Preceptor Klinik :
Meyta Kurniasari, S.Kep., Ns.
NIP 197605172006042001
Disusun Oleh :
1. Endra Bagas Baswara (2230041)
2. Tedi Novan Maulana (2230111)
3. Dewinda Hera (2230027)
4. Sangrila Dwi A. (2230094)
5. Larasati Oktavia (2230055)
Disusun Oleh :
1. Endra Bagas Baswara (2230041)
2. Tedi Novan Maulana (2230111)
3. Dewinda Hera (2230027)
4. Sangrila Dwi A. (2230094)
5. Larasati Oktavia (2230055)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Seminar Kasus ini disusun sebagai
salah satu syarat dalam memenuhi tugas praktik klinik keperawatan maternitas.
ini bukan hanya karena kemampuan penulis saja, tetapi banyak bantuan dari
berbagai pihak yang telah dengan ikhlas membantu penulis demi terselesaikannya
penulisan, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima
3. Dr. Hidayatus Sya’diyah, S.Kep., Ns., M.Kes, selaku Kepala Program Studi
sumber daya manusia. Terima kasih atas saran, kritik dan bimbingan demi
ii
4. Ibu Qori’ila Saidah, S.Kep., M.Kep., Ns.,Sp.Kep.An selaku pembimbing
yang penuh kesabaran dan penuh perhatian memberikan saran, kritik dan
5. Ibu Meyta selaku pembimbing yang penuh kesabaran dan penuh perhatian
6. Seluruh staf dan karyawan STIKES Hang Tuah Surabaya yang telah
7. Kedua orang tua, beserta seluruh keluarga kami yang telah memberikan doa,
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih
atas bantuannya. Penulis hanya bisa berdo’a semoga Allah SWT membalas
11. amal baik semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian
iii
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Maka saran dan kritik yang
Makalah Seminar Kasus ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang
Penulis
iv
DAFTAR ISI
iv
3.4 Implementasi Keperawatan .................................................................. 43
BAB 4 ............................................................................................................... 63
PEMBAHASAN ............................................................................................... 63
4.1 Pengkajian ........................................................................................... 63
4.2 Diagnosa Keperawatan ........................................................................ 64
4.3 Rencana Keperawatan .......................................................................... 67
4.4 Implementasi ....................................................................................... 70
4.5 Evaluasi ............................................................................................... 72
BAB 5 ............................................................................................................... 76
PENUTUP ........................................................................................................ 76
5.1 Kesimpulan.......................................................................................... 76
5.2 Saran ................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 80
v
BAB 1
PENDAHULUAN
diagnosis yang belum pasti, tata laksana yang memerlukan biaya mahal, dan
dengan penanganan yang masih sulit dan tidak tepat maka akan mengakibatkan
kesakitan bahkan hingga kematian. Sepsis neonatorum ini sendiri adalah sebuah
infeksi berat yang diderita neonatus atau bayi dengan gejala sistemik dan terdapat
bakteri dalam darah yang terjadi dalam umur 1 bulan setelah dilahirkan. Perjalanan
penyakit ini sering kali berlangsung cepat sehingga sering kali tidak terpantau
oleh ibu atau bahkan oleh tenaga kesehatan yang membantu dalam persalinan.
Dengan perjalanan penyakit yang cepat tersebut membuat kita sebagai tenaga
kesehatan bahkan ibu bayi harus menyiapkan pengobatan yang tepat dan memadai
serta ibu juga harus selalu mendampingi bayinya, karena jika tidak ada
penanganan yang tepat dan pendampingan langsung oleh ibu selama masa
pengobatan atau pemulihan maka bayi tersebut akan meninggal hanya dalam
hitungan jam, tepatnya 24-48 jam (Rosali, Iskandar, & Yulianto, 2018).
Prevelensi sepsis di dunia mencapai angka kejadian kisaran 1-8 per 1000
kelahiran hidup. Di Amerika sendiri yang terkenal sebagai negara maju kejadian
sepsis di antara 2-4 per 1000 kelahiran hidup itupun sejak 1980 yang angka
kejadiannya 34-37 per 1000 kelahiran hidup. Indonesia yang termasuk Negara
1
berkembang belum memiliki data yang pasti tentang kejadian sepsis. Akan tetapi
dari data lian menunjukan kasus kematian sepsis neonatorum di Indonesia sebesar
50-60%. Tetapi pada tahun 2009 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo kejadian
sepsis neonatorium tercatat 98 per 1000 kelahiran hidup. Dari data di atas dapat
dilihat bahwa kejadian sepsis di Negara berkembang lebih banyak dari pada
bayi karena sepsis neonatus mencapai 98 per 1000 lebih besar dibandingkan
diperlukan sebuah penanganan khusus. Salah satu proses penangana yang dapat
Intensive Care Unit (NICU). NICU merupakan ruangan khusus yang dilengkapi
dengan peralatan atau fasilitas medis lainnya untuk merawat bayi baru lahir
sampai usia 30 hari yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus di bawah
pemantauan tim dokter dan juga digunakan untuk perawatan pada bayi. Dari data
dengan 3,76 kebutuhan kedekatan antara orang tua dan bayi di RSUP Dr. Hasan
Sadikin. Nilai kedekatan ibu yang kurang tersebut karena adanya prosedur
perawatan khusus yang menyebabkan para orang tua bahkan ibu tidak dapat
berinteraksi dengan bayi mereka secara penuh. Selain itu, dengan dirawatnya bayi
dalam NICU akan membuat bayi merasakan lingkungan baru yaitu lingkungan
berada di NICU. Sebuah pengalaman yang dirasakan ibu karena melihat kondisi
2
bayinya yang sedang dilakukan perawatan dan merasakan secara emosional
terpisah dengan anaknya yang mengalami proses perawatan yang begitu lama
(Adhim, 2016). Dari pengalaman yang dirasakan oleh ibu, terdapat beberapa
kondisi seperti kurangnya interaksi ibu dengan banyinya yang berada dalam ruang
NICU. Hal tersebut disebabkan karena adanya pembatasan waktu berkujung bagi
keluarga terutama ibu. Keluarga hanya boleh masuk disaat dokter atau perawat
NICU bayi akan mendapatkan berbagai macam tindakan dan prosedur selama
yang disebabkan oleh kondisi perpisahan bayi dengan orang tuanya terutama ibu (
akan berdampak bagi bayi dan bahkan bagi keluarga itu sendiri. Bagi bayi dampak
yang dapat kita ketahui yaitu akan sering mengalami masalah, terutama infeksi,
bayi yang dirawat di NICU akan rentan mengalami infeksi, sehingga perlu
lingkungan perawatan dan prosedur medis selama fase kritis dimana juga terdapat
ganggaun dalam prosesnya. Maka hal itu juga memungkinkan besarnya gangguan
baik pada fisik, emosional, kognitif, atau sosial, yang pada akhirnya dapat
menurunkan kualitas hidup neonatus. Bagi orang tua sendiri, hal ini akan
3
tersebut terdapat solusi yang bisa digunakan untuk menguranginya. Perawat atau
pihak rumah sakit bisa mengembangkan sebuah upaya yang dapat meminimalkan
dapat negatif dengan perawatan yang melibatkan orang tua dalam merawat bayi
yang sakit dengan bimbingan dan arahan dari perawat. Dengan begitu interaksi
yang dilakukan antara orang tua terutama ibu dengan bayi yang sedang dirawat
bayinya. Juga akan mengurangi rasa kecemasan orang tua, karena mereka akan
selalu mengetahui tentang perkembangan bayinya setiap saat. Bayi pun akan
diruangan NICU.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan diuraikan tentang konsep teori sebagai landasan karya tulis
keadaan dimana terdapat infeksi oleh bakteri dalam darah di seluruh tubuh
yang terjadi pada bayi baru lahir 0 — 28 hari pertama (Maryunani dan
yang disebabkan oleh bakteri, jamur dan virus (Fauziah dan Sudarti,
2013).
adalah sindrom klinis dengan gejala infeksi sistemik dan diikuti dengan
2017).
Sepsis Neonatrum adalah infeksi darah yang terjadi pada bayi yang baru
5
2.1.2 Klasifikasi Sepsis
setelah lahir (kurang dari 72 jam) dan biasanya diperoleh pada saat
Nosokomial
2.1.3 Etiologi
infeksi bakteri feksi bakteri gram negatif (-) dengan (-) dengan persentase
60- 70% ntase 60-70% kasus, beberap beberapa disebabkan oleh infeksi-
infeksi jamur, dan jamur, dan sangat jarang disebabkan disebabkan oleh
6
agen yang mungkin menyebabkan SIRS. Agen-agen infeksius, biasanya
ke hampir segala sistim organ lain. Kriteria SIRS berakibat ketika tubuh
nisme yang sangat bervari sangat bervariasi, meliputi bakteri asi, meliputi
bakteri aerobik, anareobik, gram positif, gram negatif, jamur, dan virus
Sp, Bakteriodes Sp, dan Proteus Sp. Bakteri gram negative mengandung
timbulnya shock sepsis. Organisme gram nisme gram positif yang sering
7
eksotoksin yang ksin yang berkemampuan menggerakkan mediator imun
2.1.4 Patofisiologi
sirkulasi janin.
darah janin.
2. Setelah lahir
a. Infeksi silang
8
e. Rawat inap terlalu lama Bayi yang dirawat terlalu banyak /
9
10
2.1.5 Manifestasi Klinis Sepsis
antara lain :
1. Gejala umum : Tampak sakit, Tidak mau minum, Suhu naik turun,
Sklerema
kembung.
2.1.6 Komplikasi
seperti tuli dan/ atau toksisitas pada ginjal, komplikasi akibat gejala sisa
(Depkes, 2017).
11
2.1.7 Pemeriksaan Penunjang
Gejala sepsis sering kali tidak khas pada bayi. Maka diperlukan
1. Pemeriksaan hematologi
bila lebih dari 20/mm3 sel darah putih (20x10 9/L) dan
12
d. Dapat timbul streptokokkus group B pada pemeriksaan
gram tanpa ada sel darah putih yang muncul (Fanaroff dan
Lissauer, 2013).
protein yang disintesis di hepatosit dan muncul pada fase akut bila
2013).
2013).
13
2.1.8 Penatalaksanaan
setempat.
gentamisin / tobramisin).
2.2.1 Pengkajian
14
kejadian. Informasi tersebut tidak ditentukan oleh tim kesehatan
(Nursalam, 2019).
sesuaipada bayi.
(seks linked).
bayi.
tua bayi.
15
Suku bangsa : Untuk mengetahui faktor pembawa
ras.
keluarga.
2017).
persalinan (Varney,
16
5) Penyuluhan. Penyuluhan apa yang pernah didapat klien
2013).
17
d. Pola seksualitas. Dikaji untuk mengetahui berapa kali
18
4. Riwayat penyakit
2012).
Rahardjo, 2012).
19
gelisah, koma), pernafasan, warna kulit, denyut jantung,
(Muslihatun, 2011).
160x/menit.
20
f. Hidung : Adakah nafas cuping,kotoran yang menyumbat
jalan nafas.
7. Eliminasi
2012).
8. Pemeriksaan Penunjang
21
2.2.2 Diagnosa Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan 1
Tujuan :
- dyspenea menurun
Intervensi :
22
Menejemen Jalan Napas (I. 01011)
Observasi :
Terapeutik :
- Penghisapan endotrakeal
kontraindikasi.
Kolaborasi :
2. Diagnosa Keperawatan 2
23
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan benda asing
Tujuan :
Intervensi :
Observasi :
Terapeutik
24
- Atur interval waktu pemantauan respirasi sesuai kondisi
pasien
Edukasi
25
BAB 3
TINJAUAN KASUS
I. IDENTITAS ANAK
Nama : By Ny S
Umur/ tgl lahir : 19 hari
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Golongan darah :O
Bahasa yang dipakai : Jawa
Anak ke :1
Jumlah saudara : Tidak ada
Alamat : Surabaya
26
III. KELUHAN UTAMA
Kondisi bayi ny.s lemah dan lesu, kulit tampak sedikit kuning, merintih, terdapat suara
tambahan ronkhi, terdapat sputum berlebih, reflek hisap lambat, CRT < 2 detik, suction
ett slem kuning kental banyak, suction mulut slem, GDA pagi 53 mg/dl, DJ : 142x/mnt,
S : 36,8 C (dengan bantuan alat inkubator 32,9 C), RR : 60x/mnt dengan ETT sambung
ventilator mode P-A/C FiO2 40%, PIP16, Ti 0,40, PEEP 5, SpO2 93%-96%.
IV. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Bayi lahir secara SC G2P1A0 di RS Fatma Medika Gresik dengan usia kehamilan 40-
41 minggu, bayi lahir langsung menangis A-S : 8-9 BBL : 2760 gram, usia 2 hari bayi
tampak lemah, ada kuning yang di tandai dengan kekuningan pada kulit, sklera terlihat
ikterik dan keluar hematin dari OGT sekitar 10cc kemudian bayi dirujuk di RSPAL Dr.
