Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
negara, karena pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana
pasar modal juga merupakan representasi untuk menilai kondisi perusahaan di suatu
negara, karena hampir semua industri di suatu negara terwakili oleh pasar modal. Pasar
modal yang mengalami peningkatan atau mengalami penurunan terlihat dari naik
turunnya harga harga saham yang tercatat yang melalui suatu pergerakan indeks atau
lebih dikenal dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (Pandji Anoraga, 1995).
seluruh saham (perusahaan/emiten) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). IHSG
adalah suatu indikator yang dapat digunakan untuk melihat perkembangan pasar modal
Indonesia. Indikator pasar modal ini dapat berfluktuasi seiring dengan perubahan
indikator-indikator makro yang ada. Seiring dengan indikator pasar modal, indikator
ekonomi makro juga bersifat fluktuatif. Secara garis besar, ada tiga faktor utama yang
berpengaruh terhadap pergerakan IHSG yaitu: faktor dalam negeri, faktor luar negeri,
1
Faktor dari luar negeri merupakan salah satu dampak dari bentuk globalisasi
dan semakin terintegrasinya pasar modal di seluruh dunia. Dalam pergerakan IHSG
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari luar negeri dan beberapa faktor dari
dalam negeri. Oleh karena itu, pergerakan pasar modal menjadi topik yang menarik
untuk dipelajari. Berdasarkan uraian diatas penulis merasa tertarik untuk membahas
karena pergerakan IHSG yang sifatnya tidak tentu. Selain itu model prediksi dapat
digunakan sebagai gambaran dan memantau pergerakan IHSG untuk menentukan dan
mengambil keputusan kapan harus mengambil posisi jual atau beli agar mendapatkan
keuntungan.
dilakukan. Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan IHSG antara lain Ranny
Kumala Dewi (2010), memprediksi IHSG dengan metode adaptive neuro fuzzy
inference system (ANFIS). Dwi Listya Nurini dan Brodjol Sutijo SU (2013),
Backpropagation.
beberapa faktor yang berpengaruh yaitu waktu, pola data, hubungan antara dengan
data sebelumnya dan tingkat keakuratan ramalan yang diinginkan. Terdapat metode
2
baru yang menggabungkan transformasi wavelet, logika fuzzy inference system atau
logika samar dan artificial neural network atau jaringan syaraf tiruan atau yang disebut
permukaan air, hasil dari penelitiannya menunjukkan nilai error yang sangat kecil.
Melihat hal tersebut, peneliti tertarik untuk menggunakan metode yang sama dengan
diskrit dan adaptive neuro fuzzy inference system. Tranformasi wavelet diskrit
datail baru yang memiliki korelasi terhadap data sebelumnya (Turgay Partal dan Ozgur
Kisi, 2007). Metode selanjutnya, adaptive neuro fuzzy inference system adalah
penggabungan dua sistem, yaitu Artificial Neural Network (ANN) atau jaringan syaraf
tiruan dengan fuzzy inference system. Jaringan syaraf tiruan adalah suatu sistem yang
memiliki karakteristik tertentu mirip dengan jaringan syaraf biologi (Fausett, 1994).
menggabungkan kelebihan yang ada dari masing- masing sistem. Oleh karena itu,
3
dalam penelitian ini akan memprediksiskan pergerakan IHSG dengan menggunakan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat diuraikan rumusan masalah
sebagai berikut:
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
4
2. Bagi Jurusan Pendidikan Matematika