SITI BADRIAH Revisi Baby Blues
SITI BADRIAH Revisi Baby Blues
Proposal ini telah disetujui dan diperbaiki dihadapan Tim Penguji pada
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi S-1 Ilmu Keperawatan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Baby Blues Pada Ibu Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Bungku Tengah
dari kesempurnaan oleh karena saran-saran dari semua pihak yang sifatnya
membangun untuk meningkatkan mutu dari penulisan ini sangat Penulis harapkan.
Pada kesempatan ini Penulis tidak lupa pula menghaturkan rasa terimakasih
atas semua waktu, tenaga dan pikiran yang telah diberikannya dalam
Mandala Waluya
iii
5. Dekan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Mandala Waluya
kepada Sitti Masriwati, S.Kep.,Ns., M.Kes selaku penguji II dan kepada Asri
9. Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan, kasih sayang
sertamotivasi
ini.
Demikian proposal ini semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak dan
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................... ii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................
..........................................................................................................................viii
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... ix
SAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................
E. Kebaruan Penelitian...................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum tentang Masa Nifas.........................................................
B. Konsep baby blues.....................................................................................
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pikir Peneliti....................................................................................
B. Bagan Kerangka Teori...............................................................................
C. Bagan Kerangka Konsep Penelitian..........................................................
D. Variabel Penelitian....................................................................................
E. Definisi Operasional Dan Kriteria Obyektif..............................................
F. Hipotesis Penelitian...................................................................................
v
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis Dan Desain Penelitian......................................................................
B. Tempat dan waktu penelitian ....................................................................
C. Populasi Dan Sampel.................................................................................
D. Pengumpulan Data.....................................................................................
E. Instrument penelitian.................................................................................
F. Analisis data..............................................................................................
G. Pengolahan data.........................................................................................
H. Etika Penelitian .........................................................................................
I. Jadwal Penelitian ......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR SINGKATAN
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Postpartum adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta
keluar lepas dari rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan
akan melewati tiga fase penyesuaian ibu terhadap perannya sebagai orang tua,
yaitu fase dependen(taking in), fase dependen-mandiri (taking hold), dan fase
dan keluarga akibat berbagai perubahan yang terjadi baik secara fisik,
kembalinya kondisi tubuh ibu pada kondisi seperti sebelum hamil, yaitu
dengan bayinya, keadaan ini disebut postpartum blues atau baby blues.
Baby blues ditandai dengan tangisan singkat, perasaan kesepian atau ditolak,
cemas, bingung, gelisah, letih, pelupa dan susah tidur. Perempuan banyak
Pada masa nifas ibu akan mendapati beberapa perubahan pada tubuh maupun
Perubahan psikologi yang dialami oleh seorang perempuan pada masa nifas
apabila tidak disikapi dengan bijak akan menimbulkan berbagai dampak yaitu
merasa sedih, jengkel, lelah, marah dan putus asa dan perasaan-perasaan
itulah yang membuat seorang ibu enggan mengurus bayinya yang oleh para
memburuk pada hari ketiga sampai kelima dan berlangsung dalam rentang
2
waktu dua minggu. Baby blues menghilang dengan sendirinya jika mendapat
penanganan yang baik namun jika tidak maka akan berlanjut menjadi depresi
(Laitupa et al.,2023). Baby blues merupakan gangguan mood atau efek ringan
sementara yang terjadi pada hari pertama sampai hari ke 10 setelah persalinan
khususnya bagi para ibu yang baru saja melahirkan.Kondisi ini dapat
afek positif pada bayinya. Akibatnya, bayi juga tidak belajar mengembangkan
afek positif dan menimbulkan rasa kurang aman pada diri bayi dalam proses
tidur (irregular sleep) dan beberapa jenis gangguan fisik lain di samping
3
blues syndrome pada persalinan lebih banyak di bandingkan dengan pasca
persalinan yaitu 82,78% baby blues dan 17,21% pasca persalinan yang di
dengan depresi pasca persalinan yaitu 82,78% baby blues dan 17,21% pasca
(Yuliarna et al.,2023).
dalam populasi dunia adalah 3-8% dengan 50% kasus terjadi pada usia
pada tahun 2020 menjadi sekitar 70-80% ibu nifas mengalami baby blues
syndrome dan sekitar 10-13% nya berlanjut pada depresi pasca melahirkan
(Annisa et al.,2022).
