Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL MENGGUNAKAN

MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL MARKOWITZ


(Studi Kasus Pada Saham Bumn Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia)

Oleh
Erni Maryani
Pembimbing : Haryetti dan Errin Yani Wijaya

Faculty Of Economics RiauUniversity, Pekanbaru, Indonesia.


e-mail : ernimaryani659@yahoo.com

An Analysis Of Forming Of Optimal Stock Portfolio Using Single Index Models and
Markowitz Models (Case Study At BUMN Shares are Listed in Indonesia Stock
Exchange)

ABSTRACT

Investment is a growing number of funds in hopes of getting higher returns in


the future. To minimize risk, The investment can do in a portfolio. The purpose of
this study to analyze the formation of a portfolio of 12 stocks of BUMN buly using
single index models and Markowitz models. In addition, by using these two methods
can also be known what proportion of funds that should be invested in each stock, in
order to provide returns expected by investors by reducing the risk to be borne. Then,
test the hypothesis by using t-test. The result of this research in a combination of
shares and the proportion of funds is different between the portfolio by using a single
index models and portfolio by using Markowitz models, but there is no different in the
t-test that the returns generated.

Keywords: investment, optimal portfolio, single index models, and Markowitz models.

PENDAHULUAN sebagai sampel penelitian karena


saham BUMN memiliki kinerja yang
Investasi adalah penanaman baik sehingga dapat memberikan imbal
modal pada suatu asset dengan hasil bagi investor. Laporan L/R
harapan mendapatkan pengembalian saham BUMN selama periode 5 tahun
yang lebih dari asset yang (2009-2013) disajikan pada tabel
ditanamkannya. Pasar modal berikut ini :
merupakan salah satu tempat yang Tabel 1
diminati investor untuk melakukan L/R bersih BUMN periode tahun
investasi dalam bentuk saham. Pasar 2009-2013
modal juga menjadi upaya para TAHUN L/R BUMN
2009 87.198.394
investor untuk melakukan 2010 106.992.904
diversifikasi. Penelitian ini akan 2011 121.665.221
menggunakan saham BUMN yang 2012 139.246.876
2013 150.571.423
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Sumber : BUMN.go.id,2015

Jom FEKON Vol.2 No.2 OKTOBER 2015 1


Dalam memutuskan investasi, saham optimal di bursa efek Indonesia
investor memperhatikan dua hal yaitu (studi komparatif penggunaan model
return dan risiko yang merupakan indeks tunggal dan model random
konsep penting dalam investasi. pada saham LQ-45). Penelitian
Menurut Tandelilin (2010), tersebut menyimpulkan bahwa ada
sumber-sumber return investasi terdiri perbedaan return portofolio antara
dari dua komponen utama yaitu yield penentuan portofolio menggunakan
dan capital gain (loss). Risiko di model indeks tunggal dengan
definisikan dalam kamus Webster penentuan portofolio secara random.
sebagai “ suatu halangan, gangguan, Penentuan portofolio dengan model
eksposur terhadap kerugian atau indeks tunggal akan memberikan
kecelakaan “. Jadi, risiko di artikan return yang optimal dibandingkan
sebagai peluang akan terjadinya suatu dengan penentuan portofolio dengan
peristiwa yang tidak di inginkan. secara random atau acak.
Untuk meminimalkan risiko Penelitian yang dilakukan oleh
investor dapat melakukannya dengan Paudel dan Koirala (2006) dalam
cara portofolio. Dalam teori portofolio “Application of Markowitz and Sharpe
dikenal adanya konsep portofolio Models in Nepalese Stock Market”
efisien dan portofolio optimal. menemukan bahwa untuk membentuk
Penelitian ini akan menggunakan dua portofolio pada saham-saham yang ada
metode portofolio, yaitu metode single di Pasar Modal Nepal, penggunaan
indeks tunggal dan metode Markowitz Model Markowitz dapat memberikan
untuk membentuk portofolio yang pilihan dalam membuat keputusan
optimal. pembentukan portofolio optimal yang
Metode indeks tunggal lebih baik. Dengan demikian seorang
merupakan metode portofolio yang investor yang ingin berkecimpung di
dikembangkan oleh William Sharpe pasar modal dalam jual beli saham
dimana metode ini mengkaitkan harus rasional dalam menghadapi
perhitungan return setiap asset pada pasar jual beli saham. Peneliti akan
return indeks pasar. Dan dalam menggunakan model yang berbeda
pendekatan Markowitz, pemilihan dalam penelitian ini, dimana model
portofolo investor didasarkan pada yang akan digunakan dalam penelitian
preferensi mereka terhadap return adalah model indeks tunggal dan
harapan dan resiko masing-masing model markowits.
pilihan portofolio. Berdasarkan latar belakang di
Menurut Bodie, et al (2008) atas peneliti bermaksud untuk
masalah pokok yang dihadapi investor melakukan penelitian dengan judul
adalah bagaimana memilih diantara “analisis pembentukan portofolio
berbagai jenis saham sedemikian rupa, saham optimal menggunakan metode
sehingga diperoleh suatu portofolio indeks tunggal dan metode markowitz
saham yang optimal. (studi kasus pada saham BUMN yang
Beberapa penelitian terdahulu terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”.
yang menggunakan model indeks Dengan demikian, perumusan
tunggal dan model markowitz. masalah dalam penelitian ini adalah
Penelitian yang dilakukan oleh apakah ada perbedaan saham-saham
Risnawati (2009) tentang Analisis mana saja yang dapat membentuk
investasi dan penentuan portofolio portofolio saham yang optimal dengan

Jom FEKON Vol.2 No.2 OKTOBER 2015 2


menggunakan metode portofolio merupakan suatu cara yang dilakukan
optimal indeks tunggal dan metode oleh investor untuk meminimalkan
Markowitz? risiko dengan menganekaragamkan
Apakah ada perbedaan proporsi risiko tersebut.
dana yang akan di investasikan pada
saham-saham portofolio optimal Portofolio Efisien
dengan menggunakan metod indeks Menurut Bodie et al (2006),
tunggal dan metode mrkowitz ? dalam pembentukan portofolio,
Apakah ada perbedaan investor selalu ingin memaksimalkan
signifikan return yang dihasilkan pada return yang diharapkan dengan tingkat
pembentukan portofolio menggunakan risiko tertentu yang bersedia
metode indeks tunggal dan return yang ditanggungnya atau mencari portofolio
dihasilkan dengan metode markowitz ? yang menawarkan risiko terendah
dengan tingkat return tertentu.
TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik portofolio seperti ini
disebut sebagai portofolio yang
Pengertian Pasar Modal efisien.
Menurut Brigham & Houston Menurut Tandelilin (2010),
(2009) “pasar modal adalah pasar portofolio yang efisien merupakan
untuk saham-saham dan utang jangka portofolio dengan return tertinggi pada
panjang atau jangka menengah risiko tertentu atau portofolio dengan
perusahaan. risiko terendah pada return tertentu.
Menurut Tandelilin (2010), Dalam membentuk portfolio
”pasar modal adalah pasar untuk yang efisien harus berpedoman pada
memperjualbelikan sekuritas yang asumsi tentang bagaimana perilaku
umumnya memiliki umur lebih dari investor dalam pembuatan keputusan
satu tahun, seperti saham dan obligasi. investasi yang akan diambil. Salah satu
asumsi yang paling penting adalah
Pengertian Investasi pada umumnya semua investor tidak
Investasi merupakan menyukai risiko (risk averse).
penundaan konsumsi sekarang untuk
dimasukkan ke aktiva produktif selama Portofolio Optimal
periode waktu yang tertentu Jogiyanto Menurut Tandelilin (2010),
(2010). Menurut Wiliam F.S,et al Portofolio optimal merupakan
(2005), investasi adalah mengorbankan portofolio yang dipilih seorang
dolar sekarang untuk mendapatkan investor dari sekian banyak pilihan
dolar di masa depan. yang ada pada kumpulan portfolio
Menurut Tandelilin (2010), yang efisien. Pemilihan portofolio
investasi adalah komitmen atas tersebut disesuaikan dengan preferensi
sejumlah dana atau sumber daya investor yang bersangkutan terhadap
lainnya yang dilakukan pada saat ini, return maupun risiko yang melekat
dengan tujuan memperoleh sejumlah pada portfolio yang dipilihnya.
keuntungan dimasa datang.
Return Portofolio
Pengertian Portofolio Tujuan investor dalam
Menurut Nurmayanti & berinvestasi adalah memaksimalkan
Indrawati (2010) Portofolio return, tanpa melupakan faktor risiko

