Dialog Drama
Dialog Drama
bernama raja richard. Raja richard adalah raja yang sangat tegas, ganas dan tampa ampun pada
kaum muslim.
Pada suatu masa ada tentara 3 muslim yang tertangkap dan maenjadi tawanan para tentara salibis
kemudian mereka bertiga dibawa kehadapan raja richard untuk di eksekusi namun saaat itu raja
memberikan tiga buah pilihan
Raja : saya tudak akan menghukummu, tapi saya akan memberikanmu pilihan. Kalian keluar dari
islam dan menjadi mata-mata, kemudian saya akan memberikan harta, jabatan dan semua yang
kalian inginkan.
Tawanan 1 : “ lalu apa yang akan kami terima jika tidak mengikuti permintaan busukmu itu.. ?”
Kesatria muslim yang pertama menatap sang raja dengan mata yang terbuka lebar seakan tidak
gentar dengan dengan apa yang akan menimpanya. Dan kesatia muslim lain tertunduk dengan wajah
takut dengan pilihan yang akan di ambilnya.
Sontak mendengar kata yang terucap oleh prajurit muslim tersebut, para tentara salib langsung
mengelilingi kesatria muslim dengan cepat. Seolah akan segera mengayunkan cambuk hanya dengan
satu perintah dari raja zolim di atas singgasananya.
Wajah Kesatria muslim berubah pias, seolah tak ada lagi darah yang mengalir dari wajahnya
Raja : “ coba kau ulangi apa yang kau katakan tadi .. ! perintah raja dengan kerasnya
Kasatria 1 : “ ahaadd,, ahaddd.. ahaaddd “ jawaban tentara muslim tak kalah kerasnya.
Mendengar perintah rajanya, para prajurit dengan segra mengayunkan cambuk ptanpa belas kasihan.
Raja : “ kuberi satu kesempatan lagi, apakah kau mau keluar dari islam ?” lanjut sang raja.
Kesatria 1 tersenyum dan berkarta “ wahai raja, walau nyawa terpisah dari badan, kau akan tetap
mendegar satu kata ahaadd.. ahadd.. ahadd.” Seakan akan syurga sudah tampak didepan matanya
sehingga tidak ada rasa takut dalam diri pria muslim tersebut.
Raja : “Tidak tahu terima kasih, Bunuh dia dengan segera, lalu lemparkan mayatnya ke sungai”.
Seketika prajurit sang raja mengayunkan cambuk dengan ganas, hingga sang kesatria gugur dengan
iman yang tertanam kokoh dalam jiwanya.
Raja : “ engkau sudah melihat sendiri hasil pilihan yang diambil temanmu, sekarang apa yang kan kau
ambil ? keluar dari agamamu atau mati “
Prajurit yang kedua mulai gemetar dan ketakutan. Prajurit yang kedua itupun memejamkan kedua
matanya kemudian menarik nafas dalam dalam kemudian berkata dengan suara lantang “ Ahaddd....
“. Raja pun mulai geram,ia langsung memerintahkan pasukannya untuk menghukum pria muslim
tersebut
Pengawal : “ maaf yang mulia, bagaimana kalau kita tunda dulu hukumannya siapa tau jawaban
tawanan yang satunya berbeda “
Pengawal : “ yang mulia coba tanya kepada tawanan yang terakhir apakah dia mau keluar atau tidak
dari islam, kalau tidak maka kita bisa langsung menghukum dengan tawanan lainya” jawab pengawal
sambil menundukan kepalanya.
Sang raja pun menyetujui itu. Pertanyaan yang sama pun ditanyai kepada tawanan muslim yang
terakhir. Apakah ia mau keluar dari agamanya dan akan diberikan harta, jabatan dan apa yang saja
yang ia inginkan. Maka dengan cepat tanpa pikir panjang prajurit muslim terkahir tersebut bersujud
dihadapan raja dan besedia keluar dari agamanya
Sang rajapun senang, ia memerintahkan para pasukanya untuk melepaskan ikatanya ditangan
prajurit tersebut dan juga memberikan pakaian yang layak untuknya. Sang prajurit ketiga pun merasa
gembira. pengawal yang memberikan intrupsi itu pun tiba tiba bersujud dihadapan raja dan berkata
Pengawal : “ kita harus menguji kesetiaan orang ini kepada kita agar dia tidak menghianati kita nanti
“ saran sang pengawal
Akhirnya tawanan yang terakhir itu menunjukkan kesetianya dengan cara membunuh temanya
sendiri. Dengan cepat si penghianat yang murtad itu mencambuk muslim yang kedua hingga
meninggal dan gugur sebagai syahid menyusul temanya yang pertama.
Setelah membantai teman seperjuanganya prajurit muslim yang murtad dan berjiwa khianat ini
merasa senang, begitupula dengan sang raja.
Namun, pengwal yang sama meminta izin untuk kembali membuka suara
Raja : “ loh? Kenapa ? bukankah engkau sendiri yang memintanya untuk membunuh temanya sendiri
“ tanya sang raja
Pengawal : “ yang mulia, jika ia bisa menghianati agama dan temanya maka mungkin saja kelak dia
kan menghiati kita “ jawab sang pengawal
Akhirnya sang raja menghukum tentara muslim yang berkhianat tersebut sampai meningal. Tentara
muslim yang murtad kini tidak terima di mata manusia dan tidak pula diterima di sisi alah yang maha
kuasa.
Dalam kisah ini mengajarkan untuk istioqmah dan islam sampai akhir hayat