Anda di halaman 1dari 5

TEKS DRAMA

KELAS XI IPA 5

SENGAJAKAH ?

Pagi ini tidak seramai biasanya, para siswa sibuk belajar karena sebentar lagi akan diadakan ujian.
Tapi ada sebagian siswa yang bergosip tentang siswa baru yang masuk kemarin.

Inna : (dengan gaya centilnya) “eh…, liat deeh? Anak baru itu cool abiz….. “ ( menunjuk Daffa)

Shalva : hemz…., gw tau kok kalau dia cool “ (kata shalva cuek, karena tanpa sepengetahuan
temannya Daffa adalah kekasihnya waktu SMP )

Rihaa : (dengan tampang oon, mangap-mangap) “ eh…, tapi gw lebih suka sama Afif sama irfhan ,
mereka juga gak kalah keren”.

Haniza : (sambil memilin rambutnya yang di kepang , dan tersenyum malu ) “ Si galleh juga keren
kok….. “.

Shalva : “ eh, tapi nyadar ga’ sih… ? Rihaa kamu cocoknya sama si wahyu!! “. ( semua tertawa
mendengar ocehan shalva, begitu juga dengan Nurul dan Ainun yang juga mendengarnya)”.

Nurul : “heh… kalian ini bisa saja , kasian Riha loh…”(Nurul dan Ainun mendekat ke kelompok
shalva dkk)

Ainun : “belajar aja yuk…., ntar nilai kalian jelek “

Inna : “jangan sok lah nun, ntr nilai lo juga pastu ga bakalan bagus-bagus amat “.

Ainun : “kan kita harus berusaha dulu Na! “.

Shalva : “Hadeeh, ustadzah mulai lagi…. “.

Ainun : “apa sih Shall !, Rul, yuk kita ke perpus aja!” (kata Ainun sambil menarik tangan Nurul)

Nurul : “aiih, tapi aku mau ke kantin dulu, belajar di kelas aja lah“

Ainun : “oh…, ayo “.

Berbeda dengan kelompok Afya , mereka malah membahas tentang pelajaran yang hendak
diujikan sebentar lagi.

Putri : “aku masih bingung yang tentang manusia purba yang ada di Indonesia, apa aja sih
namanya !. (Tanya Putri, dengan muka bingung).

Feiza : “ Gini loh, Put, kalau manusia purba yang ada di Indonesia dibagi 3 macam, ada
Meganthropus paleojavanicus, pithecanthropus, sama Homo “.

Afya : “Nah, diiantara 3 macam manusia purba itu ada cirinya masing-masing loh, Put! (sambung
Afya)”.

Putri : “oh gitu , oke aku mudeng dikit“

Viranti : “Terus kalo yang dimaksud masa prasejarah tuh apa?”


Afya : “ masa prasejarah itu masa sebelum manusia mengenal tulisan”.

Putri : “yup, betul“,

Feiza : “mudah-mudahan nanti kita bener njawab soal-soalnya deh“

Viranti : “iya, mudah-mudahan aja“.

Siswa baru itu kemudian mendekat kepada kelompok Afya dkk. )

Daffa : “ kalian tau tentang zaman Tembaga ?”. (tanyanya kemudian ).

Afya : “ oh… iya tau, emang kenapa ?”

Daffa : “kalian tau kenapa zaman Tembaga ga pernah terjadi di Indonesia ?”

Feiza : “ itu mah, karena di Indonesia ga ditemuin prasasti atau peninggalan yang terbuat dari
tembaga “.

Kelompok shalva dkk melihat Daffa yang sedang bercakap-cakap dengan kelompok Afya dkk.
Kemudian shella dkk menghampirinya.

Shalva : “ hai Daffa…. Boleh kenalan gak ?”. (dengan gaya centilnya, Shalva sengaja minta kenalan
padahal Daffa adalah mantan pacarnya pada waktu SMP dulu )

Daffa : “ itu lo udah tau nama gw, bukannya gw udah ngenalin diri kemaren ? “(cuek)

Inna : “oh… gitu ya !!, sok pilih-pilih teman nih ceritanya ? “

Viranti : “udaah.... ngapa sih? Pelankan suaramu Inna!”.

Inna : “ ga usah ikut-ikut deh lo!”

Afya : “ kalian mending jangan bikin rame deh, pergi sana ! kita mau belajar“

Shalva : “idiih, jangan sok, deh lo“

Putri : “Jangan gitu shall !, kita sekarang harus belajar, bentar lagi ujian “

Inna : “kalian semua emang “sok”!”

Irfhan: “maaf mbak-mbak, jangan berantem disini”. (mendekati kedua kubu itu).

Rihaa :”iya,”. (salting)

Haniza : “ Ri !,” (sedikit membentak)

Afif : “ semuanya…. Duduk ke tempat masing-masing !! Ada guru“

Galleh : “ kayanya ada guru baru tuh”

Afif : “ia, dengar-dengar Bu Dya berhenti ngajar leh “

Kemudian wali kelas bersama guru baru masuk kelas dan semua siswa duduk ketempatnya.

Wali kelas (Dimas): “ selamat pagi semua !”


Siswa : “ pagi pak ! “

Dimas :”anak-anak, hari ini kita kedatangan guru baru yang akan menggantikan Bu Dya“

Irfhan : “ emang Bu Dya kemana pak ?, kok digantikan? “

Dimas :” Bu Dya berhenti mengajar disini mulai hari ini karena dipindah tugaskan.

