Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN ROLEPLAY SEPERVISI STASE MANAJEMEN

KEPERAWATAN DI RUANG NILAM III RSUD DR. H.


MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

Disusun Oleh:
Kelompok 9 & 10

Devi Cahyana, S.Kep 11194692110095

Dona Kristina, S.Kep 11194692110097

Eka Sulistiaty, S.Kep 11194692110100

Merry Lidya, S.Kep 11194692110107

Ni Komang Tri Mega Yanti, S.Kep 11194692110111

Nor Atia, S.Kep 11194692110114

Raihana, S.Kep 11194692110117

Utari Ermawati , S.Kep 11194692110125

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN ROLEPLAY SUPERVISI STASE MANAJEMEN KEPERAWATANDI


RUANG NILAM III RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

Disusun Oleh:
Kelompok 9 & 10

Devi Cahyana, S.Kep 11194692110095


Dona Kristina, S.Kep 11194692110097
Eka Sulistiaty, S.Kep 11194692110100
Merry Lidya, S.Kep 11194692110107
Ni Komang Tri Mega Yanti, S.Kep 11194692110111
Nor Atia, S.Kep 11194692110114
Raihana, S.Kep 11194692110117
Utari Ermawati , S.Kep 11194692110125

Banjarmasin, Agustus 2022

Mengetahui,

RSUD DR. H. Moch. Ansari Saleh Program Studi Profesi Ners


Banjarmasin Fakultas Kesehatan
Pembimbing Klinik (PK) Universtas Sari Mulia Banjarmasin
Pembimbing Akademik

Selpy Novita, S. Kep, Ners


NIP. 197411162000122002 M. Arief Wijaksono, S. Kep., Ns., MAN
NIK. 1166022015081

ii
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN ROLEPLAY SUPERVISI STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN DI


RUANG NILAM III RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

Disusun Oleh:
Kelompok 9 & 10
Devi Cahyana, S.Kep 11194692110095
Dona Kristina, S.Kep 11194692110097
Eka Sulistiaty, S.Kep 11194692110100
Merry Lidya, S.Kep 11194692110107
Ni Komang Tri Mega Yanti, S.Kep 11194692110111
Nor Atia, S.Kep 11194692110114
Raihana, S.Kep 11194692110117
Utari Ermawati , S.Kep 11194692110125

Banjarmasin, Agustus 2022


Mengetahui,
RSUD DR. H. Moch. Ansari Saleh Program Studi Profesi Ners
Banjarmasin Fakultas Kesehatan
Pembimbing Klinik (PK) Universtas Sari Mulia Banjarmasin
Pembimbing Akademik

Selpy S.Kep., Ns M. Arief Wijaksono, S. Kep., Ns., MAN


NIP. 197411162000122002 NIK. 1166022015081

Mengesahkan,
Ketua Jurusan Keperawatan

Mohammad Basit, S.Kep., Ns., MM


NIK. 1166102012053

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan
yang berjudul Roleplay Supervisi Manajemen Keperawatan di Ruang Nilam
III RSUD. Dr. H. Moch. Ansari Saleh ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi
tugas stase manajemen keperawatan. Selain itu, laporan ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang manajemen keperawatan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada pembimbing klinik,
pembimbing akademik dan pihak RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.
Kami menyadari, laporan yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami
harapkan untuk menyempurnakan laporan desiminasi awal ini sehingga
mampu memberikan manfaat bagi pembaca dan menambah ilmu dalam
keperawatan.

Banjarmasin, Agustus 2022

Kelompok 9 & 10

iv
DAFTAR ISI
Halaman

COVER……………………………………………………………………………………i

LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI.......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................3
BAB II TARGET DAN LUARAN............................................................................4
A. Target........................................................................................................ 4
B. Luaran........................................................................................................4
BAB III METODE PELAKSANAAN.......................................................................5
A. Kegiatan.....................................................................................................5
B. Waktu dan Tempat.....................................................................................5
C. Metode...................................................................................................5
D. Media......................................................................................................6
E. Kepanitiaan................................................................................................6
F. Alur pelaksana supervisi............................................................................8
BAB IV LAPORAN HASIL KEGIATAN..................................................................9
BAB V PENUTUP...............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen merupakan suatu metode pendekatan dalam menjalankan
suatu kegiatan organisasi. Sedangkan manajemen keperawatan adalah
suatu proses bekerja bersama anggota staf keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan profesional, manajemen mencakup kegiatan koordinasi
dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat
memberikan asuhan keperawatan seefektif dan seefisien mungkin bagi
individu, keluarga dan masyarakat. Supervisi keperawatan merupakan
kegiatan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan secara berkesinam
bungan oleh supervisor mencakup masalah pelayanan keperawatan,
masalah ketenagaan, dan perawatan agar pasien mendapat pelayanan yang
bermutu setiap saat. Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan
pelayanan pada klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan,
keterampilan dan kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas
(Simamora, 2016).
Supervisi dalam konteks keperawatan adalah salah satu fungsi dari
manajemen. Seorang manajer hendaknya dapat menjalankan fungsi
manajemen agar dapat mencapai tujuan secara efesien dan berhasil. Salah
satu prinsip dari supervisi yaitu pendelegasian wewenang (pelimpahan
wewenang). Wewenang (kekuasaan) merupakan hak seseorang untuk dapat
mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas dan fungsinya dapat dicapai
sesuai tujuannya. Proses pelimpahan wewenang dapat berjalan efektif maka
orang yang mendelegasikan wewenang harus membimbing dan mengawasi
(supervisi) pada orang yang menerima pelimpahan wewenang (Buchbinder,
2017).
Saat mendelegasikan wewenang disampaikan dengan jelas
memberikan instruksi kepada bawahannya sehingga petugas yang
melaksanakan delegasi dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Berdasarkan instruksi tersebut maka hasil pekerjaan dapat dievaluasi
pekerjaannya sehingga sistem pengawasan akan lebih efektif saat
memenuhi prinsip-prinsip flek sibilitas.

1
2

Supervisi di Ruang Nilam III RSUD DR. H. Moch. Ansari Saleh


Banjarmasin dilaksanakan oleh kepala ruangan. Berdasarkan pengkajian
tanggal 4 Agustus 2022, didapatkan bahwa supervisi dilaksanakan setiap 1
bulan sekali bersama kepala ruangan sebagai supervisor yang dimana
melibatkan ketua tim dan perawat pelaksana dalam pelaksanaan supervisi di
ruang berlian meliputi tiga fase yang diperhatikan oleh supervisi yaitu
menetapkan alat ukur (stadart), mengadakan penilaian, dan mengadakan
tindakan perbaikan.
Menurut (Nursalam, 2015) Kegiatan yang dilakukan seorang supervisi
saat manajemen asuhan keperawatan adalah melakukan supervisi pada
proses pendokumentasian asuhan keperawatan. Dokumentasi keperawatan
merupakan unsur penting dalam sistem pelayanan kesehatan, dengan
dokumentasi yang baik maka informasi mengenai kesehatan klien dapat
diketahui secara berkesinambungan, dan dokumentasi merupakan dokumen
yang legal tentang pemberian asuhan keperawatan. Dokumentasi sebagai
sarana komunikasi antar profesi kesehatan, sumber data untuk penelitian,
bukti pertanggungjawaban dan tanggung gugat, dari sarana untuk
membantu asuhan keperawatan. Dokumentasi keperawatan terdiri atas
format pengkajian, format analisa data, format diagnosa keperawatan, format
rencana tindakan, format tindakan keperawatan, format catatan
perkembangan dan format catatan pasien pulang atau resume asuhan
keperawatan.
Manfaat dari pelaksaan supervisi ini memberikan dukungan pada
perawat salah satunya meningkatkan kenyamanan dalam bekerja dan
mengurangi kecemasan sehingga staf dapat melakukan kegiatan dengan
adanya dukungan dan bimbingan. Pelayanan keperawatan yang baik,
berkualitas dan aman bagi pasien dapat dilakukan melalui kegiatan
supervisi. Rumah sakit dan perawat harus memahami supervisi klinis dalam
pencapaian hasil akhir agar meningkatkan mutu layanan keperawatan
melalui sistem evaluasi, kesempatan mempelajari hal-hal baru,
meningkatkan retensi staf, efisiensi, dan efektifitas. Supervisi klinis perlu
dilakukan secara terprogram, terjadwal, dan bukan untuk mencari kesalahan
atau penyimpangan. Supervisi klinis juga dilakukan terutama memberikan
pengarahan dan pembimbingan untuk meningkatkan pemahaman perawat
pelaksana dalam menjalankan tugas dan tangung jawabnya dalam
3

