Perusahaan dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembelian barang dagangan (produk
jadi/finished goods) dan menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan (laba). Sementara itu, yang dimaksud barang dagangan (merchandise
inventory) adalah barang yang dibeli perusahaan untuk dijual kembali.
1. Metode Fisik/Periodik
Metode fisik atau periodik pada umumnya digunakan perusahaan yang menjual barang
dagangan dengan harga relative murah, tetapi sering terjadi. Menurut metode ini, akun
Persediaan barang dagangan tidak boleh didebit untuk mencatat transaksi pembelian barang
dagangan, dan tidak boleh dikredit untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan. Dalam
metode ini, transaksi pembelian barang dagangan akan dicatat dengan mendebit akun
Pembelian, sedangkan jika terjadi penjualan akan dicatat dengan mengkredit akun Penjualan.
Contoh
Transaksi di bawah ini diambil dari pembukuan PD Indah Permai, Jakarta selama bulan Maret
2006. Maret
5. Dibeli barang dagangan dari PT Amanda, Semarang seharga Rp8.000.000,00. Dari
jumlah tersebut dibayar tunai Rp3.000.000,00 dan sisanya dengan syarat 2/10, n/30.
8. Dibeli barang dagangan dari Fa. Asmaranda, Semarang seharga Rp10.000.000,00
secara kredit dengan syarat 2/10, n/30. Dan pada saat itu juga dibayar biaya angkut
barang yang dibeli sebesar Rp 1.000.000,00.
9. Dikembalikan sebagai barang yang dibeli dari Fa. Asmaranda, Semarang karena tidak
sesuai dengan pesanan seharga Rp1.000.000,00.
10. Dijual barang dagangan secara kredit kepada Tuan Fredi Irawan, Solo seharga
Rp7.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30. Harga pokok barang tersebut sebesar
Rp5.500.000,00.
12. Diterima kembali barang yang telah dijual kepada Tuan Fredi Irawan, Solo seharga
Rp1.000.000,00 karena rusak. Harga pokok barang yang dikembalikan sebesar
Rp700.000,00.
15. Dijual barang dagangan kepada Tuan Sigit Pramono secara tunai seharga
Rp2.000.000,00 dan secara kredit seharga Rp4.000.000,00 dengan syarat
pembayaran 2/10, n/30. Harga pokok barang tersebut sebesar Rp4.500.000,00.
18. Dilunasi kepada Fa. Asmaranda atas pembelian barang dagangan tertanggal 8 Maret
yang lalu.
20. Diterima pelunasan dari Tuan Fredi Irawan atas penjualan barang dagangan
tertanggal 10 Maret yang lalu.
22. Dibayar kepada PT Amanda, Semarang atas pembelian barang dagangan tertanggal
5 Maret yang lalu.
25. Tuan Sigit Pramono melunasi hutangnya atas transaksi tanggal 15 Maret yang lalu.
2. Metode Perpetual
Metode perpetual atau terus-menerus pada umumnya digunakan perusahaan yang menjual
barang dagangan dengan harga relatif mahal, dan tidak sering terjadi. Dalam metode ini,
transaksi pembelian barang dagangan akan dicatat dengan mendebit akun persediaan barang
dagangan sebesar harga beli (harga perolehan), sedangkan jika terjadi penjualan akan dicatat
dengan mengkredit akun persediaan barang dagangan sebesar harga pokoknya. Pencatatan
transaksi ke dalam jurnal umum menurut metode perpetual adalah sebagai berikut.
4. jurnal penjualan, untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan secara kredit.
Suatu perusahaan dagang sering melakukan transaksi penjualan
barang dagangan, terutama penjualan barang dagangan secara
kredit. Untuk itulah diperlukan pencatatan khusus atas transaksi
tersebut dalam jurnal penjualan. Jurnal penjualan adalah buku
jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi
penjualan barang dagangan secara kredit.
Selama bulan Juni 2006, PD Asih Jaya Bandung mempunyai
transaksi sebagai berikut.
Juni
4 Dijual barang dagangan kepada Fa. Huges Jakarta
seharga Rp 7.000.000,00 dengan syarat EOM. (FJ no.
001)
10 Dijual barang dagangan kepada Purwanto Semarang
seharga Rp 5.000.000,00 syarat EOM (FJ no. 002)
17 Dijual barang dagangan secara kredit kepada Tuan
Widayat Solo seharga Rp 3.000.000,00 dengan syarat
2/10, n/30 (FJ no. 003)
25 Dijual barang dagangan kepada PT Ambarsari
Surabaya seharga Rp 9.000.000,00 dengan syarat
3/15, n/45. (FJ no. 004)
30 Dijual barang dagangan kepada Fa. Huges Jakarta
seharga Rp 7.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30 (FJ
no. 005)
: