Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM GEOSTATISTIK
ACARA 1
“PENGENALAN GEOSTATISTIK”

NAMA : HENRY PONGBULAAN


NIM : 2209086047
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
ASSISTEN : LUQMAN FAZA ASFARI
NIM : 2109086021

LABORATORIUM GEOLOGI DAN SURVEI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2022
BAB 1
1.1 Latar Belakang
Geostatistika merupakan aplikasi ilmu Statistika yang sangat berkembang dan berasal
dari industri pertambangan. Ilmu ini pertama kali muncul pada awal tahun 1950 di
Afrika Selatan oleh seorang Insinyur yang bernama DG Krige dan HS Sichel yang
mempunyai latar belakang statistician. Selanjutnya konsep ini dikembangkan oleh
seorang Insinyur berkebangsaan Perancis yang bernama Georges Matheron. Pada
perkembangan saat ini, Geostatistika menggabungkan banyak metode, teori dan teknik
agar mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam  konteks spasial.

Secara umum pembahasan dalam Geostatistika dapat dibedakan menjadi tiga bagian
yaitu Linier Stasioner Geostatistik, Linier Non Stasioner Geostatistik dan Non Linier
Geostatistik. Pembahasan mengenai Linier Stasioner Geostatistik akan mengulas
metode Univariate ataupun Multivariate yang berdasarkan kombinasi linier dari sampel
yang diambil. Mean, Median, Modus sama-sama merupakan ukuran pemusatan data
yang termasuk kedalam analisis statistika deskriptif. Namun, ketiganya memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing dalam menerangkan suatu ukuran
pemusatan data. Untuk tahu kegunaannya masing-masing dan kapan kita
mempergunakannya, perlu diketahui terlebih dahulu pengertian analisis statistika
deskriptif dan ukuran pemusatan data. Analisis Statistika deskriptif merupakan metode
yang berkaitan dengan penyajian data sehingga memberikan informasi yang berguna.
Upaya penyajian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan informasi penting yang
terdapat dalam data ke dalam berntuk yang lebih ringkas dan sederhana yang pada
akhirnya mengarah pada keperluan adanya penjelasan dan penafsiran. eskripsi data yang
dilakukan meliputi ukuran pemusatan dan penyebaran data. Ukuran pemusatan data
meliputi nilai rata-rata (median), modus, dan median. Sedangkan ukuran penyebaran
data meliputi ragam (variance) dan simpangan baku (standard deviation).

Oleh karena itu, pada praktikum kali ini akan membahas mengenai geostatistik. Karena
dengan kita membahas dan mempelajari geostatistik, kita dapat mengenal dan
mengetahui. Apa itu mean, median, modus, varians, standar devias, histogram, nilai
maximun dan minimum.
1.2 Tujuan
- Untuk mengetahui data perhitugan mean tidak dapat digunakan suatu skala
katagorik
- Untuk mengetahui kegunaan modus suatu skala katagorik
- Untuk mengetahui ke samaan standar devias dan varians
- Untuk mengetahui densitas

1.3 Rumusan Masalah


- Apa yang dimaksud data perhitugan mean tidak dapat digunakan suatu skala
katagorik
- Apa yang dimaksud kegunaan modus suatu skala katagorik
- Apa yang dimaksud samaan standar devias dan varians
- Apa yang dimaksud densitas
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Geostatistik


Geostatistika merupakan aplikasi ilmu Statistika yang sangat berkembang dan berasal
dari industri pertambangan. Ilmu ini pertama kali muncul pada awal tahun 1950 di
Afrika Selatan oleh seorang Insinyur yang bernama DG Krige dan HS Sichel yang
mempunyai latar belakang statistician. Selanjutnya konsep ini dikembangkan oleh
seorang Insinyur berkebangsaan Perancis yang bernama Georges Matheron. Pada
perkembangan saat ini, Geostatistika menggabungkan banyak metode, teori dan teknik
agar mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam  konteks spasial.

Secara umum pembahasan dalam Geostatistika dapat dibedakan menjadi tiga bagian
yaitu Linier Stasioner Geostatistik, Linier Non Stasioner Geostatistik dan Non Linier
Geostatistik. Pembahasan mengenai Linier Stasioner Geostatistik akan mengulas
metode Univariate ataupun Multivariate yang berdasarkan kombinasi linier dari sampel
yang diambil. Geostatistika merupakan gabungan dari ilmu statistika dengan geologi,
atau mengandung pengertian ilmu statistika yang diterapkan pada ilmu geologi dan
beberapa ilmu bumi lainnya. Data geostatistika mengarah pada sampel yang berupa titik
dari suatu data spasial kontinu, baik yang berbentuk regular maupun irregular. Karena
data geostatistik merupakan tipe mendasar data spasial, pastinya data tersebut memiliki
hubungan dengan lokasinya.