Jom FEKON Vol.2 No.2 OKTOBER 2015 3


investasi yang harus dihadapinya. merupakan hasil bagi varian pasar dan
Menurut Tandelilin (2010), return return premium terhadap variance
merupakan salah satu faktor yang error saham dengan varian pasar pada
memotivasi investor berinvestasi dan sensitivitas saham individual terhadap
juga merupakan imbalan atas variance error saham.
keberanian investor menanggung
risiko atas investasi yang dilakukan. Model Markowitz
Teori Portofolio Markowitz ini
Risiko Portofolio disebut juga sebagai Mean-Varian
Menurut Tandelilin (2010), Model, yang menekankan pada usaha
risiko merupakan kemungkinan memaksimalkan ekspektasi return
perbedaan antara return aktual yang (mean) dan meminimumkan
diterima dengan return harapan. ketidakpastian/risiko (varian) untuk
Semakin besar kemungkinan memilih dan menyusun portofolio
perbedaannya, berarti semakin besar optimal. Ini berarti dapat dikatakan
risiko investasi tersebut. juga bahwa pendekatan pemilihan
portofolio optimal investor didasarkan
Model Indeks Tunggal pada preferensinya terhadap ekspektasi
Menurut Jagiyanto (2010), return dan risiko masing masing
model indeks tunggal didasarkan pada pilihan investasi.
pengamatan bahwa harga dari suatu Menurut Tandelilin (2010),
sekuritas berfluktuasi searah dengan diversifikasi Markowitz merupakan
indeks harga pasar. Secara khusus pembentukan portofolio dengan
dapat diamati bahwa kebanyakan mempertimbangkan kovarian dan
saham cenderung mengalami kenaikan koefisien korelasi negatif antar asset
harga jika indeks harga saham naik. agar dapat menurunkan risiko
Jika indeks harga saham turun, portofolio. Kontribusi penting dari
kebanyakan saham mengalami ajaran Markowitz adalah temuannya
penurunan harga. Hal ini menyarankan bahwa return asset itu berkorelasi
bahwa return-return dari sekuritas antara satu dengan yang lainnya, dan
mungkin berkorelasi karena adanya tidak independen.
reaksi umum (common response)
terhadap perubahan-perubahan nilai Hipotesis
pasar. H1 : Adanya perbedaan saham
Metode indeks tunggal yang terbentuk dengan menggunakan
menjelaskan keterkaitan return setiap metode indeks tunggal dan metode
asset pada return indeks pasar. metode Markowitz. H2 : Adanya perbedaan
indeks tunggal dapat digunakan dalam proporsi dana yang di investasikan
penetuan portofolio optimal dengan pada masing-masing saham portofolio
cara membandingkan excess return to yang di bentuk dengan menggunakan
beta (ERB) dengan cut-of-rate (𝐶𝑖)”. metode indeks tunggal dan metode
Excess return to beta (ERB) Markowitz. H3 : Adanya perbedaan
merupakan kelebihan return saham return portofolio antara penentuan
atas return aset bebas risiko (risk free portofolio menggunakan model indeks
rate) yang disebut dengan return tunggal dengan penentuan
premium per unit risiko yang diukur menggunakan model Markowitz.
dengan beta. Cut-of-rate (𝐶𝑖)

Jom FEKON Vol.2 No.2 OKTOBER 2015 4


METODE PENELITIAN Tabel 2
perusahaan-perusahaan yang menjadi
Menurut Sekaran (2007), sampel penelitian.
Populasi adalah keseluruhan kelompok No Nama Perusahaan
orang, kejadian atau hal-hal yang 1 Adhi Karya (persero) Tbk
menarik bagi peneliti untuk ditelaah. 2 Aneka Tambang (persero) Tbk
Menurut Zulganef (2008), 3 Bank Negara Indonesia (persero) Tbk
4 Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk
populasi adalah skelompok orang,
5 Bank Mandiri (persero)Tbk
kejadian, atau hal-hal yang menarik 6 Jasa Marga (persero)Tbk
untuk diteliti yang telah dibatasi oleh 7 Perusahaan Gas Negara (persero)Tbk
peneliti itu sendiri. Sesuai dengan yang 8 Bukit Asam (persero) Tbk
akan diteliti, di dalam penelitian ini 9 Semen Indonesia (persero)Tbk
yang menjadi populasinya adalah 10 Timah (persero)Tbk
saham -saham perusahaan BUMN 11 Telekomunikasi
yang telah go public di Bursa Efek Indonesia (persero)Tbk
Jakarta. 12 Wijaya Karya (persero)Tbk
Menurut Zulganef (2008), Sumber : Data Olahan, 2015
sampel adalah bagian atau subset dari
populasi yang terdiri dari anggota- Jenis data yang digunakan
anggota populasi yang terpilih. dalam penelitian yang akan digunakan
Teknik pengambilan sampel adalah melalui penelitian kuantitatif.
dalam penelitian ini menggunakan Dengan melalui penelitian kuantitatif
metode purposive sampling, yaitu ini peneliti dapat mendiskripsikan
pengambilan sampel dari suatu terhadap permasalahan yang akan
populasi berdasarkan kriteria tertentu diteliti melalui angka-angka
yang sesuai dengan penelitian perhitungan berdasarkan rumus-rumus
Jogiyanto (2010). yang digunakan.
Sampel dalam penelitian Sumber data penetian ini di
diambil dengan criteria.Perusahaan- dapat dari harga closing price saham-
perusahaan BUMN yang terdaftar di saham bulanan perusahaan BUMN
Bursa Efek Indonesia, Perusahaan- dari Bursa Efek Indonesia (BEI)
perusahaan BUMN yang selama periode 2009-2013. Tingkat suku
periode penelitian mempublikasikan bunga dari laporan (SBI) Bank
laporan keuangannya, Perusahaan- Indonesia. Indeks harga saham
perusahaan BUMN yang selama gabungan
periode penelitian membagikan
devidennya. Variabel Penelitian
Dengan demikian di dapat 12 Menurut Sugiyono (2011),
sampel yang menjadi objek penelitian. variable penelitian adalah suatu atribut
Dan berikut adalah tabel 12 sampel atau sifat atau nilai dari orang, obyek
perusahaan yang menjadi objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
penelitian : tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk mempelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Dalam
penelitian ini variable yang digunakan
adalah return, risiko dan portofolio
optimal.

Jom FEKON Vol.2 No.2 OKTOBER 2015 5


Return merupakan c. Risiko saham dapat dihitung
pengembalian yang di harapkan oleh dengan rumus Tandelilin (2010) :
investor dari asset yang telah ∑ [ ( )]
ditanamkan. Menurut Tandelilin
(2010), return merupakan salah satu
faktor yang memotivasi investor 2. Menghitung return dan risiko
berinvestasi dan juga merupakan pasar :
imbalan atas keberanian investor a. Return saham IHSG dapat
menanggung risiko atas investasi yang dihitung dengan rumus :
dilakukan.
Menurut Tandelilin (2010),
risiko merupakan kemungkinan
perbedaan antara return aktual yang
b. Return ekspektasi pasar dapat
diterima dengan return harapan.
dihitung dengan rumus :
Semakin besar kemungkinan

perbedaannya, berarti semakin besar ( )
risiko investasi tersebut.
Portofolio optimal merupakan
portofolio yang dipilih seorang c. Risiko pasar dapat dihitung
investor dari sekian banyak pilihan dengan rumus :
yang ada pada kumpulan portfolio ( ( )
yang efisien Tandelilin (2010). ∑

Pada penelitian ini akan


3. Menghitung beta dan alpha
menganalisis dan menentukan saham
sekuritas
mana yang akan membentuk portofolio
Beta sekuritas dapat dihitung dengan
optimal baik menggunakan model
rumus Husnan (2009) :
indeks tunggal dan model Markowitz.
∑ ∑ ∑
Model indeks tunggal ∑ (∑ )
Untuk membentuk portofolio Dimana :
optimal dengan menggunakan model beta sekuritas i
indeks tungkal, ada beberapa langkah X = tungkat keuntungan pasar ( )
yang harus di lakukan, yaitu : Y = tingkat keuntungan saham ( )
1. Menghitung return dan risiko Alpha sekuritas dapat dihitung dengan
saham rumus Husnan (20) :
a. Return saham dapat dihitung ∑ ∑
dengan rumus Jogiyanto (2010) :

4. Menghitung Kesalahan Residu


dan Varian dari Kesalahan Residu
b. Return ekspektasi saham dapat a. Kesalahan residu dapat dihitung
dihitung dengan rumus Tandelilin dengan rumus :
(2010) :
∑ Dimana :
( ) 𝑖 = kesalahan residu

Jom FEKON Vol.2 No.2 OKTOBER 2015 6


b. Varian dari kesalahan residu 1. Menghitung return saham dari
dapat dihitung dengan rumus : masing-masing sampel saham
perusahaan yang dinyatakan dalam
Dimana : satuan persen menggunakan rumus
= Varian dari kesalahan residu Jogiyanto (2010):
( ( )

5. Menentukan portofolio optimal 2. Menghitung expected return


Jogiyanto (2010) : masing-masing sampel dengan rumus
a. Menghitung excess return to beta Husnan (2009):
( ) ∑
( )

b. Hitung nilai dan untuk 3. Menghitung varian masing-


masing-masing sekuritas ke-I sebagai masing saham dengan rumus
berikut Jogiyanto (2010) : Tandelilin (2010):
( ) ∑ ( ̅)
( )
4. Mencari nilai kovarian antara
dua buah saham dalam portofolio
c. Hitung nilai 𝐶 (Jogiyanto,2010) menggunakan rumus Jogiyanto
: (2010):
∑ 𝐶 ( )
𝐶 ( ( )( ( )
∑ ∑
6. Dengan mensubstitusikan nilai 5. Menghitung expected return
Ai dan Bi maka rumus 𝐶 menjadi portofolio yang telah terbentuk
Jogiyanto (2010) : dengan formula Tandelilin (2010) :
( )
∑ ( ) ∑ 𝑖 ( )
𝐶
Dimana Wi merupakan bobot/proposi

