Abstract
Implementation of a construction contractor firms often point set for realizing the work in the field . Such as
the implementation of bored pile foundation work , in sub kontraktorkan to the professional who specializes in
bored pile foundation . Implementation of bored pile work here using heavy equipment that bore machine . To
test the productivity of heavy equipment on construction projects in Surabaya , it can do analysis machine
productivity at work drilling bored pile foundation.
This research was conducted by the method of observation . The purpose of this study is as follows : the
implementation Knowledge of bored pile foundation drilling using a drill (bore machine) , knowing productivity
tool drill (bore machine) on the implementation of the optimum drilling bored pile foundation in the old city of
Surabaya and estimate the time and cost required for the implementation of drilling using a drill (bore
machine).
Results of the study is a comparison of the execution time of the bored pile foundation work on the job of
drilling (drilling) the average time it takes bore machine type Kobelco BM 500 at 14,464 m / hour, while the
time to bore machine type Link Belt LS - 108 B SS amounted to 16,423 m / hour . Then the cost is cheaper by
using bore machine type Link Belt LS 108 B - SS . Costs required for the bored pile foundation work bored pile
is 30 working days at a cost of Rp . 1,586,576.37 ,- / hour ( one million five hundred eighty- six thousand five
hundred seventy- six point thirty seven dollars ) for Kobelco type BM 500 while for Link Belt LS 108 type - B SS
amounted to Rp . 917,455.87 ,- / hour ( Nine hundred and seventeen thousand four hundred and fifty- five point
eighty seven dollars).
1
PENDAHULUAN 2. Crane
Secara umum pelaksanaan pondasi dalam lebih 3. Mesin bor Soilmec mekanik
rumit daripada pondasi dangkal. Salah satu jenis 4. Auger
pondasi dalam yang rumit pekerjaannya adalah 5. Casing
pondasi bored pile. Pondasi bored pile adalah suatu 6. Mata bor jenis Auger
pondasi yang dibangun dengan cara mengebor tanah 7. Alat bantu.
terlebih dahulu, baru kemudian diisi tulangan dan Produktivitas memiliki bermacam-macam arti,
dicor. Dipakai apabila tanah dasar kokoh yang masing-masing bidang pengetahuan memiliki
mempunyai daya dukung besar terletak sangat dalam, pengertian yang berlainan tentang produktivitas,
yaitu kurang lebih 15m serta keadaan sekitar tanah adapun berbagai macam pengertian produktivitas
bangunan sudah banyak berdiri. Bangunan-bangunan adalah sebagai berikut:
besar seperti gedung-gedung bertingkat sehingga a. Pilcher (1992) menyatakan bahwa
dikhawatirkan dapat menimbulkan retak-retak pada produktivitas adalah rasio/perbandingan antara
bangunan yang sudah ada akibat getaran-getaran yang kegiatan (output) terhadap masukan (input).
ditimbulkan kegiatan pemancangan apabila dipakai Output
pondasi tiang pancang, (Priscilla Girsang, 2009:13). Produktivitas =.................................................(2.1)
Pelaksanaan pekerjaan pondasi bored pile Input
menggunakan alat berat yaitu bore machine. Bore Produktivitas merupakan rasio kegiatan (output)
machine memiliki berbagai macam tipe yang dan masukan (input), dalam penelitian ini yang
menghasilkan produktivitas yang berbeda-beda. disebut sebagai output adalah kedalaman titik bor
Perbedaan produktivitas dipengaruhi oleh berbagai yang dibor sedangkan input dalam hal ini adalah
faktor, diantaranya tipe mesin, diameter bored pile, durasi/waktu.
dan kedalaman lubang pile. Penelitian ini bertujuan Jadi rumus produktivitas menjadi:
untuk membatasi masalah yang akan dikaji sehingga Kedalaman titik bor
tidak sampai keluar dari pokok masalah yang sedang Produktivitas =...............................................(2.2)
dibahas, antara lain sebagai berikut Analisis Durasi
dilakukan pada pelaksanaan pengeboran pondasi Dua aspek penting dari produktivitas adalah
bored pile menggunakan alat bor (bore machine). efesiensi dan efektivitas kerja. Efesiensi merupakan
1. Bore machine menggunakan type mesin bor CMV suatu ukuran dalam membandingkan penggunaan
2. Crane kapasitas 50 ton dengan torsi 300 kNm masukan yang direncanakan dengan masukan yang
3. Lubang bored pile yang diteliti berdiameter 80- sebenarnya terlaksana.
100 cm, dengan kedalaman maksimal 30 m.
4. Produktivitas yang diteliti mencakup pengeboran, Biaya Alat Bore Machine Pada Pembuatan
cleaning dan pemasangan steel casing. Lubang Bor Pondasi Bored Pile
5. Pengukuran waktu dilaksanakan hanya pada saat Alat berat yang digunakan dapat diadakan
pekerjaan berlangsung. melalui 3 (tiga) sumber, yaitu:
Pondasi bored pile adalah pondasi yang dibuat Alat berat yang dibeli, keuntungannya biaya
untuk menahan beban yang berat pada suatu pemakaian alat per jam akan semakin kecil dan
bangunan bertingkat rendah, sedang, atau tinggi. bonafiditas perusahaan akan bertambah.
Pondasi bor dibagi menjadi 2 macam menurut letak Alat berat yang disewa-beli (leasing), yaitu
pembuatannya, yaitu tipe kering dimana pondasi bor pengadaan alat dengan pembayaran pada
dibuat terletak di daratan, dan tipe basah dimana perusahaan leasing dalam jangka waktu yang lama
dibuat di laut. Pondasi ini dibuat dengan membuat dan diakhir masa sewa beli tersebut alat menjadi
lubang pengeboran dengan bor. Kedalaman lubang milik pihak penyewa, biaya pemakaian alat
pengeboran sampai mencapai lapisan tanah yang umumnya lebih tinggi namun terhindar dari resiko
dianggap cukup keras. investasi alat yang besar di awal.
Menurut Rostiyanti (2002), bore machine Alat berat yang disewa, jangka waktu tidak terlalu
merupakan suatu alat yang digunakan untuk lama, namun biaya alat per jamnya akan tinggi,
mengangkat material secara vertikal dan digunakan tetapi terhindar dari biaya investasi alat yang tinggi.
untuk proses pengeboran pondasi bored pile
perpaduan antara crane dengan alat bor. Disebut bore Harga Satuan Pekerjaan/Sewa Alat
karena memiliki fungsi sebagai alat bor pada pondasi Harga satuan pekerjaan/sewa terdiri dari:
bored pile. Fungsi utama dari bore machine adalah 1. Biaya langsung per jam.
membuat tiang bor atau pondasi bore pile dan 2. Biaya tidak langsung.
melakukan proses pengecoran pondasi sehingga
tertutup kembali. Bore machine merupakan peralatan Biaya Langsung Per Jam
alat berat yang digerakkan mesin atau motor. Rumus berdasarkan buku manajemen alat berat Ir.
Namun secara umum bore machine memiliki Asiyanto, MBA, IPM, yaitu:
bagian-bagian sebagai berikut a. Biaya depresiasi
1. Excavator Metode garis lurus (straigt line method)
2
Analisis Produktivitas Alat Bor (Bore Machine) Pada Proses Pengeboran Pondasi Bored Pile di Kota Surabaya
3
Bk-1 = Nilai buku pada akhir tahun ke e. Biaya bahan bakar
Dk = Depresiasi per tahun BBb = F x 0,3 (premium) x h x PK
Nilai buku pada akhir tahun ke-k adalah = F x 0,2 (solar) x h x PK
BBb = Biaya bahan bakar (Rp/Jam)
K Bk-1 (Rp) Dk (Rp) Bk(Rp) h = Harga bahan bakar per liter (Solar
1 2 3 4 industri per liter Rp. 10.000,- )
0 0 0 3.909.376.000 PK = Nilai PK alat yang bersangkutan (180 hp
1 3.909.376.000 355.753.216 3.553.622.784
berdasarkan brosur Kobelco BM 500)
F =Faktor Efisiensi (60%-80%) (berdasarkan
2 3.553.622.784 355.753.216 3.197.869.568 buku manajemen alat berat Ir. Asiyanto, MBA,
3 3.197.869.568 355.753.216 2.842.116.352 IPM, diambil nilai tengah 70%)
4 2.842.116.352 355.753.216 2.486.363.136
BBb = F x 0,2 (solar) x h x PK
= 70% x 0,2 x 10.000 x 180 hp
5 2.486.363.136 355.753.216 2.130.609.920 = Rp. 252.000 /Jam
6 2.130.609.920 355.753.216 1.774.856.704 f. Biaya pelumas mesin
Dapat dirumuskan sebagai berikut:
7 1.774.856.704 355.753.216 1.419.103.488
BMp = [{( F x PK ) / 195.5} + ( C/t ) ] x h
8 1.419.103.488 355.753.216 1.063.350.272 Dimana:
9 1.063.350.272 355.753.216 707.597.056 BMp = Biaya minyak pelumas (Rp/jam)
F = Faktor minyak pelumas (0,63 berdasarkan
10 707.597.056 355.753.216 351.843.840
tabel F kondisi lapangan sedang)
PK = Nilai PK alat yang bersangkutan (180 hp
Jadi nilai buku pada akhir tahun ke-5 = Rp. berdasarkan brosur Kobelco type BM 500)
2.130.609.920,- C = Isi carter mesin (7.545 liter berdasarkan
Depresiasi = D/a (Rp/Jam) brosur Kobelco type BM 500)
D = Depresiasi 1 tahun (Rp) t = Waktu antara pergantian minyak pelumas
a = Standar jam kerja per tahun (jam) (500 jam berdasarkan wawancara di
Menurut kepmenakertrans No. 102/men/VI/2004 lapangan)
jam kerja maksimal 40 jam seminggu (a= 40x48 h = Harga minyak pelumas per liter (pelumas
(jumlah minggu dalam setahun) = 1920 jam/th). mesran per liter Rp. 25.500,-)
Depresiasi = D/a (Rp/Jam) Besarnya F diperoleh dari praktek, biasanya
Rp. 355.753.216,- (Dk) diambil sebagai berikut:
= ───────────── Kondisi Lapangan
1920 Jam (a = 40x48 = 1920 jam/th) Jenis Alat Ringan Sedang Berat
= Rp. 185.288,133 /Jam Peralatan roda
0,25 0,30 0,40
c. Biaya bunga modal ban
BMo = (i x N)/a Peralatan roda
Crawler 0,50 0,63 0,75
BMo = Bunga modal (Rp/Jam)
i = Ketetapan bunga 1 tahun (16% - 22%) BMp = [{( F x PK ) / 195.5} + ( C/t ) ] x h
berdasarkan PERPU bank Indonesia Nomor = [(0,63 x 180) /195,5) + (7.545 Liter/500
6/12/PBI/2014, diambil 19% jam)] x Rp. 25.500,-
N = Nilai buku alat pada akhir tahun (Rp. = [0,580 + 15,09]x Rp. 25.500,-
2.130.609.920,- pada tahun ke 5) = 15,67 x Rp. 25.500,-
a = Standart jam kerja per tahun (1920 jam) = Rp. 399.585 /Jam
BMo = (i x N)/a g. Biaya minyak
= (19% x 2.130.609.920) /1920 hydraulic Bmh = [ 1.2 x
= Rp. 210.841,60 /Jam (C/t) ] x h Dimana:
d. Biaya manajemen Bmh = Biaya minyak hydraulic (Rp/jam)
BMa = (m x A)/a h = Harga minyak hydraulic per liter
BMa = Biaya manajemen (Rp/Jam) (Shell Tellus T 32 per liter Rp. 60.000,-)
m = Faktor (%), biasanya diambil 5% C = Kapasitas isi minyak hydraulic (300 Liter
(berdasarkan buku manajemen alat berat Ir. berdasarkan brosur Kobelco type BM 500)
Asiyanto, MBA, IPM) t = Waktu antara pergantian minyak
A = Harga beli alat (Rp. 3.909.376.000,-) hidraulic (1000 jam berdasarkan wawancara di
a = Standart jam kerja per tahun (1920 jam) lapangan) Bmh
= [1,2 x (C/t) x h)
BMa = (m x A)/a
= (5% x Rp. 3.909.376.000) /1920 = [1,2 x (300 Liter /1000 jam) x 60.000
= Rp. 21.600 /Jam
= Rp. 101.806,66 /Jam
h. Biaya greace
Dapat dirumuskan sebagai berikut:
4
Analisis Produktivitas Alat Bor (Bore Machine) Pada Proses Pengeboran Pondasi Bored Pile di Kota Surabaya
5
Metode garis lurus (straigt line method) m = Faktor (%), biasanya diambil 5% (berdasarkan
P-F buku manajemen alat berat Ir. Asiyanto, MBA, IPM)
Dk = ─────
n
K Bk-1 (Rp) Dk (Rp) Bk(Rp)
Dk = Depresiasi per tahun.