Ramelan Surabaya dan masuk ke ruang NICU Sentral untuk pemeriksaan lebih lanjut,
pada saat di NICU Sentral bayi sementara di puasakan sesuai intruksi dokter dan terlihat
ada instabilitas suhu dengan suhu badan naik turun antara 36,8 - 37,9oC, bayi mencapai
RR : 60x/mnt dengan terpasang alat bantu napas CPAP PEEP 5, FiO2 40%, SPO2:
94%, Flo : 8 lpm dengan ETT, tidak muntah, terpasang OGT dan terlihat ada ms: slem
stoksel, suction ETT terlihat ada slem kuning kental, suction mulut terlihat ada slem,
perut kembung BAB (+) dengan warna hijau kehitaman dan BAK (+). Pasien terpasang
infus syringe pump dengan cairan D12,5% 242ml, Nacl 15% 5ml, Ca gluc 10% 10 ml,
KCL 7,4% 3ml. Pasien mendapatkan injeksi Cefoperazone sulbactam 140mg/8jam,
Amikacin 21 mg/24 jam, Paracetamol 30 mg/8jam, Bolus D10% 6ml bila hipoglikemia,
Vit K 1mg IM.
V. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN
A. Prenatal Care:
Selama masa kehamilan ibu rutin memeriksakan kehamilannya ke RS dan tidak
pernah mendapat pengobatan yang serius dan hasil usg normal
B. Natal Care:
Ibu melahirkan di RS di tolong oleh seorang Dokter dan Perawat, dengan persalinan
caisar. Dan tidak terdapat riwayat penyakit atau komplikasi saat persalinan
C. Post Natal Care:
Pada pemeriksaan post natal bayi tampak langsung menangis A-S 8-9 suhu tubuh
36,5 dalam babyterm, kemudian dihangatkan dan distabilkan.
27
RIWAYAT MASA LAMPAU
A. Penyakit-Penyakit Waktu Kecil
Pada saat usia 2 hari bayi tampak lemah, ada kuning dan keluar hematin di OGT
sekitar 10cc
B. Pernah Dirawat Di Rumah Sakit
Tidak pernah
C. Penggunaan Obat-Obatan
Tidak ada
D. Tindakan (Operasi Atau Tindakan Lain)
Tidak ada tindakan operasi
E. Alergi
Tidak ada alergi
F. Kecelakaan
Tidak terkaji
G. Imunisasi
Imunisasi By,Nn.S
Pada usia 0-7 hari diberikan HB-0
VI. PENGKAJIAN KELUARGA
A. Genogram (sesuai dengan penyait)
Ket :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
B. Psikososial keluarga :
Keluarga klien tetap berusaha tidak cemas dan tetap berdoa untuk kesembuhan
Bayinya
VII. RIWAYAT SOSIAL
A. Yang Mengasuh Anak
Orang tua
B. Hubungan Dengan Anggota Keluarga
Bayi Ny.S merupakan anak ke 2 dari 2 bersaudara
28
C. Hubungan Dengan Teman Sebaya
Tidak terkaji
D. Pembawaan Secara Umum
Tidak terkaji
VIII. KEBUTUHAN DASAR
A. Pola Nutrisi
Bayi ketika masuk NICU Sentral sementara dipuasakan hanya masuk cairan infus
melalui syringe pump dengan kandungan D12,5% 242ml, Nacl 15% 5ml, Ca gluc
10% 10 ml, KCL 7,4% 3ml. Bayi terpasang OGT dan px dipuasakan karena
terdapat residu lambung berwarna hitam, abdomen distended, peristaltik usus
35x/mnt, bayi tidak muntah.
B. Pola Tidur
Terlihat bayi ada pergerakan ekstremitas dan tidurnya cukup nyenyak
C. Pola Aktivitas/Bermain
Terlihat bayi ada pergerakan ekstremitas
D. Pola Eliminasi
Pola eliminasi by ny S BAB (+) 1x sehari warna hijau konsistensi lembek BAK (+)
IX. KEADAAN UMUM (PENAMPILAN UMUM)
A. Cara Masuk
Klien masuk dengan rujukan dari Rumah Sakit Fatma Medika Gresik dan masuk
melalui NICU SENTRAL dengan menggunakan ambulan NETS dengan inkubator.
B. Keadaan Umum
Pasien tampak lemas, kesadaran Composmentis, warna kulit pucat dan kuning,infus
di tangan kanan.
X. TANDA-TANDA VITAL
Tensi :-
Suhu/nadi : 37,8 C/ 90 x/menit
RR : 60x/menit dengan bantuan CPAP PEEP 5, flo 8 lpm, FiO2
40%, SPO2 94%
TB/BB : 46 cm/2760gram
Lingkar lengan atas : 19cm
29
XI. PEMERIKSAAN FISIK (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)
a. Pemeriksaan Kepala Dan Rambut
Rambut pasien tampak hitam, dan halus. kulit kepala pasien kering dan tidak ada
lesi. Lingkar kepala pasien 30cm
b. Mata
Bentuk simetris, bersih, tidak ada kotoran, tidak terdapat oedem, sklera terlihat
ikterik, konjungtiva ananemis
c. Hidung
Hidung pasien bersih tidak terdapat serumen, tidak ada nafas cuping hidung, tidak
terdapat polip.
d. Telinga
Telinga pasien bersih tidak terdapat serumen, tidak ada gangguan, dan telinga
pasien simetris kiri dan kanan.
e. Mulut
Lidah terdapat bercak putih, mukosa bibir kering, dan tidak ada kelainan.
f. Tengkuk Dan Leher
Dileher pasien tidak ada pembengkakan tiroid, tidak ada kelainan pada leher.
g. Pemeriksaan Thorax/ Dada
Paru :
I : Pergerakan dada simetris kiri dan kanan, tidak ada menggunakan otot bantu
pernafasan, tidak menggunakan cuping hidung.
P : Pergerakan dinding dada teratur, tidak ada oedem
P : Sonor
A : Irama nafas teratur, suara nafas vesikuler, tidak ada bunyi nafas tambahan
Jantung :
I : Ictus cordis tidak terlihat
P : Ictus cordis tidak teraba, dan tidak ada nyeri tekan
P : Redup
A : Suara jantung terdengar S1 S2 tunggal
h. Punggung
Tidak terdapat luka dan lesi pada punggung,dan tidak ada kelainan pada tulang
punggung pasien
i. Pemeriksaan Abdomen
I : Bentuk simetris, distensi abdomen
30
P : Tidak ada pembesaran hati, turgor kulit >2 detik.
