransi harus bisa
melakukannya dengan syarat tidak mencampurkan perihal
agama atau akidah di dalamnya. Jadi toleransi ini kan sudah
memang diperintahnkan kita sebagai umat islam harus bisa
melaksanakannnya
Peneliti Cara lain yang dilakukan untuk toleransi itu seperti apa ?
Bapak Suryo Kami rukun sebab diantara kami jamaah masjid maupun
jamaah klenteng tidak membeda-beda maksudnya tidak
menjadikan perbedaan ini masalah kami saling membantu
dari segi ekonomi, segi agama beberapa persen bisa
membantu masyarakat tetapi dia (jamaah klenteng) tidak
pernah menganggu. Kalau ada acara-acara besar itu biasanya
pemuda-pemuda disini membantu keamanan merekan untuk
menjaga parkiran seperti itu
123
menjalankan kewajiban kami masing-masing. Pancasila yang
pertama adalah ketuhanan yang maha esa jadi sini ada satu
pemahaman yang sama yaitu Tuhan yang esa satu tetapi
dengan keyakinan yang berbeda-beda. Seperti tujuannya satu
tetapi jalan yang ditempuh berbeda-beda
7. Nama : Widarini
Agama : Tri Dharma
Jabatan : Jamaah vihara Pay Lien San
Pewawancara : Nur Rofiah
Peneliti Bagaimana pandanagan ibu tentang toleransi ini ?
Ibu Widarini Semua agama baik karena pasti mengajak kebaikan,
oknumnya saja yang salah jika berbuat hal yang tidak baik
dengan mengenakan baju agama agar perbuatannya menjadi
legal. Sama seperti ajaran untuk toleransi ini kita semua umat
manusia kan disuruh untuk menyayangi dan senantiasa
menebar kebaikan kepada sesama ya seperti itu yang harus
kita kerjakan.
8. Nama : Bayjuri
Agama : Islam
Usia : 50 Tahun
Pekerjaan : Pedagang
Jabatan : Jamaah masjid Al-barokah
Pewawancara : Nur Rofiah
Peneliti Bagaimana terjadinya toleransi ini ?
Bapak Bayjuri Disini kan memang terdapat perbedaan yang kami orang
muslim dengan mereka orang klenteng jadi karena memang
dasarnya sudah berbeda karena agama yang dipercayai kan
gak sama sama jadi ya harus saling menghargai kami orang
muslim menghargai mereka orang klenteng dan juga orang
klenteng juga menghargai kami sehingga tidak ada konflik
diantara kami meskipun agamanya gak sama. Jadi kita orang
muslim bisa beribadah kenapa harus menghalangi orang lain
ibadah kan semuanya punya haknya masing-masing.
Peneliti Bagaimana toleransi ini bisa terus dilakukan ?
Bapak Bayjuri Kami masyarakat bisa menjalankan dan menerapkan
toleransi ini sebab kami tidak saling mengganggu mereka
orang kleneteng kami biarkan dengan pendapat mereka
(keyakinan) mereka dan kami dengan keyakinan kami, tidak
akan pernah ada pertengkaran atau perselisihan kalau kami
bisa sama-sama dapat menjalankan prinsp itu. Dan mereka
tidak pernah memaksa atau melakukan upaya-upaya kami
124
untuk mengikuti ajaran mereka dari sini kami tidak pernah
merasa ada permasalahan.
Peneliti Bagaimana pandangan bapak tentang toleransi ini ?
Bapak Bayjuri Kalau saya sendiri ya tentang toleransi ini kan memang sudah
ada aturannya di dalam agama jadi ya harus menjalankan
tetapi tidak sampai pada hal-hal yang bersenggolan dengan
kepercayaan dan kebetulan disini ada perbedaan agama jadi
ya harus bisa menerima adanya jamaah klenteng asalkan tidak
mengganggu
Peneliti Apa hal yang dilakukan untuk toleransi beragama ini ?
Bapak Bayjuri Kita saling membantu kalau ada yang bisa dibantu seperti
dulu pas acara besar yang pemuda disekitar klenteng itu yang
menjaga keamanannya juga klenteng juga baik kadang juga
memberikan bantuan untuk warga sekitar yang seperti itu
mereka baik kita juga harus baik dan sebaliknya
9. Nama : Syaihon
Agama : Islam
Usia : 40 Tahun
Pekerjaan : Petani
Jabatan : Jamaah masjid Al- barokah
Pewawancara : Nur Rofiah
125
barengaan dengan pembangunan klenteng kan memang
klenteng dulu yang sebenarnya ada. Biasanya kalau ada acara-
acara besar di klenteng kami membantu beberapa pemuda
yang menjadi juru parkir Cuma itu ya sudah beberapa tahun
sila soalnya sekarang ini kan masih musimnya corona jadi
yang sekarang sepi seperti sekarang ini
b. Dokumentasi
1. Denah lokasi masjid Al-barokah dan vihara Pay Lien San
2. Foto-foto atau gambar mengenai kegiatan yang menunjukkan implementasi
toleransi antarumat beragama.
126
Lampiran 6
BIODATA PENELITI
127