memberikan pelayanan. Selain itu proses evaluasi dalam supervisi klinis


dilakukan secara continue dan berkesinambungan oleh karena itu perlu
adanya metode evaluasi berkala dan continue agar tercapai kualitas
pelayanan sesuai dengan visi dan misi rumah sakit (Koivu,2012).
Berdasarkan uraian diatas, maka mahasiswa Program Pendidikan
Profesi Ners Fakultas Kesehatan Universitas Sari Mulia 2022 mencoba
mengoptimalisasikan pelaksanaan supervisi di Ruang Berlian RSUD DR. H.
Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Supervisi yang dilakukan secara
berkesinambungan agar tercapainya suatu pelayanan yang baik dan
bermutu sesuai dengan visi dan misi rumah sakit Dr. H. Moch Ansari Saleh.

B. Tujuan
1. Tujuan umum.
Mampu mengaplikasikan peran sebagai supervisor diruang Nilam III
RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin
2. Tujuan Khusus.
a. Mampu mengevaluasi atau menilai kinerja perawat dalam
pendokumen tasian asuhan keperawatan.
b. Mampu menerapkan keterampilan dalam menjalin hubungan antar
manusia.
c. Mampu melakukan atau memberikan solusi
BAB II
TARGET DAN LUARAN

A. Target
Seorang supervisi dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan mahasiswa Profesi Ners Universitas Sari Mulia
mendapat pemahaman dan pengalaman terkait dengan tugas-tugas dari
seorang supervisi di ruang rawat inap sesuai dengan aturan dan ketentuan
yang berlaku.

B. Luaran
1. Mahasiswa Profesi Ners Universitas Sari Mulia dapat bekerjasama
dengan perawat yang ada di Ruang Nilam III RSUD Dr. H. Moch.
Ansari Saleh Banjarmasin untuk mengelola pasien yang dirawat.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan terhadap klien secara
komprehensif.
3. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa Profesi Ners Sari Mulia
terhadap tugas dan kewajiban seorang supervisi.

4
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Kegiatan
Role Play terkait pelaksanaan supervisi.

B. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Kamis, 04 Agustus 2022
Waktu : 08.30 WITA
Tempat : Ruang Nilam III RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh
Banjarmasin

C. Metode
Tahap Perawat
Kepala Ruangan Kepala Tim Tempat
kegiatan Pelaksana
Pra 1. Salam Pembukaan 1. Menguraikan 1. Menerima Ruang
Supervisi 2. Menyampaikan tujuan tentang tindakan delegasi dari Karu
5 menit supervisi yang akan dilakukan katim untuk
3. Menentukan kegiatan 2. Mendelegasikan menyiapkan
yang akan disupervisi kepada perawat alat sesuai
4. Menjelaskan instrumen/ pelaksana untuk dengan
format penilaian yang menyiapkan tindakan
akan digunakan. perlengkapan sesuai yang akan
5. Mempersilahkan katim dengan tindakan dilakukan
dan perawat pelaksana yang akan dilakukan
untuk tindakan
Supervisi 1. Melakukan 1. Melakukan cross 1. Membantu Bed Pasien
15 menit pengawasan & cek kelengkapan katim
koordinasi alat mempersiap-
2. Melakukan crosscheck 2. Menjelaskan kepada kan alat yang
kelengkapan alat. pasien dan keluarga belum ada
3. Menilai pelaksanaan tentang prosedur 2. Membawa
tindakan pemberian tindakan trolley ke bed
4. Mencatat jika 3. Mendelegasikan pasien
ditemukan ada hal-hal pada perawat 3. Menerima
yang perlu pelaksana untuk delegasi dari
didiskusikan bersama membantu katim untuk
katim dan perawat pemberian tindakan membantu
pelaksana. 4. Menemui Karu melakukan
5. Mengisi format/ bersama perawat tindakan
instrumen penilaian pelaksana untuk
supervisi evaluasi
6. Menanyakan perawat 5. Menemui Karu untuk
pelaksana setelah evaluasi tindakan
dilakukan supervisi katim dan perawat

5
6

7. Menyampaikan hasil pelaksana


penilaian supervisi
(fair)
8. Memberikan feedback,
reward, follow up dan
konsep solusi terhadap
masalah yang
ditemukan
Post 1. Dokumentasi hasil 1. Supervisor 1. Mendengar- Ruang Karu
Supervisi supervisi melakukan Tanya kan dengan
10 menit 2. Salam penutup jawab dengan seksama
katim dan PP 2. Menerima
2. Menyampaikan hasil penilaian
hasil supervisi
3. Supervisor
memberikan
masukan dan
solusi pada katim
dan PP
4. Supervisor
memberikan
reinforcement pada
katim dan PP
5. Memberikan feed
back dan follow up
6. Mendengarkan
dengan seksama
7. Menerima hasil
penilaian
8. Tanda tangan hasil
supervise

D. Media
1. Persiapan alat (sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan)
2. Format penilaian instrument supervisi prinsip tindakan (sesuai dengan
tindakan yang akan dilakukan)

E. Kepanitiaan
Supervisor : Nor Atia, S.Kep
Karu : Dona Kristina, S.Kep
Katim : Utari Erma Wati, S.Kep
Perawat Pelaksana (pagi) : Eka Sulistiaty, S.Kep
Perawat pelaksana (Pagi) : Merri Lidya, S.Kep
7

Perawat pelaksana (siang) : Nor Atia, S.Kep


Perawat Pelaksana (malam) : Nikomang Tri Mega Yanti, S.Kep
Perawat pelaksana (libur) : Devi Cahyana, S.Kep
Perawat pelaksana (libur) : Raihana, S.Kep
8

F. Alur pelaksana supervisi

KARU
Menetapkan
instrumen (alat ukur) SUPERVISOR

Pendelegasian

Katim
Menilai kinerja

Pendelegasian

PP

Fead Back :
Klien
Corrective action
Reward
/reinforcement
Kualitas
pelayanan
BAB IV
LAPORAN HASIL KEGIATAN

