Kompetensi Dasar
3.1. Memahami karakteristik kewirausahaan (misalnya berorientasi ke masa depan dan berani mengambil
risiko) dalam menjalankan kegiatan usaha
4.1. Mengidentifikasi karakteristik wirausahawan berdasarkan keberhasilan dan kegagalan usaha
Sebelum mempelajari pengertian, manfaat dan dimensi kewirausaan, baca kisah sukses pengusaha muda di
bawah ini.
Jual Kerajinan dari Daun Kering Beromzet Miliaran, Ini Kisah Dewi Tanjung Sari.
Di dunia bisnis, kreativitas adalah kunci utama untuk bisa bertahan dan sukses. Tanpa kreativitas, gempuran
persaingan yang ketat akan meluluhlantakkan segala hal. Hal itu telah disadari oleh Dewi Tanjung Sari.
Berangkat dari kreativitasnya, ia memulai sebuah usaha dengan modal yang tergolong sedikit.
Berlatarbelakang keluarga yang sederhana, keadaan tak mengubur semangat Dewi untuk menjadi pengusaha
sukses. Masuk kuliah diploma di Universitas Brawijaya pada tahun 2003, ia mulai menunjukkan geliatnya di
dunia bisnis. Di sela-sela kesibukan perkuliahan, Dewi berinisiatif membuat kerajinan dari daun kering.
Pada awalnya, Dewi memunguti daun-daun yang ada di halaman kampusnya untuk dijadikan kerajinan. Ia
membentuk daun-daun itu menjadi pigura foto, kotak pensil, undangan, dan kreasi kerajinan lain. Dengan
hanya bermodal Rp 50 ribu, dijadikannya ajang-ajang pameran di kampus sebagai kesempatan Dewi
menjual produk kerajinan buatannya.
Adapun selain menjualnya di pameran, Dewi biasa menitipkan kerajinannya kepada teman kuliah untuk
dijual. Dari situ, ia kemudian mengetahui bahwa kerajinan buatannya itu banyak diminati orang. Hampir
setiap membuatnya dalam jumlah tertentu, produk kerajinan itu habis terjual ke teman-teman kuliahnya.
Maka dari situ, Dewi semakin bersemangat untuk menjalankan bisnis itu. Hanya berlangsung 2 tahun saja,
yakni di tahun 2005, usaha Dewi berkembang begitu pesat. Ia mulai mengekspor kerajinan buatannya ke
luar negeri. Namun ketika itu, produk-produknya telah dimodifikasi. Salah satu modifikasi tersebut ialah
Dewi mulai membuat kerajinan dari limbah.
Dari sini, Dewi lalu merekrut 16 karyawan. Karena keunikan bahan baku dan kreativitasnya, produk Dewi
laku di Australia, Hongkong, Malaysia, hingga Jerman. Omzet yang didapatkan Dewi kala itu mencapai
puluhan juta.
Namun, kemonceran bisnis kerajinannya tak hanya sampai di situ. Setelah sempat mengalami krisis di tahun
2009, Dewi lalu berinisiatif membuat franchise untuk bisnisnya dengan nama De Tanjung. Dari ide itu,
usahanya lalu berkembang di banyak kota di Indonesia mulai dari Malang, Bekasi, Bontang, Palu, Cirebon,
bahkan hingga Papua.
Di tahun 2010 saja, omzet bisnis Dewi mencapai Rp 1,1 miliar dengan keuntungan bersih hingga Rp 237
miliar. Maka, akibat kreativitas juga kegigihannya menjalankan bisnis dari waktu ke waktu, nasib telah
membayar perjuangannya.
Apakah dengan membaca kisah sukses dari pengusaha sukses di atas ada keinginan dari kalian untuk
menjadi pengusaha sukses?
1. Pengertian Kewirausahaan
No. Tokoh Tahun Pengertian Kewirausahaan
1. John J 1993 Usaha untuk menciptakan nilai melalui pengenalan kesempatan
bisnis, menejemen pengambilan resiko yang tepat, dan melalui
keterampilan komunikasi untuk memobilisasi seseorang,
manusia, uang dan bahan-bahan baku atau sumberdaya lain
yang diperlukan untuk
lain yang diperlukan untuk menghasilkan proyek supaya
terlaksana dengan baik
2. Intruksi 1995 semangat, sikap, prilaku, dan kemampuan seseorang dalam
presiden menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaca
RI No.4 mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan
produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik
dan memperoleh keuntungan yang lebih besar. (Tercantum juga
dalam lampiran keputusan menteri koperasi dan pembinaan
pengusaha kecil nomor
961/KEP/M/XI/1995)
3. Zimmerer 1996 Suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan.
4. Robert 2005 Suatu proses dinamis atau penciptaan tambahan
D.Hisrich kekayaan-kekayaan diciptakan oleh individu yang
berani mengambil resiko utama dengan syarat-syarat kewajaran,
waktu, dan komitmen karir atau penyediaan nilai untuk berbagai
barang dan jasa produk dan jasa tersebut tidak atau mungkin
baru atau unik, tetapi nilai tersebut bagaimanapun juga harus
dipompa oleh usahawan dengan penerimaan dan penempatan
kebutuhan, keterampilan dan sumber-sumber daya.
Jadi, kewirausahaan (entrepreneurship) adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat dan memberi nilai lebih.
Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber
melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.
Karena Kewirausahaan mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan prilaku seseorang dalam berkreasi
dan berinovasi, maka objek studi kewirausahaan adalah kemampuan. Kemampuan dalam arti seseorang
mampu merumuskan tujuan hidup, kemampuan mengatur waktu, kemampuan membiasakan diri untuk
selalu belajar dari pengalaman, kemampuan tidak lekas puas atau sebaliknya frustasi apabila mengalami
kegagalan, dan kemampuan mental yang yang kuat dalam menghadapi tantangan yang terjadi misalnya
persaingan, kemajuan teknologi, dan segala bentuk perubahan yang terjadi.
Jadi secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil
resiko untuk melaksanakan pekerjaannya untuk mencapai hasil yang lebih baik dengan tidak melanggar
aturan yang berlaku terutama bagi pegawai yang bekerja di instansi pemerintah atau swasta, atau jika
seorang pengusaha berani membuka usaha dalam berbagai kesempatan tanpa diliputi rasa takut atau
cemas dalam kondisi tidak pasti (belum mencapai BEP atau belum menguntungkan).
2. Karakteristik Kewirausahaan
3. Manfaat Kewirausahaan
Thomas W Zimmerer et al. (2005) merumuskan manfaat kewirausahaan adalah sebagai berikut:
a. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri.
Memiliki usaha sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang bagi wirausahawan untuk mencapai
tujuan hidupnya.
b. Memberi peluang melakukan perubahan.
Semakin banyak wirausahawan yang memulai usahanya karena mereka dapat menagkap peluang untuk
melakukan berbagai perubahan yang menurut mereka sangat penting. Mungkin berupa penyediaan
perumahan sederhana yang sehat dan layak pakai, dan mendirikan daur ulang limbah untuk
melestarikan sumber daya alam yang terbatas, wirausahawan kini menemukan cara untuk
mengombinasikan wujud kepedulian mereka terhadap berbagai masalah ekonomi dengan sosial
dengan harapan untuk menjalani hidup yang lebih baik.
c. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya
Banyak orang menyadari bahwa bekerja di suatu perusahaan seringkali membosankan, kurang
menantang dan tidak ada daya tarik. Hal ini tentu tidak berlaku bagi seorang wirausahawan, bagi
mereka tidak banyak perbedaan antara bekerja atau menyalurkan hobi atau bermain, keduanya sama
saja.
Bisnis-bisnis yang dimiliki oleh wirausahawan merupakan alat untuk menyatakan aktualisasidiri.
Keberhasilan mereka adalah suatu hal yang ditentukan oleh kreativitas, antusias, inovasi, dan visi
mereka sendiri.
d. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan
Keuntungan berwirausahawan merupakan faktor motivasi yang penting untuk mendirikan usaha
sendiri, “Orang-orang yang bekerja memiliki perusahaan sendiri empat kali lebih besar untuk menjadi
jutawan daripada orang-orang yang bekerja untuk orang lain (karyawan perusahaan lain).
e. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakan dan mendapatkan pengakuan atas usahanya.
Pengusaha atau pemilik usaha kecil seringkali merupakan warga masyarakat yang paling dihormati dan
dipercaya. Kesepakatan bisnis berdasarkan kepercayaan dan saling merhormati adalah ciri pengusaha
kecil. Pemilik menyukai kepercayaan dan pengakuan yang diterima dari pelanggan yang telah dilayani
dengan setia selam bertahun-tahun.
f. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa senang dalam
mengerjakan.
Hal yang didasarkan oleh pengusaha kecil atau pemilik perusahaan kecil adalah bahwa kegiatan usaha
mereka sesungguhnya bukan kerja. Kebanyakan kewirausahawan yang berhasil memilih masuk dalam
bisnis tertententu, sebab mereka tertarik dan menyukai pekerjaan tersebut. Mereka menyalurkan hobi
atau kegemaran mereka menjadi pekerjaan mereka dan mereka senang bahwa mereka melakukannya.
Dengn beberapa manfaat berkewirausahaan tersebut diatas jelas bahwa menjadi wirausahawan lebih
memiliki berbagai kebebasan yang tidak mungkin diperoleh jika seseorang menjadi karyawan atau
menjadi orang gajian atau menjadi pekerja bagi para pemilik perusahaan.
Sumber: Leonardus Saiman. Kewirausahaan Teori, Praktek, dan Kasus-kasus. (2009, Jakarta: Salemba
Empat).hal: 44-45
4. Dimensi Kewirausahaan
Dimensi kewirausahaan terdiri dari :
a. Kualitas dasar kewirausahaan yang terbagi tiga yaitu:
- Daya pikir
Seorang wirausaha mampu berpikir kreatif, dalam artian memiliki ide-ide yang baru, yang belum
dipikirkan orang. Mampu menciptakan inovasi-inovasi untuk pengembangan usahanya
- Daya hati/Qolbu
Kualitas dasar ini adalah seorang wirausaha harus memiliki keteguhan hati, ketekunan, keuletan, dan
mau berusaha. Meskipun pernah gagal namun pantang menyerah untuk mencoba kembali.
- Daya fisik
Seorang wirausaha harus memiliki ketahanan fisik, harus menjaga kesehatannya, karena dengan
memiliki kesehatan yang baik maka akan mudah dalam menjalankan usahanya
PERTANYAAN
1. Setelah membaca biografi Kisah Dewi Tanjung Sari Dari tulisan tentang Kisah Dewi Tanjung Sari di
atas karakter kewirausahaan apa sajakah yang dimiliki oleh Dewi Tanjung Sari sehingga sukses menjadi
pengusaha muda ?
2. Jelaskan perbedaan Entrepreneur dan Entrepreneurship!
3. Pak Andy, seorang wirausahawan yang bergerak dibidang kerajinan. Dia lulusan S-1 management. Pak
Andy selalu memberikan nuansa baru pada setiap hasil karyanya sehingga memberikan kesan tersendiri
kepada pelanggannya. Setiap hari pelanggan pak Andy bertambah sehingga semakin lama usahanya
semakin berkembang.
Ditempat lain ada Bu Rahardjo yang mengembangkan usaha batik jumputan. Bu Rahardjo lulusan S-2
management bisnis. Setiap hari Ibu Rahardjo menjual batik jumputan yang sama sehingga pelanggannya
relative sama yaitu pelanggan yang menyukai batik tersebut. Usaha Bu Rahardjo tidak bangkrut tetapi
juga tidak berkembang alias stagnan.
a. Apa perbedaan dari karakteristik yang dimiliki Pak Andi dan Bu Rahardjo sehingga usahanya bisa
berkembang dan satunya stagnan.
b. Apakah kesamaan keduanya?
4. Identifikasikan manfaat-manfaat kewirausahaan!
5. Jika seorang wirausaha mempunyai karakter berpikir obyektif dan kreatif, kemampuan apakah yang
dimilikinya?
MATERI PRAKARYA KLS X
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN
Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran ini diharapkan siswa dapat mengidentifikasi karakteristik wirausahawan
berdasarkan keberhasilan dan kegagalan usaha.
Hal yang harus digaris bawahi pada karakteristik sukses wirausaha dan perlu dilekatkan pada benak
wirausahawan adalah bagaimana berpikir objektif dan kreatif sehingga mampu menganalisis setiap
kesempatan bisnis yang muncul dan pengendalian diri yang matang sehingga mampu merencanakan dan
mengendalikan bisnis secara objektif dan tidak mengandalkan pertolongan ataupun fasilitas yang ada di
luar kemampuan atau mengandalkan fasilitas atau kemudahan dari pihak lain.
Pertanyaan
1. Identifikasikan ciri-ciri wirausahawan yang sukses
2. Identifikasikan faktor-faktor penyebab keberhasilan seorang wirausahawan
3. Identifikasikan faktor-faktor penyebab kegagalan keberhasilan seorang wirausahawan
4. Identifikasikan penyebab gagalnya usaha seorang wirausahawan
5. Identifikasikan kunci sukses menjadi pengusaha muda
Budi daya berpangkal pada cultivation, yaitu suatu kerja yang berusaha untuk menambah,
menumbuhkan, dan mewujudkan benda ataupun makhluk agar lebih besar (tumbuh), dan
berkembang (banyak). Kinerja ini membutuhkan perasaan seolah dirinya (pembudi daya)
hidup, tumbuh dan berkembang. Prinsip pembinaan rasa dalam kinerja budi daya ini akan
memberikan hidup pada tumbuhan atau hewan, tetapi dalam bekerja, dibutuhkan sistem
yang berjalan rutinitas, seperti kebiasaan hidup orang: makan, minum dan bergerak. Maka,
seorang pembudi daya harus memahami kartakter tumbuhan atau hewan yang
di’budidaya’kan.