dana yang akan dialokasikan untuk
7. Menentukan proporsi dana masing-masing saham.
menggunakan rumus Jogiyanto (2010) 6. varian portofolio dihitung
: menggunakan formula Jogiyanto
(2010):
∑ ( ) ( )
7. Menghitung proporsi investasi
Dengan nilai adalah sebesar :
(Wi) dengan meminimumkan fungsi
( 𝐶 ) tujuan Jogiyanto (2010) :

Model Markowitz
Dalam metode ini, terdapat ∑ ∑
langkah-langkah untuk menentukan
portofolio yang optimal, yaitu:

Jom FEKON Vol.2 No.2 OKTOBER 2015 7


Parameter kunci yang dipakai adalah HASIL DAN PEMBAHASAN
Wi dengan batasan∑
Penentuan Portofolio dengan Model
∑ Indeks Tunggal
8. Membentuk kurva global Dari dua belas saham BUMN
minimum varians (GMV) dan kurva yang terpilih selama periode penelitian
efficient frontier untuk menentukan januari 2009 – desember 2013, akan
portofolio optimal. ditentukan saham apa saja yang
9. Menghitung expected return menjadi kandidat portofolio. Untuk
portofolio optimal dengan rumus yang melakukan analisa digunakan rumus-
sama seperti pada langkah kelima. rumus untuk menghitung variabel
10. Menentukan varian portofolio pasar dan saham, serta menentukan
optimal menggunakan rumus yang portofolio optimal, yang dalam hal ini
sama dengan perhitungan varian menggunakan model Indeks Tunggal.
portofolio namun dengan tambahan Berikut langkah-langkah dalam
penggunaan proporsi akhir/ bobot yang membentuk portofolio dengan model
telah dihitung sebelumnya dengan indeks tunggal :
rumus sebagai berikut Jogiyanto 1. Menghitung tingkat keuntungan
(2010) : saham ( )
Tingkat keuntungan saham
∑ dirumuskan dengan Jogiyanto (2010) :
∑ ∑

Uji Hipotesis
Uji hipotesis penelitian ini uji Perhitungan selengkapnya dapat di
beda dengan menggunakan paired lihat pada lampiran
samples t Test. Secara umum untuk 2. Menghitung tingkat keuntungan
melakukan pengujian dengan yang diharapkan ( )
menggunakan paired samples t Test Tingkat keuntungan yang diharapkan,
dapat dicari dengan menggunakan dirumuskan sebagai berikut Tandelilin
rumus : (2010) :

( )

Dimana : 3. Menghitung risiko masing-masing
Mean A dan B = Rata-rata total saham.
observasi Langkah selanjutnya yaitu menghitung
n1 + n2 = jumlah sampel kelompok risiko masing – masing saham dengan
pertama dan jumlah sampel kelompok menggunakan rumus Tandelilin
kedua (2010) :
A= perusahaan portofolio indeks
tunggal
B = perusahaan portofolio Markowitz ( ( )

Jom FEKON Vol.2 No.2 OKTOBER 2015 8


Table 3 Tabel 4
Nilai Expected Return 12 saham Nilai dan pada 12 saham BUMN
BUMN 2009 – 2013 2009 – 2013
No KODE ( ) KODE
1 ADHI 0.045926364 0.025456208 ADHI 0.011326556 1.597177786
2 ANTM 0.009328184 0.015061276 ANTM -0.017969582 1.281273237
3 BBNI 0.037890282 0.018056042 BBNI 0.000212843 1.74877517
4 BBRI 0.018954208 0.015726201 BBRI -0.016949886 1.679968274
5 BMRI 0.030535646 0.010956389 BMRI -0.002854356 1.552176707
6 JSMR 0.033479271 0.007599026 JSMR 0.013746848 0.905144179
7 PGAS 0.019738829 0.007903190 PGAS 0.002343943 0.805609367
8 PTBA 0.014808068 0.012722991 PTBA -0.009584463 1.139818024
9 SMGR 0.030718796 0.007222295 SMGR 0.008457533 1.026691909
10 TINS 0.016473897 0.015588787 TINS -0.011589927 1.311813627
11 TLKM 0.002156004 0.016331766 TLKM -0.018115071 0.955215679
12 WIKA 0.045222327 0.016137899 WIKA 0.015811243 1.352793919
Sumber : Data olahan, 2015 Sumber : Data Olahan, 2015
Saham terhadap kondisi pasar
4. Menghitung tingkat keuntunga pasar secara umum ditunjukkan oleh
Tingkat keuntungan pasar dirumuskan koefisien beta ( ). Koefisien beta
sebagai berikut : dapat bernilai positif ataupun negatif .
jika beta positif, maka kenaikan return
pasar akan menyebabkan return saham
naik dan sebaliknya.
7. Menghitung Excess Return to Beta
5. Menghitung varian pasar dan (ERB) masing-masing saham.
deviasi standar pasar dengan rumus. Excess Return to Beta (ERB)
Varian pasar :
( )
( ( )

Tabel 5
risk free rate per tahun selama periode Hasil perhitungan Excess Return to
penelitian sebesar 0.540625% dan Beta (ERB)
3.667210% per bulan. KODE ERB
6. Menghitung koefisien dan ADHI 0.005794133
dengan rumus ANTM -0.021341208
BBNI 0.00069659
∑ ∑ ∑ BBRI -0.010546565
BMRI -0.003953452
∑ (∑ ) JSMR -0.003527429
PGAS -0.021019212
∑ ∑ PTBA -0.01918204
SMGR -0.005798533
TINS -0.015397161
Berikut nilai dan pada masing- TLKM -0.036134351
masing saham BUMN periode WIKA 0.006320419
penelitian : Sumber : Data Olahan,2015
Dilihat dari perhitungan pada
tabel diatas, hanya terdapat 3 saham

Jom FEKON Vol.2 No.2 OKTOBER 2015 9


yang nilai ERBnya positif dan 9 saham b. Jika ERB < 𝐶 , maka saham-saham
yang nilai ERBnya negatif. Sehingga 3 tersebut tidak masuk dalam
saham yang memiliki nilai ERB positif portofolio optimal.
tersebut memiliki peluang untuk c. Berikut adalah tabel perbandingan
menjadi bagian dari portofolio yang antara nilai ERB dengan nilai cut
optimal. off rate (𝐶 ).
8. Menentukan Cut Off Candidate (𝐶 ) Tabel 7
dan Cut-Off Point (𝐶 ) Perbandingan nilai ERB dengan nilai
Portofolio yang optimal akan cut off rate (𝐶 )
terbentuk dengan saham-saham yang KODE ERB
mempunyai nilai rasio ERB tinggi. WIKA 0.006320419 > 0.002394038
ADHI 0.005794133 > 0.003204112
saham-saham dengan nilai ERB BBNI 0.00069659 < 0.003204112
rendah tidak akan dimasukkan ke SMGR -0.00579853 < -0.00020132
dalam portofolio optmal. Dengan BMRI -0.00395345 < -0.00578249
JSMR -0.00352742 < 0.001788765
demikian digunakan titik pembatas BBRI -0.01054656 < -0.00736184
Cut-Off Point (𝐶 ) yang mnentukan TINS -0.01539716 < -0.00539486
batas nilai ERB berapa yang dikatakan PTBA -0.01918204 < -0.00673457
tinggi. PGAS -0.02101921 < -0.00216789
ANTM -0.02134120 < -0.00681045
Table berikut menyajikan hasil TLKM -0.03613435 < -0.00401177
perhitungan cut off rate (𝐶 ) pada 12 Sumber : data olahan,2015
saham yang menjadi sampel penelitian 9. Menentukan proporsi dana investasi
pada periode januari 2009 – desember menggunakan rumus Jogiyanto
2013. (2010):
Tabel 6
Perhitungan cut off rate (𝐶 )
KODE ∑
WIKA 0.002394038
ADHI 0.003204112
BBNI 0.003204112 Dengan nilai adalah sebesar :
SMGR -0.000201327 ( 𝐶 )
BMRI -0.005782495
JSMR 0.001788765
BBRI -0.00736184 Tabel 8
TINS -0.005394865 Proporsi dana investasi saham 2009 –
PTBA -0.006734578 2013
PGAS -0.002167892 KODE (
ANTAM -0.006810456 )
TLKM -0.004011771 ADHI 94.281308 0.0025900 36.76
Sumber : Data Olahan,2015 WIKA 134.80643 0.0031163 63.24
Saham-saham yang Sumber : Data Olahan,2015
membentuk portofolio optimal adalah
saham-saham yang mempunyai ERB 10. Menentukan Expected return
lebih besar atau sama dengan nilai portofolio
ERB dititik 𝐶 . ( ) 0.014162686 +
a. Jika ERB > 𝐶 , maka saham-saham (0.021542895)
tersebut masuk ke dalam portofolio 0.045241084 atau 4.524%
optimal. 11. Menghitung varian portofolio.

Jom FEKON Vol.2 No.2 OKTOBER 2015 10


Untuk mengetahui besarnya varian Expected return portofolio Tandelilin
portofolio, dapat dilakukan dengan (2010) :
menggunakan rumus :
( ) ∑ 𝑖 ( )
(∑ )
Dan rumus varian Jogiyanto (2010) :

(∑ )
∑ ∑
( )
Dimana merupakan
atau 1.92% bobot/proporsi dana yang akan di
Dari perhitungan yang telah di alokasikan untuk masing-masing
lakukan, maka pembentukkan saham. Dalam penelitian ini
portofolio optimal menggunakan bobot/proporsi dana masing-masing
model indeks tunggal terdiri dari dua saham sama yaitu 1/12 atau 8.33%
saham yaitu ADHI dan WIKA, dimana Table 9
masing – masing saham dengan Expected return, standar deviasi dan
proporsi dana pada ADHI sebesar proporsi dana awal
36.76% dan WIKA sebesar 63.24%. KODE ( )
dengan kombinasi dua perusahaan ADHI 0.045926 0.15955
tersebut, maka return portofolio yang ANTM 0.009328 0.1227244
di hasilkan sebesar 4.524% dengan BBNI 0.03789 0.1343728
BBRI 0.018954 0.1254042
risiko portofolio sebesar 1.92%.
BMRI 0.030536 0.1046728
JSMR 0.033479 0.0871724
Penentuan Portofolio dengan Model PGAS 0.019739 0.0888999
Markowitz PTBA 0.014808 0.1127962
Langkah yang pertama dengan SMGR 0.030719 0.0849841
modelmarkowitz yaitu menghitung TINS 0.016474 0.1248551
expected return dan varian masing- TLKM 0.002156 0.1277958
masing saham.hasil perhitungan ini WIKA 0.045222 0.127035
dapat di lihat pada langkah awal Sumber : Data Olahan,2015
penggunaan model indeks tunggal.
Langkah berikutnya yaitu mencari Dengan data yang tersedia
nilai kovarian antara dua buah saham, dalam tabel, maka di dapat hasil
dalam portofolio menggunakan rumus sementara ( ) dan
Jogiyanto (2010) :
Langkah selanjutnya yaitu
𝐶 ( ) menghitung proporsi investasi ( )
( ( )( ( )
∑ dengan meminimumkan varian
sebagai fungsi tujuan Jogiyanto
Langkah selanjutnya yaitu (2010) :
menghitung expected return portofolio
dan varian portofolio dengan
menggunakan rumus :

Jom FEKON Vol.2 No.2 OKTOBER 2015 11


menjadi anggota portofolio optimal

saham yang terdiri dari saham JSMR
dan WIKA.
∑ ∑
Expected return portofolio dan
Parameter kunci yang dipakai adalah varian portofolio optimal
Wi dengan batasan ∑ Dari perhitungan portofolio
menggunakan bantuan solver pada
software Microsoft excel, selain
∑ proporsi dana juga di dapat hasil
Karena jumlah sekuritas yang expected return dan varia masing–
di gunakan dalam penelitian ini adalah masing saham yang menjadi anggota
12 sekuritas maka persamaan tersebut portofolio optimal. Nilai expected
menjadi cukup panjang dan kompleks. return dan varian dua saham anggota
Untuk mempermudah perhitungan, portofolio optimal tersebut dapat di
peneliti menggunakan bantuan solver lihat pada tabel 5.18 Di bawah ini.
pada software Microsoft excel dengan
memasukkan obyek-obyek yang Tabel 11
dibutuhkan pada cell untuk Nilai expected return portofolio
menghitung proporsi dana investasi optimal dan nilai varian
dengan meminimalkan fungsi tujuan portofolio optimal
yaitu varian portofolio dengan batasan- Kode Expected Varian
batasan yang telah ditentukan. Hasil Return Portofolio
penggunaan solver di sajikan pada Portofolio
tabel di bawah ini. ADHI 0 0
ANTM 0 0
Tabel 10 BBNI 0 0
proporsi dana saham–saham portofolio BBRI 0 0
optimal BMRI 0 0
Kode Proporsi Proporsi JSMR 0.015837241 0.002237
Dana Awal Dana Akhir PGAS 0 0
ADHI 8.33% 0 PTBA 0 0
ANTM 8.33% 0 SMGR 0 0
BBNI 8.33% 0 TINS 0 0
BBRI 8.33% 0 TLKM 0 0
BMRI 8.33% 0 WIKA 0.023829733 0.004039
JSMR 8.33% 47.305% TOTAL 0.039666974 0.006276
PGAS 8.33% 0 Sumber : Data Olahan,2015
PTBA 8.33% 0
SMGR 8.33% 0 Pengujian Hipotesis.
TINS 8.33% 0 Berdasarkan hasil uji
TLKM 8.33% 0 normalitas yang memperlihatkan data
WIKA 8.33% 52.695% berdistribusi normal maka
TOTAL 100% 100% menggunakan pengujian hipotesis
Sumber : Data Olahan,2015 parametrik yaitu paired sample T-test.
Hasil pengolahan data di peroleh
Berdasarkan nilai tersebut, seperti pada table 5.20.
maka diperoleh dua buah saham yang

Jom FEKON Vol.2 No.2 OKTOBER 2015 12


Table 12 dengan return portofolio model
hasil uji paired T-test Markowitz.
Variab T Signifikan Keteranga
el test si n Saran
Return 1.00 0.500 Tidak ada Berdasarkan hasil penelitian,
0 beda
saya sebagai penulis akan memberi
Sumber : Data Olahan,2015 saran kepada investor untuk
melakukan analisa terlebih dahulu
Hasil penelitian ini pada perusahaan–perusahaan terkait
menunjukkan tidak adanya perbedaan sebelum berinvestasi agar investor
signifikan antara return portofolio dapat menghasilkan return sesuai
saham-saham BUMN yang dengan yang di harapkan.
membentuk portofolio dengan Penelitian ini hanya
menggunakan model indeks tunggal menggunakan dua model portofolio
dan menggunakan model Markowitz yaitu model indeks tunggal dengan
karena tingkat signifikansi lebih besar model Markowitz. Pada penelitian
dari , dimana ditetapkan sebesar selanjutnya disarankan untuk
0.05. menggunakan model portofolio
lainnya seperti CAPM dan sebagainya
SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan
Daftar Pustaka
Berdasarkan hasil pembahasan
Bodie, Kene & Marcus. 2006.
yang di lakukan pada bab sebelumnya,
Investment. Edisi ke-6.
dapat di ambil simpulan bahwa pada
Salemba Empat, Jakarta.
pembentukan portofolio optimal
saham BUMN menggunakan model
Brigham & Houston. 2009. Dasar-
indeks tunggal saham yang terbentuk
Dasar Manajemen Keuangan.
hanya dua perusahaan yaitu ADHI dan
Edisi Ke-10. Salemba Empat,
WIKA dengan proporsi dana sebesar
Jakarta.
36.76% padasaham ADHI dan 63.24%
pada saham WIKA, kombinasi ini
Husnan,Suad. 2009. Analisis
memberikan return portofolio sebesar
Pembentukan Portofolio
4.52% dengan tingkat risiko sebesar
Optimal. BPFE, Yogyakarta.
1.92%. sedangkan pada pembentukan
portofolio menggunakan model
Jobson & Korkie. 1981. The Trouble
Markowitz kombinasi yang terbentuk
With Performance
yaitu dari saham JSMR dan WIKA
Measurement Comment.
denganproporsi masing-masing saham
Journal Of Portofolio
sebesar 47.31% pada saham JSMR dan
Management, Winter
52.69% pada saham WIKA, kombinasi
ini memberikan return portofolio
Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan
sebesar 3.97% dengan risiko yang
Analisis Investasi. Edisi ke-7.
diterima oleh investor sebesar 0.63%.
BPFE, Yogyakarta.
dan hasil uji T-test di dapat bahwa
tidak ada perbedaan signifikan antara
Nurmayanti M. poppy & indrawati
return portofolio model indeks tunggal
Novita. 2010. Dasar-Dasar

Jom FEKON Vol.2 No.2 OKTOBER 2015 13


Analisis Investasi Dan
Portofolio. Citrabooks
Indonesia, Palembang.

Paudel & Koirala. 2006. Application


Of Markowitz And Sharpe
Models In Nepalese Stock
Market. The Journal Of
Nepalese Business Studies.

Sartono,Agus. 1994. Manajemen


Keuangan Teori Dan Aplikasi.
BPFE. Yogyakarta.

Sekaran, Uma. 2007. Metodologi


Penelitian Untuk Bisnis, Edisi
Ke-4. Salemba Empat, Jakarta.

Sugiyono. 2011. Statistic Untuk


Penelitian. Alfabeta, Bandung.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio


dan Investasi. Kanisiu,
Jogyakarta

William F.Sharpe,et al. Investasi.


Indeks, Jakarta

Zulganef. 2008. Metode Penelitian


Sosial Dan Bisnis. Graham
Ilmu, Yogyakarta

www.BUMN.go.id

www.Finance.yahoo.com

www.IDX.co.id

Jom FEKON Vol.2 No.2 OKTOBER 2015 14

Anda mungkin juga menyukai