Anda di halaman 1dari 4

1.

Sistem Periodik
Tanggal Keterangan Kuantitas Harga Total
1 Juli Persediaan awal 200 1000 200.000
12 Juli Pembelian 400 1200 480.000
26 Juli Pembelian 300 1100 330.000
30 Juli Pembelian 100 1300 130.000
1000 - 1.140.000
Persediaan awal Juli = 200 unit
Total pembelian selama bulan Juli = 400+300+100
=800

Barang siap jual bulan Juli = 1000 Unit


Penjualan bulan Juli = 300+200+200
= 700 Unit

a. FIFO
Dengan metode FIFO, produk/barang yang terjual lebih dulu adalah barang yang
dibeli pertama, maka persediannya akhirnya adalah :
Persediaan akhir = (100x1.300) + (200x1.100)
= 130.000 + 220.000
= 350.000
b. LIFO
Dengan metode LIFO, produk/barang yang terjual lebih dulu adalah barang yang
dibeli terakhir, maka persediaan akhirnya adalah :
Persediaan akhir = (200x1.000) + (100x1.200)
= 200.000 + 120.000
= 320.000
c. Average (Rata-rata)
Nilai persediaan akhir = persediaan akhir barang x (total biaya PBD/total unit)
= 300 x (1.140.000/1.000)
= 300 x 1.140
= 342.000
2. Sistem Prepetual
a. FIFO
PT.XYZ
KARTU PERSEDIAAN BARANG
JULI 2018

Tangga
l Pembelian HPP Persediaan
Harga/ Total Harga/ Total Uni Harga/ Total
Unit Unit Harga Unit unit harga t Unit Harga
1 - - - - - - 200 1000 200.000
12 400 1.200 480.000 - - - 200 1.000 200.000
- - - - - - 400 1.200 480.000
17 - - - 200 1.000 200.000 300 1.200 360.000
- - - 100 1.200 120.000 - - -
26 300 1.100 330.000 - - - 300 1.200 360.000
- - - - - - 300 1.100 330.000
27 - - - 200 1.200 240.000 100 1.200 120.000
- - - - - - 300 1.100 330.000
28 - - - 100 1.200 120.000 200 1.100 220.000
- - - 100 1.100 110.000 - - -
30 100 1.300 130.000 - - - 200 1.100 220.000
- - - - - - 100 1.300 130.000

Persediaan Akhir = 220.000 + 130.000


= 350.000
b. LIFO
PT.XYZ
KARTU PERSEDIAAN BARANG
JULI 2018
HP
Tanggal Pembelian P Persediaan
Harga
Harga/ Total / Total Harga/ Total
Unit Unit Harga Unit unit harga Unit Unit Harga
1 - - - - - - 200 1000 200.000
12 400 1.200 480.000 - - - 200 1.000 200.000
- - - - - 400 1.200 480.000
17 - - - 300 1.200 360.000 200 1.000 200.000
- - - - - 100 1.200 120.000
26 300 1.100 330.000 - - - 200 1.000 200.000
- - - - - 100 1.200 120.000
27 - - - 200 1.100 220.000 200 1.000 200.000
- - - 100 1.200 120.000
28 - - - 100 1.100 110.000 200 1.000 220.000
- - - 100 1.200 120.000 - - --
30 100 1.300 130.000 - - - 200 1.000 200.000
- - - - - - - 100 1.300 130.000

Persediaan Akhir = 200.000 + 130.000


= 330.000
d. Average
PT.XYZ
KARTU PERSEDIAAN BARANG
JULI 2018

Tanggal Pembelian HPP Persediaan


Harga/ Total Harga/ Total Harga/ Total
Unit Unit Harga Unit unit harga Unit Unit Harga
1 - - - - - - 200 1.000 200.000
12 400 1.200 480.000 - - - 600 1.133 680.000
17 - - - 300 1.133 340.000 300 1.133 340.000
26 300 1.100 330.000 - - - 600 1.177 670.000
27 - - - 200 1.177 223.333 400 1.177 446.666
28 - - - 200 1.177 223.400 200 1.177 223.333
30 100 1.300 130.000 - - - 300 1.177 353.333

Persediaan Akhir = 353.333

2. Kedua sistem pencatatan persediaan meiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dalam
sistem periodic, mutase persediaan tidak dicatat ke dalam alun perediaan sehigga untuk menilai
persediaan yang akan dicantumkaan di neraca, perlu dilakukan perhitungan fisik persediaan.
Lalu keuntungannya, perusahaan mengetahui besarnya persediaan dalam gudang sehingga stok
diketahui secara akurat. Sedangkan dalam sistem perpetual, mutase persediaan selalu dicatatke
dlam akun persediaan sehingga perusahaan tidak perlumelakukan perhitungan fisik. Namun
perlu adanya buku besar pembantu catatan persediaan individu sebagai kontrol.

Anda mungkin juga menyukai