Siswa :”Yaaaah” (kecewa)

Dimas : “Silahkan memperkenalkan diri bu. Akan saya tinggal, selamat mengajar“ (mengangguk
sambil pergi yg di balas anggukan juga oleh Guru baru)

Guru baru (Jelita) :” Perkenalkan, nama saya Jelita Amanda, yang mulai hari ini akan menggantikan
Bu Dya. Apa ada yang mau ditanyakan? ” (dengan suara tegas)

Afif : “ nomor hp Bu ! “ (teriak)

Jelta:” 081234567xxx , baik ada yang mau ditanyakan lagi? , kalau tidak ada pertanyaan mari kita
berdiskusi tentang tersebarnya agama Hindu-Budha di Indonesia “

Pelajaran sejarah telah selesai, setelah pelajaan selesai banyak siswa yang berkumpul di kantin.

Nurul: “nun, kamu mau pesan apa ?”

Ainun:”beli es teh aja, kamu ?”

Nurul :”aku juga “ .

Ainun : “Mbak, beli Es Tehnya 2, ya”

Mba kantin (Lutvira) :”iya, tunggu “ (tak lama kemudian mbak kantin menyodorkan pesanan mereka)

Galleh : “Eh, kalian beli apa?

Nurul :”es teh, kamu ? “.

Galleh :”Cuma mau beli air, soalnya udah haus dari tadi “

Ainun : “ kalo kamu, fhan?“

Irfhan : “Cuma ngikut aja” (meringis).

Shalva dkk datang, disusul dengan datangnya Afya dkk.

Shalva : “ mbak, pesan mie sama es tehnya satu “(kemudian duduk di kursi)

Lutvira :” iya, tunggu”

Inna : “aku juga mbak “

Lutvira: “oke, Rihaa sama Haniza mau pesan apa??”


Rihaa : “aku pesan jus mangga aja mba“

Haniza :” aku pesan pop ice cokelat mbak “

Lutvira: “siaap” (sambil tersenyum)

Shalva melihat Daffa yang duduk sendirian kemudian menghampirinya.

Dan duduk disebelahnya.

Shalva :”hai Daf, boleh duduk disini ?”

Daffa : “hai, iya silahkan !” (tanpa menatap shalva)

Afya : “Daf, gimana ? jadi mau nonton?” (Afya datang tiba-tiba )

Daffa : “jadi dong“ (tersenyum )

Shalva : “kalian mau kemana? “(Tanya shalva kaget)

Afya : “ nonton” (menjawab ketus)

Afya: “oh ia Daf, bagaimana kalau kita nonton dikelas aja, kebetulan aku punya film dilaptop, nanti
pulangnya kita nonton ke bioskop. Gimana?”

Daffa : “ Boleh tuh. Oke, nanti pulang sekolah kita langsung otw, ya ! “

Afya :”ok “

Merasa dicuekin, Shalva langsung pergi dengan muka cemberut.

Rihaa :”kamu kenapa shal ? kok mukanya kusut gitu ! “

Shalva :”itu tuh, sebal aku ngeliatnya “ (sambil nunjuk Daffa dan Afya)

Inna :”kenapa sih emang?”

Shalva :” itu tuh, si Tukiyem pamer didepan gw, kalau dia mau pergi nonton nanti malem”

Inna :idiih sokbanget tuh orang !”

Haniza :” labrak aja ga sih??“

Rihaa :” bener tuh”

Didepan Bioskop, Shalva menunggu kedatangan Daffa dan Afya sendirian, ternya Shalva

Melarang temannya untuk melabrak Afya waktu dikantin tadi siang. Setelah beberapa menit

Menunggu akhirnya Daffa dan Afya datang, Dengan tiba tiba Shalva menyiram Afya dengan air.

Afya : (berteriak kaget) “apa-apaan sih lo”

Shalva : “gpp, biar lo tau rasa aja“.

Daffa: “shal, lo ada masalah apa sih?”


Shalva : “ngapain kalian berduaan? Pasti pacaran kan!”

Daffa : “maksud lo apa sih?”

Shalva :“Daf, kamu sengaja menyakiti aku ? “

Daffa :”Lo ngomong apa sih? Kita kan udah lama putus”

Afya : “tunggu-tunggu, kalian pernah....”

Shalva : “Iya, kita sempet pacaran”

Kemudian Afif dan irfhan datang menghampiri mereka ber-3.

Afif : “ loh kalian disini juga? “

Irfhan : “ lo kenapa nangis shal??”(memegang pundak Shalva)

Daffa :”lepas tngan lo ! “(menepis tangan irfhan)

Afya :”jangan gitu dong daff, calm down!”

Irfhan: sorry daf, gw ada salah aoa ya sama lo?

Kenapa lo kaya benci gitu kalo gw dekat shalva

Daffa :” gw suka sama shala”

Irfhan trs hubungannya sama gw apa?Gw kan ga ada hubungan apapun sama shalva”

Daffa:” bener shal?

(Shalva mengannguk sambik membersihkan bekas tangisannya)

Daffa tatapan bersalah ke irfhan) sorry ya fan gw curiga dan nuduh lo yg ga bener. (berbali ke
shalva)

Shal, sorry bgt ga ge percaya sama lo dan malah mutusinlo

(irfhan mengangguk)

Shalva:” trs hubunganlo sama afya?

Afya : “gw sepupunya daffa”

(diserta anggukan dari daffa)

Akhirnya kesalahpahaman diantara Daffa dan Shalva telah selesai, dan antara kubu Shalva

Dan afya mulai akur, bahkan mereka menjadi satu kelompok. Amanat dari kisah ini adalah “jangan

Mengambil menuduh sembarangan tanpa ada bukti yang jelas, karena akan menimbulkan kesalah

Pahaman”.

Anda mungkin juga menyukai