Anda di halaman 1dari 6

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

RELAKSASI PROGRESIF

Relaksasi progresif adalah suatu cara yang efektif mengistirahatkan


PENGERTIAN otot-otot melalui cara yang tepat, diikuti dengan relaksasi mental dan
pikiran
Digunakan untuk mengurangi berbagai keluhan yang berhubungan
TUJUAN dengan stress, seperti kecemasan, asma, nyeri lambung, hipertensi, dan
insomnia
1. Klien yang mengalami insomia
INDIKASI 2. Klien yang stress
3. Klien yang mengalami kecemasan
4. Klien yang mengalami depresi
1. Lansia yang mengalami keterbatasan gerak misalnya tidak bisa
KONTRAINDIKASI menggerakkan badannya
2. Lansia yang menjalani perawatan tirah baring (bed rest)

PERSIAPAN Pilih tempat yang tenang untuk melakukan latihan.


PASIEN
1. Fase Pra Interaksi :
PROSEDUR a. Memakai pakaian yang tidak tebal, sepatu atau sandal dilepas.
PELAKSANAAN
b. Hindari makan, merokok dan minum selama latihan, yang
terbaik melakukan latihan sebelum makan, tidak boleh
latihan setelah minum minuman keras.
c. Jangan terlalu menegangkan otot berlebihan karena dapat
melukai diri sendiri.
d. Selama latihan harus selalu konsentrasi pada ketegangan
selama 4-10 detik dan rileksasi selama 10-20 detik terhadap
otot yang dilatih.
e. Latihan membutuhkan waktu 10-20 menit.
2. Fase Orientasi
a. Mengecek program terapi medik.
b. Mengucapkan salam terapeutik.
c. Melakukan evaluasi atau validasi.
d. Melakukan kontrak (waktu, tempat, dan topik).
e. Menjelaskan langkah-langkah tindakan atau prosedur pada
klien.
3. Fase Kerja
a. Ambil posisi duduk dan rilek
b. Konsentrasi pada latihan.
Gerakan 1.
Kerutkan dahi dan alis hingga mengerut lalu lemaskan kembali secara perlahan selama
10 detik. Gerakan seperti gambar

Gerakan 2.
Pejamkan mata sekuat-kuatnya hingga ketegangan otot-otot daerah mata terasa
menegang. Gerakan 2 ini seperti pada gambar 2.

Gerakan 3.
Katupkan mulut sambil merapatkan gigi sekuat-kuatnya kedepan. Gerakan 3 seperti
pada gambar 3

)
Gerakan 4.
Buat huruf O pada bibir, lalu ditarik sekuat-kuatnya kedepan. Gerakan 4 seperti
pada gambar 4.

Gerakan 5.
Tekan kepala kearah punggung hingga terasa tegang pada otot leher. Gerakan 5
seperti pada gambar 5.

Gerakan 6.
Tekukkan dan turunkan dagu hingga menyentuh dada. Gerakan 6 seperti pada
gambar 6.
Gerakan 7
Menggemgam tangan sambil membuat sebuah kepalan. Gerakan 7 seperti pada
gambar 7.

Gerakan 8.
Menekuk kedua pergelangan tangan ke belakang secara perlahan-lahan. Gerakan 8
seperti pada gambar 8.

Gerakan 9.
Menggemgam kedua tangan dan membawa kepalan tersebut ke pundak. Gerakan 9
seperti pada gambar 9.
Gerakan 10.
Mengangkat kedua bahu kearah telinga setinggi-tingginya. Gerakan 10 seperti
pada gambar 10.

Gerakan 11.
Mengangkat tubuh dari sandaran kursi, lalu busungkan dada. Gerakan 11 seperti
pada gambar 11.

Gerakan 12.
Menarik perut sekuat-kuatnya hingga terasa tegang. Gerakan 12 seperti pada gambar 12.
Gerakan 13.
Menarik kuat-kuat perut ke dalam, kemudian menahannya sampai perut menjadi
kencang dan keras. Setelah 10 detik dilepaskan bebas, kemudian diulang kembali seperti
gerakan awal untuk perut ini. Gerakan 13 seperti pada gambar 13.

Gerakan 14.
Meluruskan kedua belah telapak kaki sehingga otot paha terasa tegang. Gerakan 14
seperti pada gambar 14.

Setelah menyelesaikan semua gerakan, releks dengan menghitung dari hitungan 5


sampai 1 perlahan, nafas dalam dan berkata buka mata, dan berkata Rilek atau OK.

Anda mungkin juga menyukai