P : Timpani akibat kembung
A : Didapat penurunan bising usus kurang dari 5 kali per menit
j. Pemeriksaan Kelamin Dan Daerah Sekitarnya (Genetalia Dan Anus)
Tidak ada penyakit kelamin, tidak ada nyeri, Teraba massa pada rektal.
k. Pemeriksaan Muskuloskeletal
• Ekstremitas Atas : Pergerakan baik, tidak ada lesi
• Ekstremitas Bawah : Pergerakan baik, tidak ada lesi, tidak oedema
• Kekuatan otot : Kekuatan otot baik
Lingkar tangan : 14cm
l. Pemeriksaan Integumen
Klien tampak bersih, turgor kulit > 2 detik, dan kelembaban baik, mukosa bibir
kering, akral teraba hangat, ada mottled di daerah paha dalam
XII. TINGKAT PERKEMBANGAN
A. Adaptasi sosial
Tidak terkaji
B. Bahasa
Pasien hanya bisa merintih
C. Motor halus
Pasien hanya bisa merintih
D. Motorik kasar
Pasien hanya bisa merintih
31
XIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Laboratorium
Tgl 01/02/2023
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
Hematologi
Leukosit 7.02 4.0 – 10.0
Hemoglobin 8.90 13 - 17
Hematokrit 25.40 38.0 – 68.0
Eritrosit 2.61 3.50 -7.00
Trombosit 10.00 100 - 300
PCT 0.070 0.108 – 0.282
Hemostasis
Protombine Time (PT) 29.4 11 – 15
APTT 51.8 26.0 – 40.0
Kimia Klinik
CRP Kuantitatif 146.2 < 4.1
Fungsi Hati
Bilirubin Total 8.50 < 1.00
Bilirubin Direk 6.68 0.00 – 0.20
Albumin 2.25 3.8 – 4.2
Fungsi Ginjal
Kreatinin 0.41 0.6 – 1.5
BUN 22 10 – 24
Elektrolit & Gas Darah
Kalsium 11.8 8.8 – 10.4
Natrium (Na) 141.40 135 – 147
Kalium (K) 3.06 3.0 – 5.0
Clorida (Cl) 105.8 95 – 108
B. Rontgen
Tgl 01/02/2023
Foto Babygram AP : (Supine)
Cor : Besar & bentuk normal
Pulmo : Tampak kedua paru sudah berkembang, infiltrat/perselubungan (-)
Kedua sinus phregnicocostalis tajam
Diaphragma kanan kiri baik
Tulang-tulang baik Tampak terpasang ETT.
Bayangan udara dalam gaster & usus normal
Kesimpulan :
Cor & pulmo kesan normal Udara dalam gaster & usus normal
32
Tgl 02/02/2023
Foto BOF/LLD :
Bayangan udara dalam usus meningkat bercampur fecal material
Tanda2 obstruksi (-), penebalan dinding usus (-), udara bebas (-)
Flank area tampak cembung dengan pre peritoneal fat line baik
Masih tampak bayangan udara dalam usus dengan fecal material di cavum pelvis
Kesimpulan :
Saat ini tak tampak gambaran ileus obstruksi maupun udara bebas
Tgl 06/02/2023
Pemeriksaa Kultur Darah Kanan + TKA
Specimen : Darah kanan
Isolate : Klebsiella pneumonia XDR ( carabpenem resistant )
Tgl 07/02/2023
Pemeriksaan foto BOF / LLD
Tampak distribusi gas usus meningkat di cavum abdomen dan minimal di cavum
pelvis
Tak tampak gambaran coilled spring maupun harring bone
Hepar dan Lien tak tampak membesar
Contour ginjal kanan kiri tampak normal
Psoas shadow kanan kiri tak tampak jelas
Tak tampak bayangan radioopaque disepanjang tractus urinarius
Tulang tulang tampak baik
LLD :
Tak tampak udara extraluminal
Tak tampak air fluid level patologis
Kesimpulan :
Meteorismus DD partial obstruksi
33
C. Terapi
Inj. Meropenem 3x120mg
Inj. Metronidazol 2x23mg
Dobutamin 5mcg / kg/ mnt
Bolus D10% 6ml bila gda < 45 mg/dl
(2B)
34
3.1 ANALISA DATA
35
3 DS : - Gangguan metabolic Ketidakstabilan
DO: bawaan kadar glukosa
- Kadar glukosa dalam darah
darah rendah (53 (SDKI D.0027,Hal
mg/dl) 71)
- Kesadaran pasien
menurun
- Bayi tampak lelah atau
lesu
4 DS : - Kesulitan transisi ke Ikterik neonatus
DO : kehidupan ekstra uterin (SDKI D.0024,
- Kulit bayi tampak Hal 66)
kuning
- Sklera mata bayi
kuning
- Membrane mukosa
kering
- Kadar bilirubin total
8,50 yang normalnya
<1,00
5 Faktor penyebab : Risiko perdarahan
Gangguan koagulasi - (SDKI D.0012,
(Trombositopenia) hal 42)
6 DS : -
DO : Ketidakmampuan
- Berat badan menurun Menghisap ASI Defisit Nutrisi
- Reflek hisap lambat (SDKI D.0019,
- Membrane mukosa hal.56)
kering
- Albumin 2,25 (3.8 –
4,2)
- Kreatinin 0,41 (0,6 –
1,5)
36
- Hemoglobin 8,90 (13 –
17)
- Hematokrit 25,40 (38,0
– 68,0)
37
3.2 PRIORITAS MASALAH
TANGGAL Nama
Diagnosa keperawatan
ditemukan Teratasi perawat
1 Gangguan pertukaran gas 06-02-2023 Belum teratasi 2B
2 Bersihan jalan nafas tidak 06-02-2023 Belum teratasi 2B
efektif
3 Ketidakstabilan kadar 06-02-2023 Belum teratasi 2B
glukosa darah
4 Ikterik neonatus 06-02-2023 Belum teratasi 2B
5 Risiko perdarahan 06-02-2023 Belum teratasi 2B
6 Defisit Nutrisi 06-02-2023 Belum teratasi 2B
38
3.3 INTERVENSI KEPERAWATAN
2 Bersihan Jalan Setelah diberikan asuhan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Nafas Tidak keperawatan selama 5x24jam Tindakan Observasi :
Efektif b.d jam diharapkan . Observasi: 1. Mengetahui jumlah warna aroma
Hipersekresi Dengan kriteria hasil : 1. Monitor sputum (jumlah warna sputum
jalan nafas 1. Produksi sputum aroma) Terapeutik :
(SDKI D.0001 menurun Terapeutik : 2. Agar penghisapan lender kurang
2. Lakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik
hal.18) 2. Dispnea menurun
39
3. Sianosis menurun dari 15 detik 3. Agar pasien tidak sesak
4. Frekuensi nafas 3. Lakukan hiperoksigenasi sebelum 4. Agar bayi bisa bernafas
membaik penghisapan endotrakeal Edukasi :
4. Berikan oksigen 5. Agar terpenuhi
(SLKI L.01001 hal 18)
Edukasi : Kolaborasi :
1. Berikan asupan cairan 6. Agar membantu proses
Kolaborasi : penyembuhan
2. Kolaborasikan pemberian
bronkodilator
40
(SDKI D.0024 2. Kulit kuning menurun pusat tidak dibungkus apapun) 3. Agar popok tidak mengganggu tali
hal.66) 3. Sklera kuning menurun 3. Kenakan popok bayi di bawah pusat
(SLKI L.10098 Hal 15) umbilikus jika tali pusat belum 4. Agar kulit bayi pada bokong tidak
terlepas iritasi
4. Ganti popok bayi jika basah 5. Agar bayi nyaman
5. Kenakan pakaian bayi dari bahan Edukasi:
katun 6. Agar ibu paham perawatan bayi
Edukasi: ketika dirumah
6. Ajarkan ibu cara merawat bayi di
rumah
41
hal.56) membaik 3. Untuk mencukupi kebutuhan
3.frekuensi asi membaik Terapeutik : asupan
(SLKI L.03030 Hal 121) 3. Timbang berta badan Terapeutik :
4. Hitung perubahan berat badan 4. Untuk mengetahui berat badan
5. Dokumentasikan hasil pemantauan 5. Untuk mengetahui perubahan
1. berat badan
Edukasi : 6. memonitor hasil berat badan
6. Jelaskan tujuan dan prosedur Edukasi :
pemantauan 7. Untuk mengetahui tujuan dan
7. Informasikan hasil pemantauan prosedur pemantauan
Kolaborasi :
8. Untuk membantu mempercepat
proses penyembuhan
(SIKI I.03123 hal.246)
42
3.4 IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI PERTAMA
06-02-2023
No Dx Jam Tindakan TTD Tgl Jam Catatan Perkembangan TTD
Perawat Evaluasi Perawat
1,2, 07.00 melakukan timbang terima dengan dinas 2B 06-02- Dx 1 : Gangguan pertukaran gas 2B
3,4,5,6 malam 2023 b.dKetidakseimbangan ventilasi-
- k/u bayi perhatian Bayi terpasang
perfusi
ETT sambung ventilator mode P- 14.00
A/C FiO2 50%, PIP16, Ti 0,40, WIB
rate 60, PEEP 5, SpO2 93%-
S:-
96%, bayi menangis , tidak ada
O:
retraksi dada, tidak ada
- terlihat masih sesak
pernafasan cuping hidung, bentuk
- RR : 65x/mnt dengan CPAP
dada simetris, tidak ada sianosis,
PEEP 5, SpO2 93%-96%,
RR: 60 venti. suara paru
FiO2 50%
kanan=kiri suction ett= slem
A:
kental kuning banyak, suction
Masalah belum teratasi
08.00 mulut= slem
P:
08.10 melakukan cuci tangan sebelum tindakan
Intervensi di lanjutkan
mengobservasi vital sign
- HR 130x/mnit, suhu 36,7'C, RR
Dx 2 : Bersihan Jalan Nafas
08.30 60x/venti, spo2 98%)
Tidak Efektif b.d Hipersekresi
memberikan Inj. meronem 90mg/syring
pump , inj metronidazole 25mg/IV S:-
- Tidak ada reaksi setelah Injeksi O:
08.50 melakukan oral hygine dengan air hangat Terdengar suara ronki, terdapat
09.00 melakukan suction ETT secret berwarna kuning kental
- Warna kuning kental, jumlah : 2
43
09.05 cc jumlah 2 cc/8 jam
suction mulut HR : 130x/menit
09.30 - slem RR : 60x/venti
mengobservasi eliminasi, bayi bak (+), A:
09.50 bab(-) dan mengganti pampers masalah teratasi sebagian
memberikan posisi yang nyaman dan
P:
10.00 mempertahankan thermoregulasi
Intervensi di pertahankan
mencuci tangan setelah melakukan
11.30 tindakan
11.50 melakukan cuci tangan sebelum tindakan Dx 3 : Ketidakstabilan Kadar
mengobservasi vital sign Glukosa Darah b.d Gangguan
- HR 138x/mnit, suhu 36,5'C, RR Metabolic Bawaan
12.00 60x/venti, spo2 98%)
12.10 melakukan oral hygine dengan air hangat S:-
melakukan suction ETT O: tampak lemah dan GDA : 60
12.30 - Warna kuning kental, jumlah : 2 mg/dL
cc
A:
12.50 suction mulut
Masalah teratasi sebagian
- slem
13.00 mengobservasi eliminasi, bayi bak (+),
P:
bab(-) dan mengganti pampers Intervensi di lanjutkan
13.05 memberikan posisi yang nyaman dan
mempertahankan thermoregulasi
13.10 membersihkan Inkubator menggunakan
Septalkan Dx 4 : Ikterik neonates b.d
14.00 mencuci tangan setelah melakukan Kesulitan Transisi Ke
tindakan Kehidupan Ekstra Uterin
melakukan timbang terima dengan dinas S:-
sore
44
O: - Kulit bayi terlihat kuning
- Sklera mata tampak kuning
- Membrane mukosa kering
- Kadar bilirubin total 8,50
yang normalnya <1,00
P:
Intervensi di lanjutkan
Dx 5 : Resiko perdarahan
S :-
P : Intervensi dilanjutkan
45
Dx 6 : Defisit nutrisi b.d
ketidakmampuan menghisap
ASI
P : Intervensi dilanjutkan
46
HARI KEDUA
07-02-2023
No Jam Tindakan TTD Tgl Jam Catatan Perkembangan TTD
Dx Perawat Evaluasi Perawat
1,2, 14.00 melaksanakan timbang terima pasien 2B 07-02- Dx 1 : Gangguan pertukaran gas 2B
3,4 dengan dinas pagi 2023 b.d Ketidakseimbangan
- k/u lemah, perhatian. bayi icterus,
ventilasi-perfusi
tidak cya. terpasang ett sambung 21.00
ventilator mode P A/C, fio2 35%, WIB
rate 70, pip 16, peep 5, Ti 0,40-----
S:-
> spo2 95% terdapat luka di kaki
O:
kanan, rawat luka (+), terpasang
- terlihat masih sesak
infus + dobutamin di kaki kiri.
- RR : 70x/mnt dengan CPAP
14.30 melakukan cuci tangan sebelum
PEEP 5, SpO2 93%-96%,
melakukan tindakan
FiO2 50%
15.00 mengobservasi ttv dan k/u bayi
A:
- T= 37'C, Dj= 136x/menit, rr= 60
Masalah belum teratasi
venti, spo2 97%
P:
15.15 melakukan suction ett via closed suction
Intervensi di lanjutkan
- slem kental kekuningan, jumlah : 3
15.20 cc
Dx 2 : Bersihan Jalan Nafas
melakukan suction mulut
Tidak Efektif b.d Hipersekresi
15.30 - slem kental
memberikan injeksi meronem 60 S:-
15.50 mg/syringe O:
mengobservasi reaksi injeksi Terdengar suara ronki, terdapat
16.30 - tidak ada reaksi secret berwarna kuning kental
mengganti popok jumlah 2,5 cc/8 jam
16.40 - bak ada, bab belum. UT= 20 cc HR : 120x/menit
47
16.45 menjaga termoregulasi RR : 70x/venti
melakukan cuci tangan sesudah
18.00 melakukan tindakan A:
melakukan cuci tangan sebelum Masalah bersihan jalan nafas
melakukan tindakan mengobservasi ttv teratasi sebagian
dan k/u bayi lemah
P:
- T=36.8 C, Dj= 126 x/menit, rr= 60
Intervensi di pertahankan
19.00 venti, spo2 96%.
melakukan suction ett via closed suction
19.05 - slem kental kekuningan, jumlah 3 Dx 3 : Ketidakstabilan Kadar
cc Glukosa Darah b.d Gangguan
19.15 melakukan suction mulut Metabolic Bawaan
- slem kental
20.00 mengobservasi ms ogt S:-
- kosong
20.15 memberikan injeksi metronidazol O:
25mg/syrngpump ‐ GDA : 58 mg/dL
20.30 mengganti popok ‐ Px terlihat lemah
- bak ada , bab belum
A:
obs TTV dan k/u bayi N : 126x/mnt, RR Masalah teratasi sebagian
60xventi, Spo2 97%, SL 36,8'C -
20.35 mengobservasi reaksi injeksi P:
20.45 - tidak ada reaksi Intervensi di lanjutkan
menjaga termoregulasi
21.00 melakukan cuci tangan sesudah
melakukan tindakan
Dx 4 : Ikterik neonates b.d
melaksanakan timbang terima pasien
Kesulitan Transisi Ke
dengan dinas malam
Kehidupan Ekstra Uterin
48
S:-
O: - Kulit masih terlihat kuning
- Sklera mata tampak kuning
- Membrane mukosa masih
terlihat kering
P:
Intervensi di lanjutkan
Dx 5 : Resiko perdarahan
S :-
P : Intervensi dilanjutkan
49
ASI
P : Intervensi dilanjutkan
50
HARI KETIGA
08-02-2023
No Jam Tindakan TTD Tgl Jam Catatan Perkembangan TTD
Dx Perawat Evaluasi Perawat
1,2, 21.00 melaksanakan timbang terima pasien 2B 08-02- Dx 1 : Gangguan pertukaran gas 2B
3,4 dengan dinas sore 2023 b.d Ketidakseimbangan
- k/u lemah, perhatian. bayi icterus,
ventilasi-perfusi
tidak cya. terpasang ett sambung 07.00
ventilator mode P A/C, fio2 35%, WIB
rate 68, pip 16, peep 5, Ti 0,40-----
S:-
> spo2 95% terdapat luka di kaki
O:
kanan, rawat luka (+), terpasang
- terlihat masih sesak
infus + dobutamin di kaki kiri.
- RR : 68x/mnt dengan CPAP
22.30 melakukan cuci tangan sebelum
PEEP 5, SpO2 93%-96%,
melakukan tindakan
FiO2 50%
23.50 mengobservasi ttv dan k/u bayi
A:
- T= 37'C, Dj= 148x/menit, rr= 60
Masalah teratasi sebagian
venti, spo2 97%
P:
00.00 melakukan suction ett via closed suction
Intervensi di lanjutkan
- slem kental kekuningan,
00.05 melakukan suction mulut
Dx 2 : Bersihan Jalan Nafas
- slem kental
Tidak Efektif b.d Hipersekresi
00.10 Cek GDA
- 59 Mg/Dl ---> Bolus NS 8 CC S:-
00.30 memberikan injeksi meronem 60 O:
mg/syringe Terdengar suara ronki samar,
01.00 mengobservasi reaksi injeksi terdapat secret berwarna kuning
- tidak ada reaksi kental jumlah 1,5 cc/8 jam
01.10 mengganti popok HR : 110x/menit
51
- bak ada, bab belum. UT= 20 cc RR : 68x/venti
01.30 menjaga termoregulasi
01.50 melakukan cuci tangan sesudah
melakukan tindakan A:
04.30 melakukan cuci tangan sebelum Masalah teratasi sebagian
melakukan tindakan mengobservasi ttv
P:
dan k/u bayi lemah
Intervensi dilanjutkan
- T=36.8 C, Dj= 126 x/menit, rr= 60
venti, spo2 96%.
04.50 melakukan suction ett via closed suction Dx 3 : Ketidakstabilan Kadar
- slem kental kekuningan Glukosa Darah b.d Gangguan
04.55 melakukan suction mulut Metabolic Bawaan
- slem kental
05.00 mengobservasi ms ogt S:-
- kosong O:
05.10 mengganti popok ‐ GDA : 42 mg/dL
‐ Px tampak lemah
- bak ada , bab belum
05.30 merawat dan menyeka Bayi
A:
06.00 menjaga termoregulasi
Masalah teratasi sebagian
06,10 Cek GDA
- 42 Mg/Dl ---> Bolus NS 8 CC P:
06.30 melakukan cuci tangan sesudah Intervensi di lanjutkan
melakukan tindakan
07.00 melaksanakan timbang terima pasien
dengan dinas pagi
Dx 4 : Ikterik neonates b.d
Kesulitan Transisi Ke
Kehidupan Ekstra Uterin
S:-
52
O: - Kulit masih terlihat kuning
- Sklera mata tampak kuning
- Membrane mukosa masih
terlihat kering
P:
Intervensi di lanjutkan
Dx 5 : Resiko perdarahan
S :-
P : Intervensi dilanjutkan
53
ASI
P : Intervensi dilanjutkan
54
HARI KEEMPAT
09-02-2023
No Jam Tindakan TTD Tgl Jam Catatan Perkembangan TTD
Dx Perawat Evaluasi Perawat
1,2, 14.00 melaksanakan timbang terima pasien 2B 09-02- Dx 1 : Gangguan pertukaran gas 2B
3,4 dengan dinas pagi 2023 b.d Ketidakseimbangan
- k/u lemah, perhatian. ikterus tidak,
ventilasi-perfusi
tidak cya. terpasang ett sambung 21.00
ventilator mode P A/C, fio2 60%, WIB
rate 65, pip 25, peep 5, Ti 0,40----- S:-
> spo2 85-90%, retraksi dada O:
ada,terdapat luka di kaki kanan, - terlihat masih sesak
rawat luka (+), terpasang infus + - RR : 65x/mnt dengan CPAP
dobutamin di kaki kiri. PEEP 5, SpO2 93%-96%,
14.30 melakukan cuci tangan sebelum FiO2 50%
melakukan tindakan A:
15.00 mengobservasi ttv dan k/u bayi Masalah teratasi sebagian
- T= 37'C, Dj= 140x/menit, rr= 65 P:
venti, spo2 80-82% Intervensi di lanjutkan
15.15 melakukan suction ett via closed suction
- slem kental kekuningan. Dx 2 : Bersihan Jalan Nafas
15.20 melakukan suction mulut Tidak Efektif b.d Hipersekresi
- slem
15.30 memberikan injeksi meronem 60 S:-
mg/syringe O:
15.50 mengobservasi reaksi injeksi---> tidak ada Terdengar suara ronki samar,
reaksi tedapat secret
16.30 mengganti popok (warna : kuning kental, jumlah :
- bak (+), bab (-). UT= cc 2,5 cc)
55
16.40 menjaga thermoregulasi A:
16.45 melakukan cuci tangan sesudah masalah teratasi sebagian
melakukan tindakan
18.00 melakukan cuci tangan sebelum P:
melakukan tindakan Intervensi dilanjutkan
18.05 mengobservasi ttv dan k/u bayi lemah
- T=36.8 C, Dj= 126 x/menit, rr= 65
Dx 3 : Ketidakstabilan Kadar
venti, spo2 96%.
