Anda di halaman 1dari 13

Repertoar, Vol.4 No.

1, Juli 2023
ISSN: 2746-1718

PROSES PEREKAMAN PRODUKSI MUSIK DALAM MATA KULIAH “MUSIK


FILM, TELEVISI, DAN ANIMASI.” OLEH MAHASISWA SENI MUSIK UNESA
DENGAN MENGGUNAKAN STUDIO ONE

DAVA ATHALLAH RIEFSYAH

Fakultas Bahasa dan Seni, Prodi Seni Musik, Universitas Negeri Surabaya
E-mail: dava.19024@mhs.unesa.ac.id

Abstrak

Mata kuliah musik film, televisi, dan animasi UNESA adalah mata kuliah yang mengajarkan
tentang peran musik pada industri hiburan untuk film, televisi, dan animasi. Pada tugas
akhirnya, mata kuliah ini menugaskan mahasiswa untuk memproduksi musik beserta film
secara berkelompok untuk mempraktikkan pembelajaran pada mata kuliah ini. Penelitian ini
adalah penelitian kualitatif dengan objek penelitiannya yaitu proses rekaman oleh mahasiswa
seni musik UNESA bernama Dimas Ilham Wibisono pada projek tugas akhir mata kuliah
tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data secara observasi dan
wawancara. Teknis analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data
atau kesimpulan. Hasil penelitian ini menjelaskan proses rekaman musik film oleh Dimas
Ilham Wibisono sebagai mahasiswa seni musik UNESA dalam projek tugas akhir mata kuliah
tersebut dilakukan dengan cara digital menggunakan teori rekaman digital beserta penggunaan
dan pemilihan sound effect yang digunakan pada produksi music scoring film tugas akhir mata
kuliah dengan menggunakan VST.
Kata Kunci: Proses Perekaman, Produksi Musik, Mata Kuliah Musik Film, Televisi, dan
Animasi., Mahasiswa Seni Musik UNESA, Studio One
Abstract
Musik Film, Televisi, dan Animasi courses at UNESA are courses that teach about the role of
music in the entertainment industry for film, television and animation. In the final
assignment, this course assigns students to produce music and films in groups to practice
learning in this course. This research is a qualitative research with its research object, namely
the recording process by a UNESA music arts student named Dimas Ilham Wibisono on the
course's final project project. This research used data collection techniques by observation
and interviews. Technical data analysis uses data reduction, data presentation, and data
verification or conclusions. The results of this study explain the process of recording film
music by Dimas Ilham Wibisono as a UNESA music art student in the final assignment
project for the course. using VSTs.

Keywords: Recording Process, Music Production, Film, Television, and Animation Music
Courses., UNESA Music Arts Student, Studio One

PENDAHULUAN
Revolusi industri 4.0 adalah memiliki pengaruh besar terhadap
keadaan dimana teknologi mengalami kehidupan manusia, teknologi yang
peningkatan yang sangat canggih dan dimaksud ialah teknologi digital seperti
69
Dava Athallah Riefsyah
Proses Perekaman Produksi Musik Dalam Mata Kuliah “Musik Film, Televisi, Dan Animasi.”
Oleh Mahasiswa Seni Musik Unesa Dengan Menggunakan Studio One

kecerdasan buatan (artificial intelligence), DAW adalah Software DAW adalah


perdagangan digital (e-commerce), data teknologi perangkat lunak yang memiliki
raksasa, teknologi finansial dan beberapa fungsi sebagai sebuah media atau aplikasi
lainnya (Abdullah, 2019: 48). Kehadiran yang dapat menggantikan proses dan alat
teknologi yang semakin canggih dan efisien perekaman audio atau musik yang dulunya
ini dapat mengubah sebuah sistem kerja secara analog menjadi digital (Andriyanto,
dalam kehidupan manusia. Pada era 2020: 3). Di dalam DAW proses Recording
revolusi industri teknologi digital menjadi atau Tracking, Editing, hingga Mixing dan
salah satu keunggulan dan kemudahan yang Mastering dapat dilakukan secara digital.
diberikan oleh perkembangan teknologi Selain itu DAW memiliki komponen–
pada revolusi industri 4.0. komponen yang diperlukan sehingga DAW
tersebut dapat digunakan, komponen yang
Pengertian teknologi digital itu dimaksud adalah : 1. Komputer, 2. Software
sendiri adalah sebuah teknologi yang lebih (Plug-in & Virtual Instrument), 3. Digital
mengutamakan komputer atau digital Audio Interface, 4. Perangkat eksternal
dalam sistem kerjanya daripada tambahan seperti speaker monitor dan lain-
menggunakan tenaga manusia, namun lain. Adapun beberapa aplikasi DAW yang
teknologi tersebut hanya bekerja dengan digunakan oleh produser musik ialah :
menggunakan sistem pengoperasian yang Cubase, FL Studio, Ableton, dan Studio
canggih dan dikelola oleh sistem One. DAW merupakan salah satu bentuk
komputerisasi atau format yang dapat kemajuan teknologi dalam bidang musik
dibaca dan dikelola oleh komputer (Danuri, yang dapat mempengaruhi proses produksi
2019: 119). Pada dunia digital dan dalam musik dengan beberapa kemudahan yang
dunia musik, penciptaan musik di era diberikan. Dengan adanya software
digital dapat dilakukan dengan (aplikasi) Digital Audio Workstation
menggunakan satu aplikasi (software) yang menjadikan produksi musik yang dilakukan
mendukung dan memiliki fungsi untuk Mahasiswa Seni Musik UNESA menjadi
proses penciptaan musik seperti perekaman lebih mudah dilakukan. Hasil film dan
dan komposisi yang dimana dapat musik yang diproduksi mahasiswa
terhubung dengan perangkat digital dalam memiliki unsur cerita dan unsur musik yang
musik seperti : Audio Interface dan berbeda-beda mengikuti jenis film yang
instrumen-instrumen musik analog ataupun diproduksi.
instrumen-instrumen musik digital (alat
musik yang dapat disambungkan dengan Pada mata kuliah musik film,
komputer). televisi dan animasi terdapat beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam
Produksi musik di era digital dapat memproduksi musik dan film yang
dilakukan di rumah atau disebut dengan dilakukan, seperti urutan proses produksi
home recording, yang merupakan salah satu guna menciptakan efisiensi dalam
dampak hadirnya teknologi yang dapat pengerjaannya serta komposisi musik dan
memberi kemudahan serta kepraktisan film yang se-irama guna menghasilkan
dalam memproduksi musik tersebut. suatu karya yang memiliki penyajian yang
Digital Audio Workstation atau DAW bagus di setiap aspeknya. Musik yang
adalah Software DAW adalah teknologi diciptakan perlu mempunyai unsur suasana
perangkat lunak yang memiliki fungsi atau aransemen yang mendukung adegan di
sebagai sebuah media atau aplikasi yang dalam film yang diproduksi, oleh karena itu
dapat menggantikan proses dan alat produksi musik dalam mata kuliah musik
perekaman audio atau musik yang dulunya film, televisi, dan animasi memiliki teknik
secara analog menjadi digital (Andriyanto, tersendiri dalam penyusunannya seperti
2020: 3). Digital Audio Workstation atau

70
Repertoar, Vol.4 No. 1, Juli 2023
ISSN: 2746-1718

pemilihan sound effect yang tepat untuk aplikasi Studio One kepada mahasiswa
film tersebut. maupun masyarakat. Adapun yang menjadi
rumusan masalah pada penelitian ini adalah
Penerapan kemudahan teknologi : 1) Bagaimana proses perekaman yang
produksi musik melalui software DAW ini dilakukan mahasiswa seni musik UNESA
diterapkan oleh salah satu mahasiswa seni dalam projek tugas mata kuliah musik film,
musik UNESA yang telah terjun dalam televisi, dan animasi dengan menggunakan
industri musik profesional, mahasiswa Studio One? 2) Bagaimana penambahan
tersebut bernama Dimas Ilham Wibisono. dan penggunaan sound effect dalam
Dalam proses produksinya, Dimas produksi musik pada projek tugas mata
mengoptimalkan fitur yang disuguhkan kuliah musik film, televisi, dan animasi?
oleh Studio One dalam memproduksi
musiknya. Pemilihan Studio One oleh METODE
Dimas dikarenakan adanya kemudahan
sistem dalam memproses musik yang Pada penelitian ini peneliti
diciptakannya, baik dari proses rekaman menggunakan metode penelitian kualitatif.
hingga mixing dan mastering musik Penelitian kualitatif adalah metode
tersebut. Dengan pengoptimalan proses penelitian yang digunakan untuk meneliti
produksi musik yang dilakukan, film yang pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai
disajikan dengan musik ciptaannya menjadi lawannya adalah eksperimen) dimana
lebih dapat dirasakan suasananya serta peneliti sebagai instrumen kunci atau
mampu menyampaikan secara baik terkait human instrument, teknik pengumpulan
pesan yang disampaikan untuk penonton data secara triangulasi (gabungan), analisis
film tersebut. Film yang dimaksud adalah data bersifat induktif atau kualitatif, serta
film buatan mahasiswa seni musik unesa kehadiran peneliti tidak mempengaruhi
dalam projek tugas mata kuliah musik film, dinamika pada objek tersebut. Penelitian ini
televisi, dan animasi dengan judul Dua menggunakan penelitian kualitatif guna
Dimensi Willis. mendapatkan informasi data penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas, yang dibutuhkan dari narasumber
peneliti ingin memberikan suatu penelitian penelitian terkait proses rekaman musik
yang baru serta menarik yang berjudul yang dilakukan dan pendapat setiap
Proses Perekaman Produksi Musik dalam narasumber terkait topik penelitian yang
Mata Kuliah ”Musik Film, Televisi, dan dikaji. Selain itu pendekatan secara
Animasi.“ Oleh Mahasiswa Seni Musik naturalistik dan observasi dilakukan
UNESA Dengan Menggunakan Aplikasi peneliti guna memahami objek penelitian
Studio One sebagai salah satu implementasi dan mengetahui serta mampu
kemudahan teknologi yang telah
mendeskripsikan terkait proses rekaman
berdampak pada proses produksi musik dan
edukasi musik sehingga mahasiswa musik dan penggunaan sound effect yang
maupun masyarakat umum dapat dilakukan. Pada penelitian ini
mempelajari tentang proses produksi musik menggunakan metode penelitian kualitatif
khususnya pada proses perekaman dengan yang dimana peneliti memakai sumber data
sebuah metode baru melalui software musik primer dan sekunder. Sumber data primer
yang dapat dijalankan dan dikelola melalui pada penelitian ini adalah proses rekaman
komputer ataupun laptop. Selain itu peneliti musik pada aplikasi Studio One untuk
ingin menghasilkan sebuah penelitian yang produksi film “Dimensi Dua Willis”. Data
bertujuan untuk memberikan informasi dan sekunder, peneliti menggunakan human
data yang layak terkait proses perekaman instrumen sebagai narasumber yang
pada produksi musik tersebut memiliki pengetahuan dan pengalaman
menggunakan software DAW khususnya
71
Dava Athallah Riefsyah
Proses Perekaman Produksi Musik Dalam Mata Kuliah “Musik Film, Televisi, Dan Animasi.”
Oleh Mahasiswa Seni Musik Unesa Dengan Menggunakan Studio One

tentang topik penelitian dalam mengkaji editing video. Dalam penugasannya,


penelitiannya. Teknik pengumpulan data Dimas Ilham Wibisono mengerjakan
yang digunakan oleh peneliti dalam music scoring selama 1 minggu dan untuk
penelitian ini adalah dengan teknik editing videonya selama 1 minggu. Total
observasi, wawancara dan studi dokumen. pengerjaan produksi musik dan video yang
Dalam menguji validitas data peneliti dilakukan Dimas pada film ini adalah
menggunakan uji kredibilitas, pengujian sekitar 2 minggu.
Transferability, Dependability, dan Music Scoring yang dilakukan oleh
Konfirmability. Selanjutnya melakukan Dimas pada film ini bertemakan horor atau
analisis data yaitu dengan Reduksi Data, menakutkan dan suram dikarenakan
Penyajian Data, Verifikasi Data atau mengikuti alur film dan tema film yang
Kesimpulan. bersifat horor. Pada durasi awal hingga
akhir, penggunaan nada nada minor yang
HASIL DAN PEMBAHASAN dapat menyampaikan suasana horor dapat
dirasakan secara utuh pada keseluruhan
Mata kuliah musik film, televisi, dan
animasi UNESA adalah sebuah mata film “Dua Dimensi Willis”. Namun Music
Scoring yang dilakukan oleh dimas tidak
kuliah yang mengajarkan secara teori dan
praktek terkait music scoring pada industri secara keseluruhan bersifat horor, hal itu
dikarenakan pada scene atau adegan awal
musik yang dibutuhkan untuk keperluan
film, televisi, dan animasi. Pada tugas dan akhir video yang bersifat ceria dan
riang mempunyai iringan musik yang ceria
akhir mata kuliah musik film, televisi, dan
animasi, mata kuliah ini memberikan tugas dan dapat menyampaikan suasana yang
gembira dengan nada-nada yang tercipta
produksi film dan musik kepada setiap
mahasiswa seni musik unesa dengan diagi dari olah ide kreatif yang dimiliki oleh
kelompok agar memudahkan mahasiswa Dimas.
untuk mengerjakan tugas akhir tersebut. Film “Dua Dimensi Willis” juga
Dimas yang merupakan mahasiswa seni menyajikan unsur soundtrack atau SFX
musik tersebut memproduksi musik pada (Special Effect) berupa suara–suara
film berjudul Dua Dimensi Willis sebagai elemen tertentu dengan suara yang
tugas akhirnya dihasilkan oleh pad (VST) yang berguna
untuk mendukung dan
Produksi film ini memiliki sebuah
menginterpretasikan suasana yang
pembagian tugas kepada setiap anggota
dirasakan oleh pemeran kepada penonton.
dalam kelompok dengan tujuan agar
Penggunaan soundtrack ini dapat
produksi film “Dua Dimensi Willis” dapat
dirasakan di salah satu scene pada durasi di
terselesaikan dengan hasil yang
menit 06:30 yang menyajikan suasana
memuaskan. Oleh karena itu, kelompok ini
alam yaitu hutan pada scene perjalanan
membagi jobdesc atau tugas yang diemban
oleh setiap anggota berdasarkan pendakian pada film tersebut.
kemampuan yang dimiliki oleh setiap Proses Rekaman yang Dilakukan
individu. Berdasarkan pembagian tugas Mahasiswa Seni Musik UNESA Dalam
dalam kelompok ini, Dimas Ilham Projek Tugas Mata Kuliah Musik Film,
Wibisono atau yang biasa dipanggil Dimas Televisi, dan Animasi Dengan
dengan kata lain subjek peneliti pada Menggunakan Studio One
penelitian ini bertugas sebagai penata suara
dan editor video. Penataan suara yang Dimas Ilham Wibisono melakukan
ditugaskan oleh dimas meliputi music produksi musik pada filmnya secara
scoring dan olah suara pada aplikasi digital. Produksi musik untuk keperluan
music scoringnya dilakukan dengan
72
Repertoar, Vol.4 No. 1, Juli 2023
ISSN: 2746-1718

menggunakan komputer dan satu untuk menemukan musik yang cocok dan
instrumen saja untuk pelaksanaan produksi pas untuk mengisi musik pada film
musiknya. Pada produksi ini Dimas tidak tersebut. Selain itu produksi musik ini
memerlukan instrumen–instrumen fisik dilakukan oleh Dimas di rumahnya
seperti : Gitar, Biola, atau Drum untuk sehingga dalam istilah musik, produksi
produksi musik pada kebutuhan music musik yang dilakukan oleh dimas bersifat
scoringnya. Hal itu dikarenakan Dimas Home Recording.
hanya menggunakan satu instrumen saja
yaitu instrumen yang memiliki teknologi Proses rekaman dan penggunaan
MIDI untuk mengatur dan mengontrol soundtrack dalam produksi musik Dimas
teknologi musik di dalam software DAW dilakukan olehnya dengan cara digital
untuk mengimplementasikan suara yang dimana Dimas hanya menggunakan
instrumen yang dibutuhkan. Instrumen beberapa alat saja untuk melakukan proses
MIDI tersebut berupa keyboard MIDI rekaman musik yang ingin ia hasilkan.
besutan M Audio yang bernama Proses rekaman tersebut sudah tercantum
Keystation 49. Selain kebutuhan instrumen pada hasil data penelitian yang dilakukan
yang diperlukan, proses produksi musik oleh peneliti pada penelitian ini dengan
music scoring yang dilakukan dimas mewawancarai Dimas Ilham Wibisono.
bersifat digital dan tidak memerlukan alat– Proses rekaman yang dilakukan oleh
alat mekanis atau analog pada produksi Dimas Ilham Wibisono secara digital.
musiknya. Proses rekaman digital adalah sebuah salah
Seperti halnya pada proses rekaman satu tahap pada produksi musik modern
yang Dimas lakukan pada produksi musik yang dimana pada tahap ini proses
music scoring film “Dua Dimensi Willis”, penangkapan suara baik dari rekaman
proses rekaman tersebut hanya suara dan nada yang ditangkap melalui
menggunakan beberapa alat saja seperti microphone akan diolah menjadi
penggunaan laptop untuk menjadi media gelomang suara yang dapat disajikan di
atau mesin utama untuk pengolahan musik dalam komputer. Selain itu, proses
yang diproduksi, keyboard MIDI yang rekaman digital adalah sebuah cara baru
digunakan untuk mengontrol teknologi dalam merekam musik dengan adanya
musik yang bernama VST untuk bantuan teknologi. Dengan adanya
memainkan instrumen musik yang teknologi, produksi musik dapat dilakukan
diinginkan, dan sebuah Headphone untuk secara efisien dan mudah. Produksi musik
mendengarkan suara–suara musik yang digital memungkinkan produser musik
dihasilkan dan diolah selama produksi untuk menciptakan musik hanya dengan
musik itu berlangsung. Kemudahan– bermodalkan VST (Virtual Sound
kemudahan ini memberi manfaat kepada Technology). Dengan adanya teknologi
produksi musik yang dilakukan Dimas VST pada proses rekaman digital produser
dengan memberi kepraktisan dalam proses atau pencipta musik dapat merekam
banyak instrumen tanpa menggunakan
produksi musik yang diinginkan.
instrumen asli tersebut untuk direkam.
Pada wawancara kepada narasumber
utama (Dimas Ilham Wibisono selaku Proses rekaman digital tidak perlu
produser musik pada film “Dua Dimensi memakan waktu yang lama dalam
Willis”) mengatakan proses produksi pelaksanaannya, hal itu dikarenakan
musik yang ia lakukan memakan waktu adanya bantuan teknologi seperti hardware
selama 1 minggu. Hal itu dikarenakan dan software dalam produksi musik yang
proses olah kreatif dan dapat memaksimalkan dan mampu
pengimplemantasian ide kreatif tersebut ke memberi sifat efisien pada produksi
dalam musik yang memerlukan waktu

73
Dava Athallah Riefsyah
Proses Perekaman Produksi Musik Dalam Mata Kuliah “Musik Film, Televisi, Dan Animasi.”
Oleh Mahasiswa Seni Musik Unesa Dengan Menggunakan Studio One

sehingga proses tersebut dapat cepat Dimas Ilham Wibisono ialah sebagai
diselesaikan. berikut :
Urutan proses rekaman yang dilakukan 1. Laptop
oleh Dimas Ilham Wibisono pun memiliki 2. Keyboard MIDI
beberapa urutan atau tahap dalam 3. Headphone
pelaksanaannya sendiri. Urutan tahapan 4. Kabel MIDI
tersebut yaitu dimulai dari tahap 5. Studio One 5
preparation dengan menyiapkan perekaman 6. VST
yang akan dilakukan, kemudian dilanjutkan
dengan tahap recording dan overdubbing Aransemen Musik Ilustrasi
serta mixdown dan mastering. Aransemen adalah sebuah bentuk ide
Dimas Ilham Wibisono menggunakan kreatif dari imajinasi manusia dalam
Alat-alat rekaman digital untuk prosesi penciptaan karya musik dengan
rekaman, alat-alat tersebut disiapkan mengandung nada atau melodi–melodi
sedemikian rupa guna mendukung yang tersusun menjadi satu kesatuan bentuk
produktivitas produksi musik tersebut musik. Aransemen sendiri dapat
Persiapan tersebut dilakukan oleh Dimas menjadikan musik tersebut menjadi lebih
Ilham Wibisono guna menyiapkan siap dan rapi untuk disajikan dikarenakan
kebutuhan–kebutuhan yang diperlukan pada tahap aransmen proses penyusunan
pada produksi musik atau lebih tepatnya musik disusun sedemikian rupa agar
pada proses rekaman berlangsung. Pada menghasilkan musik yang baik dan sesuai
tahap pra rekaman, Dimas Ilham Wibisono dengan keinginan setiap individu pencipta
menyiapkan alat–alat produksi musik musik tersebut.
seperti laptop, instrumen musik dan lain– Aransemen music scoring Dimas ilham
lain. Wibisono dilakukan pada tahap rekaman
Alat–alat yang digunakan oleh Dimas berlangsung, oleh karena itu tidak ada
pada tahap rekaman adalah berdasarkan segmen atau tahap khusus aransemen
ketersediaan alat yang ia miliki. Bagi sebelum proses rekaman berlangsung.
Dimas, alat–alat tersebut sudah mencukupi Dimas melakukan aransemen langsung
kebutuhan proses rekaman (produksi pada saat proses rekaman dikarenakan
musik) yang ia lakukan pada projek music Dimas dapat membuat musik melalui ide
scoring dalam film “Dua Dimensi Willis”. kreatifnya berdasarkan pengamatan
Adapun beberapa alat yang digunakan oleh visualisasi pada film yang diproduksinya,
Dimas pada proses rekamannya yaitu karena itu proses aransemen Dimas cukup
sebagai berikut : sederhana dan tidak ada segmen khusus
pada tahap aransemen sebelum proses
Alat–Alat Produksi Musik rekaman. Marda Putra Mahendra, S.Pd.,
M.Pd. selaku Dosen UNESA pada hasil
Proses produksi musik tentunya wawancara menanggapi terkait proses
membutuhkan alat-alat produksi musik aransemen yang dilakukan dimas sebagai
baik perangkat keras ataupun perangkat berikut : “Proses Aransemen yang
lunak yang digunakan. Kebutuhan alat-alat dilakukan oleh Dimas Ilham merupakan
tersebut mengikuti jenis produksi musik sebuah proses aransemen yang bersifat
dan kebutuhan produser dalam memproses imajinatif dikarenakan aransemen tersebut
musik tersebut. Kegunaan alat-alat diciptakan dari pengamatan visual pada
produksi musik tersebut memiliki film yang diamati terlebih dahulu sebelum
fungsinya masing-masing. Penjelasan alat- memproduksi musik untuk mendapatkan
alat produksi musik yang digunakan oleh gambaran aransemen untuk music scoring
74
Repertoar, Vol.4 No. 1, Juli 2023
ISSN: 2746-1718

pada filmnya” (Marda Putra Mahendra, pengamatan terlebih dahulu untuk


S.Pd., M.Pd. pada wawancara penelitian, 27 mendapatkan gambaran umum terkait alur
Mei 2023). dan tema musik yang diciptakan pada
music scoring film tersebut. Proses
Ide kreatif tersebut dituangkan Dimas aransemen yang dilakukan oleh Dimas
langsung ke dalam bentuk musik pada saat inipun disetujui dan dikatakan mengikuti
proses rekaman. Secara garis besar teknis secara umum seperti produser
aransemen yang diciptakan oleh dimas lainnya oleh ketiga narasumber sekunder
memiliki nuansa atau warna musik yaitu Marda Putra Mahendra S.Pd., M.Pd.,
menyeramkan dan suram atau bisa disebut Vicky Almanto, Marwidodo. Namun
dengan horor. Aransemen Dimas terdapat perbedaan tanggapan terkait teknis
diaplikasikan dengan pemilihan instrumen yang dilakukan oleh Dimas menurut
musik melalui teknologi VST (Virtual Marwidodo. Marwidodo mengatakan
Sound Technology) yang dimilikinya pada perbedaan teknis aransemen yang
library atau penyimpanan pada aplikasi dilakukan oleh Dimas dengan berbentuk
DAW Studio One. saran sebagai berikut : “Alangkah baiknya,
Aransemen yang diciptakan oleh proses aransemen dilakukan dan disajikan
Dimas tidak dicatat secara khusus pada terlebih dahulu kepada tim produksi video
bentuk notasi musik dikarenakan proses film disaat sesi briefing dikarenakan untuk
aransemen tersebut didapat dari mendapatkan perencanaan musik yang
pengamatan secara visualisasi yang diinginkan dan disepakati oleh tim produksi
disajikan langsung ke dalam bentuk notasi video film agar dapat disesuaikan kembali
musik pada MIDI dalam software DAW anata musik dan visualnya. Briefing ini
Studio One dengan bantuan VST untuk berfungsi sebagai penentu arah musik yang
menggunakan instrumen musik yang akan diproduksi nantinya.” (Dalam
dipilih untuk setiap nada yang diciptakan. Wawancara dengan Marwidodo, pada 24
Mei 2023)
Secara garis besar proses aransemen
yang dilakukan oleh Dimas Ilham Berdasarkan data penelitian diatas,
Wibisono pada tahap pra rekaman adalah Tahap rekaman yang dilakukan oleh Dimas
proses penggambaran atau peninjauan Ilham Wibisono membutuhkan persiapan
musik dengan melakukan pengamatan alat dan aransemen. Setelah persiapan alat
visualisasi pada film terlebih dahulu untuk dan aransemen tersebut sudah dirasa cukup
mendapatkan gambaran atau ide kreatif dan siap, proses rekaman pun dilakukan
terkait musik yang akan diproduksi untuk menggunakan alat–alat tersebut di dalam
mengiringi atau melatar belakangi setiap rumahnya. Adapun tahapan proses rekaman
adegan atau scene yang membutuhkan yang didapati peneliti sebagai hasil
musik untuk membantu penyampaian penelitian yang telah dilakukan oleh Dimas
suasana dan pesan yang ingin disampaikan. pada produksi musik music scoring film
Setelah ide kreatif aransemen tersebut telah “Dua Dimensi Willis” yaitu sebagai berikut
tercipta dari proses pengamatan tersebut, :
selanjutnya aransemen tersebut langsung Preparation
diproduksi secara langsung pada tahap
rekaman berlangsung tanpa adanya catatan 1. Persiapan Alat
khusus seperti notasi tertulis dalam partitur 2. Penghubungan Alat
musik. 3. Membuka Studio One 5
4. Membuat Projek baru pada Studio
Secara umum proses aransemen Dimas One 5 dan memilih sample rate
tidak ada perbedaan dari produser musik 48kHz
lainnya dikarenakan proses aransemen
Dimas Ilham menggunakan cara
75
Dava Athallah Riefsyah
Proses Perekaman Produksi Musik Dalam Mata Kuliah “Musik Film, Televisi, Dan Animasi.”
Oleh Mahasiswa Seni Musik Unesa Dengan Menggunakan Studio One

(Sumber : Dokumentasi Peneliti)

Recording
dan Overdubbing
8. Setelah semua tersiapkan, maka
perekaman musik dimulai dengan
mengaktifkan fitur record di
… workplace Stuidio On. saat
Gambar 8. Tampilan awal Studio One 5 perekaman berlangsung, layer akan
(Sumber : Dokumentasi Peneliti) terbuat dan sebagai tempat rekam
instrument yang digunakan

Gambar 16. Tampilan layer sebelum proses


Gambar 9. Proses pemilihan sample rate
rekam
(Sumber : Dokumentasi Peneliti)
(Sumber : Dokumentasi Peneliti)

5. Setelah membuat projek dan memilih 9. Proses rekaman dimulai dari


sample rate, maka tampilan awal penyesuaian tempo film dan music
multitrack ditampilkan. yang dilakukan dengan mengatur
6. Menyiapkan dan memilih VST yang tempo pada pengaturan tempo di
akan digunakan Studio One. Setelah tempo sudah
sesuai, maka proses rekaman
dilakukan hingga usai

Gambar 12. Tampilan Native Instrument


Kontakt
(Sumber : Dokumentasi Peneliti)
Gambar 19. Tampilan track
7. Setelah VST tersiapkan, Dimas dan layer pada Studio One 5
membuka Video Player untuk (Sumber : Dokumentasi Peneliti)
menampilkan video film “Dua Mixing dan Mastering
Dimensi Willis” 10. Ketika proses rekaman telah usai,
maka proses mixing dan mastering
dilakukan dengan menyesuaikan EQ,
volume dan lain – lain guna
mendapatkan olahan musik yang
berkualitas dan rapi dari segi tatanan
suara

Gambar 14. Tampilan video player ketika


video film sudah dimasukkan
76
Repertoar, Vol.4 No. 1, Juli 2023
ISSN: 2746-1718

video, maupun musik itu pun sendiri.


Sound effect bertujuan untuk memberi
kesan dramatis pada penyajian visual
ataupun audio dengan berbagai macam
bentuk suara yang diinginkan. Hal tersebut
juga dijelaskan oleh (Ric, 2008: 4) bahwa
sound effect dapat didefinisikan sebagai
Gambar 22. Tampilan menu Mixing dan suara yang direkam secara langsung dengan
Mastering pada Studio One 5 tujuan mensimulasikan suara dari sebuah
(Sumber : Dokumentasi Peneliti)
cerita atau peristiwa. Suara–suara dalam
sound effect biasanya
mengimplementasikan bentuk suara dari
benda, alam, maupun makhluk hidup
tertentu. Penggunaan sound effect juga
digunakan berdasarkan tujuan
penggunaannya masing–masing, oleh
Gambar 24. Contoh penggunaan plug in
compressor pada tahap mixing dan
karena itu sound effect memiliki berbagai
mastering jenis yang dapat dibedakan menurut
(Sumber : Dokumentasi Peneliti) penggunaannya masing–masing. Seperti
11. Proses rekaman usai setelah melewati contoh penggunaan sound effect adalah
tahap mixing dan mastering. ketika pada sajian film.
telah usai, maka music tersebut
disimpan dalam bentuk WAV dan Berdasarkan penelitian yang dilakukan
Mp3 oleh peneliti, penggunaan sound effect
yang dilakukan oleh dimas ialah sound
Proses rekaman dalam produksi musik effect yang bersifat mencekam dan suram
untuk music scoring selesai ketika musik dikarenakan menyesuaikan jenis film
yang dihasilkan dirasa sudah siap dan siap
produksinya sendiri yaitu bertema horor.
diolah pada aplikasi editing video. Pada
Pada penggunaannya sendiri, sound effect
proses editing video, dimas tidak ikut
berpartisipasi dalam pengeditan video film yang digunakan oleh dimas bertujuan untuk
tersebut dikarenakan sudah ada anggota memberi kesan mencekam dan bersifat
lain dalam kelompok yang bertugas untuk dapat membuat reaksi terkejut dengan
mengedit video beserta menambahkan dibalut music scoring yang diproduksinya.
musik yang telah diproduksi Dimas ke Sound effect yang digunakan adalah dari
dalam film tersebut. Musik yang diproduksi VST (Virtual Sound Technology) yang
Dimas tidak mengalami penurunan kualitas dapat dipilih sesuka hati sesuai dengan
dikarenakan pada tahap awal produksi, keinginan Dimas. Adapun VST yang
musik tersebut sudah disesuaikan sample digunakan oleh Dimas pada pemilihan dan
bitrate nya dengan ukuran 48kHz. penggunaan sound effect pada film ini
adalah : KSHMR Vol. 3, Serum, Massive,
Pianoteq 6, dan Amadeus Symphonic
Penambahan dan Penggunaan Sound Orchestra.
Effect Dalam Produksi Musik Pada
Projek Tugas Mata Kuliah Musik Film, Nada-nada yang digunakan pada sound
Televisi, dan Animasi effect film ini adalah sebuah nada mayor
dan minor dengan sifat bebas atau tidak ada
Sound effect adalah sebuah seni olah
catatan serta susunan khusus dalam
suara untuk penggunaan suara dalam film,
penggunaan nada tersebut oleh Dimas. Hal
77
Dava Athallah Riefsyah
Proses Perekaman Produksi Musik Dalam Mata Kuliah “Musik Film, Televisi, Dan Animasi.”
Oleh Mahasiswa Seni Musik Unesa Dengan Menggunakan Studio One

ini dikarenakan proses penciptaan


sound effect dilakukan langsung setelah
mengamati secara visual dari setiap adegan
yang di isi sound effect tersebut. Secara
umum, proses penciptaan sound effect pada
film dimulai dengan merekam suara piano
dari VST terlebih dahulu sebagai nada
dasar sound effect tersebut yang kemudian Gambar 27. Scene pada menit 6:27
(Sumber : film Dua Dimensi Willis)
dilakukan teknik overdubbing
menggunakan VST lainnya sehingga sound
2. Pada menit 06:45, penggunaan sound
effect tersebut tercipta.
effect pad dari VST Massive dan
Pemilihan dan penggunaan sound Serum yang dilakukan untuk melatar
effect yang dilakukan Dimas dilakukan belakangi dialog antar pemeran yang
dengan cara pengamatan. Pengamatan yang terkesan menyeramkan dikarenakan
dimaksud adalah proses pengamatan visual kontroversial antar pemeran pada
pada scene yang terdapat pada film “Dua scene tersebut.
Dimensi Willis”. Sama seperti proses
aransemen music scoring, Dimas membuat
sound effect tersebut setelah mengamati
scene pada film tersebut yang kemudian
didapati sebuah ide kreatif untuk
menciptakan sound effect tersebut. Ide
kreatif tersebut kemudian ditransformasi ke
dalam bentuk nada–nada yang diciptakan
menggunakan VST yang terdapat di dalam
Gambar 28. Scene pada menit 6:45
Studio One milik Dimas tersebut. Jenis (Sumber : film Dua Dimensi Willis)
suara sound effect yang digunakan oleh
dimas bersifat instrumental, yang berarti 3. Pada menit 07:19, penggunaan sound
sound effect tersebut menggunakan effect ketukan perkusi dari VST
instrumen sebagai sumber suara sound
KSHMR Vol. 3 dan strings dari VST
effect tersebut. Adapun hasil observasi
Amadeus Symphonic Orchestra yang
peneliti pada sound effect yang diproduksi
oleh Dimas pada film “Dua Dimensi dilakukan untuk mempresentasikan
Willis” yaitu sebagai berikut : efek kemunculan wanita misterius
berbaju biru yang menculik salah satu
1. Pada menit 06:27, penggunaan sound pemeran di dalam cerita film tersebut
effect dengan suara brass dan strings
dari VST Amadeus Symphonic
Orchestra yang dilakukan untuk
mempresentasikan suasana mencekam
pada kemunculan sesosok wanita
misterius berbaju putih di dalam hutan
pada pendakian yang dilakukan ke 4
pemeran dalam film tersebut Gambar 29. Scene pada menit 7:19
(Sumber : film Dua Dimensi Willis)

Berdasarkan penjelasan diatas, sound


effect yang dipakai oleh dimas terdapat
78
Repertoar, Vol.4 No. 1, Juli 2023
ISSN: 2746-1718

pada beberapa scene diatas. Dimas dapat mengimpresentasikan suasana yang


menerangkan bahwa dia tidak banyak ada di film tersebut. Marwidodo
menggunakan sound effect untuk mengatakan contoh VST yang dapat
mendukung suasana pada film dikarenakan digunakan untuk pemilihan suara ambience
pada proses pengambilan video film ialah VST Omnisphere dan Spectrasonic
tersebut dilakukan langsung di alam. Oleh
karena itu Dimas tidak banyak KESIMPULAN
menggunakan sound effect pada film Proses rekaman yang dilakukan oleh
tersebut terkhusus pada scene di dalam Dimas pada produksi music scoring adalah
hutan yang menjadi inti cerita pada film dengan menggunakan metode rekaman
dikarenakan dalam pengambilan video
digital. Rekaman digital yang dimaksud
film, suara asli dari alam tersebut sudah
adalah jenis rekaman yang menggunakan
cukup menyampaikan suasana yang
terdapat dalam scene tersebut. Dimas juga teknologi–teknologi digital dalam proses
menerangkan bahwa dia tidak rekamannya sendiri, oleh karena itu Dimas
menggunakan sound effect tambahan dari tidak membutuhkan alat rekaman yang
media lain seperti youtube (Sumber : hasil lengkap guna memproduksi music scoring
wawancara online melalui Whatsapp buatannya. Pada proses rekaman yang
dengan Dimas Ilham Wibisono, 5 Juni dilakukan oleh Dimas, Proses rekaman
2023). tersebut dilakukan dengan metode Home
Recording yang berarti di rekam dirumah
Penggunaan sound effect yang
dengan menggunakan alat–alat yang
digunakan dimas memiliki beberapa
tanggapan oleh narasumber sekunder dimilikinya. Proses rekaman tersebut
penelitian ini, yaitu : Vicky Almanto dan dilakukan secara individual tanpa ada
Marwidodo. Vicky Almanto menanggapi bantuan SDM (sumber daya manusia) lain,
bahwa sound effect yang digunakan yaitu oleh karena itu proses rekaman yang
sebagai berikut : “Sound effect nya sudah dilakukan oleh Dimas memakan waktu 2
tepat dan bagus, sesuai dengan alur cerita minggu dalam proses produksi musiknya.
visualisasi filmnya” (Sumber : hasil Hal itu dikarenakan proses rekaman yang
wawancara online melalui Whatsapp dilakukan oleh Dimas tidak dilakukan
dengan Vicky Almanto, 5 Juni 2023) secara langsung hingga musik selesai,
Berbeda dengan tanggapan Vicky namun dikerjakan step by step berdasarkan
Almanto, berdasarkan dengan wawancara musik pada setiap durasi di film tersebut.
yang dilakukan dengan Marwidodo, Untuk tahapan proses rekamannya, Dimas
Marwidodo menanggapi penggunaan melakukannya dari persiapan alat yang
sound effect yang digunakan oleh Dimas dilanjutkan dengan proses rekaman musik
yaitu Marwidodo menerangkan bahwa hingga selesai.
perlunya menggunakan sound yang
mendukung suasana seperti suara alam Penggunaan sound effect yang dipilih
akan berpengaruh pada penyajian film dan digunakan Dimas pada film “Dua
tersebut. Menurutnya penggunaan sound Dimensi Willis” menggunakan VST
effect yang dilakukan Dimas tidak terlalu (Virtual Sound Technology) yang telah
menonjol, sehingga sound effect yang dipilih dan disesuaikan berdasarkan scene
digunakan pada film tersebut terbilang atau adegan di dalam film tersebut. Sound
sedikit. Marwidodo juga menyampaikan effect yang digunakan mendapati suara
tentang penggunaan sound effect juga tidak yang berbeda–beda, suara–suara tersebut
selalu mempresentasikan suara benda atau meliputi suara instrumen brass, pad, strings
suasana yang disajikan, bisa saja dan perkusi. Sound effect tersebut
penggunaan suara ambience saja pada VST
79
Dava Athallah Riefsyah
Proses Perekaman Produksi Musik Dalam Mata Kuliah “Musik Film, Televisi, Dan Animasi.”
Oleh Mahasiswa Seni Musik Unesa Dengan Menggunakan Studio One

ditempatkan secara terpisah mengikuti Andriyanto, R. M. A. (2020). Peningkatan


scene yang terdapat pada film tersebut. Kompetensi Mahasiswa Teknologi Musik
Jenis sound effect yang dipilih oleh Dimas Melalui Penerapan Pembelajaran Software
memiliki unsur suara yang dapat Digital Audio Workstation. Grenek: Jurnal
menyampaikan suasana tegang dan Seni Musik, 9(2), 15–28.
mencekam. Pada film “Dua Dimensi
Arifin, I. (2020). The Development of the
Willis” Dimas tidak menggunakan suara
Home Recording Industry in the City of
tambahan dari media eksternal di luar
Padang Panjang. Ekspresi Seni: Jurnal
Studio One 5 seperti Youtube.
Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 22(2),
SARAN 69–82.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Burgess, R. J. (2013). The art of music
oleh peneliti serta mendapatkan kesimpulan production: The theory and practice.
terkait penelitian, Adapun saran yang Oxford University Press.
dimiliki peneliti pada penelitian ini, saran
tersebut akan disebutkan dan dijelaskan Damayanti, M. L. (2020). Teori produksi.
sebagai berikut : Teori Produksi, 1–15.
1. Memahami dengan baik terkait
Danuri, M. (2019). Perkembangan dan
proses rekaman digital agar dapat
transformasi teknologi digital. Jurnal
mengoptimalkan teknologi–
Ilmiah Infokam, 15(2).
teknologi yang tersedia dalam
menunjang produktivitas produksi Dewatara, G. W., & Agustin, S. M. (2019).
musik Pemasaran Musik pada Era Digital
2. Mengerti secara benar terkait Digitalisasi Industri Musik dalam Industri
pengelolaan musik pada perekaman 4.0 di Indonesia. WACANA: Jurnal Ilmiah
secara digital agar musik yang Ilmu Komunikasi, 18(1), 1–10.
dihasilkan dapat disajikan dengan
Firdaus, M. F. R. (2023). Teknik Sidechain
baik dan sesuai dengan tujuan
Compression Karya Pertamax Turbo
musik tersebut diciptakan.
Mandalika Oleh Tommy Respati.
3. Mempunyai keinginan untuk Repertoar Journal, 3(2), 186–194.
belajar secara terus dan menerus
baik dalam produksi musik agar Harahap, N. (2020). Penelitian kualitatif.
dapat mengeksplorasi kemampuan
Haryanto, A. (2019). Apa Pengertian
bermusik agar menjadi lebih baik.
Musik Menurut Schafer? Https://Tirto. Id.
DAFTAR PUSTAKA
Hasanah, H. (2017). Teknik-teknik
Abdullah, F. (2019). Fenomena Digital Era observasi (sebuah alternatif metode
Revolusi Industri 4.0. Jurnal Dimensi pengumpulan data kualitatif ilmu-ilmu
DKV Seni Rupa Dan Desain, 4(1), 47–58. sosial). At-Taqaddum, 8(1), 21–46.

Alfansyur, A., & Mariyani, M. (2020). Huber, D. M., & Runstein, R. E. (2018).
Seni mengelola data: Penerapan triangulasi Modern Recording Techniques (Audio
teknik, sumber dan waktu pada penelitian Engineering Society Presents). NY: Taylor
pendidikan sosial. Historis: Jurnal Kajian, & Francis Group.
Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan
Sejarah, 5(2), 146–150.

80
Repertoar, Vol.4 No. 1, Juli 2023
ISSN: 2746-1718

Simarmata, J., Romindo, R., Putra, S. H.,


Prasetio, A., Siregar, M. N. H., Ardiana,
Lestari, N. D., & Sitasi, C. (2019). Proses
D. P. Y., Chamidah, D., Purba, B., &
Produksi Dalam Industri Musik
Jamaludin, J. (2020). Teknologi Informasi
Independen Di Indonesia. Jurnal
dan Sistem Informasi Manajemen.
Komunikasi, 10(2), 161–168.
Yayasan Kita Menulis.
Li, Y. M., Liu, J., Zhang, Y. W., Chen, C.,
Sugiyono, P. D. R. (2010). metode
& Guan, X. (2015). Research on the
penelitian kuantitatif kualitatif & RND,
Computer Music Production Technology
Bandung, Alfabeta CV. Tegallega) Skripsi
System under the Digital Background.
Fak Ekon Univ Widyatama.
International Journal of Multimedia and
Ubiquitous Engineering, 10(11), 21–32. Tersiana, A. (2018). Metode penelitian.
Anak Hebat Indonesia.
Ngafifi, M. (2014). Kemajuan teknologi
dan pola hidup manusia dalam perspektif Testamentyas, H. (2021). MANAJEMEN
sosial budaya. Jurnal Pembangunan PROSES PEREKAMAN COVER LAGU
Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 2(1). SILENT NIGHT OLEH STUDIO
MUSICOLOGY RECORD SURABAYA.
Nilamsari, N. (2014). Memahami studi
Repertoar Journal, 1(2), 246–258.
dokumen dalam penelitian kualitatif.
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu
Komunikasi, 13(2), 177–181.
Nugrahani, F., & Hum, M. (2014). Metode
penelitian kualitatif. Solo: Cakra Books,
1(1), 3–4.
Putra, R. E. (2019). Media software musik
studio one sebagai alternatif pembelajaran
seni musik tradisional pada mahasiswa
sendratarik pgri palembang. Prosiding
Seminar Nasional Program Pascasarjana
Universitas Pgri Palembang, 12(01).
Rajawali, Y. A. (2016). Komparasi
Penggunaan Aplikasi Nuendo 4 dengan
Adobe Audition CS 5.5 V4. 0 dalam
Teknik Rekaman Audio Digital di Capo
Record Yogyakarta. Pend. Seni Musik-S1,
5(5).
Ric, V. (2008). The Sound Effects Bible:
How to Create and Record Hollywood
Style Sound Effects. Michael Wiese.
Rosaliza, M. (2015). Wawancara, Sebuah
interaksi komunikasi dalam penelitian
kualitatif. Jurnal Ilmu Budaya, 11(2), 71–
79.

81

Anda mungkin juga menyukai