Geostatistik dapat digunakan pada bidang-bidang industri pertambangan juga


perminyakan, lingkungan, meteorologi, geofisika, pertanian dan perikanan, kelautan,
ilmu tanah, fisika media heterogen, teknik sipil, akutansi, dan astrofisika. Statistik
banyak digunakan dalam dunia riset dan peramalan (dalam ekonomi). Dalam buku-buku
statistik dikenal ada dua macam statistik, yaitu statistik deskriptif dan statistik
inferensial. Statistik deskriptif hanya menghasilkan angka-angka dari proses pengolahan
dengan salah satu metode statistik, sedangkan statistik inferensial memberikan makna
dari angka-angka yang dihasilkan oleh statistik deskriptif. Dalam penerapannya statistik
bisa sebagai alat bantu yang handal, tapi bisa juga sebagai sesuatu yang menyesatkan
(yang dikenal dengan istilah statistics lie).

2.2 Statistik Dasar


Mean, Median, Modus sama-sama merupakan ukuran pemusatan data yang termasuk
kedalam analisis statistika deskriptif. Namun, ketiganya memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing dalam menerangkan suatu ukuran pemusatan data. Mean
adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Mean (rata-rata) merupakan suatu ukuran
pemusatan data. Mean suatu data juga merupakan statistik karena mampu
menggambarkan bahwa data tersebut berada pada kisaran mean data tersebut. Mean
tidak dapat digunakan sebagai ukuran pemusatan untuk jenis data nominal dan ordinal.
Berdasarkan definisi dari mean adalah jumlah seluruh data dibagi dengan banyaknya
data. Rata-rata atau mean adalah nilai khas yang mewakili sifat tengah atau posisi pusat
dari kumpulan nilai data.

Median menentukan letak tengah data setelah data disusun menurut urutan  nilainya.
Bisa juga nilai tengah dari data-data yang terurut. Simbol untuk median adalah Me. 
Dengan median Me, maka 50% dari banyak data nilainya paling tinggi sama dengan
Me, dan 50% dari banyak data nilainya paling rendah sama dengan Me. Dalam  mencari
median, dibedakan  untuk banyak data ganjil  dan banyak data genap.  Untuk  banyak
data ganjil, setelah data disusun menurut nilainya, maka median Me adalah data yang
terletak tepat di tengah. Modus adalah nilai yang sering muncul. Jika kita tertarik pada
data frekuensi, jumlah dari suatu nilai dari kumpulan data, maka kita menggunakan
modus. Modus sangat baik bila digunakan untuk data yang memiliki sekala kategorik
yaitu nominal atau ordinal.

Standar Deviasi dan Varians Salah satu teknik statistik yg digunakan untuk menjelaskan
homogenitas kelompok. Varians merupakan jumlah kuadrat semua deviasi nilai-nilai
individual thd rata-rata kelompok. Sedangkan akar dari varians disebut dengan standar
deviasi atau simpangan baku. Standar Deviasi dan Varians Simpangan baku merupakan
variasi sebaran data. Semakin kecil nilai sebarannya berarti variasi nilai data makin
sama Jika sebarannya bernilai 0, maka nilai semua datanya adalah sama. Semakin besar
nilai sebarannya berarti data semakin bervariasi. Varians merupakan kuadrat dari
standar deviasi, sehingga untuk sampel dapat dituliskan sebagai 𝑠𝑥2 dan untuk populasi
yaitu 𝜎𝑥2.

2.3 Histogram
Histogram adalah cara yang paling umum mengagambarkan distribusi frekuensi.
Histogram menyajikan informasi grafik dimana sumbu horizontal menggambarkan
kelas dan sumbu vertical menggambarkan jumlah observasi atau frekuensi. Biasanya
pada sumbu horizontal ini menunjukkan batas atas kelas interval setiap kelas sedangkan
jumlah frekuensi digambarkan dalam sumbu vertical. Jadi, histogram ini
menggambarkan distribusi frekuensi dengan menggunakan beberapa seri persegi
panjang dimana lebar persegi panjang menunjukkan lebar kelas dan tinggi persegi
panjang menunjukkan jumlah frekuensi.
Langkah-langkah dalam membuat Histogram :
1. Menentukan jumlah kelas Menetukan jumlah kelas bertujuan untuk menjamin bahwa
kelas atau pengelompokan yang ada mampu menunjukan bentuk dari distribusi. Sebagai
aturan mainnya (rule of thumb), banyaknya kelas ditentukan dengan cara:
2𝑘 > 𝑛
Dimana k=jumlah kelas dan n=jumlah observasi atau data Beberapa ahli statistika
menyarankan menggunakan rumus yang dikembangkan oleh Sturge sebagai berikut:
k= 1 + 3,3 log 𝑛
Dimana k= jumlah kelas dan n= jumlah observasi atau data n= banyaknya data
2. Menentukan interval kelas Besarnya interval (lebar) kelas harus menjamin bahwa
nilai tertinggi dan terendah harus tercakup dan interval kelas ini sebaiknya sama untuk
setiap kelasnya. Besarnya interval kelas dapat dicari dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
H−L
i
K
Dimana i=interval kelas, H=nilai tertinggi, L=nilai terendah dan k=jumlah kelas.
3. Menentukan Batas Kelas Untuk menentukan batas atas dan batas bawah untuk setiap
kelas Interval, menggunakan rumus :
Batas Bawah = nilai terendah – ½ x unit pengukuran
Batas Atas = nilai tertinggi + ½ x unit pengukuran
4. Menghitung jumlah observasi setiap kelasnya Memasukkan data ke dalam setiap
kelasnya shingga diketahui jumlah observasi setiap kelasnya. Jumlah observasi setiap
kelas ini disebut frekuensi kelas (class frequency).
5. Membuat Grafik Histogram

2.4 Fungsi Densitas


Massa jenis atau rapatan (bahasa Inggris: density) adalah pengukuran massa setiap
satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar
pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa
dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi
(misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama
yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).

Densitas adalah ukuran dari berbagai materi penting yang turut menyusun bumi.
Densitas berkaitan dengan unsur-unsur gas, zat cair, kekentalan fluida, bahkan suhu.
Definisi dari densitas berhubungan dengan cara mengukur massa jenis dalam setiap
volume benda. Pengertian densitas secara matematis adalah hasil pembagian massa
jenis benda (m) per volume benda (V) atau sama dengan persamaan ρ= m/V. Ada

berbagai macam alat untuk mengukur densitas tergantung jenisnya. Mengetahui


densitas bukan sekadar hal biasa, melakukan pengukuran dan mengetahui hasil densitas
punya tujuan tertentu, khususnya dalam pekerjaan sehari-hari seperti, bidang medis dan
teknik.

Densitas adalah suatu besaran kerapatan massa benda yang dinyatakan dalam berat
benda per satuan volume benda tersebut. Besaran densitas dapat membantu
menerangkan mengapa benda yang berukuran sama memiliki berat yang berbeda.
Densitas batuan akan berbeda-beda tergantung mineralogi, porositas dan kandungan
fluidanya. Densitas dapat diketahui dengan transformasi dari kecepatan gelombang P
dengan persamaan Gardner. Gardner menemukan hubungan empiris antara densitas dan
kecepatan dari suatu pengukuran lapangan dan laboratorium dari batuan. Persamaan
transformasi Gardner adalah :
𝜌 = 𝑎𝑉𝑃𝑏
𝜌 = Densitas (gr/cc)
𝑉𝑃 = Kecepatan gelombang
P (m/s)
a = 0,31
b = 0,25
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
- Mean tidak dapat digunakan sebagai ukuran pemusatan untuk jenis data nominal
dan ordinal.
- Modus sangat baik bila digunakan untuk data yang memiliki sekala kategorik yaitu
nominal atau ordinal.
- Standar Deviasi dan Varians Salah satu teknik statistik yg digunakan untuk
menjelaskan homogenitas kelompok. Varians merupakan jumlah kuadrat semua
deviasi nilai-nilai individual thd rata-rata kelompok. Sedangkan akar dari varians
disebut dengan standar deviasi atau simpangan baku.
- Densitas adalah suatu besaran kerapatan massa benda yang dinyatakan dalam berat
benda per satuan volume benda tersebut. Densitas adalah ukuran dari berbagai
materi penting yang turut menyusun bumi. Densitas berkaitan dengan unsur-unsur
gas, zat cair, kekentalan fluida, bahkan suhu.

3.2 Saran
Sebaiknya pada praktikum selanjutnya penulisan pada papan tulis bisa lebih baik lagi
seperti huruf atau angka terlalu kecil jadi agak sedikit lebih besar dan papan tulis bisa di
bersihakn terlebih dahulu sebelum menulis seperti adanya tinta permanen yang ada di
papan tulis.
DAFTAR PUSTAKA

Cressie, Noel A.C. 1993. Statistics for Spatial Data. John Wiley & Sons.
Harinaldi, Lemada Simarmata. 2005. Prinsip-Prinsip Statistik Untuk Teknik dan Sains.
Erlangga
Wackrenagel, H. 1995. Multivariate Geostatistics. An Introduction with Applications.
Cambridge University Press.
Widarjono, Agus. 2015. Analisis multivariat terapan. UPP STIM YKPN.

Anda mungkin juga menyukai