Supervisi keperawatan suatu bentuk dari kegiatan manajemen


keperawatan yang bertujuan dalam pemenuhan dan peningkatan pelayanan
untuk klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan, dan
kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas untuk mencapai suary
tujuan (Nursalam, 2015). Kegiatan supervisi dilakukan berupa mengawasi,
mengobservasi, mengevaluasi, memberikan solusi dan juga memotivasi
kerja terhadap tenaga kesehatan, seluruh pelayanan rumah sakit, sarana
dan pasarana rumah sakit secara menyeluruh yang dilakukan oleh
pengawas (supervisor/MOD (Manager On Duty)). Kegiatan dalam
pelaksanaan supervisi mencakup empat hal, yaitu 1) menetapkan masalah
dan prioritas; 2) menetapkan penyebab masalah, prioritas, dan jalan keluar;
3) melaksanakan jalan keluar; 4) menilai hasil yang dicapai untuk tindak
lanjut berikutnya. Pelaksanaan supervisi yang baik dilakukan dengan dua
teknik, dimana dilakukan secara langsung dan tidak langsung (Pratama,
2020).
Menurut Marwiati (2019) Supervisi klinis adalah salah satu metode yang
digunakan dalam proses formal dari dukungan profesional dan proses
belajar, yang mana dapat mengembangkan pengetahuan dan kompetensi,
menerima tanggung jawab dalam pelaksanaan praktik dan melindungi
keselamatan pasien dalam situasi klinis yang kompleks. Supervisi klinis
diperlukan untuk mendapatkan sebuah praktik profesional sebagai bagian
dari sistem pelayanan kesehatan yang dapat membuat seseorang
merefleksikan praktik dengan dukungan dari supervisor. Dalam sebuah
proses refleksi dapat dikembangkan skill, pengetahuan dan pemahaman dari
praktik yang dijalankan dengan tersedianya format instrument, SPO,
pedoman pelaksanaan supervisi dan format dokumentasi.
Hasil kegiatan roleplay supervisi diruang Nilam III yang dilaksanakan
pada tanggal 4 Agustus 2022 dilakukan secara langsung oleh mahasiswa
sesuai dengan arahan perseptor klinik. Supervisi yang di roleplay adalah
menilai tindakan mahasiswa yang berperan sebagai supervisor dan ketua
tim dan perawat pelaksana ruangan dalam melakukan tindakan ijeksi obat.
Supervisi dilakukan dengan lembar penilaian menggunakan SPO dari RSUD

9
10

Dr. H. Moch Ansari Saleh, hasil dari supervisi pada tindakan di lakukan
injeksi obat .
Tindakan Injeksi obat yang dilakukan oleh mahasiswa yang berperan
sebagai ketua tim, kepala ruangan dan supervisor dan perawat pelaksana
kemudian di supervise oleh mahasiswa yang berperan sebagai supervisor.
Kegiatan dilakukan diruang Nilam III RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh .
Proses supervisi dilakukan selama 20 menit dengan pembagian waktu
pre supervise selama 5 menit. Kegiatan berjalan sesuai dengan rencana
karena mahasiswa yang bertugas sebagai supervisor dan mahasiswa yang
bertugas sebagai ketua tim dan perawat ruangan sudah mempelajari teori
supervise sebelum melakukan roleplay.
Berdasarkan hasil Kegiatan supervisi klinis di RSUD Moch Ansari Saleh
Banjarmasin khususnya diruang Nilam III dilakukan dengan baik sesuai
dengan teori jurnal yang dimana mencakup pengawasan dilakukan oleh
kepala ruangan dan pelaksanaan mencakup pengawasan, observasi dan
evaluasi dan diberikan solusi oleh kepala ruangan serta tersedianya formulir
untuk pendokumentasian supervisi, dan juga tersedianya waktu khusus
untuk melaksanakan supervisi yang dilaksanakan 1 bulan sekali, instrumen
penilaian, dan Standar Prosedur Operasional (SPO).
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Supervisi keperawatan salah satu kegiatan sebagai suatu proses
yang berkesinambungan yang dilakukan oleh manajer keperawatan atau
pemimpin untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan seseorang,
sehingga hal ini dapat meningkatkan kualitas kinerja melalui pengarahan,
observasi dan bimbingan yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu
pelayanan (Simamoro, 2012).
Supervisi dilakukan oleh kepala ruangan terhadap perawat pelaksana
dengan tujuan dapat meningkatkan pengetahuan perawat dalam meberikan
pelayanan yang bermutu dan paripurna. Pelaksanakan supervisi dilakukan
pada tanggal 04 Agustus 2022 Pukul 8.30 sampai dengan selesai. Kegiatan
supervisi ini dilakukan dengan sasaran pada perawat pelaksana ruang
perawatan Nilam III RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh.
Jenis supervisi yang dilakukan adalah supervisi secara langsung
yang dilakukan oleh kepala ruangan kepada perawat pelaksana, kegiatan ini
dilakukan dengan menilai kepatuhan perawat dalam melaksanakan Injeksi
obat, kemudian supervisor memvalidasi skill, wawasan dan komunikasi
perawat terhadap pasien dalam melakukan tindakan Injeksi obat.
Kegiatan ini mendapatkan hasil yaitu perawat antusias dengan
kegiatan tersebut dan perawat mampu menguasai skill sesuai SPO yang ada
serta mampu mengasah wawasan terkait Injeksi obat.

B. Saran
Dengan dilaksanakan supervisi pada perawat pelaksana diharapkan
perawat mampu melakukan dan menerapkan Injeksi obat sesuai dengan
prosedur yang sudah ditetapkan rumah sakit dalam mencapai perawatan
yang bermutu dan paripurna. Dalam pembuatan proposal kami tentunya
masih jauh dari kesempurnaan jadi kami sangat perlu kritikan dan saran
yang membangun dari dosen pembimbing maupun dari pihak yang terkait
dengan mata kuliah stase manajemen agar dapat membangun kualitas
perawat yang professional.

11
12

Dalam proses keperawatan khususnya pelaksanaan supervisi sebaiknya


manajer keperawatan harus melakukan kegiatan supervisi secara
berkelanjutan untuk meningkatkan kepatuhan perawat dalam melaksanakan
tindakan keperawatan sesuai dengan standar prosedur operasional yang
berlaku.
DAFTAR PUSTAKA

Bradley, I. A. (2019). More Nurse Supervisors Wanted. Kai Tiaki Nursing New
Zealand, 25(9), 34–35
Buchbinder. (2015). Buku Ajar Manajemen Pelayanan Kesehatan. Jakarta:
EGC.
Kumar, S., Osborne, K., & Lehmann, T. (2015) ‘Clinical supervision of allied
health professionals’ in country South Australia: A mixed methods pilot
study’ Australian Journal of Rural Healt, 23(5):265-271.
Nursalam. (2015). Manajemen keperawatan aplikasi dalam praktik
keperawatan. Jakarta: Salemb
Schaffarczyk, K. (2018). Clinical Supervision in a Large Teaching Hospital: The
Dawn of a New Era. https://www.acn.edu.au/ nurseclick/clinical-
supervision-in-alarge-teaching-hospital-the-dawn-of-anew-
era#comments
Simamora, R. (2016). Buku ajar manajemen keperawatan. Retrieved from http://
r2kn.litbang.kemkes.go.id:8080/ handle/123456789/76568

13
Lampiran Materi 1

A. Pengertian
Supervisi merupakan suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya
adalah mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama. Supervisi
keperawatan adalah kegiatan pengamatan dan pembinaan yang dilakukan
secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup masalah pelayanan
keperawatan, masalah ketenagaan, dan peralayan agar pasien mendapat
pelayanan yang bermutu setiap saat (Bradley, 2019).

B. Tujuan Supervisi
Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan pada
klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan
kemampuan perawat dalam melaksanakan tugasnya (Buchbinder, 2015)

C. Prinsip Supervisi
Menurut Kumar (2015) prinsip supervisi terbagi menjadi beberapa
bagian yaitu :
1. Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi.
2. Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, keterampilan
hubungan antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip
manajemen dan kepemimpinan.
3. Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan
melalui petunjuk, pengaturan, uraian tugas dan standar.
4. Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokrasi antara
supervisor dan perawat pelaksana.
5. Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang
spesifik.
6. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif,
kreatifitas dan motivasi.
7. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil dan berdaya guna dalam
pelayanan keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat dan
manajer.
D. Pelaksana Supervisi
1. Kepala Ruangan
a) Bertanggungjawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada
klien di ruang perawatan.
b) Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan
pelayanan kesehatan di rumah sakit.
c) Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktik
keperawatan di ruang perawatan
2. Pengawas Perawatan
Bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan pada Kepala
Ruangan yang ada di instalasinya.
3. Kepala seksi perawatan
Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan
seluruh perawat secara tidak langsung (Buchbinder, 2015).

