Anda di halaman 1dari 6

Disetujui oleh:

I: II:
INDIE MUSIC COMMUNITY CLUB AND SHARING PLACE DI BADUNG, BALI
Penerapan Sistem Double Wall Pada Akustik Ruang Studio

I Gede Putu Cahya Adi Legawa1), Tri Anggraini Prajnawrdhi2), dan I Wayan Yuda Manik3)
1)
Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
cahya460@gmail.com
2)
Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
anggieprajnawrdhi@unud.ac.id
3)
Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
yudamanik@unud.ac.id

ABSTRACT

Lack of music facilities that provide complete facilities such as recording studios, rehearsal studios, music venues and
facilities for marketing works from indie musicians in Badung Regency in particular and Bali in general underlies the
design of this Indie Music Community Club and Sharing Place project. The design involves qualitative methods involving
surveys of related objects, interviews with recording studio owners, musicians, music lecturers, literature studies, and
observations related to the music space plan. In the design of the recording studio and exercises need to be noted
Soundproof or Noise Control is appropriate to support the process of recording and training and the result of the
recording to produce the maximum work, therefore, Soundproof or Noise Control is important in a design of Indie Music
Communtiy Club and Sharing Place in Badung with Double Wall system to maximize the function of recording studio and
rehearsal that will be combined with , ceiling, and studio floors to maximize the acoustics of the studio room.
Keywords: double wall, acoustic, music studio, sound

ABSTRAK

Kurangnya fasilitas musik yang menyediakan fasilitas lengkap seperti studio rekaman, studio latihan, tempat
pertunjukan musik serta fasilitas untuk pemasaran hasil karya dari musisi indie yang ada di Kabupaten
Badung khususnya dan Bali pada umumnya mendasari dirancanganya proyek Indie Music Community Club
and Sharing Place ini. Dalam perancangannya menerapkan metode kualitatif yang melibatkan survey
terhadap objek terkait, wawancara dengan pemilik studio rekaman, musisi, dosen musik, studi literatur, dan
observasi terkait perancangan music space. Pada perancangan studio rekaman dan latihan perlu
diperhatikan Soundproof atau Noise Control yang tepat untuk menunjang proses rekaman dan latihan serta
hasil dari rekaman supaya menghasilkan karya yang maksimal, oleh sebab itu, Soundproof atau Noise
Control merupakan hal yang penting dalam sebuah perancangan Indie Music Communtiy Club and Sharing
Place di Badung dengan diterapkan sistem Double Wall untuk memaksimalkan fungsi studio rekaman dan
latihan yang nantinya akan dikombinasikan dengan material akustik pada dinding, plafon, dan juga lantai
studio untuk memaksimalkan akustik ruang studio.

Kata Kunci: double wall, akustik, studio musik, suara

PENDAHULUAN

Musik indie di Kabupaten Badung berkembang sangat pesat, sudah banyak band-band indie muda yang
bermunculan memperlihatkan karya-karya mereka, mamun dilihat dari fasilitasnya, di Kabupaten Badung
belum sepenuhnya memiliki fasilitas yang lengkap untuk mewadahi pelaku seni dalam bidang musik ini
untuk memaksimalkan hasil karya dan pendistribusian hasil karya mereka ke pendengar lebih luas. Menurut
data komunitas Bali Indie Movement, dari tahun 2016-2017 memiliki presentase 46% dan tahun 2017-2018
memiliki presentase 57%. Berikut merupakan band-band yang mengusung genre atau aliran musik yang
berbeda-beda diantaranya punk, hardcore, metal, rock, pop, folk, acoustic, dll. Berdasarkan hasil kuisioner
yang di data sebelumnya dengan responden sebanyak 66 orang dengan umur antara 17-27 tahun,
menyukai band-band indie dengan genre punk dan grindcore memiliki presentase tertinggi yakni 28.9%,
sedangkan hardcore dengan 15.7% , metal dan rock 10.5%, dan yang terendah yakni pop/folk/acoustic
dengan persentase 5.5%.

Berkaitan dengan rancangan studio latihan dan studio rekaman, dalam ilmu perancangan ruang tidak hanya
memerlukan ilmu estetika dan desain dalam bentuk fisik, melainkan memperhatikan penerapan akustik
ruang guna kenyamanan dalam pemakaian ruang studio. Penerapan akustik ruang menjadi elemen penting
I Gede Putu Cahya Adi Legawa1), Tri Anggraini Prajnawrdhi2), dan I Wayan Yuda Manik3) - Penerapan Sistem Double
Wall Pada Akustik Ruang Studio, Indie Music Community Club And Sharing Place Di Badung, Bali 1
Disetujui oleh:
I: II:
dalam ruang studio karena untuk menghasilkan output rekaman yang baik perlu juga didukung dengan
akustik ruang yang baik pula. Penerapan sistem double wall dan material peredam suara yang diaplikasikan
di studio latihan dan rekaman ini akan meredam suara vokal dan instrumen musik yang ada didalam studio
dan tidak terganggu dari suara diluar studio. Maka dari itu perlu diterapkannya sistem double wall ini.

PEMAHAMAN INDIE MUSIC COMMUNITY CLUB AND SHARING PLACE DI KABUPATEN


BADUNG

Secara umum Indie merupakan penyederhanaan kata dari kata independent, yaitu sifat-sifat yang mandiri,
bebas, merdeka. Dalam dunia musik, indie berarti melakukan Do It Yourself approach saat melakukan
rekaman dan publishing. Dan tak jarang, musisi indie mendirikian label mereka sendiri untuk melakukan
rekaman dan publishing tersebut. Dalam publishing atau perilisan itu, musisi indie biasanya menyebarkan
hasil karya mereka kepada kerabat mereka, dan ada juga yang melakukan konser-konser sederhana di
kota-kota besar. (Wendi Purwanto, 2008).

Indie Music Community Club and Sharing Place merupakan suatu wadah atau tempat yang berhubungan
dengan musik dengan mencakup semua fasilitas musik didalamnya yang dapat menggait pelaku musik,
komunitas musik dan penikmat musik untuk bersatu dalam satu tempat untuk bertukar pikiran, juga tempat
untuk mengembangkan diri dalam bidang yang berhubungan dengan musik terutama pada pelaku-pelaku
musik yang menentukan jalur mereka di jalur indie.

Berdasarkan spesifikasinya, fungsi utama dalam rancangan ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian yakni:
1) Menjadi tempat memproduksi musik seperti rekaman, pendistribusian hasil karya, dan juga pementasan
musik, 2) Menjadi wadah bagi komunitas maupun individu untuk menciptakan suatu karya dan bertukar
pikiran, 3) Menjadi jembatan bagi seniman atau musisi untuk berkembang lebih jauh dalam industri musik.

Tujuan dari Indie Music Community Club and Sharing Place adalah untuk mewadahi dan memfasilitasi
pelaku seni khususnya musik dalam hal ini adalah menghasilkan karya fisik berupa album musik,
merchandise musik, dan juga bibit-bibit baru dalam bermusik, dan juga menjadi tempat untuk bertukar
pikiran antar individu ataupun komunitas.

Berikut ini merupakan gambaran eksisting tapak dari Indie Music Community Club and Sharing Place di
Kabupaten Badung, Bali, berupa gambar layout dan siteplan yang menjelaskan fungsi dari ruang
berdasarkan kegiatan yang diwadahi didalamnya.

