Revisi ke 0
Ditetapkan :
Kepala Puskesmas Sukorejo I
a. Pendahuluan
Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehtan bersumber daya
masyarakat yang menjadi milik masyarakat dan menyatu dalam kehidupan dan
budaya masyarakat. Posyandu berfungsi sebagai wadah pemberdayaan
masyarakat dalam alih informasi dan keterampilan dari petugas kepada
masyarakat dan antar sesame masyarakat serta mendekatkan pelayanan
kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan Angka Kematian Ibu
(AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA), Jumlah
Posyandu di Indonesia sebanyak 266.827 yang tersebar di seluruh Indonesia
dan terdapat sekitar 3 sampai 4 orang kader per posyandu dan bearti ada lebih
dari 1 juta kader posyandu. Berdasarkan data riskesdes, hamper 78%
penimbangan balita dilaksanakan di posyandu kondisi tersebut memperlihatkan
peran penting dari kader posyandu sebagai garda terdepan dalam pelayanan
kepada masyarakat melalui posyandu, namun demikian masih banyak kader
yang belum memiliki pemahaman dan keterampilan yang memadai dalam
melaksanakan tugasnya.
Kader posyandu adalah seseorang yang dengan sukarela membantu
semua pelaksanaan kegiatan di Posyandu. Tentu saja kader tersebut sudah
mendapat pelatihan dan bimbingan tentang segala sesuatu yang berhbungan
dengan posyandu. Pelatihan dan bimbingan bias diperoleh dari bidan setempat,
pelatihan di puskesmas maupun pelatihan yang diadakan oleh dinas kesehatan.
b. Latar belakang
Kader posyandu adalah seseorang yang dengan sukarela membantu
semua pelaksanaan kegiatan di Posyandu. Tentu saja kader tersebut sudah
mendapat pelatihan dan bimbingan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan posyandu. Pelatihan dan bimbingan bisa diperoleh dari bidan setempat,
pelatihan di puskesmas maupun pelatihan yang diadakan oleh dinas kesehatan.
Penyusunan kerangka acuan refreshing kader kesehatan ini merupakan
penjabaran dari visi, misi pemerintah kabupaten Kendal tahun 2021 – 2026.
Dalam mewujudkan pencapaian visi kabupaten Kendal yaitu “Kendal Handal
Unggul Makmur dan Berkeadilan” , maka Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal
sebagai Perangkat Daerah (PD) dan Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis
bertanggung jawab dalam menjalankan misi kedua yaitu “Meujudkan sumber
daya manusia yang cerdas, sehat jasmani, dan rohani berbudi pekerti luhur dan
memiliki daya saing dalam rangka menyambut revolusi industry 4.0” . serta
penjabaran lanjut melalui visi Puskesmas Sukorejo I yaitu terujudnya layanan
kesehatan yang bermutu menuju Sukorejo yang sehat unggul dan mandiri
sedangkan misinya adalah :
1. Meningkatkan kualitas sumber daya keseatan guna mewujudkan
layanan yang bermutu
2. Meningkatkan fasilitas layanan kesehatan yang bermutu yang mudah
diakses masyarakat
3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam berperlaku hidup bersih
dan sehat
4. Meningkatkan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan
Selanjutnyahal tersebut sebagai acuan dalam pemberdayaan masyarakat
dalam upaya meningkatakan pengetahuan dan keterampilan kader melalui
kegiatan refreshing kader kesehatan. Kegiatan tersebut harus mengacu pada
tata nilai Puskesmas Sukorejo I yaitu RESTU
R : Ramah dengan 5s (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Snatu)
E :Edukatif
S : Sigap
T : Tertib
U : Unggul .
Programmer posyandu
perkesmas balita
f. Sasaran
Seluruh Kader Kesehatan yang ada di 10 Desa
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Sukorejo I
Revisi ke 0
Ditetapkan :
Kepala Puskesmas Sukorejo I
NIP. 19760226
PEMERINTAH 200701 2 008
KABUPATEN KENDAL
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SUKOREJO I
Jl. Banaran No.4 Sukorejo 51363 Telp.(0294)451024-451314
email : pusksukorejo01@gmail.com
PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SUKOREJO I
Jl. Banaran No.04 Sukorejo Kendal 51363 Telp.(0294)451024-451314
Email:pusksukorejo01@gmail.com
a. Pendahuluan
Inspeksi kesehatan lingkungan adalah kegiatan pemeriksaan dan
pengamatan secara langsung terhadap media lingkungan dalam rangka
pengawasan berdasarkan standar, norma, dan baku mutu yang berlaku untuk
meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat. Penyediaan Air Minum adalah
kegiatan menyediakan Air Minum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar
mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif. 5. Sistem
Penyediaan Air Minum yang selanjutnya disingkat SPAM merupakan satu
kesatuan sarana dan prasarana penyediaan Air Minum.
b. Latar belakang
Program Sanitasi Total Terbasis Masyarakat menitik beratkan
pemberdayaan dengan cara masyarakat mengidentifikasi masalah sanitasi
memetakan dan mengatasi permasalahan sanitasi melalui pemberdayaan.
Sehubungan dengan tersebut program STBM mengacu pada pillar yang ke 3
pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga. Sejauh ini dengan
bertambahnya penduduk di wilayah Kecamatan Sukorejo yang tentunya
melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari yang menimbulkan cemaran atau polusi
contohnya limbah cair dari industri tekstil, limbah cairan rumah tangga dari setiap
rumah, aktivitas petani yang menggunakan pestisida, dan polusi karbon dioksida
dari hasil kendaraan bermotor yang berdampak ke lingkungan yang kurang
sehat.
Oleh karena itu pengambilan sampel air harus dilakukan untuk
mengetahui kandungan atau deteksi dini dari zat berbahaya, biasanya
pengambilan sampel air dilakukan 2 pengujian yaitu Kimia/Fisika dan
Bakteriologis yang diuji ke Labkesda ( Laboratorium Kesehatan Daerah ).
Penyusunan kerangka acuan kegiatan Insspeksi kesehatan lingkungan untuk
sarana air minum dan sarana sanitasi dasar diharapkan memberikan kontribusi
pada visi “Kendal Handal, Unggul, Makmur dan Berkeadilan” yaitu “Unggul” SDM
berkualitas religious, berbudaya, sehat jasmani, dan rohani serta berdaya saing
menghadapi revolusi industry 4.0. Pada kegiatan ini juga sesuai dengan misi ke-
2 pemerintah Kabupaten Kendal yaitu : “Mewujudkan sumber daya manusia
yang cerdas, sehat jasmani dan rohani, berbudi pekerti luhur, dan memiliki daya
saing dalam rangka menyambut revolusi industri 4.0”. Kegiatan Insspeksi
kesehatan lingkungan untuk sarana air minum dan sarana sanitasi dasar
dilaksanakan agar tercapai visi dan misi Puskesmas Sukorejo I dengan
mengaplikasikan tata nilai yang terkandung didalamnya : RESTU ( Ramah,
Edukatif, Sigap, Tertib dan Unggul ).
2) Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui dan pencegahan penyakit berbasis lingkungan.
b) Memberikan motivasi agar mau dilakukan pengambilan sampel air
guna deteksi dini kualitas air yang digunakan.
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Sukorejo I
Revisi ke 0
Ditetapkan :
Kepala Puskesmas Sukorejo I
a. Pendahuluan
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,bertempat tinggal dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta memperoleh
pelayanan kesehatan merupakan amanah yang tertuang dalam Undang-Undang
Dasar 1945 Pasal 28ayat (1). Pembangunan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yangproduktif
secara sosialdan ekonomis. Upaya kesehatan diselengggarakan dalam bentuk
kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative yang
dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan.