Laos yaitu sebanyak 26 kelahiran per 1000 populasi dan Kamboja yaitu
tidak berdiri sendiri sehingga tanda dan gejala post partum blues merupakan
hasil suatu mekanisme multi faktorial. Faktor pertama yaitu faktor hormonal,
4
berupa perubahan kadar estrogen, progesteron, prolaktin, dan kortisol. Faktor
kedua yaitu faktor aktivitas fisik yang disebabkan kelelahan fisik karena
suami dan keluarga terhadap ibu mulai masa kehamilan hingga pasca
kesehatan pada tahun 2021 sebanyak 229 persalinan. Tahun 2022 sebanyak
235 persalinan. Pada tahun 2023 di bulan Januari sampai juni tercatat
sekitar 50% yang mengalami baby blues, dan berdasarkan hasil wawancara
bahwa ibu mengalami gejala baby blues, kasus baby blues masih menjadi
baby blues ini berlanjut maka akan menjadi keadaan yang lebih berat yaitu
5
secara drastis dan sering memicu terjadinya tindakan ekstrim seperti bunuh
diri dan membunuh bayi yang baru dilahirkannya. Baby blues pada bayi dapat
bahasa dan IQ yang rendah, selain itu dampak pada ibu adalah berkurangnya
jumlah produksi ASI yang berguna untuk asupan nutrisi bayi, dan ibu yang
al.,2022).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan usia dengan kejadian baby blues pada ibu nifas
kabupten morowali?
2. Apakah ada hubungan dukungan suami dengan kejadian baby blues pada
kabupten morowali?
6
3. Apakah ada hubungan paritas dengan kejadian baby blues pada ibu
4. Apakah ada hubungan ibu bekerja dengan kejadian baby blues pada ibu
kabupten morowali?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
baby blues pada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Bungku Tengah
2. Tujuan khusus
7
d. Menganalisis hubungan ibu bekerja dengan kejadian baby blues pada
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
8
a. Manfaat bagi Masyarakat
baby blues pada ibu nifas di wilayah kerja puskesmas bungku tengah
faktor yang berhubungan dengan kejadian baby blues pada ibu nifas di
kabupaten morowali.
E. Kebaruan Penelitian
9
Variabel Terikat :
beby blues dengan
jumlah sampel yang
digunakan sebanyak
36 responden
2 Roza Aryani Faktor-Faktor Varibel Bebas : Roza Aryani dkk
dkk (2022) yang Usia, pendidikan, meneliti dengan
Berhubungan jenis persalinan, Varibel Bebas :
dengan Baby komplikasi Usia, pendidikan,
Blues Syndrome kelahiran serta jenis persalinan,
Pada Ibu dukungan komplikasi kelahiran
Post Partum di keluarga serta dukungan
RSUD dr. Zainoel Variabel Terikat : keluarga Variabel
Abidin Kota beby blues Terikat : beby blues
Banda Aceh dengan jumlah
populasi sebanyak
773 orang dan
sampel sebanyak 50
orang sedangkan
peneliti melakukan
penelitian dengan
Variabel bebas
dalam penelitian ini
adalah Usia,
Dukungan suami,
Paritas, Pekerjaan
Variabel Terikat :
beby blues dengan
jumlah populasi 39
sampel yang
digunakan sebanyak
36 responden
3 Dayang Faktor-faktor Varibel Bebas : Dayang
Mardhatillah yang Usia, paritas Mardhatillah RMP
RMP dkk Berhubungan pendidikan, dkk meneliti dengan
(2019) dengan Kejadian pekerjaan Variabel Varibel Bebas :
Postpartum Blues Terikat : beby Usia, paritas
di blues pendidikan,
Wilayah Kerja pekerjaan Variabel
Puskesmas Terikat : beby blues
Temindung Jumlah populasi 44
Tahun 2019 sampel yang
digunakan sebanyak
40 responden.
