Di dalam mengelola sebuah bisnis baik itu dalam perusahaan maupun dalam bentuk toko/ritel
dibutuhkan strategi yang sistematis. Terlebih strategi dalam hal mengelola stok/persediaan
masa expired/ketahanan pada suatu produk. Masa expired ini sangat penting karena jika suatu
produk disimpan terlalu lama dan melewati masa expired maka produk akan rusak dan tidak
dapat lagi dipakai kemudian hal itu menimbulkan kerugian pada suatu perusahaan atau toko.
Pencatatan stok/persediaan terdiri atas dua sistem pencatatan yaitu sistem periodik dan
sistem perpetual. Pemakaian kedua sistem tersebut dalam suatu perusahaan tidaklah selalu
sama karena penggunaan kedua sistem tersebut disesuaikan dengan jenis usaha yang
Di dalam pencatatan persediaan pada suatu perusahaan kita juga harus menentukan biaya
masuk dan keluar dari persediaan tersebut atau disebut juga biaya persediaan. Cara untuk
1. Metode FIFO
Metode FIFO (first in first out) merupakan metode dimana barang yang pertama kali masuk
akan dijual/dikeluarkan terlebih dahulu sedangkan untuk barang yang terakhir kali masuk
akan dijual/dikeluarkan di kemudian hari. Jadi pencatatan persediaan yang dilakukan pertama
kali adalah mencatat barang/persediaan yang pertama kali masuk. Nilai persediaan yang
disajikan dalam laporan dengan metode FIFO adalah berdasarkan nilai harga yang paling
baru.
Penggunaan metode FIFO dapat mengantisipasi masing-masing dari produk agar tidak
Pokok Penjualan (HPP) yang rendah, menghasilkan laba kotor yang tinggi, serta
menghasilkan persediaan akhir yang tinggi. Namun disamping itu semua, penggunaan metode
FIFO dapat menghasilkan pajak yang besar dan laba yang dihasilkan tidak terlalu akurat.
Contoh penerapan metode FIFO adalah seperti warung, minimarket, ataupun supermarket.
Mereka menjual atau mengeluarkan terlebih dahulu produk-produk baik itu makanan
kemasan, kemasan kemasan, peralatan mandi, maupun kosmetik yang pertama kali masuk dan
untuk produk-produk yang terakhir kali masuk akan disimpan di dalam gudang untuk
Metode LIFO (last in first out) merupakan metode dimana barang yang terakhir masuk akan
dikeluarkan atau dijual terlebih dahulu sedangkan untuk barang yang pertama kali masuk akan
dikeluarkan atau dijual di kemudian hari. Jadi pencatatan persediaan yang dilakukan pertama
kali adalah mencatat barang/persediaan yang terakhir kali masuk. Penggunaan metode LIFO
bertujuan untuk memudahkan proses penataan barang baik itu pemasukan maupun
berlangsungnya inflasi. Hal itu dikarenakan laba yang dihasilkan kecil. Selain itu, laba operasi
pada perusahaan tidak akan berpengaruh terhadap laba/rugi fluktuasi harga yang terjadi.
Meskipun demikian, penggunaan metode ini terbilang lebih rumit dibanding metode lainnya
dan biaya pembukuannya lebih mahal serta laba/rugi yang dihasilkan lebih rendah. Contoh
penerapan metode LIFO dapat dilihat pada toko baju. Toko baju akan mengeluarkan terlebih
dahulu baju dengan tren model terbaru. Baju dengan model terbaru merupakan baju yang
terakhir masuk. Jika toko baju mengeluarkan baju yang pertama kali masuk maka di kemudian
hari baju yang terakhir kali masuk akan kehilangan tren modelnya karena pasti akan muncul
3. Metode Average
Metode Average (rata-rata tertimbang) merupakan metode dimana barang yang akan keluar
dicatat berdasarkan harga rata-rata barangnya. Dalam metode Average, untuk mendapatkan
harga pokok average (rata-rata tertimbang) dapat dihitung dengan cara berikut: jumlah saldo
awal barang yang akan dijual atau barang dagangan ditambah dengan keseluruhan total
pembelian barang dagangan kemudian dibagi dengan total kuantitas barang dagangan yang
4. Metode FEFO
Metode FEFO (first expired first out) merupakan metode dimana barang dengan masa
kadaluwarsa/expired yang terdekat harus dijual atau dikeluarkan terlebih dahulu, terlepas dari
barang yang masuk tersebut datang terlebih dahulu atau belakangan. Contoh penerapan
metode FEFO adalah toko ritel (toko yang menjual makanan dan minuman kemasan yang
memiliki masa expired) dan apotek. Biasanya produk dengan masa expired terpendek akan
ditempatkan di posisi paling depan agar dapat diambil terlebih dahulu oleh konsumen. Untuk
produk yang memiliki masa expired yang masih lama, produk tersebut akan disimpan di
Contoh Soal atau Data Persediaan untuk Perhitungan Metode FIFO, LIFO dan Average
Untuk lebih jelasnya berikut ini ada contoh data penjualan dan pembelian persediaan selama
tahun 2019 di Hotel Biru :
Tanggal Keterangan Kuantitas (unit) Harga (Rp)
1 Jan Persediaan awal 100 100.000
5 Feb Pembelian 300 120.000
7 Maret Penjualan 100 150.000
10 April Penjualan 100 150.000
2 Mei Pembelian 100 130.000
5 Juni Penjualan 200 160.000
6 Juli Pembelian 300 125.000
7 Oktober Penjualan 100 160.000
10 November Penjualan 200 170.000
3 Desember Pembelian 100 130.000
Dari data di atas, berikut ini akan kita ulas cara perhitungannya menggunakan metode FIFO,
LIFO dan Average.
FIFO
Berikut adalah contoh perhitungan metode FIFO dari data di atas:
Tanggal Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan
Unit Harga/ Total Unit Harga/ Total Harga Unit Harga/Unit Total
Unit Harga Unit (Rp)* (Rp)* Harga
(Rp)* (Rp)* (Rp)* (Rp)*
01 Jan - - - - - - 100 100 10.000
05 Feb 300 120 36.000 - - - 100 100 10.000
- - - - - - 300 120 36.000
07 Mar - - - 100 100.000 10.000.000 300 120 36.000
10 Apr - - - 100 120.000 12.000.000 200 120 24.000
02 Mei 100 130 12.000 - - - 200 120 24.000
- - - - - - 100 130 13.000
05 Jun - - - 200 120 24.000 100 130 13.000
06 Jul 300 125 37.500 - - - 100 130 13.000
- - - - - - 300 125 37.500
07 Okt - - - 100 130 13.000 300 125 37.500
10 Nov - - - 200 125.000 25.000.000 100 125 12.500
03 Des 100 130 13.000 - - - 100 125 12.500
- - - - - - 100 130 13.000
Total 800 - 98.500 700 - 84.000 200 - 25.500
*hitungan ribu
LIFO
Berikut adalah contoh perhitungan metode LIFO dari data di atas:
Tanggal Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan
Unit Harga/ Total Unit Harga/Unit Total Unit Harga/Unit Total
Unit Harga (Rp)* Harga (Rp)* Harga
(Rp)* (Rp)* (Rp)* (Rp)*
01 Jan - - - - - - 100 100 10.000
05 Feb 300 120 36.000 - - - 100 100 10.000
- - - - - - 300 120 36.000
07 Mar - - - 100 120 12.000 100 100 10.000
- - - - - - 200 120 24.000
10 Apr - - - 100 120 12.000 100 100 10.000
- - - - - - 100 120 12.000
02 Mei 100 130 12.000 - - - 100 100 10.000
- - - - - - 100 120 12.000
- - - - - - 100 130 13.000
05 Jun - - - 100 130 13.000 100 100 10.000
- - - 100 120 12.000
06 Jul 300 125 37.500 - - - 100 100 10.000
- - - - - - 300 125 37.500
07 Okt - - - 100 125 12.500 100 100 10.000
- - - - - - 200 125 25.000
10 Nov - - - 200 125 25.000 100 100 10.000
03 Des 100 130 13.000 - - - 100 100 10.000
- - - - - - 100 130 13.000
Total 800 - 98.500 700 - 86.500 200 - 23.000
*hitungan ribu
Average
Berikut adalah contoh perhitungan metode Average dari data di atas:
Tanggal Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan
Unit Harga/ Total Unit Harga/Unit Total Unit Harga/Unit Total
Unit (Rp) Harga (Rp) Harga (Rp) Harga
(Rp) (Rp) (Rp)
01 Jan - - - - - - 100 100 10.000
+, / 2
05 Feb 300 120 36.000 - - - 400 110 44.000
07 Mar - - - 100 Ini hasilnya 11.000 300 110 33.000
110
10 Apr 100 110 11.000 200 110 22.000