Untuk Mewujudkan keluarga yang bahagia, sebelum atau pra nikah harus
diberikan pemahaman yang tinggi terhadap kebutuhan pasangan suami dan istri.
b. Latar belakang
Menurut World Health Organisation (WHO) Keluarga Berencana adalah
tindakan yang membantu pasangan suami isteri untuk menghindari kehamilan
yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan,
menngatur intervaldiantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam
hubungan dengan suami isteri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Dari data tahun 2021 di Puskesmas Sukorejo I banyak terjadi pernikahan
dini terutama derah atas yang SDM nya masih rendah, sehingga banyak terjadi
ibu hamil KEK dan balita stunting. Dengan berdasarkan kejadian diatas maka
Puskesmas Sukorejo 01 membuat kerangka acuan sebagai usaha untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan pasangan/ calon pengantin yang bertujuan
untuk Menurunkan AKI dan AKB.
c. Tujuan Umum dan Tujuan khusus
(1) Tujuan Umum
Tujuan penyuluhan dan pelayanan kb, praktik p2gp dan kesehatan
reproduksi, pencegahan kekerasan pada perempuan dan anak dan
kesehatan penyandang disabilitas adalah Terwujudnya peningkatan akses
dan kualitas pelayanan KB.
Revisi ke 0
Ditetapkan :
Kepala Puskesmas Sukorejo I
a. Pendahuluan
Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia.
Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas belajar/kerja dan
menurunkan daya tahan tubuh, yang berakibat meningkatnya angka kesakitan
dan kematian. Kecukupan Gizi sangat diperlukan oleh setiap individu sejak
janin yang masih di dalam kandungan, bayi, anak-anak, masa remaja, dewasa
sampai usia lanjut. Ibu atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena
membutuhkan gizi yang cukup sehingga harus dijaga status gizi dan
kesehatannya, agar dapat melahirkan bayi yang sehat.
b. Latar belakang
Program Penanggulangan anemia gizi pada wanita usia subur (WUS)
dikembangkan untuk mempersiapkan kondisi fisik WUS sejak usia remaja,
catin, pra hamil, agar siap menjadi ibu yang sehat, sehingga pada waktu hamil
tidak menderita anemia. Program ini mendukung program kesehatan ibu,
keluarga berencana, dan kesehatan reproduksi remaja dalam proyek
kesehatan ibu, kemitraan dan pendekatan keluarga.
Oleh karena itu sangat penting dilakukan upaya untuk mengatasi
permasalahan ini dengan menyusun suatu kerangka acuan gerakan
masyarakat dengan aksi bergizi minum tablet tambah darah bagi remaja putri
di Sekolah sebagai dasar dalam upaya meningkatkan pengetahuan,
pemahaman serta kesadaran masyarakat di wilayah Puskesmas Sukorejo I
terhadap pentingnya zat besi (Fe) bagi peningkatan kesehatan masyarakat.
Penyusunan kerangka acuan gerakan masyarakat dengan aksi bergizi
minum tablet tambah darah bagi remaja putri di Sekolah meliputi penyuluhan
tentang masalah gizi pada remaja putri, gizi seimbang, minum tablet tambah
darah bersama ini merupakan penjabaran dari visi, misi pemerintah
kabupaten Kendal tahun 2021-2026. Dalam mewujudkan pencapaian Visi
Kabupaten Kendal, yaitu Visi pembangunan jangka menengah Kabupaten
Kendal Tahun 2021 – 2026 "KENDAL, HANDAL, UNGGUL, MAKMUR DAN
BERKEADILAN", maka Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal sebagai
Perangkat Daerah (PD) dan Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis
bertanggung jawab dalam menjalankan misi ke-dua yaitu Mewujudkan sumber
daya manusia yang cerdas, sehat jasmani dan rohani, berbudi pekerti luhur,
dan memiliki daya saing dalam rangka menyambut revolusi industri 4.0. Serta
penjabaran lanjut melalui Visi Puskesmas Sukorejo 1 yaitu terwujudnya
layanan kesehatan yang bermutu menuju Sukorejo sehat yang unggul dan
mandiri. Sedangkan Misinya adalah;
1. Meningkatkan kualitas sumber daya kesehatan guna mewujudkan
layanan yang bermutu.