Sedangakan peneliti
melakukan
10
penelitian sedangkan
peneliti melakukan
penelitian dengan
Variabel bebas
dalam penelitian ini
adalah Usia,
Dukungan suami,
Paritas, Pekerjaan
Variabel Terikat :
beby blues dengan
jumlah populasi 39
sampel yang
digunakan sebanyak
36 responden
4 Uswatun Hubungan Varibel Bebas : Uswatun Kasanah
Kasanah Dungan Suami Dukungan suami meneliti dengan
(2016) Dalam Variabel Terikat : Varibel Bebas :
Pearawatan Masa beby blues Dukungan suami
Nifas Dengan Variabel Terikat :
Kejadian Baby beby blues jumlah
Blues populasi 32 ibu
nifas.Sedangakan
peneliti melakukan
penelitian dengan
Sedangakan peneliti
melakukan
penelitian sedangkan
peneliti melakukan
penelitian dengan
Variabel bebas
dalam penelitian ini
adalah Usia,
Dukungan suami,
Paritas, Pekerjaan
Variabel Terikat :
beby blues dengan
jumlah populasi 39
sampel yang
digunakan sebanyak
36 responden
11
Di RSUD persalinan. perencanaan
Indrasari Rengat Variabel Terikat : kehamilan,jenis
Tahun 2016 beby blues persalinan.
Variabel Terikat :
beby blues
dengan jumlah
populasi 161, sampel
30 orang responden.
Sedangakan peneliti
melakukan
penelitian Dukungan
suami Variabel
Terikat : beby blues
jumlah populasi 32
ibu nifas.
Sedangakan peneliti
melakukan
penelitian dengan
Variabel bebas
dalam penelitian ini
adalah Usia,
Dukungan suami,
Paritas, Pekerjaan
Variabel Terikat :
beby blues dengan
jumlah populasi 39
sampel yang
digunakan sebanyak
36 responden
6 Evice Dukungan suami Varibel Bebas : Evicenna Naftuchah
nna Naftuchah dan keluarga Dukungan suami, Riani meneliti
Riani (2017) terhadap angka dukungan dengan Varibel
kejadian keluarga,. Bebas :
Baby blues Variabel Terikat : Dukungan suami,
Di beby blues dukungan keluarga,.
Puskesmas ii Variabel Terikat :
kembaran beby blues
banyumas dengan dengan 7
orang informan
primer ibu nifas, 4
orang informan
sekunder yang
terdiri dari bidan dan
orang tua informan
primer. Sedangakan
peneliti melakukan
12
penelitian dengan
Variabel bebas
dalam penelitian ini
adalah Usia,
Dukungan suami,
Paritas, Pekerjaan
Variabel Terikat :
beby blues dengan
jumlah populasi 39
sampel yang
digunakan sebanyak
36 responden
13
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Nifas
untuk menjadi patologis bila tidak di ikuti dengan perawatan yang baik
minggu (Yuliastanti at al., 2021). Masa nifas adalah di mulai sejak 2 jam
setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu
atau masa setelah melahirkan bayi yaitu masa pemulihan kembali, mulai
Masa nifas terbagi menjadi tiga tahap (Yuliana & Hakim, 2020)
b. Puerperium intermedial
c. Remote puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam keadaan
sempurna terutama ibu bila ibu selama hamil atau waktu persalinan
mengalami komplikasi
3. Perubahan Psikologis
15
a. Fase Taking in
kelahiran bayi. Ibu butuh banyak bantuan untuk melakukan hal yang
yang dirasakan ibu setelah menjadi ibu sebagian besar ibu merasa
walau rasa senang itu juga disertai dengan perasaan takut, cemas dan
kalinya
c. Fase Letting Go
Merupakan fase dimana ibu nifas sudah menemukan peran sendiri. Ibu
16
4 nifas dan bisa lebih cepat tergantung kemampuan ibu beradaptasi
Untuk normalnya, darah yang keluar saat masa nifas adalah 500-600
ml per 24 jam setelah bayi dilahirkan. Sama seperti saat sedang haid,
nifas tembus di pada celana dalam. Seorang Ibu harus waspada jika
dalam waktu satu jam sudah ganti pembalut lebih dari 2 pembalut.
