Proposal Fiks
Proposal Fiks
PROPOSAL SKRIPSI
NENTI NURFAJRI
NIM 20010145
S1 BIMBINGAN DAN KONSELING
CIMAHI
2023
A. Judul
Cikalongwetan.
Pendidikan). SMP dapat ditempuh setelah lulus dari Sekolah Dasar (atau
sederajat). Masa studi Sekolah Menengah Pertama yaitu selama tiga tahun,
mulai dari kelas VII sampai kelas IX. Berdasarkan data Kementrian
Indonesia berkisar antara 13-15 tahun. Siswa yang berusia 13-15 tahun
Hurlock 2009) masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau
pencarian jati diri. Lebih lanjut, (Santrock 1996) dan (Papalia, D.E &
2
Fieldman 2014) menambahkan bahwa karakteristik remaja yang sedang
pada diri remaja. Secara umum dapat diketahui bahwa sikap remaja saat
ini berada dalam tahap mencari jati diri. Identitas diri yang dicari remaja
tentang konsep diri yang dimilikinya. Konsep diri merupakan hal yang
perubahan yang terjadi pada masa remaja. Perubahan yang terjadi baik
pembentukan konsep diri. Selain itu, lingkungan juga menjadi salah satu
3
Setiap individu tentunya diharapkan memiliki konsep diri yang
positif, termasuk pada masa remaja. Individu yang memiliki konsep diri
cenderung kreatif, bersifat spontan, dan memiliki harga diri yang tinggi.
dan prestasi akademik yang baik, serta memiliki sikap positif tanpa
et al. 2013).
menyebabkan konsep diri rendah, namun konsep diri yang rendah juga
kepercayaan diri pada remaja merupakan salah satu tahapan penting yang
membangun konsep diri yang positif. Jika remaja memiliki konsep diri
4
negatif ataupun konsep dirinya menurun, ini akan berdampak pada
remaja.
5
Sebagaimana yang telah dipelajari sebelumnya bahwa dalam
C. Rumusan Masalah
6
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dapat
masalah meliputi :
D. Tujuan Penelitian
kelompok dengan teknik problem solving pada peserta didik kelas VIII
7
dilaksanakannya layanan bimbingan kelompok teknik problem
E. Manfaat Penelitian
Secara teoritis, ada dua manfaat yang didapatkan dari penelitian ini
sebagai berikut
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat Praktis
8
didik dapat mengetahui perkembangan remaja yang tentunya harus
Konseling.
F. Definisi Operasional
1. Variabel penelitian
yaitu:
2. Bimbingan kelompok
pribadi.
9
3. Konsep diri
dirinya inilah yang dikenal dengan konsep diri. Konsep diri merupakan
2016).
G. Kajian Teoritis
a. Konsep Diri
10
Pandangan dan sikap individu terhadap dirinya inilah yang
dirinya sendiri, berpikir sebagai apa dirinya, serta apa yang ingin
mencapai hal tersebut. Tanpa pembentukan konsep diri yang tepat maka
bakatnya.
11
Menurut Hurlock, (1978) dan Burn, (1978) disebutkan terbentuk
dari interaksi anak dengan orang di sekitarnya. yang pertama adalah peran
seseorang.
berupa keharusan.
12
Dalam perkembangannya konsep diri terbagi dua, yaitu konsep diri
suatu kebanggaan yang besar tentang diri. Konsep diri yang positif
keberadaan orang lain. Individu yang memiliki konsep diri positif akan
Ada dua tipe konsep diri negatif, yaitu Pandangan individu tentang
teratur. Ini bisa terjadi karena individu dididik dengan cara yang sangat
13
diri terdiri atas dua yaitu konsep diri yang bersifat positif bersifat stabil
dan konsep diri yang bersifat negatif bahwa pandangan tentang dirinya
Konsep diri yang telah dipaparkan ada dua jenis, yaitu konsep diri
memunculkan jati diri yang baik bagi individu, selain itu, karena dengan
adanya konsep diri yang postitif dalam diri individu, dapat membantu
pada diri individu harus ditingkatkan menjadi konsep diri positif, karena
sedapat mungkin konsep diri negatif tidak dimiliki individu. Konsep diri
Konsep diri menurut Burns ( 1993 : 235 ) di pengaruhi oleh faktor – faktor
berikut :
a. Citra diri
Di dalam citra diri berisi tentang kesadaran dan citra tubuh, yang
inti dan dasar dari acuan dan identitas diri yang terbentuk Kesadaran
tubuh dan atau citra tubuh yang awalnya dilengkapi mulai dari persepsi
indrawi merupakan hal utama yang mendasari acuan diri sendiri dan
14
merupakan hal yang kebanyakan mengenai diri sendiri karena tubuh
ini semua sebagaiinti dari konsep diri. Adanya citra tubuh sebagai
evaluasi terhadap diri sendiri (tubuh) sebagai suatu objek yang jelas-
jelas berbeda.
b. Kemampuan
pembeda yang berlangsung lama daridiri orang lain begitu juga untuk
(significant others).
akan mempunyai rasa harga diri yang akan tampak melalui penilaian-
15
meremehkan subjek, menolak subjek, mengkritik subjek tentang
sendiri atau harga diri yang muncul dalam diri subjek kemungkinan
kecil, seperti saat seseorang dinilai oleh orang lain maka dia akan
tubuh menjadi pokok utama dari konsep diri dalam kehidupan. Adanya
identifikasi yang berbeda dari model orang tua dan orang dekat
perlakuan dan komunikasi orang tua. Hal ini akan berpengaruh terhadap
dan sosial kepada orang tua individu (terutama pada masa kanak-
kanak), selain karena orang tua juga merupakan sumber umpan balik
16
komunikasi orang tua. Hal ini akan berpengaruh terhadap harga diri
karena orang tua juga merupakan sumber umpan balik bagi individu.
b. Remaja
1. Pengertian Remaja
emosional, sosial dan fisik. selain itu Hurlock juga mengatakan bahwa
merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua
melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar. Hurlock (dalam Ali &
Ansori, 2008) juga menjelaskan bahwa remaja adalah masa yang paling
• Masa remaja sebagai periode peralihan, artinya bukan lagi masa anak-
17
• Masa remaja sebagai periode perubahan, artinya dalam menuju
ini akan terjadi terus menerus sampai individu mendapatkan batas terakhir
dari perkembangannya.
• Masa remaja sebagai masa mencari identitas, artinya remaja bukan lagi
kanak-kanak tetapi juga belum memperoleh status orang dewasa. Hal ini
kebutuhannya.
3. Tahapan Remaja
18
pada tubuhnya. Remaja mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat
tertarik pada lawan jenis, dan mudah terangsang secara erotis. Pada
tahap ini remaja awal sulit untuk mengerti dan dimengerti oleh orang
mana. Pada fase remaja madya ini mulai timbul keinginan untuk
mereka inginkan.
c. Remaja akhir (late adolesence) 17-20 tahun Tahap ini adalah masa
19
Menurut Rusmana (Warni, 2020) bimbingan kelompok dapat
Gladding (1995 ) ada empat tahap yang harus dilakukan dalam layanan
kelompok.
20
Tahap transisi adalah periode kedua pasca pembentukan
21
kelompok hendaknya dipusatkan pada pembahasan dan penjelajahan
2016)
• Mendefinisikan masalah
22
menemukan masalah dari peristiwa yang mengandung isu konflik .
• Mendiagnosis Masalah
penyelesaian masalah.
kelompok.
23
• Melakukan evaluasi
perubahan yang positif yang terjadi pada peserta didik yang sedang
meningkat.
H. Hipotesis Penelitian
Teknik Problem Solving Dalam Meningkatkan Konsep Diri Peserta Didik SMPN
1 Cikalongwetan “
SMPN 1 Cikalongwetan”
24
Ha : Penerapan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Problem
dalam penelitian ini adalah Mix Method. Penelitian mixed methods adalah
2015).
kualitatif menjadi satu pendekatan dan metode riset serta menelusuri unsur-
unsur yang dapat dicampur dari pendekatan riset kuantitatif dan kualitatif.
Cikalong Wetan.
25
akan dilaksanakan satu per satu (tidak bersamaan) dalam dua fase penelitian
yang berbeda. Fase ini juga dikenal dengan nama a two-phase design
J. Subjek Penelitian
atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
26
Cikalong, Kec. Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat
1 Cikalongwetan
terdapat beberapa anak yang memiliki konsep diri negatif seperti belum
K. Instrumen Penelitian
teknik pengembangan skala atau alat ukur untuk mengukur variabel dalam
27
pengumpulan data yang lebih sistematis.
1. Non tes
a. Observasi.
b. Wawancara .
c. Dokumentasi
d. Angket
28
Angket merupakan salah satu alat pengumpul data dalam
orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang
l. Prosedur Penelitian
Explanatory desain :
1. Merumuskan masalah
29
teknik problem solving dalam meningkatkan konsep diri
4. Menguji hipotesis
Data dalam penelitian ini diolah berdasarkan jenis data yang terkumpul.
ini, responden tidak dapat memberikan jawaban lain kecuali yang telah
disediakan. . Instrumen angket ini sebagai Data kuantitatif berupa hasil tes
30
melalui skala likert.
objek psikologis adalah model Likert. Skala sikap adalah jenis skala yang
pernyataan positif maupun negatif, dinilai oleh subjek dengan sangat setuju,
setuju, tidak punya pendapat, tidak setuju, sangat tidak setuju. Skala likert ini
termasuk pada metode skala bipolar dalam statistika yang di gunakan untuk
mengukur data kuantitatif baik berupa data tanggapan positif dan negatif
angket skala likert ini untuk menghasilkan data yang akurat dan teruji
Cikalongwetan
N. Jadwal Penelitian
Tabel 1
Jadwal Penelitian
Bulan Ke -
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6
31
Studi pendahuluan dan studi
1 pustaka(perumusan masalah,
teori, dan hipotesis) √
kualitatif
Interpretasi, simpulan dan
5 √
saran
Penyusunan laporan
6 √
(skripsi)
Tabel 1.1
Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert
Negatif Positif
2 3 Setuju 2 Setuju
setuju
32
ANGKET KONSEP DIRI PESERTA DIDIK
Nama : …………………………………………………………
: …………………………………………………………
Kelas
: …………………………………………………………
Nama Sekolah
PETUNJUK PENGISIAN
3. Pilih jawaban yang sesuai dengan diri anda serta jangan terpengaruh pada
4. Isi dengan lengkap dan usahakan jangan sampai ada nomor yang
terlewatkan.
5. Jawaban anda tidak ada yang salah dan tidak akan mempengaruhil.
6. Beri tanda (√) pada salah satu pilihan yang sesuai dengan diri anda pada
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
33
KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
NO Pernyataan ST S TS STS
NO Pernyataan ST S TS STS
13
Saya mudah berubah pikiran
34
14
Saya dapat menerima kesalahan saya
Saya tidak dipercaya oleh teman – teman saya
15.
Saya orangnya suka berteman
16
Saya sulit berbicara dengan orang lain
17
Saya mencoba lari dari masalah – masalah saya
18
Saya melakukan sesuatu tanpa berpikir panjang
19
Saya tidak mudah memaafkan kesalahan orang
20 lain
NO Pernyataan ST S TS STS
35
29 Saya merasa sukit bergaul dengan teman – teman
saya
Materi adalah suatu komponen yang sangat penting dalam rangka membina
keagamaan anak asuh. Dalam hal ini diharapkan bimbingan kelompok dapat
menjadi landasan dalam perubahan perilaku anak asuh untuk mendalami konsep
peserta didik .
1. Membuka Diri
dan pada saat yang sama, berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan
jendela yang satu tidak terpisah dengan jendela yang lain. Pembesaran
pada satu jenis jendela yang lain akan mengecil Open self, menyajikan
36
di ketahui/sadari oleh diri kita dan orang lain. Blind self, bagian ini
diri kita sendiri Hidden self, bagian ini berisikan tentang data-data yang
kita ketahui/sadari dari dalam diri kita sendiri dan tidak di ketahui
oleh orang lain. Yang kita simpan untuk diri kita sendiri. Unknown self,
bagian ini merupakan aspek dari diri yang tidak kita ketahui taupun
2. Percaya diri
3. Selektivitas
membuka diri, bagaimana kita mempersepsikan pesan itu dan apa yang kita
37
ingat. Jadi secara singkat bahwa konsep diri menyebabkan terpaan
diri sendiri berarti kita mencintai apa yang telah tuhan berikan kepada
kita. Wujud dari kecintaan kita terhadap diri sendiri adalah dengan
memperlakukan dan menjaga diri ini dengan baik dari hal-hal yang bisa
38
negatif buat diri kita. Dari itu bergaul dengan orang yang memiliki
kecerdasan dan perilaku yang baik. Selain itu perbaiki juga hubungan
dan mampu mengenali identitas dirinya sendiri. Oleh sebab itu, layanan
O. DAFTAR PUSTAKA
39
VISUAL DI SMK NEGERI 9 SURAKARTA TAHUN
PELAJARAN." (2018)
19.
Astuti, Anita Dewi, and Friska Alifia Sekar Melati. "11. Pengaruh
(2018): 160-174.
40
SMPN 6 Kota Madiun)." Jurnal Konseling Gusjigang 6.1
(2020).
(2018): 267-274.
(2013).
118.
41
Mustaqim, Mustaqim. "Metode Penelitian Gabungan Kuantitatif
(2016).
(2019).
42
Rosidah, Ainur. "Bimbingan kelompok melalui teknik problem solving
43