ETIKA PUBLIK
disampaikan dalam Pelatihan Dasar CPNS
di lingkungan PPSDM Kemendagri Regional Bandung
Kontak : Oleh :
0813-927-12345 Bambang Hendarsyah
bambanghendarsyah90@gmail.com BKPP Kota Bandung
Bahasa Tubuh 55 %
Postur, Isyarat, Kontak Mata 38 %
Kata-kata 7%
Efektivitas
Pesan Verbal & Non Verbal
Pesan Verbal
Setelah 3 hari yang tersisa 10 %
Pesan Verbal disertai Audio Visual
Setelah 3 hari yang tersisa 65 %
Kompetensi yang Dibangun…
Kemampuan untuk
menanamkan
nilai dan membentuk sikap
perilaku kepatuhan yang tinggi
pada standar etika publik
di lingkungan kerja.
Sistematika Pembahasan
KELOLA RESISTEN
KONTRIBUTOR KONTRIBUTOR
SOLUSI MASALAH
KREATIF MALAS
TETAP
MAU BERUBAH
BERTAHAN
Unsur-unsur Kompetensi
Pendidikan
Knowledge KOMPETEN
Attitude Skill
Pengalaman/ Pelatihan
Lingkungan Kerja
Clean Government
Good Governance
Fungsi Pemerintahan
PENGATURAN (T) KETERTIBAN
5
4
3
2
1
Informasi Kunci
1. ETIKA: refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang bersifat
absolut; sedangkan moral mengacu pada kewajiban yang
seharusnya dilakukan;
2. ETIKET: adab, sopan santun yang bersifat relatif;
3. ETIK: prinsip-prinsip yang berhubungan dengan perbuatan
benar atau salah;
4. ETIS: perbuatan yang beretika baik;
5. ETOS: sifat atau adat;
6. STANDAR ETIKA mencakup: peraturan perundang-undangan,
kode etik, aturan organisasi, visi dan misi organisasi, pedoman
pelaksanaan tugas, kebijakan pemerintah, perintah pimpinan,
dan norma hukum dan norma sosial;
7. KONSEKUENSI PELANGGARAN ETIKA terdiri atas: (1) Sanksi
Administratif; (2) Sanksi Perdata; (3) Sanksi Pidana dan
(4) Sanksi Sosial.
Kode Etik
PRODUKTIF KONSUMTIF
INOVATIF JADUL
KOMPETITIF PECUNDANG
Mindset Performance Loop
MINDSET
PERFORMANCE ATTITUDE
RESULT BEHAVIOUR
ACTION
Bentuk Konflik Kepentingan
1. Aji mumpung (self dealing): memanfaatkan kedudukan politis
untuk kepentingan yang sempit dan sistem nepotisme.
2. Menerima/memberi suap (bribery, embezzlement, graft):
berbagai bentuk transaksi suap menyuap biasanya terkait dengan
digunakannya jabatan publik oleh seorang pemegang kekuasaan
secara tidak bertanggungjawab.
3. Menyalahgunakan pengaruh pribadi (influence peddling):
memanfaatkan pengaruh untuk kepentingan karir atau bisnis
yang sempit.
4. Pemanfaatan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi.
5. Pemanfaatan informasi rahasia: mengacaukan kedudukan formal
dengan keuntungan yang diperoleh secara informal
6. Loyalitas ganda (outside employment, moonlighting):
menggunakan kedudukan dalam pemerintahan untuk investasi
pribadi.
Yang Harus Dihindari ASN
1. Ikut serta dalam transaksi bisnis pribadi atau perusahaan
swasta untuk keuntungan pribadi dengan
mengatasnamakan jabatan kedinasan.
2. Menerima segala bentuk hadiah dari pihak swasta pada
saat ia melaksanakan transaksi untuk kepentingan
kedinasan atau kepentingan pemerintah.
3. Membicarakan masa depan peluang kerja di luar instansi
pada saat ia berada dalam tugas-tugas sebagai pejabat
pemerintah.
4. Membocorkan informasi komersial atau ekonomis yang
bersifat rahasia kepada pihak-pihak yang tidak berhak.