Ganti pembalut disini dalam artian karena terlalu banyak darah yang
keluar. Hal seperti ini menandakan jika masa nifas seperti ini sangat
b. Penglihatan Kabur
Mengalami rabun merupakan hal yang wajar yang terjadi pada setiap
orang. Hal ini disebabkan karena gangguan pada lensa mata yang
17
penglihatan kabur saat wanita mengalami nifas biasanya disebabkan
sakit kepala berlebih dan rasa mual, maka hal ini sudah tidak wajar
oleh nifas. Pusing atau sakit kepala yang berlebihan harus segera
cepat tentunya akan lebih mudah ditangani dari pada dibiarkan terlalu
lama.
Pembengkakan ini tidak hanya muncul pada wajah saja, namun juga
pada bagian kaki dan tangan sehingga membuat seorang ibu yang baru
Suhu tubuh memang tidak bisa diprediksi, khususnya pada ibu hamil
dan setelah persalinan. Ini dikarenakan daya tahan tubuh setiap orang
18
berbeda-beda. Bagi ibu setelah melahirkan mungkin akan naik turun
hal ini hanya berlangsung selama 1 sampai 3 hari saja. Suhu tubuh
untuk ibu yang baru melahirkan umumnya 37-38 derajat celcius. Jika
suhu tubuh lebih dari itu maka sudah tidak wajar sehingga harus
biasanya dialami oleh wanita yang baru pertama kali melahirkan. Bagi
yang stres setelah melahirkan. Ini biasanya akan membuat ibu enggan
Bau darah pada nifas umumnya sama dengan bau darah haid. Bau
diikuti oleh gumpalan darah yang lebih besar dan menyebabkan rasa
19
B. Konsep Baby Blues
waktu, yakni kira-kira dua hari sampai dua minggu sejak bayi dilahirkan.
kurangnya rasa percaya diri, sukar menangis tanda ada sebab, sensitif
keluarga dan pengasuhan terhadap bayi. Sedih juga depresi kerap hadir
perubahan emosi dan suasana hati ibu yang terjadi setelah proses
kelahiran bayi yang dapat menjadikan ibu merasa mudah terharu, cemas
20
2. Jenis gangguan psikologi postpartum
berikut:
a. Postpartum blues
b. Postpartum depression
bersalah, lelah cemas, dan dan tidak mampu merawat dirinya dan
banyinya.
c. Postpartum psikosis
Depresi berat yaitu dengan gejala proses pikir yang dapat mengancam
pemberian obat.
gangguan ini mencapai puncak saat 3-5 hari setelah melahirkan dan
melahirkan, ibu depresi dan lebih mudah menangis dari biasanya, merasa
21
tidur, ibu kurang perduli dengan bayinya, namun gejala ini tidak
kesabaran, Ibu tidak percaya diri, cemas berlebihan, merasa bersalah dan
jantung cepat, mati rasa, kegoyahan atau pusing, dan sesak napas ringan
a. Faktor Hormonal
estriol yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Kadar estrogen turun
22
secara bermakna setelah melahirkan. Ternyata estrogen memiliki efek
b. Faktor Demografi
sebelumnya.
syndrome. Usia yang terlalu muda untuk hamil akan memicu risiko
bagi ibu dan anak dari segi fisik dan psikis yaitu selama kehamilan
23
banyak. Ibu primipara lebih berisiko mengalami baby blues syndrome
baby blues syndrome dapat terjadi pada ibu multipara bisa di sebabkan
karena jumlah anak yang banyak dan jarak kelahiran yang terlalu
c. Faktor Psikologis
perhatian tertuju pada anak yang baru lahir. Padahal usai persalinan
24
di perlukan dalam membantu kondisi ibu selama masa nifas.