2. Meningkatkan fasilitas layanan kesehatan yang bermutu yang mudah
diakses masyarakat.
3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam berperilaku hidup bersih
dan sehat.
4. Meningkatkan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan.
Selanjutnya hal tersebut sebagai acuan dalam pemberdayaan
masyarakat dalam upaya percepatan penurunan stunting. Kegiatan tersebut
juga harus mengacu pada tata nilai Puskesmas Sukorejo I yaitu RESTU
R : Ramah dengan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun)
E : Edukatif
S : Sigap
T : Tertib
U : Unggul
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Sukorejo I
Revisi ke
Ditetapkan :
Kepala Puskesmas Sukorejo I
NIP. 19760226
PEMERINTAH 200701 2 008
KABUPATEN KENDAL
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SUKOREJO I
Jl. Banaran No.4 Sukorejo 51363 Telp.(0294)451024-451314
email : pusksukorejo01@gmail.com
PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SUKOREJO I
Jl. Banaran No.04 Sukorejo Kendal 51363 Telp.(0294)451024-451314
Email:pusksukorejo01@gmail.com
a. Pendahuluan
Tuberkulosis merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan
oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Adapun tanda dan gejala TB
adalah dan gejala TB adalah batuk berdahak lebih dari 2 minggu dengan atau
tidak disertai darah,sesak nafas,berta badan menurun.demam dan keringat
dingin pada waktu malam hari. Kasus TB bias disembuhkan dengan pengobatan
rutin selama 6-9 disembuhkan dengan pengobatan rutin selama 6-9 bulan. Pada
awal tahun 1990-an W Pada awal tahun 1990-an WHO dan IUATLD telah
mengem HO dan IUATLD telah mengembangkan strategi bangkan strategi
penanggulangan TB yaitu strategi DOTS (Directly Observed
TreatmentShortcourse) dan telah terbukti sebagai strategi yang secara ekonomis
paling efektif (cost-efective). Strategi DOTS adalah strategi penyembuhan TB-
Paru jangka pendek dengan pengawasan secara langsung. DOTS menekankan
pentingnya pengawasan terhadap penderita TB-Paru agar menelan obatnya
secara teratur sesuai ketentuan sampai dinyatakan sembuh sehingga dengan
strategi ini proses penyembuhan TB-Paru bisa lebih cepat. penyembuhan TB-
Paru bisa lebih cepat. Fokus utama D Fokus utama DOTS adalah penemuan
dan OTS adalah penemuan dan penyembuhan pasien, prioritas diberikan pada
pasien TBC yang menular (hasil pemeriksaan sputum BTA Positif). Strategi ini
diharapkan akan dapat memutus mata rantai penularan dan dengan demikian
akan menurunkan insidens TB di masyarakat.
b. Latar belakang
Keberhasilan Program Penanganan TB Paru dapat dinilai dari
keberhasilan pengobatan. Wilayah kerja Puskesmas Benda Baru merupakan
wilayah dengan kondisi wilayah yang heterogen dan banyaknya perpindahan
penduduk, sehingga resiko terjadinya mangkir pengobatan TB sangat besar.
Sedangkan kasus TB mangkir Sedangkan kasus TB mangkir dapat
meningkatkan resik dapat meningkatkan resiko kekebalan kuman o kekebalan
kuman TB terhadap pengobatan. Resiko terbesar adalah jika pasien jatuh
kedalam keadaan TB MDR. Oleh karena itu perlu bagi puskesmas untuk
melaksanakan kegiatan pelacakan TB mangkir, dalam rangka menurunkan
jumlah pasien TB kan jumlah pasien TB yang mangkir pengobatan.
c. Tujuan Umum dan Tujuan khusus
(1) Tujuan Umum
Untuk Mencegah Kegagalan pengobatan TB dan mencegah munculnya
kasus TB MDR.
(2) Tujuan Khusus
a. Melacak pasien TB yang berhenti mengambil obat
b. Memberikan penyuluhan kepada pasien yang berhenti minum obat
tentang penyakit TB sehingga bersedia minum obat kembali.
d. Program Pokok dan Rincian Program
Kegiatan Investigasi kontak TBC dan pelacakan kasus mangkir TBC
dengan melibatkan lintas sektor dan lintas program dengan rincian sebagai
berikut :
No Program Pokok Rincian Program
1 Investigasi kontak TBC Berisi rincian Program
dan pelacakan kasus Misal :
mangkir TBC 1. Berkoordinasi kepada bidan desa
dan kepala desa mengenai
pelaksanaan Program
2. membuat surat pemberitahuan
3. melakukan kunjungan dan edukasi
pasien mangkir
4. membuat laporan kegiatan
e. Cara Melaksanakan Program
Cara Melaksanakan kegiatan Investigasi kontak TBC dan pelacakan kasus mangkir TBC dengan metode observasi dan wawancara dengan
melibatkan lintas program dan lintas sektor dengan rincian sebagai berikut :
No Program Pelaksana Lintas Peran Lintas Peran Pembiayaan
Program Sektor
Investigasi Teguh 1. Pelaksa 1. Melaksanak 1. Pem 1. Melaku SPPD : 5 x Rp 50.000,00 X 3 petugas =
kontak
arsanto.S.K na an edukasi erint kan Rp. 750.000,00
TBC dan
ep,Ns promke 2. Melakukan ah pemant
pelacakan
kasus s edukasi des auan
mangkir 2. Pelaksa kesehatan a 2. Melaku
TBC na lingkungan 2. Kad kan
kesling 3. Melakukan er edukasi
3. Bidan pendamping kese
desa an dan hata
pemantauan n
f. Sasaran
Sasaran kegiatan Investigasi kontak TBC dan pelacakan kasus mangkir
TBC yaitu pasien TB yang mangkir pengobatan TB.
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Sukorejo I
Revisi ke 0
Ditetapkan :
Kepala Puskesmas Sukorejo I
NIP. 19760226
PEMERINTAH 200701 2 008
KABUPATEN KENDAL
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SUKOREJO I
Jl. Banaran No.4 Sukorejo 51363 Telp.(0294)451024-451314
email : pusksukorejo01@gmail.com
PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SUKOREJO I
Jl. Banaran No.04 Sukorejo Kendal 51363 Telp.(0294)451024-451314
Email:pusksukorejo01@gmail.com
a. Pendahuluan
Kerangka acuan ini disusun sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan
Pemberian ObatPencegahan Massal. Dengan pedoman ini diharapkan dapat
memberikan arahan cara pelaksanaankegiatan Pemberian Obat Pencegahan
Massal, dan cara pelaporan kegiatan Pemberian ObatPencegahan Massal
b. Latar belakang
KEGIATAN jan feb mar apr mei juni juli agus sep okt nov des
Pemberian
obat
cacing
Revisi ke
Ditetapkan :
Kepala Puskesmas Sukorejo I
NIP. 19760226
PEMERINTAH 200701 2 008
KABUPATEN KENDAL
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SUKOREJO I
Jl. Banaran No.4 Sukorejo 51363 Telp.(0294)451024-451314
email : pusksukorejo01@gmail.com
PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SUKOREJO I
Jl. Banaran No.04 Sukorejo Kendal 51363 Telp.(0294)451024-451314
Email:pusksukorejo01@gmail.com
a. Pendahuluan
Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu diwujudkan
sesuai dengan cita-cita Bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD
1945 melalui pembangunan nasional yang berkesinambungan berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat
dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil dan
ahli, serta disusun dalam satu program kesehatan dengan perencanaan terpadu
yang didukung oleh data dan informasi epidemiologi yang valid . Pembangunan
bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden
), yaitu beban masalah penyakit menular dan penyakit degeneratif.
Pemberantasan penyakit menular sangat sulit karena penyebarannya tidak
mengenal batas wilayah administrasi. Imunisasi merupakan salah satu tindakan
pencegahan penyebaran penyakit ke wilayah lain yang terbukti sangat cost
effective.
b. Latar belakang
Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit
menular yang merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan
sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai
Millennium Development Goals (MDGs) khususnya untuk menurunkan angka
kematian pada anak. Imunisasi adalah suatu upaya untuk
menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu
penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan
sakit atau hanya mengalami sakit ringan.Penyelenggaraan Imunisasi adalah
serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
kegiatan imunisasi. Berdasarkan sifat penyelenggaraannya, imunisasi
dikelompokkan menjadi imunisasi wajib dan imunisasi pilihan.Imunisasi rutin
merupakan kegiatan imunisasi yang dilaksanakan secara terus menerus sesuai
jadwal. Imunisasi rutin terdiri atas imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan. pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerjanya.Puskesmas sebagai pelaksana teknis akan bekerjasama
dengan lintas terkait yang ada di desa dan kecamatan wilayah kerjanya.
Rendahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang imunisasi,
rendahnya cakupan dan kunjungan masyarakat ke posyandu khususnya bagi
masyarakat yang memiliki bayi dan batita yang wajib mendapatkan
mendapatkan imunisasi imunisasi dasar dan imunisasi imunisasi lanjutan,
lanjutan, kurangnya kerjasama dan partisipasi dengan masyarakat secara umum
dan lintas terkait secara khusus dalam kegiatan imunisasi (posyandu)
(posyandu) serta beranggapan beranggapan bahwa posyandu posyandu yang
termasuk termasuk dalam UKBM bukan milik dan kepentingan mereka
melainkan milik instansi kesehatan.
c. Tujuan Umum dan Tujuan khusus
(1) Tujuan Umum
Turunnya Turunnya angka kesakitan, kesakitan, kecacatan kecacatan dan
kematian,khususnya kematian anak (bayi dan balita) akibat Penyakit yang
Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
(2) Tujuan Khusus
a. Terselenggaranya pelaksaan kegiatan imunisasi
b. Menurunnya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
d. Program Pokok dan Rincian Program
Pelaksanaan Kegiatan penemuan aktif kasus PD3I dilasanakan dengan
bekerjasama dengan lintas program dan lintas sektor dengan rincian sebagai
berikut :
No Program Pokok Rincian Program
1 penemuan aktif kasus 1. Berkoordinasi dengan Bidan Desa
PD3I 2. Koordinasi dengan Kepala Seksi
Pemberdayaan masyarakat
kecamatan sukorejo
3. Membuat surat pemberitahuan ke
Desa
4. Melakukan Kunjungan pada kasus
bersama dengan kader kesehatan
5. Melakukan pencatatan dan
pelaporan
e. Cara Melaksanakan Program
Cara melaksanakan kegiatan dengan diskusi dan observasi dengan melibatkan lintas program dan lintas sekto terkait dengan rincian
sebagai berikut :.
No Program Pelaksan Lintas Program Peran Lintas Peran Pembiayaan
a Sektor
penemuan Teguh 1. Pelaksana 1. Mela 1. Pemerit 1. Pendam SPPD : 6 x Rp 50.000,00 X 2 petugas = Rp.
aktif kasus Arsanto,S Promkes kuka ah Desa pingan 600.000,00
PD3I .Kep,Ns 2. Pelaksana n 2. Kasi dan
Imunisasi eduk Pemberd pemant
3. Bidan Desa asi ayaan auan
2. Mela Kecamat 2. Pendam
kuka an pngan
n Sukorejo dan
koord 3. Kader pember
inasi Kesehata dayaan
dan n 3. Edukasi
pelak masyara
sana kat
an
imuni
sasi
3. Mela
kuka
n
pend
ampi
ngan
f. Sasaran
Sasaran pelaksanaan kegiatan penemuan aktif kasus PD3I yaitu bayi,
balita, dan anak sekolah
g. Jadwal Pelaksanaan Program
Pelaksanaan kegiatan penemuan aktif kasus PD3I dengan rincian
jadwal sebagai berikut :
Nama Program : penemuan aktif kasus PD3I
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Sukorejo I
Revisi ke 0
Ditetapkan :
Kepala Puskesmas Sukorejo I
1
PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SUKOREJO I
Jl. Banaran No.04 Sukorejo Kendal 51363 Telp.(0294)451024-451314
Email:pusksukorejo01@gmail.com
a. Pendahuluan
Imunisasi sangat perlu diberikan kepada sasaran, baik bayi, batita, anak sekolah
maupun WUS (wanita usia subur), karena Imunisasi bisa mencegah beberapa
penyakit. Penyakit penyakit yang bisa dicegah dengan pemberian imunisasi
adalah TBC, Hepatitis, Difteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Campak , dan kanker
genital. Untuk bebas dari human papillomavirus (HPV) yang bisa
menyebabkan penyakit kanker genital, seorang wanita harus mendapatkan
imunisasi HPV sebanyak 2x, mulai dari usia remaja dengan interval 6 - 12 bulan,
sesuai dengan program pemerintah Kabupaten Kediri imunisasi HPV diberikan
pada saat di bangku sekolah dasar yakni siswi kelas 5, Sehingga pelaksanaan
imunisasi pada anak sekolah dasar juga menjadi target pencapaian program
imunisasi.
Puskesmas Sukorejo 1 merupakan salah satu Puskesmas yang melakukan
orientasi Penanggung jawab dan pelaksana UKM baru. puskesmas, sehingga
harapannya pelayanan yang diberikan akan memberikan nilai tambah bagi kinerja
pelayanan dan juga meningkatkan pemberdayaan kepada masyarakat serta
untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat
2
b. Latar belakang
Salah satu penilaian kinerja puskesmas program imunisasi adalah
pencapaian imunisasi pada anak sekolah dasar hingga mencapai 98 %.
Oleh karena itu kegiatan imunisasi pada anak sekolah harus dilaksanakan
b. Tujuan Khusus
c. Monitoring
3
e. Cara Melaksanakan Kegiatan
1. Koordinasi
3. Pelaksanaan kegiatan
4. Monitoring kegiatan setelah di lakukan
5. Pencatatan dan hasil pelaporan setelah kegiatan
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Sukorejo I
5
6
Nomor KAK/UKM/IMUN/II/58/I/2023
Revisi ke 1
I. Pendahuluan
Imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh
dengan cara memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang sudah dilemahkan,
dibunuh, atau bagian-bagian dari bakteri (virus) tersebut setelah di modifikasi. Ada
lima jenis jenis imunisasi yang diberikan secara gratis di posyandu, yang terdiri dari
imunisasi Hepatitis B, BCG, Polio (IPV dan OPV), DPTHB-Hib, serta Campak/MR.
Semua jenis vaksin ini harus di berikan secara lengkap sebelum anak berusia
satu tahun diikuti dengan imunisasi lanjutan pada batita.
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tercapainya target sasaran imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja .
2. Tujuan Khusus
a. Untuk memberikan perlindungan yang optimal bagi seluruh anak umur 0-11 bulan
terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
b. Meningkatkan cakupan pelayanan imunisasi.
IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
KEGIATAN
NO RINCIAN KEGIATAN
POKOK
VI. Sasaran
Sasaran pelaksanaan kegiatan ini adalah anak umur 0–36 bulan dengan status
imunisasi tidak lengkap dan tidak mendapat imunisasi sesuai jadwal.
1 Pendataa
n sasaran √ √ √ √
imunisasi
Revisi ke
Ditetapkan :
Kepala Puskesmas Sukorejo I
NIP. 19760226
PEMERINTAH 200701 2 008
KABUPATEN KENDAL
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SUKOREJO I
Jl. Banaran No.4 Sukorejo 51363 Telp.(0294)451024-451314
email : pusksukorejo01@gmail.com
PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SUKOREJO I
Jl. Banaran No.04 Sukorejo Kendal 51363 Telp.(0294)451024-451314
Email:pusksukorejo01@gmail.com
a. Pendahuluan
Ibadah haji sebagai rukun Islam ke-5 merupakan kewajiban umat islam
karena Allah SWT dan menurut Surat Al Imran ayat 97 merupakan kewajiban
bagi orang-orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah yaitu
mampu dalam pembiayaan, pengetahuan, kesehatan jasmani dan rohani.
Kemampuan jasmani dan rohani merupakan salah satu syarat kelayakan untuk
beribadah haji (istithoah) berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan sebagai
bagian dari penyelenggaraan ibadah haji.
Penyelenggaraan ibadah haji bertujuan untuk memberikan pembinaan,
pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknya bagi jemaah haji sehingga
dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam.
Penyelenggaraan dilakukan melalui sistem dan manajemen yang terpadu agar
pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan aman, tertib, lancar dan nyaman sesuai
tuntunan agama serta jemaah haji dapat melaksanakan ibadah haji secara
mandiri sehingga diperoleh haji mabrur.
Penyelenggaraan pembinaan kesehatan jamaah haji di Puskesmas
mencakup aspek pengetahuan, sikap, dan perilaku dalam beribadah haji yang
memenuhi kaidah beribadah dan kemampuan fisik untuk melakukannya.
Pelayanan kesehatan terhadap jamaah haji di Puskesmas meliputi upaya-upaya
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif agar setiap jamaah haji dapat
menunaikan ibadah dengan kondisi kesehatan yang tetap terjaga.
b. Latar belakang
Faktor internal dan eksternal jamaah haji mempengaruhi angka kesakitan
dan angka kematian jamaah haji. Faktor internal antara lain tingkat kebugaran
jasmani yang masih kurang dan sudah menderita penyakit sejak di tanah air.
Kebugaran jasmani adalah hal yang sangat penting bagi semua orang.
Kebugaran jasmani menjadi modal utama untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Dalam buku Bugar dan Sehat (2017) terbitan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh
melakukan penyesuaian terhadap pembebanan fisik yang diberikan kepadanya
tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Setiap orang membutuhkan
kebugaran jasmani yang baik agar bisa melaksanakan pekerjaannya secara
efektif dan efisien.
Pengukuran kebugaran jasmani merupakan upaya pengukuran untuk
mengetahui tingkat kebugaran jasmani seseorang dan sebagai dasar untuk
menentukan latihan fisik terprogram yang diperlukan untuk meningkatkan
kebugarannya. Tingkat kebugaran yang rendah akan berdampak pada
penurunan produktivitas maupun prestasi.
Penyusunan kerangka acuan kegiatan pengukuran kebugaran jasmani
bagi calon jamaah haji memberikan kontribusi pada visi “Kendal Handal, Unggul,
Makmur dan Berkeadilan” yaitu “Unggul” SDM berkualitas religious, berbudaya,
sehat jasmani, dan rohani serta berdaya saing menghadapi revolusi industry 4.0.
Pada kegiatan ini juga sesuai dengan misi ke-2 pemerintah Kabupaten Kendal
yaitu : “Mewujudkan sumber daya manusia yang cerdas, sehat jasmani dan
rohani, berbudi pekerti luhur, dan memiliki daya saing dalam rangka menyambut
revolusi industri 4.0”.
Kegiatan kegiatan pengukuran kebugaran jasmani calon jamaah haji
dilaksanakan agar tercapai visi dan misi Puskesmas Sukorejo I dengan
mengaplikasikan tata nilai yang terkandung didalamnya : RESTU (Ramah,
Edukatif, Sigap, Tertib, Unggul)
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Sukorejo I