5. Terlalu erat berurusan dengan orang-orang di luar instansi
pemerintah yang dalam menjalankan bisnis pokoknya
tergantung kepada izin pemerintah.
Implikasi
Kode Etik Dalam Pelayanan Publik
1. Menyempurnakan pekerjaan di sektor publik;
2. Mencegah hal-hal buruk;
3. Mengakomodir kepentingan bersama dalam
organisasi publik.
PERMASALAHAN BIROKRASI DALAM
PELAYANAN PUBLIK
KURANG RESPONSIF BIROKRATIS
Kurang Mau
KURANG
Mendengar Aspirasi
INFORMATIF
Masyarakat
ARTIFICIAL INTELLIGENCE
ERA DISRUPTION
Mengubah total & Potensi mempermudah
menghancurkan cara kehidupan sehari-hari
bisnis konvensional melalui otomasi
INTERNET OF
(EVERY)THINGS
Penetrasi internet
dalam kehidupan
sehari-hari
Menghilangkan berbagai
pekerjaan konvensional,
digantikan mesin/robot
Integritas Pelayanan Publik
Fredik Galtung (KPK, Modul Pelatihan Integritas, 2011,diolah)
IO = a (ACE) – c
IO : Integritas Organisasi
a : alignment/ interaksi
A : Accountability/ akuntabilitas - melakukan sesuai ucapan
C : Competence/ kompetensi - melakukan dengan benar
E : Ethic/etika - melakukan dengan keyakinan
c : Corruption - melakukan tanpa korupsi
Area Pelanggaran Integritas Pada Birokrasi
PELANGGARAN AKUNTABILITAS:
1. Penyajian data pemerintah terkait kepentingan/pelayanan masyarakat
tidak cermat, tidak update dan tidak akurat.
PELANGGARAN KOMPETENSI:
2. Ketidakcakapan ASN terkait pengetahuan kerja, keterampilan
kerja dan sikap kerja ASN dalam memberikan pelayanan publik.
PELANGGARAN ETIKA:
Penyalahgunaan kewenangan dalam jabatan, memberikan
3. prioritas tertentu untuk kepentingan pribadi/ keluarga/
kelompok tertentu, tidak ada permintaan maaf atas
ketidaknyamanan pelayanan publik.
Bangga melayani
Profesional
Pelayanan Prima
1. Passionate: sangat bergairah,bersemangat,antusias;
2. Progressive: memakai cara yang terbaik, termaju;
3. Proactive: antisipatif, proaktif dan tidak menunggu;
4. Prompt: positif , tanpa curiga dan kekhawatiran;
5. Patience: penuh rasa kesabaran;
6. Proportional: tidak mengada-ada;
7. Punctual : tepat waktu.
Praktik Etiket Pelayanan Publik
Etiket & Etika
ETIKET ETIKA
• Etiket menyangkut cara suatu • Etika menyangkut pilihan yaitu
perbuatan harus dilakukan apakah perbuatan boleh
manusia. Diantara beberapa dilakukan atau tidak.
cara yang mungkin, etiket
menunjukkan cara yang tepat,
artinya cara yang diharapkan
serta ditentukan dalam suatu
kalangan tertentu. Etika tidak
terbatas pada cara dilakukannya
suatu perbuatan.
• Etiket hanya berlaku dalam • Etika selalu berlaku meskipun
pergaulan. Bila tidak ada saksi tidak ada saksi mata, tidak
mata, maka etiket tidak berlaku tergantung pada ada dan
tidaknya seseorang
Etiket & Etika
ETIKET ETIKA
• Etiket bersifat relatif artinya • Etika jauh lebih bersifat absolut.
yang dianggap tidak sopan Prinsip-prinsipnya tidak dapat
dalam suatu kebudayaan, bisa ditawar lagi.
saja diangap sopan dalam
kebudayaan lain.
Sikap / perilaku;
Ekspresi wajah;
Penampilan;
Cara berpakaian;
Cara berbicara;
Cara mendengarkan;
Cara bertanya.
Sikap Kunci
Atensi
Senyum
Sapa
Salam
Tolong
Maaf
Terimakasih
Aktualisasi Etika Publik bagi ASN
1. Pemanfaatan Sumberdaya Publik
2. Absensi Harian
3. Pemberian Hadiah Atau Cindera Mata
4. Konlik Kepentingan Dalam Pengadaan
5. Penggunaan APBN/APBD
6. Pengangkatan Dalam Jabatan Publik
7. Whistle Blower Atau Membocorkan Informasi
8. Kebocoran Ujian Nasional.
Etiket Berjabat Tangan
1. Tangan tidak perlu dikatupkan ke dada setelah
bersalaman
2. Tidak perlu mencium tangan atasan, rasa
hormat cukup ditampakkan dengan
membungkukkan sedikit badan
3. Tataplah mata lawan bersalaman, jangan
bersalaman sementara mata melihat ke arah
lain, ini kesannya meremehkan lawan
4. Genggaman jangan asal-asalan saja, apalagi asal
menyentuh ujung tangan, salam ini terasa
kurang hangat, dan hambar dalam pergaulan
5. Dalam acara resmi, sebaiknya menunggu atasan
menyodorkan tangannya, baru menyambutnya.
Etiket Menerima Tamu
1. Segera bangun dari tempat duduk;
2. Tersenyumlah;
3. Sapa pengguna layanan dengan ucapan “selamat”;
4. Tanyakan “apa yang bisa dibantu”;
5. Jika tamu atau pengguna layanan ingin menemui
pimpinan,minta tamu tersebut
untuk mengisi form atau buku tamu.
6. Jika tamu terpaksa menunggu,
segera katakan “maaf”;
7. Jika tamu bisa masuk, segera
antarkan ke ruang pimpinan.
Etiket Bertamu
1. Buatlah janji bertemu;
2. Konfirmasi Ulang sebelum
bertemu;
3. Cek tempat pertemuan;
4. Pembicaraan singkat, jelas dan
padat;
5. Perhatikan penampilan;
6. Jaga sikap Bersikaplah ramah dan
tulus agar suasana
menyenangkan.
Etiket Bertelepon
1. Menyiapkan bahan pembicaraan sebelum
menelepon
2. Mengucapkan salam sebagai pembuka kata
3. Menggunakan nada suara yang ramah dan wajar
4. Menyebutkan identitas diri atau instansi
pemerintah kita
5. Melakukan pembicaraan yang ringkas dan tertuju
pada soal yang penting saja
6. Menggunakan kalimat atau kata-kata yang jelas,
tidak bertele-tele, dan mudah dipahami
7. Menggunakan bahasa yang baik dan volume suara
yang cukup
8. Mengakhiri setiap pembicaraan dengan ucapan
terima kasih ataupun “selamat pagi/siang/sore”
Etiket Menangani Keluhan
1. Mendengarkan dengan baik.
1. Biarkan mereka berbicara.
2. Meminta maaf dengan tulus.
3. Tanyakan pada mereka bagaimana
Anda bisa memperbaikinya. Dan
lakukan dengan lebih.
4. Meyakinkan mereka Anda akan
memperbaiki masalah.
5. Berterima kasih pada mereka.
Aktualisasi Etika Publik ASN
1. Pemanfaatan Sumberdaya Publik
2. Absensi Harian
3. Pemberian Hadiah Atau Cindera Mata
4. Konlik Kepentingan Dalam Pengadaan
5. Penggunaan APBN/APBD
6. Pengangkatan Dalam Jabatan Publik
7. Whistle Blower Atau Membocorkan Informasi
8. Kebocoran Ujian Nasional.
Ruang Lingkup Keprotokolan
Hindari kata:
“BIASANYA”
Pelayanan Keprotokolan
Dianggap sepele
tetapi prinsip,
bertujuan untuk
mendorong
untuk segera
mengambil
keputusan
Tata Tempat
Penjelasan:
Berdiri tegak di tempat masing-masing dengan sikap sempurna,
meluruskan lengan ke bawah, mengepalkan telapak tangan, dan
ibu jari menghadap ke depan merapat pada paha disertai
pandangan lurus ke depan.
Jenis Acara Resmi
UPACARA BENDERA