besar trauma fisik yang terjadi selama proses persalinan, akan semakin
e. Faktor sosial
25
suami, keluarga, dan teman memberi dukungan moril misalnya
beperan sebagai tempat ibu mengadu dan berkeluh kesah selama ibu
f. Faktor fisik
apalagi jika tidak ada bantuan dari suami atau keluarga yang lain.
baik, wanita pekerja lebih banyak akan kembali pada rutinitas bekerja
Susu Ibu (ASI) hal tersebut terjadi karena kondisi stress pada ibu akan
terputusnya ikatan tali kasih ibu dan anak. Ibu dengan gangguan
26
psikososial cenderung tidak memberikan ASI kepada bayinya
lajangnya yang tidak perlu repot mengurus bayi atau bahkan ingin
tidur (regular sleep) dan beberapa jenis gangguan fisik lain di samping
kondisi yang lebih berat seperti depresi postpartum. Hal-hal kecil dan
27
ditakuti dan di cemaskan. Pemberian psikoedukasi pada ibu post
pada ibu melalui bounding attachment atau skin to skin contact antara
ibu dan bayi pasca persalinan,kontak kulit 6 jam setiap hari selama 1
(Purwati.,2020).
C. Kajian empiris
Yang Mempengaruhi Terjadinya Post Partum Blues Pada Ibu Post Partum
penelitian ini menunjukkan ibu post partum dengan umur yang beresiko
mempengaruhi terjadinya post partum blues pada ibu post partum, dan
tidak terdapat hubungan antara umur ibu post partum yang mempengaruhi
28
kejadian baby blues, lebih dari separoh (60.5%) responden dengan usia
kejadian syndrome baby blues pada ibu postpartum di Klinik Bidan Ratna
Pada Ibu Post Partum di RSUD dr. Zainoel Abidin Kota Banda Aceh
serta dukungan keluarga dengan baby blues syndrome pada ibu postpartum
29
30
BAB III
KERANGKA KONSEP
Ibu nifas usia kurang dari 20 tahun seorang wanita masih sangat rawan
masa nifas. Sedangkan wanita yang usia tua atau lebih dari 35 tahun
yang menurun dan memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi sehingga
Apabila suami tidak mendukung ibu nifas maka dapat membuat ibu
merasa sedih dan kewalahan dalam mengasuh bayinya pada minggu pertama
postpartum. Ibu nifas juga sangat membutuhkan dukungan berupa psikis dan
obstetri pasien yang meliputi riwayat hamil sampai bersalin serta apakah ada
Pekerjaan merupakan suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi
seseorang. Tuntutan peran ganda wanita sebagai ibu rumah tangga dan wanita
penderitaan psikis.
31
Kerangka teori penelitian dapat dilihat seperti pada gambar di bawah ini:
Masa Nifas
Psikologi Fisiologis
Faktor demografi :
Postpartum Depression usia dan paritas
Faktor fisik :
Postpartum Psikosis
Pekerjaan
Usia
Dukungan suami
Baby Blues
Paritas
Ibu bekerja
keterangan :
D. Variable penelitian
31
E. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
1. Baby blues
mengalami baby blues dengan gejala cemas, sedih, mudah marah, dan
labilitas mood.
(EPDS) yang dikembangkan oleh Cox, Holden dan Sagovsky sejak tahun
1987. EPDS dipilih sebagai instrumen pada penelitian ini karena EPDS
dinyatakan bahwa instrumen tersebut telah teruji dan diakui validitas dan
reliabilitasnya.
Kriteria objektif :
2. Usia
Lama waktu hidup dimulai sejak dilahirkan sampai pada saat penelitian
dilakukan yang dibuktikan dengan kartu tanda pengenal lama hidup ibu
sejak lahir hingga mencapai ulang tahun terakhirnya pada saat wawancara
dilakukan.
Kriteria objektif :
32
Tidak beresiko : Tidak risiko apabila berumur 20-35 tahun
3. Dukungan Suami
Alat ukur ini menggunakan skala likert dengan 6 alternatif jawaban yaitu
sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), agak tidak setuju (ATS), agak
setuju (AS), setuju (S), dan sangat setuju (SS). Setiap respon aitem
favorable akan diberi skor 1 untuk STS, 2 untuk TS, 3 untuk ATS, 4 untuk
AS, dan 5 untuk S, dan 6 untuk SS. Pada respon aitem unfavorable akan
diberi skor 6 untuk STS, 5 untuk TS, 4 untuk ATS, 3 untuk AS, 2 untuk S,
Kriteria objektif :
4. Parietas
Jumlah anak yang pernah dilahirkan baik lahir hidup maupun lahir mati
Kriteria objektif :
33
5. Ibu bekerja
Kriteria objektif :
F. Hipotesis Penilitian
1. Usia
H0 : Tidak ada hubungan usia dengan kejadian baby blues pada ibu nifas
Ha : Ada hubungan usia dengan kejadian baby blues pada ibu nifas di
Kabupten Morowali.
2. Dukungan suami
34
3. Paritas
H0 :Tidak ada hubungan paritas dengan kejadian baby blues pada ibu
Ha : Ada hubungan paritas dengan kejadian baby blues pada ibu nifas di
kabupten morowali.
4. Ibu bekerja
H0 : Tidak ada hubungan ibu berkerja dengan kejadian baby blues pada
Ha : Ada hubungan ibu bekerja dengan kejadian baby blues pada ibu
35
BAB IV
METODE PENELITIAN
pada satu saat (Nursalam, 2016). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
Populasi
(Sampel)
39
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
2. Waktu penelitian
1. Populasi
dalam penelitian ini adalah ibu nifas di wilayah kerja puskesmas bungku
2. Sampel
40
Dikarenakan populasi dalam penelitian ini tidak diketahui jumlahnya,
maka sampel yang digunakan yaitu ibu nifas yang peneliti temui selama
bulan Juli.
a. Kriteria Inklusi :
b. Kriteria Ekslusi :
41
D. Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah materi atau
kumpulan fakta yang akan dikumpulkan sendiri oleh peneliti pada saat
2. Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari puskesmas dan dalam penelitian ini adalah
E. Instrument Penelitian
dinyatakan bahwa instrumen tersebut telah teruji dan diakui validitas dan
budaya dan tersedia dalam berbagai bahasa. Hasil uji coba tersebut
42
Jumlah pertanyaan instrumen EPDS ada 10 item, dimana pertanyaan-
tersebut.
(*) dan tanpa tanda (*). Pertanyaan tanpa tanda (*) yakni pertanyaan 1,2, dan
4, kotak jawaban teratas diberi nilai nol (0) dan kotak jawaban yang terendah
diberi nilai tiga (3). Pertanyaan dengan tanda (*) yakni nomor 3,5,6,7,8,9,10
kotak jawaban teratas diberi nilai tiga (3) dan kotak jawaban yang paling
rendah diberi nilai nol (0). Nilai maksimum EPDS adalah 30 dengan interval
Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur dukungan suami yang
Alat ukur ini terdiri dari 32 aitem, terdiri dari 16 aitem favorable dan
alternatif jawaban yaitu sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), agak
tidak setuju (ATS), agak setuju (AS), setuju (S), dan sangat setuju (SS).
Setiap respon aitem favorable akan diberi skor 1 untuk STS, 2 untuk TS, 3
untuk ATS, 4 untuk AS, dan 5 untuk S, dan 6 untuk SS. Pada respon aitem
43
unfavorable akan diberi skor 6 untuk STS, 5 untuk TS, 4 untuk ATS, 3 untuk
F. Analisis data
Analisis statistik dapat digunakan pada data kuantitatif atau data yang
kode atau kata kunci yang telah ditetapkan oleh peneliti (Nursalam, 2013).
1. Analisis univariat
2. Analisis Bivariat
atau lebih. Karena skala data yang digunakan merupakan data kategorik,
maka statistik uji yang digunakan adalah uji chi kuadrat dengan formula
sebagai berikut:
( fo−fh )2
X2 =Ʃ
fh
Keterangan:
X2 = Chi Kuadrat
44
fh = Frekuensi Yang Diharapkan
Ʃ = Sigma
i. jika X2 hitung > X2 tabel dan P Value < α = 0,05, maka tolak H 0, dan Ha
ii. jika X2 hitung < X2 tabel dan P value > α = 0,05, maka H0 diterima
dengan rumus
φ= √
x2
n
Keterangan:
X2 = Nilai Chi
n = Besar Sampel
G. Pengolahan Data
45
a. Editing yaitu pemeriksaan kuesioner yang telah terkumpul dari hasil
pengisian kuesioner
analisis lanjut
H. Etika Penilaian
3. Confidentially (kerahasiaan)
46
Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya
I. Jadwal Penelitian
Table 4.1 Jadwal Penelitian
47
DAFTAR PUSTAKA
(.........................)
Lampiran 3
Nomor Responden :
Umur :
Status Perkawinan :
Tanggal :
Jumlah anak :
Pekerjaan :
Pendidikan terakhir :
Instruksi :
Setelah anda melahirkan bayi, kami ingin mengetahui bagaimana perasaan
anda selama 7 hari ini. Di bawah ini ada sebuah contoh pertanyaan yang
dilengkapi dengan jawabannya.
Saya merasa bahagia :
a. Ya, hampir setiap waktu
b. Ya, kadang-kadang
c. Tidak terlalu sering
d. Tidak, tidak sama sekali
Jika ibu menjawab point b, jawaban ini berarti : Saya kadang-kadang merasa
bahagia. Silahkan jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah dengan cara yang sama.
Selama 7 hari belakangan ini :
1. Saya dapat tertawa dan melihat sisi yang menyenangkan dari suatu hal :
a. Sebanyak-banyaknya
b. Sekarang ini tidak terlalu banyak
c. Sedikit
d. Tidak sama sekali
2. Saya gembira menghadapi segala sesuatu
a. Sebanyak-banyaknya
b. Berkurang sedikit dari biasanya
c. Sangat kurang dari biasanya
d. Hampir tidak pernah
3. Saya menyalahkan diri sendiri secara tidak semestinya bila keadaan menjadi
buruk *:
a. Ya, hampir selalu
b. Ya, kadang-kadang
c. Tidak terlalu sering
d. Tidak ,tidak pernah
4. Saya merasa khawatir atau cemas tanpa alasan yang jelas.
a. Tidak, tidak sama sekali
b. Hampir tidak pernah
c. Ya, kadang-kadang
d. Ya, sangat sering
5. Saya merasa takut atau panik tanpa alasan yang jelas* :
a. Ya, cukup sering
b. Ya, kadang-kadang
c. Tidak, tidak banyak
d. Tidak sama sekali
6. Segala sesuatu terasa membebani saya* :
a. Ya, hampir selalu saya tidak bisa mengatasinya
b. Ya, kadang-kadang saya tidak bisa mengatasinya sebaik biasanya
c. Tidak, hampir selalu saya bisa mengatasinya dengan baik
d. Tidak, saya bisa mengatasinya dengan baik seperti biasa
7. Saya merasa tidak bahagia hingga saya merasa sulit untuk tidur * :
a. Ya, hampir setiap waktu
b. Ya,kadang-kadang
c. Tidak terlau sering
d. Tidak sama sekali
8. Saya merasa sedih dan jengkel tidak menentu * :
a. Ya, hampir setiap waktu
b. Ya, kadang-kadang
c. Tidak, tidak banyak
d. Tidak sama sekali
9. Saya merasa sangat tidak bahagia hingga saya menangis * :
a. Ya, hampir setiap waktu
b. Ya, cukup sering
c. Tidak begitu sering
d. Tidak sama sekali
10. Pikiran untuk melukai diri sendiri telah terjadi pada saya * :
a. Ya, hampir setiap waktu
b. Ya, cukup sering
c. Hanya sesekali
d. Tidak pernah
Dukungan Suami
Petunjuk Pengisian
Pada bagian ini terdapat 32 pernyataan. Setiap pernyataan disediakan
alternatif jawaban (STS, TS, ATS, AS, S, SS) yang akan Anda pilih sesuai
dengan keadaan sebenarnya saat ini.