F. Langkah-langkah Supervisi
1. Tahap I Di Nurse Station (Pra- Supervisi)
Supervisor (Kepala Ruangan) memberitahu Katim bahwa akan dilakukan
supervisi prosedur pemberian obat melalui intravena Kegiatan ini
bertujuan untuk mengevaluasi dan menilai pengetahuan, kinerja, sikap
perawat dalam melaksanakan pemberian obat melalui intravena sehingga
dapat meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan.
2. Tahap II Di Ruang perawat (Pra- Supervisi)
Katim bersama PP menyiapkan peralatan. Setelah siap PP memanggil
Kepala ruangan.
3. Tahap III Di Bed Pasien (Supervisi)
Katim dan PP melakukan prosedur tindakan pemberian obat intarvena.
Karu menilai kinerja perawat berdasarkan instrumen yang telah disiapkan,
menilai kognitif, afektif dan psikomotor saat melakukan tindakan di depan
pasien. Bila memungkinkan dilakukan follow up saat itu juga. Misal cara
cuci tangan, komunikasi yang terlewatkan pemberian obat intarvena.
Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan validasi data.
4. Tahap IV Di Ruang Karu (Post-Supervisi)
Supervisor (Karu) mengklarifikasi permasalahan yang ada ”Fair” (Karu
memberitahu kesalahan yang ada) “Feedback” (Karu memberitahu Katim
dan PP bagaimana tindakan yang seharusnya) “Follow-Up” (Karu
bersama Katim dan PP merencanakan tindakan tersebut secara bersama
untuk melakukan perbaikan). “Reinforcement” (Karu memberikan reward
dan dukungan pada Katim dan PP) (Schaffarczyk, 2018)
G. Peran Supervisor Dan Fungsi Supervisi Keperawatan
Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah
mempertahankan keseimbangan pelayanan keperawatan dan
manajemen sumber daya yang tersedia (Nursalam, 2015).
1. Manajemen Pelayanan Keperawatan.
Tanggungjawab supervisor adalah
a. Menetapkan dan mempertahankan standar praktik keperawatan.
b. Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang
diberikan.
c. Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur
pelayanan keperawatan, kerjasama dengan tenaga kesehatan
lain yang terkait.
2. Manajemen Anggaran
Manajemen keperawatan berperan aktif dalam membantu
perencanaan dan pengembangan. Supervisor berperan dalam:
1. Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana
tahunan yang tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat
dicapai sesuai tujuan di Ruang Nilam RSUD Dr. H. Moch. Ansari
Saleh Banjarmasin.
2. Membantu mendapatkan informasi statistik untuk merencanakan
anggaran keperawatan.
3. Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola.
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat
terjadi begitu saja, tetapi memerlukan praktik dan evaluasi
penampilan agar dapat dijalankan dengan tepat. Kegagalan
supervisi dapat menimbulkan kesenjangan dalam pelayanan
keperawatan.