Glukosa Darah b.d Gangguan
19.00 melakukan suction ett via closed suction
Metabolic Bawaan
- slem kental kekuningan
19.05 melakukan suction mulut S:-
- slem kental O:
19.15 mengobservasi ms ogt ‐ GDA : 71 mg/dL
- kosong ‐ Px tampak lemah
19.30 memberikan injeksi metronidazol
25mg/syrngpump A:
20.00 mengganti popok Masalah teratasi sebagian
- bak ada , bab belum
P:
20.30 obs TTV dan k/u bayi
Intervensi di lanjutkan
- N : 126x/mnt, RR 60xventi, Spo2
97%, SL 36,8'C
20.45 melakukan cuci tangan sesudah
melakukan tindakan Dx 4 : Ikterik neonates b.d
21.00 melaksanakan timbang terima pasien Kesulitan Transisi Ke
dengan dinas malam Kehidupan Ekstra Uterin
S:-
O: - Kulit masih terlihat kuning
- Sklera mata tampak kuning
56
- Membrane mukosa masih
terlihat kering
A : Masalah belum teratasi
P:
Intervensi di lanjutkan
Dx 5 : Resiko perdarahan
S :-
P : Intervensi dilanjutkan
57
S :- Berat badan menurun
- Reflek hisap lambat
- Membrane mukosa kering
P : Intervensi dilanjutkan
58
HARI KELIMA
10-02-2023
No Jam Tindakan TTD Tgl Jam Catatan Perkembangan TTD
Dx Perawat Evaluasi Perawat
1,2, 07.00 melakukan timbang terima dengan dinas 2B 10-02- Dx 1 : Gangguan pertukaran gas 2B
3,4 malam 2023 b.d Ketidakseimbangan
- k/u bayi perhatian Bayi terpasang
ventilasi-perfusi
ETT sambung ventilator mode P- 14.00
A/C FiO2 70%, PIP 25, retraksi WIB
dada ada, pch tidak, rate 60, PEEP
S:-
5, SpO2 95-97% bayi menangis ,
O:
ada, retraksi dada, tidak ada
- terlihat masih sesak
pernafasan cuping hidung, bentuk
- RR : 60x/mnt dengan CPAP
dada simetris, tidak ada sianosis,
PEEP 5, SpO2 93%-96%,
suara paru kanan=kiri suction ett=
FiO2 50%
slem , suction mulut= slem suara
A:
paru kanan=kiri
Masalah belum teratasi
07.45 melakukan cuci tangan sebelum tindakan
P:
07.50 mengobservasi vital sign
Intervensi di lanjutkan
- HR 138/mnit, suhu 36,7'C, RR
60x/venti, spo2 98%
Dx 2 : Bersihan Jalan Nafas
08.00 memberikan Inj. meronem
Tidak Efektif b.d Hipersekresi
120mg/syringpump , inj metronidazole
25mg/IV S:-
08.10 melakukan oral hygine dengan air hangat O:
08.20 melakukan suction ETT Terdengar suara ronki samar ,
- Slym terdapat sputum (warna kuning
08.25 suction mulut kental, jumlah : 2 cc)
- slym, minum 2cc HR : 138 x/mnit
59
monitoring reaksi AB, itdak ada reaksi RR : 60 x/venti
08.30 mengobservasi eliminasi, bayi bak (+) bab
(+) dan mengganti pampers
memberikan posisi yang nyaman dan A:
09.00 mempertahankan thermoregulasi masalah teratasi sebagian
mencuci tangan setelah melakukan
P:
09.05 tindakan
Intervensi dilanjutkan
melakukan cuci tangan sebelum tindakan
11.30 mengobservasi vital sign
11.35 - HR 134x/mnit, suhu 36,5'C, RR Dx 3 : Ketidakstabilan Kadar
60x/venti, spo2 98% Glukosa Darah b.d Gangguan
melakukan oral hygine dengan air hangat Metabolic Bawaan
11.40 melakukan suction ETT
11.50 - slym S:-
suction mulut O:
11.55 - slym GDA : 126 mg/dL
mengobservasi eliminasi, bayi bak (+),
A:
12.00 bab(-) dan mengganti pampers
Masalah teratasi sebagian
melakukan cek GDA
12.10 - 97mg/dl
P:
memberikan posisi yang nyaman dan Intervensi di lanjutkan
12.20 mempertahankan thermoregulasi
membersihkan Inkubator menggunakan Dx 4 : Ikterik neonates b.d
13.30 Septalkan Kesulitan Transisi Ke
mencuci tangan setelah melakukan Kehidupan Ekstra Uterin
13.35 tindakan
melakukan timbang terima dengan dinas S:-
14.00 sore O: - Kulit masih terlihat kuning
- Sklera mata tampak kuning
60
- Membrane mukosa masih
terlihat kering
P:
Intervensi di lanjutkan
Dx 5 : Resiko perdarahan
S :-
P : Intervensi dilanjutkan
61
Ketidakmampuan Menghisap
S:-
O:
‐ KU lemah
‐ tampak terpasang ETT
‐ membrane mukosa lembab
A:
Masalah Defisit Nutrsi belum
teratasi
P:
Intervensi di lanjutkan
62
BAB 4
PEMBAHASAN
antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus dalam asuhan keperawatan pada pasien
dan evaluasi.
4.1 Pengkajian
Pengkajian yang sistematis meliputi pengumpulan data, analisa data dan
pasien, penulis tidak menemui hambatan atau kesulitan. Hal ini di sebabkan
karena adanya hubungan saling percaya antara pasien dan keluarga dengan
mengungkapkan masalahnya.
