Anda di halaman 1dari 2

DUSTA RATU KAWAH SIKIDANG

Dahulu kala di sekitar kawah Sikidang berdiri sebuah Istana megah milik Ratu Shinta Dewi, Sang Ratu
yang kecantikannya terkenal hingga sekuruh negri, bahkan sampai ke negri tetetangga. Kemewahan,
Kemegahan, serta Pengawalan yang begitu ketat milik Ratu Shinta Dewi membuat Beberapa kerajaan
tetangga harus tertunduk padanya, Hal itu pula yang membuat tidak ada yang berani meminang sang
Ratu. Suatu Hari.

“Mohon maaf Ratu, ada yang hendak menyampaikan pesan dari kerajaan tetangga Ratu.”

“Ohh, suruh saja dia masuk pengawal.”

“Silahkan masuk, Tuan Putri sudah menunggu anda.”

“Oh iya iya pengawal, terimakasih. Sembah sungkem Ratu Shinta Dewi.”

“Sembah kalian kami terima wahai para utusan, pirahal apa yang membuat kalian kemari?”

“Maaf sang Ratu, Kedatangan kami hendak menyampaikan lamaran Pangeran Garungan kepada Tuan
Putri. Maaf sebelumnya Tuan Putri jika kata-kata kami kurang berkenan.”

“Lamaran? Memang berapa banyak kekayaan pangeran kalian? Dan apa mampu memberikan
maskawin sesuai yang aku minta?”

“Ampun, Ratu! Pangeran kami memiliki kekayaan yang amat melimpah. Berapapun maskawin yan
Ratu inginkan, pangeran kami bersedia memenuhinya,”

“Dia seorang Pangeran yang kaya raya, aku yakin, dia pasti Tampan dan Gagah perkasa. Hemm
akhirnya ada lelaki yang cocok dengan keinginanku. Baik, aku terima lamaran Pamgeran kalian,
kembalilah dan sampaikan aku menanti kedatangan nya.”

“Baik Ratu, Terimakasih.”

“Pangeran.. Pangeran.. lamaran panegran diterima pangeran..”

“Hah, Apa? Benarkah lamaranku diterima? Akhirnya Ratu cantik Idamanku akan segera bersanding
denganku Pangeran Garungan hahaha. Para prajurit siapkan segala sesuatu yang diperlukan aku ingin
acara Ini akan berlangsung semeriah dan semegah mungkin. Ohh iya, Pengawal siapkan emas dan
batu permata terbaik yang kita miliki aku ingin Sang Ratu senang menerimanya. Kalau semuanya
sudah siap, kita berangkat sekarang juga!”

“Ratu Shita Dewi, Aku Pangerang Garungan telah sampai Ratu Cantik, keluarlah Ratu temui calon
Pangeranmu ini”

“Hah apa benar itu? Pangeran Garungan yang selama ini kubayangkan ketampanan wajahnya,
Ternyata manusia berkepala kidang. Huh, bagaimana ini, mana mau aku menikah dengan manusia
yang berkepala kidang, aduh bagaimana ya? Ohh ya aku tau!, tapi sebelumnya aku tidak boleh keluar
seperti Ini. Pangeran Garungan yang gagah nan tampan, Aku bersedia menerima lamaranku, tapi
dengan syarat.”

“Hah Syarat? Semua emas dan segunung permata yang aku bawa ini kurang tuan putri?, Namun, apa
pun yang kau minta aku siap Ratu Cantik”
“Baiklah, buatkan aku sumur yang sangat besar dan dalam sehingga airnya bisa cukup umtuk
memenuhi semua rakyatku. Jika engaku dapat memenuhi keinginanku, maka engkau dapat
mempersunting diriku.”

“Hanya sebuah Sumur?, bahkan lautanpun akan kuturuti wahai Sang Ratu. Aku berjanji, Aaaaku akan
segeramennyelesaikannya.”

(ADEGAN MENGGALI)

“Kenapa cepat sekali, ini tidak bisa kubiarkan, Prajurit segera kubur hidup hidup Si Kidang itu dalam
sumur. Aku tak ingin melihatnya selesai dengan sumur ini.”

“Baik, Yang mulia, Tapi bagaimana kalau terjadi sesuatu?”

“hah sudah banyak tanya! Cepat kerjakan.”

“Siap tuan Putri!”

“Hah apa ini, Ratu Shinta, Berani beraninya kau menimbunku, aku kutuk seluruh keturunanmu Shinta
Dewi akan hidup dengan rambut gimbal!”

Anda mungkin juga menyukai