Konsep cultivation tampak pada penyatuan diri dengan alam dan pemahaman tumbuhan
atau binatang. Pemikiran echosystem menjadi langkah yang selalu dipikirkan keseimbangan
hidupnya. Manfaat edukatif budi daya ini adalah pembinaan perasaan, pembinaan
kemampuan memahami pertumbuhan dan menyatukan dengan alam (echosystem) menjadi
anak dan tenaga kerja yang berpikir sistematis, tetapi manusiawi dan kesabaran. Hasil
budi daya tidak akan dapat dipetik dalam waktu singkat melainkan membutuhkan waktu
dan harus diawasi dengan penuh kesabaran.
Bahan dan perlengkapan teknologi budi daya sebenarnya dapat diangkat dari kehidupan
sehari-hari yang variatif, karena setiap daerah mempunyai potensi kearifan yang berbeda.
Budi daya telah dilakukan oleh pendahulu bangsa ini dengan teknologi tradisi, telah
menunjukkan konsep budi daya yang memperhitungkan musim, tetapi belum mempunyai
standar ketepatan dengan suasana/iklim cuaca maupun ekonomi yang sedang berkembang.
Maka, pembelajaran prakarya-budi daya diharapkan mampu menemukan ide pengembangan
berbasis bahan tradisi dengan memperhitungkan kebelanjutan materi atau bahan tersebut.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Seharusnya, Indonesia
mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Kenyataannya, Indonesia harus
mengimpor pangan.
Pertanian merupakan salah satu basis ekonomi kerakyatan di Indonesia. Pertanian pula yang
menjadi penentu ketahanan, bahkan kedaulatan pangan. Namun, sektor pertanian sebagai salah
satu faktor yang mengindikasikan tingkat kesejahteraan dan peradaban suatu bangsa, kini
makin tidak diminati generasi muda. Banyak yang mengidentikkan dunia pertanian
dengan kelas rendahan. Kita harus menyadari bahwa pangan yang kita konsumsi berasal
usaha budi daya sehingga usaha budi daya tanaman adalah usaha yang mulia.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang dibangun dari kemandirian masyarakatnya, yaitu
masyarakat yang mampu menopang dirinya sendiri tanpa bergantung pada pihak luar. Hal ini
bisa dicapai jika warganya mempunyai jiwa kewirausahaaan. Punya karakter kuat sebagai
enterpreneur.
Berbagai jenis tanaman pangan yang tumbuh di negeri kita tercinta Indonesia, adalah sebagai
berikut :
1. Padi (Oryza sativa L.)Padi memiliki batang yang berbuku dan berongga. Daun dan
anakan tumbuh dari buku yang ada pada batang. Bunga atau malai muncul dari buku
yang terakhir. Akar padi berupa akar serabut. Bulir padi terdapat pada malai yang
dimiliki oleh anakan. Budi daya padi dikelompokkan menjadi padi sawah, padi gogo,
dan padi rawa. Tanaman padi diperbanyak dengan menggunakan biji.(Sumber:
http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/412/)
2. Jagung (Zea mays L.)
Jagung memiliki batang tunggal yang terdiri atas buku dan ruas. Daun jagung terdapat
pada setiap buku pada batang. Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang
terpisah, tetapi masih pada pohon yang sama. Bunga jantan terletak di ujung
batang, sedangkan bunga betina (tongkol) berada di bagian tengah batang jagung.
Jagung dapat ditanam di lahan kering maupun di lahan sawah sesudah panen padi.
Tanaman jagung diperbanyak dengan biji.
3. Sorgum (Sorghum bicolor L.)
Tanaman sorgum sekilas mirip dengan jagung. Sorgum memilik batang yang berbuku-buku.
Kadang-kadang sorgum juga dapat memiliki anakan. Sorgum memiliki bunga yang
tersusun dalam malai yang terdapat di ujung batang. Sorgum diperbanyak dengan biji.