P = Present value (harga alat pada saat pembelian) 1 2 3 4
F = Future value (nilai sisa alat) 0 0 0 2.750.000.000
n = Umur ekonomis 1 2.750.000.000 250.250.000 2.499.750.000
Harga alat (P) = Rp. 2.750.000.000,- (harga baru 2 2.499.750.000 250.250.000 2.249.500.000
bore machine Link-Belt type LS 108) 250.250.000
3 2.249.500.000 1.999.250.000
Harga penyusutan (depresiasi) = Harga pokok – 250.250.000
4 1.999.250.000 1.749.000.000
nilai sisa
5 1.749.000.000 250.250.000 1.498.750.000
(berdasarkan buku pemindahan tanah mekanis
direktorat pengairan departemen pekerjaan 6 1.498.750.000 250.250.000 1.248.500.000
umum,1988) 7 1.248.500.000 250.250.000 998.250.000
= Rp. 2.750.000.000 – 10% x Rp. 2.750.000.000,- 250.250.000
8 998.250.000 748.000.000
= Rp. 2.475.000.000,-
9 748.000.000 250.250.000 497.750.000
Harga penyusutan tiap tahun =
= 1/10 x Rp. 2.475.000.000,- = Rp. 247.500.000,- 10 497.750.000 250.250.000 247.500.000
Nilai sisa (F) = Rp. 247.500.000,- A = Harga beli alat (Rp. 2.750.000.000,-)
2.750.000.000 – a = Standart jam kerja per tahun (1920 jam
247.500.000 Menurut kepmenakertrans No. 102/men/VI/2004)
Dk = BMa = (m x A)/a
10 tahun = (5% x Rp. 2.750.000.000,-) /1920
= Rp. 250.250.000,- /tahun = Rp. 71.614,58 /Jam
Nilai buku (B, book value) dari alat dihitung dengan d. Biaya bahan bakar
rumus: BBb = Fx0,3 (premium) x h x PK
Bk = Bk-1 - Dk = F x 0,2 (solar) x h x PK
Bk = Nilai buku BBb = Biaya bahan bakar (Rp/Jam)
Bk-1 = Nilai buku pada akhir tahun ke
Dk = Depresiasi per tahun
Nilai buku pada akhir tahun ke-k adalah H = Harga bahan bakar per liter (Solar industri
Menurut kepmenakertrans No. 102/men/VI/2004 jam Rp. 10.000/Liter)
kerja maksimal 40 jam seminggu (a = 40x48(jumlah P = Nilai PK alat yang bersangkutan (170 hp
minggu dalam setahun) = 1920 jam/th). berdasarkan brosur Link-Belt LS 108)
Jadi nilai buku pada akhir tahun Fke-10 = Rp. = Faktor Efisiensi (60%-80%) (diambil nilai
247.500.000,- tengah 70% berdasarkan buku manajemen alat berat
Depresiasi = D/a (Rp/Jam) Ir. Asiyanto, MBA, IPM)
D = Depresiasi 1 tahun (Rp. 250.250.000,-) BBb = F x 0,2 (solar) x h x PK
a = Standar jam kerja per tahun (1920 Jam) = 70% x 0,2 (solar) x 10.000 x 170
Depresiasi = D/a (Rp/Jam) = Rp. 238.000 /Jam
Rp. 250.250.000,- e. Biaya pelumas mesin
= ───────────── = Rp. 130.338,54 /Jam Dapat dirumuskan sebagai berikut:
1920 Jam BMp = [{( F x PK ) / 195.5} + ( C/t ) ] x h
b. Biaya bunga modal Dimana:
BMo = (i x N)/a BMp = Biaya minyak pelumas (Rp/jam)
