Anda di halaman 1dari 3

Dikaji oleh: Tugas Bahasa Indonesia (2.

2)
NAMA: M. Fathur Risky
NPM: 06322111017
PRODI: Antropologi Sosial

“ISLAMISASI DI KERAJAAN TIDORE”


1521-1607

Skripsi ini disusun oleh:


NAMA: Karsila Teapon
NPM: 062203011
FAKULTAS/PRODI: FIB/ Ilmu Sejarah
TAHUN: 2010

LATAR BELAKANG
Dari latar belakang yang ditulis pada skripsi tersebut, penulis menyebutkan rute
perjalanan Islamisasi mengikuti rute perniagaan dari Nusantara bagian barat ke timur, dan
pada tahap awal dimulai dari pusat-pusat perdagangan serta kota-kota pelabuhan, pulau
dan pesisir pantai.
Dengan masuknya Islam, penguasa lokal pada batas tertentu mengadopsi aturan-aturan
perdagangan Islam untuk digunakan dalam masyarakat pelabuhan sehingga pada gilirannya
akan menciptakan suasana yang mendukung bagi pedagang. Petunjuk yang paling banyak
dipercaya mengenai penyebaran agama Islam berupa prasasti-prasasti Islam (kebanyakan
batu nisan) ditemukan di Leran, Jawa Timur, dan berangkat tahun 475 H (1082 M).
Di Maluku sejarah pertengahan abad ke-15 Masehi akan tetapi penduduk di Maluku
Utara dan Ambon serta sekitarnya hingga sampai ke pulau-pulau Banda telah memeluk
agama Islam berpuluh tahun sebelum orang-orang Portugis dengan membawa agama
Katolik memasuki daerah Maluku bahwa Sultan Ternate memerintahkan, sultan yang
pertama kali memeluk agama Islam oleh pengaruh (Da’wah) Datuk Maulana Husein salah
satu diantara banyak saudagar dari Jawa.
Semasa zaman sultan yang masyhur itu, pembangunan daerah sangat maju di kepulauan
Maluku terutama di daerah utara Ternate dan Tidore, suatu daerah yang menjadi pusat
kegiatan politik, ekonomi, dan dak’wah. Kekuatan politik dan ekonomi yang dimiliki Ternate
dan Tidore dijadikan sarana amat penting dalam penyiaran Islam ke sekeliling kepulauan
daerah utara hingga ke Halmahera, lalu membentang melalui jalur Dakwah yang amat
panjang ke selatan, ke Ambon, Haruku Kepulauan Banda begitu pesatnya di Ternate dan
Tidore.
Dikaji oleh: Tugas Bahasa Indonesia (2.2)
NAMA: M. Fathur Risky
NPM: 06322111017
PRODI: Antropologi Sosial

TUJUAN
Tujuan dari peneliti terkait dengan skripsi tersebut, beliau menyebutkan tujuannya yaitu
untuk merekonstruksikan latar belakang Islamisasi di Kerajaan Tidore pada tahun 1521
sampai 1607, Dan juga untuk menggambarkan proses perkembangan aktivitas Islamisasi di
Kerajaan Tidore.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti ialah metode sejarah yaitu proses
menguji menganalisa secara kritis rekaman tentang peninggalan masa lampau, dari definisi
inilah maka disimpulkan bahwa metode sejarah sangatlah penting, agar penyajian sangatlah
penting, agar penyajian sejarah benar-benar merupakan hasil rekonstruksi peristiwa masa
lalu yang lebih valid.

 Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu dan tempat peneliti melakukan penelitian yaitu pada tanggal 16 Februari
2009 sampai pada tanggal 16 Desember 2009, bertempat di Kota Tidore Kepulauan,
tepatnya di Keraton Kesultanan Tidore dan Dinas Pariwisata Kota Tidore Kepulauan.

 Teknik Pengumpulan Data


Penulis mengumpulkan data dengan teknik antara lain, 1)Observasi, 2)Studi pustaka,
3)Fungsi Dokumentasi.

 Teknik Analisis Data


Analisis data yang dilakukan oleh penulis ada dua, yaitu kritik (vertivikasi), dan
interpretasi (penafsiran).

KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka yang ditemukan oleh penulis dengan berkaitan dengan skripsi antara lain.
Ternate Bandar Jalur Sutra, yang ditulis oleh Yusup Abdurahman, yang menjelaskan bahwa
kedatangan bangsa Eropa ke Maluku Utara untuk melakukan perdagangan cengkeh, dan
Ternate sebagai salah satu perdagangan rempah-rempah.
Jejak Portugis di Maluku Utara, yang ditulis oleh Izra Arnita Djafar, yang menjelaskan
bagaimana bangsa-bangsa Eropa bersaing untuk mencari wilayah daerah jajahan, dalam
persaingan ini kedua negara itu ialah Spanyol dan Portugis.
Dikaji oleh: Tugas Bahasa Indonesia (2.2)
NAMA: M. Fathur Risky
NPM: 06322111017
PRODI: Antropologi Sosial

Kepulauan Rempah-Rempah: Perjalanan Sejarah Maluku Utara 1250-1950, yang ditulis


oleh M. Adnan Amal, yang menggambarkan kronologis Moloku Kie Raha saat kedatangan
bangsa-bangsa Eropa untuk melakukan pelayaran dan perdagangan ke dunia timur untuk
mencari daerah penghasil rempah-rempah, kedatangan bangsa Eropa juga dengan tujuan
penyebaran agama Kristen.

KESIMPULAN
Dari kesimpulan yang dipaparkan penulis pada skripsi tersebut, penjulis menyatakan
bahwa proses Islamisasi di Maluku Utara terkhususnya di Tidore, terdapat empat Syekh.
Yaitu Syekh Mansur, Syekh Yakub, Syekh Amin, Syekh Umar yang melakukan pendekatan
secara lisan pada abad ke-8 Masehi.
Penulis juga menambahkan bahwa, agama Islam telah memainkan peranan penting dan
menjadi kekuatan potensial dalam kehidupan Kerajaan Tidore selama berabad-abad.
Kehidupan berdampingan dalam penyebaran Islamisasi tidak selalu rukun dan damai,
terutama antara Sultan dan penguasa barat karena revitalisasi dan ambisi untuk sehingga
mengakibatkan para sultan dan muballiq takut dalam menyebarkan Islamisasi. Tetapi
kekuatan dan kesatuan kerajaan-kerajaan di Maluku Utara dengan semangat persamaan
kultur, mereka melawan bangsa Eropa khususnya pendeta-pendeta yang menyiarkan agama
Katolik.

Anda mungkin juga menyukai