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
ATS : Agak Tidak Setuju
AS : Agak Setuju
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
Contoh :
Pernyataan STS TS ATS AS S SS
Saya menyayangi anak saya X
N
PERNYATAAN STS TS ATS AS S SS
O
Saya merasa suami tetap
1 mencintai saya walaupun telah
memiliki bayi
Suami selalu memberikan uang
2 untuk mencukupi kebutuhan
bayi kami
Suami saya memberikan
3 penjelasan bagaimana cara
mengasuh bayi yang baik
Suami saya meluangkan
4 waktunya untuk bermain
bersama bayi kami
Ketika saya sedih dengan
5
kondisi bayi kami, suami saya
justru tidak peduli
Suami saya tidak peduli saat
6 saya membutuhkan biaya untuk
bayi kami
Suami saya jarang memberi
7 nasehat tentang bagaimana
menghadapi bayi
Saya jarang dilibatkan dalam
8 acara keluarga oleh suami
dikarenakan memiliki bayi
Suami saya memberi semangat
9 ketika saya lelah mengurusi
bayi kami
Suami saya memberikan izin
saya mengikuti kegiatan (arisan,
10
pengajian) di samping
mengasuh bayi kami
Suami saya selalu siap
11 memberikan saran dan nasehat
ketika saya membutuhkan
Suami saya mudah menerima
12 keadaan bahwa kami memiliki
bayi
Suami saya sering
13 membandingkan keadaan bayi
kami dengan bayi lain
Saya merasa kesulitan
mendapatkan uang dari suami
14
untuk mencukupi kebutuhan
bayi kami
Ketika saya mengalami
hambatan dalam mengasuh bayi
15
kami, suami saya tidak pernah
memberikan saran
Suami saya lebih memilih
16
meluangkan waktunya sendirian
Ketika saya sedih, suami selalu
17
mendengarkan keluh kesah saya
Suami selalu membantu
18 mengurus bayi kami ketika di
rumah
Suami saya sering mencarikan
19 informasi terkait perkembangan
bayi
Suami saya mengajak saya dan
20
bayi kami ke acara yang
diadakan di lingkungan
kerjanya
Suami saya cuek ketika diajak
21
berbicara mengenai bayi kami
Saya tidak mendapatkan
22 bantuan materi (uang) dari
suami
Suami tidak memberikan
informasi untuk membantu
23 kemajuan perkembangan bayi
kami, meskipun saya sedang
merasa kebingungan
Kesibukan suami membuat saya
24 selalu sendirian mengurus bayi
kami
Suami saya mendengarkan
dengan penuh perhatian ketika
25
saya bercerita mengenai bayi
kami
Suami saya memberikan saya
26 waktu istirahat dan mengambil
alih mengasuh bayi kami
Ketika saya merasa lelah dan
menyerah mengurus bayi kami,
27
suami sering memberikan
pengarahan untuk saya
Suami saya selalu memberikan
28 waktunya untuk mengajak saya
dan bayi kami berpiknik
Suami saya menunjukkan
29 ketidakpeduliannya saat saya
mengasuh bayi kami
Suami menyerahkan seluruh
30 pengasuhan bayi kami pada
saya dan tidak ikut campur
Suami saya tidak memberikan
31 pengarahan pada saya untuk
mengasuh bayi kami
Saya merasa lebih sering
32 menghabiskan waktu bersama
bayi kami tanpa suami