Anda di halaman 1dari 3

Manusia tak pernah luput dari yang Namanya dosa.

Sebaik apapun manusia tersebut, pasti tetap ada


saja sisi buruknya. Kesombongan, salah satu sifat yang kerap tanpa sadar dilakukan oleh setiap manusia.
Ya, setiap manusia. Di dunia ini semua orang pasti pernah pamer ataupun menyombongkan sesuatu baik
berupa benda, pencapaian ataupun derajat.

Sekolah Menengah Atas, tempat dimana para remaja beranjak dewasa dan juga mencari jati diri
mereka. Ya, namanya juga remaja, lagi masa labil-labilnya. Mereka kerap sekali melakukan sesuatu tanpa
memikirkan efek jangka panjangnya.

Tabitha, siswi SMA yang sedang menikmati masa-masa remajanya dengan selimut kekayaan
orangtuanya. Dia tak pernah memikirkan apapun resiko dari perilaku dan tindakannya, karena dia
menganggap uang ayahnya sanggup membeli semuanya, termasuk mulut seseorang dan harga diri
seseorang.

GEDEBUKKKKKK..... (suara buku jatuh)

Tabitha : Woi, pake mata dong kalo jalan! Eh si culun ternyata, masih aja sekolah disini. Ga ngos-ngosan
tuh nyokap lu bayar uang sekolah? Hahahah

Vanisa : Maaf ya, aku ga sengaja kok nyenggol kamu beneran

Tabitha : (melihati dari atas sampai bawah penampilan Vanisa)

Pfttt (cengengesan menahan tawa)

Vanisa : (merasa bingung dengan tatapan merendahkan Tabitha)

Ada apa ya?

Tabitha : Gaada apa-apa sih. Emang salah ya liatin orang miskin? Pftttt

(Meninggalkan Vanisa, menyenggol bahu Vanisa)

Saat menuju ruangan kelas Tabitha tidak sengaja bertemu dengan Theresia. Temannya yang dia
anggap karena sederajat dengan dirinya, kelakuannya pun tak jauh beda. Theresia juga siswi yang mau
berteman dengan orang kaya yang dia anggap sederajat saja.

Theresia : Eh bitaa, How’s life?

Tabitha : yaa kayak yang lu liat ter hahahah, gaada bekurang kan nih perhiasan gue?

Theresia : Iya juga

Eh ntar pas istirahat kita bareng yukkk ke kantin, udah lama loh kita ga bareng

Tabitha : Okayy, I’ll see you sooner


Jam istirahat pun tiba, mereka berdua langsung menuju kantin.

Theresia : duh, gaada bangku lagi. Gimana nih?

Tabitha : gausa ngeluh gitu deh ter, kayak gatau gue aja lu

Tabitha menghampiri meja seorang murid culun yang kerap ia bully karena penampilan
sederhananya itu.

DUGGGGGGG…..!!!! (suara memukul meja)

Tabitha : minggir lu, gue mau duduk disini

Vanisa : loh? Tapi kan aku duluan yang duduk disini? Dan aku juga lagi makan

Tabitha : Eh lancang banget lu ngomong ya. Jan sampai gue beli tuh mulut lo

Theresia : Kerja dimana sih bokap lu? Mau gue bikin jadi anak pengangguran lo?

Vanisa : Jangan mentang-mentang kalian anak orang kaya makanya kalian jadi semena-mena ya ngatain
orang. Toh juga aku ngomong yang bener kok, aku duluan yang duduk disini.

Tabitha : (mau menampar Vanisa karena rasa kesalnya)

Awasa aja ya lu miskin. Liat aja, ntar lagi gue beli itu harga diri lo sekeluarga biar pada sadar
diri.

KRINGGGG KRINGGG KRINGGG... (suara handphone Tabitha berbunyi)

Ibu Tabitha : Kak, pulang sekarang ya… Mama tau mama gabakal sanggup bilang ini ke kakak secara
langsung makanya mama bilang dari telfon. Papa bangkrut kak, semua dana dan tabungan dari
perusahaan papa dibawa kabur sama orang. Kakak pulang sekarang aja ya, bantuin mama beresin
barang-barang buat pindahan

Tabitha : HAH?! Papah bangkrut?!

(Karena terkejut Tabitha langsung mematikan telfonnya)

Ternyata dari tadi Theresia menguping pembicaraan Tabitha dengan ibunya. Theresia langsung
menghina Tabitha sekaligus mempermalukannya didepan banyak teman-teman sekolahnya.

Theresia : Eh bit, bokap lo bangkrut? ( Theresia sengaja mengucapkannya dengan suara lantang)

Tabitha : Eh, e-engga kok


Theresia : Gausah boong deh lo. Lo kira gue ga denger pembicaraan lo sama nyokap lo tadi hahahah.
Kasian banget yaa jangan-jangan sekarang buat makan aja susah. Mending jualin deh itu tas-tas sama
baju-baju lo biar bisa makan sekeluarga hahahahah

Tabitha : ( menangis dan merasa malu karena ditertawai oleh banyak orang )

Ter, gue ganyangka lo ternyata munafik banget orangnya. Ternyata lo selama ini berteman sama
gue Cuma karena harta gue doang?

Theresia : Hahahah, makanya lo kalo idup yang realistis-realistis aja, gausa kebanyakan drama

Tabitha : Mulutlo jaga ya, Lo kira gue gatau selama ini bokap lo koruptor? Lo kira duit yang lo pake
selama ini tuh halal?

Theresia : EH JAGA YA MULUTLO

Tanpa disadari ternyata seorang murid telah merekam pembicaraan mereka ketika bertengkar secara
diam-diam. Terutama ketika Tabitha membeberkan identitas ayahnya Theresia yang ternyata selama ini
adalah koruptor. Video yang direkam secara diam-diam itu kemudian diunggah ke sosial media dan
dengan cepat tersebar juga ditonton ribuan orang.

Ayah Theresia dengan cepat ditangkap polisi dan dipecat dari jabatannya sebagai seorang anggota
DPR. Theresia malu dan memutuskan untuk berhenti bersekolah dari sekolah itu karena berita ayahnya
yang viral. Lalu ia pun tersadar bahwa itu semua merupakan balasan dari perilaku dan ucapan mereka
selama ini.

Anda mungkin juga menyukai