Sorgum dapat ditanam pada berbagai kondisi lahan, baik lahan subur maupun lahan
kurang subur atau lahan marjinal karena sorgum memiliki daya adaptasi yang
luas.Sumber: Koleksi Bagian Genetika dan Pemuliaan Tanaman,
4. Kedelai (Glycine max L.)
Kedelai merupakan tanaman semusim dengan tinggi tanaman antara 40-90 cm, memiliki
daun tunggal dan daun bertiga (trifoliate). Daun dan polong kedelai memilliki bulu. Tanaman
kedelai memiliki umur antara 72–90 hari. Polong kedelai yang telah masak ditandai dengan
kulit polong yang berwarna cokelat. Kedelai diperbanyak dengan biji. Berdasarkan warna
bijinya, kedelai dibedakan menjadi kedelai kuning, hijau kekuningan, cokelat, dan hitam.
Endosperm kedelai umumnya berwarna kuning. Kedelai dapat ditanam di lahan kering atau di
sawah sesudah panen padi.
5. Kacang Tanah (Arachis hipogeae L.)
Kacang tanah dapat ditanam di lahan kering dan lahan sawah sesudah panen padi. Kacang
tanah diperbanyak dengan biji. Kacang tanah memiliki batang yang bercabang dengan tinggi
tanaman antara 38-68 cm. Tanaman ini memiliki tipe tumbuh dengan memanjang di atas
permukaan tanah. Kacang tanah memiliki polong yang tumbuh dari ginofor di dalam tanah.
Kacang tanah dapat dipanen pada umur 90-95 hari setelah tanam.
6. Kacang Hijau (Vigna radiata L.)Tanaman kacang hijau merupakan tanaman pangan semusim
yang mempunyai umur panen antara 55-65 hari setelah tanam. Kacang hijau memiliki tinggi
tanaman antara 53-80 cm, batang bercabang serta daun dan polong yang berbulu. Kacang hijau
diperbanyak dengan biji. Kacang hijau dapat ditanam di lahan kering maupun di lahan sawah
sesudah panen padi. (Sumber: http://balitkabi.litbang.deptan.go.id)
7. Singkong (Manihot utilissima)
Tanaman singkong atau ubi kayu merupakan tanaman berkayu yang dipanen umbinya. Daun
tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai sayuran. Tanaman ubi kayu dapat menghasilkan biji, tetapi
tidak digunakan untuk perbanyakan. Tanaman ini biasanya diperbanyak dengan menggunakan stek
batang. Umur tanaman ubi kayu sekitar 8-10 bulan. Tanaman ubi kayu mempunyai daya
adaptasi yang luas, tetapi umumnya, ubi kayu ditanam di lahan kering.
8. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)
Tanaman ubi jalar adalah tanaman pangan yang memiliki batang panjang menjalar. Tipe
pertumbuhannya dapat berupa semak, semak-menjalar atau menjalar. Ubi jalar dapat
diperbanyak dengan bagian ubi, pucuk batang dan setek batang. Umur tanaman ubi jalar berkisar
antara 4-4.5 bulan. Ubi jalar umumnya ditanam pada guludan tanah di lahan tegalan atau
lahan sawah. Warna kulit umbi maupun warna daging umbi bervariasi, mulai dari umbi yang
berwarna putih, krem, orange atau ungu.
Tanaman pangan menyebar secara merata di seluruh wilayah Indonesia dan terdapat beberapa daerah
yang menjadi sentra pengembangan tanaman pangan tertentu. Hal ini disebabkan oleh kebiasan
masyarakat dalam mengembangkan tanaman pangan tertentu dan kesesuaian lahan. Misalnya,
Provinsi Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Barat dan Jawa Tengah menjadi sentra
produksi beras. Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, dan Jawa Timur adalah sentra
produksi untuk kedelai.
Tugas 1. Kelompok
Amatilah berbagai jenis tanaman pangan yang ada di sekitar tempat tinggalmu! Amatilah ciri-ciri
tanamannya! Carilah pada berbagai sumber tentang umurnya! Catatlah hasil
pengamatanmu!
Lembar Kerja 1 (LK 1)
Nama kelompok : …………..
Nama anggota : …………..
Kelas : …………..
Tugas 2. Kelompok
Amatilah berbagai jenis tanaman pangan yang ada di sekitar tempat tinggalmu! Perhatikan
jenis lahan untuk budi daya tanaman pangan yang ada di sekitarmu! Lakukan wawancara
dengan petani untuk mengetahui varietas yang ditanam! Catatlah hasil pengamatanmu!
No. Nama Tanaman Pangan Jenis Lahan Budi Daya Nama Varietas yang
Ditanam
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.