Anda di halaman 1dari 10

Modul Ajar Format Lengkap (Model 1)

Modul Ajar Pendidikan Agama Islam


Informasi Umum
Nama Penyusun : M.Ikhwan Nahrowi, S.Pd.I
Institutsi : SMAN 1 Paninggaran
Tahun Penyusunan : 2023
Jenjang Sekolah : SMA
Kelas : XI
Alokasi Waktu : 9 JP
Kompetensi Awal : al-Qur’an, hadis, berpikir kritis, ilmu pengetahuan,
tehnologi
Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin :
 Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah Profil Pelajar Pancasila
yang ingin dicapai adalah Beriman, bertaqwa kepada Tuhan yang Maha
Esa,mandiri, bernalar kritis, kreatif
 Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin yang ingin dicapai adalah
Dinamis dan inovatif (Tathawwur wa Ibtikâr)
 Sarana prasana : Fasilitas pembelajaran yang diperlukan
diantaranya LCD Projector, multimedia pembelajaran interaktif,
mushaf al-Qur’an, kitab tajwid, kitab tafsir al-Qur’an, komputer/laptop,
printer, alat pengeras suara, jaringan internet. Sarana dan prasarana
ini bisa disesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-masing.

Target Peserta Didik : Perangkat Ajar ini dapat digunakan oleh oleh guru untuk
mengajar :
 Siswa regular/ tipikal

 Siswa yang memiliki hambatan belajar

 Siswa Cerdas Istimewa Bakat Istimewa ( CIBI)

 Siswa yang memiliki ketunaan Pendengaran/wicara

Model Pembelajaran : - PBL berbantuan card sort

Kompetensi Inti
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat:
1. Membaca dengan tartil sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf QS. Ali
Imrān/3: 190-191 dan QS. Ar Rahman: 33
2. Menghafalkan dengan fasih dan lancar QS. Ali Imrān/3: 190-191 dan QS. Ar
Rahman: 33
3. Menjelaskan ayat al-Qur’an dan hadits tentang berpikir kritis dan ilmu
pengetahuan serta tehnologi dari QS. Ali Imrān/3: 190-191 dan QS. Ar Rahman: 33
4. Menganalisis ayat al-Qur’an dan hadits tentang berpikir kritis dan ilmu
pengetahuan serta tehnologi dari QS. Ali Imrān/3: 190-191 dan QS. Ar Rahman: 33
5. Peserta didik dapat menerapkan konsep berpikir kritis dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan tehnologi.
B. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Dengan berpikir kritis, diharapkan murid :
1. Mampu Mengidentifikasi surat QS. Ali Imrān/3: 190-191 dan QS. Ar Rahman: 33
sesuai kaidah tajwid
2. Mengidentifikasi cara baca al Qur'an sesuai ilmu tajwid
3.Menjelaskan kandungan ayat1. Membaca dengan tartil sesuai dengan kaidah
tajwid dan makharijul huruf QS. Ali Imrān/3: 190-191 dan QS. Ar Rahman: 33
2.
4. Menganalisis ayat al-Qur’an dan hadits tentang berpikir kritis dan ilmu
pengetahuan serta tehnologi dari QS. Ali Imrān/3: 190-191 dan QS. Ar Rahman: 33
5. Peserta didik dapat menerapkan konsep berpikir kritis dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan tehnologi.

C. Pemahaman Bermakna
 Siswa telah memiliki kemampuan awal dalam membaca al-Qur’an dan
hadis. Serta memiliki pemahaman tentang ilmu tajwid.
 Pemahaman bermakna tentang berpikir kritis dalam ilmu pengetahuan
dan teknologi melibatkan kombinasi pemahaman konseptual,
keterampilan analitis, evaluatif, dan kemampuan untuk menerapkan
pengetahuan dalam konteks yang relevan. Ini penting untuk
mengembangkan kecakapan yang diperlukan dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi serta untuk mengambil keputusan yang
informasi dan solusi yang inovatif.

D. Pertanyaan Pemantik
1.Mengapa sikap berpikir kritis dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta
tehnologi diperlukan dalam kehidupan sehari-hari?
2.Bagaimana cara menerapkan sikap berpikir kritis dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan tehnologi dalam kehidupa
3.Apakah manfaat yang diperoleh dengan menerapkan sikap berpikir kritis dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan tehnologi dalam kehidupan?
E. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
 Mempersiapkan media/ alat peraga/ bahan berupa LCD Projector, Speaker
aktif, laptop, card sort, spidol atau media lain.
 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a, pembacaan al-
Qur’an surah/ ayat pilihan, memperhatikan kesiapan peserta didik, memeriksa
kehadiran, kerapihan pakaian, posisi,dan tempat duduk peserta didik.
 Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan materi pembelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan, dan
kegiatan yang akan dilakukan, lingkup dan teknik penilaian.
 Mengondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.
Kegiatan Inti (50 menit)
Fase 1 (Memberi Stimulus)
1. Guru memberikan power point yang menampilkan contoh masalah sehari-hari
yang terkait dengan berpikir kritis dan ilmu pengetahuan serta tehnologi
2. Guru memberikan pertanyaan pembuka “tentang berpikir kritis dan ilmu
pengetahuan serta tehnologi?”
3. Guru membagi murid dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 2-4 orang.
4. Guru membagikan LKM
Fase 2 (Mengidentifikasi Masalah)
1. Guru meminta murid untuk mencermati dan mengidentifikasi masalah yang ada di
LKM.
Fase 3 (Mengumpulkan Data)
1. Guru meminta murid berdiskusi dengan teman sekelompoknya untuk
mengumpulkan informasi yang terkait dengan masalah di LKM.
Fase 4 (Mengolah Data)
1. Guru meminta murid untuk mengolah informasi yang diperoleh untuk
menyelesaiakan masalah dalam LKM.
Fase 5 (Memverifikasi)
1. Guru meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya ke
depan kelas.
2. Guru meminta murid dalam kelompoknya untuk membandingkan hasil diskusinya
dengan hasil kelompok yang dipaparkan di depan kelas.
Fase 6 (Menyimpulkan)
1. Guru meminta salah satu kelompok untuk menyimpulkan materi tentang berpikir
kritis dan ilmu pengetahuan serta tehnologi
2. Guru memberikan latihan soal sebagai asesmen formatif untuk mengukur
pemahaman murid mengenai berpikir kritis dan ilmu pengetahuan serta tehnologi
Kegiatan Penutup (10 menit)
1.Guru memberikan asesmen formatif berupa asesmen diri.
2. Guru bersama murid merefleksi pembelajaran untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan proses pembelajaran hari ini.
3. Guru memberikan arahan/informasi materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
4. Guru meminta murid untuk mengerjakan latihan soal di rumah untuk pemantapan
materi.
5. Guru menutup pembelajaran dengan salam
Pertemuan ke-2
Kegiatan Pendahuluan. ( 30 menit )
1. Orientasi
a. Guru memberi salam dan meminta murid untuk berdoa.
b. Guru menanyakan kabar dan kondisi murid.
c. Guru memeriksa kehadiran murid untuk menanamkan kedisiplinan dalam
belajar.
d. Guru menanyakan kesiapan belajar murid serta mempersiapkan fisik dan
psikis murid dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
2. Apersepsi
a. Guru mengajukan pertanyaan mengenai materi yang sudah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya.
b. Guru memberikan informasi mengenai keterkaitan materi sebelumnya dengan
materi pembelajaran yang akan dipelajari hari ini.
3. Motivasi
a. Guru memotivasi murid dengan menyampaikan capaian pembelajaran dan
tujuan pembelajaran.
b. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi yang akan dipelajari.
c. Guru menyampaikan tentang kegiatan yang akan dilakukan murid dalam
pembelajaran.
d. Guru memberikan gambaran tentang manfaat atau kegunaan mempelajari
materi yang akan dipelajari.
4. Pemberian Acuan
a. Guru menyampaikan kompetensi awal yang harus dimiliki peserta didik untuk
mempelajari materi hari ini.
b. Guru melakukan asesmen diagnostic kognitif
Kegiatan inti
1.Guru menampilkan video seorang remaja yang gigih dalam belajar al-Qur’an.
2.Para siswa membaca QS. Ali Imrān/3: 190-191 dan QS. Ar Rahman: 33 dan hadis
terkait secara bersama-sama dipimpin oleh guru.
3.Guru meminta salah satu siswa untuk membaca QS. Ali Imrān/3: 190-191 dan
QS. Ar Rahman: 33 dan hadis terkait
4. Guru membagi murid menjadi beberapa kelompok
5. Guru membagi card sort kepada masing masing kelompok.
6. Masing – masing kelompok diminta mendidentifikasi dan mendiskreditkan kartu
yang diterima untuk didiskusikan bersama
7. Setiap kelompok mengerjakan pada selembar kertas yang telah disediakan.
8. Setelah selesai masing – masing kelompok maju ke depan untuk
mempresentasikan hasil diskusi mereka .

Penutup ( 20 menit )
1 Guru memberikan asesmen formatif berupa asesmen diri.
2. Guru bersama murid merefleksi pembelajaran untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan proses pembelajaran hari ini.
3. Guru memberikan arahan/informasi materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya.
4. Guru meminta murid untuk mengerjakan latihan soal di rumah untuk pemantapan
materi.
5. Guru menutup pembelajaran dengan salam
Refleksi
1. Guru meminta siswa mengisi form refleksi( form di susun)
2. Guru mengajukan pertanyaan pengalaman yang menarik dan berharga
selama murid melakukan proses pembelajaran bersama guru
3. Guru mengecek kembali partisipasi semua siswa dalam proses pembelajaran

Diferensiasi:
1.Untuk siswa yang berminat belajar dan mengeksplorasi topik ini lebih jauh,
disarankan untuk membaca QS. Ali Imrān/3: 190-191 dan QS. Ar Rahman: 33
sesuai dengan bacaan qira’ah sab’ah (qira’ah yang dinisbahkan kepada tujuh imam
qiraat yang terkemuka) dan menguraikan hukum tajwid secara lebih rinci.
2.Guru dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran sesuai
dengan kondisi masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan (joyfull learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
3.Untuk siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar membaca al-
Qur’an pada pembelajaran di luar kelas sesuai kesepataan antara guru dengan
siswa. Siswa juga disarankan untuk belajar membaca al-Qur’an kepada teman
sebaya atau belajar kepada ustadz di lingkungan tempat tinggal masing-masing.

F. Asesmen
1. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)
Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, dengan
pertanyaan:
Jawaban
Pertanyaa
ya tidak
n
1. Apakah sudah bisa membaca al-Quran dengan
lancar dan fasih ?
2. Apakah kalian rutin membaca al-Qur’an setiap hari?

3. Apakah kalian sudah hafal surat – surat pendek


dalam al-Qur’an?

2. Asesmen Formatif ( Selama Proses Pembelajaran)


Asesmen formatif dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung,
khususnya saat siswa melakukan kegiatan diskusi, presentasi dan refleksi tertulis.
a. Asesmen saat talaqqi
Asesmen ini dilakukan ketika siswa membaca al-Qur’an secara langsung
dihadapan guru.
Rubrik Penilaian membaca al-Qur’an:
1. Pedoman penilaian membaca Q.S. Qs ali Imran ayat 190-191 dan ar
Rohman ayat 33 tetang berpikir kritis dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan tehnologi.

Aspek yang
Indikator kemampuan Nilai Paraf Guru
dinilai
1. Kelancaran  Membaca dengan lancar 100
dalam  Tidak melakukan kesalahan tajwid
membaca dan makhraj
ayat Al-Qur’an  Membaca dengan lancar
dan hadits  Melakukan 1-5 kesalahan tajwid 90
2. Tajwid dan makhraj
3. Makhraj  Melakukan 6-10 kesalahan tajwid
80
dan mahraj
 Melakukan 11-15 kesalahan tajwid
70
dan makhraj
 Melakukan 16-20 kesalahan tajwid
60
dan makhraj
 Melakukan lebih dari 20 kesalahan
50
tajwid dan makhraj

b. Asesmen selama proses mengidentifikasi tajwid secara berpasangan


Siswa juga dinilai berdasarkan hasil pengamatan saat proses mengidentifikasi
tajwid secara berpasangan Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9:
105 secara berpasangan, dengan lembar kerja :

Lembar kerja pengamatan kegiatan mengidentifikasi tajwid secara


berpasangan Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105
Aspek yang diamati Skor
No Nama Siswa aktif kerjasama disiplin 1 2 3 4
1. Andi
2. Ari
Nilai = skor x 2,5

Refleksi untuk Siswa


Nama Siswa : ..................

Kelas : ..................
Pertanyaan refleksi Jawaban Refleksi
1. Bagian manakah yang menurutmu
paling sulit dari pelajaran ini?
2. Apa yang akan kamu lakukan untuk
memperbaiki hasil belajarmu?
3. Kepada siapa kamu akan meminta
bantuan untuk memahami pelajaran ini?
4. Jika kamu diminta untuk memberikan
bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan
kamu berikan pada usaha yang telah
kamu lakukan?

G. Pengayaan dan Remidial


a. Untuk siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKTP maka dilakukan
remidial.
b. Untuk siswa yang mendapatkan nilai diatas KKTP dalam tingkatan
mahir diberikan materi pengayaan.
H. Glosarium
 Dinamis dan inovatif (Tathawwur wa Ibtikâr)
 Qiro'ah sab'ah merupakan istilah dalam tradisi bacaan Al-Qur'an yang
merujuk pada tujuh gaya atau metode bacaan yang berbeda. Gaya
bacaan ini dianggap sebagai salah satu bentuk keindahan dalam
membaca Al-Qur'an dan memiliki sejarah panjang dalam tradisi Islam.
Berikut adalah daftar tujuh qiro'ah sab'ah:
1.Qiro'ah Nafi': Dikembangkan oleh Nafi' bin Abdurrahman, seorang qari dari
Madinah. Qiro'ah ini memiliki pengaruh kuat di kawasan Hijaz (Madinah
dan sekitarnya) dan terkenal dengan vokal yang jelas dan tajwid yang
baik.
2.Qiro'ah Ibn Kathir: Dikembangkan oleh Abu 'Amr Ibn Al-'Ala, seorang qari
dari Makkah. Qiro'ah ini menekankan pada kejelasan pelafalan huruf-huruf
dan penekanan yang kuat pada hukum tajwid.
3 Qiro'ah Abu 'Amr: Dikembangkan oleh Abu 'Amr Al-Basri. Qiro'ah ini
dikenal dengan irama yang indah dan ritme yang khas.
4.Qiro'ah Ibn 'Amir: Dikembangkan oleh Hafs bin Sulaiman Al-Asadi, seorang
qari dari Kufah. Qiro'ah ini banyak dipraktikkan di kawasan Iraq dan memiliki
penekanan pada hukum tajwid.
5.Qiro'ah Hamzah: Dikembangkan oleh Hamzah Al-Kufi. Qiro'ah ini memiliki
ciri khas dalam penggunaan panjang-pendeknya suara dan irama yang
berbeda dengan qiro'ah lainnya.
6.Qiro'ah Al-Kisai: Dikembangkan oleh Hamzah Al-Kisai, seorang qari dari
Khorasan. Qiro'ah ini dikenal dengan penekanan pada aturan tajwid dan
ketepatan dalam melafalkan huruf-huruf yang mirip.
7.Qiro'ah Ya'qub: Dikembangkan oleh Ya'qub bin Ibrahim Al-Hadrami. Qiro'ah
ini dikenal dengan penggunaan vokal yang jelas dan tajwid yang baik.
Tujuh qiro'ah sab'ah ini merupakan variasi dalam cara melafalkan huruf-huruf
dan menerapkan aturan tajwid dalam membaca Al-Qur'an. Masing-masing
qiro'ah memiliki riwayat tersendiri dan tersebar di berbagai wilayah dengan
pengikut dan tradisi bacaan yang khas.

I. Daftar Pustaka
1.Al-Quran dan Terjemahannya, oleh Kementerian Agama RI
2.Kitab Hadits Shahih Bukhari dan Muslim
3.Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati. 2021. PAI dan Budi Pekerti Kelas X
SMA, Jakarta: Kemdikbud RI
Lembar Kerja Siswa

JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH DENGAN BENAR !


1. Apakah anda sudah memiliki pola berpikir kritis sehingga dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan sehari-
hari?
2. Tuliskan sikap berpikir kritis dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sudah anda lakukan.
3. Apakah kalian sudah memiliki pola berpikir kritis sehingga dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan sehari
hari?
4. Bagaimana upaya menumbuhkan semangat belajar agar menumbuhkan
sikap kritis terhadap segala fenomena dalam kehidupan modern seperti
dewasa ini ?
5. Bagaimana perasaan anda ketika dapat menerapkan sikap berpikir kritis ,
sehingga mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui
berbagai kegiatan ilmiah disekolah?

Bahan Bacaan Siswa


a. http://pm.unida.gontor.ac.id/hukum-belajar-tajwid-dan-makhorij-al-huruf/
b. https://simadrasah.com/diagram-catatan-tajwid-lengkap/

Bahan Bacaan Guru


 Kitab Tafsir al-Misbah
 Kitab Hadis Shahih Bukhari Muslim

Materi Pengayaan:
Siswa yang memperoleh capaian tinggi akan diberikan pengayaan berupa kegiatan
tambahan terkait dengan kajian topik. Siswa belajar membaca Q.S. Qs ali Imran ayat
190-191 dan ar Rohman ayat 33.
Guru memberikan Qs ali Imran ayat 190-191 dan ar Rohman ayat 33.
Guru memberikan sesuai dengan qira’ah sab’ah dan mengidentifikasi tajwid secara lebih
mendalam, kemudian menelaah terjemah dan kandungan ayat.
Sedangkan siswa yang menemukan kesulitan akan memperoleh pendampingan dari
guru berupa bimbingan personal atau kelompok dengan langkah-langkah kegiatan
yang lebih sederhana. Siswa diminta mengulang-ulang bacaan Qs ali Imran ayat
190-191 dan ar Rohman ayat 33dan mengidentifikasi tajwid, yakni hukum nun
sukun/tanwin dan hukum mim sukun.
Qs ali Imran ayat 190-191
‫ين‬ ِ ‫ت ُأِلولِي اَأْل ْلبَا‬
َ ‫ الَّ ِذ‬.  ‫ب‬ ِ َ‫ف اللَّي ِْل َوالنَّه‬
ٍ ‫ار آَل يَا‬ ِ ‫اختِاَل‬ ْ ‫ض َو‬ِ ْ‫ت َواَأْلر‬ ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬ِ ‫ِإ َّن فِي َخ ْل‬
‫ض َربَّنَا َما‬ِ ْ‫ت َواَأْلر‬ ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬ِ ‫ُون فِي َخ ْل‬ َ ‫يَ ْذ ُكر‬
َ ‫ُون هَّللا َ قِيَا ًما َوقُعُودًا َو َعلَ ٰى ُجنُوبِ ِه ْم َويَتَفَ َّكر‬
ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬ َ ‫ك فَقِنَا َع َذ‬ ِ َ‫ت ٰهَ َذا ب‬
َ َ‫اطاًل ُس ْب َحان‬ َ ‫َخلَ ْق‬

ِ ْ‫ت َواَأْلر‬
‫ض َربَّنَا‬ ِ ‫ُون فِي َخ ْل‬
ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬ َ ‫ين يَ ْذ ُكر‬
َ ‫ُون هَّللا َ قِيَا ًما َوقُعُودًا َو َعلَ ٰى ُجنُوبِ ِه ْم َويَتَفَ َّكر‬ َ ‫الَّ ِذ‬
ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬ َ ‫ك فَقِنَا َع َذ‬ ِ َ‫ت ٰهَ َذا ب‬
َ َ‫اطاًل ُس ْب َحان‬ َ ‫َما َخلَ ْق‬

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya


malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan
ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa
neraka.

Berikut ini adalah isi kandungan Surat Ali Imran ayat 190-191:

1. Penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang merupakan
tanda kekuasaan Allah.
2. Tanda kekuasaan Allah di alam semesta ini hanya diketahui oleh ulul
albab.
3. Ulul albab adalah orang yang berdzikir dan berpikir. Ia selalu ingat kepada
Allah dalam segala kondisi dan ia juga mempergunakan akalnya untuk
memikirkan penciptaan alam semesta.
4. Tafakkur atau berpikir yang benar akan mengantarkan pada kesimpulan
bahwa Allah menciptakan sesuatu tidak ada yang sia-sia. Semuanya
benar, semuanya bermanfaat.
5. Tafakkur atau berpikir yang benar juga melahirkan kedekatan kepada Allah
dan memperbanyak doa kepada-Nya.

Q.S. Ar Rohman : 33
ِ ْ‫ت َواَأْلر‬
‫ض فَا ْنفُ ُذوا اَل‬ ِ َ‫س ِإ ِن ا ْستَطَ ْعتُ ْم َأ ْن تَ ْنفُ ُذوا ِم ْن َأ ْقط‬
ِ ‫ار ال َّس َما َوا‬ ِ ‫يَا َم ْع َش َر ْال ِجنِّ َواِإْل ْن‬
ٍ َ‫ون ِإاَّل بِس ُْلط‬
‫ان‬ َ ‫تَ ْنفُ ُذ‬
Artinya:
Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi)
penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya
kecuali dengan kekuatan.

Berikut ini adalah isi kandungan Surat Ar Rahman Ayat 33:


1. Allah menyeru jin dan manusia dan mempersilakan untuk melintasi langit
dan bumi jika bisa melakukannya.
2. Di dunia ini, jin dan manusia tidak bisa lari dari takdir Allah dan tidak bisa
lari dari kekuasaan-Nya.
3. Di akhirat nanti, jin dan manusia tidak bisa lari dari pertanggungjawaban
atas amal-amal di dunia.
4. Manusia bisa menjelajah ruang angkasa dengan sulthan (kekuatan ilmu
pengetahuan), namun kekuatan manusia itu terbatas.
5. Ayat ini memotivasi manusia untuk mengembangkan ilmu dan teknologi
agar bisa menjelajah ruang angkasa dan lain-lain.

Paninggaran, 7 Juli 2023

Guru PAI

M. Ikhwan Nahrowi, S.Pd.I.


NIP -

Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Paninggaran

Laksono Tri Pambudi, S.Pd.


NIP. 19850331 201101 1 012

Anda mungkin juga menyukai