Pada tahap pengkajian pasien bernama By.Ny. S dengan usia 19 hari dirawat
diruang NICU SENTRAL, masuk rumah sakit pada tanggal 21 januari 2023
Ibu pasien mengatakan kondisi bayinya tampak lemah dan lesu, pada
63
sakit.Pada tinjauan kasus keadaan umum pasien tampak lemah, kesadaran
detik, suction ett slem kuning kental banyak, suction mulut slem, GDA pagi
RR : 60x/mnt dengan ETT sambung ventilator mode P-A/C FiO2 40%, PIP16,
yang telah dialami klien. Tidak ada Kesenjangan yang didapatkan oleh
64
6. Defisit nutrisi SDKI D.0019 Hal. 56
Sesuai tanda dan gejala secara objektif pada tinjauan kasus seperti saat
dilakukan tindakan memonitor pola napas yang dirasakan oleh pasien dan
dengan Sepsis, beberapa tanda dan gejala dari tinjauan kasus sesuai
dengan teori, yang pada akhirnya akan berfokus pada intervensi yang
2. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d hipersekresi jalan napas SDKI D.
0001 hal 71
Sesuai dengan tanda dan gejala secara objektif dan subjektif tinjauan
pasien. beberapa tanda dan gejala dari tinjauan kasus sesuai dengan teori,
yang pada akhirnya akan berfokus pada intervensi yang sesuai dengan
kondisi pasien yang bertujuan untuk mengurangi tanda dan gejala yang
65
diderita oleh pasien tersebut.
Sesuai dengan tanda dan gejala secara objektif dan subjektif tinjauan
kadar glukosa darah pasien. beberapa tanda dan gejala dari tinjauan
kasus sesuai dengan teori, yang pada akhirnya akan berfokus pada
Sesuai dengan tanda dan gejala secara objektif dan subjektif tinjauan
pasien. beberapa tanda dan gejala dari tinjauan kasus sesuai dengan
teori, yang pada akhirnya akan berfokus pada intervensi yang sesuai
Sesuai dengan tanda dan gejala secara objektif dan subjektif tinjauan
pasien. beberapa tanda dan gejala dari tinjauan kasus sesuai dengan
teori, yang pada akhirnya akan berfokus pada intervensi yang sesuai
66
gejala yang diderita oleh pasien tersebut.
Sesuai dengan tanda dan gejala secara objektif dan subjektif tinjauan
pasien. beberapa tanda dan gejala dari tinjauan kasus sesuai dengan
teori, yang pada akhirnya akan berfokus pada intervensi yang sesuai
Dalam tujuan pada tinjauan kasus di cantumkan kriteria waktu karena pada
67
1. Gangguan Pertukaran Gas
pemantauan.
68
4. Ikterik Neonatus
(terutama suhu 36,5 – 37,5 C), Rawat tali pusat secara terbuka (tali pusat
tali pusat belum terlepas, Ganti popok bayi jika basah,Kenakan pakaian
5. Resiko Perdarahan
6. Defisit nutrisi
69
L.03030 Hal 121).Dengan tindakan keperawatan: memonitor mual dan
4.4 Implementasi
nyata pelaksanaan telah disusun dan direalisasikan pada pasien dan ada
pelaksanaan diagnosa pada kasus, hal itu karena disesuaikan dengan keadaan
penunjang maupun faktor penghambat yang penulis alami, hal – hal yang
yang baik dari perawat perawat maupun dokter ruangan dan tim kesehatan
70
pemantauan. Hasil pemeriksaan pasien terlihat masih sesak RR : 65x/mnt
70x/venti
4. Ikterik Neonatus
suhu 36,5 – 37,5 C), Rawat tali pusat secara terbuka (tali pusat tidak
dibungkus apapun), Kenakan popok bayi di bawah umbilikus jika tali pusat
belum terlepas, Ganti popok bayi jika basah,Kenakan pakaian bayi dari
bahan katun,Ajarkan ibu cara merawat bayi di rumah dengan hasil Pasien
71
5. Resiko Perdarahan
darah dengan hasil Pasien Mukosa terlihat kering, Tampak ada distensi
abdomen.
6. Defisit Nutrisi
mukosa lembab.
4.5 Evaluasi
72
Masalah teratasi sebagian Lanjutkan intervensi
Lanjutkan intervensi
Lanjutkan intervensi
10. Pada hari ke 3 tanggal 08-02-2023. Tampak Kulit masih terlihat kuning,
73
11. Pada hari ke 3 tanggal 08-02-2023. . Px tampak Mukosa terlihat kering,
intervensi.
14. Pada hari ke 4 tanggal 09-02-2023. Terdengar suara ronki samar, tedapat
secret (warna : kuning kental, jumlah : 2,5 cc). Masalah teratasi sebagian.
Lanjutkan intervensi.
16. Pada hari ke 4 tanggal 09-02-2023. Kulit masih terlihat kuning, Sklera
intervensi.
74
19. Pada hari ke 5 tanggal 10-02-2023 terlihat masih sesak,RR : 60x/mnt
20. Pada hari ke 5 tanggal 10-02-2023. Terdengar suara ronki samar , terdapat
21. Pada hari ke 5 tanggal 10-02-2023. GDA : 126 mg/dL. Masalah teratasi
intervensi
intervensi
75
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnose medis Sepsis maka dapat
sebagai berikut:
Hal.71
76
3. Tindakan keperawatan pada By.Ny. S dilakukan sesuai dengan
bayi (terutama suhu 36,5 – 37,5 C), Rawat tali pusat secara terbuka (tali
jika tali pusat belum terlepas, Ganti popok bayi jika basah,Kenakan
pakaian bayi dari bahan katun,Ajarkan ibu cara merawat bayi di rumah.
dengan hasil Pasien Kulit masih terlihat kuning, Sklera mata tampak
77
kuning, Membrane mukosa masih terlihat kering
darah, jika perlu. dengan hasil Pasien Mukosa terlihat kering, Tampak ada
distensi abdomen.
mukosa lembab.
5.2 Saran
78
pasien maupun klien.
79
DAFTAR PUSTAKA
Erlina, D.M. 2014. Asuhan Kebidanan pada Bayi dengan Sepsis Neonatorum di
Ruang KBRT RSUD Dr. Moewardi. Surakarta. STIKes Kusuma
Husada.Karya Tulis Ilmiah
Kristiyanasari, weni. 2013. Asuhan Keperawatan Neonatusdan Anak. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Marmi, Raharjdjo. 2012. Asuhan Neonatus Bayi Balita dan Anak
Prasekolah.Yogjakarta: Pustaka Belajar.
Nursalam. 2011. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika. Edisi 2.
Nursalam. 2014. Metodologi Penelitin Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis.
Jakarta Selatan: Salemba Medika. Edisi 3.
Putra, R.S. 2012. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita untuk Keperawatan dan
Kebidann. Yogjakarta: D-Medika.
80