Anda di halaman 1dari 3

Strategi Universitas dalam Membantu para Mahasiswa Baru agar Dapat

Mengatasi Permasalahan di Awal Masa Perkuliahan


(Studi Kasus Asrama Kampus B Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma)

ABSTRACT

Permasalahan yang dihadapi di era Digital semakin kompleks. Tidak hanya orang dewasa, namun
orang yang hampir menjadi dewasa seperti mahasiswa baru-pun tidak luput dengan beragam masalah
baru yang muncul di saat awal – awal memasuki dunia perkuliahan. MaBa atau mahasiswa baru,
istilah yang biasa digunakan untuk mendeskripsikan mahasiswa yang baru masuk di tahun pertama
perkuliahan, adalah mahasiswa yang rentan terhadap berbagai masalah yang dapat menentukan arah
kuliahnya kedepannya. Artikel ini dibuat dengan tujuan untuk menganalisis, permasalahan apa saja
yang kerap kali dihadapi oleh mahasiswa baru selama tahun pertama berkuliah dan bagaimana cara
Universitas dapat mendampingi untuk membantu mahasiswa baru tersebut melaluinya. Studi kasus
mengambil contoh sampel mahasiswa baru di asrama kampus B Universitas Dirgantara Marsekal
Suryadarma. Dan cara untuk menemukan solusi permasalahan menggunakan metode Social Network
Analysis yang akan di terapkan kepada 40 mahasiswa baru di lingkungan asrama kampus B
Dirgantara Marsekal Suryadarma. Hasil yang diharapkan, Universitas dalam hal ini Dirgantara
Marsekal Suryadarma dapat menemukan rumusan strategi yang dapat digunakan dalam membantu
tidak hanya dalam membuat mahasiswa baru dapat mengatasi permasalahan baru di lingkungan
barunya, namun juga dapat membantu mengarahkan menjadi pribadi mahasiswa yang cemerlang
selama menjalani 4 tahun perkuliahan berikutnya. Selain itu, strategi yang dibuat tidak hanya menjadi
solusi namun juga metode pencegahan masuknya pengaruh buruk ke mahasiswa baru tersebut.

Keywords: Era Digital, Mahasiswa Baru, Kampus B Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma,
Social Network Analysis, Mahasiswa Cemerlang.

PENDAHULUAN

Dewasa ini, perkembangan teknologi dan digital tidak hanya membawa berkah kepada
kemudahan dalam berkehidupan namun juga tantangan dan masalah yang muncul di berbagai lini
kehidupan. Mulai dari sosial media hingga game online misalnya, adalah contoh dari segilintir
tantangan dan permasalahan yang muncul dari perkembangan teknologi. Namun demikian, meskipun
terdapat keburukan di dalam pesatnya perkembangan teknologi, arus ini tidak lah dapat dihindari dan
setiap manusia dewasa harus mampu mengatasinya.

Mahasiswa sebagai perwakilan manusia yang berumur beranjak dewasa, adalah manusia yang
belajar di perguruan tinggi (kamus besar Bahasa Indonesia, 2008). Sebagai manusia yang beranjak
dewasa, tidak jarang mahasiswa mulai mengalami berbagai macam masalah yang baru yang belum
pernah dialaminya sebelumnya di masa – masa sebagai siswa. Dimulai dari tuntutan hidup jauh dari
orang tua, hidup di kos untuk pertama kalinya, hingga mengalami culture shock karena menghadapi
lingkungan baru dan orang – orang yang baru. Dan permasalahan ini, paling banyak dialami oleh
mahasiswa yang merantau terlebih yang berasal dari luar Jawa.

Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma, sebagai Universitas yang terletak di Jakarta,


menjadi salah satu universitas rujukan calon mahasiswa yang berasal dari tidak hanya luar kota
namun juga luar pulau Jawa. Tidak jarang ditemukan puluhan atau bahkan ratusan mahasiswa di
lingkungan kampus adalah berasal dari luar kota. Sehingga, disaat memasuki awal – awal fase
perkuliahan, mereka menjadi pihak yang paling banyak menerima paparan tantangan baru dan
tuntutan untuk beradaptasi.

Oleh karena itu, pihak Universitas menjadi salah satu pihak yang paling diharapkan dapat
membantu mahasiswa dalam melalui fase awal perkuliahan ini. Masa orientasi yang efektif kerap kali
masih belum cukup karena kegiatan tersebut sebatas berlaku selama di kuliah. Sedangkan saat
mahasiswa tersebut kembali pulang ke kos atau asrama nya (MES), maka dapat kembali terpapar
permasalahan dan tantangan baru. Maka, disini Social Networking atau media berbasis internet yang
dapat digunakan untuk membuat penggunanya saling terhubung akan sangat dapat membantu para
mahasiswa baru ini saat mereka kembali ke tempat kos atau asrama nya.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian kali ini adalah menggunakan
kuesioner yang dibagikan kepada 40 orang mahasiswa tahun pertama di lingkungan kampus B
Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma. Selain itu, juga akan dilakukan metode penelitian
menggunakan studi kasus, dimana akan dikaji secara mendalam strategi Universitas Dirgantara
Marsekal Suryadarma dalam membantu mendampingi mahasiswa barunya menghadapi tantangan di
awal masa perkuliahan.

HASIL PENELITIAN

Hasil penilitian menunjukkan bahwa perlu adanya pembuatan grup Angkatan yang
didalamnya diikutsertakan minimal 1 pembina mahasiswa atau dosen untuk turut serta membantu
membina mahasiswa baru selama tidak berada di lingkungan perkuliahan. Selain itu, hasil penilitian
juga menunjukkan perlu dibentuk tim khusus di dalam Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
yang fokus bertugas mengelola dan mengurus social media seperti di Instagram dan Twitter.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa pentingnya peran Universitas
dalam turut serta membantu dan mendapingi mahasiswa baru dalam melalui tahun awal
perkuliahannya. Hal ini demi membantu memastikan mahasiswa baru tersebut dapat tertangkal dari
pengaruh buruk yang mungkin masuk dan serta membantu mengarahkan mereka menjadi calon
mahasiswa yang cemerlang selama 4 tahun berkuliah di kampus. Demi mewujudkan hal ini, maka
peran dan strategi yang dapat dilakukan Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma adalah:

1. Membuat grup Angkatan dan grup khusus bagi mahasiswa merantau dari luar Jawa dimana
didalamnya juga terdapat minimal 1 pembina mahasiswa ikut bergabung
2. Membuat divisi khusus di dalam organisasi kampus yang bertugas focus dalam mengelola
social media kampus terutama pada platform Instagram dan Twitter
3. Melakukan evaluasi secara berkala pada mahasiswa tahun pertama (missal per 3 bulan atau
per 1 bulan) terkait mentoring dengan pembina mahasiswa atau dosen kampus
SARAN

Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disarankan beberapa poin sebagai berikut:

1. Membuat grup Angkatan dan grup khusus bagi mahasiswa merantau dari luar Jawa dimana
didalamnya juga terdapat minimal 1 pembina mahasiswa ikut bergabung
2. Membuat divisi khusus di dalam organisasi kampus yang bertugas focus dalam mengelola
social media kampus terutama pada platform Instagram dan Twitter
3. Melakukan evaluasi secara berkala pada mahasiswa tahun pertama (missal per 3 bulan atau
per 1 bulan) terkait mentoring dengan pembina mahasiswa atau dosen kampus

DAFTAR PUSTAKA

Estiane, Uthia. (2015). Pengaruh Dukungan Sosial Sahabat Terhadap Penyesuaian Sosial Mahasiswa
Baru di Lingkungan Perguruan Tinggi. Surabaya. Fakultas Psikologi Universitas Airlangga.

Daulay, Nurussakinah. (2021). Motivasi dan Kemandirian Belajar pada Mahasiswa Baru. Sumatera
Utara. Fakultas Agama Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008) Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta.
Balai Pustaka

Rahayu, Maria dan Arianti, Rudangta. (2020). Penyesuaian Mahasiswa Tahun Pertama di Perguruan
Tinggi: Studi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW. Semarang. Fakultas Psikologi
Universitas Padjajaran.

Susanto, Budi. Herlina dan Antonius. (2012). Penerapan Social Network Analysis dalam Penentuan
Centrality: Studi Kasus Social Network Twitter. Yogyakarta. Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Duta Wacana

Anda mungkin juga menyukai