Gambar 1. Layout Plan dan Site Plan Indie Music Community Club and Sharing Place di Kabupaten Badung.
Sumber: Legawa, 2020: 57, 58

PENGERTIAN STUDIO REKAMAN DAN STUDIO LATIHAN

Teguh Rockness Music Studio (2019) Menjelaskan studio rekaman merupakan tempat dimana para pelaku
musik dapat membuat karya musik berupa file lagu maupun karya fisik. Seiring perkembangan teknologi
digital, studio rekaman mengalami penyesuaian dari segi perangkat rekaman yang digunakan. Para musisi
mencari cara untuk membuat semuanya serba cepat tanpa harus membuang waktu, tenaga dan biaya yang
berlebihan. Penggunaan perangkat digital pada studio rekaman dapat membantu para musisi semakin

2 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana-Volume (9) Nomor (1) Edisi Januari 2021-eISSN No. 2338-5057
Disetujui oleh:
I: II:
mudah untuk memproduksi karya musik secara efektif dan efisien. Teknik rekaman dapat dibedakan menjadi
2 yakni: 1) Rekaman live, merupakan rekaman yang dilakukan secara langsung dengan rekaman
multitracking secara bersamaan, teknis dari rekaman ini setidaknya harus memiliki mixer dengan 32 channel
agar dapat merekam secara bersamaan saat live. 2) Rekaman multitracking merupakan teknik rekaman
dengan cara merekam instrumen atau vokal secara bergantian dan di simpan pada track yang berbeda yang
nantinya akan digabungkan menjadi satu yang disebut dengan mixing, lalu pengeditan menjadi satu
kesatuan yang bulat berupa track jadi yang disebut dengan mastering.

Studio latihan merupakan ruang yang diperuntukan untuk melakukan aktivitas latihan musik yang bertujuan
untuk mematangkan materi-materi musik yang akan direkam serta untuk menciptakan materi-materi baru
Bersama grup musik sehingga nantinya dapat menjadi sebuah karya yang baik dan dapat direkam untuk
disebarluaskan kepada penggemar musik indie.

AKUSTIK RUANG

Akustik merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana cara mengontrol kualitas suara didalam gedung atau
ruangan baik dari segi bentuk dan bahan dalam suatu ruangan yang terkait dengan perubahan bunyi atau
suara yang terjadi. Dalam arsitektur, akustik dibagi menjadi 2 yakni akustika ruang (room acoustics) yang
menangani bunyi yang dikehendaki dan kontrol kebisingan (noise control) yang menangani bunyi yang tidak
dikehendaki. (Satwiko, 2009). Kualitas penutup ruang pada hakekatnya tergantung pada sifat penutup
ruang. Sehingga penataan pada bangunan memiliki 2 tujuan, yakni untuk kesehatan dan kenikmatan (Ching,
2009).

Ada 3 acoustic treatment yang umum digunakan dalam ruangan studio seperti Diffuser merupakan pemecah
suara di dalam studio yang berfungsi untuk mempercepat hilangnya bising didalam studio. Absorber
merupakan penyerap gelombang bunyi yang dipantulkan oleh dinding, semakin banyak bunyi yang diserap
semakin jernih hasil rekaman yang didapatkan. Bass trap merupakan komponen akustik yang berfungsi
untuk mengurangi low frequence sound (bass). (Mediasika, 2009).

Dari tiga hal yang telah dijabarkan diatas dalam merancang studio musik perlu memperhatikan soundlock
atau soundproofing. Soundproofing merupakan pengendalian suara yang difungsikan untuk menjaga suara
dari dalam studio supaya tidak keluar dan mengganggu ruangan disebelahnya, dan juga supaya suara dari
luar studio tidak masuk dan mengganggu suara yang ada didalam studio dan mengganggu hasil rekaman.
Soundlock dapat diaplikasikan dengan menerapkan beberapa cara seperti penebalan tembok, penerapan
dua tembok, penerapan material tebal, dll. Dari beberapa cara penerapan soundlock, yang paling baik
digunakan adalah sistem double wall atau penerapan dua tembok dengan jarak 10-15 centimeter.
(Mediasika, 2009).

Gambar 2. Penerapan Sistem Double Wall


Sumber: Legawa, 2020

Sistem double wall termasuk efektif karena disetiap ruangan benar-benar menahan suara yang ada di dalam
maupun di luar ruangan studio. Sistem double wall dapat memberi keuntungan pada penggunanya karena
dua dinding yang diaplikasikan karena memiliki insulasi suara yang baik, penambahan hambatan suara
mencapai 28 dB. (Mommertz, 2009). Pada penerapannya seperti gambar 2, studio ini dirancang dengan
menerapkan 2 tembok yang berjarak 10-15 centimeter, didalam jarak antar tembok ini dibiarkan kosong
untuk membuat ruang hampa untuk memutus getaran dari dalam studio ke luar studio, sama halnya seperti
tembok, plafon dan lantai juga dirancang berjarak dan memiliki 2 lapis. (Edward, 1941).

I Gede Putu Cahya Adi Legawa1), Tri Anggraini Prajnawrdhi2), dan I Wayan Yuda Manik3) - Penerapan Sistem Double
Wall Pada Akustik Ruang Studio, Indie Music Community Club And Sharing Place Di Badung, Bali 3
Disetujui oleh:
I: II:

Gambar 3. Detail Penerapan Sistem Double Wall


Sumber: Legawa, 2020

Pada penerapannya, sistem double wall ini memiliki susunan seperti pada gambar 3 diatas, dimana pada
setiap sisi tembok yang menghadap ke ruang studio akan dilapisi dengan plesteran, lalu di sisi luar dari
plesteran tersebut akan di aplikasikan rangka yang berjarak 75 centimeter untuk pemegang material akustik
yang digunakan, pada sisi dalam antar rangka ini diberi spon dengan tebal yang sama dengan rangka, pada
bagian luarnya di aplikasikan multipleks untuk menciptakan sisi dinding studio yang rata dan halus, dan pada
bagian terluar diaplikasikan kapet dengan warna dan corak sesuai dengan keinginan.

Setelah material yang melekat pada double wall ini terpasang keseluruhan ruang studio dan ruang operator,
barulah dipasangi dengan panel 3 jenis akustik yang telah dijabarkan diatas seperti panel diffuser, panel
absorber, dan juga bass trap pada setiap sisi dan sudut-sudut studio.

Sama halnya dengan tembok pada bagian plafon dan lantai studio di aplikasikan material dan pemasangan
dengan lapisan yang sama, hanya saja pada bagian lantai tidak berisi karpet melaikan pasangan parket
guna kebutuhan estetika ruang dan percepatan pantul suara ke dinding yang nantinya akan dipecah dan
diserap.

PENERAPAN SISTEM DOUBLE WALL PADA RUANG STUDIO

Perancangan studio rekaman dan studio latihan pada rancangan ini terdapat 5 studio rekaman yang terdiri
dari 3 studio rekaman standar, 1 studio rekaman orkestra dan choir, 1 studio rekaman perkusi. Pada studio
latihan terdapat 6 studio latihan yang memiliki standar yang sama untuk instrumen lengkap. Pengaplikasian
akustik studio memiliki standar dan perlakuan yang sama pada studio latihan dan studio rekaman untuk
menciptakan hasil yang baik dari hasil rekamannya, dan rasa puas bagi penggunanya.

Penggunaan sistem double wall pada Indie Music Community Club And Sharing Place di Kabupaten Badung
ini untuk upaya utama menciptakan treatment akustik yang baik dalam hal peredam suara yang dihasilkan
dari dalam maupun luar studio. Sisi efektifitas penggunaan sistem akustik ini untuk memaksimalkan
redaman suara gangguan atau noise yang dihasilkan dari dalam studio dan noise dari luar studio supaya
tidak mengganggu suara yang dibutuhkan didalam studio.

4 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana-Volume (9) Nomor (1) Edisi Januari 2021-eISSN No. 2338-5057
Disetujui oleh:
I: II:

Gambar 4. Denah Studio Rekaman Dengan Sistem Double Wall


Sumber: Legawa, 2020: 76

Penerapan sistem double wall seperti gambar 4, menjelaskan penempatan tembok yang berjarak 10
centimeter antar tembok pada ruang studio rekaman yang mana penempatan tembok dengan jarak
sedemikian rupa berhubungan pada penempatan kolom struktur dan balok sturuktur supaya ruang dalam
studio tidak terganggu oleh penempatan kolom yang keliru yang dapat membuat civitas didalam studio tidak
nyaman saat beraktifitas didalam studio.

Gambar 5. Potongan Studio Rekaman Dengan Sistem Double Wall


Sumber: Legawa, 2020: 76

Pada gambar 5 dijelaskan, penempatan tembok setebal 15 centimeter dengan jarak 10 centimeter sesuai
bentuk dasar dari bangunan serta ruang studio dengan penerapan sistem ini akan menghasilkan
penempatan yang presisi dengan dimensi kolom, dengan jarak 10 centimeter dapat difungsikan sebagai jalur
kabel yang ada pada studio supaya tidak berserakan didalam yang dapat mengganggu aktivitas civitas
didalamnya, dan juga dapat menambah estetika ruang studio.

I Gede Putu Cahya Adi Legawa1), Tri Anggraini Prajnawrdhi2), dan I Wayan Yuda Manik3) - Penerapan Sistem Double
Wall Pada Akustik Ruang Studio, Indie Music Community Club And Sharing Place Di Badung, Bali 5
Disetujui oleh:
I: II:
Sistem double wall ini dikombinasikan dengan penerapan material akustik ruang seperti spons, multipleks,
dan lapisan karpet dengan corak sesuai keinginan untuk kepentingan interior ruang, pada bagian luarnya
diberi panel-panel akustik seperti panel diffuser, absorber, dan di setiap sudut ruang diberi bass trap. Pada
bagian plafond juga menggunakan material yang sama dengan tambahan panel diffuser dan absorber. Di
bagian lantai menggunakan material dengan rangka yang lebih padat dengan sisi luar diaplikasikan parket
kayu.

SIMPULAN

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa penerapan sistem double wall pada ruang studio
rekaman dan studio latihan pada rancangan Indie Music Community Club and Sharing Place di Kabupaten
Badung sangat efektif dalam penggunaannya sebagai akustik ruang studio musik dengan kombinasi sistem
soundlock atau soundproof karena dapat benar-benar meredam suara dari dalam maupun luar studio yang
menghasilkan hasil rekaman yang baik dan maksimal. Penerapan ini juga memberi keuntungan pada ruang
studio dari segi pemanfaatan ruang karena dapat meminimalisir ruang yang tidak memiliki fungsi.

DAFTAR PUSTAKA

Bali Indie Movement. 2018. Data Perkembangan Musik Indie di Kabupaten Badung.
Ching, F. D. 1985. Arsitektur: Bentuk, Ruang dan Susunannya. Erlangga.
Doelle, L.L. 1990. Akustik Lingkungan. Erlangga. Jakarta.
Edward, Atcheson James. 1941. Double Wall Construction. U.S. Patent No. 2,261,510.
Legawa, I Gede Putu Cahya Adi. 2020. Indie Music Community Club And Sharing Place di Kabupaten
Badung. Seminar Tugas Akhir, Denpasar: Universitas Udayana.
Legawa, I Gede Putu Cahya Adi. 2020. Indie Music Community Club And Sharing Place di Kabupaten
Badung. Portofolio Tugas Akhir, Denpasar: Universitas Udayana.
Mediastika, C.E. 2005. Akustika Bangunan: Prinsip-prinsip Pada Penerapannya di Indonesia. Erlangga.
Jakarta.
Mommertz, E. 2009. Acoustics and Sound Insulation. Birkhauser Verlag AG.
Rez, I. 2008. Music Records Indie Lebel. DAR! Mizan.
Satwiko, P. 2009. Fisika Bangunan. Andi. Yogyakarta.
Teguh (Rockness Recording Studio). 2019. “Studio Rekaman dan Studio Latihan”. Hasil Wawancara Pribadi:
20 Oktober 2019 pukul 17.00.

6 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana-Volume (9) Nomor (1) Edisi Januari 2021-eISSN No. 2338-5057

Anda mungkin juga menyukai