Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................3

A. LATAR BELAKANG MASALAH............................................................................3


B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................................3
C. TUJUAN PEMBAHASAN......................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................4

A. KEKUASAAN....................................................................................................... 4
1. Pengertian Kekuasaan Menurut Para Ahli............................................................4
2. Jenis Jenis Kekuasaan.........................................................................................4
3. Sumber Sumber kekuasaan.................................................................................5

B. WEWENANG....................................................................................................... 5
1. Pengertian Wewenang Menurut Para Ahli............................................................5
2. Bentuk Bentuk Wewenang...................................................................................6

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 7

A. Kesimpulan........................................................................................................... 7
B. Saran.................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

1
KATA PENGANTAR
Kata pengantar Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT, atas
segala nikmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas kelompok ini, setelah melalui banyak ujian dan rintangan.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada Nabi Muhammad SAW. Setelah
melalui perjuangan yang sangat melelahkan, dan telah menguras banyak waktu, fikiran,
tenaga, bahkan materi, akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan untuk memenuhi syarat
tugas kelompok.

kami sangat bersyukur kepada Allah SWT, karena telah memberikan banyak rahmat dan
kesabaran dalam proses penulisan makalah ini. kami semakin menyadari bahwa dalam
melakukan hal apapun dibutuhkan ketekunan, kesabaran, dan ketelitian. Dalam makalah ini
kami mengangkat wacana Hubungan Warga Negara Dengan Negara. Namun demikian,
kami menyadari bahwa apa yang telah kami hasilkan dalam makalah ini masih jauh dari kata
sempurna.

Untuk itulah kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan analisis yang kami
sajikan dalam makalah ini. Semoga makalah yang telah kami selesaikan ini memberikan
manfaat yang besar bagi umat islam dan bangsa Indonesia, khususnya bagi kita semua

KELOMPOK 6
 Aulia Nurul Adinda
 Ambarwati La Mici
 Irawati Losen
 Mirani Ismit
 M. Fathur Risky
 Alan nuary

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri,
manusia saling membutuhkan dan saling berinteraksi antara individu satu dengan
individu yang lain. Maka dari itu, manusia disebut dengan makhluk sosial yang
berinteraksi, berkembang dan mulai membentuk sebuah kelompok-kelompok kecil
menjadi kelompok-kelompok besar.
Tanpa disadari, dalam sebuah kelompok sudah terbentuk sebuah organisasi. Agar
sebuah kelompok atau organisasi dapat berjalan dan berkembang dengan baik maka
diperlukan seorang pemimpin yang dapat mengatur sebuah kelompok atau organisasi
tersebut.
Seorang pemimpin sangat berkuasa dalam sebuah kelompok,ia dapat membuat
peraturan yang dapat ditaati oleh para anggota dalam kelompok atau organisasi
tersebut. Seorang pemimpin mempunyai kekuasaan dan wewenang untuk mengatur
dan menciptakan kelompok-kelompok/organisasi yang harmonis, agar tiap anggotanya
saling menghargai, menghormati dan saling membantu satu dengan yang lain. Karena
hidup dalam berkelompok bukanlah hal yang mudah, sebab dalam sebuah kelompok itu
anggotanya mempunya karakter dan perilakunya masing-masing, oleh karena itu
dibutuhkan seorang pemimpin yang cerdas, bertanggung jawab, jujur, dan adil.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:


1. Bagaimana para ahli mendefinisikan pengertian dari kekuasaan dan wewenang
2. Apa saja jenis jenis kekuasaan
3. Apa saja sumber sumber dari kekuasaan
4. Apa saja bentuk bentuk wewenang

C. TUJUAN PEMBAHASAN
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian kekuasaan dan wewenang
2. Untuk mengetahui definisi kekuasaan dan wewenang menurut beberapa ahli
3. Untuk mengetahui jenis jenis kekuasaan
4. Untuk mengetahui sumber sumber kekuasaan
5. Untuk mengetahui beberapa bentuk wewenang

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. KEKUASAAN
1. Pengertian kekuasaaan
Kekuasaan (power) adalah kemampuan individu atau kelompok untuk
mempengaruhi individu atau kelompok lain (masyarakat) agar mereka mau mengikuti
keinginan dari yang memegang kuasa. Dalam hal ini kekuasaan mencangkup
kemampuan untuk memerintah dan juga memberi keputusan-keputusan yang secara
langsung atau tidak langsung mempengaruhi tindakan-tindakan individu atau
kelompok yang berada dibawah kekuasaannya.
a) Kekuasaan Menurut Para Ahli
1) Menurut Gibson
Kekuasaan adalah Kemampuan seseorang untuk memperoleh seuatu sesuai
dengan cara yang dikehendaki.
2) Menurut Max Weber
Kekuasaan adalah kesempatan seseorang atau sekelompok orang untuk
menyadarkan masyarakat akan kemauan-kemauannya sendiri dengan
sekaligus menerapkannya terhadap tindakan-tinakan perlawanan dari orang-
orang atau golongan-golongan tertentu.
3) Niccolo Machiavelli
Kekuasaaan merupakan suatu yang harus diraih karena ia tidak datang
begitu saja. Kekuasaan harus direnggut dan dipertahankan, dan dalam
mempertahankanya, seorang penguasa harus serentak dicintai dan ditakuti
warganya. Demi kekuasaaan, menurutnya, pertimbangan-pertimbangan
moral menjadi tidak relevan. Karenanya, ditakuti oleh segenap warga bagi
sang penguasa adalah yang lebih esensial.
4) Robert Mac Iver
Kekuasaaan sosial adalah kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku
orang lain, baik dengan secar lansung memberikan perintah, maupun tidak
secara lngsung dengan menggunakan segala akal dan cara yang tersedia.
5) Soerjono soekanto
Kekuasaan diartikan sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi pihak
lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut.
(Abdulsyani, 2007:136)

2. Jenis-jenis kekuasaan 
a) Kekuasaan Militer
Untuk melaksanakan kekuasaannya, maka penguasa akan mempergunakan
pola paksaan serta kekuatan militer agar menimbulkan rasa takut dalam diri
masyarakat, sehingga mereka tunduk kepada penguasa atau sekelompok orang
yang dianggap sebagai penguasa. Sehingga dibentuk organisasi dan pasukan
khusus yang bertindak sebagai dinas rahasia.

b) Kekuasaan Ekonomi

4
Penguasa berusaha menguasai kehidupan masyarakat dengan melakukan
pendekatan yang menggunakan saluran ekonomi, sehingga penguasa dapat
melaksanakan peraturannya dan menyalurkan pemerintahannya dengan disertai
sanksi tertentu. Penguasaan kehidupan masyarakat yang dilakukan oleh
penguasa, bentuknya dapat berupa monopoli,  penguasaan sektor penting
dalam masyarakat, dan lainnya.
c) Kekuasaan Politik
Penguasa dan pemerintah berusaha untuk membuat peraturan yang harus
ditaati oleh masyarakat melalui saluran politik yaitu dengan cara meyakinkan
atau memaksa masyarakat untuk mentaati peraturan-peraturan yang dibuat oleh
badan-badan yang berwenang dan sah.
d) Kekuasaan Budaya
Kekuasaan budaya adalah kekuasaan dari hasil karya, rasa, dan karsa manusia
yang menjadikan seseorang secara tidak sadar perilakunya secara perlahan-
lahan akan berubah.
e) Kekuasaan Pemerintahan (Birokrasi)
Kekuasaan pemerintahan adalah kekuasaan yang para pejabatnya secara
bersama-sama berkepentingan dalam kontinuitasnya.
f) Kekuasan Hukum
Dalam penerapannya, hukum memerlukan suatu kekuasaan untuk
mendukungnya. Ciri utama inilah yang membedakan antara hukum disatu pihak
dengan norma-norma sosial lainnya dan norma agama.

3. Sumber-Sumber Kekuasaan
a) Legitimate Power perolehan kekuasaan melalui pengangkatan (UU, SK, dll)
b) Coersive Power perolehan kekuasaan melalui cara kekerasan (perebutan
atau perampasan bersenjata, unconstitutional, kudeta (coup d’ etat).
c) Expert Power perolehan kekuasaan berdasarkan keahlian seseorang (merit
system).
d) Reward Power perolehan kekuasaan melalui suatu pemberian atau karena
berbagai pemberian.
e) Reference Power perolehan kekuasaan melalui daya tarik seseorang (fisik,
performance, dll).
f) Legitimasi Sosial kekuasaan yag diperoleh melalui pemilihan yang dilakukan
oleh masyarakat (rakyat).

B. WEWENANG

A. Pengertian Wewenang
Wewenang adalah kemampuan untuk melakukan tindakan hukum publik atau
kemampuan bertindak yang diberikan oleh undang-undang yang berlaku untuk
melakukan hubungan-hubungan hukum.Kekuasaan tanpa wewenang merupakan
kekuatan yang tidak sah. Kekuasaan harus mendapatkan pengakuan dan
pengesahan dari masyarakat agar menjadi wewenang.

5
a) Definisi Wewenang Menurut para Ahli

1. George R.Terry, menjelaskan bahwa wewenang merupaka hak jabatan yang


sah untuk memerintahkan orang lain bertindak dan untuk memaksa
pelaksanaannya. Dengan wewenang, seseorang dapat mempengaruhi aktifitas
atau tingkah laku perorangan dan grup.

2. Mac Iver R.M, wewenang merupakan suatu hak yang didasarkan pada suatu
pengaturan social, yang berfungsi untuk menetapkan kebijakan, keputusan, dan
permasalahan penting dalam masyarakat.

3. Soerjono Soekanto, bila orang-orang membicarakan tentang wewenang, maka


yang dimaksud adalah hak yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang.

4. Max weber, wewenang adalah sebagai kekuasaan yang sah

. B. Wewenang dikenal dengan beberapa bentuk, yaitu:

a) Menurut Max Weber


Max Weber Mengemukakan adanya perbedaan antara wewenang kharismatik,
tradisional dan legal. Menurutnya, perbedaan antara ketiganya didasarkan pada
hubungan antara tindakan-tindakan dengan dasar hukum yang berlaku, yaitu dengan
memperhatikan sifat dari dasar wewenang-wewenang tersebut, dan itulah yang menjadi
penentuan kedudukan penguasa.

1. Wewenang Kharismatik
Wewenang kharismatik didasarkan oleh kharisma, yaitu suatu kemampuan khusus
yang ada pada diri seseorang. Orang mengakui wewenang tersebut karena adanya
kepercayaan dan pemujaan yang terbukti bermanfaat dan berguna. Kemampuan yang
dimiliki berada di atas kemampuan manusia pada umumnya.

2. Wewenang Tradisional
Sedangkan yang dimaksud dengan wewenang tradisional adalah wewenang yang
dimiliki seseorang ataupun sekelompok orang secara bersama-sama. Wewenang
tradisional dimiliki bukan karena memiliki kharismatik namun karena seseorang atau
kelompok tersebut mempunyai wewenang dan kekuasaan yang sudah lama dan
melembaga. Karena lamanya memegang kekuasaan, maka masyarakat mempercayai
dan mengakui kekuasaan tersebut.

3. Wewenang Rasional
Wewenang rasional atau disebut pula wewenang legal adalah wewenang yang
bersandar pada hukum yang ada/berlaku di masyarakat. Hukum yang berlaku bisa
hukum yang berpegang pada hukum agama, tradisi atau yang lain. Agar bisa berjalan
dengan tenang dan damai, harus ditelaah bagaimana hubungan antara sistem hukum
yang diberlakukan sesuai dengan kebudayaan masyarakatnya.

6
b) Menurut Soerjono Soekanto

1. Wewenang Pribadi
Wewenang pribadi adalah wewenang yang sangat bergantung pada ikatan yang
kuat/solidaritas di antara anggota-anggotanya. Kebersamaan menjadi faktor yang
utama, karenanya individu di dalamnya lebih menekankan kepada kewajiban
dibandingkan hak. Hubungan dan struktur bersifat konsentris, dari satu titik menjadi
lingkaran-lingkaran wewenang yang lain dan setiap wewenang memiliki kekuasaan
penuh atas wilayahnya.

2. Wewenang territorial
Sedangkan pada wewenang territorial, yang menjadi penting adalah wilayah tempat
tinggal. Pada wilayah ini munculnya individualism menjadikan kebersamaan memudar.
Dari perbedaan bentuk wewenang pribadi dan territorial terdapat kenyataan bahwa
kedua wewenang tersebut bisa saling mengisi dan berdampingan.

3. Terbatas dan Menyeluruh


Yang dimaksud dengan wewenang terbatas adalah wewenang yang sifatnya terbatas,
hanya meliputi satu atau beberapa sektor dalam kehidupan. Sedangkan yang dimaksud
dengan wewenang yang menyeluruh adalah wewenang yang tidak terbatas. Misalnya
suatu negara yang memiliki wewenang yang tidak terbatas dan menyeluruh. Untuk
mendapatkan gambaran mengenai kekuasaan dan wewenang yang terdapat dalam
masyarakat, ada dua substansi yang perlu diketahui pula. Karena dua hal tersebut
menjadi salah satu yang menentukan posisi dan keberadaan suatu wewenang dan
kekuasaan.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kekuasaan dan wewenang merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dan sangat
penting dalam kehidupan kelompok sosial di masyarakat. Kekuasaan adalah
kemungkinan seorang pelaku mewujudkan keinginannya di dalam suatu hubungan
sosial yang ada termasuk dengan kekuatan atau tanpa mengiraukan landasan yang
menjadi pijakan kemungkinan itu. wewenang merupakan hak jabatan yang sah untuk
memerintahkan orang lain bertindak dan untuk memaksa pelaksanaannya. Dengan
wewenang, seseorang dapat mempengaruhi aktifitas atau tingkah laku perorangan
dan grup.

Sumber kekuasaan terdiri dari harta benda, status, wewenang legal, kharisma, dan
pendidikan. Selain itu unsure kekuasaan juga berpengaruh yaitu meliputi: rasa takut,
rasa cinta, kepercayaan, dan pemujaan. Lapisan kekuasaan yaitu tipe kata, tipe
oligarkis, dan tipe demokratis.

7
Bentuk wewenang terdiri dari:

1. Wewenang karena charisma, tradisional, dan rasional.


2. Wewenang resmi dan tidak resmi.
3. Wewenang pribadi dan teritorial.
4. Wewenang terbatas dan menyeluruh

B. SARAN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pengantar sosiologi
sekaligus menjadi bahan diskusi kelompok kami yang membahas tentang kekuasaan dan
wewenang dan dibimbing oleh dosen pengantar sosiologi yaitu Dr.Syahrir Ibnu,S.Ag,.M.Si

Kami sadar sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran,dalam
penyusunan makalah tentang kekuasaan dan wewenang masih banyak kekurangan dan
masih sangat jauh dari kata sempurna,kami juga mohon maaf apabila ada kesalahan kata-
kata dalam pengetikan makalah kami karena kami masih dalam tahap pembelajaran.Oleh
karena itu,kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dan
bersifat positif dari teman-teman dan dosen pembimbing,agar penyusunan makalah ini bisa
lebih baik lagi.Harapan kami semoga makalah yang kami buat ini,dapat memberikan
pengetahuan serta ilmu bagi para pembacanya.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://esai-esai.blogspot.com/2011/04/makalah-kekuasaan-wewenang-dan.html
http://agan-diasmara.blogspot.com/2009/10/kekuasaan-dan-wewenang.html
http://www.scribd.com/doc/26302222/Kekuasaan-Dan-Wewenang
http://rian-ardhie.blogspot.com/2010/09/pengertian-dan-perbedaan-kekuasaan-dan.html
http://yuraannisa.blogspot.sg/2013/10/makalah-wewenang-dan-tanggung-jawab.html

Anda mungkin juga menyukai