H. Teknik Supervisi
Menurut Simamora (2018) tekhnik supervise terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1. Proses Supervisi Keperawatan Terdiri Dari 3 Elemen Kelompok,
Yaitu
a. Mengacu pada standar asuhan keperawatan.
b. Fakta pelaksanaan praktik keperawatan sebagai pembanding
untuk menetapkan pencapaian.
c. Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan
kualitas asuhan.
2. Area Supervisi.
a. Pengetahuan perawat tentang perkembangan klien..
b. Ketrampilan yang dilakukan disesuaikan dengan standar.
c. Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran,
empati.
3. Cara Supervisi
Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu
a) Langsung
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang
sedang berlangsung, dimana supervisor dapat terlibat dalam
kegiatan, feed back dan perbaikan. Adapun prosesnya adalah
1) Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan
keperawatan didampingi oleh supervisor.
2) Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan,
reinforcement dan petunjuk.
3) Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan
diskusi yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai
dan memperbaiki yang masih kurang. Reinforcement pada
aspek yang positif sangat penting dilakukan oleh supervisor.
b) Supervisi secara tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan.
Supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi di lapangan
sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat
diberikan secara tertulis.
Lampiran 2
INSTRUMEN SUPERVISI KEPERAWATAN

Ruang : Nilam Lantai III

Kamar : Kelas III

Topik : Pendelegasian Asuhan Keperawatan

SPO PELAYANAN PROSEDUR SUPERVISI


KEPERAWARATAN

Pengertian Supervisi keperawatan merupakan suatu kegiatan sebagai suatu


proses yang berkesinambungan yang dilakukan oleh manajer
keperawatan atau pemimpin untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan seseorang, sehingga hal ini dapat meningkatkan kualitas
kinerja melalui pengarahan, observasi dan bimbingan yang pada
akhirnya dapat meningkatkan mutu pelayanan (Keliat, 2016).

Tujuan 1. Melaksanakan perawatan sesuai dengan prosedur yang berlaku


2. Kegiatan pelayanan perawatan tetap terkendali dan bertanggung
jawab
3. Menghasilkan pelayanan dan kegiatan asuhan keperawatan yang
komprehensif dan paripurna.
Prosedur 1. Pra-supervisi
a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi
b. Supervisor menetapkan tujuan

2. Pelaksanaan Supervisi
a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur atau
instrumen yang telah disiapkan ( SPO Injeksi obat )
b. Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan
pembinaan.
c. Supervisor memanggil Katim dan PP untuk mengadakan
pembinaan dan klarifikasi permasalahan.
d. Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan
memvalidasi data sekunder:
● Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada
● Supervisor melakukan tanya jawab dengan perawat
3. Pasca-Supervisi - 3F
a. Supervisor memberikan penilaian supervisi (F-Fair)
b. Supervisor memberikan Feedback dan klarifikasi
c. Supervisor memberikan reinforcement dan follow up perbaikan.
Unit terkait - Kepala ruangan
- Ketua tim
- Perawat pelaksana

Lampiran 3
SPO Injeksi IV

Dilakukan Tidak
Dilakukan
No Tindakan
Jumlah % Jumlah %
(orang) (orang)
Prosedur Kerja:
1 Cek program terapi dokter 10 100 0 0
2 Periksa kembali obat sesuai program 10 100 0 0
Baca label obat untuk memastikan kandungan
obat, dosis dalam satu kemasan, cara pemberian,
3 10 100 0 0
kontra indikasi, efek samping

4 Perawat mencuci tangan 10 100 0 0


Perawat memasukkan obat kedalam spuit injeksi
5 10 100 0 0
kemudian udara dikeluarkan
Dengan membawa spuit injeksi dan kapas alcohol
6 10 100 0 0
perawat masuk kedalam kamar klien
7 Beri salam 10 100 0 0
Perawat menanyakan dan memastikan nama
klien dan menjelaskan tindakan yang akan
8 10 100 0 0
dilaksanakan dengan ramah

Perawat mengatur posisi klien dan menentukan


9 vena yang akan di injeksi 10 100 0 0

Perawat memasang tourniquet/karet pengikat


atau dibantu perawat lainnya untuk membendung
10 bagian atas kira-kira 10 cm dari vena yang akan 10 100 0 0
diinjeksi
Berdasarkan tabel diatas dari hasil observasi kami dapat disimpulkan pada SPO
Injeksi Vena sudah dilaksanakan perawat (100%) sesuai dengan SOP RSUD Dr.
H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.
Lampiran 4
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai