Disusun Oleh :
No : 36
Kelas : XI MIPA 4
SMAN Kebakkramat
Karanganyar
2019 / 2020
PERISTIWA PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI KEMERDEKAAN
( 07 Agustus'45 s/d 17 Agustus'45 )
Tokoh yang terlibat : para tokoh pemuda termasuk Chaerul Saleh yang
tergabung dalam gerakan bawah tanah
Tokoh yang terlibat : Soekarno, Hatta , Sayuti Melik dan anggota PPKI
lainnya.
Tokoh yang terlibat : Marsekal Terauchi , Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta,
dan dr. Radjiman Wediodiningrat
Tokoh yang terlibat : Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dr. Radjiman
Wediodiningrat , dan Sutan Syahrir
Peran tokoh dalam peristiwa : saat Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan
dr. Radjiman Wediodiningrat kembali ke tanah air dari Dalat (Vietnam),
Sutan Syahrir mendesak agar Bung Karno dapat secepatnya
memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan
di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, sebab Jepang telah menyerah
kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu
nasionalis, antara yang pro dan kontra terhadap Jepang.
Soekarno belum merasa yakin bahwa Jepang memang telah menyerah,
dan seandainya dilakukan proklamasi kemerdekaan saat itu, hal tersebut
dapat menyebabkan pertumpahan darah yang luas, dan dapat berakibat
fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno kemudian
memberitahu Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan
kemerdekaan karena itu merupakan hak PPKI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia). Sementara itu Syahrir menganggap PPKI ialah
badan buatan Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya
merupakan “hadiah” dari Jepang
Tokoh yang terlibat : utusan golongan muda yang terdiri dari Wikana
dan Darwis ,Ir.Soekarno dan Moh.Hatta
Peran tokoh dalam peristiwa : utusan golongan muda yang terdiri dari
Wikana, Darwis telah menghadap Karno di Jalan Pegangsaan Timur No.
56, Jakarta. Wikana pun penyampaikan tuntutan agar Bung Karno
segera mengumumkan Proklamasi kemerdekaan Indonesia pad esok
hari, yakni pada tanggal 16 Agustus 1945. Bung Karno pun menolak
tuntutan itu, dan lebih menginginkan betemu dan bermusyawarah
terlebih dahulu dengan anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) lainnya. karena bung karno menginginkan
kemerdekaan Indonesia harus di capai tanap pertumpahan darah.
Mendengar penolakan Bung Karno itu, maka Wikana pun mengancam
bahwa pada esok hari akan terjadi pertumpahan darah yang dahsyat
dan pembunuhan secara besar-besaran. Hal tersebut pun membuat
suasana menjadi tegang antara Bung Karno dan Pemuda, yang di
saksikan langsung oleh Bung Hatta, Mr. Ahmad Subardjo, Dr. Buntara,
dan Mr. Iwa Kusumasumantri.
Di tengah suasana pro dan kontra, golongan muda memutuskan untuk
membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok .