Laporan 4E Kelompok 6 Revisi 17 Mei PRINT ADA LAMPIRAN KOSONG

TUGAS PERANCANGAN PABRIK
Semester Ganjil Tahun Akademik 2021/2022
Pabrik Vinil Klorida dari Etilen dan Klorin

Kapasitas 51.000 ton/tahun
LAPORAN IVE
Sistem Utilitas dan Pengolahan Limbah
Pembimbing:
Dr. Said Zul Amraini, ST., MT.
Koordinator:
Hari Rionaldo, S.T., M.T.
Kelompok 2021-1-6
Oppi Mabela 1807110819
Sherina Septiyani 1807113279
Timothy Winston Maruli 1807113602
PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2022
Kapasitas 51.000 ton/tahun 2021-1-6
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS PERANCANGAN PABRIK

Semester Ganjil Tahun 2021/2022
LAPORAN IVE
Sistem Utilitas dan Pengolahan Limbah
Pabrik Vinil Klorida dari Etilen dan Klorida Kapasitas 51.000 ton/tahun
Kelompok 2021-1-6
Oppi Mabela 1807110819
Sherina Septiyani 1807113279
Timothy Winston Maruli 1807113602
Catatan:
Pekanbaru, April 2023

Disetujui Pembimbing
Dr. Said Zul Amraini, S.T., M.T.

NIP 19680927 198903 1 003
Laporan 4E
Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disetujui Oleh
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Timothy Winston Maruli
LEMBAR KONSULTASI
TUGAS PRARANCANGAN PABRIK
Judul : Prarancangan PabrikVinil Klorida dari Etilen dan Klorin

dengan Kapasitas 51.000 ton/tahun
Laporan : IV E (Sistem Utilitas dan Pengolahan Limbah)
Dosen Pembimbing : Dr. Said Zul Amraini, ST., MT.
Kelompok : 2021.01.06
1. Oppi Mabela (1807110819)
2. Sherina Septiyani (1807113279)
3. Timothy Winston Maruli (1807113602)
Tanggal Diskusi Penjelasan Diskusi Paraf
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Sistem Utilitas Pabrik.....................................................................................1
1.2 Sistem Pengolahan Limbah Pabrik.................................................................2
BAB II SISTEM UTILITAS.................................................................................4
2.1 Unit Penyediaan dan Pengolahan Air.............................................................4
2.2 Unit Penyediaan Steam...................................................................................4
2.3 Unit Penyediaan Bahan Bakar........................................................................4
2.4 Unit Penyediaan Listrik..................................................................................4
BAB III SISTEM PENGOLAHAN UTILITAS..................................................6
3.1 Unit Pengolahan Air.......................................................................................6
3.1 Produksi Steam...............................................................................................6
3.1 Penyediaan Kebutuhan Listrik........................................................................6
BAB IV SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH.....................................................6
BAB V SPESIFIKASI ALAT UTILITAS...........................................................6
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
LAMPIRAN..........................................................................................................18
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Aliran Proses Panas dan Dingin..................................................11

Tabel 4.2 Data untuk Menentukan MER..............................................................13
Tabel 4.3 Data Interval Suhu dan Entalpi............................................................13
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kesetimbangan Energi untuk Aliran Dingin dan Panas....................8

Gambar 4.1 Kurva Komposit..............................................................................12
Gambar 4.2 Cascade Diagram............................................................................14
Gambar 4.3 Pembagian Hot Pinch dan Cold Pinch............................................15
Gambar 4.4 Pembagian Hot Pinch dan Cold Pinch............................................15
Gambar 4.5 Gride Above Pinch...........................................................................16
Gambar 4.6 Minimum Energy Network...............................................................17
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Sistem Utilitas Pabrik

Sistem utilitas dalam suatu pabrik merupakan suatu unit pendukung yang
menyediakan sarana penunjang jalannya proses industri. Banyak faktor penting yang
harus diperhatikan pada saat akan menentukan lokasi dalam merancang suatu pabrik.
Salah satu faktor yang sangat penting dalam penentuan lokasi suatu industri pada saat
perancangan adalah pertimbangan ketersediaan dan kemudahan untuk mendapatkan
sumber utilitasnya. Utilitas dapat diartikan sebagai seluruh bahan, media ataupun
sarana yang dibutuhkan untuk menunjang operasi pabrik. Secara sederhana, unit
utilitas dapat didefinisikan sebagai unit yang menyediakan media pendingin, media
pemanas, energi penggerak dan lain sebagainya, untuk mendukung proses produksi
pabrik seperti listrik, steam, air bersih, air pendingin (cooling water), bahan bakar,
dan unit pengolahan limbah (Suryono, 2005).
Dalam menunjang keberlangsungan pabrik, maka sarana dan prasarananya
dirancang sedemikian rupa, terutama sistem utulitas. Banyak faktor penting yang
harus diperhatikan pada saat akan menentukan lokasi dalam merancang suatu pabrik,
salah satunya adalah ketersediaan dan kemudahan untuk mendapatkan sistem
utilitasnya. Pabrik vinil klorida dari etilen dan klorin ini mempunyai kapasitas 51.000
ton/tahun dan direncanakan didirikan di kota Cilegon, Banten. Berdasarkan
kebutuhannya, direncanakan pabrik vinil klorida ini terdiri dari unit penyediaan dan
pengolaan air yang berasal dari PT. Krakatau Tirta Industri, penyediaan steam,
penyediaan bahan bakar, penyediaan listrik, dan pengolahan limbah.
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
1.2 Sistem Pengolahan Pabrik
Limbah merupakan hasil samping yang didapatkan sebagai dampak dari
berlangsungnya suatu proses dalam industri. Limbah yang dihasilkan oleh pabrik
vinil klorida ini juga memerlukan proses pengolahan. Limbah yang dihasilkan oleh
pabrik vinil klorida adalah limbah cair etilen dan klorin hasil keluaran dari
evaporator, masing-masing sebesar 337,77 kg/jam dan 226,26 kg/jam. Limbah hasil
keluaran evaporator ini harus melalui proses pengolahan sebelum dilepaskan ke
lingkungan agar limbah tidak merusak lingkungan sekitar dan membahayakan
populasi makhluk hidup yang ada di sekitar pabrik.
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
BAB II
SISTEM UTILITAS
Sistem utilitas pada pabrik vinil klorida ini dapat diartikan sebagai seluruh
bahan, media ataupun sarana yang dibutuhkan untuk memperlancar jalannya operasi
pabrik seperti listrik, steam, air bersih, air pendingin (cooling water), dan lainnya
yang akan dijelaskan lebih lengkap dibawah ini.
2.1 Unit Penyediaan dan Pengolahan Air

Dalam industri kimia, air umumnya digunakan sebagai pendingin (cooler,
condensor, cooling tower), sebagai pemanas (heater), sebagai pembangkit steam,
sebagai air minum dan kebutuhan domestik lainnya, serta sebagai air proses (pelarut,
jacket water, boiler feed water). Jenis dan potensi air yang tersedia sangat
menentukan dalam pembuatan sistem cooling water dan sistem pengolahan air proses
yang akan dibangun pada suatu lingkungan industri. Pengolahan air dalam sistem
utilitas pabrik berfungsi meningkatkan kemurnian air untuk mencegah berbagai
permasalahan yang dapat ditimbulkan oleh zat-zat pengotor yang terlarut dan
tersuspensi dalam air baku. Permasalahan korosi dan pengerakan (fouling) peralatan
proses, penyumbatan perpipaan, pembusaan (foaming), dan gangguan kesehatan
personil.
2.1.1 Air Pendingin dan Air Proses

Sistem pendinginan adalah suatu rangkaian untuk mengatasi terjadinya over
heating (panas yang berlebihan) pada mesin agar mesin bisa bekerja secara stabil. Air
pendingin adalah air limbah yang berasal dari aliran air yang digunakan untuk
penghilangan panas dan tidak berkontak langsung dengan bahan baku, produk antara
dan produk akhir (KEP-49/MENLH/11/2010). Air pendingin sistem mengontrol suhu
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
dan tekanan dengan cara memindahkan panas dari fluida proses ke air pendingin yang
kemudian akan membawa panasnya.
Air pendingin mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap efisiensi total
mesin serta umur mesin. Apabila temperatur air pendingin masuk mesin terlalu tinggi,
maka efisiensi mekanis mesin akan menurun dan dikhawatirkan dapat terjadi over–
heating pada mesin. Namun apabila temperatur air terlalu rendah, maka efisiensi
termal akan menurun. Proses pendinginan melibatkan pemindahan panas dari satu
substansi ke substansi yang lain. Substansi yang kehilangan panas disebut cooled, dan
yang menerima panas disebut coolant. Standar industri terhadap air pendingin dapat
dilihat pada Tabel 2.1
Tabel 2.1 Standar Industri Terhadap Air Pendingin
Parameter Kadar Maksimum Metode Pengukuran
(mg/L)
Residu Klorin 2 Standard Method 4500-Cl
Karbon Organik Total 5 SNI-06-6989.28-2005 atau
APHA 5310
(Sumber: KEP-49/MENLH/11/2010)
Beberapa parameter penting dalam sitem air pendingin yaitu :
1. Konduktivitas mengindikasikan jumlah mineral terlarut dalam air.
2. pH, menunjukkan indikasi dari tingkat keasaman atau kebasaan dari air.
3. Alkalinitas, berupa ion carbonate (CO3-2) dan ion bicarbonate (HCO-3).
4. Hardness/kesadahan, menunjukkan jumlah ion kalsium dan magnesium yang
ada dalam air.
Pada umumnya air digunakan sebagai media pendingin karena faktor-faktor sebagai
berikut:
1. Air merupakan materi yang dapat diperoleh dalam jumlah besar.
2. Mudah dalam pengaturan dan pengolahan.
3. Menyerap panas yang relatif tinggi persatuan volume.
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
4. Tidak mudah menyusut secara berarti dalam batasan dengan adanya perubahan
temperatur pendingin.
5. Tidak terdekomposisi.
Adapun syarat-syarat air yang digunakan sebagai media pendingin:
1. Jernih, artinya air harus bersih, tidak terdapat partikel-parlikel kasar yaitu batu,
krikil atau partikel-partikel halus seperti pasir, tanah dan lumut yang dapat
menyebabkan air kotor.
2. Tidak menyebabkan terjadinya korosi.
3. Tidak menyebabkan fouling, fouling disebabkan oleh kotoran yang terikut saat
air masuk unit pengolahan air seperti pasir, mikroba dan zat-zat organik.
Secara umum, industri menerapkan parameter air pendingin seperti pada tabel
2.2 berikut ini:
Tabel 2.2 Parameter Air Pendingin
Parameter Nilai
Konduktivitas (mhos/cm) <1000
Turbiditas (ppm) <10
Suspended Solid (ppm) <10
Total Hardness (ppm as CaCO3) <100
Total Iron (ppm as Fe) <1,0
Residual Chlorine (ppm as Cl2) 0,5-1,0
Silicate (ppm as SiO2) <150
Total Chromate (ppm as CrO4) 1,5-2,5
pH 6,7-7,5
(Sumber: Setiadi, 2007)
Sumber air diambil dari air sungai yang telah mengalami pengolahan sehingga
memenuhi syarat sebagai air proses dan air pendingin. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam air proses adalah:
1. Kesadahan, dapat menimbulkan kerak pada alat proses.
2. Besi, Aluminium, Asam organik, dan beberapa logam yang larut dalam air
yang dapat menyebabkan korosifitas.
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
3. Minyak yang merupakan penyebab menurunnya heat transfer coefficient,
terganggunya film corotion inhibitor, dan merupakan makanan mikroba
sehingga menimbulkan endapan.
Total kebutuhan air proses pada pabrik Vinil klorida seperti ditunjukkan pada
Tabel 2.3 berikut ini.
Tabel 2.3 Kebutuhan Air Proses

Nama Alat Kebutuhan (kg/jam)
Reaktor (R-101) 7829.2715
Total 7829.2715
Dari perhitungan Tabel 2.3 maka didapatkanlah kebutuhan air proses total pada
pabrik Vinil klorida sebesar 7829.2715 kg/jam.
Total kebutuhan air pendingin pada pabrik Vinil klorida dari etilen dan klorin
ini seperti ditunjukkan pada Tabel 2.4 berikut ini.
Tabel 2.4 Kebutuhan Air Pendingin
Nama alat Jumlah air pendingin (Kg/jam)
Quench tank (QT-101) 2421.844
Cooler I (C-101) 45933.22
Condensor I (CD-101) 4789.515
Condensor II (CD-102) 62164.28
Total 68380.7
Dari perhitungan Tabel 2.4 maka didapatkanlah kebutuhan air pendingin total pada
pabrik Vinil klorida sebesar 68380.7 kg/jam.
Air pendingin bekas dapat digunakan kembali sebanyak 80% setelah
didinginkan dalam menara cooling tower. Dengan menganggap ada terjadinya
kehilangan air selama proses sirkulasi, maka air tambahan yang diperlukan adalah
jumlah air yang hilang karena penguapan, drift loss, dan blowdown (Perry et al,
1997).
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
a. Air yang hilang karena penguapan dapat dihitung dengan persamaan:
W c =0.00085W (T 2 −T 1 ) (Page 1169, Pers 12-10, Perry, 1997)
Dimana:
Wc = jumlah air pendingin yang hilang
W = jumlah air pendingin yang diperlukan
T1 = temperatur air pendingin masuk proses
T2 = temperatur air pendingin keluar proses
Sehingga,
Wc = 0.00085 °F-1 × 68380.7 × (86 – 77) °F
= 523.112355 kg/jam
b. Air yang hilang karena drift loss biasanya 0.1-0.2% dari air pendingin yang
masuk ke dalam cooling tower (Page 1169, Perry, 1997). Ditetapkan drift loss
0.15%, maka:
Wd = 0.0015 × 523.112355 kg/jam
= 0.784668533 kg/jam
c. Air yang hilang karena blow down bergantung pada jumlah siklus sirkulasi air
pendingin, biasanya antara 3-5 siklus (Perry, 1997). Ditetapkan 4 siklus, maka:
Wc
W b= (Page 1169, Pers 12-12, Perry, 1997)
S−1
Maka,
523.112355 kg/ jam
Wb =
5−1
= 130.778089 kg/jam
Maka, jumlah air yang hilang adalah

Wlose = Wc + Wd + Wb
= (523.112355 + 0.784668533 + 130.778089) kg/jam
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
= 654.675113 kg/jam
Diperkirakan 80% air pendingin dapat digunakan kembali diumpankan ke
dalam cooling tower.
Air pendingin yang digunakan kembali = 0.8 x 523.112355 kg/jam
= 418.489884 kg/jam
Kebutuhan air pendingin total = 20% x W
= 20% x 523.112355 kg/jam
= 104.622471 kg/jam
2.1.2 Air Umpan Boiler

Uap atau steam merupakan gas yang dihasilkan dari proses yang disebut
penguapan. Bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan steam adalah air. Secara
umum air yang akan digunakan sebagai air umpan boiler adalah air yang tidak
mengandung unsur yang dapat menyebabkan terjadinya endapan yang dapat
membentuk kerak pada boiler, air yang tidak mengandung unsur yang dapat
menyebabkan korosi terhadap boiler. Dengan demikian air ini di treatment hingga
memenuhi standar karakteristik air umpan boiler.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan air umpan boiler
adalah sebagai berikut :
a. Kandungan yang dapat menyebabkan korosi. Korosi yang terjadi di dalam
boiler disebabkan karena air mengandung larutan-larutan asam dan gas-gas
yang terlarut.
b. Kandungan yang dapat menyebabkan kerak (scale forming) Pembentukan kerak
disebabkan karena adanya kesadahan dan suhu tinggi, yang biasanya berupa
garam - garam karbonat dan silikat.
c. Kandungan yang dapat menyebabkan pembusaan (foaming) Air yang diambil
dari proses pemanasan bisa menyebabkan foaming pada boiler dan alat penukar
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
panas karena adanya zat-zat organik, anorganik, dan zat - zat yang tidak larut
dalam jumlah besar. Efek pembusaan terjadi pada alkalinitas tinggi.
Tabel 2.5 Baku Mutu Air Umpan Boiler
Parameter Satuan Ukuran
pH Unit 10,5-11,5
Conductivity µmhos/cm 5000, maks
TDS Ppm 3500, maks
P-Alkalinity Ppm -
M-Alkalinity Ppm 800, maks
O-Alkalinity Ppm 2,5 x SiO2, min
T Hardness Ppm -
Silika Ppm 150, maks
Besi Ppm 2, maks
Phospat residual Ppm -
Sulfite residual Ppm 20-50
pH condensate Unit 8,0-9,0
(Sumber : Prasetyani, 2013)
Jumlah penggunaan air umpan boiler seperti ditunjukkan pada tabel 2.6 sebagai
berikut:
Tabel 2.6 Kebutuhan Air Umpan Steam
Nama alat Jumlah Steam (kg/jam)
Heater I (H-102) 617.939
Reboiler I (RB-201) 734.2928088
Reboiler II (RB-202) 1208.261635
Total 2560.493444
Dari Tabel 2.6 dapat dilihat kebutuhan air umpan untuk proses produksi Vinil klorida
sebesar 2560.493444 kg/jam.
2.1.3 Air Domestik dan Air Sanitasi

Air domestik digunakan untuk kebutuhan air minum, laboratorium, kantor,
kantin dan perumahan. Perhitungan jumlah kebutuhan air domestik ini adalah
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
tergantung pada beberapa jumlah orang yang terdapat di perkantoran, laboratorium
dan perumahan tersebut.
Air dalam suatu industri harus memenuhi baku mutu tertentu agar dapat
digunakan sebagai utilitas. Pada Tabel 2.7 terdapat beberapa standar baku mutu air
bersih dari PERMENKES NO. 492/MENKES/Per/IV/2010.
Tabel 2.7 Baku Mutu Air
Kadar
No Jenis Parameter Satuan
Maksimum
1 Parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan
a) Parameter mikrobiologi
1) E.coli Jumlah per 100
0
ml sampel
2) Total bakteri koliform Jumlah per 100
0
ml sampel
b) Kimia an-organik
1) Arsen mg/l 0.01
2) Flourida mg/l 1.5
3) Total kromium mg/l 0.05
4) Cadmium mg/l 0.003
5) Nitrit mg/l 3
6) Nitrat mg/l 50
7) Sianida mg/l 0.07
8) Selenium mg/l 0.01
2 Parameter yang tidak langsung berhubungan dengan kesehatan
a) Parameter fisik
1) Bau Tidak berbau
2) Warna TCU 15
3) Total zat padat terlarut
mg/l 500
(TDS)
4) Kekeruhan NTU 5
5) Rasa Tidak berasa
6) Suhu 0C Suhu udara ±3
b) Parameter kimiawi
1) Aluminium mg/l 0.2
2) Besi mg/l 0.3
3) Kesadahan mg/l 500
4) Khlorida mg/l 250
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Kadar
No Jenis Parameter Satuan
Maksimum
5) Mangan mg/l 0.4
6) pH mg/l 6.5 – 8.5
7) Seng mg/l 3
8) Sulfat mg/l 250
9) Tembaga mg/l 2
10) Amonia mg/l 1.5
(Sumber: PERMENKES NO. 492/MENKES/Per/IV/2010)
Dalam menghitung berapa jumlah air domestik yang diperlukan, kita harus
mengetahui dahulu berapa jumlah air yang dibutuhkan untuk seorang
karyawan/pegawai setiap harinya. Perhitungan jumlah karyawan ditentukan dengan
melihat Gambar 2.1 pada buku Peter Timmerhause.
Gambar 2.1 Grafik perhitungan jumlah karyawan dilihat dari kapasitas produksinya
(Timmerhause, 1991)
Kapasitas produksi pabrik Vinil klorida ini ialah 51000 ton/tahun yang berarti
dalam 1 hari pabrik ini menghasilkan 154.54 ton/hari.
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Dari grafik kita peroleh jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk 1 unit proses
untuk tiap tahapan proses ialah 54 pekerja, jika kita berlakukan sistem 3 shift perhari
maka :
54 Pekerja x 3 shift = 162 Pekerja
Jadi untuk 1 tahap proses dibutuhkan 162 pekerja, sementara jumlah tahapan
proses dalam proses pembuatan vinil klorida ialah 4 tahap proses, jadi:
162 Pekerja x 4 tahapan Proses = 648 Pekerja
Maka jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk proses pembuatan Vinil klorida ialah
648 pekerja.
Dari tabel 1.7 dapat dilihat kebutuhan pegawai pada suatu pabrik setiap
harinya membutuhkan air yaitu sebesar 50 L/hari (Sumber: Pergub DKI Jakarta No :
122/2005).Untuk menghitung jumlah kebutuhan air domestik perhari :
Kebutuhan air domestik = Jumlah Karyawan X Kebutuhan air karyawan
perhari.
Jumlah karyawan = 648
Jumlah kebutuhan air karyawan perhari = 50 L/hari
Maka, kebutuhan air domestik untuk karyawan
= Jumlah Karyawan x Kebutuhan air karyawan perhari
= 648 Karyawan x 50 L/hari
= 32400 L/hari
= 750 L/jam
Sedangkan untuk kebutuhan air domestik yang digunakan karyawan dan
beberapa fasilitas lainnya ditampilkan pada Tabel 2.8
Tabel 2.8 Pemakaian Air Domestik Pabrik Industri Vinil klorida dengan Jumlah
Karyawan 360 orang
Range Pemilihan Pemakaian
N
Kebutuhan (Liter/hari/ (Liter/hari/ Per Hari
o
orang) orang) (Liter/hari)
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
1 Kebutuhan domestik & kantor 40-100 50 32400
2 Kebutuhan air kantin 40-120 50 32400
3 Kebutuhan air tempat beribadah 40-120 50 32400
4 Kebutuhan air laboratorium 100-180 120 240
5 Kebutuhan air poliklinik 100-150 120 600
6 Mess karyawan 70 50 2500
7 Kebersihan dan Pertamanan 2 2000 4000
8 Bengkel 10 50 500
Total 105040
Total (kg/jam) 4376,67
Over design 10% 4813,12
Sumber: Metcalf & Eddy,1991
2.1.4 Air Hydrant

Air hydrant merupakan air cadangan yang digunakan sewaktu terjadi musibah
kebakaran, baik untuk perumahan, perkantoran, laboratorium, maupun area lain yang
ada di sekitar pabrik. Pada umumya air jenis ini tidak memerlukan persyaratan
khusus. Untuk kebakaran yang terjadi pada bahan berpijar seperti kayu, arang, kertas
dan bahan berserat. Air ini dapat disemprotkan dalam bentuk kabut. Sebagai sumber
air biasanya digunakan air yang dialirkan melalui pipa – pipa yang dipasang pada
instalasi tertentu sekitar areal pabrik. Air ini dipompakan dengan menggunakan
pompa yang bekerja dengan instalasi listrik sendiri, sehingga tidak terganggu apabila
aliran listrik pada pabrik dimatikan ketika kebakaran terjadi.
Pada umumya air jenis ini tidak memerlukan persyaratan khusus. Jumlah
persediaan air hydrant berjumlah 5% dari kebutuhan domestic (SNI, 2002). Jumlah
penggunaan air hydrant seperti ditunjukkan pada Tabel 2.9 sebagai berikut:
Tabel 2.9 Kebutuhan Air Hydrant
No. Kebutuhan Jumlah (kg/jam)
1 Hydrant water 240,71
Total 240,71
Over design 10% 264,78
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
2.1.5 Total Kebutuhan Air
Jumlah kebutuhan total air dapat ditunjukkan pada Tabel 2.10 sebagai berikut:
Tabel 2.10 Kebutuhan Total Air
Komponen Jumlah kebutuhan (Kg/jam)
Air pendingin 13676,14
Air umpan steam 563,3
Air Umum 5079,12
Air Proses 7829,27
Total 27147,84
Jumlah kebutuhan air keseluruhan adalah 27147,84 kg/jam.
2.2 Unit Penyediaan Steam

Pada perancangan pabrik Vinil klorida, steam digunakan untuk proses
pemanasan di heat exchanger. Sistem penyediaan steam terdiri dari boiler.
Pembentukan steam terjadi di dalam boiler, dengan menggunakan bahan baku yaitu
air. Secara umum air yang akan digunakan sebagai air umpan boiler adalah air yang
tidak mengandung unsur yang dapat menyebabkan terjadinya endapan yang dapat
membentuk kerak pada boiler, air yang tidak mengandung unsur yang dapat
menyebabkan korosi terhadap boiler.
Boiler merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menghasilkan steam
(uap) dalam berbagai keperluan. Air di dalam boiler dipanaskan oleh panas dari hasil
pembakaran bahan bakar (sumber panas lainnya), sehingga terjadi perpindahan panas
dari sumber panas tersebut ke air yang mengakibatkan air tersebut menjadi panas atau
berubah wujud menjadi uap. Air yang lebih panas memiliki berat jenis yang lebih
rendah dibanding dengan air yang lebih dingin, sehingga terjadi perubahan berat jenis
air di dalam boiler. Air yang memiliki berat jenis yang lebih kecil akan naik, dan
sebaliknya air yang memiliki berat jenis yang lebih tinggi akan turun ke dasar
(Djokosetyardjo, M.J. 1990). Pada sistem boiler terdiri atas 3 bagian antara lain:
 Sistem Air Umpan
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan
kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan
perbaikan.
 Sistem Steam
Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler.
Steam dialirkan melalui sistem perpipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem,
tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan.
Air yang disuplai ke boiler untuk diubah menjadi steam disebut air umpan. Ada dua
sumber air umpan:
1. Kondensat atau steam yang mengembun ke proses.
2. Air make up (air baku yang sudah diolah) yang harus diumpankan dari luar
ruang boiler ke plant process.
 Sistem Bahan Bakar
Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk
menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan
yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang
digunakan pada sistem.
2.3 Unit Penyediaan Bahan Bakar

Bahan bakar di pabrik Vinil klorida digunakan untuk memenuhi kebutuhan
bahan bakar pada boiler dan generator pembangkit listrik. Jenis bahan bakar yang
digunakan adalah solar (fuel oil no 4). Bahan bakar yang dibutuhkan diperoleh dari
PT. Pertamina (Persero).
2.4 Unit Penyediaan Listrik

Listrik merupakan suatu kebutuhan yang sangat dibutuhkan saat ini. Tidak
terkecuali pada industry, listrik merupakan salah satu komponen terpenting yang
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
keberadaannya harus ada untuk keberlangsungan sistem produksi pabrik. Listrik
digunakan sebagai sarana energy penggerak pada alat proses. Menurunnya kualitas
listrik akan mengakibatkan sistem penggerak pada unit proses tidak bekerja optimal.
Penyediaan listrik ini berfungsi memenuhi kebutuhan penerangan seluruh area pabrik,
tenaga penggerak pompa dan peralatan proses lainnya, instrumentasi serta
laboratorium. Kebutuhan listrik tersebut disuplai dari PLN. Karena besarnya daya
yang akan digunakan maka untuk kemudahan operasi, di dalam area pabrik akan
dibangun gardu listrik internal.
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
BAB III
SISTEM PENGOLAHAN UTILITAS
3.1 Sistem Pengolahan Air

Air memiliki peran yang sangat penting dalam pabrik karena tanpa air pabrik
tidak dapat beroperasi. Air yang berasal dari alam pada umumnya belum memenuhi
persyaratan yang diperlukan, sehingga harus mengalami perlakuan terlebih dahulu.
Adapun sumber air yang digunakan untuk dalam utilitas suatu pabrik adalah air
sungai, air laut, air sumur, air waduk atau air yang bersih yang dibeli. Dalam
prarancangan pabrik Vinil klorida ini, sumber air yang akan digunakan adalah air dari
kawasan industri dan air sungai bontang sebagai tambahan sumber air.
Secara garis besar, air sungai bontang merupakan air gambut. Air Gambut
merupakan air permukaan yang terdapat di daerah gambut yang tersebar di dataran
rendah di wilayah Kalimantan dan Sumatera. Menurut Samosir (2009), karakteristik
dari air gambut adalah sebagai berikut:
1. Memiliki intensitas warna yang tinggi (merah hingga kecoklatan)
2. Keasamannya tinggi (Ph rendah)
3. Kandungan Zat Organik yang tinggi
4. Kekeruhan dan kandungan partikel tersuspensi yang rendah
5. Kandungan kation yang rendah
Sumber air bagi pabrik pembuatan Vinil klorida ini diperoleh dari Sungai
Bontang yang berada di wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Kualitas dari air sungai
Bontang dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Tabel 3.1 Kualitas Air Sungai Bontang
Hasil pengujian sungai Baku
No Parameter Satuan
Bontang mutu
Fisika
1 Temperatur o
C 30,5 28-32
2 pH mg/L 6,5 7-8,5
3 TSS mg/L 181 80
Kimia
1 BOD mg/L 1,91 20
2 Amonia (NH3-N) mg/L 0,051 0,3
3 Fosfat mg/L <0,0009 0,015
4 Nitrat (NO3-N) mg/L 0,387 0,008
5 Raksa (Hg) mg/L <0,0001 0,003
6 Arsen (As) mg/L <0,0003 0,012
7 Kadmiun (Cd) mg/L <0,0001 0,01
8 Tembaga (Cu) mg/L <0,013 0,05
9 Timbal (Pb) mg/L 0,150 0,05
10 Seng (Zn) mg/L <0,006 0,1
11 Nikel (Ni) mg/L <0,04 0,05
12 Minyak dan lemak mg/L 0,414 5
13 Detergen (MBAs) mg/L 0,475 1
14 Fenol mg/L 0.002 0,002
Mikrobiologi
1 E. Coli CFU/100 mL 41 200
2 Total Colioform CFU/100 mL 1793 1000
(Sumber : Data diolah dari Baristand Samarinda, 2020)
Baku mutu Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Kelas I
Untuk menjamin kelangsungan adanya penyediaan air, maka di lokasi
pengambilan air akan dibangun fasilitas penampungan air atau water intake yang juga
merupakan tempat pengolahan awal air sungai.
Dalam hal pengurangan efek samping yang dihasilkan, maka dibutuhkan
pengolahan (treatment) terhadap air sungai dengan kualitas air gambut. Secara garis
besar proses pengolahan air sungai melalui beberapa tahapan, yaitu screen, bak
pengendapan, tangki pelarutan Al2(SO4)3, tangki pelarutan Na2CO3 (Soda ash),
clarifier, sand filter, bak penampungan air bersih, ion exchanger, cooling tower,
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
tangki air umpan boiler, deaerator dan boiler. Adapun proses pengolahan air dapat
dilihat pada Gambar 3.1 berikut.
Gambar 3.1 Blok Diagram Pengolahan Air

3.1.1 Screener
Screen merupakan penyaring awal padatan-padatan kasar seperti kayu, daun,
dan bebatuan yang kemungkinan terbawa pada saat air dialirkan dari sungai ke bak
pengendapan. Screen terdiri dari dua bagian, yaitu bar screen dan traveling screen.
Bar screen berbentuk seperti palang yang berbaris. Bar screen berfungsi untuk
menyaring padatan besar seperti batang dan ranting. Setelah melalui bar screen,
padatan kecil seperti potongan-potongan sampah yang masih terlewat disaring
kembali pada traveling screen.
Penyaringan terakhir sebelum air dialirkan ke bak pengendapan adalah strainer.
Strainer berfungsi untuk menyaring solid yang tersuspensi yang berdiameter sampai
1/16 inch, dimana solid ini tidak tersaring pada bar screen dan traveling screen
Skema screen yang akan digunakan dapat dilihat pada Gambar 3.2 (Nalco, 2007).
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Gambar 3.2 Screener (Nalco, 2007)
3.1.2 Bak Pengendapan

Sebelum air sungai dipompakan ke clarifier terlebih dahulu air diendapkan
didalam bak pengendapan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang masih terdapat
didalam air sungai. Bentuk dari bak pengendapan ini adalah empat persegi panjang
(balok) dengan bagian atasnya terbuka.
3.1.3 Tangki Pelarutan Al2(SO4)3

Tangki pelarutan tawas berfungsi sebagai tempat untuk melarutkan alum
(Al2(SO4)3.18H2O) sebelum diinjeksikan ke dalam clarifier, tawas yang dilarutkan
sebanyak 50 gr/m3 air (Nalco, 2007). Pemilihan Al2(SO4)3 sebagai koagulan karena
harganya yang lebih murah, daya penggumpalan yang cukup baik, dan mudah
diperoleh di pasaran. Pemakaian larutan alum umumnya hingga 50 ppm terhadap
jumlah air yang akan diolah.
3.1.4 Tangki Pelarutan Na2CO3 (Soda Ash)

Tangki ini digunakan sebagai tempat untuk melarutkan soda ash (Na2CO3)
sebelum diinjeksikan ke dalam clarifier. Soda ash (Na2CO3) yang dilarutkan
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
sebanyak 50 gr/m3 air (Nalco, 2007).
3.1.5 Clarifier tank
Clarifier tank merupakan tangki berbentuk silinder yang digunakan sebagai
tempat penampungan air yang dipompakan. Clarifier Tank berfungsi untuk
mengendapkan kotoran-kotoran yang tidak larut seperti lumpur. Alat ini bekerja
memisahkan partikel berat dengan aliran berputar. Partikel dengan berat jenis < 1
gr/m3 akan bergerak menuju permukaan air sedangkan partikel dengan berat jenis >
1 gr/m3 akan mengendap ke dasar clarifier. Sebelum masuk ke clarifier tank, tawas
(Al2(SO4)3.18H2O) dan soda ash dengan konsentrasi masing-masing 50
gr/m3diinjeksikan ke air yang bertujuan untuk menjernihkan dan menaikkan pH air.
Di dalam clarifier terjadi proses koagulasi oleh senyawa koagulan. koagulasi yaitu
proses netralisasi muatan sehingga partikel-partikel dapat salingberdekatan satu sama
lain. Partikel yang saling berdekatan ini kemudian membentuk flok-flok. Setelah flok
terbentuk, terjadilah proses flokulasi diantara flok-flok tersebut. Flokulasi adalah
proses penyatuan antar flok sehingga membentuk partikel dengan ukuran yang lebih
besar dan berpotensi untuk mengendap. Akumulasi endapan inilah yang kemudian
disebut sludge/lumpur. Rentang pH ideal pada proses ini adalah 6,0 – 7,5 (Nalco,
2007).
Efek dari kinerja tawas adalah turunnya pH karena terbentuknya asam. Oleh
sebab itu, perlu ditambahkan soda ash (Na2CO3) untuk meningkatkan pH. Di dalam
air, koagulan akan mengalami proses disosiasi, hidrolisa dan polimerisasi.
Reaksi dissosiasi yang terjadi adalah:
Al2(SO4)3 → 2 Al3+ + 3 SO42-
Reaksi hidrolisa:
(SO4)3 + 6 H2O → 2 Al(OH)3+ 3 H2SO4
Reaksi polimerisasi ion kompleks:
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
{Al(H2O)6}3++ H2O → {Al(H2O)5OH}2++ H2O
{Al(H2O)5OH}2+ + H2O → {Al(H2O)4(OH)2}4++ H2O
Dalam proses klarifikasi ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan (Nalco,
2007), yaitu sebagai berikut:
1. Titik injeksi bahan kimia.
2. Volume clarifier (minimal waktu tinggal 3 jam).
3. Penentuan dosis bahan kimia dilakukan melalui Jar Test.
4. Dosis bahan kimia dapat berubah sesuai dengan kondisi bahan baku.
5. Level sludge harus dijaga minimal/maksimal berkisar 2 meter dari level air
bersih. Sludge dibuang secara berkala minimal per 1 hari. Sludge berfungsi
sebagai penyaring/penahan flok-flok yang baru terbentuk.
Selanjutnya flok-flok akan mengendap ke dasar clarifier karena gaya gravitasi,
sedangkan air jernih akan melimpah (overflow) yang selanjutnya akan masuk ke
penyaring pasir (sand filter). Contoh skema alat clarifier yang akan digunakan dapat
dilihat pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3 Alat Clarifier
3.1.6 Sand Filter

Sand filter merupakan saringan yang digunakan untuk memisahkan padatan
yang tersuspensi yang terdapat pada air dengan menggunakan media penyaring
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
berupa pasir, sehingga diharapkan hasil air saringan ini sudah bebas dari padatan dan
sudah bisa digunakan untuk keperluan boiler, pengolahan, pendingin dan untuk
kebutuhan domestik. Sand filter ini berbentuk silinder tegak dengan tutup atas datar
dengan bahan konstruksi carbon steel. Adapun contoh skema sand filter yang akan
digunakan dapat dilihat pada Gambar 3.4. Untuk air yang digunakan sebagai umpan
boiler diperlukan air yang lunak dan mendekati murni (kadar silika dan hardness
rendah) sehingga diperlukan proses pengolahan air lanjutan, yaitu cation exchanger,
anion exchanger, dan deaerator.
Gambar 3.4 Skema Sand Filter (Nalco, 2007)
3.1.7 Bak Penampung Air Bersih

Air setelah keluar dari bak penyaring dialirkan ke tangki penampung yang siap
akan kita distibusikan sebagai air perumahan/perkantoran, air umpan boiler, air
pendingin dan sebagai air proses.
3.1.8 Ion Exchanger

Prosesnya adalah menggunakan alat Cation Exchanger dan Anion exchanger
untuk menghilangkan ion-ion di dalam air. Ion-ion, seperti: Ca+2 dan Mg+2 dapat
menyebabkan kesadahan terutama pada alat-alat proses. Oleh sebab itu, ion-ion
pengganggu tersebut harus dihilangkan dari air. Adapun contoh skema ion
exchanger yang akan digunakan dapat dilihat pada Gambar 3.5
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
CATION ANION
EXCHANGER EXCHANGER
Make-up
Resin Cation Resin Anion
Demin
Water
Gambar 3.5 Skema Kation dan Anion exchanger
1. Cation Exchanger
Air umpan boiler dan air proses yang digunakan merupakan air murni yang
bebas dari garam-garam terlarut. Cation exchanger dapat mengurangi kesadahan air
yaitu menghilangkan kation-kation (misal Ca+2, Mg+2) dalam air. Resin yang
digunakan adalah Strong acid cation.
Reaksi pengikatan yang terjadi dipermukaan resin,
RH2 + CaSO4 →H2SO4 + RCa
RH2 + MgCl2 → 2HCl + RMg
Untuk regenerasi resin digunakan HCl, reaksi yang terjadi,
RCa + 2HCl → CaCl2 + RH2
RMg + 2HCl → MgCl2 + RH2
2. Anion exchanger
Anion exchanger berfungsi menghilangkan anion-anion (misal, Cl-, SiO22-,
CO32- dan SO42-) dalam air. Resin yang digunakan adalah strong base anion.
Reaksi pengikatan yang terjadi dipermukaan resin:
R-OH + H2SO4 → 2H2O + R2SO4
R-OH + HCl → H2O + RCl
Untuk regenerasi resin digunakan NaOH, reaksi yang terjadi:
RCl + NaOH → R-OH+ NaCl
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
R2SO4 + NaOH → 2R-OH + Na2SO4
3.1.9 Unit Penyedia Air Pendingin (Cooling tower)
Cooling tower atau menara pendingin adalah suatu sistem pendinginan dengan
prinsip air yang disirkulasikan. Air dipakai sebagai medium pendingin, misalnya
pendingin condenser, AC, generator diesel ataupun mesin-mesin lainnya. Jika air
mendinginkan suatu unit mesin maka hal ini akan berakibat air pendingin tersebut
akan naik temperaturnya, misalnya air dengan temperatur awal (T1) setelah
digunakan untuk mendinginkan mesin maka temperaturnya berubah menjadi (T2).
Disini fungsi cooling tower adalah untuk mendinginkan kembali T2 menjadi T1
dengan blower atau fan dengan bantuan angin. Demikian proses tersebut berulang
secara terus menerus. Sistem air cooling dapat dikategorikan dua tipe dasar, yaitu
sistem air cooling satu aliran dan sistem air cooling sirkulasi.
1. Sistem Air Cooling Satu Aliran
Sistem air cooling satu arah adalah satu diantara aliran air yang hanya
melewati satu kali penukar panas. Dan lalu dibuang kepembuangan atau tempat lain
dalam proses. Sistem tipe ini mempergunakan banyak volume air. Tidak ada
penguapan dan mineral yang terkandung didalam air masuk dan keluar penukar
panas. Sistem air cooling satu arah biasa digunakan pada terminal tenaga besar dalam
situasi tertutup dari air laut atau air sungai dimana persediaan air cukup tinggi.
2. Sistem Air Cooling Sirkulasi
Pada sistem sirkulasi terbuka ini, air secara berkesinambungan bersikulasi
melewati peralatan yang akan didinginkan dan menyambung secara seri. Transfer
panas dari peralatan ke air, dan menyebabkan terjadinya penguapan ke udara.
Penguapan menambah konsentrasi dan padatan mineral dalam air dan ini adalah efek
kombinasi dari penguapan dan endapan, yang merupakan konstribusi dari banyak
masalah dalam pengolahan dengan sistem sirkulasi terbuka. Pada peristiwa sirkulasi
air ini, akan terjadi proses-proses sebagai berikut:
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
a. Pendinginan Air Cooling tower Atas Dasar Penguapan (Evaporasi)
Pada peristiwa fisika dikenal prinsip jumlah kalor yang diterima sama dengan
jumlah kalor yang dilepaskan. Kalor untuk melakukan pendinginan dari T2 menjadi
T1 sama dengan kalor penguapan atau dengan kata lain air tersebut menjadi dingin
dikarenakan sebagian dari air tersebut menguap. Untuk cooling tower, besarnya
penguapan dapat dihitung bila diketahui kapasitas pompa sirkulasi (m3/jam ).
b. Pada Air Cooling tower Terjadi Pemekatan Garam
Dengan adanya penguapan maka lama kelamaan seluruh mineral yang tidak
dapat menguap akan berkumpul sehingga terjadi pemekatan. Dengan banyaknya
mineral yang terkandung pada air cooling tower perlu dilakukan proses bleed off dan
penambahan air make up. Air yang menguap adalah air yang murni bebas dari garam
– garam mineral dengan konsentrasi = 0.
Selain itu cooling tower dapat dibedakan menjadi dua tipe secara garis besar
berdasarkan penggunaan fan, yaitu natural draft cooling tower dan mechanical draft
cooling tower.
1. Natural Draft Cooling tower
Menara pendingin natural draf hiperbola menggunakan perbedaan suhu antara
udara ambien dan udara yang lebih panas dibagian dalam menara. Bergerak udara
panas ke atas melalui menara (karena udara panas naik), udara segar yang dingin
disalurkan ke menara melalui saluran udara masuk di bagian bawah. Karena tata letak
menara, tidak ada fan yang diperlukan dan hampir tidak ada sirkulasi udara panas
yang dapat mempengaruhi kinerja. Beton digunakan untuk dinding menara dengan
ketinggian hingga 200 m. Menara pendingin tersebut kebanyakan hanya digunakan
untuk jumlah panas yang besar karena struktur beton yang besar cukup mahal.
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Gambar 3.6 Cooling Tower (Gulf Coast Chemical Commercial Inc, 1995)
Ada dua jenis utama dari natural draft cooling tower yaitu: menara cross flow
(Gambar a): udara ditarik melintasi air yang jatuh dan mengisi berada luar menara,
dan Menara Counter flow (Gambar b): udara dihisap melalui air yang jatuh. Oleh
karena itu fill terletak di dalam menara, walaupun desain tergantung pada kondisi
tempat yang spesifik.
Natural draft mempunyai ukuran besar yaitu berdiameter 250 ft dan tinggi
450 ft dengan ketebalan 5-8 in. Natural draft tidak ekonomis digunakan untuk
ketinggian70 ft (Walas, 1988). Rasio diameter dasar dengan tinggi adalah 0,75-
0,85, rasio throat dan basis diameter adalah 0,55-0,65, dan rasio kedalaman vertikal
pembukaan pesawat ke diameter dasar adalah 0,1-0,12. Kecepatan udara melalui
menara adalah 3-6 ft/ sec, Laju aliran air berkisar 600-1800 lb/ (hr) (sqft).
2. Mechanical Draft Cooling tower
Menara mechanical draft memiliki fan yang besar untuk mendorong atau
mengalirkan udara melalui air yang disirkulasi. Air jatuh ke bawah lebih mengisi
permukaan, yang membantu meningkatkan waktu kontak antara air dan udara - ini
membantu memaksimalkan perpindahan panas antara keduanya. Tingkat
pendinginan Menara mechanical draft mekanik tergantung pada berbagai parameter
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
seperti diameter fan dan kecepatan operasi, mengisi untuk ketahanan sistem dan
lain-lain.
(a) (b)
Gambar 3.7 Jenis Menara mechanical draft (a) jenis induced counter flow (b)
jenis induced cross flow (GEO4VA)
Konsumsi daya Fan sebagai biaya operasi utama dapat diimbangi investasi
yang lebih besar dalam konstruksi natural draf. Dalam sebagian besar aplikasi
proses, menara fan lebih disukai. Instalasi yang sangat besar digabungkan
menggunakan cerobong asap dibantu instalasi natural draft. Penggunaan menara
atmosfer yang merupakan jenis dari natural draft cocok dibuat di daerah di mana
biaya listrik yang sangat tinggi.
3.1.10 Tangki Air Umpan Boiler

Berfungsi untuk menampung air umpan boiler dan untuk menjaga kontuinitas
umpan air boiler.
3.1.11 Unit Deaerator

Deaerasi adalah proses pembebasan air umpan boiler dari gas- gas yang
dapat menimbulkan korosi pada boiler seperti oksigen (O2) dan karbon dioksida
(CO2). Air yang telah mengalami demineralisasi (kation exchanger dan anion
exchanger) dipompakan menuju deaerator. Pada pengolahan air untuk (terutama)
boiler tidak boleh mengandung gas terlarut dan padatan terlarut, terutama yang
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
dapat menimbulkan korosi. Unit deaerator ini berfungsi menghilangkan gas O 2 dan
CO2 yang dapat menimbulkan korosi. Pada deaerator ini, air dipanaskan hingga
suhu 90oC supaya gas – gas yang terlarut dalam air, seperti O 2 dan CO2. Pemanasan
digunakan dengan menggunakan koil pemanas di dalam deaerator. Untuk
memahami lebih lanjut mengenai bentuk deaerator dapat dilihat pada Gambar 2.7.
Gambar 3.8 Contoh Deaerator (Kurita Handbook, 1999)
3.1.12 Unit Boiler

Di dalam operasi pabrik, steam berfungsi sebagai media transfer energi. Steam
dihasilkan oleh unit peralatan pembangkit steam yang disebut boiler. Prinsip kerja
unit boiler adalah memindahkan panas (heat transfer) dari panas hasil pembakaran
bahan bakar (fuel) di dalam ruang pembakaran ke air yang berada dalam tube melalui
permukaan tube. Karena panas pembakaran yang sangat tinggi, maka perpindahan
panas berlangsung secara radiasi. Air yang digunakan untuk umpan boiler merupakan
air bebas mineral, hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerak yang berakibat
turunnya efisiensi dari boiler. Adapun baku mutu air umpan boiler dapat dilihat pada
Tabel 1.3. Pada prinsipnya, boiler dapat digolongkan kedalam dua tipe yaitu boiler
tipe pipa api (fire-tube type boiler) dan boiler pipa air (water-tube type boiler).
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
3.2 Produksi Steam
Produksi steam terjadi di dalam boiler (steam generator). Pada umumnya ada
dua jenis boiler, pertama, fire tube boiler yang mirip dengan shell and tube heat
exchanger dengan gas pembakar mengalir melalui tube. Fire tube boiler digunakan
untuk membangkitkan steam dengan tekanan maksimal 1.553 kPa dan temperatur
150oC. Kedua, water tube boiler dengan air umpan boiler melalui tube dan terjadi
pembentuan steam pada tube. Sementara pembakaran terjadi dalam kotak chamber
terbuka. Tipe boiler yang digunakan pada pabrik pembuatan Vinil klorida dari
formaldehida ini ialah fire tube boiler. Steam yang digunakan adalah steam jenuh
pada suhu 150ºC.
Pada pabrik pembuatan Vinil klorida dari etilen dan klorin ini steam diproduksi
dari air pada bak air bersih, sebelum diolah menjadi steam air tersebut ditampung di
bak penampungan selanjutnya dialirkan ke deaerator yang berfungsi untuk
melepaskan gas-gas yang terlarut pada air. Selanjutnya dialirkan ke unit yang
membutuhkan steam. Tujuan pengolahan air yang akan dijadikan steam pada boiler
yaitu agar tidak menyebabkan korosi pada boiler.
3.3 Penyediaan Kebutuhan Listrik

Listrik digunakan untuk menggerakkan motor penggerak alat-alat proses misalnya
pompa, blower, kompresor, dan alat-alat lainnya. Selain itu, listrik digunakan juga
untuk penerangan. Daya listrik terpasang adalah sebesar 868.61 kW atau setara
dengan 1085.76 kVa. Daya listrik sebesar ini dipenuhi dari PLN. Namun juga
disediakan generator untuk cadangan dengan daya 480 kW jika sewaktu waktu listrik
padam atau pasokan listrik kurang. Generator yang digunakan pada pabrik Vinil
klorida menggunakan bahan bakar solar (fuel oil no 4) sebanyak 51,520 liter/jam.
Bahan bakar yang dibutuhkan diperoleh dari PT. Pertamina (Persero).
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
BAB IV
SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH
Limbah yang dihasilkan dari pabrik Vinil klorida ini adalah limbah cair.
Limbah cair yang berasal dari Vaporizer (Vp-101). Berikut ini merupakan sistem
pengolahan limbah cair.
4.1 Pengolahan Limbah Cair

Industri harus menerapkan pengendalian limbah cair yang tepat agar limbah
yang dibuang memenuhi baku mutu limbah yang akan dibuang ke sungai sehingga
tidak mencemari lingkungan. Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam
memelihara kelestarian lingkungan. Tujuan pengolahan air limbah adalah untuk
mengurangi BOD, COD, partikel tercampur, serta membunuh organisme patogen.
Selain tujuan di atas, pengolahan air limbah juga bertujuan untuk menghilangkan
bahan nutrisi, komponen beracun serta bahan yang tidak dapat didegrasikan agar
konsentrasi yang ada menjadi rendah dan secara efisien memproduksi air yang
jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, aman dan menyegarkan, serta dapat
memberikan manfaat ekonomis dan sosial. Sumber-sumber limbah cair pabrik
Vinil klorida dari etilen dan klorin adalah:
1. Limbah cair hasil pencucian peralatan pabrik
Limbah ini diperkirakan mengandung kerak dan kotoran-kotoran melekat
pada peralatan pabrik.
2. Limbah laboratorium
Limbah yang berasal dari laboratorium ini mengandung bahan-bahan
kimia yang digunakan untuk penelitian dan pengembangan proses.
3. Limbah domestik
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Limbah ini mengandung bahan organik sisa pencernaan yang berasal dari
kamar mandi di lokasi pabrik, serta limbah dari kantin.
Nilai baku mutu limbah domestik berdasarkan Keputusan Mentri Negara
Lingkungan Hidup terdapat pada Tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Baku Mutu Air Limbah Domestik

Parameter Satuan Kadar maksimum
Ph - 6-9
BOD Mg/l 100
TSS Mg/l 100
Minyak dan lemak Mg/l 10
(Sumber: Kepmen LH No 112, 2003)
Untuk tingkat pencemaran air limbah domestik dapat diklasifikan sebagai berikut.
Tabel 4.2 Nilai Tingkat Pencemaran Limbah Domestik
Tingkat Pencemaran (Mg/l)
Parameter
Berat Sedang Ringan
Ph 6 6,92 7,5
BOD 300 200 100
COD 800 600 400
TSS 1000 500 200
Minyak dan Lemak 40 20 0
(Sumber: Supradata, 2005)
4. Limbah Air Produksi
Limbah ini merupakan air yang digunakan selama proses produksi Vinil klorida
dari etilen dan klorin. Air ini telah tercampur dengan bahan kimia proses.
Berdasarkan tabel 4.1 dan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa parameter tersebut
belum memenuhi kriteria baku mutu limbah yang diinginkan. Sehingga diperlukan
tahapan pengolahan limbah cair sebagai berikut.
Pengolahan limbah pabrik Vinil klorida dari etilen dan klorin adalah sebagai
berikut :
a. Bak Equalisasi
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Limbah cair dari kegiatan produksi, domestik, laboratorium dan pencucian alat
dialirkan ke dalam bak equalisasi untuk ditampung sebelum diolah.
b. Netralisasi
Pada proses ini, ditambahkan alkali atau basa seperti Na2CO3. Tujuan
penambahan Na2CO3 ini adalah menetralkan pH air limbah yang asam sehingga
dapat menunjang proses selanjutnya.
c. Aerasi
Air limbah selanjutnya dilakukan aerasi untuk menambah kadar O2 dalam air
limbah yang dimaksudkan untuk membunuh bakteri anaerob dan mengaktifkan
bakteri bakteri aerob. Dengan aerasi ini, kadar COD dan BOD dalam limbah
dapat dikendalikan.
d. Sedimentasi
Flok-flok yang terbentuk pada proses diatas didiamkan dan nantinya akan
mengendap pada proses sedimentasi. Untuk mengoptimalkan proses
sedimentasi, digunakan sekat-sekat pada bak sedimentasi. Sehingga flok-
flok yang terbentuk akan terpisah pada sekat-sekat yang ada pada bak
sedimentasi.
Selama proses pengolahan air limbah, beberapa parameter yang diperhatikan
didasarkan pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.03 Tahun 2010
tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Kawasan Industri yang dapat dilihat pada Tabel
4.3 sebagai berikut.
Tabel 4.3 Standar Baku Mutu Limbah Cair Industri
No. Parameter Satuan Kadar Maksimum
1 pH - 6-9
2 TSS mg/L 150
3 BOD mg/L 50
4 COD mg/L 100
5 Sulfida mg/L 1
6 Amonia (NH3-N) mg/L 20
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
7 Fenol mg/L 1
8 Minyak dan lemak mg/L 15
9 MBAS mg/L 10
10 Kadmium mg/L 0,1
11 Krom Heksavalen mg/L 0,5
(Cr6+)
12 Krom total (Cr) mg/L 1
13 Tembaha (Cu) mg/L 2
14 Timbal (Pb) mg/L 1
15 Nikel (Ni) mg/L 0,5
16 Seng (Zn) mg/L 10
17 Kuantitas Air Limbah 0,8 L perdetik per Ha Lahan
(Sumber : Kep. MenLH No. 03, 2010)
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
BAB V
SPESIFIKASI PERALATAN
5.1 Pompa Menuju Screener (P-100)

SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Pompa Menuju Screener Kode alat P-100
Fungsi Mengalirkan air dari sungai ke screener
SIFAT FISIK
Nama Fluida Air [H2O]
Densitas 995.68 kg/m3
Viskositas 0.8 cP
KONDISI OPERASI
Laju alir Massa 27147.84336 kg/jam
Temperatur 30 °C
Tekanan Masuk 1 atm
MATERIAL DAN DESAIN
Material Casting Iron
Type Pompa Sentrifugal
Break Horse Power 0.438685875 hp
Tenaga Motor 0.548357344 hp
DESAIN PERPIPAAN
Material Commercial steel
NPS 4
Diameter Dalam 4.026 in.
Diameter Luar 4.5 in.
Panjang 200 m
Luas Penampang 12.7 in2
5.2 Screener
SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Screener Kode alat S-101
Fungsi Mengalirkan air dari sungai ke screener
SIFAT FISIK
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Viskositas 0.8 cP
KONDISI OPERASI
Laju alir Massa 27,148 kg/jam
Temperatur 30 °C
MATERIAL DAN DESAIN
Material Stainless steel
Type Bar screener
Jumlah 1 unit
DATA PERANCANGAN
Ukuran screener
Panjang 2 m
Lebar 2 m
Ukuran bar
Lebar 15 mm
Tebal 50 mm
Slope 45 °
jumlah bar 25 buah
5.3 Pompa Bak Penampungan Air Sungai (P-101)

SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Pompa bak penampungan air sungai Kode alat P-101
Mengalirkan air sungai dari screener
Fungsi menuju bak penampungan
SIFAT FISIK
Viskositas 995.7 cP
KONDISI OPERASI
Laju alir Massa 27,148 kg/jam
Temperatur 30 °C
Tekanan Masuk 1 atm
MATERIAL DAN DESAIN
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
DESAIN PERPIPAAN
NPS 4
Panjang 200 m
5.4 Bak Penampungan Air Sungai

SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat Bak Penampung Air Sungai Kode Alat BP-101
Fungsi Menampung Air Sungai
DATA IDENTIFIKASI
Tipe Bak Terbuka Berbentuk Kubus
Bahan Carbon Steel SA-283 Grade C
Jumlah 1 Unit
Jenis Sambungan Double welded Butt Joint
KONDISI OPERASI
Temperatur 30 C
Tekanan 1 Atm
Lama Penyimpanan 8 Jam
Densitas 995.68 Kg/m3
Laju Alir Massa 27147.843 Kg/Jam
Kapasitas 239.938 m3
DATA PERANCANGAN
Tinggi 1.89966371 m
Lebar 9.498 m
Panjang 13.2976 m
5.5 Pompa Pelarutan Al2(SO4)3

SPESIFIKASI ALAT
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Nama alat Pompa pelarutan Al2(SO4)3 Kode alat P-102
Mengalirkan air sungai dari bak penampungan menuju
Fungsi tangki alumina
SIFAT FISIK
Viskositas 0.8 cP
KONDISI OPERASI
Temperatur 30 °C
Tekanan Masuk 1 atm
MATERIAL DAN DESAIN
DESAIN PERPIPAAN
NPS 4
Panjang 200 m
5.6 Tangki Pelarut Alumina

SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat Tangki Pelarut Alumina Kode Alat T-100
Fungsi Tempat Melarutkan Alumina
DATA IDENTIFIKASI
Silinder Vertikal dengan Alas Datar dan Tutup
Tipe
Torispherical
Jumlah 1 Unit
KONDISI OPERASI
Temperatur 30 C
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Tekanan 1 Atm
Lama Penyimpanan 24 Hari
Kapasitas 0.090 m3
DATA PERANCANGAN
Inside Diameter (ID) 0.274693645 m
Tekanan Design 18.9 psia
Tebal Tangki (ts) 0.1875 In
Tebal Tutup Tangki (th) 0.188 In
Tinggi Shell (Ht) 0.274693645 m
Tinggi Tangki 0.375 m
AGITATOR
Jenis Impeller 6 Daun 1 Buah
Diameter Agitator 0.0916 m
Lebar Pengaduk 0.0183 m
Tinggi Pengaduk 0.0229 m
Lebar Baffel 0.0076 m 4 Buah
Jarak Pengaduk Dengan
0.0916 m
Dasar
Kecepatan Putaran 10.9800 rpm
367.7
0.5 hp J/s
Power 5
5.7 Pompa Pelarut Na2CO3

SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Pompa pelarutan Na2CO3 Kode alat P-103
Mengalirkan air sungai dari bak penampungan menuju tangki
Fungsi Na2CO3
SIFAT FISIK
Viskositas 0.8 cP
KONDISI OPERASI
Laju alir Massa 27,147.84 kg/jam
Temperatur 30 °C
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Tekanan Masuk 1 atm
MATERIAL DAN DESAIN
DESAIN PERPIPAAN
NPS 4
Panjang 200 m
5.8 Tangki Pelarut Na2CO3

SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat Tangki Pelarut Na2CO3 Kode Alat T-101
Fungsi Tempat Melarutkan Na2CO3
DATA IDENTIFIKASI
Silinder Vertikal dengan Alas Datar dan Tutup
Tipe
Torispherical
Jumlah 1 Unit
KONDISI OPERASI
Temperatur 30 C
Tekanan 1 Atm
Kapasitas 0.030 m3
DATA PERANCANGAN
Tekanan Design 19.9 psi
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
AGITATOR
Jenis Impeller 6 Daun 1 Buah
Diameter Agitator 0.0441 m
Lebar Pengaduk 0.0088 m
Tinggi Pengaduk 0.0110 m
Lebar Baffel 0.0088 m 4 Buah
Jarak Pengaduk Dengan
0.0441 m
Dasar
Kecepatan Putaran 10.9800 rpm
Power 0.5 hp 367,75 J/s
5.9 Pompa Clarifier

SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Pompa clarifier Kode alat P-104
Fungsi Mengalirkan air sungai dari bak penampungan menuju clarifier
SIFAT FISIK
Viskositas 0.8 cP
KONDISI OPERASI
Temperatur 30 °C
Tekanan Masuk 1 atm
MATERIAL DAN DESAIN
DESAIN PERPIPAAN
NPS 4
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Panjang 200 m
5.10 Pompa Al2(SO4)3 Menuju Clarifier

SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Pompa Al2(SO4)3 menuju clarifier Kode alat P-105
Fungsi Mengalirkan air sungai dari Al2(SO4)3 menuju clarifier
SIFAT FISIK
Viskositas 0.8 cP
KONDISI OPERASI
Temperatur 30 °C
Tekanan Masuk 1 atm
MATERIAL DAN DESAIN
DESAIN PERPIPAAN
NPS 0.125
Panjang 200 m
5.11 Pompa Na2CO3 Menuju Clarifier

SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Pompa Na2CO3 menuju clarifier Kode alat P-106
Fungsi Mengalirkan air sungai dari tangki Na2CO3 menuju clarifier
SIFAT FISIK
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Viskositas 0.8 cP
KONDISI OPERASI
Temperatur 30 °C
Tekanan Masuk 1 atm
MATERIAL DAN DESAIN
Break Horse Power 4.08619E-05 hp
Tenaga Motor 5.10773E-05 hp
DESAIN PERPIPAAN
NPS 0.125
Panjang 200 m
5.12 Clarifier
SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat Clarifier Kode Alat CL-100
Fungsi Mencampurkan Alumina, Na2CO3, dan Air sungai
DATA IDENTIFIKASI
Tipe Silinder Vertikal dengan Alas Conical
Jumlah 1 Unit
KONDISI OPERASI
Temperatur 30 C
Tekanan 1 Atm
Kapasitas 9.093 m3
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
DATA PERANCANGAN
Inside Diameter (ID) 2.146509281 M
Tekanan Design 20.4 Psi
Tebal Tangki (ts) 0.1875 in
Tebal Tutup Tangki (th) 0.1875 in
Tinggi kerucut 0.568 m
5.13 Pompa Clarifier Menuju Sand Filter Tank

SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Pompa clarifier menuju sand filter tank Kode alat P-107
Fungsi Mengalirkan air sungai dari carifier menuju tangki sand filter
SIFAT FISIK
Viskositas 0.8 cP
KONDISI OPERASI
Temperatur 30 °C
Tekanan Masuk 1 atm
MATERIAL DAN DESAIN
DESAIN PERPIPAAN
NPS 4
Panjang 200 m
5.14 Sand Filter Tank
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat Sand Filter Tank Kode Alat SF-100
Fungsi Menyaring Partikel Makro
DATA IDENTIFIKASI
Tipe Silinder Vertikal dengan Alasdan Tutup Torispherical
Bahan Carbon Steel SA-283Grade C
Jumlah 1 Unit
KONDISI OPERASI
Temperatur 30 C
Tekanan 1 Atm
Kapasitas 9.997 m3
DATA PERANCANGAN
5.15 Pompa Sand Filter Menuju Bak Penampungan Air Bersih

SPESIFIKASI ALAT
Pompa sand filter menuju bak penampungan
Nama alat air bersih Kode alat P-108
Fungsi Mengalirkan air dari sand filter menuju bak penampungan air bersih
SIFAT FISIK
Viskositas 0.8 cP
KONDISI OPERASI
Temperatur 30 °C
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Tekanan Masuk 1 atm
MATERIAL DAN DESAIN
DESAIN PERPIPAAN
NPS 4
Panjang 200 m
5.16 Bak Penampungan Klorinasi

SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat Bak Penampung Klorinasi Kode Alat BP-102
Fungsi Menampung air klorinasi
DATA IDENTIFIKASI
Tipe Bak Terbuka Berbentuk Kubus
Jumlah 1 Unit
KONDISI OPERASI
Temperatur 30 C
Tekanan 1 Atm
Kapasitas 119.969 m3
DATA PERANCANGAN
Tinggi 1.507764086 m
Lebar 7.539 m
Panjang 10.5543 m
5.17 Pompa Air Domestik

Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Pompa air domestik Kode alat P-109
Mengalirkan air dari bak penampungan menuju tangki
Fungsi Domestik
SIFAT FISIK
Viskositas 0.8 cP
KONDISI OPERASI
Temperatur 30 °C
Tekanan Masuk 1 atm
MATERIAL DAN DESAIN
DESAIN PERPIPAAN
NPS 0.75
Panjang 200 m
5.18 Pompa Air Hydrant

SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Pompa air hydrant Kode alat P-110
Fungsi Mengalirkan air dari bak penampungan menuju tangki hydrant
SIFAT FISIK
Viskositas 0.8 cP
KONDISI OPERASI
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Temperatur 30 °C
Tekanan Masuk 1 atm
MATERIAL DAN DESAIN
DESAIN PERPIPAAN
NPS 0.125
Panjang 200 m
5.19 Pompa Menuju Kation Exchanger

SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Pompa menuju kation exchanger Kode alat P-111
Mengalirkan air dari bak penampungan menuju tangki cooling
Fungsi tower
SIFAT FISIK
Viskositas 0.8 cP
KONDISI OPERASI
Temperatur 30 °C
Tekanan Masuk 1 atm
MATERIAL DAN DESAIN
DESAIN PERPIPAAN
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
NPS 2.5
Panjang 200 m
5.20 Pompa dari Kation Exchanger

SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Pompa dari kation exchanger Kode alat P-112
Mengalirkan air dari tangki kation exchanger ke anion
Fungsi exchanger
SIFAT FISIK
Viskositas 0.8 cP
KONDISI OPERASI
Temperatur 30 °C
Tekanan Masuk 1 atm
MATERIAL DAN DESAIN
DESAIN PERPIPAAN
NPS 2
Panjang 200 m
5.21 Kation Exchanger

SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat Kation Exchanger Kode Alat T-102
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Fungsi Menetralkan Kation
DATA IDENTIFIKASI
Silinder Vertikal dengan Alasdan Tutup
Tipe
Torispherical
Jumlah 1 Unit
Jenis Resin Strong Acid Cation
KONDISI OPERASI
Temperatur 30 C
Tekanan 1 Atm
contact time 0.5 jam
Densitas 995.68 Kg/M3
Laju Alir Volumetrik 78.657 m3/jam
DATA PERANCANGAN
Tebal Tutup Tangki (th) 0.3125 in
5.22 Tangki Kation Exchanger

SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat Tangki Kation Exchanger Kode Alat T-102
Menampung larutan HCl untuk regenerasi resin
Fungsi
cation exchanger
DATA IDENTIFIKASI
Tipe Silinder Vertikal dengan Alas dan Tutup Datar
Jumlah 1 Unit
Jenis Resin Strong Base Anion
KONDISI OPERASI
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Temperatur 25 C
Tekanan 1 Atm
Flowrate air pencuci 5.0 gpm/ft²
Waktu regenerasi 22.59 menit
Laju Alir Volumetrik 5.000 m3/jam
DATA PERANCANGAN
5.23 Pompa Menuju Cooling Tower

SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Pompa Menuju Cooling Tower Kode alat P-113
Fungsi Mengalirkan larutan dari anion exchanger ke cooling tower
SIFAT FISIK
Viskositas 0.8 cP
KONDISI OPERASI
Temperatur 30 °C
Tekanan Masuk 1 Atm
MATERIAL DAN DESAIN
Type Pompa Injeksi
Break Horse Power 0.066065773 Hp
Tenaga Motor 0.082582217 Hp
DESAIN PERPIPAAN
NPS 2
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Panjang 100 M
5.24 Pompa Menuju Penampungan Cooling Tower

SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Pompa menuju penampungan cooling tower Kode alat P-114
Mengalirkan air pendingin dari cooling tower menuju tangki
Fungsi penampungan cooling tower
SIFAT FISIK
Viskositas 0.8 cP
KONDISI OPERASI
Temperatur 30 °C
Tekanan Masuk 1 atm
MATERIAL DAN DESAIN
DESAIN PERPIPAAN
NPS 6.625
Panjang 200 m
5.25 Pompa Kondensat Air Pendingin

SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Pompa kondensat air pendingin Kode alat P-115
Mengalirkan air dari tangki anion exchanger menuju tangki
Fungsi penyimpanan kondensat
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
SIFAT FISIK
Viskositas 0.8 cP
KONDISI OPERASI
Temperatur 30 °C
Tekanan Masuk 1 atm
MATERIAL DAN DESAIN
DESAIN PERPIPAAN
NPS 1.25
Panjang 200 m
5.26 Tangki Penyimpanan Kondensat

SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Tangki penyimpanan kondensat Kode alat T-105
Fungsi Menampung kondensat
SIFAT FISIK
Viskositas 0.8 cP
KONDISI OPERASI
Temperatur 30 °C
MATERIAL DAN DESAIN

Bahan Carbon Steels SA-283 Grade C
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Jenis sambungan Double-welded butt-joint

Tebal tutup tangki (th) 0.375 in
Tinggi shell (Hs) 11.94434361 m
Tinggi tangki 12.7719912 m
5.27 Pompa Tangki Penampungan Kondensat

SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Pompa tangki penampungan kondensat Kode alat P-116
Mengalirkan air dari tangki anion exchanger menuju
Fungsi tangki penampungan kondensat
SIFAT FISIK
Viskositas 0.8 cP
KONDISI OPERASI
Temperatur 30 °C
Tekanan Masuk 0.987166831 atm
MATERIAL DAN DESAIN
Break Horse
0.050512161 hp
Power
DESAIN PERPIPAAN
NPS 2.5
Panjang 200 m
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
5.28 Pompa dari Kondensat ke Tangki Kondensat
SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Pompa dari kondensat ke tangki kondensat Kode alat P-117
Fungsi Mengalirkan kondensat menuju tangki kondensat
SIFAT FISIK
Viskositas 995.7 cP
KONDISI OPERASI
Temperatur 30 °C
Tekanan Masuk 1 atm
MATERIAL DAN DESAIN
Break Horse
0.039987145 hp
Power
DESAIN PERPIPAAN
NPS 1.5
Panjang 200 m
5.29 Deaerator
SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Deaerator Kode alat D-100
Menghilangkan kadar gas berlebih pada air umpan sebelum
Fungsi masuk ke boiler
MATERIAL DAN DESAIN
Jenis Sambungan Double-welded butt-joint
Jumlah 1 unit
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
KONDISI OPERASI
Temperature 30 C
laju alir gas 168.9925673 kg/jam
Waktu tinggal 0.25 jam
DATA DESIGN
Inside diameter (ID) 48 in
Tebal shell (ts) 0.1875 in
Tinggi Head (th) 0.155293526 in
Tinggi tangki 6.601694802 m
5.30 Pompa Deaerator

SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Pompa deaerator Kode alat P-118
Mengalirkan air dari tangki penyimpanan
Fungsi kondensat menuju deaerator
SIFAT FISIK
Viskositas 995.7 cP
KONDISI OPERASI
Temperatur 30 °C
Tekanan Masuk 1 atm
MATERIAL DAN DESAIN
DESAIN PERPIPAAN
NPS 1.5
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Panjang 200 m
5.31 Pompa Cooling Water

SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Pompa Cooling tower Kode alat P-119
Mengalirkan air pendingin menuju cooling
Fungsi tower
SIFAT FISIK
Viskositas 995.7 cP
KONDISI OPERASI
Laju alir Massa 103 kg/jam
Temperatur 30 °C
Tekanan Masuk 1 atm
MATERIAL DAN DESAIN
Break Horse
0.0006262 hp
Power
DESAIN PERPIPAAN
NPS 0.375
Panjang 200 m
5.32 Cooling Tower

SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Pompa cooling tower Kode alat CT-100
Fungsi Mendinginkan kembali air pendingin yang telah digunakan di
alat-alat proses dari suhu 45oC menjadi 30oC untuk
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
disirkulasikan kembali dengan mengontakkan air dengan udara.
SIFAT FISIK
Viskositas 0.8 cP
KONDISI OPERASI
Temperatur masuk 45 °C
Temperatur keluar 30 °C
MATERIAL DAN DESAIN
Material steinlees stell
Type countercurrent-induced draft cooling tower
luas penampang 0.960278105 m2
tinggi bahan isian 3.407355006 m
daya penggerak fan 0.423789837 hp
panjang 0.554411023 m
lebar 0.554411023 m
tinggi 0.443528818 m
5.33 Pompa Menuju Boiler

SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Pompa menuju boiler Kode alat P-120
Fungsi Mengalirkan air dari deaerator menuju boiler
SIFAT FISIK
Viskositas 995.7 cP
KONDISI OPERASI
Temperatur 30 °C
Tekanan Masuk 1 atm
MATERIAL DAN DESAIN
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
DESAIN PERPIPAAN
NPS 0.375
Panjang 200 m
5.34 Tangki Penyimpanan Cooling Water

SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Tangki penyimpanan cooling water Kode alat T-104
Mengalirkan air dari cooling tower ke tangki penyimpanan
Fungsi cooling water
SIFAT FISIK
Viskositas 0.8 cP
KONDISI OPERASI
Temperatur 30 °C
MATERIAL DAN DESAIN

Jenis sambungan Double-welded butt-joint
Inside Diameter (ID) 3.608976087 hp
Tekanan Design 3.829650394 hp
Tebal Tangki (ts) 0.1875

Tebal tutup tangki (th) 0.1875
Tinggi shell (Hs) 10.82692826 in.
Tinggi tangki 11.07221761 in.
Panjang 0 m
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
5.35 Boiler
SPESIFIKASI ALAT
Nama alat Boiler Kode alat B-100
Fungsi Menghasilkan boiler
SIFAT FISIK
Viskositas 0.8 cP
KONDISI OPERASI
Temperatur masuk 303 K
Temperatur keluar 523 K
MATERIAL DAN DESAIN
Pompa
Type
Sentrifugal
Break Horse Power 0 hp
Tenaga Motor 0 hp
DESAIN
jumlah energi yang menaikkan suhu
346,446.03 kkal/jam
umpan
jumlah kebutuhan batu bara 0.272717248 kmol/jam
Diameter 3.2 m
Panjang 15 m
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
DAFTAR PUSTAKA
Alfa Laval. (2001). Alfa Laval Pump Handbook. USA.

Brown, G.G. (1950). Unit Operation 6ed. Wiley and Sons, USA.
Brownell, L.E., dan Young, E.H. (1959). Process Equipment Design 3ed. John Wiley
and Sons, New York.
Coulson, J.M., dan Ricardson, J.F. (1983). Chemical Engineering vol. 6, Pergamon
Press Inc, New York.
Foust, A.S. (1979). Principle of Unit Opertions, 3rd Edition, Jhon Willey & Sons, Inc, London.
Geankoplis, C. J. (2003). Transport Processes and Unit Operations 4th Ed.
Prentice-Hall, Inc. New York.
Kementerian Lingkungan Hidup. (2010). Data Lisensi Amdal. KEP
49/MENLH/11/2010.
Kern, D.Q. (1950). Process Heat Transfer, Mc. Graw-Hill International Book
Company Inc., New York.
Nalco. (2007). Essential expertise water, energy and air. America.
Nalco, (2007), Proses Penjernihan Air Baku, PT. Kawasan Industri Dumai-Wilmar
Group ; Dumai.
Perry, R., H., Don W. Green dan James O. M. (1997). Perry’s chemical
engineers handbook. Edisi Ketujuh. Mc- Graw Hill Book Company: New
York, USA
Peter, M.S., dan Timmerhause, K.D. (1991). Plant Design an Economic for
Chemical Engineering 3ed. McGraww-Hill Book Company, New York.
Powell, S.T. (1954) Water Conditioning for Industry. Mc Graw Hill BookCompany,
New York.
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Samosir, A., (2009). Pengaruh Tawas dan Diatomea (Diatomaceous Earth) Dalam
Proses Pengolahan Air Gambut Dengan Metode Elektrokoagulasi. Skripsi.
Universitas Sumatera Utara. Medan.
Setiadi, T. (2007). Pengolahan dan Penyediaan Air. ITB: Bandung
Soeswanto. (2000). Kualitas Umpan Boiler. http:www.academia.edu diakses pada

tanggal 25 Desember 2022 UNEP. 2006. Boiler dan Pemanas Fluida Termis.
Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri.
Suryandi. (2018). Addendum II Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL),

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan Hidup (RPL). Chandra Asri Petrochemical. Banten.
Wallas and Stanley M. (1988) Chemical Process Equipment. Butter worth Publisher,
USA.
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN
A.1 Pompa Screener

LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa Screener Kode
Fungsi Mengalirkan air sungai menuju screener
P-100
Tipe Centrifugal pump
1. Data Perancangan
Densitas air,  : 995,68 kg/m3 = 62,158 lb/ft3 (Perry, 1997)
Viskositas air, µ : 0,8 cP = 0,0005375 lb/ft.s (Perry, 1997)
Laju alir air, F : 27147,84 kg/jam = 16,628 lb/s
Over design : 10% (Peters, 1991)
Laju volumetrik cairan melewati pompa (Q)

F
Q=
ρ
16,628(lb/s)
Q= = 0,2675 ft3/s
(62,158 lb/ft 3 )
Qdesain = Q x (1+ Over design) = 0,2675 x (1.1) = 0,294 ft3/s = 29,997 m3/jam
Asumsi: aliran turbulen
Perhitungan diameter optimum (Diopt) untuk aliran turbulen menggunakan rumus

berikut:
Diopt = 3,9 Q0,45  0,13 (Peters et al., 2003)
= 3,9 (0,294 ft3/s)0,45(995,68 kg/m3)0,13
= 3,847 in
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Digunakan commercial steel pipe standar 4-in. dengan spesifikasi:

Schedule No. 40 (Geankoplis, 1993, Tabel 11)
OD = 4.5 in = 0,375 ft = 0,1143 m
ID = 4.026 in = 0,3355 ft = 0,102 m
At = 12.7 in2 = 0,088 ft2 = 0,0006 m2
Kecepatan linier aliran
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Q 0,294 ft 3 /s
v= = = 3,3365 ft/s
At 0,088 ft 2
Bilangan Reynold melalui pipa :
ID v ρ (0,3355 ft)3,3365 ft /s ¿(62,158 lb /ft 3 ) ¿
NRe= =
μ 0,0005375 lb/ft . s =
129434,125 > 2100
(asumsi aliran turbulen benar)
2. Menghitung Friction losses aliran fluida

 Friksi pada pipa lurus (Ff)
Panjang pipa lurus, L = 200 m = 656,16 ft
Dari Gambar 2.10-3 (Geancoplis, 1997) diperoleh:

ε = 4,6 .10-5 m
D = 0,5397 m
/D = 4,6 .10-5 m/0,5397 m = 0.0004
f = 0,0041
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
(Geankoplis, 1997)
ΔL v 2
Ff = 4 f⋅ ⋅
D 2
2
656,16 ft ( 3,3365 ft/s )
¿ 4 ( 0,0041 ) ⋅ ⋅ =5,5498 lbf ft/lbm
0,3355 ft 2
 Friksi pada fitting dan valve (hf)
Tabel A.1 Friction loss yang melewati fitting dan valve
Equipment Jumlah (n) Kf/unit Kf
Elbow 90o 4 0,75 3
Gate valve, wide open 1 0,17 0,17
Cek valve, swing - - -
(n.Kf) 3,17
2
V 3,3365(ft /s)2
hf¿ n . K f = 3,17 =¿0,5485 lbf.ft/lbm (Geankoplis,
2 α gc 2 . 1. 32,17
1997)
 Friksi yang disebabkan oleh kontraksi pipa (hc)
( A1
)
2
V
hc¿ 0,55 1− x
A2 2 α gc
Untuk aliran turbulen, α = 1

Untuk kontraksi pipa: asumsi A2 <<< A1, maka A2 = 0, sehingga:
2
3,3365(ft / s)
hc¿ 0,55 x = 0,095 lbf.ft/lbm
2 . 1. 32,17
 Friksi yang disebabkan oleh pembesaran pipa (hex)
2
v2  A 
K  1  1 
h  K  ex  A2 
ex ex 2α ;

Untuk pembesaran pipa: asumsi A1 <<< A2, maka A1 = 0, sehingga:
2
V 3,3365(ft /s)2
hex¿ = = 0,173 lbf.ft/lbm
2α g c 2 . 1. 32,17
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Total friksi, ΣF = Ff + hf
ΣF = 5,5498 lbf.ft/lbm +0,5485 lbf.ft/lbm= 6,0983 lbf.ft/lbm
3. Perhitungan daya pompa (BHP)

Daya pompa ditentukan dengan Mechanical Energy Balance Equation:
1 2 P P
2
v 2  v12   g z 2  z1   2 1   F  Ws  0

Diasumsikan:
V1 = V2 = 5,5912 ft/s → ∆V = 0
P1 = P2 = 1 atm → ∆P = 0
Z2 – Z1 = 6,232 ft
Maka :
g ( z 2−z 1 )
−W S=0+ + ΣF
gC
32,185
−W S = 0 + (6,232 ft) + 4,0608 lbf.ft/lbm
32,17
- Ws = 12,333 lbf.ft/lbm
Daya pompa, Break Horse Power (BHP), dihitung menggunakan rumus
berikut:
Daya pompa (P) :
Dari figure 14.37 (Peters & Timmerhaus,1991) maka diperoleh efisiensi
pompa () = 85 %
−W s Q ρ
P= (Geankoplis,
550 η
1997)
3 3
12,333lbf . ft /lbm. 0,294 ft /s .62,158 lb/ft
=
550 .85 %
= 0,4825 HP
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
4. Perhitungan daya motor (P)
Dari Gambar 14.38 (Peters & Timmerhaus, 1991) dengan BHP = 0,4325
HP maka diperoleh efisiensi motor :
(m) = 80 %
Sehingga:
BHP 0,4825 HP
P = ❑ = = 0,603 HP ≈ 1 Hp
m 0,8
Perhitungan dengan cara yang sama juga dilakukan untuk seluruh pompa.
A.2 Screener
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Screener Kode
Fungsi Menyaring partikel-partikel padat yang terbawa
ketika air sungai dialirkan S-101
Tipe Bar Sreener
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
1. Data Perancangan
Laju alir air (F) : 27147,84 Kg/jam = 16,628 lb/s
Densitas air,  : 995,68 kg/m3 = 62,16 lb/ft3
Viskositas, µ : 0,8 Cp = 0,0005376 lb/ft.s
Suhu, T : 30 °C = 303 K
2. Perhitungan Dimensi Bak

Laju alir volumetrik air, Q:
F 16,628 lb /s
Q= = =0,2675 ft3/s = 27,271 m3/jam
ρ 62,16 lb /ft 3
Direncanakan Ukuran screening :
Panjang = 2 m
Lebar =2m
Dari buku Sincero (2003), Tabel 5.1 diperoleh :

Ukuran Bar :
Lebar = 10 mm
Tebal = 40 mm
Bar spacing = 40 mm
Slope = 45°
Misal Jumlah Bar = x

40 x + 40 (x + 1) = 2000
80 x = 1960
x = 24,5
x = 25
Luas bukaan (A2) = 40 (25 + 1) (2000)
= 2080000 mm2 = 2,08 m2
Asumsi :
Cd = 0,6
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Screen tersumbat = 0,3
3 2
Q2 0,2675(ft / s)
Head Loss (ΔH) = 2 2 = 2 2 = 0,00234 m
2 g Cd A 2. 9,8 . 0,6 .2,08
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
A.3 Pompa Bak Penampungan Air Sungai
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa Bak Penampungan Air Sungai Kode
Fungsi Mengalirkan air sungai dari screener menuju bak
penampungan P-101
1. Data Perancangan

F
Q=
ρ
16,628(lb/s)
Q= = 0,2675 ft3/s
(62,158 lb/ft 3 )

berikut:
= 3,9 (0,294 ft3/s)0,45(995,68 kg/m3)0,13
= 3,847 in
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani

OD = 4.5 in = 0,375 ft = 0,1143 m
ID = 4.026 in = 0,3355 ft = 0,102 m
At = 12.7 in2 = 0,088 ft2 = 0,0006 m2
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Q 0,294 ft 3 /s
v= = = 3,3365 ft/s
At 0,088 ft 2
ID v ρ (0,3355 ft)3,3365 ft /s ¿(62,158 lb /ft 3 ) ¿
NRe= =
μ 0,0005375 lb/ft . s =
129434,125 > 2100


ε = 4,6 .10-5 m
D = 0,5397 m
/D = 4,6 .10-5 m/0,5397 m = 0.0004
f = 0,0045
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
(Geankoplis, 1997)
ΔL v 2
Ff = 4 f⋅ ⋅
D 2
2
656,16 ft (3,3365 ft/s )
¿ 4 ( 0,0045 ) ⋅ ⋅ =6,09126 lbf ft/lbm
0,3355 ft 2
Elbow 90o 4 0,75 3
(n.Kf) 3,17
2
V 3,3365(ft /s)2
2 α gc 2 . 1. 32,17
1997)
( A1
)
2
V
hc¿ 0,55 1− x
A2 2 α gc

2
3,3365(ft / s)
hc¿ 0,55 x = 0,095 lbf.ft/lbm
2 . 1. 32,17
2
v2  A 
K  1  1 
h  K  ex  A2 
ex ex 2α ;

2
V 3,3365(ft /s)2
2α g c 2 . 1. 32,17
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
ΣF = 6,09126 lbf.ft/lbm + 0,5485 lbf.ft/lbm= 6,64 lbf.ft/lbm

1 2 P P
2
v 2  v12   g z 2  z1   2 1   F  Ws  0

Diasumsikan:
V1 = V2 = 5,5912 ft/s → ∆V = 0
P1 = P2 = 1 atm → ∆P = 0
Z2 – Z1 = 6,232 ft
Maka :
g ( z 2−z 1 )
−W S=0+ + ΣF
gC
32,185
−W S = 0 + (6,232 ft) + 6,4 lbf.ft/lbm
32,17
berikut:
Daya pompa (P) :
pompa () = 90 %
−W s Q ρ
P= (Geankoplis,
550 η
1997)
3 3
=
550 .90 %
= 0,4325 HP
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
(m) = 80 %
Sehingga:
BHP 0,4325 HP
P = ❑ = = 0,54 HP ≈ 1 Hp
m 0,8
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
A.4 Bak Penampungan Air Sungai
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Bak Penampung Air Sungai Kode
Fungsi Menampung air sungai sementara
BP-101
Tipe Bak berbentuk balok dengan bagian atas terbuka
1. Data Perancangan
Suhu, T : 30 °C
Tekanan, P : 1 atm
Laju alir massa, F : 27147,84 kg/jam
Densitas air,  : 995,68 kg/m3
Waktu tinggal, t : 8 Jam (Powel,1954)

F 27147,84 kg/ jam 3
Q= = =27,27 m / jam
ρ 995,68 kg /m 3
Volume bak, V:
3 3
V =Q x t =27,27 m / jam(8 jam)=218,13 m
Digunakan over desain = 10%
Maka volume bak menjadi :
V = 30652,3 m3 x 1,1 = 239,94 m3
Direncanakan dimensi bak :
Panjang : Lebar : Tinggi = 7 : 5 : 1
Misal: Tinggi = H
Maka volume bak: V = 7H x 5H x H
( ) ( )
1 /3 3 1/ 3
V 239,94 m
H= = = 1,89 m
P . L .T 7 X5 X 1
Sehingga diperoleh dimensi:
Panjang = 13,29 m diambil 14 m
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Lebar = 9,49 m diambil 10 m

Tinggi = 1,89 m diambil 2 m
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
A.5 Pompa Pelarutan Al2(SO4)3
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa PelarutanAl2(SO4)3 Kode
Fungsi Mengalirkan air sungai dari bak penampungan
menuju tangki alumina P-102
1. Data Perancangan

F
Q=
ρ
16,628(lb/s)
Q= = 0,2675 ft3/s
(62,158 lb/ft 3 )

berikut:
= 3,9 (0,294 ft3/s)0,45(995,68 kg/m3)0,13
= 3,847 in
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani

OD = 4.5 in = 0,375 ft = 0,1143 m
ID = 4.026 in = 0,3355 ft = 0,102 m
At = 12.7 in2 = 0,088 ft2 = 0,0006 m2
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Q 0,294 ft 3 /s
v= = = 3,3365 ft/s
At 0,088 ft 2
ID v ρ (0,3355 ft)3,3365 ft /s ¿(62,158 lb /ft 3 ) ¿
NRe= =
μ 0,0005375 lb/ft . s =
129434,125 > 2100


ε = 4,6 .10-5 m
D = 0,5397 m
/D = 4,6 .10-5 m/0,5397 m = 0.0004
f = 0,0051
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
(Geankoplis, 1997)
ΔL v 2
Ff = 4 f⋅ ⋅
D 2
2
656,16 ft ( 3,3365 ft/s )
¿ 4 ( 0,0051 ) ⋅ ⋅ =222,0832 lbf ft/lbm
0,3355 ft 2
Elbow 90o 4 0,75 3
(n.Kf) 3,17
2
V 3,3365(ft /s)2
2 α gc 2 . 1. 32,17
1997)
( A1
)
2
V
hc¿ 0,55 1− x
A2 2 α gc

2
3,3365(ft / s)
hc¿ 0,55 x = 0,095 lbf.ft/lbm
2 . 1. 32,17
2
v2  A 
K  1  1 
h  K  ex  A2 
ex ex 2α ;

2
V 3,3365(ft /s)2
2α g c 2 . 1. 32,17
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani

1 2 P P
2
v 2  v12   g z 2  z1   2 1   F  Ws  0

Diasumsikan:
V1 = V2 = 3,3365 ft/s → ∆V = 0
P1 = P2 = 1 atm → ∆P = 0
Z2 – Z1 = 6,737 ft
Maka :
g ( z 2−z 1 )
−W S=0+ + ΣF
gC
32,185
−W S = 0 + (6,737 ft) + 222,631 lbf.ft/lbm
32,17
berikut:
Daya pompa (P) :
pompa () = 92 %
−W s Q ρ
P= (Geankoplis,
550 η
1997)
3 3
12,875lbf . ft /lbm. 0,294 ft /s .62,158 l b/ft
=
550 . 92%
= 7,357 HP
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Dari Gambar 14.38 (Peters & Timmerhaus, 1991) dengan BHP = 7,357 HP
maka diperoleh efisiensi motor :
(m) = 86 %
Sehingga:
BHP 7,357 HP
P = ❑ = = 8,764 HP ≈ 10 Hp
m 0,86
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
A.6 Tangki Pelarut Alumina
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Tangki Pelarutan Alum Kode
Fungsi Tempat melarutkan Al2(SO4)3
Type Tangki silinder tegak, dilengkapi pengaduk dengan T-100
tutup atas jenis torispherical dan bawah plat
1. Data Perancangan
Tekanan operasi, Pop : 1 atm
Laju alir air, F : 27147,84 kg/jam

air : 995,68 kg/m3

alum : 1330,073 kg/m3

campuran : 1162,8765 kg/m3
Viskositas camp, µ : 0,0129 Kg/m.s
Waktu penyimpanan : 24 jam
2. Perhitungan Dimensi Tangki

F 27147,84 kg / jam
Laju Volumetrik (V)= = = 27,27 m3/jam
ρair 995,68 kg/m 3
Jumlah Al2(SO4)3 yang dibutuhkan : = 500 ppm/kg air = 0,5 kg/m3

Jumlah alum yang dibutuhkan/hari :
= 27,27 m3/jam x 0,5 kg/m3
= 13,63 kg/jam
Jumlah alum 30% berat yang dibutuhkan :
13,63 kg/ jam

¿ = 45,44 kg/jam
30 %
Volume larutan selama 6 hari penyimpanan,

Jumlah alum 30 % berat yang dibutuhkan x lama penyimpanan
VL ¿
ρ alum
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
45,44 kg / jam x 24 jam
¿ 3 = 0,82 m3
1330,073 kg /m
Digunakan over desain 10 % maka
Volum tangki = 1,1 x 0,82 m3 = 0,9 m3
Dipilih perbandingan diameter dan tinggi tangki (Hs : Di) = 1 : 1 (Walas, 1990)
( ) ( )
1/ 3 1/ 3
8 x Volume tangki 8 x 0,9
Hs = Di = = = 1,275 m
π 3,14
Sehingga diperoleh:
Di = 1,275 m = 50,197 in
Hs = 1,275 m = 50,197 in
3. Tinggi Cairan, HL
4 Volume tangki
Tinggi cairan = (Walas,1990)
π D2
4 x 0,9
= 2 = 0,7 m
3,14 x 1,275
4. Perhitungan Tebal Shell (ts)

Dari Brownell (1959), spesifikasi bahan konstruksi yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Jenis plate = Carbon Steels SA-283 Grade C
Tegangan diizinkan, f = 12650 psi
Jenis sambungan = Double-welded butt-joint
Efisiensi sambungan, E = 80 %
Faktor korosi, C = 0,125 in
P desain over Pop 10% = 17,45 psi
P.r
ts = +C (Peter & Timmerhaus, 1991)
f . E−0,6 P
17,45 .(50,197 /2)
= +0,125
12650. 0,8−0,6 . 17,45
= 0,1683 in, digunakan tebal shell standar 3/16 (0,1875) in.
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
5. Perhitungan Tebal Head (th)

Jenis head : torispherical
Persamaan untuk menentukan tebal head adalah:
0,885. Pdesain . r c
th¿ +C (Brownell & Young, 1979)
S . C−0,1 . P desain
Diameter luar (OD):
OD = Di + 2ts = 50,197 in + 2 (0,1875 in) = 50,572 in
(Dipilih OD standar = 54 in)
Dari Tabel 5.7 (Brownell & Young, 1959), diperoleh:
icr = 3.25 in
rc = 54 in
sf = 2 in
Maka,
0.885 . 17,45 .54
th¿ + 0,125 = 0,2074 in
12650. 0,8−0,1 .17,45
(Digunakan Standar 1/4 in = 0,25 in)
6. Perhitungan Tinggi Head (OA)

a = Di/2 = 25,09 in
AB = a – icr = 21,84 in
BC = rc– icr = 50,75 in
AC = BC 2  AB 2 = 45,8 in
b = rc– AC =8,19 in
sf = 2 in
OA = ts + b + sf = 10,38 in
7. Perhitungan Tinggi Tangki Seluruhnya, T
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
T = Hs + OA = 50,197 in + 10,38 in = 60,578 in
8. Perhitungan Dimensi Pengaduk (Impeller)

Direncanakan menggunakan pengaduk tipe turbin berdaun enam, dilengkapi
dengan 4 baffle. Bahan konstruksi Carbon Steel SA-285 Grade C.
Diambil standar disain, (Tabel 3.4-1 Halaman 144, Geankoplis, 1997) :
Da/Dt = 0,5 ; J/D = 1/12 ; L/da = ¼ ; C/Dt = 1/3 ; W/d = 1/5
dengan, D = diameter tangki ; d = diameter impeller ; W = lebar impeller ;
L = panjang impeller ;E = jarak impeller dari dasar tangki;
J = lebar baffle
Diperoleh:
D = 16,73 in 0,425 m
W = 3,34 in 0,085 m
L = 4,18 in 0,106 m
J = 1,39 in 0,035 m
C = 16,73 in 0,425 m
9. Perhitungan Daya Motor Pengaduk, P

Kecepatan superficial, v = 0,6 ft/s = 0,183 m/s [Walas, 1990]
Bilangan Reynold, NRe:
ρcampuran . v . D2 1162,8765 kg/m 3 . 0,183 m/ s .(0,425 m)2
NRe = = 2979,77
μcampuran 0,0129 kg /m . s
Menentukan kecepatan pengadukan (N):
2 N Re μ
ND a ρ ( 2979 ,77 )(0,0129)
N Re= N= = =0,183 rps
μ D 2a
ρ (0,425 )2 (1162,8765)
Dari [Gambar 3.4-4, Halaman 145 Geankoplis 1997], Berdasarkan NRe, maka
diperoleh:
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Berdasarkan NRe, maka diperoleh Np (bilangan daya) = 5 (Geankoplis, 1997)

P
3 5
NP =   N d (Walas, 1990)
Maka daya motor, P:
P = Np .  . N3. d5 = (3,7) (1162,8765 kg/m3) (0,183 rps)3 (0,425m)5
= 0,3656 J/s = 0,00049 hp
A.7 Pompa Pelarut Na2CO3

LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa Pelarut Na2CO3 Kode
menuju tangki Na2CO3 P-103
5. Data Perancangan
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani

F
Q=
ρ
27147,84(lb /s )
Q= 3 = 0,2675 ft3/s
(62,158 lb /ft )

berikut:
= 3,9 (0,294 ft3/s)0,45(995,68 kg/m3)0,13
= 3,847 in
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani

OD = 4.5 in = 0,375 ft = 0,1143 m
ID = 4.026 in = 0,3355 ft = 0,102 m
At = 12.7 in2 = 0,088 ft2 = 0,0006 m2
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Q 0,294 ft 3 /s
v= = = 3,3365 ft/s
At 0,088 ft 2
ID v ρ (0,3355 ft)3,3365 ft /s ¿(62,158 lb /ft 3 ) ¿
NRe= =
μ 0,0005375 lb/ft . s =
129434,125 > 2100


ε = 4,6 .10-5 m
D = 0,5397 m
/D = 4,6 .10-5 m/0,5397 m = 0.0004
f = 0,0045
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
(Geankoplis, 1997)
ΔL v 2
Ff = 4 f⋅ ⋅
D 2
2
656,16 ft (3,3365 ft/s )
¿ 4 ( 0,0045 ) ⋅ ⋅ =6,091 lbf ft/lbm
0,3355 ft 2
Elbow 90o 4 0,75 3
(n.Kf) 3,17
2
V 3,3365(ft /s)2
2 α gc 2 . 1. 32,17
1997)
( A1
)
2
V
hc¿ 0,55 1− x
A2 2 α gc

2
3,3365(ft / s)
hc¿ 0,55 x = 0,095 lbf.ft/lbm
2 . 1. 32,17
2
v2  A 
K  1  1 
h  K  ex  A2 
ex ex 2α ;

2
V 3,3365(ft /s)2
2α g c 2 . 1. 32,17
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani

1 2 P P
2
v 2  v12   g z 2  z1   2 1   F  Ws  0

Diasumsikan:
V1 = V2 = 3,3365 ft/s → ∆V = 0
P1 = P2 = 1 atm → ∆P = 0
Z2 – Z1 = 6,737 ft
Maka :
g ( z 2−z 1 )
−W S=0+ + ΣF
gC
32,185
−W S = 0 + (6,746 ft) + 6,64 lbf.ft/lbm
32,17
berikut:
Daya pompa (P) :
pompa () = 92 %
−W s Q ρ
P= (Geankoplis,
550 η
1997)
3 3
=
550 .90 %
= 0,45 HP
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
(m) = 80 %
Sehingga:
BHP 7,357 HP
P = ❑ = = 0,562 HP ≈ 1 Hp
m 0,86
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
A.8 Tangki Pelarut Na2CO3
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Tangki Pelarutan Alum Kode
Fungsi Tempat melarutkan Al2(SO4)3
Type Tangki silinder tegak, dilengkapi pengaduk dengan T-100
tutup atas jenis torispherical dan bawah plat
1. Data Perancangan
Tekanan operasi, Pop : 1 atm

air : 995,68 kg/m3

alum : 1330,073 kg/m3

campuran : 1162,8765 kg/m3
Viskositas camp, µ : 0,0129 Kg/m.s
Waktu penyimpanan : 24 jam

F 27147,84 kg / jam
Laju Volumetrik (V)= = = 27,27 m3/jam
ρair 995,68 kg/m 3
Jumlah Na2CO3 yang dibutuhkan : = 500 ppm/kg air = 0,5 kg/m3

Jumlah alum yang dibutuhkan/hari :
= 27,27 m3/jam x 0,5 kg/m3
= 13,63 kg/jam
Jumlah alum 30% berat yang dibutuhkan :
13,63 kg/ jam

¿ = 45,44 kg/jam
30 %
Volume larutan selama 6 hari penyimpanan,

Jumlah alum 30 % berat yang dibutuhkan x lama penyimpanan
VL ¿
ρ alum
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
45,44 kg / jam x 24 jam
¿ 3 = 0,82 m3
1330,073 kg /m
Digunakan over desain 10 % maka
Volum tangki = 1,1 x 0,82 m3 = 0,9 m3
Dipilih perbandingan diameter dan tinggi tangki (Hs : Di) = 1 : 1 (Walas, 1990)
( ) ( )
1/ 3 1/ 3
8 x Volume tangki 8 x 0,9
Hs = Di = = = 1,276 m
π 3,14
Sehingga diperoleh:
Di = 1,276 m = 50,264 in
Hs = 1,276 m = 50,264 in
3. Tinggi Cairan, HL
4 Volume tangki
Tinggi cairan = (Walas,1990)
π D2
4 x 0,9
= 2 = 0,706 m
3,14 x 1,276

sebagai berikut:
P.r
f . E−0,6 P
17,36 .(50,197 /2)
= + 0,125
12650. 0,8−0,6 . 17,36
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani

Diameter luar (OD):
OD = Di + 2ts = 50,197 in + 2 (0,1875 in) = 50,572 in
icr = 3.25 in
rc = 54 in
sf = 2 in
Maka,
0.885 . 17,45 .54
th¿ + 0,125 = 0,207 in
12650. 0,8−0,1 .17,45
(Digunakan Standar 1/4 in = 0,25 in)

a = Di/2 = 25,13 in
AB = a – icr = 21,88 in
BC = rc– icr = 50,75 in
AC = BC 2  AB 2 = 45,79 in
b = rc– AC =8,2 in
sf = 2 in
OA = ts + b + sf = 10,37 in
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
T = Hs + OA = 50,197 in + 10,37 in = 60,64 in
8. Perhitungan Dimensi Pengaduk (Impeller)

Direncanakan menggunakan pengaduk tipe turbin berdaun enam, dilengkapi
dengan 4 baffle. Bahan konstruksi Carbon Steel SA-285 Grade C.
Diambil standar disain, (Tabel 3.4-1 Halaman 144, Geankoplis, 1997) :
Da/Dt = 0,5 ; J/D = 1/12 ; L/da = ¼ ; C/Dt = 1/3 ; W/d = 1/5
dengan, D = diameter tangki ; d = diameter impeller ; W = lebar impeller ;
L = panjang impeller ;E = jarak impeller dari dasar tangki;
J = lebar baffle
Diperoleh:
D = 16,73 in 0,425 M
W = 3,34 in 0,085 M
L = 4,18 in 0,106 M
J = 1,39 in 0,035 M
C = 16,73 in 0,425 M
9. Perhitungan Daya Motor Pengaduk, P

Kecepatan superficial, v = 0,6 ft/s = 0,183 m/s [Walas, 1990]
Bilangan Reynold, NRe:
ρcampuran . v . D2 1162,8765 kg/m 3 . 0,183 m/ s .(0,425 m)2
NRe = = 51758,33
μcampuran 0,0129 kg /m . s
Menentukan kecepatan pengadukan (N):
2 N Re μ
ND a ρ ( 51758 ,33 )(0,0129)
N Re= N= = =0,183 rps
μ D 2a
ρ (0,425 )2 (1162,8765)
Dari [Gambar 3.4-4, Halaman 145 Geankoplis 1997], Berdasarkan NRe, maka
diperoleh:
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Berdasarkan NRe, maka diperoleh Np (bilangan daya) = 5 (Geankoplis, 1997)

P
3 5
NP =   N d (Walas, 1990)
Maka daya motor, P:
P = Np .  . N3. d5 = (4,3) (1162,8765 kg/m3) (0,183 rps)3 (0,425m)5
= 0,3964 J/s = 0,00053 hp
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
A.9 Pompa Clarifier
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa Clarifier Kode
menuju clarifier P-104
1. Data Perancangan

F
Q=
ρ
27147,84(lb /s )
Q= = 0,2675 ft3/s
(62,158 lb /ft 3 )

berikut:
= 3,9 (0,294 ft3/s)0,45(995,68 kg/m3)0,13
= 3,847 in
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani

OD = 4.5 in = 0,375 ft = 0,1143 m
ID = 4.026 in = 0,3355 ft = 0,102 m
At = 12.7 in2 = 0,088 ft2 = 0,0006 m2
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Q 0,294 ft 3 /s
v= = = 3,3365 ft/s
At 0,088 ft 2
ID v ρ (0,3355 ft)3,3365 ft /s ¿(62,158 lb /ft 3 ) ¿
NRe= =
μ 0,0005375 lb/ft . s =
129434,125 > 2100


ε = 4,6 .10-5 m
D = 0,5397 m
/D = 4,6 .10-5 m/0,5397 m = 0.0004
f = 0,0045
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
(Geankoplis, 1997)
ΔL v 2
Ff = 4 f⋅ ⋅
D 2
2
656,16 ft (3,3365 ft/s )
¿ 4 ( 0,0045 ) ⋅ ⋅ =6,091 lbf ft/lbm
0,3355 ft 2
Elbow 90o 4 0,75 3
(n.Kf) 3,17
2
V 3,3365(ft /s)2
2 α gc 2 . 1. 32,17
1997)
( A1
)
2
V
hc¿ 0,55 1− x
A2 2 α gc

2
3,3365(ft / s)
hc¿ 0,55 x = 0,095 lbf.ft/lbm
2 . 1. 32,17
2
v2  A 
K  1  1 
h  K  ex  A2 
ex ex 2α ;

2
V 3,3365(ft /s)2
2α g c 2 . 1. 32,17
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani

1 2 P P
2
v 2  v12   g z 2  z1   2 1   F  Ws  0

Diasumsikan:
V1 = V2 = 3,3365 ft/s → ∆V = 0
P1 = P2 = 1 atm → ∆P = 0
Z2 – Z1 = 6,737 ft
Maka :
g ( z 2−z 1 )
−W S=0+ + ΣF
gC
32,185
−W S = 0 + (20,571 ft) + 6,64 lbf.ft/lbm
32,17
berikut:
Daya pompa (P) :
pompa () = 92 %
−W s Q ρ
P= (Geankoplis,
550 η
1997)
3 3
=
550 . 92%
= 0,89 HP
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
(m) = 80 %
Sehingga:
BHP 0,357 HP
P = ❑ = = 1,118 HP ≈ 1,5 Hp
m 0,86
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
A.10 Pompa Al2(SO4)3 Menuju Clarifier
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa Al2(SO4)3 menuju clarifier Kode
Fungsi Mengalirkan air sungai dari tangki Al2(SO4)3
menuju clarifier P-105
1. Data Perancangan

F
Q=
ρ
45,4427(lb/ s)
Q= = 0,2675 ft3/s
(62,158 lb/ft 3 )
Asumsi: aliran laminar

berikut:
Diopt = 3. Q0,36  0,18 (Peters et al., 2003)
= 3 (0,294 ft3/s)0,36(995,68 kg/m3)0,18
= 0,4067 in
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani

Schedule No. 0.25 (Geankoplis, 1993, Tabel 11)
OD = 0.54 in = 0,045 ft = 0,0137 m
ID = 0.364 in = 0,03 ft = 0,009 m
At = 0.104 in2 = 0,00072 ft2 = 0,000005 m2
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Q 0,294 ft 3 /s
v= = = 0,682 ft/s
A t 0,00072 ft 2
ID v ρ (0,03 ft)(0,682 ft / s)(62,158 lb/ft 3 )
NRe= = = 2292,08 <
μ 0,0005375lb / ft . s
2300
(asumsi aliran laminar benar)


ε = 4,6 .10-5 m
D = 0,5397 m
/D = 4,6 .10-5 m/0,5397 m = 0.0004
f = 0,0061
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
(Geankoplis, 1997)
ΔL v 2
Ff = 4 f⋅ ⋅
D 2
2
656,16 ft (0,682 ft/s )
¿ 4 ( 0,0061 ) ⋅ ⋅ =38,158 lbf ft/lbm
0,3355 ft 2
Elbow 90o 4 0,75 3
(n.Kf) 3,17
2
V 0,682(ft /s)2
hf¿ n . K f = 3,17 =¿0,023 lbf.ft/lbm (Geankoplis, 1997)
2 α gc 2 . 1. 32,17
( A1
)
2
V
hc¿ 0,55 1− x
A2 2 α gc

2
0,682(ft / s)
hc¿ 0,55 x = 0,039 lbf.ft/lbm
2 . 1. 32,17
2
v2  A 
K  1  1 
h  K  ex  A2 
ex ex 2α ;

V2 0,682(ft /s)2
2α g c 2 . 1. 32,17
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani

1 2 P P
2
v 2  v12   g z 2  z1   2 1   F  Ws  0

Diasumsikan:
V1 = V2 = 3,3365 ft/s → ∆V = 0
P1 = P2 = 1 atm → ∆P = 0
Z2 – Z1 = 20,571 ft
Maka :
g ( z 2−z 1 )
−W S=0+ + ΣF
gC
32,185
−W S = 0 + (20,571 ft) + 38,181 lbf.ft/lbm
32,17
berikut:
Daya pompa (P) :
pompa () = 85 %
−W s Q ρ
P= (Geankoplis,
550 η
1997)
3 3
58,76lbf . ft /lbm .0,294 ft /s .62,158 lb/ft
=
550 . 85 %
= 0,0035 HP
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
(m) = 80 %
Sehingga:
BHP 0,0035 HP
P = ❑ = = 0,0038 HP ≈ 0,5 Hp
m 0,8
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
A.11 Pompa Na2CO3 Menuju Clarifer
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa Na2CO3 menuju clarifier Kode
Fungsi Mengalirkan air sungai dari tangki Na2CO3 menuju
clarifier P-105
1. Data Perancangan

F
Q=
ρ
45,4427(lb/ s)
Q= = 0,2675 ft3/s
(62,158 lb/ft 3 )
Asumsi: aliran laminar

berikut:
Diopt = 3. Q0,36  0,18 (Peters et al., 2003)
= 3 (0,294 ft3/s)0,36(995,68 kg/m3)0,18
= 0,4067 in
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani

Schedule No. 0.25 (Geankoplis, 1993, Tabel 11)
OD = 0.54 in = 0,045 ft = 0,0137 m
ID = 0.364 in = 0,03 ft = 0,009 m
At = 0.104 in2 = 0,00072 ft2 = 0,000005 m2
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Q 0,294 ft 3 /s
v= = = 0,682 ft/s
A t 0,00072 ft 2
ID v ρ (0,03 ft)(0,682 ft / s)(62,158 lb/ft 3 )
NRe= = = 2292,08 <
μ 0,0005375lb / ft . s
2300
(asumsi aliran laminar benar)


ε = 4,6 .10-5 m
D = 0,5397 m
/D = 4,6 .10-5 m/0,5397 m = 0.0004
f = 0,0018
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
(Geankoplis, 1997)
ΔL v 2
Ff = 4 f⋅ ⋅
D 2
2
656,16 ft ( 0,682 ft/s )
¿ 4 ( 0,0018 ) ⋅ ⋅ =1,126 lbf ft/lbm
0,3355 ft 2
Elbow 90o 4 0,75 3
(n.Kf) 3,17
2
V 0,682(ft /s)2
2 α gc 2 . 1. 32,17
( A1
)
2
V
hc¿ 0,55 1− x
A2 2 α gc

2
0,682(ft / s)
hc¿ 0,55 x = 0,039 lbf.ft/lbm
2 . 1. 32,17
2
v2  A 
K  1  1 
h  K  ex  A2 
ex ex 2α ;

V2 0,682(ft /s)2
2α g c 2 . 1. 32,17
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani

1 2 P P
2
v 2  v12   g z 2  z1   2 1   F  Ws  0

Diasumsikan:
V1 = V2 = 3,3365 ft/s → ∆V = 0
P1 = P2 = 1 atm → ∆P = 0
Z2 – Z1 = 20,574 ft
Maka :
g ( z 2−z 1 )
−W S=0+ + ΣF
gC
32,185
−W S = 0 + (20,574 ft) + 1,149 lbf.ft/lbm
32,17
berikut:
Daya pompa (P) :
pompa () = 85 %
−W s Q ρ
P= (Geankoplis,
550 η
1997)
3 3
=
550 .85 %
= 0,00123 HP
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
(m) = 80 %
Sehingga:
BHP 0,00123 HP
P = ❑ = = 0,0016 HP ≈ 0,5 Hp
m 0,8
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
A.12 Clarifier
1. Data Perhitungan :
 Bahan Data Perancangan
Laju alir air, Fair : 27147,84 kg/jam
Densitas air, ρair : 995,68 kg/m3
Densitas alum, ρalum : 1330,073 kg/m3
Densitas soda ash, ρNa2CO3 : 1327,4 kg/m3
Laju alir massa alum, Falum : 45,44 kg/jam
Laju alir massa soda ash, F Na2CO3 : 45,44 kg/jam
Waktu tinggal : 1 jam [Walas,1990]
Volume air, Vair
F air x waktu tinggal 27147,84 kg / jam x 1 jam
Vair = = = 9,088 m3
ρair 995,68 kg /m3
Volume alum, Valum
F alum x waktu tinggal 45,44 kg / jam x 1 jam
Valum = = = 0,034 m3
ρalum 1330,073 kg /m3
Volume soda ash, VNa2CO3
F alum x waktu tinggal 45,44 kg / jam x 1 jam
VNa2CO3 = = 0,034 m3
ρ alum 1330,073 kg /m3
Volume total = Vair + Valum + VNa2CO3 = 9,088 m3 + 0,034 m3 0,034 m3
= 9,157 m3
2. Perhitungan Dimensi Tangki Clarifier

Over desain = 10 %
Volume clarifier = 1,1 x 9,157 m3 = 10,072 m3 = 355,175 ft3
Volume clarifier = volum silinder + volum head konikal
0 ,262( tan α )
x ( D 3−d 3 )
Volume head konikal = 2 [Walas, 1990]
dengan:  = 30o( tan 30º = 0,5774), diambil d = 1/12 D = 0,0833D, sehingga:
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
0 ,262(0 , 5774 )
x ( D3 −(0 , 0833 D)3 )
Volume head konikal = 2 = 0,0693 D3
Tinggi konikal, Hc
( D−d )
Hc= x tan α
2 ,  = 30o( tg 30º = 0,5774), diambil d = 1/12 D = 0,0833D
( D−0 , 0833 D )
Hc= x (0 , 5744 )=0 , 2646 D
2
2
πD
xH
Volume silinder = 4
D/H = 6 s/d 10 [Walas, 1990]
Dipilih, H = 1.2 D , maka volume silinder menjadi:
2
πD
x (1,2 D)=0 , 942 D 3
Volume silinder = 4
Volume clarifier= 0,942 D3 + 0,0693 D3 = 1,0113 D3
10,072 m3 = 1,0113 D3
D = 2,15 m = 42,35 in
Tinggi silinder, Hs = (0,125)(2,15 m) = 2,58 m
Tinggi head conis, Hc = (0,2646)( 2,15 m) = 0,57 m
Tinggi total clarifier = Hs + Hc = 2,58 m + 0,57 m = 3,15 m

sebagai berikut:
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
P.r
f . E−0,6 P
20,36 . (16,09/2)
= + 0,125
12650. 0,8−0,6 . 20,36

Diameter luar (OD):
OD = Di + 2ts = 67,56 in + 2 (0,1875 in) = 317,16 in
Icr = 14,4375in
rc = 180 in
Lebar Blade pada Turbin :
( ) ( )
1 /2 1/2
1 r 1 96
W= 3+ = 3+ = 1,76 in
4 icr 4 5,875
Maka,
0.885 . 47,52 . 240
th¿ + 0,125 in = 0,8614 in, digunakan tebal headstandar 7/8
12650. 0,8−0,1 . 47,52
(0,875 in)
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
A.13 Pompa Clarifier Menuju Sand Filter Tank
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa Clarifier Menuju Sand Filter Tank Kode
Fungsi Mengalirkan air sungai dari clarifier menuju tangki
sand filter P-107
1. Data Perancangan

F
Q=
ρ
27147,84(lb /s )
Q= = 0,2675 ft3/s
(62,158 lb /ft 3 )

berikut:
= 3,9 (0,294 ft3/s)0,45(995,68 kg/m3)0,13
= 3,847 in
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani

OD = 4.5 in = 0,375 ft = 0,1143 m
ID = 4.026 in = 0,3355 ft = 0,102 m
At = 12.7 in2 = 0,088 ft2 = 0,0006 m2
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Q 0,294 ft 3 /s
v= = = 3,3365 ft/s
At 0,088 ft 2
ID v ρ (0,3355 ft)3,3365 ft /s ¿(62,158 lb /ft 3 ) ¿
NRe= =
μ 0,0005375 lb/ft . s =
129434,125 > 2100


ε = 4,6 .10-5 m
D = 0,5397 m
/D = 4,6 .10-5 m/0,5397 m = 0.0004
f = 0,0045
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
(Geankoplis, 1997)
ΔL v 2
Ff = 4 f⋅ ⋅
D 2
2
656,16 ft (3,3365 ft/s )
¿ 4 ( 0,0045 ) ⋅ ⋅ =6,091 lbf ft/lbm
0,3355 ft 2
Elbow 90o 4 0,75 3
(n.Kf) 3,17
2
V 3,3365(ft /s)2
2 α gc 2 . 1. 32,17
1997)
( A1
)
2
V
hc¿ 0,55 1− x
A2 2 α gc

2
3,3365(ft / s)
hc¿ 0,55 x = 0,095 lbf.ft/lbm
2 . 1. 32,17
2
v2  A 
K  1  1 
h  K  ex  A2 
ex ex 2α ;

2
V 3,3365(ft /s)2
2α g c 2 . 1. 32,17
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani

1 2 P P
2
v 2  v12   g z 2  z1   2 1   F  Ws  0

Diasumsikan:
V1 = V2 = 3,3365 ft/s → ∆V = 0
P1 = P2 = 1 atm → ∆P = 0
Z2 – Z1 = 32,4 ft
Maka :
g ( z 2−z 1 )
−W S=0+ + ΣF
gC
32,185
−W S = 0 + (32,4 ft) + 6,64 lbf.ft/lbm
32,17
berikut:
Daya pompa (P) :
pompa () = 85 %
−W s Q ρ
P= (Geankoplis,
550 η
1997)
3 3
=
550 .85 %
= 1,389 HP
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
(m) = 81 %
Sehingga:
BHP 1,389 HP
P = ❑ = = 1,71 HP ≈ 2 Hp
m 0,81
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
A.14 Sand Filter
1. Data Perancangan
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-283 Grade C
Temperatur, T air : 30 0C
Densitas air, ρ : 995,68 kg/m3
Viskositas air, µ : 0.0008 kg/ms (Perry, 1997)
Over design : 10% (Peter dan Timmerhaus, 1991)
Waktu tinggal : 1 jam

F 27147,84 kg/ jam 3
Q= = =27,265 m / jam
ρ 995,68 kg /m 3
Porositas (e) unggun pasir sebesar 0,75 [Tabel 3.1-1, Halaman 122, Geankoplis
1997]
Air yang terisi dalam bed 60% dari air yang masuk.
Diameter Pasir = 0,3 mm = 0,00003 cm (Geankoplis tabel 3.11, 1997)
Air dalam bed = 0,6 (Geankoplis tabel 3.11, 1997)
Laju Filtrasi = 4-21 m/jam (Achulz & Okun, 1984)
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Dipilih = 6 m/jam
27,26 m3 / jam
Luas Penampang(A) = = 4,544 m2
6 m/ jam
H Tumpukan media filter = 2-4 ft (Powell, 1954)
Dipilih = 4 ft = 1,2192 m
H Tumpukan Pasir = 8-20 in (Powell, 1954)
Dipilih = 20 in = 0,508 m
1
Ruang Kosong = x H Tumpukan Media filter
2
1
= x 1,2192 m = 0,6096 m
2
Tinggi Shell = H tumpukan media filter + Ruang kosong
= 1,2192 m + 0,6096 m = 1,8288 m = 71,9998 in

sebagai berikut:
Tegangan diizinkan = 12650 psi
P.r
+C
ts = f . E . -0,6 P
(20,161) (0,5588 )
+0 ,125
= (12650)(0,8) −(0,6)(20,161)
= 0,125 in, digunakan tebal shell standar 3/16 (0,1875) in
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
0,885 P. r c
t h= +C
( S . E−0,1P) [Brownell dan Young, 1959]
Diameter luar (OD):
OD = ID + 2ts = 23,68 in + 2 (0,1875 in)
= 24,056 in (dipilih OD standar = 26 in)
Dari Tabel 5.7 [Brownell, Tabel 5.7], diperoleh:
icr = 1,625 in
rc = 24 in
Maka,
(0,885(20,161)(23,68/2)
t h= + 0 ,125= 0,145 in (dipilih t h standar = 3/16 = 0,1875 in)
(12650 )(0,8 )−(0,1 )(20,161)
a = ID/2 = 11,84 in
AB = a - icr = 10,215 in
BC = rc - icr = 22,375 in
AC = √ BC 2− AB2 = 19,9 in
b = rc - AC = 6,093 in
sf = 2 in
OA = ts + b + sf = 8,28 in
Perhitungan Tinggi Tangki Seluruhnya, T

T = Hs + 2OA = 71,9998 in + 2 (8,28 in) = 88,56 in = 2,25 m
A.15 Pompa Sand Filter Menuju Bak Penampungan Air Bersih

LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa Sand Filter Tank Menuju Bak Penampungan Kode
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Air Bersih
Fungsi Mengalirkan air sungai dari tangki sand filter menuju
bak penampungan air bersih P-108
5. Data Perancangan

F
Q=
ρ
27147,84(lb /s )
Q= 3 = 0,2675 ft3/s
(62,158 lb /ft )

berikut:
= 3,9 (0,294 ft3/s)0,45(995,68 kg/m3)0,13
= 3,847 in
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani

OD = 4.5 in = 0,375 ft = 0,1143 m
ID = 4.026 in = 0,3355 ft = 0,102 m
At = 12.7 in2 = 0,088 ft2 = 0,0006 m2
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Q 0,294 ft 3 /s
v= = = 3,3365 ft/s
At 0,088 ft 2
ID v ρ (0,3355 ft)3,3365 ft /s ¿(62,158 lb /ft 3 ) ¿
NRe= =
μ 0,0005375 lb/ft . s =
129434,125 > 2100


ε = 4,6 .10-5 m
D = 0,5397 m
/D = 4,6 .10-5 m/0,5397 m = 0.0004
f = 0,0047
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
(Geankoplis, 1997)
ΔL v 2
Ff = 4 f⋅ ⋅
D 2
2
656,16 ft (3,3365 ft/s )
¿ 4 ( 0,0047 ) ⋅ ⋅ =6,361 lbf ft/lbm
0,3355 ft 2
Elbow 90o 4 0,75 3
(n.Kf) 3,17
2
V 3,3365(ft /s)2
2 α gc 2 . 1. 32,17
1997)
( A1
)
2
V
hc¿ 0,55 1− x
A2 2 α gc

2
3,3365(ft / s)
hc¿ 0,55 x = 0,095 lbf.ft/lbm
2 . 1. 32,17
2
v2  A 
K  1  1 
h  K  ex  A2 
ex ex 2α ;

2
V 3,3365(ft /s)2
2α g c 2 . 1. 32,17
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani

1 2 P P
2
v 2  v12   g z 2  z1   2 1   F  Ws  0

Diasumsikan:
V1 = V2 = 3,3365 ft/s → ∆V = 0
P1 = P2 = 1 atm → ∆P = 0
Z2 – Z1 = 32,4 ft
Maka :
g ( z 2−z 1 )
−W S=0+ + ΣF
gC
32,185
−W S = 0 + (32,4 ft) + 6,91 lbf.ft/lbm
32,17
berikut:
Daya pompa (P) :
pompa () = 85 %
−W s Q ρ
P= (Geankoplis,
550 η
1997)
3 3
=
550 .85 %
= 1,399 HP
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
(m) = 81 %
Sehingga:
BHP 1,399 HP
P = ❑ = = 1,727 HP ≈ 2 Hp
m 0,81
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
A.16 Bak Penampungan Air Sungai
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Bak Penampung Air Sungai Kode
Fungsi Menampung air sungai sementara
BP-101
Tipe Bak berbentuk balok dengan bagian atas terbuka
1. Data Perancangan
Suhu, T : 30 °C
Tekanan, P : 1 atm
Laju alir massa, F : 27147,84 kg/jam
Waktu tinggal, t : 8 Jam (Powel,1954)

F 27147,84 kg/ jam 3
Q= = =27,27 m / jam
ρ 995,68 kg /m 3
Volume bak, V:
3 3
V =Q x t=27,27 m / jam(4 jam)=109,06 m
Maka volume bak menjadi :
V = 109,06 m3 x 1,1 = 119,97 m3
Direncanakan dimensi bak :
Panjang : Lebar : Tinggi = 7 : 5 : 1
Misal: Tinggi = H
Maka volume bak: V = 7H x 5H x H
( ) ( )
1 /3 3 1/ 3
V 119,97 m
H= = = 1,5 m
P . L .T 7X5X1
Sehingga diperoleh dimensi:
Panjang = 10,55 m diambil 11 m
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Lebar = 7,539 m diambil 8 m

Tinggi = 1,5 m diambil 2 m
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
A.17 Pompa Air Domestik
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa Air Domestik Kode
Fungsi Mengalirkan air sungai dari bak penampungan air
bersih menuju tangki domestik P-109
1. Data Perancangan

F
Q=
ρ
4814,33(lb/ s)
Q= = 0,0474 ft3/s
(62,158 lb/ft 3 )

berikut:
= 3,9 (0,0521 ft3/s)0,45(995,68 kg/m3)0,13
= 1,766 in
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani

OD = 1.9 in = 0,158 ft = 0,048 m
ID = 1.61 in = 0,134 ft = 0,04 m
At = 2.04 in2 = 0,014 ft2 = 0,000098 m2
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Q 0,0521 ft 3 /s
v= = = 3,683 ft/s
At 0,014 ft 2
ID v ρ (0,134 ft )(3,683 ft / s )(62,158lb / ft 3)
NRe= = = 57134,868 >
μ 0,0005375lb / ft . s
2100


ε = 4,6 .10-5 m
D = 0,5397 m
/D = 4,6 .10-5 m/0,5397 m = 0.001
f = 0,0071
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
(Geankoplis, 1997)
ΔL v 2
Ff = 4 f⋅ ⋅
D 2
2
656,16 ft (3,683 ft/s )
¿ 4 ( 0,0071 ) ⋅ ⋅ =29,278 lbf ft/lbm
0,134 ft 2
Elbow 90o 4 0,75 3
(n.Kf) 3,17
2
V 3,683(ft /s)2
2 α gc 2 . 1. 32,17
( A1
)
2
V
hc¿ 0,55 1− x
A2 2 α gc

2
3,683( ft / s)
hc¿ 0,55 x = 0,116 lbf.ft/lbm
2 . 1. 32,17
2
v2  A 
K  1  1 
h  K  ex  A2 
ex ex 2α ;

V2 3,683(ft /s)2
2α g c 2 . 1. 32,17
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani

1 2 P P
2
v 2  v12   g z 2  z1   2 1   F  Ws  0

Diasumsikan:
V1 = V2 = 3,683 ft/s → ∆V = 0
P1 = P2 = 1 atm → ∆P = 0
Z2 – Z1 = 4,921 ft
Maka :
g ( z 2−z 1 )
−W S=0+ + ΣF
gC
32,185
−W S = 0 + (4,291 ft) + 29,946 lbf.ft/lbm
32,17
berikut:
Daya pompa (P) :
pompa () = 85 %
−W s Q ρ
P= (Geankoplis,
550 η
1997)
3 3
34,87lbf . ft /lbm .0,052 ft /s . 62,158 lb/ft
=
550. 85 %
= 0,22 HP
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
(m) = 80 %
Sehingga:
BHP 0,22 HP
P = ❑ = = 0,2748 HP ≈ 0,5 Hp
m 0,8
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
A.18 Pompa Air Hydrant
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa Air Hydrant Kode
Fungsi Mengalirkan air sungai dari tangki bak penampungan
air bersih menuju tangki hydrant P-110
1. Data Perancangan

F
Q=
ρ
264,7883(lb /s)
Q= = 0,0026 ft3/s
(62,158 lb /ft 3 )

berikut:
= 3,9 (0,0028 ft3/s)0,45(995,68 kg/m3)0,13
= 0,478 in
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani

OD = 0.54 in = 0,045 ft = 0,013 m
ID = 0.364 in = 0,03 ft = 0,009 m
At = 0.104 in2 = 0,00072 ft2 = 0,000005 m2
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Q 0,0028 ft 3 /s
v= = = 3,973 ft/s
A t 0,00072 ft 2
ID v ρ (0,03 ft)(3,973 ft / s)(62,158 lb/ ft 3 )
NRe= = = 513935,94 >
μ 0,0005375lb / ft . s
2100


ε = 4,6 .10-5 m
D = 0,5397 m
/D = 4,6 .10-5 m/0,5397 m = 0.005
f = 0,012
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
(Geankoplis, 1997)
ΔL v 2
Ff = 4 f⋅ ⋅
D 2
2
656,16 ft (3,973 ft/s )
¿ 4 ( 0,012 ) ⋅ ⋅ =254,75 lbf ft/lbm
0,03 ft 2
Elbow 90o 4 0,75 3
(n.Kf) 3,17
2
V 3,973(ft /s)2
2 α gc 2 . 1. 32,17
( A1
)
2
V
hc¿ 0,55 1− x
A2 2 α gc

2
3,973( ft / s)
hc¿ 0,55 x = 0,135 lbf.ft/lbm
2 . 1. 32,17
2
v2  A 
K  1  1 
h  K  ex  A2 
ex ex 2α ;

V2 3,973(ft /s)2
2α g c 2 . 1. 32,17
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani

1 2 P P
2
v 2  v12   g z 2  z1   2 1   F  Ws  0

Diasumsikan:
V1 = V2 = 3,973 ft/s → ∆V = 0
P1 = P2 = 1 atm → ∆P = 0
Z2 – Z1 = 4,921 ft
Maka :
g ( z 2−z 1 )
−W S=0+ + ΣF
gC
32,185
−W S = 0 + (4,291 ft) + 255,527 lbf.ft/lbm
32,17
berikut:
Daya pompa (P) :
pompa () = 85 %
−W s Q ρ
P= (Geankoplis,
550 η
1997)
3 3
260,45lbf . ft /lbm. 0,0028 ft /s . 62,158 lb/ft
=
550. 85 %
= 0,09 HP
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
(m) = 80 %
Sehingga:
BHP 0,09 HP
P = ❑ = = 0,113 HP ≈ 0,5 Hp
m 0,8
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
A.19 Pompa ke Cooling Tower
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa Kode
Fungsi Mengalirkan air sungai menuju cooling water
P-111
1. Data Perancangan

F
Q=
ρ
30150,7364(lb/ s )
Q= = 0,134739966 ft3/s
(62,158 lb /ft 3 )

berikut:
= 3,9 (0,148 ft3/s)0,45(62,1583 kg/m3)0,13
= 2,825 in
Digunakan Dimension of standard steel

Pipe size = 2,5 (Kern, Tabel 11)
OD = 2,88 in = 0,2399 ft
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
ID = 2.469 in = 0,2057 ft = 0,0627 m
At = 4,79 in2 = 0,03326 ft2 = 0,000231 m2

Q 0,14821 ft 3 /s
v= = = 4,45573 ft/s
At 0,0332 ft
2

ID v ρ (0,2057 ft)( 4,45573 ft / s)(62,158 lb/ft 3 )
NRe= = = 106003,09 >
μ 0,0005375 lb/ft . s
2100


ε = 4,6 .10-5 m
D = 0,06271 m
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
/D = 4,6 .10-5 m/0,06271 m = 0.0007
f = 0,005
(Geankoplis, 1997)
ΔL v 2
Ff = 4 f ⋅ ⋅
D 2gc
2
656,16 ft ( 4,45573 ft/s )
¿ 4 ( 0,005 ) ⋅ ⋅ =19,6792 lbf ft/lbm
0,205 ft 2 x 32,174
Elbow 90o 4 0,75
3
Gate valve, wide open 1 0,17
0,17
Cek valve, swing - -
(n.Kf) 3,17
2 2
V 4,45573(ft / s )
hf¿ n . K f = 3,17 =¿ 0,9780 lbf.ft/lbm(Geankoplis,
2 α gc 2 . 1 .32,17
1997)
( A1
)
2
V
hc¿ 0,55 1− x
A2 2 α gc

4,45573( ft / s)2
hc¿ 0,55 x = 0,16969 lbf.ft/lbm
2. 1 .32,17
2
v2 K
 A 
 1  1 
h  K  ex  A2 
ex ex 2α ;

Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
2 2
V 4,45573( ft / s )
2α g c 2 . 1 .32,17
= 19,67922 lbf.ft/lbm + 0,978 lbf.ft/lbm= 20,6572 lbf.ft/lbm

Daya pompa ditentukan dengan Mechanical Energy Balance Equation
Diasumsikan:
V1 = V2 = 4,45573 ft/ s → ∆V = 0
P1 = P2 = 1 atm → ∆P = 0
Z2 – Z1 = 230,9270919 ft
Maka :
g ( z 2−z 1 )
−W S=0+ + ∆ Z + ΣF
gC
32,82
−W S = 0 + (230,93 ft)+ 20,67 lbf.ft/lbm
32,17
- Ws = 251,6636 lbf.ft/lbm
Daya pompa, Break Horse Power (BHP), dihitung menggunakan rumus berikut:
Daya pompa (P) :
Dari figure 14.37 (Peters & Timmerhaus,1991) maka diperoleh efisiensi pompa
() = 95 %
−W s Q ρ
BHP = (Geankoplis, 1997)
550 η
251,66 lbf . ft /lbm .0,134 ft 3 / s . 62,158lb/ft 3
=
550 .84 %
= 4,508 HP
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
A.20 Pompa Kation Exchanger
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa Kation Exchanger Kode
Fungsi Mengalirkan air bak penampungan menuju kation
exchanger P-112
1. Data Perancangan

F
Q=
ρ
8392,58(lb/ s )
Q= = 0,08268 ft3/s
(995,68 lb/ft 3 )

berikut:
= 3,9 (0,0909 ft3/s)0,45(62,1583 kg/m3)0,13
= 2,2682 in

Pipe size = 2 (Kern, Tabel 11)
OD = 2,38 in = 0,19833 ft
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
ID = 2.067 in = 0,17224 ft = 0,0525 m
At = 3,35 in2 = 0,02326 ft2 = 0,000162 m2

Q 0,09095 ft 3 /s
v= = 2 = 3,9096 ft/s
At 0,02326 ft
ID v ρ (0,1722 ft )(3,9096 ft /s)(62,158 lb/ ft 3 )
NRe= = = 77868,27 >
μ 0,0005375lb/ft . s
2100

Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
ε = 4,6 .10-5 m
D = 0,052502 m
/D = 4,6 .10-5 m/0,052502 m = 0.000876
f = 0,0055
(Geankoplis, 1997)
ΔL v 2
Ff = 4 f⋅ ⋅
D 2gc
2
656,16 ft (3,909682 ft/s )
¿ 4 ( 0,055 ) ⋅ ⋅ =19,9079 lbf ft/lbm
0,205 ft 2 x 32,174

Elbow 90o 4 0,75
3
0,17
(n.Kf) 3,17
2 2
V 4,45573(ft / s )
hf¿ n . K f = 3,17 =¿ 0,9780 lbf.ft/lbm(Geankoplis,
2 α gc 2 . 1 .32,17
1997)
( A1
)
2
V
hc¿ 0,55 1− x
A2 2 α gc

Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
2
3,90968( ft / s)
hc¿ 0,55 x = 0,1306 lbf.ft/lbm
2 . 1. 32,17
2
v2  A 
K  1  1 
h  K  ex  A2 
ex ex 2α ;

V2 3,9096(ft /s)
2
2α g c 2 . 1. 32,17

Daya pompa ditentukan dengan Mechanical Energy Balance Equation
Diasumsikan:
V1 = V2 = 3,90968 ft/ s → ∆V = 0
P1 = P2 = 1 atm → ∆P = 0
Z2 – Z1 = 21,9576 ft
Maka :
g ( z 2−z 1 )
−W S=0+ + ∆ Z + ΣF
gC
32,82
−W S = 0 + (21,95 ft)+ 20,67 lbf.ft/lbm
32,17
Daya pompa (P) :
() = 85 %
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
−W s Q ρ
550 η
3 3
4 2,62619 lbf . ft /lbm . 0,08268 ft / s . 62,158lb/ ft
=
550 . 85 %
= 0,468 HP
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
(m) = 80 %
Sehingga:
BHP 0,468 HP
P = ❑ = = 0,5857 HP
m 0,80
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
A21. Tangki Cation Exchanger
Nama Alat Cation Exchanger Kode Alat
Fungsi Menetralkan Kation
Tipe Silinder Vertikal dengan Alasdan Tutup T-102
Torispherical
Jumlah : 1 unit
Temperatur, T : 30oC
Tekanan, P : 1,5 atm
Contact Time : 0,5 jam
Over Desain : 10%

F 71197,25 kg / jam 3
Q= = =71,50615 m / jam = 314,83 gpm
ρ 995,68 kg /m 3

Maka Qdesain menjadi :
Qdesain = 71,50615 m3/jam x 1,1 = 78,65677 m3/jam =346,32 gpm
V = Q desain x contact time = 78,656 m3/jam x 0,5 jam = 39,3283 m3
Jenis resin yang digunakan adalah strong acid cation. Untuk resin tipe ini, laju alir
maksimum 12 gal/menit.ft2, sedangkan tinggi bed minimum yang diizinkan 24 in
= 2 ft (Perry, 1999).
Diambil aliran maksimum 12 gal/menit.ft2,
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Maka luas penampang bed, A:
Q 1250,254 gpm
A= 2
= 2
=104 , 18 ft 2=9,68 m 2
12 gal/menit . ft 12 gal/menit . ft
Menentukan diameter tangki, D:
1
A= . π . D 2 ==> 87,84 ft2 =0,785 D 2
4
D = 1,849 m = 72,798 in
r = 0,9245 m = 36,399 in
Direncanakan Hs = 1,5D  H = 1,5 x (1,849 m) = 2,773 m = 109,2 in

sebagai berikut:
Efisiensi sambungan, E = 80%
P.r
+C
ts = 2.f . E . -0,6 P
(18,626 ) (72,798 )
+0 ,125
= (2)(12650 )( 0,8) −(1,2)(18,626 )

Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
0,885 P. r c
t h= +C
( S . E−0,1P) [Brownell, 1959]
Diameter luar (OD):
OD = ID + 2ts = 72,798 in + 2 (0,1875 in) = 73,17 in (Dipilih OD standar = 78 in)
Icr = 4,75 in
rc = 78 in
Maka,
(0,885 )( 18,626 )(78)
t h= +0 , 125= 0,25 in (dipilih t h standar 5/16= 0,3125 in )
(12650 )(0,8 )−(0,1 )(18,626)

a = ID/2 = 36,398 in
AB = a – icr = 31,648 in
BC = rc – icr = 73,25 in
AC = √ BC 2− AB2 = 66,05 in
b = rc – AC = 11,94 in
sf = 3 in
OA = ts + b + sf = 15,2525 in

T = Hs + OA = 109,2 in + 15,2525 in = 139,701 in = 3,5484 m
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
A22. Tangki NaOH
Nama Alat Tangki Larutan NaOH Kode Alat
Fungsi Menampung Larutan HCl untuk regenerasi

resin cation exchanger
T-102
Tipe Silinder Vertikal dengan Alas dan Tutup
Datar
Jumlah : 1 unit
Volume resin : 39,328 m3
Regeneran : NaOH 4%
Kapasitas Regeneran : 70-140 g/L (Tabel 16.19, Perrys)
Diambil : 100 g/L : 6,243 lb/ft3
Contact Time : 0,5 jam
Kebutuhan Teoritis : Volume resin x Kapasitas yang diambil
: 8669,5625 lb
Over desain 10 % : 9536,5188 lb
2. Waktu Regenerasi :
Densitas regenerant : 8,7025 lb/gal : 1133,9465 kg/m3
¿ desain10 % 9536,5188
Volume regenerant : = =1095,8262 gal
Densitasregeneran 8,7025831
Flowrate regenerasi : 5 gpm/ft2 (Powell, 1954)
Waktu pencucian : 10 menit
Flowrate air pencician : 5 gpm/ft2 (Powell, 1954)
Luas resin : 28,8596 ft2
Volume regenerant 1095,8262
Waktu regenerasi : ¿ =7,594148 menit
Flowrate x Luas resin 5 x 28,8596
Waktu pembilasan : 5 menit
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Waktu Total : Waktu pencucian + Waktu regenerasi + Waktu
pembilasan
: 22,5941 menit
3. Jumlah air pencucian dan pembilasan

Vb : 2164,4712 gal
Asumsi regeneran mengisi 80 % volume tangka
Volume tangki : 11920,648 gal
H/D : 1,5
Diameter : 5,4532 ft : 1,6385892 m : 65,43 in
Tinggi : 2,45788 ft : 8,1798 ft : 98,15 in

sebagai berikut:
P operasi =14,7 psi
P desain = 14,7 psi
P.r
+C
ts = 2.f . E . -0,6 P
(14,7 ) (65,43 )
+0, 125
= (2)(0, 125)(0,8 ) −(1,2)(14,7 )

Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
0,885 P. r c
t h= +C
( S . E−0,1P) [Brownell, 1959]
Diameter luar (OD):
OD = ID + 2ts = 65,4388 in + 2 (0,1875 in) = 65,82 in (Dipilih OD standar = 66
in)
Icr = 4 in
rc = 66 in
Maka,
(0,885 )( 14,7 )(66 )
t h= +0 , 125= 0,2098 in (dipilih t h standar 1/4=0,25in)
(12650 )(0,8 )−(0,1 )(14,7)

a = ID/2 = 32,7192 in
AB = a – icr = 28,719 in
BC = rc – icr = 62 in
AC = √ BC 2− AB2 = 54,9471 in
b = rc – AC = 11,0528 in
sf = 2 in
OA = ts + b + sf = 13,3028 in

T = Hs + OA = 98,1582 in + 13,3028 in = 124,7639 in = 3,169 m
A23. Pompa NaOH
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa Larutan NaOH Kode
Fungsi Mengalirkan Larutan NaOH ke anion Exchanger P-113
Tipe Pompa injeksi

Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
1. Data Perancangan

F
Q=
ρ
4329,579(lb /s )
Q= 3 = 4,348 ft3/s
(995,68 lb /ft )

berikut:
= 3,9 (0,0469 ft3/s)0,36(62,1583 kg/m3)0,18
= 2,0972 in

OD = 2,38 in = 0,19833 ft
ID = 2.067 in = 0,17224 ft = 0,0525 m
At = 3,35 in2 = 0,02326 ft2 = 0,000162 m2
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Q 0,046921 ft 3 /s
v= = = 0,014006397 ft/s
At 3,35 ft 2
ID v ρ (0,1722 ft )(0,014006397 ft / s)(62,158 lb /ft 3 )
NRe= = =
μ 0,0005375lb /ft . s
278,9622


ε = 4,6 .10-5 m
D = 0,052502 m
/D = 0,052502 m
f = 0,064
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
(Geankoplis, 1997)
ΔL v 2
Ff = 4 f⋅ ⋅
D 2gc
2
656,16 ft (0,0140 ft/s )
¿ 4 ( 0,064 ) ⋅ ⋅ =0,00297 lbf ft/lbm
0,1722 ft 2 x 32,174

Elbow 90o 4 0,75
3
0,17
(n.Kf) 3,17
V2 0,014( ft /s )
2
hf¿ n . K f = 3,17 =¿ 9,6644 10-6 lbf.ft/lbm
2 α gc 2. 1 .32,17
Friksi yang disebabkan oleh kontraksi pipa (hc)
(
hc¿ 0,55 1−
A1
)x
V2
A2 2 α gc

2
0,014( ft / s)
hc¿ 0,55 x = 1,6768 10-6 lbf.ft/lbm
2. 1 .32,17
2
v2  A 
K  1  1 
h  K  ex  A2 
ex ex 2α ;

Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
2 2
V 0,014( ft /s )
hex¿ = = 3,0487 10-6 lbf.ft/lbm
2α g c 2. 1 .32,17

Diasumsikan:
V1 = V2 = 0,014 ft/ s → ∆V = 0
P1 = P2 = 1 atm → ∆P = 0
Z2 – Z1 = 11,6411 ft
Maka :
g ( z 2−z 1 )
−W S=0+ + ∆ Z + ΣF
gC
32,82
−W S = 0 + (11,64 ft)+ 0,00298 lbf.ft/lbm
32,17
Daya pompa (P) :
() = 85 %
−W s Q ρ
550 η
11, 64 lbf . ft /lbm. 0,0426 ft 3 /s . 62,158 lb /ft 3
=
550 .85 %
= 0,066 HP
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
(m) = 80 %
Sehingga:
BHP 0,066 HP
P = ❑ = = 0,08258 HP
m 0,80
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
A23. Pompa Anion Exchanger
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa Larutan NaOH Kode
Fungsi Mengalirkan air dari tangka kation exchanger menuju
tangki anion exchanger P-114
Tipe Pompa sentrifugal
1. Data Perancangan

F
Q=
ρ
71197,25(lb/s)
Q= = 71,506 ft3/s
(995,68 lb/ft 3 )

berikut:
Diopt = 3 Q0,36  0,18 (Peters et al., 2003)
= 3 (0,77159 ft3/s)0,36(62,1583 kg/m3)0,18
= 5,75 in

Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
OD = 6,625 in = 0,5520 ft
ID = 6.065 in = 0,5054 ft = 0,154051 m
At = 28,9 in2 = 0,20069 ft2 = 0,001394 m2

Q 0,7715 ft 3 /s
v= = = 0,026698 ft/s
At 28,9 ft 2
ID v ρ (0,5054 ft )(0,0266 ft / s)(62,158 lb/ft 3 )
NRe= = = 1560,271
μ 0,0005375 lb /ft . s


Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
ε = 4,6 .10-5 m
/ID = 0,0002986 m
f = 0,011
ΔL v 2 (Geankoplis, 1997)
Ff = 4 f ⋅ ⋅
D 2gc
2
656,168 ft (0,026698 ft/s )
¿ 4 ( 0,011 ) ⋅ ⋅ =0,000632 lbf ft/lbm
0,5054 ft 2 x 32,174

Elbow 90o 4 0,75
3
0,17
(n.Kf) 3,17
V2 0,026698( ft /s)
2
hf¿ n . K f = 3,17 =¿3,5116 10-5 lbf.ft/lbm
2 α gc 2 . 1. 32,17
(
hc¿ 0,55 1−
A1
x)V2
A2 2 α gc

2
0,026698( ft / s)
hc¿ 0,55 x = 6,092 10-6 lbf.ft/lbm
2. 1 .32,17
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
2
v2  A 
K  1  1 
h  K  ex  A2 
ex ex 2α ;

V2 0,026698(ft /s)2
hex¿ = = 1,10776 10-6 lbf.ft/lbm
2α g c 2 . 1. 32,17
= 0,000632 lbf.ft/lbm + 3,5116 10-6 lbf.ft/lbm= 0,0006679 lbf.ft/lbm

Diasumsikan:
V1 = V2 = 0,026698 ft/ s → ∆V = 0
P1 = P2 = 1 atm → ∆P = 0
Z2 – Z1 = 65,7154 ft
Maka :
g ( z 2−z 1 )
−W S=0+ + ∆ Z + ΣF
gC
32,82
−W S = 0 + (65,71 ft)+ 0,0006679 lbf.ft/lbm
32,17
- Ws = 65,73866 lbf.ft/lbm
Daya pompa (P) :
() = 85 %
−W s Q ρ
550 η
ft 3 3
65,715lbf . . 0,7014 ft /s . 62,158 lb/ft
= lbm
550. 85 %
= 6,13104 HP
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
(m) = 87 %
Sehingga:
BHP 6,13104 HP
P = ❑ = = 7,0471 HP
m 0,87
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
A24. Pompa Penyimpanan Kondensat
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa Tangki Penyimpanan Kondensat Kode
Fungsi Mengalirkan air dari tangka anion exchanger menuju
tangka penyimpanan kondensat P-115
1. Data Perancangan

F
Q=
ρ
2253,234231( lb/s)
Q= = 0,022199 ft3/s
(995,68 lb/ft 3)

berikut:
= 3 (0,022199 ft3/s)0,36(62,1583 kg/m3)0,18
= 1,6578 in

Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
OD = 1,66 in = 0,13833 ft
ID = 1.38 in = 0,11499 ft = 0,035052 m
At = 1,5 in2 = 0,01041 ft2 = 7,23 10-5 m2

Q 0,0244 ft 3 /s
v= = = 0,016279 ft/s
At 1,5 ft 2
ID v ρ (0,11499 ft)(0,01627 ft /s )( 62,158lb/ ft 3)
NRe= = = 216,4702
μ 0,0005375lb/ ft . s


Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
ε = 4,6 .10-5 m
/ID = 0,00131233 m
f = 0,079
Ff = 4 f ⋅ ⋅
D 2gc
2
656,168 ft (0,01627 ft/s)
¿ 4 ( 0,079 ) ⋅ ⋅ =0,007425 lbf ft/lbm
0,1149 ft 2 x 32,174

Elbow 90o 4 0,75
3
0,17
(n.Kf) 3,17
V2 0,026698( ft /s)
2
hf¿ n . K f = 3,17 =¿3,5116 10-5 lbf.ft/lbm
2 α gc 2 . 1. 32,17
(
hc¿ 0,55 1−
A1
x)V2
A2 2 α gc

2
0,016279( ft / s)
hc¿ 0,55 x = 2,26552 10-6 lbf.ft/lbm
2 . 1 .32,17
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
2
v2  A 
K  1  1 
h  K  ex  A2 
ex ex 2α ;

V2 0,016279( ft /s)2
hex¿ = = 4,1185 10-6 lbf.ft/lbm
2α g c 2 . 1. 32,17

Diasumsikan:
V1 = V2 = 0,0162794 ft/ s → ∆V = 0
P1 = P2 = 1 atm → ∆P = 0
Z2 – Z1 = 65,7154 ft
Maka :
g ( z 2−z 1 )
−W S=0+ + ∆ Z + ΣF
gC
32,82
−W S = 0 + (65,71 ft)+ 0,007438 lbf.ft/lbm
32,17
Daya pompa (P) :
() = 85 %
−W s Q ρ
550 η
ft 3 3
65,715lbf . . 0,02219 ft / s . 62,158lb / ft
= lbm
550 . 85 %
= 0,19405 HP
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
(m) = 87 %
Sehingga:
BHP 0,19405 HP
P = ❑ = = 0,2425 Hp = 0,5 Hp
m 0,80
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
A25. Tangki Penyimpanan Kondensat
Nama Alat Tangki Larutan NaOH Kode Alat
Fungsi Menyimpan kondensat
Tipe Silinder Vertikal dengan Alas dan Tutup T-105
Datar
Jumlah : 1 unit
Tekanan, P : 1 atm
Viskositas : 0,8 cp
Faktor kelonggaran : 10%
2. Perhitungan
( )
kg
73450,49 x 1 jam
jam
V air = :8
kg
995,68 3
m
= 9,22 m3
V tangki = 9,22 x 1,1 =10,14 m3
Diameter dan tebal tangki
Di = 3,98 m = 156,749 in
Hs = 11,94434 m = 470,248 in
3. Tinggi Cairan dalam Tangki
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
V silinder : 10,14 m3
V cairan : 9,22114 m3
Tinggi Cairan : ( 9,22 m310,14x 11,944

m3
m3
)=10,8584 m
P hidrostatis : 105953,5378 n/m2 : 15,3632 psi
Faktor keamanan : 10%
P design : 16,8995 psi

sebagai berikut:
n = 10 thn
P . Di
+C
ts = (2(f . E ) -1,2 P
(16,89 ) (156,74 )
+0 ,125
= (2)(12650 )( 0,8) −(1,2)(16,89 )
= 0,25601 in, digunakan tebal tangki standar 5/16 (0,3125) in

Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
0,885 P. r c
t h= +C
( S . E−0,1P) [Brownell, 1959]
Diameter luar (OD):
OD = ID + 2ts = 156,745 in + 2 (0,25601 in) = 157,2616 in (Dipilih OD standar =
168 in)
Icr = 10,125 in
rc = 144 in
Maka,
(0,885( 16,89 )(144 )
t h= +0 ,125= 0,3378 in (dipilih t h standar 3/8 =0,375 in)
(12650 )(0,8 )−(0,1 )(16,89)

a = ID/2 = 78,3748 in
AB = a – icr = 68,24 in
BC = rc – icr = 133,875 in
AC = √ BC 2− AB2 = 115,17 in
b = rc – AC = 28,82 in
sf = 3,5 in
OA = ts + b + sf = 32,5844 in

T = Hs + OA = 470,24 in + 32,58 in = 502,833 in = 12,77 m
.
A26. Pompa Deaerator
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa Deaerator Kode
Fungsi Mengalirkan air dari tangki penyimpanan kondensat P-116
menuju deaerator
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
1. Data Perancangan

F
Q=
ρ
7829,27149(lb /s)
Q= 3 = 0,077135 ft3/s
(995,68 lb /ft )

berikut:
= 3 (0,08484 ft3/s)0,36(62,1583 kg/m3)0,18
= 2,59575 in

OD = 2,88 in = 0,2399 ft
ID = 2.469 in = 0,20574 ft = 0,0627 m
At = 4,79 in2 = 0,03326 ft2 = 0,000231 m2
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Q 0,08484 ft 3 /s
v= = = 0,0177 ft/s
At 4,79 ft 2
ID v ρ (0,20574 ft )(0,0177 ft / s)(62,158 lb / ft 3 )
NRe= = = 421,416
μ 0,0005375 lb / ft . s


ε = 4,6 .10-5 m
/ID = 0,0007335 m
f = 0,036
Ff = 4 f⋅ ⋅
D 2gc
2
Laporan 4E 656,168 ft (0,01771 ft/s)
¿ 4 ( 0,036 ) ⋅ ⋅ =0,002239 lbf ft/lbm
Dibuat Oleh 0,1149 ft 2Diperiksa
x 32,174Oleh Disetujui Oleh
Oppi Mabela
Sherina Septiyani

Elbow 90o 4 0,75
3
0,17
(n.Kf) 3,17
2
V 0,017713( ft /s)2
hf¿ n . K f = 3,17 =¿1,54578 10-5 lbf.ft/lbm
2 α gc 2 . 1. 32,17
( A1
)
2
V
hc¿ 0,55 1− x
A2 2 α gc

0,017713( ft /s)2
hc¿ 0,55 x = 2,6819 10-6 lbf.ft/lbm
2. 1 .32,17
2
v2  A 
K  1  1 
h  K  ex  A2 
ex ex 2α ;

Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
2 2
V 0,016279( ft /s)
hex¿ = = 4,8762 10-6 lbf.ft/lbm
2α g c 2 . 1. 32,17

Diasumsikan:
V1 = V2 = 0,017713 ft/ s → ∆V = 0
P1 = P2 = 1 atm → ∆P = 0
Z2 – Z1 = 4,92126 ft
Maka :
g ( z 2−z 1 )
−W S=0+ + ∆ Z + ΣF
gC
32,82
−W S = 0 + (4,92 ft)+ 0,00225 lbf.ft/lbm
32,17
Daya pompa (P) :
() = 85 %
−W s Q ρ
550 η
ft 3 3
4,925 lbf . .0,07713 ft /s . 62,158 lb /ft
= lbm
550 .85 %
= 0,050512 HP
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
(m) = 80 %
Sehingga:
BHP 0,0505 HP
P = ❑ = = 0,0631 Hp = 0,5 Hp
m 0,80
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
LEMBAR PERHITUNGAN
Fungsi Mengalirkan air dari tangki penyimpanan kondensat
menuju deaerator P-117
1. Data Perancangan

F
Q=
ρ
2816,542788(lb/s)
Q= = 0,02774 ft3/s
(995,68 lb/ft 3 )

berikut:
Diopt = 3 Q0,36  0 ,18 (Peters et al., 2003)
= 3 (0,030524 ft3/s)0,36(62,1583 kg/m3)0,18
= 1,796479 in

Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
OD = 1,9 in = 0,15833 ft
ID = 1.61 in = 0,134166 ft= 0,040894 m
At = 2,04 in2 = 0,014166 ft2= 9,84 10-5 m2

Q 0,0305 ft 3 /s
v= = = 0,01496 ft/s
At 2,04 ft 2
ID v ρ (0,134166 ft)(0,01496 ft /s )(62,158lb/ ft 3)
NRe= = = 232,12192
μ 0,0005375lb/ ft . s


Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
ε = 4,6 .10-5 m
/ID = 0,001124 m
f = 0,071
Ff = 4 f ⋅ ⋅
D 2gc
2
656,168 ft (0,01496 ft/s )
¿ 4 ( 0,071 ) ⋅ ⋅ =0,004832 lbf ft/lbm
0,1341 ft 2 x 32,174

Elbow 90o 4 0,75
3
0,17
(n.Kf) 3,17
V2 0,014962(ft /s)
2
hf¿ n . K f = 3,17 =¿1,10293 10-5 lbf.ft/lbm
2 α gc 2 . 1. 32,17
(
hc¿ 0,55 1−
A1
x)V2
A2 2 α gc

2
0,01496( ft / s )
hc¿ 0,55 x = 1,9136 10-6 lbf.ft/lbm
2. 1 .32,17
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
2
v2  A 
K  1  1 
h  K  ex  A2 
ex ex 2α ;

V2 0,01496( ft /s)2
hex¿ = = 3,4792 10-6 lbf.ft/lbm
2α g c 2 . 1. 32,17

Diasumsikan:
V1 = V2 = 0,01496 ft/ s → ∆V = 0
P1 = P2 = 1 atm → ∆P = 0
Z2 – Z1 = 10,8295 ft
Maka :
g ( z 2−z 1 )
−W S=0+ + ∆ Z + ΣF
gC
32,82
−W S = 0 + (10,82 ft)+ 0,00484 lbf.ft/lbm
32,17
Daya pompa (P) :
() = 85 %
−W s Q ρ
550 η
ft
10,838lbf . . 0,02774 ft 3 /s . 62,158 lb/ft 3
= lbm
550. 85 %
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
= 0,03998 hp
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
(m) = 80 %
Sehingga:
BHP 0,0399 HP
P = ❑ = = 0,04998 Hp = 1 hp
m 0,80
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
A28. Deaerator
Nama Alat Deaerator Kode alat
Menghilangkan kadar gas berlebih pada
Fungsi
air umpan sebelum masuk ke boiler
D-100
Tabung silinder horizontal dengan tutup
Bentuk
elipsoidal
1. Data Perhitungan:
Laju alir massa, F = 4630,97 kg/jam
Densitas air = 995,68 kg/m3 = 62.13 lb/ft3
Jumlah make up water = 563,30855 kh/jam
Waktu tinggal = 0.25 jam
Volume air = 0,1414 m3
Ruang kosong (20% Vair) = 0,02828
Volume dearator = 0,155581 m3
Laju alir gas = 168,9925 kg/jam = 372,6286 lb/jam
Densitas gas = 15,05 kg/m3 = 0.9391 lb/ft3
Q gas = 11,22804 m3
V supervisal = 0,70803
Jenis Head : Torispherical

V shell : 21,26198 m3
V head : 0,1185 ft3
V total : V shell + 2 V torispherical
ID3 : 1,3998 ft3
ID : 1,1186 ft
Diambil standar :
D = 4 ft = 48 in
H = 5D = 5,59318 ft
Lebar plat yang digunakan 6 ft = 72 in
Jumlah course = 2 buah
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Bahan isian = Rasching Ring (Metal)
Packing size = 1 in
Fp : 375 m-1
Steam :
T : 260oC
Vw : 187,76 kg/jam
Densitas Steam,  : 0,4478 kg/m3
Flv : 0,063621
2. Tebal Shell
Bahan konstruksi unit deareator yang digunakan adalah Carbon Steel SA-285
Grade C:
Tegangan yang diizinkan, f = 12650 lb/ft2
Jenis Sambungan = Double welded butt joint
Tebal Shell:
Ts course 1 = 0,175 in
Ts course 2 =0,16903 in
3. Tebal Head
Diameter luar (OD) : ID + 2ts = 48,375 in diambil standar OD = 54 in
icr = 3,25 in
rc = 54 in

r = 24 in
AB = r – icr = 20.75 in
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
BC = rc – icr = 50,75 in
AC = √ BC 2 – AB 2 = 46,31 in
b = rc – AC = 7.68 in
sf = 2 in
OA = s + b +sf = 9,87 in
5. Perhitungan Total Tinggi Tangki, Htot

Htot = Hs + (2 xOA) = 21,64 ft = 6,60 m
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
LEMBAR PERHITUNGAN
Fungsi Mengalirkan air dari tangki penyimpanan kondensat
menuju deaerator P-115
1. Data Perancangan

F
Q=
ρ
2816,542788(lb/s)
Q= = 0,02774 ft3/s
(995,68 lb/ft 3 )

berikut:
= 3 (0,030524 ft3/s)0,36(62,1583 kg/m3)0,18
= 1,796479 in

Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
OD = 1,9 in = 0,15833 ft
ID = 1.61 in = 0,134166 ft= 0,040894 m
At = 2,04 in2 = 0,014166 ft2= 9,84 10-5 m2

Q 0,0305 ft 3 /s
v= = = 0,01496 ft/s
At 2,04 ft 2
ID v ρ (0,134166 ft)(0,01496 ft /s )(62,158lb/ ft 3)
NRe= = = 232,12192
μ 0,0005375lb/ ft . s


Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
ε = 4,6 .10-5 m
/ID = 0,001124 m
f = 0,071
Ff = 4 f ⋅ ⋅
D 2gc
2
656,168 ft (0,01496 ft/s )
¿ 4 ( 0,071 ) ⋅ ⋅ =0,004832 lbf ft/lbm
0,1341 ft 2 x 32,174

Elbow 90o 4 0,75
3
0,17
(n.Kf) 3,17
V2 0,014962(ft /s)
2
hf¿ n . K f = 3,17 =¿1,10293 10-5 lbf.ft/lbm
2 α gc 2 . 1. 32,17
(
hc¿ 0,55 1−
A1
x)V2
A2 2 α gc

2
0,01496( ft / s )
hc¿ 0,55 x = 1,9136 10-6 lbf.ft/lbm
2. 1 .32,17
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
2
v2  A 
K  1  1 
h  K  ex  A2 
ex ex 2α ;

V2 0,01496( ft /s)2
hex¿ = = 3,4792 10-6 lbf.ft/lbm
2α g c 2 . 1. 32,17

Diasumsikan:
V1 = V2 = 0,01496 ft/ s → ∆V = 0
P1 = P2 = 1 atm → ∆P = 0
Z2 – Z1 = 10,8295 ft
Maka :
g ( z 2−z 1 )
−W S=0+ + ∆ Z + ΣF
gC
32,82
−W S = 0 + (10,82 ft)+ 0,00484 lbf.ft/lbm
32,17
Daya pompa (P) :
() = 85 %
−W s Q ρ
550 η
ft
10,838lbf . . 0,02774 ft 3 /s . 62,158 lb/ft 3
= lbm
550. 85 %
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
= 0,03998 hp

(m) = 80 %
Sehingga:
BHP 0,0399 HP
P = ❑ = = 0,04998 Hp = 1 hp
m 0,80
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
A30. Pompa Cooling Tower
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa Cooling Tower Kode
Fungsi Mengalirkan air dari anion exchanger menuju cooling
water P-119
1. Data Perancangan

F
Q=
ρ
102,541(lb/ s)
Q= = 0,00101 ft3/s
(995,68 lb/ft 3 )

berikut:
= 3 (0,00101 ft3/s)0,36(62,1583 kg/m3)0,18
= 0,5451 in

Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
OD = 0,675 in = 0,0562 ft
ID = 0,493 in = 0,041 ft = 0,01522 m
At = 0,192 in2 = 0,192 ft2 = 4,79 m2

Q 0,001 ft 3 /s
v= = = 0,00578 ft/s
At 0,192 ft 2
ID v ρ (0,04108 ft)(0,00578 ft /s)( 62,158lb /ft 3 )
NRe= = = 27,5026
μ 0,0005375lb/ ft . s


Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
ε = 4,6 .10-5 m
/ID = 0,003674 m
f = 0,005
Ff = 4 f ⋅ ⋅
D 2gc
2
656,168 ft (0,00578 ft/s)
¿ 4 ( 0,005 ) ⋅ ⋅ =0,000166 lbf ft/lbm
0,041 ft 2 x 32,174

Elbow 90o 4 0,75
3
0,17
(n.Kf) 3,17
V2 0,00578( ft / s)
2
hf¿ n . K f = 3,17 =¿1,651 10-6 lbf.ft/lbm
2 α gc 2 . 1. 32,17
(
hc¿ 0,55 1−
A1
x)V2
A2 2 α gc

2
0,00578( ft / s)
hc¿ 0,55 x = 2,865 10-7 lbf.ft/lbm
2. 1 .32,17
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
2
v2  A 
K  1  1 
h  K  ex  A2 
ex ex 2α ;

V2 0,00578( ft /s)2
hex¿ = = 5,209 10-7 lbf.ft/lbm
2α g c 2 . 1. 32,17

Diasumsikan:
V1 = V2 = 0,005789 ft/ s → ∆V = 0
P1 = P2 = 1 atm → ∆P = 0
Z2 – Z1 = 4,658 ft
Maka :
g ( z 2−z 1 )
−W S=0+ + ∆ Z + ΣF
gC
32,82
−W S = 0 + (4,668 ft)+ 0,000168 lbf.ft/lbm
32,17
Daya pompa (P) :
() = 85 %
−W s Q ρ
550 η
ft
4,66 lbf . . 0,001 ft 3 /s . 62,158 lb /ft 3
= lbm
550 .85 %
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
= 0,0006262 hp

(m) = 80 %
Sehingga:
BHP 0,00062 HP
P = ❑ = = 0,00078 Hp = 1 hp
m 0,80
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
A31. Cooling Tower
Nama Alat Tangki cooling tower Kode alat
Mendinginkan Kembali air pendingin yang
Fungsi
telah di gunakan di alat-alat proses
D-100
Countercurrent-induced draft cooling
Bentuk
tower
1. Data Perhitungan:
Air : T1 : 45oC (318K)
T2 : 30oC (303K)
Pt : 1 atm
F : 27147,84 kg/jam (119,45 gpm)
Udara Lingkungan : T gl: 30oC (303K)
RH : 70%
Cap panas Udara : 1,005 Kj/Kg.K
Cap panas uap air : 1,884 Kj/Kg.K
Hvap : 2502,3 Kj/Kg
Kadar Uap air dlm udara: Y1 : 0,0182 kg
Kebutuhan Udara : T out max : 40oC
RH : 90 %
Y2 : 0,045 kg
2. Neraca Massa
Panas yg dibawa masuk: Tref : 25oC
T gl udara : 30oC
Cp udara : Cap. Panas udara + Cap panas uap x Y1
: 1,005 + 1,884 x 0,0182
: 1,038 Kj/Kg udara C
Q gl : 5,291
Panas yg dibawa keluar: Tref : 25oC
T gl udara : 40oC
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Cp udara : Cap. Panas udara + Cap panas uap x Y2
: 1,005 + 1,884 x 0,045
: 1,089 Kj/Kg udara C
Q g2 : 129,68
Panas yg dibawa air drift loss: Driff loss : 0,02% F in
D : 5,419 Kg/jam
QD : 113,42 Kj/jam
Panas yg dibawa air make-up: M : 0,0335
QM : 0,6998
Q : Qgl-Qg2+Qz1-Qz2+Qm-Qb-Qo
:3456,23 kg
M : 115,78 kg/jam
Panas yg dibawa air masuk : Cp L : 4,181 Kj/Kg.K
L1 : 6786, 96 Kg/jam
T L1 : 318 K
T ref : 298 K
Q L1 : 567525,67 Kj/jam
Panas yg dibawa air keluar : Cp L : 4,178 Kj/Kg.K
L2 : 6786, 96 Kg/jam
T L3 : 303 K
T ref : 298 K
Q L2 : 141779,61 Kj/jam
Panas yg dibawa air blowdown keluar
B : 0,0067
QB : 2369,41 Kj/jam
3. Dimensi Penampang Menara Cooling Tower

Luas Menara
Flux volume : 29 gal/ jam ft2
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
0,00379 x 60 3 2
: 29 x
2
=7,098 m / m jam
0,3048
Kec. Vol air : 6,816 m3/jam
Luas penampang : A : 0,96 m2
L : 0,97 m
P : 0,96 m
Bahan Isian
Isian menggunaka plastic reching ring 2 in
Number of diffusion unit (nd): H1 : 39,1 Btu/lb udara
L:G : 1,963
H2 : 92,11 Btu/lb udara
Dari fig. 17-12, Kern : H’1 : 51 Btu/lb udara
H’2 : 125 Btu/lb udara
Log mean enthalpy difference: 20,6431
Maka nd: 1,307
Tabel 17,5 kern (hal 600) : L(liquid loading) : 300 lb/jam ft3
Kxa (Krktr. Bahan) : 351 lb/jam ft4
Tinggi bahan isian : z: 11,178 ft
Bensin
t : 10 mnt
Vol tamping :1,136 m3
Over design : 20 %
Vol bak : 1,36 m3
Dimensi Bak : L : 0,554 m
P : 0,554 m
H : 0,443 m
Daya penggerak fan
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Power : 0,96 m2
Po standar : 60 Hp
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
A32. Pompa Cooling Tower
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa Tangki Penyimpanan Cooling Tower Kode
Fungsi Mengalirkan air dari cooling water menuju ke tangka
penyimpanan cooling water P-120
1. Data Perancangan

F
Q=
ρ
102,541(lb/ s)
Q= = 0,00101 ft3/s
(995,68 lb/ft 3 )

berikut:
= 3 (0,00101 ft3/s)0,36(62,1583 kg/m3)0,18
= 0,5451 in

Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
OD = 0,675 in = 0,0562 ft
ID = 0,493 in = 0,041 ft = 0,01522 m
At = 0,192 in2 = 0,192 ft2 = 4,79 m2

Q 0,001 ft 3 /s
v= = = 0,00578 ft/s
At 0,192 ft 2
ID v ρ (0,04108 ft)(0,00578 ft /s)( 62,158lb /ft 3 )
NRe= = = 27,5026
μ 0,0005375lb/ ft . s


Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
ε = 4,6 .10-5 m
/ID = 0,003674 m
f = 0,0041
Ff = 4 f ⋅ ⋅
D 2gc
2
656,168 ft (0,00578 ft/s )
¿ 4 ( 0,0041 ) ⋅ ⋅ =2,83 lbf ft/lbm
0,041 ft 2 x 32,174

Elbow 90o 4 0,75
3
0,17
(n.Kf) 3,17
V2 0,8339(ft /s)
2
hf¿ n . K f = 3,17 =¿0,0342 lbf.ft/lbm
2 α gc 2 . 1. 32,17
(
hc¿ 0,55 1−
A1
)x
V2
A2 2 α gc

2
0,8339( ft / s)
hc¿ 0,55 x = 0,00594 lbf.ft/lbm
2. 1 .32,17
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
2
v2  A 
K  1  1 
h  K  ex  A2 
ex ex 2α ;

V2 0,8339(ft /s)2
2α g c 2 . 1. 32,17

Diasumsikan:
V1 = V2 = 0,8338 ft/ s → ∆V = 0
P1 = P2 = 1 atm → ∆P = 0
Z2 – Z1 = 230,92 ft
Maka :
g ( z 2−z 1 )
−W S=0+ + ∆ Z + ΣF
gC
32,82
−W S = 0 + (230,92 ft)+ 0,000168 lbf.ft/lbm
32,17
Daya pompa (P) :
() = 85 %
−W s Q ρ
550 η
ft
233,89 f . . 0,001 ft 3 / s . 62,158lb / ft 3
= lbm
550 . 85 %
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
= 0,0314 hp

Dari Gambar 14.38 (Peters & Timmerhaus, 1991) dengan BHP = 0,0314 hp
(m) = 80 %
Sehingga:
BHP 0,0314 HP
P = ❑ = = 0,0392 Hp = 1 hp
m 0,80
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
A33. Tangki penyimpanan Cooling Water
Nama Alat Tangki penyimpanan cooling water Kode Alat
Fungsi Menyimpan cooling water
Tipe Silinder Vertikal dengan Alasdan Tutup T-104
Torispherical
Jumlah : 1 unit
Laju alir massa : 68 380,71 kg/jam
Viskositas : 0,8 cp
2. Perhitungan
( )
kg
68380,71 x 1 jam
jam
V air = :8
kg
995,68 3
m
= 6,87 m3
V tangki = 6,87 x 1,1 =7,55 m3
Diameter dan tebal tangki
Di = 3,608 m = 35,52 in
Hs = 10,82 m = 426,25 in
3. Tinggi Cairan dalam Tangki

V cairan : 6,86 m3
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
Tinggi Cairan : ( 6,86 m37,55m

x 10,82 m3
3 )=9,84 m
P hidrostatis : 24010,34 n/m2 : 3,481 psi
Faktor keamanan : 10%
P design : 3,829 psi

sebagai berikut:
n = 10 thn
P . Di
+C
ts = (2(f . E ) -1,2 P
(3,82) (35,521 )
+0 , 125
= (2)(12650 )( 0,8) −(1,2)(3,82 )
= 0,1317 in, digunakan tebal tangki standar 3/16 (0,1875) in

0,885 P. r c
t h= +C
( S . E−0,1P) [Brownell, 1959]
Diameter luar (OD):
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
OD = ID + 2ts = 35,52,745 in + 2 (0,13 in) = 35,784 in (Dipilih OD standar = 36
in)
Icr = 2,25 in
rc = 36 in
Maka,
(0,885( 3,82)(36 )
t h= +0 ,125= 0,1370 in (dipilih t h standar 3/16=0,1875 in)
(12650 )(0,8 )−(0,1 )(3,82)

a = ID/2 = 17,7606 in
AB = a – icr = 15,51 in
BC = rc – icr = 33,75 in
AC = √ BC 2− AB2 = 29,97 in
b = rc – AC = 6,02 in
sf = 3,5 in
OA = ts + b + sf = 9,65 in

T = Hs + OA = 426,25 in + 9,65 in = 435,92 in = 11,07 m
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
A34. Pompa boiler
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa boiler Kode
Fungsi Mengalirkan air dari tangka penyimpanan cooling
water ke boiler P-121
1. Data Perancangan

F
Q=
ρ
68380,71(lb/s)
Q= = 0,0673 ft3/s
(995,68 lb/ft 3)

berikut:
= 3 (0,0673 ft3/s)0,36(62,1583 kg/m3)0,18
= 5,83028 in

Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
OD = 6,625 in = 0,55208 ft
ID = 6,065 in = 0,5054 ft = 0,154 m
At = 28,9 in2 = 0,2006 ft2 = 0,0013 m2

Q 0,673 ft 3 /s
v= = = 3,69 ft/s
At 0,2 ft 2
ID v ρ (0,505 ft)(3,69 ft /s)(62,158 lb/ ft 3 )
NRe= = = 215 829,08
μ 0,0005375lb/ft . s


Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
ε = 4,6 .10-5 m
/ID = 0,0003 m
f = 0,0035
Ff = 4 f ⋅ ⋅
D 2gc
2
656,168 ft (3,69 ft/s)
¿ 4 ( 0,0041 ) ⋅ ⋅ =3 ,85 lbf ft/lbm
0,5 ft 2 x 32,174

Elbow 90o 4 0,75
3
0,17
(n.Kf) 3,17
V2 3,693(ft /s)
2
hf¿ n . K f = 3,17 =¿0,672 lbf.ft/lbm
2 α gc 2 . 1. 32,17
(
hc¿ 0,55 1−
A1
)x
V2
A2 2 α gc

2
3,639( ft / s)
hc¿ 0,55 x = 0,116 lbf.ft/lbm
2 . 1. 32,17
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
2
v2  A 
K  1  1 
h  K  ex  A2 
ex ex 2α ;

V2 3,639(ft /s)2
2α g c 2 . 1. 32,17

Diasumsikan:
V1 = V2 = 3,693 ft/ s → ∆V = 0
P1 = P2 = 1 atm → ∆P = 0
Z2 – Z1 = 4,69 ft
Maka :
g ( z 2−z 1 )
−W S=0+ + ∆ Z + ΣF
gC
32,82
−W S = 0 + (4,69 ft)+ 4,525 lbf.ft/lbm
32,17
Daya pompa (P) :
() = 85 %
−W s Q ρ
550 η
ft
9,448 f . .0,673 ft 3 /s . 62,158 lb /ft 3
= lbm
550 .85 %
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
= 0,8465 hp

Dari Gambar 14.38 (Peters & Timmerhaus, 1991) dengan BHP = 0,846 hp
(m) = 80 %
Sehingga:
BHP 0,846 HP
P = ❑ = = 1,058 Hp = 1,5 hp
m 0,80
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
A35. Boiler
Nama Alat Boiler Kode
Fungsi Menyediakan steam untuk kebutuhan proses
B-100
Bentuk Fire tube boiler
Boiler yang dipilih merupakan tipe Fire tube boiler. Boiler ini mempunyai
keuntungan yaitu mudah dalam perawatan. Selain itu fire tube boiler juga di
desain untuk kapasitas rendah 9000 kg/h dan dengan tekanan hingga 150 psi.
Umpan boiler berasal dari Tangki Pre-Boiler. diasumsikan 80% kondensat dapat
digunakan kembali, sedangkan 10% sisanya merupakan fresh water yang berasal
dari anion exchanger.
1. Data Perhitungan
Kebutuhan Steam = 363,31 kg/jam
Tair umpan masuk = 303 K 30 C
Tsat.steam = 523 K 250 C
Hfg saturated steam = 1203,914 btu/lb 516,02 kkal/kg
Cp steam = 1,9 kJ/kg.K 0,45 kkal/kg
Jumlah energi untuk menaikkan suhu make up water segar dari 303 K hingga
406.65 K adalah :
523
∆ Q w =F ∫ CpdT =( 4630,97 kg/ jam )( 1,9 kJ /kg . k )
303
¿ 55767,54 kkal/jam
Energi yang dibutuhkan untuk menghasilkan saturated steam:
Q = Hfg sat. steam × F Kondensat (kg/h)
= (516,02 kkal/kg) x (4630,97 kg/h)
= 2389575,21 kkal/jam
Jumlah energi total yang dibutuhkan untuk menghasilkan saturated steam:
Qtot = ∆Qw + Q = 458466,4266 kkal/jam + 2389575,21 kkal/jam
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani
= 290,67 kkal/h
Asumsi: effisiensi () boiler = 80%
Maka:
Qtotal kkal
Qboiler = =433057,54
η jam
2. Kebutuhan bahan bakar boiler

Jenis bahan bakar : fuel oil 20oAPI (C11H28) (Perrys, 1997)
Net heating value (NHV) = 17850 Btu/lb = 18832,8210 kJ/lb = 9923,3939 kkal/kg
Qtot 43,64 kkal/jam
= =0,272kg/jam
Kebutuhan Bahan Bakar Boiler = NHV 160 kkal/kg
Reaksi pembakaran yang terjadi:
C11H28 + 18O2 => 11CO2 + 14H2O
BM fuel oil = 160
Mol bahan bakar yang digunakan
Kebutuhan bahan bakar boiler 6263 . 663 kg/jam
= =2,24 kmol/jam
BM fuel oil 160 kg/kmol
Oksigen yang diperlukan = 18 x 2,24 kmol/h = 4,9 kmol/h
Jika excess O2 = 20% maka kebutuhan oksigen = 1,2 x 4,9 kmol/h
= 5,89 kmol/h
Komposisi udara terdiri dari:
O2 = 21%
N2 = 79%
0.79
Kebutuhan N2 = ( 5,89 kmol/h) = 22,16 kmol/h
0.21
Maka total kebutuhan udara = 22,16 kmol/h + 5,89 kmol/h
= 28,05 kmol/h
= 785,43 kg/jam
Laporan 4E
Oppi Mabela
Sherina Septiyani

Laporan 4E Kelompok 6 Revisi 17 Mei PRINT ADA LAMPIRAN KOSONG

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Laporan 4E Kelompok 6 Revisi 17 Mei PRINT ADA LAMPIRAN KOSONG

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

TUGAS PERANCANGAN PABRIK

Semester Ganjil Tahun Akademik 2021/2022

Pabrik Vinil Klorida dari Etilen dan Klorin

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK KIMIA

TUGAS PERANCANGAN PABRIK

Pekanbaru, April 2023

Dr. Said Zul Amraini, S.T., M.T.

TUGAS PRARANCANGAN PABRIK

Judul : Prarancangan PabrikVinil Klorida dari Etilen dan Klorin

Tabel 4.1 Data Aliran Proses Panas dan Dingin..................................................11

Gambar 3.1 Kesetimbangan Energi untuk Aliran Dingin dan Panas....................8

1.1 Sistem Utilitas Pabrik

2.1 Unit Penyediaan dan Pengolahan Air

2.1.1 Air Pendingin dan Air Proses

Tabel 2.3 Kebutuhan Air Proses

Maka, jumlah air yang hilang adalah

2.1.2 Air Umpan Boiler

2.1.3 Air Domestik dan Air Sanitasi

2.1.4 Air Hydrant

2.2 Unit Penyediaan Steam

2.3 Unit Penyediaan Bahan Bakar

2.4 Unit Penyediaan Listrik

3.1 Sistem Pengolahan Air

Gambar 3.1 Blok Diagram Pengolahan Air

Gambar 3.2 Screener (Nalco, 2007)

3.1.2 Bak Pengendapan

3.1.3 Tangki Pelarutan Al2(SO4)3

3.1.4 Tangki Pelarutan Na2CO3 (Soda Ash)

Al2(SO4)3 → 2 Al3+ + 3 SO42-

Gambar 3.3 Alat Clarifier

3.1.6 Sand Filter

Gambar 3.4 Skema Sand Filter (Nalco, 2007)

3.1.7 Bak Penampung Air Bersih

3.1.8 Ion Exchanger

Resin Cation Resin Anion

Gambar 3.5 Skema Kation dan Anion exchanger

3.1.10 Tangki Air Umpan Boiler

3.1.11 Unit Deaerator

Gambar 3.8 Contoh Deaerator (Kurita Handbook, 1999)

3.1.12 Unit Boiler

3.3 Penyediaan Kebutuhan Listrik

4.1 Pengolahan Limbah Cair

Tabel 4.1 Baku Mutu Air Limbah Domestik

5.1 Pompa Menuju Screener (P-100)

5.3 Pompa Bak Penampungan Air Sungai (P-101)

5.4 Bak Penampungan Air Sungai

5.5 Pompa Pelarutan Al2(SO4)3

5.6 Tangki Pelarut Alumina

5.7 Pompa Pelarut Na2CO3

5.8 Tangki Pelarut Na2CO3

5.9 Pompa Clarifier

5.10 Pompa Al2(SO4)3 Menuju Clarifier

5.11 Pompa Na2CO3 Menuju Clarifier

5.13 Pompa Clarifier Menuju Sand Filter Tank

5.14 Sand Filter Tank

5.15 Pompa Sand Filter Menuju Bak Penampungan Air Bersih

5.16 Bak Penampungan Klorinasi

5.17 Pompa Air Domestik

5.18 Pompa Air Hydrant

5.19 Pompa Menuju Kation Exchanger

5.20 Pompa dari Kation Exchanger

5.21 Kation Exchanger

5.22 Tangki Kation Exchanger