BMo = Bunga modal (Rp/Jam) F = Faktor minyak pelumas (0,63 berdasarkan
I = Ketetapan bunga 1 tahun (16% - 22%) tabel F kondisi lapangan sedang)
berdasarkan PERPU bank Indonesia Nomor PK = Nilai PK alat yang bersangkutan (170 hp
6/12/PBI/2014, diambil 19% berdasarkan brosur Link-Belt LS 108)
N = Nilai buku alat pada akhir tahun ke-10 C = Isi carter mesin (227 Liter berdasarkan
(berdasarkan tabel Nilai buku pada akhir tahun ke-k brosur Link-Belt LS 108)
Rp. 247.500.000,-) t = Waktu antara pergantian minyak pelumas
a = Standart jam kerja per tahun (1920 jam (500 jam berdasarkan wawancara dengan
Menurut kepmenakertrans No. 102/men/VI/2004) operator)
BMo = (i x N)/a h = Harga minyak pelumas per liter (Mesran
= (19% x Rp. 247.500.000,-) /1920 Rp. 25.500,-)
= Rp. 24.492,18 /Jam Besarnya F diperoleh dari praktek, tabel F
c. Biaya manajemen BMp = [{( F x PK ) / 195.5} + ( C/t ) ] x h
BMa = (m x A)/a = [{(0,63 x170) /195,5} + (227 Liter /500 jam)]
BMa = Biaya manajemen (Rp/Jam) x 25.500
6
Analisis Produktivitas Alat Bor (Bore Machine) Pada Proses Pengeboran Pondasi Bored Pile di Kota Surabaya
7
Analisis Hasil Biaya sewa diperoleh dari total biaya
Setelah dilakukan perhitungan waktu operasional alat. Untuk total biaya sudah termasuk
pelaksanaan (durasi) terhadap masing-masing biaya pekerja dan belum termasuk biaya mobilisasi
kombinasi maka langkah selanjutnya adalah alat. Dari Tabel 4.10 dapat disimpulkan bahwa
membandingkan waktu pelaksanaan antara kombinasi setelah diterapkan memakai bore machine type Link-
type bore machine. Kemudian baru biaya pelaksanaan Belt LS 108 B-SS bisa menghemat biaya sebesar Rp.
dapat dibandingkan. Untuk lebih jelasnya dapat 669.120,5,- tapi dengan produktivitas lebih tinggi dari
dilihat pada Tabel 4.8, Tabel 4.9 dan Tabel 4.10 di merk Kobelco type BM 500.
bawah ini: Besarnya tingkat produktivitas diperoleh dari
Tabel 4.8 Perbandingan Produktivitas Alat Bored hasil pengumpulan data tentang tingkat jenis bore
Pile. machine masing-masing selama penelitian. Dari hasil
Spesifikasi Alat Berat pengolahan data tentang tingkat produktivitas masing
Liftin Boom Produktivita masing jenis bore machine pada pekerjaan
Jenis Bore Radius s
Machine g Lengt pengeboran pondasi bored pile di proyek Surabaya,
Capaci (m) h (m) (m/Jam)
t y
dapat diketahui besarnya tingkat produktivitas alat
(ton) rata-rata adalah 16.423 m/jam dengan menggunakan
Kobelco bore machine type Link-Belt LS 108 B-SS dan 14.464
Type BM 50 3.8 51.8 14.464 m/jam dengan menggunakan type Kobelco BM 500.
