ABSTRAK
The purpose of this study is to determine efficiency in a weak form conventional capital
market in Indonesia using stock price data weekly in the 2014-2015 period. Techniques in
testing market efficiency forms. This weakness uses a purposive sampling technique as well
as a method for data collection using the documentation method. Obtained 36 companies
which is included in the LQ-45 index which is used as a research sample. Testing the
hypothesis of a weak form of capital market efficiency using the run test test. The results of
this study, that the conventional capital market is efficient in a weak form using stock price
information for the period research. It is proven by 33 shares (91.7%) moving randomly
(random) and 3 shares (8.3%) move non-randomly (not randomly). Then it can be concluded
that the conventional capital market is efficient in its form weak.
101
JURNAL FOKUS, Volume 7, Nomor 2 September 2017
tersebut dapat dibuktikan bahwa konsep saham, maka pasar modal yang
investasi selain sebagai pengetahuan juga bersangkutan semakin efisien. Informasi
bernuansa spiritual karena menggunakan yang sepenuhnya tercermin pada harga
norma syariah, sekaligus merupakan saham akan sangat berharga bagi para
hakikat dari sebuah ilmu dan amal, pelaku pasar modal dan institusi yang
oleh karenanya investasi sangat berkaitan (Mar’ati, 2012).
dianjurkan bagi setiap muslim (Huda, Pasar modal yang efisien adalah
2007). pasar di mana harga semua sekuritas yang
Informasi merupakan salah satu diperdagangkan telah mencerminkan
faktor penting bagi investor untuk semua informasi yang tersedia. Konsep
mencapai tujuan di pasar modal, yaitu pasar yang efisien menyiratkan adanya
memperoleh profit. Berdasarkan informasi suatu proses penyesuaian harga sekuritas
yang ada faktor kunci bagi investor di menuju harga keseimbangan yang baru,
Pasar Modal dalam rangka mewujudkan sebagai respon atas infomasi baru yang
tujuannya yaitu memperoleh profit. masuk ke pasar (Tandelilin, 2010).
Berdasarkan informasi yang tersedia, Menurut Hartono (2014) Efisien
investor akan mengambil keputusan kapan pasar modal dapat dibedakan menajadi
akan membeli saham atau tiga bagian yaitu: pertama, efisiensi
mempertahankan saham yang telah pasar modal dalam bentuk lemah dimana
dimiliki atau kapan akan melepas saham harga sekuritas saat ini mencerminkan
atau tidak melakukan pembelian sama semua informasi masa lalu (historis).
sekali. Terdapat banyak sekali investor di Kedua, efisien pasar bentuk setengah
pasar modal, mereka juga akan kuat, yaitu harga sekuritas saat ini
mengambil keputusan berdasarkan mencerminkan semua informasi masa
informasi yang diterima masingmasing lalu (historis) dan informasi yang di
sehingga pada waktu yang hampir publikasikan saat ini. Ketiga, pasar efisien
bersamaan mereka akan melakukan beli bentuk kuat yaitu harga sekuritas saat ini
atau jual (Khajar, 2008). mencerminkan semua informasi masa
Informasi diperoleh dalam bentuk lalu (historis), informasi yang dipublikasi
acak dan bebas yang setiap saat dapat saat ini dan informasi yang tidak
muncul. Artinya, hampir semua investor terpublikasi.
tidak dapat memprediksi kapan perusahaan Penelitian yang dilakukan oleh
akan mengumumkan perkembangan baru Astuti (2009) dengan menggunakan
yang penting (Gunanti, 2002). Sebagai sampel 11 indek yang ada yaitu IHSG,
contohnya kapan bencana alam akan LQ 45 dan sembilan sektor industri
terjadi, kapan nilai tukar rupiah akan dengan uji statistik Run Test dan
terpuruk atau kapan pemilik perusahaan Kolmogorov Semirnov dapat disimpulkan
terkena serangan jantung secara bahwa hampir seluruh indeks saham
mendadak. yang diperdagangkan sudah efisien dalam
Salah satu faktor yang mendukung bentuk lemah, kecuali indeks saham
kepercayaan investor adalah persepsi infrastruktur yang belum efisien dalam
mereka akan kewajaran harga sekuritas bentuk lemah.
(saham). Dalam keadaan seperti itu pasar Penelitian Khajar (2008)
modal dikatakan efisiensi secara menggunakan 6 sampel saham yang
informasional. Pasar modal dikatakan tergabung dalam indeks JII dengan uji
efisien secara informasional apabila harga statistik Run Test dapat disimpulkan
sekuritasnya mencerminkan semua bahwa Pasar modal syariah Indonesia
informasi yang relevan. Semakin tepat sudah efisien paling tidak dalam bentuk
dan cepat informasi sampai ke calon lemeh, namun pada saat krisis keuangan
investor dan dicerminkan pada harga global 2008 efisiensi mengalami
102
JURNAL FOKUS, Volume 7, Nomor 2 September 2017
103
JURNAL FOKUS, Volume 7, Nomor 2 September 2017
Keterangan:
M = Total jumlah run yang
diharapkan
N = total jumlah perubahan harga
104
JURNAL FOKUS, Volume 7, Nomor 2 September 2017
105
JURNAL FOKUS, Volume 7, Nomor 2 September 2017
Pembahasan
Bentuk efisiensi pasar secara
lemah ini berkaitan dengan teori
langkah acak (random walk theory)
yang menyatakan bahwa data masa lalu
tidak berhubungan dengan nilai
sekarang. Jika pasar efisien dalam
bentuk lemah, maka nilai-nilai masa
lalu tidak dapat digunakan untuk
memprediksi harga sekarang.
Dari hasil pengujian menggunakan
run test maka dapat dilihat bahwa
terdapat 3 (tiga) saham (8.3%) yang
pergerakannya tidak bersifat acak atau
random, yaitu Bank Central Asia Tbk.
(0.042 < 0.05), Bank Mandiri (Persero)
Tbk. (0.002 < 0.05) dan Gudang Garam
Tbk. (0.004 < 0.05). Namun sisanya
Uji run dilakukan dengan sebanyak 33 saham (91.7%) bersifat
membandingkan besar asymp sig acak atau random. Hasil ini menunjukkan
dua sisi dengan nilai ɑ (ɑ = 5% atau bahwa pasar modal konvensional efisien
0.05) . Jika nilai asymp sig lebih besar dalam bentuk lemah pada periode
ɑ maka harga saham bersifat acak penelitian yaitu periode 2014-2015.
(random). Hasil penelitian ini senada dengan
Jika dilihat dari hasil run test pada penelitian yang dilakukan oleh Didik
tabel di atas terdapat 3 (tiga) saham (2005) dengan hasil penelitian
(8.3%) yang pergerakannya tidak menunjukkan bahwa IHSG harian,
bersifat acak atau random, yaitu Bank mingguan, bulanan dan tahunan sudah
mengikuti pola random walk atau
Central Asia Tbk. (0.042 < 0.05), Bank
dikatakan sudah efisien. Khajar (2012)
Mandiri (Persero) Tbk. (0.002 < 0.05)
dengan menganalisis efisiensi pasar modal
dan Gudang Garam Tbk. (0.004 < syariah dan konvensional bentuk lemah
0.05). Namun sisanya sebanyak 33 Bursa Efek Indonesia periode 2010.
saham (91.7%) bersifat acak atau Dengan menggunakan run test, dapat
random. Hasil ini menunjukkan bahwa disimpulkan bahwa pasar modal syariah
pasar modal konvensional efisien dan konvesional pada periode 2010
dalam bentuk lemah pada periode sudah efisien paling tidak dalam bentuk
penelitian yaitu periode 2014-2015. lemah. Namun, pasar modal syariah
106
JURNAL FOKUS, Volume 7, Nomor 2 September 2017
107
JURNAL FOKUS, Volume 7, Nomor 2 September 2017
hanya menggukan alat analisis run Khajar, Ibnu. (2008). “Pengujian Efisiensi
test. Diharapkan untuk peneliti yang dan Peningkatan Efisiensi Bentuk
berminat melakuan penelitian sejenis Lemah Bursa Efek Indonesia Pada
untuk dapat menggunakan korelasi Saat dan Sesudah Krisis Moneter
dan regresi linier maupun pengujian pada SahamSaham LQ-45”. National
cyclical. Confrence on Management
Research.
DAFTAR PUSTAKA Khajar, Ibnu dan Ristanti. (2012).
“Analisis Efisiensi Pasar Modal
Astuti, Novita Santi. (2008). “Analisa Syariah dan Konvensional Bentuk
Efisiensi Pasar Modal Bentuk Lemah Bursa Efek indonesia
Lemah Pada Bursa Efek Jakarta”. Periode 2010”. Jurnal Ekobis,
Tesis. Semarang: Universitas Vol.13, No.1 Januari 2012, hal. 89-
Diponegoro. 104.
Darmadji, Tjipto dan Hendry, M Mar’ati, Fudji Sri. (2012). “Analisis
Fakhruddin. (2001). Pasar Modal Efisiensi Pasar Modal Indonesia”.
di Indonesia. Jakarta: Salemba Jurnal Ilmu Manajemen dan
Empat. Akuntansi Terapan, Vol.3, No.3
Dewi, Retno Kumala. (2008). “Pengujian November 2012.
Efisiensi Pasar Modal Melalui Nasruldin. (2011). ”Pengujian Hipotesis
Evaluasi Pergerakan Indeks LQ-45 Pasar Efisien Bentuk Lemah Pasar
Di Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Modal di Indonesia”. Skripsi.
Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Jakarta: Universitas Islam Negeri
Negeri Syarif Hidayatullah. Syarif Hidayatullah.
Didik W, Dionysius S. (2005). Samsul, Muhammad. (2006). Pasar
“Analisis Tingkat Efisiensi Pasar Modal dan Manajemen Portofolio.
Modal Dalam Bentuk Lemah Jakarta: Penerbit Erlangga.
(Studi Komparasi Pada PT. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
BURSA EFEK JAKARTA Periode Bisnis. Bandung: Alfabeta.
2000-2004)”. Tesis. Semarang: Suharyadi dan Purwanto, S.K. (2004).
Universitas Diponegoro. Statistika untuk Ekonomi dan
Gumanti, Tatang Ari dan Utami, Elok Keuangan Modern. Jakarta: Penerbit
Sri. (2002). “Bentuk Pasar Efisien Salemba Empat.
Dan Pengujiannya”. Jurnal Tandelilin, Eduardus. (2010). Portofolio
Akuntansi dan Keuangan, Vol 4, dan Investasi Teori dan Aplikasi.
No.1, Mei 2002, Hal 54-68. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Hartono, Jogiyanto. (2014). Teori Yusgiantoro, Purnomo. (2004).
Pertofolio dan Analisis Investasi. Manajemen Keuangan
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Internasional: Teori dan Praktik.
Huda, Nurul dan Edwin Nasution, Jakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi
Mustafa. (2007). Investasi pada Universitas Indonesia.
Pasar Modal Syariah. Jakarta:
Kencana.
108