Anda di halaman 1dari 3

Prinsip Kerja Speaker

Pada dasarnya, speaker merupakan mesin penerjemah akhir, kebalikan dari


mikrofon. Speaker membawa sinyal elektrik dan mengubahnya kembali menjadi
getaran untuk membuat gelombang suara. Speaker menghasilkan getaran yang
hampir sama dengan yang dihasilkan oleh mikrofon yang direkam dan dikodekan
pada tape, CD, LP, dan lain-lainnya. Speaker tradisional melakukan proses ini
dengan menggunakan satu drivers atau lebih.
1. Diafragma
Sebuah drivers memprosuksi gelombang suara dengan menggetarkan cone yang
fleksibel atau diafragma secara cepat. Cone tersebut biasanya terbuat dari kertas,
plastik, ataupun logam, yang berdempatan pada ujung yang lebih besar pada
suspension. Suspension atau surround merupakanratusan material yang fleksibel
yang menggerakan cone, dan mengenai bingkai logam pada drivers disebut
basket.
Ujung panah pada cone berfungsi menghubungkan cone ke voice coil. Coil
tersebut didempetkan pada basket oleh spider, yang merupakan sebuah cincin dari
material yang flesibel. Spider menahan coil pada posisinya sambil mendorongnya
bergerak kembali dengan bebas dan begite seterusnya.
2. Magnet
Proses spaker coil bergerak, ke posisi semula dan seterusnya adalah sebagai
berikut. Elektromagnet diposisikan pada suatu bidang magnet yang konstan yang
diciptakan oleh sebuah magnet permanen. Kedua magnet tersebut, yaitu
elektromagnet dan magnet permanen, berinteraksi satu sama lain seperti dua
magnet yang berhubungan pada umumnya kutub positif pada elektromagnet
tertarik oleh kutub negatif pada bidang magnet permanen dan kutub negatif pada
elektromagnet ditolak oleh kutub negatif magnet permanen.
Ketika arah kutub elektromagnet bertukar, bertukar pula arah dan gaya tarik-
menariknya. Dengan cara seperti ini, arus bolak-balik secara konstan
membalikkan dorongan magnet antara voice mail dan magnet permanen. Proses
inilah yang mendorong coil kembali dan begitu seterusnya dengan cepat. Sewaktu
coil bergerak, ia mendorong dan menarik speaker cone. Hal tersebut
menggetarkan udara di depan speaker, membentuk gelombang suara.
Sinyal audio elektrik juga dapat diinterpresentasikan sebagai sebuah gelombang.
Frekuensi dan amplitudo dari gelombang ini, yang merepresentasikan gelombang
suara asli, mendikte tingkat dan jarak pergerakan voice coil. Sehingga dapat
disimpulakan bahwa frekuensi dan amplitudo dari gelombang suara diproduksi
oleh diafragma.
Prinsip Kerja Solenoid
Prinsip kerja dari solenoid valve yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai
penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply tegangan maka koil tersebut
akan berubah menjadi medan magnet sehingga menggerakan piston pada bagian
dalamnya ketika piston bertekanan yang berasal dari supply (service unit), pada
umumnya solenoid valve pneumatic ini mempunyai tegangan kerja 100/200 VAC
namun ada juga yang mempunyai tegangan kerja DC.

Keterangan Gambar :
A - Input side
B - Diaphragm
C - Pressure chamber
D - Pressure relief passage
E - Solenoid
F - Output side

Anda mungkin juga menyukai