e. Bandiyah, Siti. 2009. Keterampilan Dasar dalam Keperawatan & Kebidanan. Yogyakarta. Nuha Medika
MATERI
Pengertian Luka
Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit (Taylor, 1997). Sedangkan menurut Kozier
(1995), luka adalah kerusakan kontinuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain. Keadaan
luka dapat dilihat dari berbagai sisi, sebagai berikut:
1. Rusak tidaknya jaringan yang ada pada permukaan
2. Sebab terjadinya luka
3. Luas permukaan luka
4. Ada atau tidaknya mikroorganisme.
Sedangkan ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul seperti :
1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ
2. Respon stres simpatis
3. Perdarahan dan pembekuan darah
4. Kontaminasi bakteri
5. Kematian sel.
Luka adalah suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan tubuh, yang dapat menyebabkan
terganggunya fungsi tubuh sehingga dapat mengganggu aktifitas sehari/hari.
Jenis luka
1. Berdasarkan sifat kejadian
a. Luka disengaja: misalnya luka terkena radiasi atau bedah
b. Luka tidak disengaja: luka terkena trauma
1) Luka tertutup: luka tertutup jika tidak ada robekan
2) Luka terbuka: luka terbuka jika terjadi robekan dan kelihatan seperti luka abrasi, yakni luka
akibat gesekan, luka puncute, yakni luak akibat tusukan dan hautration (luka akibat alat/alat
perawatan luka)
2. Berdasarkan penyebabnya
a. Luka mekanik
1) Vulnus scissum atau luka sayat akibat benda tajam. Pinggir luka kelihatan rapi.
2) Vulnus contusum, luka memar dikarenakan cedera pada jaringan bawah kulit akibat benturan
benda tumpul
3) Vulnus kaceratum, luka robek akibat terkena mesin atau benda lainnya yang menyebabkan
robeknya jaringan rusak dalam
4) Vulnus punctum, luka tusuk yang kecil di bagian luar (bagian mulut luka), akan tetapi besar di
bagian dalam luka
5) Vulnus seroferadum, luka tembak akibat tembakan peluru. Bagian tepi luka tampak
kehitam/hitaman
6) Vulnus morcum, luka gigitan yang tidak jelas bentuknya pada bagian luka
7) Vulnus abrasio, luka terkikis yang terjadi pada bagian luka dan tidak sampai ke pembuluh darah
b. Luka non mekanik: luka akibat zat kimia, termik, radiasi, atau serangan listrik
Balutan basah kering adalah tindakan pilihan untuk luka yang memerlukan depridemen
RANGKUMAN
1. Keadaan luka dapat dilihat dari berbagai sisi, sebagai berikut: Rusak tidaknya jaringan yang ada
pada permukaan, Sebab terjadinya luka, Luas permukaan luka, Ada atau tidaknya mikroorganisme
2. Ada beberapa prinsip dalam penyembuhan luka menurut yaitu: Kemampuan tubuh untuk
menangani trauma jaringan dipengaruhi oleh luasnya kerusakan dan keadaan umum kesehatan
tiap orang, Respon tubuh pada luka lebih efektif jika nutrisi yang tepat tetap dijaga, Respon tubuh
secara sistemik pada trauma, Aliran darah ke dan dari jaringan yang luka, Keutuhan kulit dan
mukosa membran disiapkan sebagai garis pertama untuk mempertahankan diri dari
mikroorganisme, Penyembuhan normal ditingkatkan ketika luka bebas dari benda asing tubuh
termasuk bakteri.
3. Jenis luka berdasarkan penyebabnya yang sering dijumpai dalam praktik kebidanan adalah luka
mekanik: luka insisi (incised wound) dan luka gores (lacerated wound). Luka insisi karena
pembedahan dapat dijumpai pada kasus: kelahiran bayi dengan section caesarea, masektomi,
laparotomi (pada kasus: histerektomi, tubektomi, miomektomi, dll)
4. Perawatan luka dalam praktik kebidanan pada dasarnya sama dengan perawatan luka pada
umumnya. Lebih jelasnya akan dijelaskan pada poin ketiga tentang perawatan luka operasi.
TUGAS
9 Gunting verban
10 Plester
11 Alkohol 70%
12 Bensin dalam tempatnya
13 Betadine dalam tempatnya
14 2 bengkok ( 1 berisi desinfektan, 1 untuk tempat sampah )
15 Verban secukupnya
16 Obat luka sesuai kebutuhan
17 Perlak dan pengalas
B TAHAP PRA INTERAKSI
1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2 Mencuci tangan
3 Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
C TAHAP ORIENTASI
1 Memberi salam sebagai pendekatan terapeutik
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/ klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum tindakan dilakukan
D TAHAP KERJA
1 Menjaga prifacy pasien
2 Memasang perlak dan pengalas di bawah daerah yang akan dilakukan tindakan
3 Mengatur posisi pasien sehingga luka terlihat jelas
4 Membuka peralatan
5 Memakai sarung tangan
6 Mengolesi plester dengan alkohol/ bensin dengan lidi kapas
7 Membuka plester dan kassa balutan dengan menggunakan pinset
Mengkaji luka (menekan tepi luka dengan deppers sepanjang luka, lihat luka
sudah kering/ basah/ keluar pus/ cairan dari tempat luka serta melihat penutupan
kulit dan integritas kulit)
Membersihkan luka dengan menggunakan cairan NACl sampai bersih
8 (menggunakan kassa yang di celupkan pada NACl dan diperas dengan
menggunakan pinset)
9 Mengeringkan luka dengan menggunakan kassa kering steril
Mengompres luka dengan betadine pada luka/ memberi obat salep sesuai dengan
14
instruksi dokter dan menutup luka dengan kassa steril
15 Memasang plester
16 Merapikan pasien
E TAHAP TERMINASI
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Berpamitan dengan pasien
3 Membereskan alat/alat
4 Melepaskan sarung tangan dan merendam dalam larutan klorin 0,5%
5 Mencuci tangan
6 Mencatat tindakan dalam lembar catatan keperawatan
TOTAL SCORE: 82
POST TEST
A. Lukaakut
B. Luka terkontaminasi
C. Lukakronik
D. Lukakotor
E. Luka bersih terkontaminasi
4. Pada fase proliferasi yang berperan dalam prsoses rekonstruksi jaringanadalah:
a. Fibroblas
b. Nutrisi
c. Anging
d. Granulasi
e. Efitelisasi
5. Rusaknyalukabedahdisebut:
a. Eviserasi
b. Dehisensi
c. Abses
d. Cellulitis
e. Hematoma
KUNCI JAWABAN
1. A.
2. C
3. C
4. A
5. B
EVALUASI
Lakukan evaluasi skor post tes dan praktika. Bila anda telah mencapai tingkat penguasaan 68 % atau
lebih, anda dapat meneruskan pada kompetensi selanjutnya untuk mata kuliah Ketrampilan Dasar Kebidanan.
Tetapi bila tingkat penguasaan anda masih kurang 68 %, anda harus mengulangi materi kegiatan belajar ini,
terutama pada bagian/bagian yang belum anda kuasai.
e. Bandiyah, Siti. 2009. Keterampilan Dasar dalam Keperawatan & Kebidanan. Yogyakarta. Nuha Medika
MATERI
Pengertian
Menjahit luka merupakan cara yang dilakukan untuk menutup luka melalui jahitan. Tindakan ini
bertujuan untuk mencegah terjadinya perdarahan, mencegah infeksi silang, dan mempercepat proses
penyembuhan.
Luka adalah keadaan hilang atau terputusnya kontinuitas jaringan. Penjahitan luka (hecting) dilakukan
pada luka robek kyang bersih dan diyakini tidak mengalami infeksi serta berumur kurang dari 8 jam boleh
dijahit primer. Sedangkan luka yang terkontaminasi berat dan tidak berbatas tegas sebaiknya dibiarkan
sembuh per secundam atau per tertiam
Tujuan
Mencegah terjadinya perdarahan, mencegah infeksi silang, dan mempercepat proses penyembuhan.
Cara Menjahit Luka Pada Pasien
Tujuan Cara Menjahit Luka Pada Pasien adalah sebagai instruksi bagi petugas UGD dalam melakukan
penjahitan pada pasien sehingga tidak terjadi infeksi yang disebabkan oleh luka tersebut.
Penyembuhan luka dapat terjadi secara :
1. Per priman, yaitu penyembuhan yang terjadi setelah segera diusahakan bertautnya tepi luka biasanya
dengan penjahitan
2. Per secundam, yaitu luka yang tidak mengalami penyembuhan per priman, biasanya dijumpai pada luka
infeksi, luka dengan kehilangan jaringan. Luka Jenis ini biasanya dibiarkan terbuka.
3. Per tertiam atau per priman tertunda, yaitu luka yang dibiarkan terbuka, selama beberapa hari setelah
tindakan debridement, setelah diyakini bersih, maka tepi luka dipertatkan.
Alat dan Bahan
1. Sarung tangan steril
2. Kasa Steril
3. Obat Anastesi local seperti Lidokain ampul
4. Plester / Verban
5. Cairan garam fisiologis (NaCl 0,99%)
1. Pastikan klien telah mendaoatkan informasi yang lengkap mengenai tindakan yang akan dilakukan.
2. Dapatkan persetujuan klien secara lisan maupun tulisan sebelum melakukan tindakan.
3. Selama melakukan tindakan harus memperhatikan keadaan klien.
4. Perhatikan privasi, kenyamanan dan keamanan klien selama tindakan.
5. Sebelum melakukan tindakan pastikan semua alat yang digunakan dalam keadaan siap pakai.
6. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau dan sistematis oleh petugas.
7. Sebelum dan selama tindakan perhatikan prinsip pencegahan infeksi.
8. Lakukan semua prosedur tindakan dengan hati/hati.
RANGKUMAN
1. Luka adalah keadaan hilang atau terputusnya kontinuitas jaringan. Penjahitan luka (hecting) dilakukan pada
luka robek kyang bersih dan diyakini tidak mengalami infeksi serta berumur kurang dari 8 jam boleh dijahit
primer. Sedangkan luka yang terkontaminasi berat dan tidak berbatas tegas sebaiknya dibiarkan sembuh per
secundam atau per tertiam.
2. Penyembuhan luka dapat terjadi secara :
Per priman, yaitu penyembuhan yang terjadi setelah segera diusahakan bertautnya tepi luka biasanya
dengan penjahitan
Per secundam, yaitu luka yang tidak mengalami penyembuhan per priman, biasanya dijumpai pada luka
infeksi, luka dengan kehilangan jaringan. Luka Jenis ini biasanya dibiarkan terbuka.
Per tertiam atau per priman tertunda, yaitu luka yang dibiarkan terbuka, selama beberapa hari setelah
tindakan debridement, setelah diyakini bersih, maka tepi luka dipertatkan.
TUGAS
PETUNJUK:
Berilah tanda ( √ ) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan penampilan mahasiswa
0 : Langkah kerja tidak di peragakan oleh mahasiswa
1 : Langkah kerja dikerjakan tetapi masih kurang tepat/ belum lancar
2 : Langkah kerja dikerjakan dengan benar sesuai dengan urutan
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
A ALAT
1 set jahit steril terdiri dari:
1 Pinset anatomi 2 buah
2 Pinset chirurgis 2 buah
3 Gunting steril
4 Naadl voeder
5 Jarum
6 Benang
7 Obat anastesia
8 Spuit
9 Duk steril
10 Kassa steril secukupnya
11 Sarung tangan steril
12 Gunting verban
13 Plester
14 Alkohol 70%
15 Betadine dalam tempatnya
16 2 bengkok ( 1 berisi desinfektan, 1 untuk tempat sampah )
17 Perlak dan pengalas
B TAHAP PRA INTERAKSI
1 Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2 Mencuci tangan
3 Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
C TAHAP ORIENTASI
1 Memberi salam sebagai pendekatan terapeutik
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/ klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum tindakan dilakukan
D TAHAP KERJA
1 Menjaga prifacy pasien
2 Memasang perlak dan pengalas di bawah daerah yang akan dilakukan tindakan
3 Mengatur posisi pasien sehingga luka terlihat jelas
4 Membuka peralatan
5 Memakai sarung tangan
6 Melakukan desinfeksi pada daerah yang akan di jahit (dengan betadine dan alkohol)
PETUNJUK:
Berilah tanda ( √ ) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan penampilan mahasiswa
0 : Langkah kerja tidak di peragakan oleh mahasiswa
1 : Langkah kerja dikerjakan tetapi masih kurang tepat/ belum lancar
2 : Langkah kerja dikerjakan dengan benar sesuai dengan urutan
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
A ALAT
1 set angkat jahit steril terdiri dari:
1 Pinset anatomi 2 buah
2 Pinset chirurgis 2 buah
3 Gunting angkat jahit
4 Lidi kapas secukupnya
5 Kassa steril secukupnya
6 NACl 0,9%
7 Sarunga tangan steril
8 Gunting verban
9 Plester
10 Alkohol 70%
11 Bensin dalam tempatnya
12 Betadine dalam tempatnya
13 2 bengkok ( 1 berisi desinfektan, 1 untuk tempat sampah )
Modul Praktikum Keterampilan Dasar Klinik Kebidanan Page 14
IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-8
POST TEST
1. Berdasarkan kasus di atas, kemungkinan masalah keperawatan yang muncul Adalah kecuali........
a. Gangguan rasa nyaman: nyeri
b. Kerusakan mobilitas fisik
c. Resiko tinggi infeksi
d. Resiko kekurangan volume cairan
e. Gangguan integritas jaringan
2. Implementasi yang lebih dulu dilakukan untuk menangani Tn.H adalah.............
a. Menghentikan perdarahan
b. Pemberian oksigen
c. Distraksi relaksasi
d. Latihan mobilisasi
e. Memberikan analgetik
3. Untuk membersihkan luka Tn. H diperlukan cairan......
a. Betadin, Alkohol, H2NO2
b. Betadin, NaCl, H2PO2, Aquadest
c. Betadin, NaCl, H2O2
d. NaCl, Alkohol, H2O2
e. Betadin, NaCl, H2NO2
4. Sesuai kasus di atas jenis hecting yang digunakan adalah............
a. Hecting luar
b. Hecting dalam
c. Hecting lanjutan
d. Hecting semi dalam
e. Hecting semi luar
5. Yang bukan termasuk alat yang dibutuhkan untuk tindakan hecting adalah....
a. Nalfoder
b. Benang dan jarum
c. Kassa steril
d. Pinset cirurgis
e. Pinset anatomis
KUNCI JAWABAN
1. B
2. A
3. C
4. B
5. E
EVALUASI
Lakukan evaluasi skor post tes dan praktika. Bila anda telah mencapai tingkat penguasaan 68 % atau
lebih, anda dapat meneruskan pada kompetensi selanjutnya untuk mata kuliah Ketrampilan Dasar Kebidanan.
Tetapi bila tingkat penguasaan anda masih kurang 68 %, anda harus mengulangi materi kegiatan belajar ini,
terutama pada bagian/bagian yang belum anda kuasai.