Tujuan:
1. Menilai kapasitas dan peran fasilitas kesehatan ( Puskesmas dan RSUD/Rumah Sakit Swasta) dalam melaksanakan perawatan
BBLR, serta keselarasannya dengan PONED/PONEK dan tingkat perawatan ibu neonatal
2. Menilai kapasitas tenaga kesehatan dalam memberikan asuhan pada bayi BBLR
PEMBUKAAN
No. Kegiatan/Pertanyaan
1 Perkenalan
Terima kasih sudah berkenan untuk hadir. Nama saya adalah…. ( jelaskan tentang penelitian ini dari lembar informasi).
Berikut ada lembar penjelasan tentang penelitian kami. Bisa Bapak/Ibu baca terlebih dahulu, atau bisa bantu kami bacakan juga.
Jika Bapak/Ibu bersedia berpartisipasi, mohon untuk menandatangani lembar persetujuan di halaman akhir dari lembar penjelasan
penelitian tersebut. (Pastikan ada 1 bendel)
(Pastikan peneliti membawa 1 rekap dari lembar persetujuan. Lembar informasi dan lembar persetujuan yang rekap lainnya dibawa
oleh responden)
Nama responden:
Perkenalan
Sejak kapan Anda bergabung dengan ______ (nama fasilitas kesehatan)? Sudah berapa lama Anda menjabat sebagai _____ (nama jabatan)?
Sejak kapan ______ (nama fasilitas kesehatan) menjadi PONED / PONEK ?
Menurut Anda, apa perubahan mendasar fasilitas kesehatan ini setelah menjadi PONED / PONEK ?
5 Menurut pengalaman Anda, kasus BBLR paling kompleks atau rumit apa
yang pernah Anda tangani? Bagaimana situasinya saat itu?
6 Secara umum, dalam menangani bayi BBLR, tindakan apa yang menurut
Anda paling sulit dilakukan? Mengapa?
Probe:
Tindakan yang sulit dilakukan (misalnya):
o Tindakan medis
o Rujukan pasien (termasuk rujukan balik)
o Persiapan pemulangan pasien, seperti memberi tahu ibu dan
pengasuh lainnya tentang cara merawat bayi BBLR, mendorong dan
meyakinkan ibu dan pengasuh lain bahwa mereka mampu merawat
bayi BBLR, dll.
o Perawatan lanjutan setelah bayi BBLR pulang
Alasan (misalnya):
o Kurang terampil, belum terlatih
o Tidak ada pedoman atau SOP yang jelas
o Tidak diperlukan alat
o Sistem notifikasi rujukan sering tidak berfungsi
o Sulit bagi pengasuh untuk memahaminya
o Norma masyarakat tidak mendukung
o Yang lain
6a Tindakan apa yang paling mudah dilakukan?
Alasan (misalnya):
o Tidak melibatkan banyak langkah
o Telah dilatih
o Ada panduan/SOP yang jelas
o Semua perlengkapan yang diperlukan sudah lengkap
o Sistem notifikasi rujukan berjalan dengan baik
o Pengasuh mudah dimengerti
o Sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat
o Yang lain
7 Secara khusus apakah petugas kesehatan disini menindaklanjuti dengan
kunjungan rumah pada bayi BBLR ? Jika tidak, lanjutkan ke pertanyaan
berikutnya
● Pencapaian vs target
10 Apakah ada mekanisme untuk meningkatkan kualitas pelayanan bayi baru
lahir di Puskesmas /rumah sakit?
a. Jika ya: Bisakah Anda memberi contoh?
Probe: Sudah berapa lama berjalan? Bagaimana prosesnya?
14 Secara umum, dalam upaya pencegahan bayi BBLR, tindakan apa yang
menurut Anda paling sulit dilakukan? Mengapa?
Probe:
Tindakan yang sulit dilakukan (misalnya):
o Kunjungan rumah
o Sosialisasi
o Kolaborasi lintas sektor (termasuk dengan tokoh masyarakat)
o Aktifitas lain
Alasan (misalnya):
o Pengasuh resisten
o Norma masyarakat tidak mendukung (nikah muda, hamil muda,
dll)
o Belum adanya media komunikasi informasi pendidikan
o Yang lain
MENGAKHIRI WAWANCARA
16 Menurut Ibu, aspek apa saja yang penting untuk ditingkatkan (atau
sebaliknya dikurangi) untuk memudahkan/menunjang kegiatan Ibu di
UKM dan UKP bayi BBLR?
Penutup
a. Katakan terima kasih.
b. Hasil penelitian ini akan dikomunikasikan kepada pemangku kepentingan, termasuk Pemerintah Indonesia, dan diharapkan dapat menjadi masukan
yang bermanfaat bagi peningkatan pelayanan bayi BBLR.