Anda di halaman 1dari 8

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Perkenalkan kami dari kelas 5 SD N 11 GG VIII KOTO akan menampilkan drama yang berjudul MAAFKAN
KAMI GURU

Yang akan diperankan oleh :

- ELVIRA TASYA sebagai Kepala sekolah

- M ABDUL HANIF sebagai Guru

- ZAHWA AFZA NANI sebagai Murid

- ZAHRA OKTARI sebagai Murid

- NINDY PETROVA sebagai Murid

- SYAQIFA ADISTI ARSY sebagai Murid

- FANI SEVIRA sebagai Murid

- KEISYA ZAHYUDIA PUTRI sebagai Murid

- HAIKAL ARISI sebagai Murid

- M FAUZUL AZIM sebagai Murid


MAAFKAN KAMI GURU

Narator : Pada pagi yang cerah, pak guru masuk ke dalam kelas seperti biasa.

Dia mengajar mata pelajaran MATEMATIKA.

Pak guru pun memasuki ruang kelas 5

Hanif : “ Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh anak-anak.”

Murid : “Walaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Pak.” (serentak)

Hanif : “Baiklah anak-anak, mari kita mulai pelajaran kita pada hari ini.

Pada pertemuan sebelumnya pembahasan materi kita sudah sampai dimana?”

Murid : “Kami tidak ingat pak!” (serentak)

Hanif : “Oh iya! Sekarang bapak ingat. Pada pertemuan sebelumnya ada pr yang bapak berikan

kepada Kalian. Apakah kalian sudah menyelesaikannya?”

Azim : “ Pr yang mana pak?”

Caki : “ Benar pak! Saya juga tidak ingat pak!”

Hanif : “Tapi saya masih ingat, pada pertemuan sebelumnya saya memberikan pr kepada kalian.”

Zahra : “Maaf pak. Kita memang tidak punya pr pak. Benarkan Nindy?”

Nindy : “Mana gw tau! Tadi malam aja gw nonton tv!”

Fani : “ Kita memang ada pr kok pak! Halaman 27.”

Zahwa : “ Ih Fani..! bilang aja ga ada!!”

Latif : “ IyFaniii! Udah jelas gw ga bikin pr!

Lu pake bilang ke pak hanif lagi kalo kita punya pr!?”

Fani : “Suka- suka gw dong! Gw mau bilang apa!!”

Hanif : “ Baiklah! Bagi yang sudah selesai kumpulkan ke depan! Dan bagi yang belum siap cepat

Kerjakan!”

Azim : “ kapan ngerjainnya pak?”


Hanif : “Tahun depan !? kalau saya masih ngajar kalian!”

Haikal : “Masa tau depan pak! Tahun depan kita udah kelas 6 kali pak!”

Hanif : “Kelas 6 udah ga ada lagi! Kalian semua pemalas!”

Narator : Tidak lama kemudian kepala sekolah datang membawa seorang murid baru.

Tasya : (mengetuk pintu)” Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.”

“Maaf pak mengganggu sebentar.”

Hanif : “ lama-lama juga gapapa buk.”

Tasya : “ Ini pak, ada murid baru. Dia mau sekoalh disini pak, mohon bimbingan nya ya pak!”

Hanif : “ oke buk! Saya konfirmasi.”

Tasya : “Terima kasih pak! Saya pamit dulu. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.”

Murid dan guru : “Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.”

Narator : “ Setelah kepala sekolah meningggalkan ruang kelas 5. Pak guru mempersilahkan murid baru

Untuk memperkenalkan dirinya.”

Hanif : “ Selamat datang di kelas yang semberaut ini.

Sekarang silahkan perkenalkan dirimu kepada teman-temanmu dan terutama kepada saya!”

Keisya : “Hello all..! Perkenalkan nama saya Keisya . Mohon di konfir yaaa!”

Azim : “Alamat rumahnya dimana?”

Keisya : “Alamat rumah aku dihatimuu!”

Azim : “ Haduuh!”

Haikal : “Oh iya! No wa nya berapa?”

Keisya : “0852 terserah aja masuk juga!”

Caki : “Ahh kalian sok akrab banget!”

“ Biar bisa liat cewek cantik ya?”


Haikal : “ Masalah buat lo?”

“ Yang ditanya aja ga marah! senyum-senyum aja tuh!”

Hanif : “Sudah-sudah! Sekarang kamu saya persilahkan untuk duduk! Kamu pilih aja bangku yang

Kosong!”

Keisya : “ Ga ada bangku kosong pak!”

Hanif : “Ya sudah! Kamu duduk di hati bapak saja! Gimana?”

Zahwa : “Ah bapak! Udah tua masih aja modusin anak orang pak!”

Hanif : “ Kamu kalo bicara sama guru yang sopan yaa!”

Keisya : “ Saya mau kok pak! Mau jadi dokter!”

Murid : (tertawa)

Hanif : (mengurut dada)

Narator : Keisya pun duduk dan murid-murid kembali mengerjakan tugas mereka.

Tak lama kemudian murid-murid kembali membuat ulah.

Nindy : (melirik ke Fani yang sedang memainkan hp nya)” Pak Fani main hp pak!”

Hanif : “Fani? Apakah benar kamu main hp?” (sambil melihat kearah Fani)

Fani : “ Tidak pak! Saya tidak main hp pak!”

Hanif : “Sudah-sudah selesaikan tugas kalian sekarang!

Murid : “Baik pak.”

Haikal : (sambil berbisik) “hei azim minta dikit dong!”

Azim : “Ga ah ! beli sendiri lah!”

Haikal : “Pelit banget lu! Minta dikit dong!” (azim dan haikal lagi enak-enak makan)

Caki : (Melirik pada azim dan haikal) “Pak! Azim dan haikal makan-makan pak!”

Hanif : (menghampiri meja azim dan haikal) “Ini yang kalian kerjakan? Bukannya membuat tugas

malah Makan-makan” (sambil mengambil makanan yang dimakan oleh azim dan haikal)
Azim : “hei kal! Lu harus ganti makanan gw!”

Haikal : “Kan tadi gw Cuma minta dikit.”

Hanif : “Haduh! Dasar anak-anak tingkahnya ada-ada saja!”

Murid : “ udah pak biarin aja!”

Hanif : “Sudah-sudah jangan ribut! Kerjakan tugas kalian kembali!”

Murid : “Oke pak!”

Narator : Suasana kembali hening sesaat ,namun dikala gurunya hanif keluar sebentar karena ada

Keperluan. Suasana kelas pun menjadi seperti pasar, sangat ribut!

Azim dan haikal maju kedepan, mereka mulai adu mulut gara-gara makanan azim diambil

Gurunya. Namun ditengah perkelahian mereka pak hanif kembali masuk ke dalam kelas.

Hanif : “ Hei hei ada apa inii? (sambil melerai azim dan haikal)”

Haikal : “azim meminta saya untuk mengganti makanannya yang bapak ambil tadi pak!”

Azim : “kan diajuga ikut makan pak! Ga salah kan pak kalo saya minta ganti makanan saya ke dia.”

Hanif : “ Sudah-sudah ayo saling minta maaf dan salaman!”

Fani : “ bapak juga harus minta maaf ke kami pak! Ka bapak juga banyak salah sama kami pak!”

Hanif : “okee! Bapak minta maaf ke kalian semua!”

Zahwa : “ Nah gitu dong pak!”

Hanif : (kembali duduk)

Narator : keheningan pun tercipta sesaat, namun setelah itu ada lagi masalah yang diperbuat murid-

Murid itu. Hmmm sungguh lokal yang super banget

Murid : (saling berbisik satu sama lain, kecuali keisya)

Hanif : “ yahh.. mulai lagi..’’

“ Coba kalian contoh keisya, dari tadi hanya fokus ke pelajaran”


Nindi : “ yahhh namanya juga anak baru pak, dia masih beradaptasi sama suasana lokal barunya pak.”

Hanif : (berdiri dan memukul meja)” Heii! Dari tadi kalian itu kerjaan nya Cuma ngebantah bapak aja.

Apa yg bapak bilang selalu kalian bantah! Kalian udah ngerasa pintar? “

Zahra : “Eh tumben bapak kaya gitu! Jadi takut gw”

Narator : “ Pada saat itu suasana kelas yang tadinya ribut jadi hening.”

Hanif : “ Oke hari ini, saat ini juga saya akan pindah mengajar ke lokal lain.” (kemudian membereskan

-buku di atas mejanya)

Caki : “Pak jangan pindah pakk! Nanti yang ngajarin kami siapa pak?”

Hanif : (hanya diam dan terus pergi)

Murid- murid : ” Pak jangan pergi pak! “ (memasang wajah sedih)

Narator : Suasana kelas pada saat itu sangat sunyi, murid-murid tampak sedih dan mereka hanya bisa

Diam dan memohon agar guru mereka tidak meninggalkan mereka . Namun, usaha mereka

Gagal dan sia-sia. Guru mereka sudah terlajur sangat marah karena kelakuan mereka .

Dan akhirnya…

Tasya : (masuk ke ruang kelas 5)” Kemana guru kalian?”

Murid : keluar bu..! (dan kembali diam)

Tasya : kenapa suasana lokal kalian tiba-tiba hening? Biasanya suasana lokal kalian selalu seperti

Pasar, Dan sangat ribut walaupun di dalam kelas kalian ada guru yang mengajar!

Hanif : (masuk kembali )”maaf bu ,saya ingin mengambil berkas saya yg ketinggalan .”

Tasya : “kenapa bapak tidak masuk kelas dan mengajar? “

Hanif : “buat apa bu saya mengajar anak –anak yang tidak bisa diatur.

Hanya akan menghabiskan waktu ku saja Bu”

“Mungkin lebih baik saya ke kelas lain! “

Murid : (bangkit dari tempat duduk mereka ) “Maafkan kami pak !kami mohon jangan pindah pak!”
Hanif : “Untuk apa saya di sini ? Sedangkan kalian tidak bisa menghargai saya di sini! “

Zahra : ‘’Mafkan kami pak ,kami tau kami salah,kami janji merubah sikap kami pak’’

Murid: “iya …..pak…..kami janji! “

Tasya: “bagaimana pak?”

Hanif : “Minta maaf itu sangat mudah tapi untuk merubah sikap kalian sangat sulit”

Haikal : “Kami tau pak ,tapi kami janji untuk tidak mengulangi lagi kebiasaan kami pak”

Hanif : “Baiklah bapak memaafkan kalian karna saya sangat sayang kalian,tapi kalian harus janji kalian

Berusaha perbaiki kesalahan kalian ! “

Murid : “terima kasih pak”

Hanif : “yaaaaa”

Narator : Akhirnya pak guru memaafkan kesalahan mereka dan murid-murid pun bertekad untuk

Memperbaiki sikap mereka. Kelas pun menjadi tentram dan damai aman dan juga tenang.

Amanat drama :

Kita sebagai murid haruslah menghargai guru kita! Karna berkat beliau kita bisa berhitung,
menulis, membaca untuk bekal kita nantinya. Tanpa ada mereka kita hanyalah searik kertas yang tidak
ada arti apa-apa.

Narator (penutup) :

Sekian drama singkat dari kami, semoga dapat mengambil hikmah nya, dan semoga kita dapat
termotivasi menuju yang lebih baik.

Para pemain meminta maaf atas semua kekhilafan selama aksi,aktng dan dialog kami yang tidak
berkenan di hati kita semua.

Sekian dari kami.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai