Anda di halaman 1dari 6

Sayatman, Bambang Mardiono, dan Naufan Noordyanto

Pengembangan Konsep Brand Identity dan Visual System ITS yang Lebih Terintegrasi

Pengembangan Konsep Brand Identity dan


Visual System ITS yang Lebih Terintegrasi
Sayatman, Bambang Mardiono, dan Naufan Noordyanto
Departemen Desain Komunikasi Visual, Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia
e-mail: sayatasik@gmail.com

Abstrak—Brand Identity merupakan aspek yang sangat penting I. PENDAHULUAN


dalam sebuah entitas, antara lain sebagai tanda kepemilikan,
jaminan kualitas, mencegah peniruan atau pembajakan. Selain Brand Identity atau juga dikenal dengan istilah identitas
sebagai ciri dan sarana identifikasi, brand identity juga dapat visual (visual identity) merupakan sekumpulan tanda yang
difungsikan sebagai alat promosi dan branding entitas tersebut.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebagai sebuah
secara grafis mengandung ciri khas tertentu yang mencitrakan
entitas pendidikan tinggi teknologi di Indonesia sudah saatnya sebuah entitas yang diwakilinya. Entitas tersebut dapat
membangun konsep brand identity-nya secara lebih berupa institusi, lembaga, organisasi atau bahkan personal [1]
komprehensif, konsisten dan terintegrasi. Karena penggunaan dan [2]. Identitas visual merupakan aset yang sangat penting
brand identity secara konsisten dan terintegrasi sangat penting bagi sebuah entitas, antara lain sebagai tanda kepemilikan,
untuk mendukung brand image ITS dalam kontestasi lokal jaminan kualitas, mencegah peniruan atau pembajakan.
maupun global. Melalui pendekatan metode desain dan visual Selain menjadi bagian dari properti legal sebuah entitas,
branding, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan identitas visual juga berfungsi sebagai sarana identifikasi,
konsep brand identity ITS secara lebih konsisten dan diferensiasi, komunikasi, marketing dan sarana branding.
terintegrasi. Lingkup penelitian ini antara lain meliputi; studi
eksisting terhadap penerapan system identitas visual yang ada,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebagai
mengembangkan konsep desain dan pedoman penerapannya sebuah entitas pendidikan tinggi teknologi terkemuka di
secara lebih terintegrasi pada atribut kebutuhan ITS. Hasil Indonesia sudah selayaknya mengimplementasikan system
penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan identitas visual yang lebih terintegrasi sebagai bagian dari
kebijakan bagi ITS dalam penerapan visual identity system di upaya penguatan branding institut dalam mencapai visi
ITS selanjutnya. Sehingga melalui penerapan brand identity misinya menjadi perguruan tinggi bereputasi internasional.
yang teratur dan konsisten diharapkan dapat memberikan Melalui penerapan system identitas yang terintegrasi maka
dampak dalam penguatan branding ITS menuju World Class diharapkan dapat merefleksikan budaya dan jati diri institusi
University. ITS.
Kata Kunci—brand identity, identitas visual, branding ITS
Secara mendasar, sebagaimana diatur dalam statutanya,
ITS sudah memiliki atribut identitas visual formal, termasuk
Abstract — Brand Identity is a very important aspect in an entity, di dalamnya logo, lambang, bendera, pataka, toga, dan
among others, as a sign of ownership, quality assurance, sebagainya [3]. Namun demikian identitas yang tercantum
preventing imitation or piracy. Apart from being a feature and dalam statuta institut lebih bersifat legal formal dan terbatas,
means of identification, brand identity can also function as a belum dikembangkan lebih detail hingga menjadi sistem
promotional and branding tool for the entity [1]. Institut Teknologi identitas visual yang konsisten dan komprehensif sesuai
Sepuluh Nopember (ITS) as a higher technology education entity kebutuhan institut. Padahal identitas visual adalah asset
in Indonesia, it is time to build a more comprehensive and berharga ITS yang bisa dikelola dan dioptimalkan menjadi
consistent brand identity concept. Because the consistent use of
brand identity is very important to support ITS brand image in
sarana identifikasi, diferensiasi, bahkan sebagai sarana
local and global contestation. komunikasi pemasaran dan membangun brand image ITS.
Through the design method approach and visual branding, Identitas visual bukan hanya logo atau lambang saja, lebih
this study aims to develop the ITS brand identity concept in a more luas dari itu merupakan kombinasi dari logo dan elemen
consistent and integrated manner. The scope of this research grafis lainnya, misalnya; tipografi (letter mark), gambar
includes; Existing studies on the application of existing visual (picture mark), warna identitas (color identity), tata letak
identity systems, develop design concepts and guidelines for their (basic layout), atau hasil kombinasinya. Perpaduan inilah
implementation in a more integrated manner in formal attributes yang kemudian jika dikelola dengan baik akan membentuk
according to ITS needs. The results of the development of this visual identity system yang terintegrasi sekaligus menguatkan
design concept are expected to be material for policy
considerations for ITS in the next application of the visual identity
branding entitas institusi yang diwakilinya.
system at ITS. So that through the regular and consistent Ruang lingkup penelitian ini antara lain meliputi; audit
application of brand identity, it is hoped that it can have an impact terhadap penerpan system identitas visual yang ada
in strengthening ITS branding towards World Class University. (eksisting), merancang konsep desain system identitas visual
yang terintegrasi dan mengembangan pedoman
Keywords—brand Identity, Visual Identity, ITS Branding. penerapannya pada atribut media sesuai kebutuhan ITS.
Fokus luaran penelitian ini antara lain berupa brand guideline
sebagai pedoman penggunaan brand dan identitas visual di
lingkungan ITS, khususnya untuk kebutuhan media
administrasi kantor (office stationery), perangkat promosi

10
Vol. 20, No.1 , Februari 2021, pISSN 1411-3023, eISSN 2580-0264

(promotion tools), papan petunjuk (sign system), seragam juga dapat memberi dampak dalam upaya memperkuat
(uniform), kendaraan operasional (vehicle) benda souvenir branding ITS menuju World Class University.
(merchandise) lainnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan rekomendasi kebijakan pimpinan dalam
penerapan system identitas visual di ITS. Selanjutnya dapat II. METODE
dikembangkan pada sub-sub entitas yang ada di dalamnya
secara hirarkis, dari tingkat rektorat, fakultas hingga
departemen.
Berdasarkan pengamatan di lapangan (Gambar 1), sering
ditemukan inkonsistensi dan ketidakseragaman pada
beberapa implementasi sistem identitas visual di lingkungan
ITS. Bahkan penggunaan logo maupun lambang formal
sekalipun seringkali melenceng dari aturan identitas visual
yang sudah ditentukan, baik dari sisi bentuk, warna, tata letak
maupun perlakuan visualnya. Hipotesa sementara, antara lain
karena belum adanya panduan yang komprehensif tentang
penggunaan identitas dalam ragam media yang dimkasud. Di
sisi lain adanya kebijakan penggunaan 2 (dua) identitas visual
yakni logo dan lambang kadang-kadang menimbulkan
ambiguitas identitas visual di mata publik, dan sebagian
pengguna masih merasa bingung dalam penerapannya. Untuk
itu perlu dilakukan penelitian untuk mengaudit implementasi
system identitas visual di lingkungan ITS. Karena jika
dibiarkan berlarut-larut akan berpotensi mereduksi efektifitas
kerja identitas itu sendiri.

Gambar 2. Proses pengembangan konsep Brand Identity ITS.

Dalam penelitian ini pendekatan analisis dilakukan melalui


studi pendahuluan, observasi, studi eksisting dan iteratur
mengenai brand identity. Selanjutnya pada tahap
pengembangan konsep desain dilakukan eksperimen dengan
pendekatan metode desain visual branding.
Ada 3 (tiga) tahapan pendekatan dalam pengembangan
konsep brand identity ITS ini, yaitu:
1. Tahap Studi awal dan pengumpulan data, meliputi
identifikasi dan studi eksisting.
2. Tahap analisa dan pemetaan konsep, meliputi observasi,
Gambar 1. Eksisting penerapan Visual Identity di ITS. analisa dan pemetaan konsep.
3. Tahap Pengembangan konsep, meliputi konsep identitas,
Secara teoritis, identitas tunggal lebih mudah diidentifikasi sistem visual dan konsep desain.
dibanding dengan multi identitas visual untuk satu entitas. Gambar 2 menunjukan bagaimana langkah proses penelitian
Karena jika dalam dalam satu entitas terdapat dua identitas, dan pengembangan konsep brand identitas dan sistem visual
maka cenderung menimbulkan ambiguitas atau keraguan di ITS.
dalam identifikasinya. Untuk itu selanjutnya perlu dicari
solusi konsep dan pedoman penerapan visual identity system
yang lebih konsisten dan terintegrasi. III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini menjadi penting sebagai bahan evaluasi diri
bagi ITS bahwa pengembangan system identitas visual Konsep Branding
memiliki kontribusi dalam mendukung citra ITS sebagai Branding adalah proses yang berkesinambungan untuk
perguruan tinggi yang profesional. Penelitian ini diharapkan membangun kesadaran merek dan memperluas loyalitas
dapat bermanfaat bagi pengembangan konsep visual identity pelanggan terhadap merek. Branding juga bisa diartikan
system di ITS ke depan secara lebih terintegrasi. Sehingga bagaimana memanfaatkan setiap peluang untuk
selain memenuhi fungsinya sebagai ciri atau penanda visual, menyampaikan pesan tentang mengapa seseorang harus

11
Sayatman, Bambang Mardiono, dan Naufan Noordyanto
Pengembangan Konsep Brand Identity dan Visual System ITS yang Lebih Terintegrasi

memilih sebuah brand tertentu dibanding brand yang lain [4]. persepsi secara tidak langsung tentang seluk beluk filosofi
Mengapa sebuah perusahaan memanfaatkan branding, karena perusahaan [7]. Kesan inilah yang kemudian akan dibangun
branding merupakan investasi perusahaan untuk menjadi sebuah identitas korporat (corporate identity) melalui
berkompetisi, memimpin sekaligus menjadi alat pemasaran simbolisasi visual. Sehingga dalam hal ini identitas visual
yang terbaik untuk memenangkan hati pelanggan. Identitas selain digunakan sebagai alat identifikasi, juga sebagai sarana
merek mendorong pengakuan, memperkuat diferensiasi, dan untuk memahami makna filosofis perusahaan.
membuat ide-ide besar dan makna dapat diakses.
Tabel 1. Pemetaan media aplikasi identitas visual.
No Jenis Media Uraian Contoh Media
1 Office Penerapan system identitas Kop Surat
Stationery visual pada media-media Amplop
yang berhubungan dengan Stopmap
kebutuhan administrasi Stampel
akademik dan perkantoran Kartu Nama
sehari-hari Name Tag, dll.

2 Vehicles Penerapan system Kendaraan Patroli


identitas visual pada SKK
kendaraan opearsioanal Bis Kampus
untuk kebutuhan mobilitas Kendaraan Sarpras
di dalam lingkungan ITS Kebersihan dan
maupun di luar kampus pemeliharaan taman
iCar, dll.
3 Uniform Penerapan system Seragam batik ITS,
identitas visual pada Seragam Satuan
seragam civitas akademika Keamanan Kampus
di lingkungan ITS. (SKK)
Jas almamater,
Toga
Tim Olah Raga, dll.
4 Promotion Penerapan system Website
Gambar 3. Pemetaan sistem identitas visual ITS.
Media identitas pada media- Majalah ITS Point
media promosi atau media Banner
Strategi Branding ITS publikasi lain yang Spanduk
Strategi Branding ITS sebaiknya dibangun di atas visi yang digunakan secara official. Brosur
selaras dengan strategi bisnis dan nilai-nilai dan budaya kerja Poster
Katalog, dll.
ITS yang mencerminkan sebuah perguruan tinggi yang 5 Sign System Penerapan system Orientation Map
unggul dalam memberi layanan pendidikan sesuai kebutuhan identitas pada papan nama Sign System
masyarakat. Visi ITS sebagaimana tertuang dalam statuta atau penunjuk arah. penunjuk
yaitu “Menjadi Perguruan Tinggi berkelas dunia yang Tujuannya sebagai Nama gedung/ruang
penanda pada interior,
berkotribusi pada kemandirian bangsa serta menjadi rujukan eksterior dan lingkungan
dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat kampus.
serta pengembangan inovasi terutama yang menunjang 6 Merchandise Merupakan benda-benda T Shirt
industri dan kelautan” [5]. Strategi brand ini selanjutnya souvenir/gimmick yang Gantungan Kunci
bertujuan untuk Maskot
mendefinisikan positioning, diferensiasi, keunggulan membantu mengingatkan Kemasan, dll.
kompetitif, dan preposisi unik ITS di benak masyarakat dan pada entitas ITS.
semua pemangku kepentingan (stakeholder),
Sebagai sebuah institusi pendidikan tinggi, ITS juga dapat
diibaratkan sebuah perusahaan (corporate) yang memiliki Identitas Visual merupakan kombinasi dari logo dan system
core bisnis, budaya kerja dan brand. Pengertian brand visual (typography, colour, imagery) yang dibuat secara
memiliki makna yang lebih dalam dari sekedar logo. Jika terpadu untuk menyampaikan pesan dari sebuah perusahaan,
logo atau lambang ITS adalah sebuah wujud yang bisa dilihat orang, benda atau bahkan ide [8], [9], dan [10]. Elemen utama
secara visual, maka brand mencakup keseluruhan, baik yang identitas visual yang umum digunakan antara lain; tulisan
berupa fisik dan non fisik. Dengan kata lain brand adalah (lettermark), gambar logo (picture mark), warna (color
rangkuman nilai-nilai esensial dari suatu entitas. Jika identity), tata letak (basic layout), principal letter dan maskot
diibaratkan seorang manusia, logo adalah wajah seseorang, atau hasil kombinasinya.
identitas adalah penampilan fisik, perilaku dan cara
berkomunikasi, maka brand adalah keseluruhan jiwa raga Pemetaan Sistem Identitas Visual ITS (Visual Identity
manusia itu termasuk logo didalamnya [6]. System ITS)
Logo sebagai bagian dari identitas visual pada dasarnya
Corporate Identity ITS merupakan modal awal dalam proses pembentukan visual
Dalam sebuah entitas perusahaan (corporate), identitas branding. Segala penerapan sistem visual (visual system)
perusahaan dikenal dengan istilah corporate identity dan dalam berbagai media, termasuk media publikasi dan
biasanya meliputi identitas verbal dan identitas visual. Tujuan promosi di ITS sebaiknya selalu disertai identitas visual yang
dari corporate identity secara umum adalah sebagai ciri agar konsisten, sehingga khalayak menjadi lebih akrab dengan ciri
entitas tersebut dikenal oleh semua pihak. Sebagai bagian dari entitas ITS.
identitas corporate, logo merupakan wajah dan identitas yang Untuk membangun sistem identitas visual ITS yang
sangat penting, karena fungsi logo bukan hanya bersifat terintegrasi maka perlu dirancang sebuah sitem grafis yang
mengidentifikasi, namun juga memberikan kesan atau fungsinya menjadi elemen identitas sekaligus untuk mengikat
12
Vol. 20, No.1 , Februari 2021, pISSN 1411-3023, eISSN 2580-0264

system identitas visual secara lebih terintegrasi dalam seluruh kebutuhan grafis sedangkan warna sekunder hanya
berbagai media. Sistem grafis sebagai pendukung identitas dipakai untuk keperluan website dan media sosial.
visual ITS dapat dikembangkan dari unsur-unsur visual logo Dalam implementasinya, warna fakultas diciptakan
atau lambang utama seperti, warna, gambar, bentuk huruf dan sebagai identitas tiap fakultas yang berada di Institut
tata letak. Teknologi Sepuluh Nopember. Warna-warna ini hanya
Elemen-elemen visual tersebut kemudian didesain secara boleh dipergunakan sebagai aksen ataupun penanda identitas
artistik dan harmonis sehingga dapat menjadi pengikat fakultas saja (Gambar 4).
keseluruhan desain dalam sebuah system desain (design
system). Perpaduan inilah yang kemudian akan membentuk Typography
visual identity system. Dalam penggunaan Tipografi, terdapat 2 font yang digunakan
Gambar 3 menunjukan pemetaan identitas visual di yaitu Font Friz Quadrata Std dan Work Sans Family. Friz
lingkungan ITS yang akan diterapkan pada berbagai media Quadrata Std merupakan signature font yang dipakai pada
dan atribut yang sering dibutuhkan ITS. Beberapa contoh wordmark lambang dan logo ITS sedangkan Work Sans
aplikasi identitas yang dibutuhkan antara lain kebutuhan family dipakai untuk keperluan body text dan kepentingan
administrasi kantor, kendaraan operasional kampus, seragam, penulisan lainnya.
media promosi kampus, sign system (eksterior dan interior)
dan merchandise.
Tabel 1 menunjukan ragam media aplikasi yang
memungkinkan identitas visual diterapkan pada berbagai
jenis dan contoh media yang sering dibutuhkan di
lingkungan ITS.

Gambar 5. Typografi dan Font.

Gambar 6. Konsep Supergraphic ITS

Supergraphic
Supergraphic merupakan elemen visual yang menjadi
pendukung identitas. Biasanya terdiri dari elemen warna,
bentuk atau kombinasinya. Fungsi supergrafis selain
memperkuat identitas visual logo sekaligus menjadi elemen
Gambar 4. Warna Identitas (Colour Identity) ITS. estetik dan pengikat system grafis di setiap medianya. Jika
Warna Identitas penggunaan logo cenderung monoton dan konstan, maka
Penggunaan warna pada Institut Teknologi Sepuluh key grafis relatif lebih fleksibel dalam implementasinya,
Nopember mempunyai 4 warna primer dan 2 warna sehingga dapat dikreasikan sedemikain rupa hingga menjadi
sekunder. Penggunaan warna primer digunakan untuk system identitas yang estestik.

13
Sayatman, Bambang Mardiono, dan Naufan Noordyanto
Pengembangan Konsep Brand Identity dan Visual System ITS yang Lebih Terintegrasi

Supergraphic ITS yang dirancang merupakan hasil dari


perpaduan antara Elemen Gerigi, Konsep Connecting serta
bentuk akhir yang berbentuk batik/pattern. Hal ini
merupakan sebuah representasi dari 3 elemen penting di ITS
yakni Sains, Teknologi dan Seni. Penggunaan grafis ini
dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan grafis
dalam implementasi desain (Gambar 6).

Stationery Set dan administrasi perkantoran


Kegiatan surat menyurat dan administrasi perkantoran
adalah salah satu kebutuhan yang paling sering digunakan
dalam aktifitas sehari-hari, baik yang berhubungan dengan
pihak internal maupun dengan pihak di luar ITS. Kebutuhan
media seperti kop surat, amplop, stempel, kartu nama, name
tag adalah media yang rutin digunakan.
Berikut ini adalah contoh konsep implementasi pada Gambar 8. Alternatif Desain Identitas pada kendaraan operasional kampus.
media stationery yang sering diperlukan. Aplikasi
disamping menggunakan format lambang dengan wordmark
(Gambar 7).

Gambar 9. Alternatif Desain Merchandise

Gambar 7. Alternatif Desain Stationery Set. Merchandise


Merchandise adalah benda yang secara khusus diproduksi
Kendaraan operasional kampus untuk keperluan oleh-oleh, tanda mata atau souvenir bagi
Kendaraan operasional adalah salah satu properti pendukung konsumen atau pelanggan. Merchandise juga dapat menjadi
mobilitas dan sarana angkutan di dalam lingkungan kampus alternatif promosi untuk membangun kesadaran akan brand
maupun di luar kampus ITS. Karena sifatnya yang mobile, tanpa memaksa konsumen menerima pesan yang
maka kendaraan operasional ini mudah dilihat oleh khalayak. disampaikan. Karakteristik merchandise yang memiliki
Keberadaannya yang sering beredar dan dilihat publik sentuhan personal (personal touch) membawa kedekatan
tersebut berpotensi menjadi sarana promosi dan branding tersendiri dengan konsumennya (Gambar 9).
identitas ITS, sehingga kendaraan operasional kampus ini Banyak bentuk dan jenis merchandise yang potensial
potensial untuk digarap branding identitasnya secara lebih untuk digarap sebagai sarana remainder dan branding ITS.
komprehensif (Gambar 8). Benda pajang dan benda pakai berukuran kecil, benda

14
Vol. 20, No.1 , Februari 2021, pISSN 1411-3023, eISSN 2580-0264

fashion, kemasan, dan benda souvenir lainnya, bahkan dapat membantu pengunjung mengenal area ITS dan dimana
dikembangkan terus pada media-media baru yang lebih mereka berada.3) Directional sign, yaitu petunjuk yang
kreatif, sehingga dapat dikelola sebagai sarana penguatan menginformasikan rute, arah dari suatu area/ruang tertentu
brand indentity ITS. yang ingin dituju (Gambar 11).

Website ITS
IV. KESIMPULAN
Website di era informasi internet seperti saat ini bisa
dikatakan media utama untuk mengakses informasi.
Penggunaan identitas visual yang konsisten cenderung lebih
Keberadaan website ITS sebagai jendela informasi ITS
memudahkan publik dalam mengidentifikasi dan mengenali
sangat membantu dalam menyampaikan informasi terkini
ciri entitas dibanding dengan multi identitas. Kebijakan
mengenai segala sesuatu tentang ITS. Saat ini website ITS
penggunaan 2 (dua) identitas visual seperti logo dan lambang
sudah mengalami perubahan dan pembenahan yang cukup
secara bersamaan memang berpotensi menimbulkan
signifikan baik terutama dari segi konten, bahkan pernah
ambiguitas persepsi identitas visual di mata publik. Jika
meraih penghargaan terbaik ke 2 sebagai konten terlengkap.
dibiarkan berlarut-larut akan berpotensi mereduksi efektifitas
Secara visual hal ini juga menjadi memberikan kesan
kerja identitas itu sendiri. Sehingga diperlukan aturan yang
tampilan yang lebih terintegrasi dan tampak terorganisasi
lebih jelas aturan penggunaan keduanya.
dengan baik. Informasi yang disajikan dalam dual bahasa
Diperlukan brand guideline yang dapat dijadikan
(Indonesia dan English) juga memberi akses yang lebih luas
panduan penggunaan Identitas Visual di ITS. Brand
kepada masyarakat di seluruh dunia untuk lebih mengenal
Guideline ini juga sekaligus sebagai dokumen kebijakan
ITS melalui situs web tersebut (Gambar 10).
dalam penerapan Identitas Visual di lingkungan ITS.
Selanjutnya panduan tersebut diharapkan dapat menjadi
acuan pengimplementasian visual identity system dalam
berbagai media yang dibutuhkan di ITS, sehingga tercipta
sebuah sistem grafis yang lebih konsisten dan terintegrasi.
Melalui penerapan sistem identitas yang konsisten dan
terintegrasi akan sangat membantu dalam mendukung
pembangunan citra (image) ITS.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih disampaikan kepada Insitut Teknologi Sepuluh


Gambar 10. Contoh tampilan antarmuka Website ITS Nopember yang telah mendanai penelitian ini sekaligus
menjadi objek penelitian. Direktorat Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat (DRPM) ITS sebagai pengelola
program Penelitian. Pusat Unggulan Industri (PUI) Desain
Kreatif ITS yang sudah memberi kesempatan kepada kami
tim peneliti brand untuk mengembangkan penelitian ini
sebagai bagian penelitian pendukung kebijakan di ITS.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Alina Wheeler. 2018. Designing Brand Identity. Published John Wiley
and Sons Inc., Hoboken New Jersey.
[2] Morioka Adams. 2004. Logo Design Workbook- A hands on Guide to
Creating Logos.USA: Rockport Publishers, inc.
[3] Statuta Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2011.
[4] Aaeker, David A. Building Strong Brands, The Free Press, New
York.1996.
[5] Buku Saku-World Class University Rangking Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
[6] Rustan, Surianto, S.Sn.2009. Mendesain Logo. Jakarta: PT Gramedia
Gambar 11. Alternatif Desain Signage Fakultas dan Departemen Pustaka Utama.
[7] Balmer, John, M.T & Edmund R. Gray.” Corporate Identity and
Corporate Communications: Creating a strategic advantage,”
Papan penanda (Signage) Corporate Communication. 1998
Jika dikelompokan ada beberapa jenis sign system, antara [8] Wiryawan, Mendiola B. 2008. Kamus Brand A-Z. Jakarta: Red &
lain: 1) Identification sign, yaitu petunjuk yang sifatnya White Publishing.
menginformasikan atau mengidentifikasi suatu ruangan, [9] Supriyono, R. (2010). Desain Komunikasi Visual. Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Andi.
gedung atau area tertentu. 2) Information sign, yaitu [10] Kautsar, M. A., & Indrayana, D. (2012). Perancangan Environmental
penunjuk yang menginformasikan suatu fitur fasilitas suatu Graphic Design Kebun Binatang Surabaya dengan Konsep Uniquely
gedung atau area, bisa berupa denah atau peta yang dapat Playful. Jurnal Sains dan Seni ITS, 1(1), F66-F71.

15

Anda mungkin juga menyukai