500 Hal ini menunjukan bahwa tingkat produktivitas
Link-Belt
Type LS pekerjaan pengeboran pondasi bored pile pada proyek
50 diolah
Sumber : Data yang 3.35 42.67 16.423
pembangunan proyek di Surabaya cukup produktif
Tabel 4.9 Perbandingan Perhitungan Biaya Alat dan memuaskan.
Bored Pile Dari hasil pengolahan data tingkat produktivitas
alat berat bore machine dapat diketahui pula bahwa
Kobelco Link-
Type Belt
Berdasarkan perbandingan waktu pelaksanaan
Selisih pekerjaan pondasi bored pile yang pada pekerjaan
BM 500 Type LS
108 B-SS pengeboran (drilling). Biaya yang dibutuhkan bored
Waktu
30 Hari 30 hari
- pile untuk pekerjaan pondasi bored pile adalah 30
kerja kerja hari kerja dengan biaya sebesar Rp. 1.586.576,37,-
14.464 16.423 /jam (satu juta lima ratus delapan puluh enam ribu
Produktivitas 1,959 m/jam
m/jam m/jam
1 Operator 1 Operator
lima ratus tujuh puluh enam rupiah koma tiga puluh
mesin + 3 mesin + 3 tujuh) untuk type Kobelco BM 500 sedangkan untuk
Jumlah -
Pekerja
orang orang type Link-Belt LS 108 B-SS sebesar Rp. 917.455,87
pembant pembant /jam (Sembilan ratus tujuh belas ribu empat ratus
u u
lima puluh lima rupiah koma delapan puluh tujuh).
Rp. Rp. Dapat disimpulkan pada pekerjaan pengeboran
Total Biaya 1.586.576,37 917.455,87 Rp.
Alat 669.120,5 yaitu memakai bore machine type Link-Belt LS 108
Sumber : Data yang /jam
diolah /jam
B-SS bisa menghemat biaya total alat sebesar Rp.
Tabel 4.10 Perbandingan Produktivitas Pemakaian 669.120,5,- tapi dengan produktivitas lebih tinggi dari
Alat Bore Machine pada Pembuatan Pondasi merk Kobelco type BM 500. Proyek PT. Bhirawa
BoredPile Steel biaya total alat bore machine lebih mahal
Biaya Operasional Alat dikarenakan faktor diameter lubang bore pondasi
Jenis Biaya
Biaya Harga Total yang lebih besar dibandingkan dengan proyek
Tak Satua
Bore Langsung
Langsun n Alat
Biaya Alat Apartemen De Papilio Tamansari dan Tol SUMO
Machin (per jam) (per jam)
e
g (per m’) (Surabaya-Mojokerto) Perbedaan harga (kemahalan)
(per jam) karena Ø lubang bored pile type Link-Belt LS 108 B-
1 2 3 4 5 = 2+3
SS = 80cm, sedangkan Kobelco type BM 500 Ø
Kobelco Rp. Rp. Rp. Rp.
Type 1.356.048 230.528,1 109.691,3 1.586.576,3 lubang bored pile = 100cm. Jadi diameter bored pile
BM 500 ,19,- 8 9 7 lebih murah (Ø80cm) dibanding diameter bored pile
Rp. (Ø100cm). Untuk itu dibutuhkan alat berat bore
54.293,75
(WIKA machine lebih banyak sehingga pada saat mengebor
Realty) titik bor dapat lebih cepat dengan kapasitas yang
Link- Rp. Rp. lebih besar.
Belt 784.150,3 133.305,5 Rp. Rp.
Type LS 2 5 57.527,95 917.455,87
108 B-SS (TOL PENUTUP
SUMO) Simpulan
Berdasarkan hasil dan analisis data yang
Sumber: Data yang diolah
diperoleh selama pelaksanaan penelitian dengan
menggunakan peralatan berat bore machine maka
8
Analisis Produktivitas Alat Bor (Bore Machine) Pada Proses Pengeboran Pondasi Bored Pile di Kota Surabaya